Anda di halaman 1dari 57

BUKU

PEDOMAN
PENULISAN
KARYA
ILMIAH

PRODI PSIKOLOGI
FK UNUD 2020
SAMBUTAN

Salah satu cara untuk meningkatkan nilai-nilai keterbukaan dalam mencapai mutu
kelulusan mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Udayana adalah menerbitkan
buku panduan penyusunan skripsi. Dimana diharapkan dengan adanya buku panduan
penyusunan skripsi ini, tidak hanya menuntun mahasiswa untuk dapat meneliti, menulis dan
melaporkan hasil penelitiannya dengan benar sesuai dengan format dan kaidah-kaidah
penelitian ilmiah, tetapi juga dapat memberikan arah bagi pembimbing dan penguji skripsi,
bagaimana selayaknya menjadi seorang pembimbing dalam menuntun mahasiswa
menyusun karya tulisnya dan bagaimana penguji dapat menilai secara obyektif dari sebuah
hasil karya tulis mahasiswanya. Dengan kaidah-kaidah dan aturan yang jelas,maka akan
mudah untuk diketahui jika ada suatu ketidak benaran, ketidakobyektifan dan ketidak
selarasan dengan tuntutan zaman, karena berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
yang tidak terbendungkan.
Ketidak sempurnaan dan penyempurnaan dari buku panduan penulisan skripsi ini adalah
suatu hal yang wajib dicermati dan bukan sesuatu hal yang sakral, tidak boleh dibenahi. Oleh
karenanya sudah sewajarnya harus terus menerus dibenahi dan diperbaharui agar sesuai
dengan tuntutan kebutuhan zaman dan mahasiswanya.
Saya selaku ketua Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
menyampaikan ucapan terimakasih serta penghargaan kepada Tim Penyusun, yang dengan
semangat kebersamaan dan pengabdiannya telah berhasil menyelesaikan buku Pedoman
Penyusunan Skripsi ini.
Harapan saya semoga buku ini dapat menjadikan penuntun bagi mahasiswa dalam
menulis skripsi dan dosen dalam membimbing mahasiswa saat menyusun skripsi, serta
dosen penguji menguji karya tulis skripsi mahasiswa.

Denpasar,
Program Studi Sarjana Psikologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana

Penanggung Jawab,

Dr. Ni Made Swasti Wulanyani., S.Psi., M.Erg


Koordinator Program Studi Sarjana Psikologi

i
PENGANTAR

Buku Pedoman Penyusunan Skripsi ini disusun mengacu pada perkembangan tuntutan
kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah akhir untuk suatu kompetensi jenjang kelulusan
sarjana (S1). Perkembangan teori-teori ilmu sosial yang begitu pesat, serta perkembangan
teknologi software yang menakjubkan menjadikan wacana dalam menentukan prasyarat /
standart minimal suatu kelayakan hasil penelitian untuk skripsi. Dimana dengan
mempertimbangkan sarana dan prasarana yang ada dalam proses belajar mengajar di
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, diharapkan seorang
mahasiswa dapat mencapai kompetensi kesarjanaannya yang sudah ditetapkan, antara lain
yaiitu mampu melakukan penelitian, menganalisis dan menyimpulkan berdasarkan teori-
teori serta menggunakan software terkini dan juga dapat menuliskan laporan hasil penelitian
dengan benar sesuai kaidah-kaidah penulisan ilmiah.
Buku Pedoman Penyusunan Skripsi ini disusun oleh Tim Penyusun yang dibentuk oleh
Ketua Program Studi Psikologi dengan SK Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana. Buku ini atas kesepakatan bersama akan dipakai sebagai acuan bersama dalam
menguji serta membimbing mahasiswa Prodi Psikologi dalam menyusun skripsi. Kita sadari
kesepakatan bersama dalam suatu bidang keilmuan secara mutlak tidak akan mudah dicapai,
demikian pula dalam menilai sebuah karya tulis ilmiah, yang pola dan format, serta gaya
bahasa yang berkembang luas khususnya pada penulisan karya ilmiah ilmu-ilmu sosial, akan
dapat berubah setiap saat. Oleh karena itu, dalam menyusun buku pedoman ini Tim
Penyusun hanya merumuskan hal-hal yang secara riil dapat dijangkau dan dapat
dilaksanankan saat ini, yang tidak menutup kemungkinan akan dapat berubah pada tahun-
tahun mendatang untuk diperbaharui dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam kesempatan ini Tim Penyusun memohon maaf atas kekurangan-kekurangannya,
serta mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ketua Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas
kepercayaan dan kesempatan yang diberikan
2. Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas kepercayaannya yang
diberikan
3. Bapak Ibu Dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,
yang secara aktif memberikan koreksi dan masukan yang berarti, sehingga melancarkan
terwujudnya buku pedoman ini.

ii
4. Bapak Ibu Staf Administrasi Akademik Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana, yang secara aktif memberikan koreksi dan masukan yang berarti,
sehingga melancarkan terwujudnya buku pedoman ini.

Akhir kata, semoga buku Pedoman Penyusunan Skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat
digunakan sebagaimana seperti yang kita harapkan bersama.

Denpasar,

Penanggung Jawab
Dr. Ni Made Swasti Wulanyani., S.Psi., M.Erg

Tim Penyusun
Putu Nugrahaeni Widiasavitri, S.Psi., M.Psi (Ketua)
Ni Made Yanthi Ary Agustini, S.Psi., M.Psi (Sekretaris)
David Hizkia Tobing, S.Psi., Ma (Anggota)
Ni Luh Indah Desira Swandi, S.Psi., M.Psi., Psikolog (Anggota)

Tim Editor
Adinda Nasha Ayu Febrianthi
Agrhashakara Tegarpandhiga Nugroho
Annisa Rachma Sawitri
Ida Maya Teresa Wrycza
Ni Made Adi Gayatri

iii
DAFTAR ISI

SAMBUTAN......................................................................................................................... I
PENGANTAR .....................................................................................................................II
I. PENGANTAR SKRIPSI ............................................................................................. 1
A. SKRIPSI YANG BAIK ..................................................................................................... 1
B. TUJUAN PEMBUATAN SKRIPSI...................................................................................... 1
C. PRASYARAT PEMBUATAN SKRIPSI ............................................................................... 2
D. PERSIAPAN PENULISAN SKRIPSI .................................................................................. 2
II. PLAGIARISME ........................................................................................................... 5
A. LITERAL COPYING ....................................................................................................... 5
B. SUBSTANSIAL COPYING ............................................................................................... 5
C. PARAPHRASING ........................................................................................................... 6
D. TEXT-RECYCLING ....................................................................................................... 6
III. TATA CARA PENULISAN SKRIPSI ....................................................................... 7
A. KETENTUAN UMUM .................................................................................................... 7
1. Huruf ...................................................................................................................... 7
2. Spasi ....................................................................................................................... 7
3. Alineasi .................................................................................................................. 7
4. Teknik Pengutipan Referensi ................................................................................. 7
5. Cara Penulisan Daftar Pustaka ............................................................................... 9
6. Penomoran Halaman ............................................................................................ 11
7. Tabel dan Gambar ................................................................................................ 12
B. KETENTUAN KHUSUS ................................................................................................ 14
2. Tampilan Skripsi .................................................................................................. 14
IV. SISTEMATIKA PENYAJIAN SKRIPSI ............................................................ 15
A. PENELITIAN KUANTITATIF ........................................................................................ 15
B. PENELITIAN KUALITATIF .......................................................................................... 23
C. LITERATURE REVIEW ................................................................................................ 33
1. Pendahuluan ......................................................................................................... 33
2. Apa itu Literature Review .................................................................................... 34
3. Sistematic Literature Review ............................................................................... 35
4. Langkah-langkah dalam Proses Literature review ............................................... 35
4.1 Menentukan topik review ................................................................................ 35
4.2 Mencari dan memilih artikel yang sesuai ........................................................ 36
4.3 Menganalisis dan mensintesis pustaka............................................................. 38
4.4 Mengatur penulisan review ............................................................................. 40
5. Kesimpulan .......................................................................................................... 43
ALUR NASKAH PUBLIKASI ......................................................................................... 44
LAMPIRAN........................................................................................................................ 45
LAMPIRAN 1 HALAMAN SAMPUL DEPAN .......................................................................... 45
LAMPIRAN 2 HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... 46
LAMPIRAN 3 HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... 47
LAMPIRAN 4 ABSTRAK BAHASA INDONESIA ..................................................................... 48
LAMPIRAN 5 ABSTRAK BAHASA INGGRIS ......................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 50

iv
v
I. PENGANTAR SKRIPSI

A. Skripsi yang baik


Skripsi yang baik akan memiliki peluang lebih besar untuk dipublikasikan
pada suatu jurnal ilmiah. Oleh karena itu terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan skripsi yang baik, meliputi :
1. Memiliki outline untuk mengarahkan penelitian sehingga proses penelitian dapat
berjalan efektif dan efisien.
2. Hasil penelitian memiliki signifikansi pada suatu bidang keilmuan.
3. Memilih target pembaca yang tepat untuk menentukan susunan tulisan dan
seberapa detail informasi yang akan ditulis.
4. Memiliki alur yang logis agar tulisan mudah diikuti alurnya dan juga untuk
menghindari bahasan masalah dan kutipan pendapat yang sama pada beberapa
bab, sehingga pembaca merasa nyaman.
5. Sistematis dan informatif.
6. Ringkas dan mudah dipahami untuk menghindari pembaca merasa bosan, jenuh,
dan terganggu yang dapat menyebabkan pembaca sulit untuk memahami tulisan.
7. Ditulis dengan sentuhan nilai seni atau tidak monoton sehingga memberi kesan
kepada pembaca terhadap kualitas skripsi yang dibuat. Untuk hal tersebut penulis
perlu memfokuskan pada ejaan, pemilihan kata, menghindari gaya tulisan yang
membosankan, margin halaman, font, dan lain-lain.
8. Bersikap objektif pada tulisan yang dibuat selama proses revisi.
9. Meminta kritik dan saran pada orang lain mengenai tulisan yang dibuat.

B. Tujuan pembuatan skripsi


Tujuan pembuatan skripsi pada Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana yaitu untuk mendorong mahasiswa agar dapat
berkontribusi secara langsung dengan memberikan solusi terhadap permasalahan
yang ada, terutama pada bidang psikologi. Tugas akhir berupa skripsi diberikan
kepada mahasiswa dengan tujuan :
1. Agar mahasiswa secara mandiri mampu melakukan penelaahan kepustakaan
yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
2. Agar mahasiswa mampu menerapkan kemampuan bernalar keilmuan dalam
merumuskan permasalahan dan mencari solusi pemecahannya serta mampu

1
mengkomunikasikannya secara tertulis dalam bentuk laporan skripsi maupun
secara lisan terutama pada saat ujian skripsi.
3. Agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis karya ilmiah yang sesuai dengan
bidang ilmu yang didalaminya.
4. Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan keilmuan yang
dimilikinya dengan menggunakan metode ilmiah.
5. Agar mahasiswa memiliki kemampuan dalam pengumpulan dan pengolahan data
atau informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan menggunakan
metode ilmiah dan penyajikannya dalam bentuk karya ilmiah yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Universitas Udayana khususnya di Fakultas
Kedokteran. (*dari pedoman UB)
C. Prasyarat pembuatan skripsi
Penyusunan skripsi bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan tugas akhir
hanya diperbolehkan setelah memenuhi persyaratan akademik yaitu telah selesai
menempuh 138 sks.

D. Persiapan Penulisan Skripsi


§ Pemilihan Topik
Dalam menentukan topik skripsi, diharapkan berdasarkan pada minat
mahasiswa sehingga penelitian yang dilakukan dapat optimal. Selain itu, memilih
dan memfokuskan topik penelitian akan mempermudah mahasiswa dalam
melakukan studi literatur. Berdasarkan Suleeman dan Sekarasih (2018), topik
yang dipilih sebaiknya memenuhi kriteria :
1. Topik tersebut Anda minati secara pribadi, bukan sekadar dipilihkan oleh
orang lain.
2. Topik tersebut merupakan topik penelitian psikologi, bukan bidang ilmu
lainnya.
3. Topik tersebut menjawab kebutuhan yang ada, misalnya untuk mencari solusi
dari masalah tertentu vang muncul di masyarakat.
4. Sebagai peneliti, Anda memiliki pengetahuan yang memadai tentang konsep,
konstruk, atau variabel penelitian. Paling tidak, dari berbagai sumber yang
ada, Anda mulai mendapatkan informasi yang memadai untuk membangun
pengetahuan tentang variabel penelitian yang Anda minati.

2
5. Ada instrumen penelitian yang dapat dipakai untuk mengukur variabel
penelitian tersebut. Instrumen ini bisa dicari dari skripsi atau artikel jurnal,
atau menghubungi langsung ke penulis skripsi atau artikel jurnal tersebut. Bila
memang tidak ada instrumen yang tersedia, Anda dapat menyusun sendiri,
sesuai dengan pembekalan yang sudah diberikan di kuliah Psikometri dan
Konstruksi Alat Ukur Psikologi. Menyusun instrumen penelitian sendiri akan
membutuhkan lebih banyak waktu daripada memakai instrumen penelitian
yang sudah ada, karena perlu dipertanggung jawabkan dengan baik.
§ Pemilihan Metode
Apabila penulis hanya melakukan penelitian tanpa menggunakan metodologi
penelitian, maka penelitian yang dilakukan akan tidak terarah dan tidak relevan
antara satu bab dengan bab yang lainnya. Metodologi setidaknya mencakup
beberapa aspek, yang meliputi : waktu pelaksanaan, lokasi penelitian, populasi
dan sampel penelitian, serta teknik pengambilan sampel. Terdapat tiga jenis
metode penelitian, yaitu: metode penelitian kualitatif, metode penelitian
kuantitatif, dan metode penelitian gabungan yang masing-masing diantaranya
memiliki keunggulannya tersendiri. Menentukan metodologi yang tepat
membutuhkan pembelajaran dan juga pengalaman yang memadai.
§ Alur penunjukan dosen pembimbing
Adapun alur penunjukkan dosen pembimbing skripsi pada Program Studi
Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yaitu sebagai berikut
:
1. Pada matakuliah Proposal, koordinator skripsi akan memberikan informasi
terkait peminatan setiap dosen.
2. Mahasiswa dapat mengajukan 3 nama dosen yang ingin diajukan sebagai
dosen pembimbing proposal dengan mengurutkannya dari pilihan pertama
hingga pilihan ketiga.
3. Dosen kemudian akan memilih mahasiswa yang akan dibimbing dengan
jumlah maksimal 4 mahasiswa. Pemilihan dosen putaran kedua akan
dilakukan apabila kuota dosen yang dipilih telah penuh.
4. Dosen yang dipilih saat proposal berlaku hingga proses skripsi selesai.

3
* Keterangan : Mahasiswa wajib menyelesaikan skripsi dalam kurun waktu 2 semester
(1 tahun). Apabila dalam 1 tahun tidak menunjukkan perkembangan, maka
mahasiswa wajib pindah dosen pembimbing.

4
II. PLAGIARISME
Plagiarisme menjadi salah satu pelanggaran publikasi ilmiah yang paling umum.
Plagiarisme terjadi ketika seorang penulis dengan sengaja menggunakan karya orang lain
tanpa izin, penghargaan, atau pengakuan dari sumber atau penulis aslinya. Berdasarkan
jurnal Elsevier, plagiarisme mengambil bentuk yang berbeda, mulai dari menyalin secara
literal hingga parafrase karya orang lain serta dapat meliputi : data; kata-kata dan frasa; serta
gagasan dan konsep.
Ketika membuat skripsi, mahasiswa wajib memberikan credit pada hasil karya orang
lain yang digunakan. Mahasiswa harus menempatkan pekerjaannya pada konteks kemajuan
bidang keilmuan yang digeluti, dan mengakui temuan orang lain pada bidang keilmuan yang
didalami. Berikut merupakan panduan terkait plagiarisme serta bagaimana mencegahnya
berdasarkan jurnal Elsevier :
A. Literal copying
Literal copying merupakan meniru suatu karya kata demi kata, secara
keseluruhan maupun sebagian, tanpa izin dan pengakuan dari sumber aslinya. Literal
copying hanya dapat diterima jika Anda mereferensikan sumber dan menaruh tanda
kutip di sekitar teks yang disalin. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah literal
copying ini yaitu : (1) pantau sumber-sumber yang Anda gunakan saat meneliti dan
di mana Anda menggunakannya dalam naskah Anda; (2) pastikan Anda sepenuhnya
mengakui dan mengutip sumber asli pada naskah Anda; (3) gunakan tanda kutip di
sekitar teks kata-demi-kata dan rujukan dengan benar.)

B. Substansial copying
Substansial copying dapat meliputi bahan penelitian, proses, tabel, maupun
peralatan yang digunakan. "Substansial" dapat didefinisikan sebagai kuantitas dan
kualitas dari apa yang disalin. Jika karya Anda menangkap esensi dari karya orang
lain, hal itu harus dikutip. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah substansial
copying ini yaitu tanyakanlah pada diri Anda apakah pekerjaan Anda mendapat
manfaat dari keterampilan dan pendapat atau penilaian penulis asli? Sejauh mana
Anda menjawab "ya" akan menunjukkan apakah substansial copying telah terjadi.
Jika demikian, pastikan untuk mengutip sumber aslinya.

5
C. Paraphrasing
Paraphrasing berarti memproduksi ulang ide orang lain tanpa menyalin
kata demi kata, tanpa izin dan pengakuan dari sumber aslinya. Parafrase hanya
dapat diterima jika Anda merujuk sumber dengan benar dan memastikan bahwa
Anda tidak mengubah arti yang dimaksud oleh sumber aslinya. Oleh karena itu
pastikan Anda memahami apa yang dimaksud oleh penulis asli. Jangan pernah
melakukan copy paste pada kata-kata yang tidak sepenuhnya Anda mengerti.
Pikirkan tentang bagaimana ide-ide penting dari sumber tersebut berhubungan
dengan pekerjaan Anda, hingga Anda dapat mengirimkan informasi kepada orang
lain tanpa merujuk ke sumbernya. Anda juga perlu membandingkan parafrase Anda
dengan sumber aslinya untuk memastikan Anda mempertahankan makna yang
dimaksudkan walaupunAnda mengubah kata-katanya.

D. Text-recycling
Text-recycling berarti mereproduksi bagian dari karya Anda sendiri sebagai
penulis yang telah dibuat sebelumnya dalam sebuah makalah, dan kemudian
mengirimkannya kembali untuk publikasi sebagai makalah yang sama sekali baru.
Untuk mencegah hal ini, Anda perlu untuk memasukkan segala sesuatu dalam
kutipan yang diambil langsung dari makalah yang diterbitkan sebelumnya, bahkan
jika Anda menggunakan kembali sesuatu dengan kata-kata Anda sendiri. Pastikan
untuk rujuk sumber yang sesuai.

6
III. TATA CARA PENULISAN SKRIPSI

A. Ketentuan Umum
1. Huruf

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam pemilihan huruf,


diantaranya adalah Fontasi yang digunakan adalah Times New Roman (12 pt).
Jenis huruf ini harus digunakan secara konsisten. Warna huruf yang digunakan
adalah warna hitam jenis regular.

2. Spasi

Di dalam penulisan skripsi, dipakai jarak antara dua baris dalam kalimat
menggunakan spasi 2 (double line).
Sementara itu, penggunaan spasi 1 (single line) hanya dipergunakan untuk:
a. Kutipan langsung yang berisi lebih dari 3 baris
b. Judul tabel dan judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris
c. Keterangan yang menjelaskan: tabel, gambar dan rumus
d. Penulisan isi tabel
e. Penulisan daftar pustaka
f. Penulisan abstraksi penelitian
g. Judul anak sub bab dan turunannya yang memerlukan lebih dari satu baris

3. Alineasi

Alineasi adalah sekumpulan kalimat yang mengandung satu pengertian


tertentu yang utuh. Oleh karenanya, di dalam penulisan alinea harus diawali dengan
indent. Indent untuk awal alinea berjarak 1 cm (6 ketukan). Aline tidak boleh diawali
dengan kata sambung, kata keterangan ataupun kata kerja. Kalimat yang ada di
dalam satu alinea harus mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baku dan disusun
dengan lugas, singkat, padat dan jelas. Pada umumnya satu halaman terdiri atas 3
atau 4 alinea. Sementara itu, satu alinea terdiri atas 5 kalimat dan satu kalimat terdiri
atas 10 kata, sehingga, umumnya satu halaman akan terdiri dari 200 kata.

4. Teknik Pengutipan Referensi

Pengutipan yang dilakukan baik langsung maupun tidak langsung harus


menyebutkan sumber aslinya. Apabila nama pengarang sudah disebutkan sebagai
subjek, maka tahun penerbitan buku mengikuti di belakangnya.

7
Contoh:
Sternberg (2009) menjelaskan bahwa ..............

Pengutipan berupa narasi dibuat sesuai dengan kalimat dari penyusun skripsi
tanpa mengubah arti. Pada akhir pengutipan disebutkan nama pengarang dan tahun
penerbitan diantara tanda kurung dan diakhiri dengan titik.
Contoh:
Atensi dijelaskan sebagai proses mengolah informasi secara aktif dalam
jumlah terbatas dari sejumlah besar informasi yang tersedia melalui panca indera
(Sternberg, 2009).

Pengutipan secara langsung dilakukan tanpa mengubah susunan kalimat


lebih dari tiga baris, maka penulisan dilakukan dengan alinea menjorok dan spasi
satu. Pada akhir pengutipan ditulis nama pengarang dan tahun penerbitan di dalam
kurung.
Contoh:
“Atensi merupakan proses secara aktif memproses informasi dalam jumlah
terbatas dari sejumlah besar informasi yang tersedia, melalui indera manusia,
ingatan yang tersimpan, dan proses kognitif manusia. Proses ini berhubungan
dengan proses sadar dan tidak sadar yang dialami oleh manusia” (Sternberg, 2009).

Contoh kutipan:
a. Tidak Langsung
Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan membaca menurut Bond
dan Wagner (1992) adalah…..
b. Langsung:
Thorndike pada tahun 1935 pernah menulis teori belajar yang berbunyi
sebagai berikut:
“Seseorang bisa meningkatkan peluang bahwa situasi tertentu akan
menghasilkan respon tertentu tanpa menyadarinya pada saat dia sedang
melakukannya atau sesudah melakukannya”.

8
Cara penulisan referensi dalam kutipan
Pustaka dapat bersumber dari buku, jurnal, review maupun bulletin. Peneliti
yang berjumlah dua orang wajib disebutkan semua. Apabila penulis berjumlah lebih
dari dua orang, maka pada kesempatan pemunculan pertama di dalam teks dituliskan
semua nama penulis. Kemudian pada pemunculan berikutnya, cukup ditulis penulis
pertama, diikuti tanda koma dan keterangan dkk. (dan kawan-kawan).

5. Cara Penulisan Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka, mengacu kepada American Psychological


Association (APA style) 7th ed. dan menggunakan standard HARVARD dimana
urutan penulisannya didasarkan pada Abjad Nama Belakang Penulis.
Penulisan mengikuti urutan sebagai berikut: Nama penulis tunggal atau
seluruhnya. Tahun penerbitan. Judul buku (dicetak miring) (Edisi penerbitan).
Nama penerbitan.
Contoh:
Field, A. (2005). Discovering statistics using SPSS second edition. Sage
Publications.
Fry, H. Ketteridge, S., & Marshall, S. (2009). A handbook for teaching and learning
in higher education experiential learning and reflection: Enhancing
academic practice 3rd ed. Routledge.

Apabila satu penulis memiliki beberapa tulisan, maka diurutkan tahun


penerbitannya. Pustaka yang diterbitkan lebih awal, ditulis pada nomor urut awal.
Apabila dalam satu tahun penulis menulis lebih dari satu buku, maka ditambah
keterangan huruf (a), (b), dst di belakang tahun.

Contoh penulisan buku dengan editor:


Meadows, D. H. (2008). Thinking in systems: A primer (D. Wright, Ed.). Chelsea
Green Publishing

Contoh penulisan buku yang diterbitkan kembali dalam terjemahan:


Piaget, J., & Inhelder, B. (1969). The psychology of the child (H. Weaver, Trans,:
2nd ed.). Basic Books. (Original work published 1966)

Penulisan jurnal, bulletin dan review adalah sama dengan aturan penulisan buku,
tetapi yang diberi cetak miring adalah judul jurnal, bulletin atau review, dan

9
ditambah dengan informasi mengenai nomer penerbitan, volume dan halaman yang
dijadikan acuan penyusunan skripsi.

Contoh penulisan jurnal dengan DOI (Digital Object Identifier):


Herbst-Damm, K.L., Kulik, J.A. (2005). Volunteer support, marital status, and the
survival times of terminally ill patients. Health Psychology, 24, 225-229.
https://doi.org/10.1037/0278-6133.24.2.225.

Contoh penulisan jurnal tanpa DOI (Digital Object Identifier):


Arbiyah, N., Nurwianti, F., & Oriza, D. (2008). Hubungan bersyukur dengan
subjective well being pada penduduk miskin. Jurnal Psikologi Sosial, 14(1), 11-24.

Apabila buku yang dipakai adalah buku terjemahan, maka urutan penulisan di dalam
daftar pustaka adalah sebagai berikut: Nama Penulis. Tahun Terjemahan. Judul Buku
(terjemahan: nama penerjemah). Penerbit terjemahan).
Contoh:
Gravetter, F. J. (2014). Statistics for Behavioral Sciences (Pengantar Statistika
Sosial: Yusuf Indra Purnama). Salemba Empat

Contoh penulisan artikel majalah:


Chamberlin, J., Novotney, A., Packard, E. & Price, M. (2008, May). Enhancing
worker well-being: Occupational health psychologists convene to share their
research on work, stress, and health. Monitor on Psychology, 39(5). 26-29.

Contoh penulisan artikel majalah online:


Huestegge, S. M., Raettig, T., & Huestegge, L. (2019). Are face-incongruent voice
harder to process? Effects of face-voice gender incongruency on basic cognitive
information processing. Experimental Psychology. Advance online publication.
https:/doi.org/10.107/1618-1369/a000440

Contoh penulisan artikel surat kabar:


Guarino, B. (2017, December 4). Hiw will humanity react to alien life? Psychologist
have soe prediction. The Washington Post.
https://www.washingtonpost.com/news/speaking-of-science/wp/2017/12/04/how-
will-humanity-react-to-alien-life-psychologist-have-some-predictions

Contoh penulisan jurnal, diterbitkan kembali dalam terjemahan


Piaget, J. (1972). Intellectual evolution from adolescence to adulthood (j. Bliss & H.
Furt, Trans.). human Development, 15(1), 1-12. https://doi.org/10.1159/000271225
(Original work published 1970)

Contoh penulisan disertasi atau tesis yang tidak dipublikasikan:


Rimawati, A.B. (2010). Model teoritik prasangka social. (Disertasi tidak
dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

10
Contoh penulisan webinar yang terekam:
Goldberg, J. F. (2018). Evaluating adverse drug effects [Webinar]. American
Psychiatric Association.
https://education.psychiatry.org/Userd/ProductDetails.aspx?ActivityID=6172

Contoh penulisan video youtube atau video streaming lainnya:


University of Oxford. (2018, December 6). How do geckos walk on water? [Video].
YouTube.

Contoh penulisan media sosial:


Zeitz MOCAA [@zeitzmocaa]. (2018, November 26). Grade 6 learners from
parkfields primary school in hanover park visited museum for a tour and workshop
hosted by [Photographs]. Instagram. https://www.instagram.com/p/BqpHpjFBs3b/

Contoh penulisan webpage dalam website berita:


Avramova, N. (2019, January 3). The secret to a long, happy, healthy life? Think
age-positive. CNN. https://www.cnn.com/2019/01/02/health/respect-toward-
elderly-leads-to-long-life-intl/index.html

*untuk contoh penulisan lebih lengkap, dapat dilihat pada buku APA kedisi ketujuh
tahun 2019.

6. Penomoran Halaman

Penomoran halaman pada Bagian Awal skripsi dimulai dari Halaman Judul
sampai dengan Halaman Abstrak. Pada bagian awal ini, penomoran halaman ditulis
dalam huruf Romawi kecil dan diletakkan pada bagian tengah-bawah dari halaman,
namun pada Halaman Judul nomor halaman satu (i) tidak dicantumkan.
Penomoran halaman pada Bagian Utama dimulai dari Halaman Bab I sampai
dengan halaman terakhir dari bagian utama (bagian terakhir dari Bab V),
menggunakan angka Arab. Penomoran halaman pada bagian Utama ini diletakkan
di bagian kanan atas tiap halaman, kecuali halaman pertama dari setiap bab dan
halaman pertama dari Daftar Referensi. Pada halaman ini, penomoran diletakkan
pada bagian tengah bawah.
Penomoran halaman di Bagian Akhir skripsi adalah dengan menggunakan
angka Arab (melanjutkan nomor halaman setelah Daftar Pustaka). Judul lampiran
diberi nomor dan ditulis dengan menggunakan huruf kapital.

Penomoran Bab dan Sub-Bab


Naskah skripsi dibagi menjadi bab dan sub bab. Penomoran Bab dengan
menggunakan angka Romawi Kapital. Judul Bab ditulis dibawah nomor Bab dengan

11
huruf Kapital dan diletakkan di bagian tengah-atas halaman, dan huruf ditebalkan
(bold).

Contoh:
BAB I
PENDAHULUAN

Sub Bab diberi nomor dengan huruf Kapital, diikuti dengan tanda titik, terletak
ditengah halaman, dengan huruf ditebalkan. Judul Sub Bab ditulis dengan
menggunakan huruf kapital pada awal kata.
Contoh:
1. Latar Belakang

Penomoran Anak Sub Bab dengan menggunakan angka Arab, diikuti dengan
tanda titik dan diletakkan di rata kiri dari halaman. Judul Anak Sub Bab ditulis
dengan menggunakan huruf kapital di awal kata dengan huruf ditebalkan.
Contoh:
3. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis

7. Tabel dan Gambar

Tabel adalah suatu penyajian data dengan menggunakan matriks, yang terdiri
dari lajur dan kolom. Tabel diberikan nomor disesuaikan dengan nomor urut
pemunculan. Judul tabel ditulis dengan huruf kapital di awal kata. Judul Tabel
diletakkan di atas tabel sebelah kiri (rata kiri). Jenis huruf yang digunakan adalah
Times New Roman (11 pt). Penomoran tabel adalah dengan menggunakan angka
Arab. Pada penulisan isi tabel digunakan spasi tunggal (single line) dan ukuran huruf
disesuaikan dengan kebutuhan (dengan ukuran minimal 10 pt).
Keterangan tabel ditulis di bagian bawah tabel dengan spasi tunggal. Tabel,
keterangan tabel, beserta judulnya, harus disajikan di dalam satu halaman. Sumber
pengutipan tabel diletakkan di bawah tabel sebelah kanan (rata kanan). Tabel harus
paling tidak terdiri dari 2 kolom dan 2 lajur isi. Apabila panjang tabel lebih dari satu
halaman, maka harus dipindahkan sebagai lampiran.

12
Contoh tabel :
Tabel.1.
Nilai Pre-test dan Post-test Matematika Responden
Subjek Nilai Pre-test Kategori Nilai Post- Kategori
test
1 76 rendah 82 rendah
2 148 sedang 181 sedang
3 121 sedang 179 sedang
4 106 sedang 207 sedang
5 76 rendah 82 rendah
6 148 sedang 181 sedang
7 121 sedang 179 sedang
8 106 sedang 207 sedang
9 148 sedang 181 sedang
10 121 sedang 179 sedang
11 106 sedang 207 sedang

Contoh Gambar :
Diagram, flow chart, grafik, peta, foto dan ilustrasi non-verbal, semuanya
disebut sebagai gambar. Aturan tata tulis yang berlaku pada penulisan gambar sama
dengan tata tulis tabel, hanya penulisannya diletakkan di bawah gambar sebelah kiri
(rata kiri). Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman (11 pt).
Contoh:

Gambar 1. Grafik Proposi Tingkat Kepuasan Kerja

13
B. Ketentuan Khusus

1. Kertas dan Pengetikan


Kertas
Ukuran kertas yang digunakan adalah jenis kuarto atau A4. Jenis kertas
yang digunakan adalah HVS 80 gram. Pada proses bimbingan, mahasiswa
diperbolehkan untuk menggunakan kertas HVS 70 gram.
Batas margin
Batas pengetikan dari tepi garisnya diatur sebagai berikut:
Batas atas: 2,5 cm Batas bawah: 2,5 cm
Batas kiri: 3 cm Batas kanan: 2,5 cm
2. Tampilan Skripsi

Skripsi dijilid hardcover yang dilaminating. Sampul skripsi berwarna biru


muda. Pada halaman sampul diberi logo Unud berdiameter 5,5 cm. Batas antar bab
dan antar lampiran diberi pembatas kertas dorslag warna kuning muda.
Skripsi yang digunakan pada saat ujian dijilid softcover berwarna biru muda.
Pada halaman sampul diberi logo Unud berdiameter 5,5 cm. Batas antar bab dan
antar lampiran diberi pembatas kertas dorslag warna kuning muda.

14
IV. SISTEMATIKA PENYAJIAN SKRIPSI

A. Penelitian Kuantitatif
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO/PERSEMBAHAN
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
ABSTRAK (BAHASA INDONESIA)
ABSTRACT (BAHASA INGGRIS)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Variabel Terikat
B. Variabel Bebas
C. Hubungan Antarvariabel
D. Hipotesis Penelitian

BAB. III METODE PENELITIAN


A. Identifikasi Variabel Penelitian
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
C. Subjek Penelitian
D. Metode Pengumpulan Data
E. Validitas dan Reliabilitas Data
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi
2. Uji Hipotesis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Persiapan Penelitian
1. Persiapan Uji Coba Alat Penelitian
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
B. Pelaksanaan Penelitian
C. Analisis Data dan Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
2. Uji Hipotesis
D. Pembahasan

15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Saran Praktis
2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan bagaimana menuliskan Bab 1 dalam skripsi yang berisi
tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan keaslian penelitian.

A. Latar Belakang Masalah


Bagian ini terdiri dari identifikasi gejala dan variabel yang akan diteliti,
urgensi penelitian, dan pertanyaan penelitian yang hendak dijawab. Identifikasi
gejala berguna untuk mendeskripsikan gejala dalam kehidupan sehari-hari yang
diperoleh dari hasil observasi, data statistik, survei, atau wawancara pada sejumlah
individu. Peneliti juga harus menjelaskan bahwa gejala tersebut dapat diteliti sebagai
sesuatu yang bersifat psikologis serta memiliki urgensi untuk diteliti (mengapa
penting untuk diteliti). Penjelasan gejala ini akan menjadi pengantar untuk masuk ke
pembahasan konsep atau teori yang relevan. Selain mendeskripsikan gejala, peneliti
perlu memperkenalkan secara singkat variabel serta kaitan antarvariabel yang akan
diteliti. Penjelasan mendalam mengenai variabel dan keterkaitannya dapat
disampaikan dalam Bab 2 (Tinjauan Pustaka).
Dalam latar belakang masalah, peneliti perlu menunjukkan kesenjangan yang
ada di antara penelitian-penelitian terdahulu sehingga ditemukan peluang untuk
memperkaya hal tersebut dengan melakukan penelitian dalam skripsi ini.
Kesenjangan masalah tersebut juga dapat diketahui dengan membandingkan kondisi
yang diharapkan (das sollen) dengan kondisi yang ada di lapangan (das sein). Pada
bagian akhir, peneliti perlu memberikan rumusan masalah atau pertanyaan penelitian
yang hendak dijawab dan memberikan deskripsi singkat mengenai metode penelitian
yang cocok untuk digunakan.

16
B. Rumusan Masalah
Sub-bab ini berisi rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang akan
dijawab dengan data empiris dari hasil penelitian yang dilakukan. Pertanyaan
penelitian yang baik umumnya mengacu pada pertanyaan mengenai variabel atau
hubungan antarvariabel yang diteliti sehingga dengan merumuskan pertanyaan
penelitian nantinya dapat diperoleh gambaran seperti apa penelitian yang akan
dilakukan. Pada intinya, pertanyaan penelitian adalah proses penyederhanaan
masalah yang rumit menjadi masalah yang dapat diteliti (researchable problems).
D. Tujuan Penelitian
Bagian ini menguraikan secara jelas dan tepat mengenai tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian yang dilakukan, misalnya menemukan ada atau tidaknya
hubungan antara beberapa variabel atau menemukan kejelasan tentang bagaimana
variabel tersebut saling berhubungan.

E. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini, peneliti harus menunjukkan kemungkinan aplikasi dari hasil
penelitian yang dilakukan baik secara teoretis (kontribusi pada pengembangan ilmu)
maupun praktis (hasil terapan).

F. Keaslian Penelitian
Sub-bab terakhir dalam Bab 1 ini berisi gambaran perbandingan serta
perbedaan dengan peneltiain lain dengan topik serupa (min. empat penelitian
terdahulu). Peneliti perlu mengetahui kesenjangan penelitian yang dapat diangkat
sebagai topik skripsi untuk memperkaya hasil penelitian yang sudah ada.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari tiga bagian, yaitu variabel terikat, variabel bebas, hubungan
antarvariabel, dan hipotesis penelitian.

17
A. Kajian Pustaka
Bagian ini menguraikan konsep teoretis atau hasil penelitian terkait variabel
terikat (dependent variable). Sebuah variabel umumnya memiliki lebih dari satu
definisi, maka dari itu peneliti harus menjelaskan definisi yang digunakan dalam
penelitian beserta argumen penunjangnya. Dalam mengutip suatu konsep teoretis
atau hasil penelitian, kutiplah menggunakan sumber primer atau pertama. Misalnya,
ketika mendefinisikan teori belajar sosial menurut Bandura, bacalah buku yang
ditulis oleh Bandura.

B. Variabel Bebas
Setelah menjelaskan mengenai variabel terikat, bagian ini menguraikan
konsep atau hasil penelitian terkait variabel bebas atau prediktor (independent
variable). Struktur umum pada bagian variabel bebas ini tidak berbeda dengan
bagian variabel terikat.

C. Hubungan Antarvariabel
Sebelum menetapkan hipotesis penelitian, pada bagian ini peneliti harus
memberikan penjelasan yang logis berdasarkan literatur mengapa dan bagaimana
peneliti mengajukan hipotesis tersebut. Peneliti perlu menjelaskan mekanisme
psikologis yang mungkin terjadi pada hubungan atau pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan atau prediksi peneliti mengenai hubungan
antarvariabel berdasarkan konsep teoretis atau penelitian sebelumnya. Pada bagian
ini, hipotesis harus dinyatakan secara eksplisit dan mencantumkan variabel-variabel
yang hendak diuji.

BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian menjelaskan rencana dan prosedur penelitian yang dilakukan
peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Gambaran mengenai metode penelitian
yang terstruktur dan jelas memungkinkan pembaca untuk merunut bagaimana peneliti
mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian. Selain itu, gambaran metode

18
penelitian juga memungkinkan peneliti lain yang untuk melakukan penelitian replikasi.
Bab ini berisi identifikasi variabel, definisi operasional variabel, subjek penelitian,
metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, dan metode analisis data.

A. Identifikasi Variabel Penelitian


Tulisan pada bagian ini merupakan ringkasan konseptualisasi variabel yang
telah disampaikan pada Bab 2 Tinjauan Pustaka.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian


Pada bagian ini peneliti harus menjelaskan bagaimana cara mengukur suatu
variabel secara konkret sehingga dapat menjadi data (operasional). Definisi
operasional juga dapat memberikan informasi bagi peneliti lain yang berencana
melakukan penelitian dengan variabel yang sama. Sebagai contoh, Joan berencana
meneliti tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecenderungan agresivitas
remaja SMA. Joan perlu menetapkan definisi operasional dari variabel pola asuh
orang tua dan kecenderungan agresivitas. Contoh definisi operasional yang dapat
dirumuskan dari variabel tersebut adalah: Pola asuh orang tua merupakan skor total
dari Skala Pola Asuh Orang Tua yang divalidasi dan diterjemahkan oleh Oriza dan
Menaldi (2010), dari Parenting Style Scale yang diciptakan oleh McCullough,
Emmons, dan Tsang (2001).

C. Subjek Penelitian
Pada bagian ini, peneliti menyampaikan karaktistik partisipan penelitian
mulai dari lingkup populasi, teknik pengambilan sampel, prosedur rekrutmen
partisipan, hingga jumlah sampel. Sebelum sampel dipilih, peneliti perlu
menjelaskan terlebih dahulu mengenai populasi yang menjadi dasar pengambilan
sampel. Kemudian metode serta teknik apa yang dipakai dalam pengambilan sampel
(probability atau non-probability sampling), peneliti juga perlu menjelaskan alasan
teknik pengambilan sampel tersebut dipakai.
Dalam prosedur rekrutmen partisipan, peneliti perlu menjabarkan secara
detail bagaimana cara mengundang calon partisipan untuk terlibat dalam penelitian,
misalnya menyebarkan kuesioner di dalam kelas, memasang iklan di media sosial,
dan sebagainya. Peneliti juga harus mencantumkan kapan rekrutmen dilakukan
(bulan dan tahun). Peneliti harus mencantumkan alasan dan literatur untuk

19
menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Penentuan jumlah
sampel secara umum tergantung dengan taraf kepercayaan (level of confidence),
besaran efek (effect size), dan kekuatan statistik (statistical power) yang digunakan
oleh peneliti. Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti dapat menggunakan teknik
power analysis menggunakan program GPower yang dapat diunduh secara gratis di
bit.ly/PowerAnalysis.

D. Metode Pengumpulan Data


Bagian ini menjabarkan mengenai alat ukur yang digunakan dalam penelitian
baik itu berupa kuesioner atau tes psikologis. Peneliti dapat memilih untuk
menggunakan alat ukur asli, mengadaptasi berdasarkan teori, atau menyusun sendiri
dengan tetap menyebutkan sumber. Peneliti perlu menjabarkan alat ukur secara
mendetail mulai dari contoh butir pertanyaan/pernyataan, cara menghitung skor,
hingga interpretasi skor alat ukur tersebut. Setiap alat ukur penelitian harus
dilengkapi dengan pengujian psikometri yang tepat, sehingga peneliti perlu
menjelaskan prosedur secara detail mengenai pengujian validitas dan reliabilitias
yang akan dilakukan.

E. Validitas dan Reliabilitas


Pada bagian ini, peneliti harus menjabarkan metode atau teknik uji validitas
dan reliabilitas yang akan dilakukan terhadap alat ukur penelitian. Selain itu, peneliti
juga harus mencantumkan referensi yang digunakan sebagai tolok ukur mengenai
hasil uji psikometri yang dianggap memadai, misalnya koefisien minimum
Cronbach’s Alpha untuk uji reliabilitas. Jika prosedur pengujian psikometri
menggunakan bantuan perangkat lunak, tuliskan nama perangkat dan versinya
(contoh: Jamovi versi 9, IBM SPSS versi 25).

F. Teknik Analisis data


Pada sub-bab ini, peneliti menjabarkan teknik analisis statistik yang akan
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Peneliti harus mencantumkan
argumen atau referensi sebagai landasan memakai teknik analisis tersebut. Tuliskan
pula nama dan versi perangkat lunak yang digunakan sebagai alat bantu analisis
(contoh: untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecenderungan

20
agresivitas remaja SMA, peneliti menggunakan regresi linier sederhana pada IBM
SPSS versi 25).

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini bertujuan untuk memaparkan temuan penelitian mulai dari gambaran
partisipan dan hasil uji hipotesis. Bab ini berisi tentang: persiapan penelitian, pelaksanaan
penelitian, analisis data & hasil penelitian, dan pembahasan.

A. Persiapan Penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang proses persiapan yang berhubungan dengan
penelitian. Persiapan penelitian umumnya meliput studi pendahuluan (preliminary
study) proses adaptasi dan uji coba alat ukur, melakukan survei awal, dan sebagainya.

B. Pelaksanaan Penelitian
Pada bagian ini, peneliti harus dapat menuliskan prosedur penelitian secara
detail sehingga dapat memudahkan peneliti lain jika ingin melakukan replikasi.
Prosedur penelitian dimulai dari rekrutmen partisipan sampai sejak survei
disebarkan. Peneliti perlu melaporkan kondisi dan situasi riil yang menjadi latar
penelitian (tempat, waktu, lokasi, jumlah partisipan, dan bagaimana mendapatkan
partisipan tersebut).

C. Analisis Data dan Hasil Penelitian


Bagian ini berisi diawali dengan gambaran partisipan penelitian seperti
jumlah kuesioner yang terkumpul dan dapat diolah, distribusi demografi (jenis
kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.). Setelah gambaran partisipan,
gambaran variabel perlu dijabarkan. Tuliskan statistik deskriptif seperti rata-rata
(mean, M) dan simpang baku (standard deviation, SD) untuk variabel berjenis
ordinal/interval. Sedangkan untuk variabel nominal/kategorikal, tuliskan jenis serta
jumlahnya. Selanjutnya untuk hasil uji hipotesis, peneliti perlu menampilkan nilai
uji, derajat bebas (df), serta nilai signifikansinya (p).
Selain tiga indikator tersebut, peneliti juga perlu menuliskan besaran efek
(effect size) karena nilai uji statistik dipengaruhi oleh jumlah sampel dan besar

21
hubungan atau pengaruh variabel yang diuji. Dalam kata lain, pengaruh yang kecil
dapat menjadi signifikan secara statistik jika diambil dari sampel yang besar.
Penghitungan besaran efek umumnya menggunakan Cohen’s d atau nilai r. Selain
hasil uji hipotesis, peneliti perlu melampirkan hasil uji asumsi statistik untuk
memperkuat hasil uji hipotesis yang dilakukan. Semua hasil penelitian dapat
disajikan dalam tabel jika berisi informasi yang cukup banyak. Jika informasi hanya
sedikit, cukup dijelaskan dalam kalimat (naratif).

D. Pembahasan
Pada bagian ini, peneliti harus dapat mengulas dan menginterpretasikan hasil
analisis data penelitiannya. Pembahasan dapat diawali dengan pernyataan singkat
mengenai apakah data penelitian mendukung atau tidak mendukung hasil uji
hipotesis. Jika hipotesis didukung atau tidak didukung, peneliti harus memberikan
penjelasan konseptual mengenai mekanisme psikologis mengapa hal tersebut terjadi.
Peneliti juga dapat memposisikan dan membandingkan hasil penelitiannya terhadap
penelitian atau teori lain yang terdahulu.
Dalam menuliskan interpretasi hasil, peneliti juga perlu mengevaluasi
validitas internal penelitian, metode dan alat ukur yang digunakan, serta keterbatasan
atau kelemahan lainnya. Berdasarkan keterbatasan penelitian yang sudah
dipaparkan, peneliti dapat mengajukan saran metodologis untuk memperbaiki atau
mereplikasi penelitian serupa. Pembahasan dapat diakhir dengan pernyataan
mengenai pentingnya temuan penelitian yang didapat, implikasi, atau saran praktis
yang relevan dengan topik penelitian. Pertanyaan penelitian yang belum terjawab
atau justru muncul pertanyaan baru, peneliti dapat menulis ini sebagai penutup.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini, peneliti menjawab secara singkat pertanyaan penelitian dan
membuat ringkasan dari analisis data yang dilaporkan pada Bab 4.

A. Kesimpulan
Pada bagian ini peneliti mengemukakan secara eksplisit jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan dalam fokus penelitian.

22
Hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
penelitian dapat dicantumkan secara ringkas sejauh hal-hal tersebut dapat
memperkaya simpulan penelitian.

B. Saran
Pada bagian ini peneliti dapat meringkas saran yang sudah dipaparkan pada
bagian pembahasan, yaitu mengenai saran metodologis untuk memperbaiki atau
mereplikasi penelitian serupa, serta saran praktis yang relevan dengan topik
penelitian.

Daftar Pustaka
Bagian ini memuat semua referensi atau literatur yang digunakan dalam
penulisan penelitian skripsi. Semua referensi yang disebut dalam teks harus tercantum
dalam daftar pustaka. Begitu pula sebaliknya, setiap referensi atau literatur yang
dicantumkan dalam daftar pustaka harus disebut dalam naskah penelitian skripsi. Selain
itu, penulisan nama pokok pengarang atau para pengarang, tahun penerbitan dalam teks
serta dalam daftar pustaka harus sesuai. Tata aturan penulisan daftar pustaka mengacu
pada ketentuan penulisan dari American Psychological Association 7th Edition (APA
style).

B. Penelitian Kualitatif
Ada banyak versi yang beragam dari untuk panduan penelitian kualitatif
yang memiliki perbedaan satu dengan yang lain, akan tetapi sebuah format laporan
penelitian kualitatif yang baik harus memiliki minimal hal-hal sebagai berikut:
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus penelitian
C. Signifikansi dan Keunikan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB. II KAJIAN PUSTAKA


A. Tinjauan Pustaka
B. Perspektif Teoritis
C. Pertanyaan Utama Penelitian

BAB. III METODE PENELITIAN

23
A. Tipe Penelitian
B. Unit Analisis
C. Responden dan Tempat Penelitian
D. Teknik Penggalian Data
E. Teknik Pengorganisasian Data
F. Teknik Analisis Data
G. Kredibilitas Penelitian
H. Isu Etik

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Pelaksanaan Penelitian
B. Orientasi Kancah
C. Hasil Penelitian
D. Pembahasan

BAB.V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran

BAB. VI META-ANALISIS

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini diarahkan untuk mengungkap dan menjabarkan masalah yang hendak
diteliti. Harus ada alasan yang mendasari mengapa permasalahan tersebut harus
diangkat. Bab ini berisi tentang: latar belakang masalah, fokus penelitian, signifikansi
dan keunikan penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Masalah


Bagian ini diawali dengan upaya peneliti untuk menggambarkan konteks atau
situasi yang mendasari munculnya permasalahan yang menjadi perhatian peneliti.
Konteks permasalahan bisa berupa tinjauan historis, ekonomis, sosial, dan kultural.
Penggambaran akan konteks permasalahan penelitian dapat dilakukan dengan
menunjukkan fenomena-fenomena, fakta-fakta empiris atau kejadian kejadian aktual
dan trend yang terjadi di masyarakat yang sudah melalui media massa, buku-buku,
hasil-hasil penelitian sebelumnya, atau sumber lainnya.
Peneliti dapat juga menyertakan hasil studi pendahuluannya (preliminary
study) atas fenomena tertentu yang dapat berupa data-data kuantitatif ataupun

24
kutipan wawancara (contoh kasus, narasi pribadi, atau ilustrasi lainnya). Peneliti
kemudian harus memberikan uraian atau deskripsi tentang masalah penelitian dan
bagaimana fenomena atau fakta-fakta yang sudah dijabarkan sebelumnya bisa
menjadi suatu masalah dalam penelitian ini sehingga menunjukkan bagaimana
penelitian ini memberikan kontribusi berdasarkan temuan di lapangan.

B. Fokus Penelitian/rumusan masalah


Pada bagian ini, peneliti sebaiknya sudah dapat memfokuskan permasalahan
dari yang sudah dibahas diatas, seperti batasan dari penelitian itu, seberapa dalam
dan seberapa luas, yang idealnya berupa kalimat pernyataan, bukan kalimat tanya.
Hal tersebut penting dilakukan untuk dapat mengantarkan peneliti menuju fokus
permasalahan yang akan diteliti sekaligus menunjukkan penting dan menariknya
permasalahan tersebut. Berikut ini adalah contoh salah satu paragraf akhir dari latar
belakang masalah dari laporan penelitian kualitatif tentang “konsep Tuhan pada
anak” (Duma, 2005): Fenomena yang dipaparkan di atas inilah yang melatar
belakangi peneliti mengkaji hal ini, bagaimana sebuah konsep ketuhanan pada anak,
termasuk didalamnya peneliti ingin mendalami bagaimana dimensi psikologis
memengaruhi proses identifikasi tersebut.

C. Signifikansi dan Keunikan Penelitian


Bagian ini menguraikan tentang pentingnya melakukan suatu penelitian
terhadap suatu topik. Disarankan, alasan yang digunakan merupakan hasil
perbandingan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Hendaknya penelitian yang
dimuat mencakup penelitian yang dilakukan di dalam ataupun luar negeri. Penulis
kemudian melakukan perbandingan antara penelitian yang diajukan dengan
penelitian sebelumnya, baik pada level paradigma/perspektif teori, fokus penelitian,
subjek penelitian, atau pun pendekatan yang digunakan. Tulisan pada bagian ini
harus menunjukkan pernyataan yang berisi tentang perbedaan penelitian yang akan
diteliti dengan penelitian yang sudah dipaparkan sebelumnya. Idealnya, didalam
signifikansi dan keunikan penelitian ini, metode penelitian-penelitian yang
dibandingkan atau disajikan juga merupakan penelitian dengan metode kualitatif.

25
D. Tujuan Penelitian
Tulisan pada bagian ini harus menunjukkan pernyataan yang berisi tentang
tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus terkait
dengan apa yang telah dirumuskan dalam fokus penelitian.

E. Manfaat Penelitian
Tulisan pada bagian ini berisi tentang sumbangan/kontribusi positif terkait
dengan hasil penelitian. Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoretis maupun
praktis. Untuk manfaat teoritis berisi keterkaitan hasil penelitian dengan
pengembangan ilmu psikologi, misalnya Psikologi Sosial, atau Psikologi klinis.
Manfaat praktis, lebih mengarah pada aplikasi hasil penelitian, terutama terkait
dengan subjek/komunitas subjek. Misalnya, jika penelitian tersebut ingin
mengungkap kebermaknaan hidup pada Anak yang berkonflik dengan hukum (ABH)
di Bali, maka manfaat praktis yang ditawarkan adalah memberi informasi pada pihak
pengelola Lapas Anak terkait dengan keberadaan Anak binaan di Lapas tersebut,
terkait dengan pengasuhan dan pembinaannya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari 3 bagian, yaitu kajian pustaka dan perspektif teoretis dan
pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka
Bagian ini berisi penjelasan tentang teori-teori, hasil penelitian, dan pendapat
ahli tentang fokus penelitian. Penulis diharapkan sedapat mungkin membaca dan
mengutip untuk kajian pustaka dari buku atau jurnal penelitian, bukan dari skripsi
atau majalah dan media masa. Perlu diperhatikan bahwa kajian pustaka bukanlah
kumpulan teori-teori yang ada, melainkan teori yang relevan dan sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan. Cara penyusunan sub-sub bagian ini sebaiknya
memperhatikan kaitan logis dan sistematis dari teori teori dan hasil-hasil penelitian
yang dipaparkan. Penyusunan bagian ini sebaiknya dimulai dari konteks atau ruang
lingkup penelitian (misalnya: remaja, anak jalanan, komunitas Tari, dll.).

26
B. Perspektif Teoretis
Bagian ini menguraikan pandangan subjektif dan posisi peneliti atas topik
yang akan dikaji berdasarkan permasalahan yang ada di bab I serta perspektif teoritik
(theoretical framework) yang ada di bab II yang dipercayai dan dipilih oleh peneliti
dalam memandang fenomena/realitas yang diteliti untuk mendukung kajian atau
fenomena yang peneliti angkat menjadi sebuah bahasan atau kajian yang bersifat
ilmiah, Perspektif teoretis ini nantinya yang akan digunakan oleh penulis secara
konsisten (pada penelitian kuantitatif hal tersebut dikenal dengan istilah
dinamika/hubungan antar variabel). Perspektif teoritis dihadirkan dalam bentuk
narasi dan kemudian dalam bentuk gambar/bagan.

C. Pertanyaan Utama Penelitian


Di bagian ini peneliti harus membuat suatu formulasi pertanyaan penelitian.
Pertanyaan utama tersebut seharusnya jelas, spesifik, tepat sasaran, dan
memungkinkan untuk dijawab oleh peneliti (bukan panduan wawancara). Berikut ini
adalah contoh fokus penelitian yang berupa pertanyaan-pertanyaan penelitian
tentang Ibu dan Karir: Kajian Fenomenologi terhadap Dual-Career Family (Putri,
2005): Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, yaitu untuk mengetahui
makna karir bagi ibu yang berkarir, maka permasalahan penelitian ini dapat
dirumuskan dalam grand question, yaitu: Apa makna karir bagi ibu yang berkarir?
Untuk memperkaya (memperdalam) grand question dapat dibuat dalam sub question
seperti berikut ini:
1. Faktor apa yang mempengaruhi keputusan untuk bekerja (berkarir)?
2. Bagaimana ibu mempertahankan karirnya?

BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya berisi prosedur atau cara yang baku dan ilmiah
untuk mendapatkan data penelitian. Pada bagian ini, peneliti harus memberikan
gambaran yang jelas kepada pembaca mengenai cara-cara yang digunakan dalam
menjalankan penelitian. Gambaran yang terstruktur dan jelas ini memungkinkan
pembaca untuk mengadakan penelitian yang serupa. Bab ini berisi tipe penelitian, unit
analisis, responden dan tempat penelitian, alat pengumpulan data, teknik analisis data,
teknik trianggulasi data dan isu etik dalam penelitian.

27
A. Tipe Penelitian
Tulisan pada bagian ini merupakan gambaran mengenai jenis penelitian yang
dilakukan penulis sesuai dengan tujuan penelitian dan perspektif teoritis yang
digunakan dalam penelitian. Apa yang dimaksud dengan tipe penelitian disini identik
dengan prosedur atau cara menjalankan penelitian ini. Penulis harus menjelaskan
secara argumentatif atas pilihan tipe penelitian yang dilakukannya berikut
konsekuensi-konsekuensinya, terutama alasan menggunakan pendekatan kualitatif.

B. Pendekatan/model Penelitian
Pada bagian ini peneliti harus menjelaskan model apa yang akan dipakai dan
alasan yang mendasari penggunaan pendekatan tersebut (fenomenologi, studi kasus,
biografi, grounded theory/teori dari dasar). Misalnya, untuk penelitian dengan
menggunakan pendekatan fenomenologi, alasannya adalah karena penelitian ini
ingin mengungkap pengalaman sekelompok orang yang pernah mengalami
fenomena tertentu (kerauhan, perilaku korupsi dll.).

C. Unit Analisis
Bagian ini menguraikan tentang pengertian konseptual dari topik penelitian
dengan mengacu pada perspektif teoritis penelitian yang dipilih oleh penulis. Selain
itu, penulis juga harus menjelaskan secara konseptual kategorisasi subjek
penelitiannya (misalnya, lanjut usia, lesbi, dll.). Pada bagian ini, penulis harus
menjelaskan topik penelitiannya sebagai satu kesatuan pemahaman, dan bukan kata
per kata Misalnya, untuk topik penelitian “Identifikasi Orientasi Seksual Pada
Perempuan Lesbian Dewasa Muda”, maka penulis harus menjelaskan pengertian
“identifiaksi orientasi seksual” sebagai satu kesatuan konseptual (bukan
“identifikasi” dan “orientasi seksual” dijelaskan secara terpisah) sekaligus
pengertian konseptual dari “lesbian”. Unit analisis juga harus membedakan, antara
melakukan analisis secara individu, kelompok, dan atau kasus itu sendiri.

D. Responden dan Tempat Penelitian


Bagian ini menguraikan tentang kualifikasi responden penelitian sekaligus
lokasi penelitian, teknik penentuan responden, dan cara memperoleh responden
penelitian. Peneliti perlu menjelaskan keterkaitan responden penelitian dengan topik

28
penelitian, terutama apabila memilih responden penelitian yang bukan pelaku.
Pemilihan responden penelitian sebaiknya tidak didasarkan pada alasan praktis
semata, melainkan harus didasarkan pada kajian pustaka yang ada.
Tempat penelitian menyebutkan tentang lokasi penelitian tersebut dilakukan.
Tempat tersebut bisa saja berupa wilayah geografi tertentu (banjar, desa, kecamatan,
dan kota/kabupaten) atau suatu institusi tertentu (sekolah, perusahaan, sanggar, dll.).
Apabila tempat penelitian memang tidak spesifik (lebih berfokus pada individu atau
fenomena tertentu, contoh: balian, individu yang mengalami kerauhan, remaja
punk), maka bagian ini bisa dilewati/dikosongkan.

E. Teknik Penggalian Data


Pada bagian ini, penulis harus mengungkapkan semua instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen pengumpul data
penelitian kualitatif dapat berupa wawancara, observasi, self-report, catatan
lapangan (field note), studi dokumentasi, atau instrumen-instrumen lainnya dengan
mempertimbangkan relevansinya dengan fokus penelitian. Perlu diperhatikan bahwa
instrumen pengumpul data yang disebutkan di bagian ini hanya alat-alat yang dapat
mengumpulkan data yang akan dianalisis dalam penelitian ini, apabila data yang
diperoleh hanya untuk memperkaya bahasan penelitian, maka alat pengumpul
datanya tidak perlu disebutkan (misalnya, observasi saat wawancara). Penulis juga
perlu mencantumkan kisi-kisi dari intrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini (misalnya, pedoman wawancara atau panduan observasi). Pada bab ini
peneliti tidak perlu mencantumkan panduan wawancara/guideline interview karena
panduan wawancara akan diletakkan di lampiran. Tapi penting untuk memberikan
informasi, aspek psikologis apa yang akan digunakan untuk kemudian disusun
menjadi panduan wawancara yang dianggap oleh peneliti akan mampu mengungkap
dan menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan sebelumnya.

F. Teknik Pengorganisasian data


Pada bagian ini, peneliti menguraikan tentang cara peneliti mengelola dan
mengorganisasikan data sebelum menganalisis data penelitiannya. Penulis perlu
menjelaskan secara detail langkah-langkah yang dilakukannya setelah mendapatkan
data penelitian mulai dari data mentah yang dapat berupa coret-coretan, rekaman
suara, rekaman gambar, narasi hasil laporan observasi sebelum dianalisis. Bagian ini

29
juga menyebutkan bagaimana sistem penamaan file data yang telah terkumpul
sehingga lebih mudah untuk dikenali dan dianalisis.

G. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data menjelaskan tentang konsistensi antara instrumen yang
digunakan, data yang diperoleh, serta interpretasi atau hasil analisis data. Teknik
analisis data yang sering digunakan adalah theoretical coding yang terdiri dari open,
axial dan selective coding. Peneliti bisa menggunakan teknik koding yang lain asal
langkah-langkahnya dijelaskan secara lengkap pada bagian ini. Apabila menggunaan
software dalam melakukan analisis data dijelaskan pada bagian ini.

H. Pemantapan Kredibilitas Penelitian


Bagian ini menguraikan cara dan/atau teknik yang digunakan oleh peneliti
untuk memantapkan kredibilitas penelitiannya, salah satunya adalah trianggulasi
data. Mengenai kredibilitas penelitian kualitatif, peneliti dapat mengacu, salah
satunya, pada buku Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi (Poerwandari,
2003).

I. Isu etik dalam Penelitian


Isu-isu seperti konsekuensi, hak dan kewajiban menjadi subjek dalam
penelitian serta masalah perizinan harus dijelaskan pada bagian ini.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini ditujukan untuk memaparkan temuan-temuan yang didapat oleh
peneliti dan bagaimana temuan-temuan tersebut dianalisis sehingga akhirnya dapat
menjawab pertanyaan yang menjadi fokus penelitian. Bab ini berisi tentang: orientasi
kancah, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan.

A. Orientasi Kancah
Peneliti akan menjelaskan tentang seputar wawancara awal/preliminary study
untuk keperluan penelitian lebih lanjut, dan hal-hal seputar proses sebelum terjun
untuk mendapatkan data yang sebenarnya.

30
B. Pelaksaanan Penelitian
Pada bagian ini, peneliti harus dapat mendeskripsikan kondisi dan situasi riil
yang menjadi setting atau latar penelitian (tempat, waktu, lokasi, jumlah responden,
dan bagaimana mendapatkan responden tersebut). Untuk dapat mendeskripsikan
kondisi dan situasi tersebut, peneliti dapat menggunakan tinjauan sosio-demografis,
historis, budaya, maupun psikologis. Khusus untuk penelitian dengan studi kasus,
peneliti harus dapat memaparkan riwayat kasus dari masing-masing responden
penelitiannya.

C. Hasil Penelitian
Bagian ini berisi tentang paparan keseluruhan hasil atau data yang diperoleh
oleh peneliti berdasarkan kategori-kategori yang dibuat dan mengacu pada ringkasan
hasil coding (transkrip wawancara, catatan lapangan, data observasi, dll). Pada sub
bagian hasil analisis data ini, penulis dapat membuat sub-sub bagian lagi sesuai
dengan jumlah pertanyaan yang telah diajukan dalam fokus penelitian atau tema-
tema yang muncul sebagai hasil dari penelitian tersebut.
Penulis dapat juga memaparkan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang belum
terjawab dalam penelitian ini dan sekaligus memberikan argumentasi logis mengapa
pertanyaan tersebut tidak terjawab. Pada bagian ini, penulis harus benar-benar
mampu membedakan antara data-data penelitian dengan interpretasinya atas data
penelitian tersebut. Pada bagian ini juga terbuka kemungkinan untuk memaparkan
temuan baru yang tidak peneliti rencanakan untuk diungkap, yang didalam penelitian
kualitatif, hal tersebut dikenal dengan istilah finding another fact.
Perlu dicatat, bahwa langkah-langkah dalam koding, tidak perlu dicantumkan
di dalam bagian hasil penelitian. Langkah-langkah koding, dapat dicantumkan pada
bagian lampiran agar bagian isi skripsi tidak terlalu panjang dan bertele-tele.

D. Pembahasan
Pada bagian ini, penulis harus dapat mengulas hasil analisis data (jawaban
peneliti atas pertanyaan penelitian) dalam konteks yang lebih luas. Peneliti dapat
membandingkan hasil penelitiannya dengan hasil-hasil penelitian lain atau kajian
teoritik yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya untuk mengidentifikasi
kesamaan dan perbedaan dari teori sebelumnya. Peneliti dapat menambahkan teori-
teori lain (yang tidak terdapat dalam kajian teoritik) untuk mendukung hasil

31
penelitian. Menjelaskan kontribusi yang dihasilkan dari temuan dan bagaimana
temuan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Peneliti juga dapat mengemukakan tinjauan kritis atas hasil penelitian
berdasarkan keberpihakan dan nilai-nilai (value) yang dianut oleh peneliti. Peneliti
juga dapat memanfaatkan pengetahuannya tentang situasi dan kondisi penelitian
untuk mengemukakan tinjauan kritis atas hasil penelitian. Pada bagian ini, penulis
harus benar-benar mampu membedakan antara hasil penelitian dengan ulasannya
atas hasil penelitian tersebut.
Pada bagian ini, terdapat subbab yang mengidentifikasi kekuatan dan
keterbatasan penelitian. Dalam subbagian ini menjelaskan batas dari ruang lingkup
penenilian.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian ini merupakan bagian akhir dari tahapan penulisan skripsi kualitatif,
terdiri dari dua bagian:
A. Kesimpulan
Pada bagian ini peneliti mengemukakan secara eksplisit jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan dalam fokus penelitian.
Hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
penelitian dapat dicantumkan secara ringkas sejauh hal-hal tersebut dapat
memperkaya simpulan penelitian.

B. Saran
Bagian ini memaparkan saran-saran dari peneliti yang mengacu pada tujuan,
manfaat, hasil, dan pembahasan penelitian. Saran harus diungkapkan secara jelas,
terinci, dan operasional sehingga mudah untuk diterapkan dan dirasakan manfaatnya
oleh pihak-pihak tertentu maupun disiplin ilmu tertentu. Secara operasional, saran
dapat berupa implikasi hasil penelitian pada subjek penelitian, serta saran untuk
pengembangan penelitian yang serupa di masa mendatang berdasarkan kelemahan
dan keterbatasan penelitian.

32
BAB VI
META-ANALISIS

Pada bagian ini peneliti melaporkan proses agregatif dan lokasi pelaporan.
Integritas metodologis dari hasil meta-analisis sebagian besar terletak pada sejauh mana
peneliti dapat secara terperinci mengenai studi untuk ditinjau dan proses yang mereka
lakukan untuk menimbang dan mengintegrasikan temuan studi. Meta-analisis kualitatif
melibatkan agregasi interpretatif dari temuan tematik. Bentuk meta-analisis kualitatif
meliputi kontinum dari menilai cara menemukan temuan atau tidak melakukan replikasi
dengan temuan sebelumnya untuk membuat interpretasi dari temuan ke dalam bentuk
naratif yang menghubungkan studi satu dengan studi lainnya.
Faktor lain yang membedakan meta-analisis kualitatif dengan analisis kualitatif
primer adalah analisis tersebut sering kali mencakup pemerikasaan terhadap posisi
peneliti (perspektif, posisi, dan konteks sosial dari peneliti).

Daftar Pustaka
Bagian ini memuat semua sumber yang diacu atau literatur yang digunakan
dalam penulisan laporan penelitian. Semua sumber yang disebut dalam teks harus
tercantum dalam daftar pustaka. Sebaliknya, setiap sumber atau literatur yang
dicantumkan dalam daftar pustaka harus disebut dalam teks laporan penelitian. Selain
itu, penulisan nama pokok pengarang atau para pengarang dan tahun penerbitan dalam
teks dan dalam daftar pustaka harus sesuai. Tata aturan penulisan daftar pustaka
mengacu pada ketentuan tata penulisan dari American Psychological Association (APA
style).

C. Literature Review
1. Pendahuluan

Secara singkat, dapat dikatakan bahwa sebuah literature review membahas


informasi yang dipublikasikan di bidang subjek tertentu, dan terkadang informasi di
bidang subjek tertentu dalam periode waktu tertentu.
Pertanyaan yang sering diajukan mengenai penulisan literature review berkisar
dari mana untuk memulai, bagaimana memilih subjek, dan seperapa banyak artikel
yang perlu dimasukkan, hingga apa saja yang terlibat dalam literature review.

33
Literature review dapat berupa ringkasan sederhana dari beberapa sumber, namun
biasanya memiliki pola pengorganisasian serta menggabungkan ringkasan dan
sintesis. Ringkasan merupakan ikhtihar informasi penting dari sumber informasi,
sedangkan sintesis adalah pengorganisasian ulang, atau perombakan, dari informasi
tersebut. Literature review dapat memberikan interpretasi baru dari materi lama atau
menggabungkan interpretasi baru dengan interpretasi lama. Selain itu, literature
review dapat melacak perkembangan intelektual bidang tersebut. Tergantung pada
situasinya, literature review tersebut dapat mengevaluasi sumber-sumber dan
memberi saran kepada pembaca tentang sumber yang paling relevan.

2. Apa itu Literature Review

Literature review merupakan survei artikel ilmiah, buku, dan sumber lain yang
relevan terhadap suatu masalah tertentu, area riset, atau teori, dan dengan demikian,
memberikan deskripsi, ringkasan, dan evaluasi kritis dari karya tersebut. Literature
review dirancang untuk menyediakan gambaran umum mengenai sumber-sumber
yang telah Anda jelajahi saat meneliti topik tertentu dan untuk menunjukkan pada
pembaca bagaimana penelitian Anda cocok dengan bidang studi yang lebih besar.
Literature review memberikan gambaran umum mengenai apa yang telah dikatakan,
siapa penulis kuncinya, apa teori dan hipotesis yang berlaku, pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan, serta metode dan metodologi apa yang tepat dan berguna. Dengan
demikian, literature review ini bukanlah penelitian utama, melainkan laporan
temuan lainnya.
Laporan utama yang digunakan dalam literature review dapat berupa laporan
verbal, namun dalam sebagian besar kasus, laporan merupakan dokumen tertulis.
Tipe-tipe studi akademik dapat bersifat empiris, teoritis, analitis kritis, atau
metodologis. Literature review berupaya untuk mendeskripsikan, meringkas,
mengevaluasi, mengklarifikasi dan/atau mengintegrasikan isi laporan utama.
Literature review berbeda dari makalah penelitian akademis. Tujuan utama dari
makalah penelitian akademis adalah untuk mengembangkan argumen baru, dan
makalah penelitian akan memiliki literature review sebagai salah satu bagiannya.
Pada makalah penelitian, literature review digunakan sebagai landasan dan
dukungan bagi wawasan baru yang Anda sumbangkan. Sedangkan fokus dari

34
literature review adalah untuk meringkas dan mensintesis argumen dan ide orang
lain tanpa menambahkan kontribusi baru.

3. Sistematic Literature Review

Tujuan dari sistematic literature review adalah untuk menyediakan daftar


selengkap mungkin dari semua studi yang diterbitkan dan tidak diterbitkan yang
berkaitan dengan bidang subjek tertentu. Berbeda dengan traditional review yang
mencoba meringkas hasil sejumlah studi, sistematic review menggunakan kriteria
eksplisit dan ketat untuk mengidentifikasi, mengevaluasi secara kritis dan
mensintesis semua literatur tentang topik tertentu.
Pertanyaan penelitian yang cukup terfokus sangat penting sebelum melakukan
literature review. Kendati demikian, literature review juga dapat membantu
menyempurnakan atau memfokuskan pertanyaan penelitian yang luas dan berguna
untuk pemilihan topik dan penyempitan topik. Literature review juga dapat
membantu dalam mengembangkan kerangka konseptual atau teoritis.
Sistematic review sebaiknya merinci kerangka waktu di mana literatur dipilih,
serta metode yang digunakan untuk mengevaluasi dan mensintesis temuan dari studi
tersebut. Agar pembaca dapat menilai reliabilitas dan validitas review (tinjauan),
reviewer (pengulas) perlu menyajikan kriteria tepat yang digunakan untuk: (a)
Merumuskan pertanyaan penelitian; (b) Menetapkan kriteria inklusi atau
pengecualian; (c) Memilih dan mengakses literatur; (d) Menilai kualitas literatur
yang termasuk dalam review; (e) Menganalisis, mensintesis, dan menyebarkan
temuan.

4. Langkah-langkah dalam Proses Literature review

Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mungkin sudah memutuskan topik


review. Namun, untuk individu yang melakukan literature review berbasis non-
penelitian ini akan menjadi langkah pertama.
4.1 Menentukan topik review
Tugas pertama yang harus ditangani, seringkali yang paling sulit, dalam menulis
literature review adalah memilih topik. Seringkali tugas tersebut sangat sulit karena
kurangnya pengetahuan di bidang konten (content area). Di bawah ini terdapat
beberapa petunjuk untuk memfasilitasi pemilihan topik Anda. Pertama, telusuri

35
buku teks Anda dan identifikasi topik luas dalam disiplin yang Anda minati. Kedua,
bacalah bab-bab yang terkait dengan topik yang Anda pilih untuk mengembangkan
keakraban dengan kosakata (kata kunci), peneliti utama, dan masalah atau
kontroversi di area tersebut. Ketiga, berbicara dengan orang lain, seperti ahli, atau
membaca seputar topik juga dapat membantu mengidentifikasi bidang subjek apa
yang diminati pengulas dan dapat membantu menunjukkan berapa banyak informasi
yang ada tentang topik tersebut. Langkah selanjutnya, setelah memilih topik, adalah
pergi ke perpustakaan dan mencari artikel jurnal yang diterbitkan di daerah tersebut.
Gunakan kata kunci untuk menemukan judul artikel untuk topik tertentu; terkadang
abstrak disediakan untuk referensi pembaca. Abstrak dapat berguna, perangkat
hemat waktu karena membantu menyiangi barang, literatur terkait dari artikel
periferal yang tidak terkait.
Topik yang terlalu luas akan menghasilkan ulasan yang terlalu panjang atau
terlalu dangkal. Sebagai aturan praktis, lebih baik memulai dengan topik yang
sempit dan terfokus, dan jika perlu perluas cakupan review seiring kemajuan Anda.
Jauh lebih sulit untuk memotong konten dengan baik, terutama jika waktunya
singkat.
4.2 Mencari dan memilih artikel yang sesuai
Langkah selanjutnya setelah memilih topik adalah mengidentifikasi, secara
terstruktur, informasi yang sesuai dan terkait. Pendekatan sistematis dianggap paling
mungkin menghasilkan review yang akan bermanfaat dalam menginformasikan
praktik (informing practice). Kelengkapan dan relevansi adalah hal yang perlu
dipertimbangkan pengulas, dan semakin spesifik topik atau pertanyaan yang dicari,
semakin terfokus hasilnya.
Jenis artikel yang dipilih untuk literature review yang baik adalah presentasi
teori, artikel review, dan artikel penelitian empiris. Memilih karya seorang peneliti
tunggal dapat menjadi salah satu metode untuk memulai literature review.
Presentasi Anda akan lebih kuat jika posisi teoritis dan temuan yang bertentangan
disajikan bersama dengan posisi atau prediksi yang Anda dukung dalam makalah
Anda. Sebaiknya Anda memilih beberapa karya peneliti yang menambah basis
pengetahuan di area tertentu. Berusahalah untuk menghilangkan (atau menjelaskan)
artikel yang memiliki metode yang salah atau yang menggunakan alasan yang salah
untuk mendukung temuan mereka.

36
Dewasa ini, pencarian literatur dilakukan paling sering menggunakan komputer
dan database elektronik. Database komputer menawarkan akses ke sejumlah besar
informasi, yang dapat diambil lebih mudah dan cepat daripada menggunakan
pencarian manual. Ada banyak database elektronik, banyak diantaranya
berhubungan dengan bidang informasi tertentu. Oleh karena itu, penting untuk
mengidentifikasi database mana yang relevan dengan topik Anda. Literature review
yang ada dan sistematic review juga bisa menjadi sumber data yang penting. Kedua
bentuk review tersebut dapat memberikan gambaran yang baik tentang penelitian
yang telah dilakukan, sehingga relevansinya dengan karya saat ini dapat ditentukan.
Pertanyaan penting dalam menentukan apakah sebuah publikasi harus
dimasukkan dalam ulasan Anda adalah menentukan jenis sumber. Empat jenis
sumber utama diuraikan pada Tabel 1. Dalam melakukan pencarian literatur, penting
untuk mencatat kata kunci dan metode yang digunakan dalam pencarian literatur
karena ini akan perlu diidentifikasi nanti ketika menjelaskan bagaimana pencarian
dilakukan.
Tabel 1. Menentukan jenis sumber untuk review

Sumber Definisi

Sumber utama Biasanya berupa laporan dari peneliti asli dari suatu penelitian

Sumber Deskripsi atau ringkasan oleh orang lain selain peneliti asli, mis.
sekunder artikel ulasan

Konseptual/teori Makalah yang berkaitan dengan deskripsi atau analisis teori atau
tis konsep yang terkait dengan topik

Anekdot/pendap Pandangan atau pendapat tentang subjek yang tidak bersifat


at penelitian, review atau teoritis

Sangat disarankan untuk menggunakan sumber utama bila memungkinkan.


Sumber utama dalam sains biasanya berupa artikel-artikel yang dipublikasikan di
jurnal-jurnal ternama. Umumnya, jurnal dianggap lebih up-to-date daripada buku
sebagai sumber informasi. Sumber sekunder termasuk buku teks dan artikel review
atau deskripsi atau ringkasan oleh orang lain selain peneliti asli. Seperti literature
review Anda, sumber sekunder tidak mengandung informasi baru. Melihat sumber

37
sekunder seringkali merupakan langkah yang baik saat memulai literature review,
tetapi Anda tidak bisa hanya mengandalkan sumber sekunder. Selalu tinjau sumber
utama untuk menghindari kemungkinan adanya kesalahan.
4.3 Menganalisis dan mensintesis pustaka
Setelah Anda mengumpulkan artikel yang ingin Anda gunakan dalam literature
review Anda, Anda siap untuk menganalisis masing-masing artikel tersebut
(memecahnya dan mengidentifikasi informasi penting di dalamnya) dan kemudian
mensintesiskan kumpulan artikel tersebut (mengintegrasikannya dan
mengidentifikasi kesimpulan yang dapat diambil dari artikel sebagai kelompok).
Sebagai permulaan, disarankan untuk pertama membaca artikel yang telah
dikumpulkan untuk mengetahui tentang apa sebenarnya artikel tersebut. Sebagian
besar artikel yang diterbitkan berisi ringkasan atau abstrak di awal makalah, yang
akan membantu proses ini dan mempermudah penentuan keputusan, apakah layak
untuk dibaca lebih lanjut dan dimasukkan atau tidak. Pada titik ini, mungkin juga
bermanfaat untuk melakukan klasifikasi awal dan pengelompokan artikel menurut
jenis sumbernya.
Ada sejumlah alat yang dapat membantu Anda menganalisis dan mensintesis
sumber utama Anda. Tabel 2 menunjukkan penggunaan matriks sintesis untuk
mengatur sumber-sumber dalam literature review Anda dan mengintegrasikannya
ke dalam interpretasi unik yang tidak hanya berfungsi sebagai dasar studi Anda
tetapi juga berkontribusi pada dialog di bidang Anda dan membangun kredibilitas
Anda sebagai seorang sarjana. Terdapat banyak cara untuk menyusun matriks
tersebut.
Misalnya matriks sintesis yang disusun oleh studi utama tentang topik spesifik
Anda. Identifikasi enam sampai dua belas studi yang berkaitan erat dengan fokus
studi Anda dan yang akan Anda gunakan sebagai landasan untuk penelitian yang
Anda usulkan. Di kolom pertama sepanjang sumbu vertikal tabel, buat daftar penulis
dan tanggal publikasi untuk setiap studi. Kemudian buat kolom untuk
mengidentifikasi tujuan atau pertanyaan penelitian yang diajukan penulis, metode
yang digunakan dalam penelitian, karakteristik sampel, temuan utama penelitian,
gagasan utama atau tema yang disaring dari temuan, bagaimana temuan tersebut
mengkonfirmasi temuan lain. studi (kesamaan), dan bagaimana temuan berbeda dari
studi lain atau menawarkan informasi yang tidak ditemukan di sumber lain.

38
Tabel 2. Matriks sintesis yang disusun oleh studi utama

Penulis dan Tujuan Metode Sampel Temuan Kesamaan Keunikan


Tanggal

Sumber 1

Sumber 2

Sumber n

Alat lain untuk menganalisis dan mensintesis adalah dengan melakukan


klasifikasi awal dan pengelompokan artikel menurut jenis sumbernya. Setelah review
awal selesai, Anda perlu kembali ke artikel untuk melakukan review konten yang
lebih sistematis dan kritis. Disarankan bahwa beberapa jenis struktur diadopsi selama
proses ini. Metode sederhana ini disebut sebagai sistem Pratinjau, Pertanyaan, Baca,
Rangkum (Preview, Question, Read, Summarise (PQRS)). Metode ini tidak hanya
membuat Anda tetap fokus dan konsisten tetapi pada akhirnya akan memfasilitasi
identifikasi dan pengambilan materi yang mudah terutama jika sejumlah besar
publikasi sedang ditinjau.
Setelah tahap pratinjau, pengulas mungkin akan mendapatkan empat tumpukan
artikel yang dianggap relevan dengan tujuan review. Pada tahap pertanyaan,
pertanyaan diajukan untuk setiap publikasi. Di sini disarankan untuk menggunakan
sistem pengindeksan atau ringkasan (atau kombinasi keduanya) untuk membantu
proses tersebut.
Meskipun terdapat sedikit variasi dalam kriteria yang diusulkan dalam sistem
pengindeksan dan ringkasan, umumnya kriteria tersebut berkaitan dengan judul
artikel, penulis, tujuan dan metode yang diterapkan dalam studi penelitian, serta
temuan dan hasil. Hal ini juga berguna untuk memasukkan komentar atau pemikiran
utama tentang tanggapan Anda terhadap artikel setelah ditinjau. Agar proses
pencatatan berlangsung dengan baik, disarankan agar sumber dan referensi lengkap
juga disertakan.
Karena kemungkinan besar tidak semua artikel menjadi sumber utama, Anda
mungkin ingin menyesuaikan sistem ringkasan Anda untuk mengakomodasi sumber
lain, seperti review sistematis atau literatur non-penelitian. Judul yang mungkin,
yang diadaptasi dari alat penilaian untuk berbagai jenis literatur diuraikan dalam
Tabel 3. Meskipun terkadang melelahkan, setiap artikel harus dibaca sambil

39
mencoba menjawab pertanyaan. Namun, perlu dicatat bahwa jika ada aspek penilaian
yang tidak jelas, akan bermanfaat untuk mengakses alat atau daftar periksa yang
lebih rinci yang memfasilitasi analisis atau kritik lebih lanjut.
Tabel 3. Ringkasan dari informasi yang diperlukan dalam review

Sumber Utama Review Sumber Sekunder Pustaka non-penelitian

Judul: Judul: Judul:

Penulis dan tahun: Penulis dan tahun: Penulis dan tahun:

Jurnal (referensi Jurnal (referensi lengkap) Jurnal (referensi lengkap)


lengkap)

Tujuan studi: Pertanyaan review/ tujuan: Tujuan makalah:

Jenis studi: Definisi kunci: Kredibilitas:

Latar (Setting): Batasan review: Kualitas:

Metode pengumpulan Kriteria penilaian: Konten:


data:

Temuan utama: Sintesis studi: Koherensi:

Rekomendasi: Ringkasan/kesimpulan: Rekomendasi.

Pemikiran utama/ Pemikiran utama/ Pemikiran utama/


komentar, mis. komentar, mis. komentar, mis.
Kekuatan/kelemahan: Kekuatan/kelemahan: Kekuatan/kelemahan:

Tahap akhir penilaian adalah menulis ringkasan singkat dari setiap artikel dan
dapat mencakup pemikiran utama, komentar, kekuatan dan kelemahan publikasi. Ini
harus ditulis dengan kata-kata Anda sendiri untuk memfasilitasi pemahaman Anda
tentang materi. Ini juga menjadi dasar yang baik untuk penulisan review.
4.4 Mengatur penulisan review
Tujuan utama penataan literature review adalah untuk mengarahkan pembaca
agar memahami apa perlunya karya tersebut ditulis dalam bentuk literature review
atau makalah penelitian sebagaimana yang telah Anda usulkan atau lakukan. Kunci
dari literature review atau makalah penelitian yang baik adalah kemampuan untuk
menyajikan temuan sedemikian rupa sehingga menunjukkan pengetahuan Anda
dengan cara yang jelas dan konsisten.
Pendahuluan dan kesimpulan untuk literature review Anda harus menunjukkan
bagaimana proyek penelitian Anda akan bergabung dengan percakapan yang sedang

40
berlangsung mengenai topik tersebut: identifikasi istilah dan konsep kunci dan
tunjukkan bagaimana penelitian Anda akan menyelesaikan pertanyaan yang belum
terselesaikan dalam karya orang lain. Anda juga dapat menguraikan struktur review
itu sendiri - dengan pratinjau di pendahuluan, atau review di kesimpulan - dan Anda
kemudian dapat memberi bayangan arah ke bagian / bab berikutnya.
4.4.1 Pendahuluan
Pendahuluan sebaiknya mencakup tujuan dan gambaran singkat dari
'masalah'. Sumber pustaka dan istilah pencarian kunci harus disertakan
diuraikan. Pendahuluan tidak hanya menyajikan topik utama, tetapi juga akan
memberikan pernyataan tentang status pengetahuan dalam bidang penelitian
ini.
Beberapa area yang menjadi perhatian dalam mempersiapkan
pendahuluan adalah (a) Mendefinisikan atau mengidentifikasi topik umum atau
area yang menjadi perhatian untuk memberikan konteks untuk me-review
literatur; (b) Menunjukkan tren keseluruhan, konflik dalam teori, metodologi,
bukti dan kesimpulan, atau kesenjangan dalam penelitian dan keilmuan, untuk
mengidentifikasi masalah tertentu; (c) Tetapkan tujuan Anda untuk meninjau
literatur atau sudut pandang; menjelaskan kriteria yang digunakan untuk
memilih dan mengevaluasi literatur; menjelaskan apa yang disertakan atau
dikecualikan (cakupan); dan memperkirakan organisasi atau urutan review.
4.4.2 Tubuh utama / isi
Bagian utama laporan menyajikan dan membahas temuan dari literatur.
Ada beberapa cara untuk melakukannya. Terlepas dari cara pembingkaian isi
utama ulasan, ada poin-poin penting yang harus dipertimbangkan. Pertama,
studi penelitian kelompok dan literatur lain sesuai dengan penyebut umum
seperti pendekatan kualitatif atau kuantitatif, tujuan, teori, metodologi, atau
kesimpulan. Kedua, rangkum studi individu secara rinci sesuai dengan
kepentingan komparatifnya dalam literatur dan relevansinya untuk penelitian
Anda. Ketiga, gunakan gambar dan / atau tabel untuk menyajikan sintesis Anda
sendiri dari data asli atau untuk menunjukkan data utama yang diambil langsung
dari makalah asli.
Agar pembaca Anda dapat menelusuri informasi Anda dengan mudah
sambil tetap memperhatikan gambaran besarnya, susun badan paragraf Anda
dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan dalam menulis pernyataan

41
tentang bagaimana literature review Anda akan dilanjutkan. Urutkan abstraksi
(gagasan utama) dari umum ke khusus, dengan memutuskan sumber mana yang
memiliki kontribusi pada konsep mana. Anda kemudian akan menyajikan
informasi yang lebih spesifik dari sumber, menggunakan kutipan dalam teks,
untuk membahas abstraksi secara lebih rinci dan untuk menunjukkan area
kesepakatan atau perdebatan di antara sumber. Badan paragraf Anda harus
berfungsi tidak hanya untuk meringkas apa yang dikatakan sumber, tetapi juga
untuk menunjukkan hubungan di antara mereka.
4.4.3 Kesimpulan
Kesimpulan harus memberikan ringkasan temuan dari literature review
Anda. Jelaskan apa analisis Anda terhadap materi yang membuat Anda
menyimpulkan tentang keadaan literatur secara keseluruhan, apa yang
disediakan dan di mana kekurangannya. Review harus diakhiri dengan
ringkasan singkat dari temuan yang menggambarkan pengetahuan saat ini dan
menawarkan alasan untuk melakukan penelitian di masa depan. Dalam review,
yang merupakan bagian dari studi, setiap kesenjangan dalam pengetahuan yang
telah diidentifikasi harus mengarah secara logis ke tujuan studi yang diusulkan.
Dalam beberapa kasus, mungkin juga untuk menggunakan tema yang
dikembangkan untuk membangun kerangka konseptual yang akan
menginformasikan studi. Dalam semua review, beberapa rekomendasi atau
implikasi untuk praktek, pendidikan dan penelitian harus disertakan.
4.4.4 Referensi
Literature review harus diakhiri dengan daftar bibliografi lengkap dari
semua buku, artikel jurnal, laporan dan media lain, yang dirujuk dalam
pekerjaan. Terlepas dari apakah review tersebut merupakan bagian dari program
studi atau untuk publikasi, ini adalah bagian penting dari proses agar semua
bahan yang bersumber diakui. Artinya, setiap kutipan dalam teks harus muncul
dalam referensi. Kelalaian atau kesalahan dalam referensi sangat umum dan
mahasiswa sering kehilangan nilai penting dalam tugas karena itu. Strategi yang
berguna adalah membuat file terpisah untuk referensi dan setiap kali sebuah
publikasi dikutip, itu dapat segera ditambahkan ke daftar ini.

42
5. Kesimpulan
Artikel ini telah menyajikan panduan rinci untuk mengembangkan literature
review sistematis. Panduan ini menyajikan pendekatan langkah demi langkah untuk
melaksanakan metodologi ilmiah yang teliti dari sistematic literature review.

Apakah pendekatan itu kualitatif atau kuantitatif sering kali akan menentukan
kapan dan bagaimana literature review dilakukan. Berbagai jenis literature review
dapat digunakan tergantung pada alasan dilakukannya review dan keseluruhan
maksud dan tujuan penelitian. Menulis literature review merupakan keterampilan
yang perlu dipelajari. Dengan melakukan praktik tersebut, mahasiswa atau peneliti
dapat terlibat dalam meningkatkan pengetahuan melalui praktik berbasis bukti
(evidence-based practice).

43
ALUR NASKAH PUBLIKASI

44
LAMPIRAN
Lampiran 1 Halaman Sampul Depan
Contoh Halaman Sampul Depan

HUBUNGAN HARGA DIRI REMAJA DENGAN INTENSI


PERILAKU BULLYING

SKRIPSI

Diajukan kepada program studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana


untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Memperolah Gelar Sarjana Psikologi

Ni Wayan Sarjawan
1802205075

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018

45
Lampiran 2 Halaman Lembar Persetujuan Pembimbing
Contoh Halaman Lembar Persetujuan Pembimbing

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SKRIPSI

HUBUNGAN HARGA DIRI REMAJA DENGAN INTENSI PERILAKU BULLYING

OLEH:
Ni Wayan Sarjawan
1802205075

Telah Disetujui untuk diuji oleh

Denpasar, 3 September 2018

Pembimbing,

I Gede Bimbing Panduarsa, S.Psi., M.Psi.

46
Lampiran 3 Halaman Lembar Pengesahan
Contoh Halaman Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Panitia Ujian Skripsi Program Studi Psikologi, Fakultas


Kedokteran, Universitas Udayana dan Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-
syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Pada Tanggal:

Mengesahkan
Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
Dekan,

Prof. Dr. dr. Made Tridatu, Sp.OT (K)., M.Kes

Tim Penilai: Tanda Tangan


I Gede Bimbing Panduarsa, S.Psi., M.Psi
Dslkn;kmjorilrliewjliewivewnk;kn
Pembimbing

Dr. Nyoman Ujiana, S.Psi., M.Si.,


Psikolog
Dslkn;kmjorilrliewjliewivewnk;kn
Ketua Penguji

Prof. Dr. Sukasidang, S.Psi., M.A.


Dslkn;kmjorilrliewjliewivewnk;kn
Sekretaris Penguji

I Ketut Sida Lulus, S.Psi., M.A.


Dslkn;kmjorilrliewjliewivewnk;kn
Anggota Penguji

47
Lampiran 4 Abstrak Bahasa Indonesia
Contoh Abstrak Bahasa Indonesia
Peran self regulated learning dan konsep diri terhadap prestasi akademik
mahasiswa remaja akhir Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
yang pernah menjadi finalis Bali Pageants

Syntia Agung Liana Puspita


Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
Surel: peneliti@gmail.com

Abstrak

Pencapaian prestasi akademik yang tinggi merupakan kebutuhan yang


sangat penting bagi remaja yang pernah mengikuti ajang Bali Pageants.
Keberhasilan mencapai prestasi yang tinggi berkaitan dengan self
regulated learning dan juga konsep diri. Self regulated learning adalah
kemampuan individu untuk mengatur disiplin diri dalam belajar,
sedangkan konsep diri merupakan kemampuan seorang menilai kekuatan
dan kelemahan dalam diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peran self regulated learning dan konsep diri terhadap prestasi akademik
pada mahasiswa remaja akhir. Subjek yang digunakan dalam penelitian
ini adalah mahasiswa remaja akhir FK UNUD yang pernah menjadi
finalis ajang Bali Pageants. Hasil uji regresi berganda adalah R=0,385
dan koefisien determinasi sebesar 0,148. Hal ini menunjukkan variabel
self regulated dan konsep diri secara bersama-sama berperan sebesar
14,8% terhadap prestasi akademik. Koefisien beta terstandarisasi self
regulated learning sebesar 0,405 dan signifikansi 0,012 (p<0,05)
menunjukkan self regulated learning berperan secara signifikan terhadap
prestasi akademik. Koefisien beta terstandarisasi konsep diri sebesar -
0,034 dan signifikansi 0,827 (p>0,05) menunjukkan konsep diri tidak
berperan terhadap prestasi akademik.

Kata kunci: Finalis Bali Pageants, konsep diri, prestasi akademik,


remaja akhir, self regulated learning.

48
Lampiran 5 Abstrak Bahasa Inggris
Contoh Abstrak Bahasa Inggris

Peran self regulated learning dan konsep diri terhadap prestasi akademik
mahasiswa remaja akhir Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
yang pernah menjadi finalis Bali Pageants

Syntia Agung Liana Puspita


Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
Surel: peneliti@gmail.com

Abstract

High academic achievement is a important needs for adolescents who


joined Bali Pageants event. A success to get high academic achievement
is related with self regulated learning and self concept. Self regulated
learning is how people dicipline themselves when study, therefore self
concept is how people judge their strength and weakness. This study
aimed to explore the role of self regulated learning and self concept to the
academic achievement in late adolescent students. The subject for this
study are late adolescent students of Faculty of Medicine Udayana
University who was a finalist in Bali Pageants. The results of multiple
regression analysis is R=0,385 and R2=0,148. This shows that variable of
self regulated learning and self concept conjunctly contributes as much
as 14,8% to academic achievement. Standardized beta coefficient of self
regulated learning showed the value of 0,45 and significance 0,012
(p<0.05), which concluded that a self regulated learning is contribute to
the academic achievement. Standardized beta coefficient of self concept
showed the value of -0,034 and significance 0,827 (p>0.05), which
concluded that a self concept doesn't contribute to the academic
achievement.

Keywords: Academic achievement, Bali Pageants finalist, late adolescents, self concept,
self regulated learning.

49
DAFTAR PUSTAKA

Elsevier. (2017). Ethic in research and publication. 1-24.
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya. Buku Pedoman Penyusunan Skripsi
Tahun Akademik 2017/2018. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya.
Malang.
Jatmiko,W., dkk. (2015). Panduan penulisan artikel ilmiah. Depok : Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia.
Ramdhani, dkk. Al. Jurnal Internasional Ilmu Dasar dan Terapan, Vol. 03, No. 01, Juli 2014,
hlm.47-56
Suleeman, Julia dan Laras Sekarasih. (2018). Pedoman penulisan skripsi Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan
Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia (LPSP3 UI).

50
PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA

Anda mungkin juga menyukai