Disusun secara:
(7) logis,
(8) analitis, dan
(9) sistematis.
MEMBANGUN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
TERTENTU
Jika Ilmu Pengetahuan Tertentu dikaji dari ketiga
aspek (ontologi, epistemologi dan aksiologi), maka
perlu mempelajari esensi atau hakikat yaitu inti
atau hal yang pokok atau intisari atau dasar atau
kenyataan yang benar dari ilmu tersebut.
Contohnya :
Membangun Filsafat Ilmu Teknik perlu menelusuri dari
aspek :
Ontologi eksistensi (keberadaan) dan essensi
(keberartian) ilmu-ilmu keteknikan.
Epistemologi metode yang digunakan untuk
membuktikan kebenaran ilmu-ilmu
keteknikan
Aksiologi manfaat dari ilmu-ilmu keteknikan.
Cabang Filsafat Ilmu Karakteristik Ilmu
Ontologi 1. Dunia empirik
2. Sebagaimana
adanya
Epistemologi 3. Probabilistik
4. Umum (universal)
5. Konseptual
6. Obyektif
7. Logis
8. Analitis
9. Sistematis
10. Empiris
Aksiologi 11. Mendeskripsikan
12. Menjelaskan
13. Meramalkan
14. Mengendalaikan
ASPEK ONTOLOGI
Aspek ontologi dari ilmu pengetahuan tertentu hendaknya
diuraikan secara :
a. Metodis; Menggunakan cara ilmiah
b. Sistematis; Saling berkaitan satu sama lain secara
teratur dalam suatu keseluruhan
c. Koheren; Unsur-unsurnya tidak boleh mengandung
uraian yang bertentangan
d. Rasional; Harus berdasar pada kaidah berfikir yang
benar (logis)
e. Komprehensif; Melihat obyek tidak hanya dari satu
sisi/sudut pandang, melainkan secara multidimensional
atau secara keseluruhan (holistik)
f. Radikal; Diuraikan sampai akar persoalannya, atau
esensinya
g. Universal; Muatan kebenarannya sampai tingkat umum
yang berlaku di mana saja.
Ontologi adalah penelaahan
tentang yang ada
Pengindraan Ada Tidak ada
Wujud
Ada A B
Tidak ada C D
Objek ilmu, dimulai di awal
kehidupan manusia dan berhenti di
akhir kehidupan manusia. Artinya,
sesuatu yang ada.
Ada dan tidak ada.
A = Ada di keberadaannya
B = Tidak ada di keberadaannya
C = Ada di ketidak beradaannya
D = Tidak ada di ketidak
beradaannya
Dasar Ontologi Ilmu
ilmu dimulai dari awal kehidupan manusia
dan berhenti di akhir kehidupan manusia
ilmu tidak dapat menjawab pertanyaan di
mana manusia sebelum lahir dan ke mana
mereka setelah mati?.
Jawaban memuaskan atas peristiwa
sebelum kelahiran dan setelah kematian
hanya dapat ditemukan pada keyakinan
agama yang dianut oleh seseorang.
realitas empiris pada kategori A dan
beberapa gejala yang masuk dalam
kategori B yang dapat dikaji oleh
ilmu.
penelitian ilmiah tidak dapat
mengetahui sejauh mana kualitas
doa seseorang karena hal itu adalah
hak prerogatif Tuhan. Berdoalah
dengan kesungguhan hati, niscaya
Tuhan akan memberi (uduni
astajiblakum).
Metafisika
Ontologi membahas hakikat yang ada,
metafisika menjawab pertanyaan apakah
hakikat kenyataan ini sebenar-benarnya?
Pada suatu pembahasan, metafisika
merupakan bagian dari ontologi
pembahasan lain, ontologi merupakan
salah satu dimensi saja dari metafisika.
metafisika tempat berpijak setiap
pemikiran filsafati, termasuk pemikiran
ilmiah. Metafisika berusaha menggagas
jawaban tentang apakah alam ini. Jawaban
tentang alam ini, melahirkan dua sifat
penafsiran, yaitu (a) supernaturalisme,
dan (b) naturalisme.
ASPEK EPISTEMOLOGI
Epistemologi juga disebut teori pengetahuan atau kajian
tentang justifikasi kebenaran pengetahuan atau
kepercayaan.
Untuk menemukan kebenaran dilakukan sebagai berikut
[AR Lacey] :
1. Menemukan kebenaran dari masalah
2. Pengamatan dan teori untuk menemukan kebenaran
3. Pengamatan dan eksperimen untuk menemukan
kebenaran
4. Falsification atau operasionalism (experimental
opetarion, operation research)
5. Konfirmasi kemungkinan untuk menemukan kebenaran
6. Metode hipotetico deduktif
7. Induksi dan presupposisi/teori untuk menemukan
kebenaran fakta
Untuk memperoleh kebenaran, perlu dipelajari teori-teori
kebenaran. Beberapa alat/tools untuk memperoleh atau
mengukur kebenaran ilmu pengetahuan adalah sbb. :
Rationalism; Penalaran manusia yang merupakan alat
utama untuk mencari kebenaran
Empirism; alat untuk mencari kebenaran dengan
mengandalkan pengalaman indera sebagai pemegang
peranan utama
Logical Positivism; Menggunakan logika untuk
menumbuhkan kesimpulan yang positif benar
Pragmatism; Nilai akhir dari suatu ide atau kebenaran
yang disepakati adalah kegunaannya untuk
menyelesaikan masalah-masalah praktis.
KHASANAH PENYUSUNAN
PENGETAHUAN KERANGKA
ILMIAH BERFIKIR
PERUMUSAN
HIPOTESIS
PENGUJIAN
DITERIMA DITOLAK
HIPOTESIS
ASPEK AKSIOLOGI