Anda di halaman 1dari 5

A.

Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan merupakan seluruh usaha untuk menyelidiki, menemukan,


dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
merangkum pengetahuan berdasarkan teori–teori yang telah disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu.

Ilmu pengetahuan diperoleh dari pengalaman dan akal. Sehingga timbul


paham yang disebut rasionalisme dan empirisme. Aliran empirisme adalah faham
yang menyusun teorinya berdasarkan pada empiri dan pengalaman. Tokoh dari
aliran ini yaitu David Hume, John Locke, dan Berkley. Sedangkan rasionalisme
menyusun teorinya berdasarkan rasio. Tokoh alirannya adalah Spionza dan Rene
Descartes. Ilmu pengetahuan (science) berbeda dengan pengetahuan
(knowledge/common sense).

Ilmu pengetahuan mementingkan sebab-sebab, mencari rumusan sebaik-


baiknya, menyelidiki objeknya secara menyeluruh dan mendalam, metode dan
bersistem. Prof. drs. Harsojo, guru besar UNPAD (dalam salam, 2003)
menyatakan bahwa ilmu adalah :

1. Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematiskan


2. Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris,
yaitu dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indra manusia.
3. Suatu cara menganalisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk
menyatakan suatu proporsi dalam bentuk.

Permasalahan ilmu pengetahuan meliputi arti sumber, kebenaran pengetahuan,


serta sikap ilmuwan itu sendiri sebagai dasar untuk langkah selanjutnya. Ilmu
pengetahuan mencakup ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial dan
kemanusiaan, dan sebagai apa yang disebut generic meliputi segala usaha
penelitian dasar dan terapan serta pengembangannya. Penelitian dasar bertujuan
utama menambah pengetahuan ilmiah, sedangkan penelitian terapan adalah untuk
menerapkan secara praktis pengetahuan ilmiah. Pengembangan diartikan sebagai
penggunaan sistematis dari pengetahuan yang diperoleh penelitian untuk
keperluan produksi bahan-bahan, cipta rencana sistem metode atau proses yang
berguna, tetapi yang tidak mencakup produksi atau engineering-nya. (Bachtiar
Rifai, 1975)

B. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari keingintahuan manusia dengan suatu


subjek yang ingin diketahuinya dan diperoleh dari pengalaman sehari-hari.
Pengetahuan tidak menyelidiki objeknya secara menyeluruh, tak bermetode, dan
tak bersistem. Harold H.Titus (dalam salam, 2003) mengemukakan ciri khusus
pengetahuan.

1. Pengetahuan cenderung menjadi biasa dan tetap, bersifat peniruan serta


warisan masa lalu.
2. Pengetahuan sering memiliki makna ganda (ambigu).
3. Pengetahuan merupakan kebenaran atau kepercayaan tidak teruji, atau tak
pernah diuji kebenarannya.

Secara umum dapat digambarkan secara baik pengetahuan terdiri atas :

1. Pengetahuan ilmiah adalah ilmu yang di dapat dan dikembangkan dengan


memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia itu sendiri.
2. Pengetahuan non ilmiah (common sense) adalah pengetahuan yang
diperoleh dengan menggunakan cara yang tidak termasuk dalam kategori
metode ilmiah.
3. Pengetahuan religius adalah pengetahuan yang menyangkut usaha manusia
dalam mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta
alam semesta.
4. Pengetahuan noesis (filsafat) adalah pengetahuan yang tidak mengenal
batas, sehingga yang dicari adalah sebab-sebab yang paling hakiki.

Kesadaran manusia secara garis besar terbagi atas tiga dimensi penting, yaitu
pengalaman, perasaan, dan pengetahuan. Ketiga dimensi itu berbeda secara
substansif tetapi saling berkaitan. Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh
manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Dalam perkembangannya,
pengetahuan manusia berdiferensiasi menjadi empat cabang utama, yaitu filsafat,
ilmu, pengetahuan, dan wawasan. Setiap ilmu adalah pengetahuan, tetapi tidak
setiap pengetahuan adalah ilmu.

Menurut Ernest Nagel (dalam Amheru Staff Gunadarma) secara rinci


membedakan pengetahuan dengan ilmu pengetahuan. Perbedaan tersebut adalah
sebagai berikut.

1. Dalam pengetahuan informasi tentang suatu fakta jarang disertai


penjelasan tentang mengapa dan bagaimana. Pengetahuan tidak melakukan
pengujian kritis hubungan sebab-akibat antara fakta yang satu dengan
yang lain. Sedangkan dalam ilmu pengetahuan, di samping diperlukan
uraian yang sistematik, juga dapat dikontrol dengan sejumlah fakta
sehingga dapat dilakukan pengorganisasian dan pengklarifikasian
berdasarkan prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berlaku.
2. Pengetahuan tidak memberikan penjelasan yang sistematis dari berbagai
fakta. Pengetahuan juga mengumpulkan data secara subjektif. Sedangkan
ilmu pengetahuan, berpedoman pada teori-teori yang dihasilkan dalam
penelitian-penelitian terdahulu.
3. Kebenaran yang diakui oleh pengetahuan bersifat tetap, sedangkan
kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu dilakukan pengujian kritis.
Kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu dihadapkan pada penguji
melalui observasi maupun eksperimen dan sewaktu-waktu dapat
diperbaharui atau diganti.
4. Pengetahuan biasanya mengandung pengertian ganda atau samar.
Sedangkan ilmu pengetahuan, merupakan konsep-konsep yang dapat
diverifikasi secara empirik.
5. Pengetahuan dapat didapat hanya melalui pengamatanpanca indera.
Sedangkan ilmu pengetahuan, berdasar pada metode ilmiah.
Dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah kerangka konseptual atau
teori yang saling berkaitan yang memberi tempat untuk pengkajian dan pengujian
secara kritisdengan metode ilmiah oleh ahli-ahli dalam bidang yang sama yang
bersifat sistematik, objektif, dan universal. Sedangkan pengetahuan adalah hasil
pengamatan yang bersifat tetap, karena tidak memberikan tempat untuk dilakukan
pengkajian atau pengujian secara kritis. Jadi pengetahuan tidak bersifat sistematik,
tidak objektif, dan tidak universal.
Daftar Pustaka

Ernest, Nagel .2018. Amheru Staff Gunadarma.


http://Amheru.staff.gunadarma.ac.id. Diakses 10 Februari 2020 pukul 14.50
WIB.

Nashrulloh .2011. Perbedaan Antara Ilmu Dan Pengetahuan.


http://afatindonesia1001-wordpress-com.cdn.ampproject.org. Diakses 10
Februari 2020 pukul 16.55 WIB.

Salam, Burhanuddin .2003. pengantar filsafat. Jakarta: Bumi Aksara

Soelaeman, Munandar. 2006. Ilmu Sosial Dasar-Teori & Konsep Ilmu Sosial.
Bandung: PT. Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai