PEDOMAN
PENULISAN
KARYA
ILMIAH
PRODI PSIKOLOGI
FK UNUD 2020
SAMBUTAN
Salah satu cara untuk meningkatkan nilai-nilai keterbukaan dalam mencapai mutu
kelulusan mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Udayana adalah menerbitkan
buku panduan penyusunan skripsi. Dimana diharapkan dengan adanya buku panduan
penyusunan skripsi ini, tidak hanya menuntun mahasiswa untuk dapat meneliti, menulis dan
melaporkan hasil penelitiannya dengan benar sesuai dengan format dan kaidah-kaidah
penelitian ilmiah, tetapi juga dapat memberikan arah bagi pembimbing dan penguji skripsi,
bagaimana selayaknya menjadi seorang pembimbing dalam menuntun mahasiswa
menyusun karya tulisnya dan bagaimana penguji dapat menilai secara obyektif dari sebuah
hasil karya tulis mahasiswanya. Dengan kaidah-kaidah dan aturan yang jelas,maka akan
mudah untuk diketahui jika ada suatu ketidak benaran, ketidakobyektifan dan ketidak
selarasan dengan tuntutan zaman, karena berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
yang tidak terbendungkan.
Ketidak sempurnaan dan penyempurnaan dari buku panduan penulisan skripsi ini adalah
suatu hal yang wajib dicermati dan bukan sesuatu hal yang sakral, tidak boleh dibenahi. Oleh
karenanya sudah sewajarnya harus terus menerus dibenahi dan diperbaharui agar sesuai
dengan tuntutan kebutuhan zaman dan mahasiswanya.
Saya selaku ketua Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
menyampaikan ucapan terimakasih serta penghargaan kepada Tim Penyusun, yang dengan
semangat kebersamaan dan pengabdiannya telah berhasil menyelesaikan buku Pedoman
Penyusunan Skripsi ini.
Harapan saya semoga buku ini dapat menjadikan penuntun bagi mahasiswa dalam
menulis skripsi dan dosen dalam membimbing mahasiswa saat menyusun skripsi, serta
dosen penguji menguji karya tulis skripsi mahasiswa.
Denpasar,
Program Studi Sarjana Psikologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
Penanggung Jawab,
i
PENGANTAR
Buku Pedoman Penyusunan Skripsi ini disusun mengacu pada perkembangan tuntutan
kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah akhir untuk suatu kompetensi jenjang kelulusan
sarjana (S1). Perkembangan teori-teori ilmu sosial yang begitu pesat, serta perkembangan
teknologi software yang menakjubkan menjadikan wacana dalam menentukan prasyarat /
standart minimal suatu kelayakan hasil penelitian untuk skripsi. Dimana dengan
mempertimbangkan sarana dan prasarana yang ada dalam proses belajar mengajar di
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, diharapkan seorang
mahasiswa dapat mencapai kompetensi kesarjanaannya yang sudah ditetapkan, antara lain
yaiitu mampu melakukan penelitian, menganalisis dan menyimpulkan berdasarkan teori-
teori serta menggunakan software terkini dan juga dapat menuliskan laporan hasil penelitian
dengan benar sesuai kaidah-kaidah penulisan ilmiah.
Buku Pedoman Penyusunan Skripsi ini disusun oleh Tim Penyusun yang dibentuk oleh
Ketua Program Studi Psikologi dengan SK Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana. Buku ini atas kesepakatan bersama akan dipakai sebagai acuan bersama dalam
menguji serta membimbing mahasiswa Prodi Psikologi dalam menyusun skripsi. Kita sadari
kesepakatan bersama dalam suatu bidang keilmuan secara mutlak tidak akan mudah dicapai,
demikian pula dalam menilai sebuah karya tulis ilmiah, yang pola dan format, serta gaya
bahasa yang berkembang luas khususnya pada penulisan karya ilmiah ilmu-ilmu sosial, akan
dapat berubah setiap saat. Oleh karena itu, dalam menyusun buku pedoman ini Tim
Penyusun hanya merumuskan hal-hal yang secara riil dapat dijangkau dan dapat
dilaksanankan saat ini, yang tidak menutup kemungkinan akan dapat berubah pada tahun-
tahun mendatang untuk diperbaharui dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam kesempatan ini Tim Penyusun memohon maaf atas kekurangan-kekurangannya,
serta mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ketua Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas
kepercayaan dan kesempatan yang diberikan
2. Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas kepercayaannya yang
diberikan
3. Bapak Ibu Dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,
yang secara aktif memberikan koreksi dan masukan yang berarti, sehingga melancarkan
terwujudnya buku pedoman ini.
ii
4. Bapak Ibu Staf Administrasi Akademik Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana, yang secara aktif memberikan koreksi dan masukan yang berarti,
sehingga melancarkan terwujudnya buku pedoman ini.
Akhir kata, semoga buku Pedoman Penyusunan Skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat
digunakan sebagaimana seperti yang kita harapkan bersama.
Denpasar,
Penanggung Jawab
Dr. Ni Made Swasti Wulanyani., S.Psi., M.Erg
Tim Penyusun
Putu Nugrahaeni Widiasavitri, S.Psi., M.Psi (Ketua)
Ni Made Yanthi Ary Agustini, S.Psi., M.Psi (Sekretaris)
David Hizkia Tobing, S.Psi., Ma (Anggota)
Ni Luh Indah Desira Swandi, S.Psi., M.Psi., Psikolog (Anggota)
Tim Editor
Adinda Nasha Ayu Febrianthi
Agrhashakara Tegarpandhiga Nugroho
Annisa Rachma Sawitri
Ida Maya Teresa Wrycza
Ni Made Adi Gayatri
iii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN......................................................................................................................... I
PENGANTAR .....................................................................................................................II
I. PENGANTAR SKRIPSI ............................................................................................. 1
A. SKRIPSI YANG BAIK ..................................................................................................... 1
B. TUJUAN PEMBUATAN SKRIPSI...................................................................................... 1
C. PRASYARAT PEMBUATAN SKRIPSI ............................................................................... 2
D. PERSIAPAN PENULISAN SKRIPSI .................................................................................. 2
II. PLAGIARISME ........................................................................................................... 5
A. LITERAL COPYING ....................................................................................................... 5
B. SUBSTANSIAL COPYING ............................................................................................... 5
C. PARAPHRASING ........................................................................................................... 6
D. TEXT-RECYCLING ....................................................................................................... 6
III. TATA CARA PENULISAN SKRIPSI ....................................................................... 7
A. KETENTUAN UMUM .................................................................................................... 7
1. Huruf ...................................................................................................................... 7
2. Spasi ....................................................................................................................... 7
3. Alineasi .................................................................................................................. 7
4. Teknik Pengutipan Referensi ................................................................................. 7
5. Cara Penulisan Daftar Pustaka ............................................................................... 9
6. Penomoran Halaman ............................................................................................ 11
7. Tabel dan Gambar ................................................................................................ 12
B. KETENTUAN KHUSUS ................................................................................................ 14
2. Tampilan Skripsi .................................................................................................. 14
IV. SISTEMATIKA PENYAJIAN SKRIPSI ............................................................ 15
A. PENELITIAN KUANTITATIF ........................................................................................ 15
B. PENELITIAN KUALITATIF .......................................................................................... 23
C. LITERATURE REVIEW ................................................................................................ 33
1. Pendahuluan ......................................................................................................... 33
2. Apa itu Literature Review .................................................................................... 34
3. Sistematic Literature Review ............................................................................... 35
4. Langkah-langkah dalam Proses Literature review ............................................... 35
4.1 Menentukan topik review ................................................................................ 35
4.2 Mencari dan memilih artikel yang sesuai ........................................................ 36
4.3 Menganalisis dan mensintesis pustaka............................................................. 38
4.4 Mengatur penulisan review ............................................................................. 40
5. Kesimpulan .......................................................................................................... 43
ALUR NASKAH PUBLIKASI ......................................................................................... 44
LAMPIRAN........................................................................................................................ 45
LAMPIRAN 1 HALAMAN SAMPUL DEPAN .......................................................................... 45
LAMPIRAN 2 HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... 46
LAMPIRAN 3 HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... 47
LAMPIRAN 4 ABSTRAK BAHASA INDONESIA ..................................................................... 48
LAMPIRAN 5 ABSTRAK BAHASA INGGRIS ......................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 50
iv
v
I. PENGANTAR SKRIPSI
1
mengkomunikasikannya secara tertulis dalam bentuk laporan skripsi maupun
secara lisan terutama pada saat ujian skripsi.
3. Agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis karya ilmiah yang sesuai dengan
bidang ilmu yang didalaminya.
4. Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan keilmuan yang
dimilikinya dengan menggunakan metode ilmiah.
5. Agar mahasiswa memiliki kemampuan dalam pengumpulan dan pengolahan data
atau informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan menggunakan
metode ilmiah dan penyajikannya dalam bentuk karya ilmiah yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Universitas Udayana khususnya di Fakultas
Kedokteran. (*dari pedoman UB)
C. Prasyarat pembuatan skripsi
Penyusunan skripsi bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan tugas akhir
hanya diperbolehkan setelah memenuhi persyaratan akademik yaitu telah selesai
menempuh 138 sks.
2
5. Ada instrumen penelitian yang dapat dipakai untuk mengukur variabel
penelitian tersebut. Instrumen ini bisa dicari dari skripsi atau artikel jurnal,
atau menghubungi langsung ke penulis skripsi atau artikel jurnal tersebut. Bila
memang tidak ada instrumen yang tersedia, Anda dapat menyusun sendiri,
sesuai dengan pembekalan yang sudah diberikan di kuliah Psikometri dan
Konstruksi Alat Ukur Psikologi. Menyusun instrumen penelitian sendiri akan
membutuhkan lebih banyak waktu daripada memakai instrumen penelitian
yang sudah ada, karena perlu dipertanggung jawabkan dengan baik.
§ Pemilihan Metode
Apabila penulis hanya melakukan penelitian tanpa menggunakan metodologi
penelitian, maka penelitian yang dilakukan akan tidak terarah dan tidak relevan
antara satu bab dengan bab yang lainnya. Metodologi setidaknya mencakup
beberapa aspek, yang meliputi : waktu pelaksanaan, lokasi penelitian, populasi
dan sampel penelitian, serta teknik pengambilan sampel. Terdapat tiga jenis
metode penelitian, yaitu: metode penelitian kualitatif, metode penelitian
kuantitatif, dan metode penelitian gabungan yang masing-masing diantaranya
memiliki keunggulannya tersendiri. Menentukan metodologi yang tepat
membutuhkan pembelajaran dan juga pengalaman yang memadai.
§ Alur penunjukan dosen pembimbing
Adapun alur penunjukkan dosen pembimbing skripsi pada Program Studi
Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yaitu sebagai berikut
:
1. Pada matakuliah Proposal, koordinator skripsi akan memberikan informasi
terkait peminatan setiap dosen.
2. Mahasiswa dapat mengajukan 3 nama dosen yang ingin diajukan sebagai
dosen pembimbing proposal dengan mengurutkannya dari pilihan pertama
hingga pilihan ketiga.
3. Dosen kemudian akan memilih mahasiswa yang akan dibimbing dengan
jumlah maksimal 4 mahasiswa. Pemilihan dosen putaran kedua akan
dilakukan apabila kuota dosen yang dipilih telah penuh.
4. Dosen yang dipilih saat proposal berlaku hingga proses skripsi selesai.
3
* Keterangan : Mahasiswa wajib menyelesaikan skripsi dalam kurun waktu 2 semester
(1 tahun). Apabila dalam 1 tahun tidak menunjukkan perkembangan, maka
mahasiswa wajib pindah dosen pembimbing.
4
II. PLAGIARISME
Plagiarisme menjadi salah satu pelanggaran publikasi ilmiah yang paling umum.
Plagiarisme terjadi ketika seorang penulis dengan sengaja menggunakan karya orang lain
tanpa izin, penghargaan, atau pengakuan dari sumber atau penulis aslinya. Berdasarkan
jurnal Elsevier, plagiarisme mengambil bentuk yang berbeda, mulai dari menyalin secara
literal hingga parafrase karya orang lain serta dapat meliputi : data; kata-kata dan frasa; serta
gagasan dan konsep.
Ketika membuat skripsi, mahasiswa wajib memberikan credit pada hasil karya orang
lain yang digunakan. Mahasiswa harus menempatkan pekerjaannya pada konteks kemajuan
bidang keilmuan yang digeluti, dan mengakui temuan orang lain pada bidang keilmuan yang
didalami. Berikut merupakan panduan terkait plagiarisme serta bagaimana mencegahnya
berdasarkan jurnal Elsevier :
A. Literal copying
Literal copying merupakan meniru suatu karya kata demi kata, secara
keseluruhan maupun sebagian, tanpa izin dan pengakuan dari sumber aslinya. Literal
copying hanya dapat diterima jika Anda mereferensikan sumber dan menaruh tanda
kutip di sekitar teks yang disalin. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah literal
copying ini yaitu : (1) pantau sumber-sumber yang Anda gunakan saat meneliti dan
di mana Anda menggunakannya dalam naskah Anda; (2) pastikan Anda sepenuhnya
mengakui dan mengutip sumber asli pada naskah Anda; (3) gunakan tanda kutip di
sekitar teks kata-demi-kata dan rujukan dengan benar.)
B. Substansial copying
Substansial copying dapat meliputi bahan penelitian, proses, tabel, maupun
peralatan yang digunakan. "Substansial" dapat didefinisikan sebagai kuantitas dan
kualitas dari apa yang disalin. Jika karya Anda menangkap esensi dari karya orang
lain, hal itu harus dikutip. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah substansial
copying ini yaitu tanyakanlah pada diri Anda apakah pekerjaan Anda mendapat
manfaat dari keterampilan dan pendapat atau penilaian penulis asli? Sejauh mana
Anda menjawab "ya" akan menunjukkan apakah substansial copying telah terjadi.
Jika demikian, pastikan untuk mengutip sumber aslinya.
5
C. Paraphrasing
Paraphrasing berarti memproduksi ulang ide orang lain tanpa menyalin
kata demi kata, tanpa izin dan pengakuan dari sumber aslinya. Parafrase hanya
dapat diterima jika Anda merujuk sumber dengan benar dan memastikan bahwa
Anda tidak mengubah arti yang dimaksud oleh sumber aslinya. Oleh karena itu
pastikan Anda memahami apa yang dimaksud oleh penulis asli. Jangan pernah
melakukan copy paste pada kata-kata yang tidak sepenuhnya Anda mengerti.
Pikirkan tentang bagaimana ide-ide penting dari sumber tersebut berhubungan
dengan pekerjaan Anda, hingga Anda dapat mengirimkan informasi kepada orang
lain tanpa merujuk ke sumbernya. Anda juga perlu membandingkan parafrase Anda
dengan sumber aslinya untuk memastikan Anda mempertahankan makna yang
dimaksudkan walaupunAnda mengubah kata-katanya.
D. Text-recycling
Text-recycling berarti mereproduksi bagian dari karya Anda sendiri sebagai
penulis yang telah dibuat sebelumnya dalam sebuah makalah, dan kemudian
mengirimkannya kembali untuk publikasi sebagai makalah yang sama sekali baru.
Untuk mencegah hal ini, Anda perlu untuk memasukkan segala sesuatu dalam
kutipan yang diambil langsung dari makalah yang diterbitkan sebelumnya, bahkan
jika Anda menggunakan kembali sesuatu dengan kata-kata Anda sendiri. Pastikan
untuk rujuk sumber yang sesuai.
6
III. TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
A. Ketentuan Umum
1. Huruf
2. Spasi
Di dalam penulisan skripsi, dipakai jarak antara dua baris dalam kalimat
menggunakan spasi 2 (double line).
Sementara itu, penggunaan spasi 1 (single line) hanya dipergunakan untuk:
a. Kutipan langsung yang berisi lebih dari 3 baris
b. Judul tabel dan judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris
c. Keterangan yang menjelaskan: tabel, gambar dan rumus
d. Penulisan isi tabel
e. Penulisan daftar pustaka
f. Penulisan abstraksi penelitian
g. Judul anak sub bab dan turunannya yang memerlukan lebih dari satu baris
3. Alineasi
7
Contoh:
Sternberg (2009) menjelaskan bahwa ..............
Pengutipan berupa narasi dibuat sesuai dengan kalimat dari penyusun skripsi
tanpa mengubah arti. Pada akhir pengutipan disebutkan nama pengarang dan tahun
penerbitan diantara tanda kurung dan diakhiri dengan titik.
Contoh:
Atensi dijelaskan sebagai proses mengolah informasi secara aktif dalam
jumlah terbatas dari sejumlah besar informasi yang tersedia melalui panca indera
(Sternberg, 2009).
Contoh kutipan:
a. Tidak Langsung
Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan membaca menurut Bond
dan Wagner (1992) adalah…..
b. Langsung:
Thorndike pada tahun 1935 pernah menulis teori belajar yang berbunyi
sebagai berikut:
“Seseorang bisa meningkatkan peluang bahwa situasi tertentu akan
menghasilkan respon tertentu tanpa menyadarinya pada saat dia sedang
melakukannya atau sesudah melakukannya”.
8
Cara penulisan referensi dalam kutipan
Pustaka dapat bersumber dari buku, jurnal, review maupun bulletin. Peneliti
yang berjumlah dua orang wajib disebutkan semua. Apabila penulis berjumlah lebih
dari dua orang, maka pada kesempatan pemunculan pertama di dalam teks dituliskan
semua nama penulis. Kemudian pada pemunculan berikutnya, cukup ditulis penulis
pertama, diikuti tanda koma dan keterangan dkk. (dan kawan-kawan).
Penulisan jurnal, bulletin dan review adalah sama dengan aturan penulisan buku,
tetapi yang diberi cetak miring adalah judul jurnal, bulletin atau review, dan
9
ditambah dengan informasi mengenai nomer penerbitan, volume dan halaman yang
dijadikan acuan penyusunan skripsi.
Apabila buku yang dipakai adalah buku terjemahan, maka urutan penulisan di dalam
daftar pustaka adalah sebagai berikut: Nama Penulis. Tahun Terjemahan. Judul Buku
(terjemahan: nama penerjemah). Penerbit terjemahan).
Contoh:
Gravetter, F. J. (2014). Statistics for Behavioral Sciences (Pengantar Statistika
Sosial: Yusuf Indra Purnama). Salemba Empat
10
Contoh penulisan webinar yang terekam:
Goldberg, J. F. (2018). Evaluating adverse drug effects [Webinar]. American
Psychiatric Association.
https://education.psychiatry.org/Userd/ProductDetails.aspx?ActivityID=6172
*untuk contoh penulisan lebih lengkap, dapat dilihat pada buku APA kedisi ketujuh
tahun 2019.
6. Penomoran Halaman
Penomoran halaman pada Bagian Awal skripsi dimulai dari Halaman Judul
sampai dengan Halaman Abstrak. Pada bagian awal ini, penomoran halaman ditulis
dalam huruf Romawi kecil dan diletakkan pada bagian tengah-bawah dari halaman,
namun pada Halaman Judul nomor halaman satu (i) tidak dicantumkan.
Penomoran halaman pada Bagian Utama dimulai dari Halaman Bab I sampai
dengan halaman terakhir dari bagian utama (bagian terakhir dari Bab V),
menggunakan angka Arab. Penomoran halaman pada bagian Utama ini diletakkan
di bagian kanan atas tiap halaman, kecuali halaman pertama dari setiap bab dan
halaman pertama dari Daftar Referensi. Pada halaman ini, penomoran diletakkan
pada bagian tengah bawah.
Penomoran halaman di Bagian Akhir skripsi adalah dengan menggunakan
angka Arab (melanjutkan nomor halaman setelah Daftar Pustaka). Judul lampiran
diberi nomor dan ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
11
huruf Kapital dan diletakkan di bagian tengah-atas halaman, dan huruf ditebalkan
(bold).
Contoh:
BAB I
PENDAHULUAN
Sub Bab diberi nomor dengan huruf Kapital, diikuti dengan tanda titik, terletak
ditengah halaman, dengan huruf ditebalkan. Judul Sub Bab ditulis dengan
menggunakan huruf kapital pada awal kata.
Contoh:
1. Latar Belakang
Penomoran Anak Sub Bab dengan menggunakan angka Arab, diikuti dengan
tanda titik dan diletakkan di rata kiri dari halaman. Judul Anak Sub Bab ditulis
dengan menggunakan huruf kapital di awal kata dengan huruf ditebalkan.
Contoh:
3. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Tabel adalah suatu penyajian data dengan menggunakan matriks, yang terdiri
dari lajur dan kolom. Tabel diberikan nomor disesuaikan dengan nomor urut
pemunculan. Judul tabel ditulis dengan huruf kapital di awal kata. Judul Tabel
diletakkan di atas tabel sebelah kiri (rata kiri). Jenis huruf yang digunakan adalah
Times New Roman (11 pt). Penomoran tabel adalah dengan menggunakan angka
Arab. Pada penulisan isi tabel digunakan spasi tunggal (single line) dan ukuran huruf
disesuaikan dengan kebutuhan (dengan ukuran minimal 10 pt).
Keterangan tabel ditulis di bagian bawah tabel dengan spasi tunggal. Tabel,
keterangan tabel, beserta judulnya, harus disajikan di dalam satu halaman. Sumber
pengutipan tabel diletakkan di bawah tabel sebelah kanan (rata kanan). Tabel harus
paling tidak terdiri dari 2 kolom dan 2 lajur isi. Apabila panjang tabel lebih dari satu
halaman, maka harus dipindahkan sebagai lampiran.
12
Contoh tabel :
Tabel.1.
Nilai Pre-test dan Post-test Matematika Responden
Subjek Nilai Pre-test Kategori Nilai Post- Kategori
test
1 76 rendah 82 rendah
2 148 sedang 181 sedang
3 121 sedang 179 sedang
4 106 sedang 207 sedang
5 76 rendah 82 rendah
6 148 sedang 181 sedang
7 121 sedang 179 sedang
8 106 sedang 207 sedang
9 148 sedang 181 sedang
10 121 sedang 179 sedang
11 106 sedang 207 sedang
Contoh Gambar :
Diagram, flow chart, grafik, peta, foto dan ilustrasi non-verbal, semuanya
disebut sebagai gambar. Aturan tata tulis yang berlaku pada penulisan gambar sama
dengan tata tulis tabel, hanya penulisannya diletakkan di bawah gambar sebelah kiri
(rata kiri). Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman (11 pt).
Contoh:
13
B. Ketentuan Khusus
14
IV. SISTEMATIKA PENYAJIAN SKRIPSI
A. Penelitian Kuantitatif
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO/PERSEMBAHAN
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
ABSTRAK (BAHASA INDONESIA)
ABSTRACT (BAHASA INGGRIS)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Saran Praktis
2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan bagaimana menuliskan Bab 1 dalam skripsi yang berisi
tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan keaslian penelitian.
16
B. Rumusan Masalah
Sub-bab ini berisi rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang akan
dijawab dengan data empiris dari hasil penelitian yang dilakukan. Pertanyaan
penelitian yang baik umumnya mengacu pada pertanyaan mengenai variabel atau
hubungan antarvariabel yang diteliti sehingga dengan merumuskan pertanyaan
penelitian nantinya dapat diperoleh gambaran seperti apa penelitian yang akan
dilakukan. Pada intinya, pertanyaan penelitian adalah proses penyederhanaan
masalah yang rumit menjadi masalah yang dapat diteliti (researchable problems).
D. Tujuan Penelitian
Bagian ini menguraikan secara jelas dan tepat mengenai tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian yang dilakukan, misalnya menemukan ada atau tidaknya
hubungan antara beberapa variabel atau menemukan kejelasan tentang bagaimana
variabel tersebut saling berhubungan.
E. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini, peneliti harus menunjukkan kemungkinan aplikasi dari hasil
penelitian yang dilakukan baik secara teoretis (kontribusi pada pengembangan ilmu)
maupun praktis (hasil terapan).
F. Keaslian Penelitian
Sub-bab terakhir dalam Bab 1 ini berisi gambaran perbandingan serta
perbedaan dengan peneltiain lain dengan topik serupa (min. empat penelitian
terdahulu). Peneliti perlu mengetahui kesenjangan penelitian yang dapat diangkat
sebagai topik skripsi untuk memperkaya hasil penelitian yang sudah ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari tiga bagian, yaitu variabel terikat, variabel bebas, hubungan
antarvariabel, dan hipotesis penelitian.
17
A. Kajian Pustaka
Bagian ini menguraikan konsep teoretis atau hasil penelitian terkait variabel
terikat (dependent variable). Sebuah variabel umumnya memiliki lebih dari satu
definisi, maka dari itu peneliti harus menjelaskan definisi yang digunakan dalam
penelitian beserta argumen penunjangnya. Dalam mengutip suatu konsep teoretis
atau hasil penelitian, kutiplah menggunakan sumber primer atau pertama. Misalnya,
ketika mendefinisikan teori belajar sosial menurut Bandura, bacalah buku yang
ditulis oleh Bandura.
B. Variabel Bebas
Setelah menjelaskan mengenai variabel terikat, bagian ini menguraikan
konsep atau hasil penelitian terkait variabel bebas atau prediktor (independent
variable). Struktur umum pada bagian variabel bebas ini tidak berbeda dengan
bagian variabel terikat.
C. Hubungan Antarvariabel
Sebelum menetapkan hipotesis penelitian, pada bagian ini peneliti harus
memberikan penjelasan yang logis berdasarkan literatur mengapa dan bagaimana
peneliti mengajukan hipotesis tersebut. Peneliti perlu menjelaskan mekanisme
psikologis yang mungkin terjadi pada hubungan atau pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan atau prediksi peneliti mengenai hubungan
antarvariabel berdasarkan konsep teoretis atau penelitian sebelumnya. Pada bagian
ini, hipotesis harus dinyatakan secara eksplisit dan mencantumkan variabel-variabel
yang hendak diuji.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian menjelaskan rencana dan prosedur penelitian yang dilakukan
peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Gambaran mengenai metode penelitian
yang terstruktur dan jelas memungkinkan pembaca untuk merunut bagaimana peneliti
mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian. Selain itu, gambaran metode
18
penelitian juga memungkinkan peneliti lain yang untuk melakukan penelitian replikasi.
Bab ini berisi identifikasi variabel, definisi operasional variabel, subjek penelitian,
metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, dan metode analisis data.
C. Subjek Penelitian
Pada bagian ini, peneliti menyampaikan karaktistik partisipan penelitian
mulai dari lingkup populasi, teknik pengambilan sampel, prosedur rekrutmen
partisipan, hingga jumlah sampel. Sebelum sampel dipilih, peneliti perlu
menjelaskan terlebih dahulu mengenai populasi yang menjadi dasar pengambilan
sampel. Kemudian metode serta teknik apa yang dipakai dalam pengambilan sampel
(probability atau non-probability sampling), peneliti juga perlu menjelaskan alasan
teknik pengambilan sampel tersebut dipakai.
Dalam prosedur rekrutmen partisipan, peneliti perlu menjabarkan secara
detail bagaimana cara mengundang calon partisipan untuk terlibat dalam penelitian,
misalnya menyebarkan kuesioner di dalam kelas, memasang iklan di media sosial,
dan sebagainya. Peneliti juga harus mencantumkan kapan rekrutmen dilakukan
(bulan dan tahun). Peneliti harus mencantumkan alasan dan literatur untuk
19
menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Penentuan jumlah
sampel secara umum tergantung dengan taraf kepercayaan (level of confidence),
besaran efek (effect size), dan kekuatan statistik (statistical power) yang digunakan
oleh peneliti. Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti dapat menggunakan teknik
power analysis menggunakan program GPower yang dapat diunduh secara gratis di
bit.ly/PowerAnalysis.
20
agresivitas remaja SMA, peneliti menggunakan regresi linier sederhana pada IBM
SPSS versi 25).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini bertujuan untuk memaparkan temuan penelitian mulai dari gambaran
partisipan dan hasil uji hipotesis. Bab ini berisi tentang: persiapan penelitian, pelaksanaan
penelitian, analisis data & hasil penelitian, dan pembahasan.
A. Persiapan Penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang proses persiapan yang berhubungan dengan
penelitian. Persiapan penelitian umumnya meliput studi pendahuluan (preliminary
study) proses adaptasi dan uji coba alat ukur, melakukan survei awal, dan sebagainya.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pada bagian ini, peneliti harus dapat menuliskan prosedur penelitian secara
detail sehingga dapat memudahkan peneliti lain jika ingin melakukan replikasi.
Prosedur penelitian dimulai dari rekrutmen partisipan sampai sejak survei
disebarkan. Peneliti perlu melaporkan kondisi dan situasi riil yang menjadi latar
penelitian (tempat, waktu, lokasi, jumlah partisipan, dan bagaimana mendapatkan
partisipan tersebut).
21
hubungan atau pengaruh variabel yang diuji. Dalam kata lain, pengaruh yang kecil
dapat menjadi signifikan secara statistik jika diambil dari sampel yang besar.
Penghitungan besaran efek umumnya menggunakan Cohen’s d atau nilai r. Selain
hasil uji hipotesis, peneliti perlu melampirkan hasil uji asumsi statistik untuk
memperkuat hasil uji hipotesis yang dilakukan. Semua hasil penelitian dapat
disajikan dalam tabel jika berisi informasi yang cukup banyak. Jika informasi hanya
sedikit, cukup dijelaskan dalam kalimat (naratif).
D. Pembahasan
Pada bagian ini, peneliti harus dapat mengulas dan menginterpretasikan hasil
analisis data penelitiannya. Pembahasan dapat diawali dengan pernyataan singkat
mengenai apakah data penelitian mendukung atau tidak mendukung hasil uji
hipotesis. Jika hipotesis didukung atau tidak didukung, peneliti harus memberikan
penjelasan konseptual mengenai mekanisme psikologis mengapa hal tersebut terjadi.
Peneliti juga dapat memposisikan dan membandingkan hasil penelitiannya terhadap
penelitian atau teori lain yang terdahulu.
Dalam menuliskan interpretasi hasil, peneliti juga perlu mengevaluasi
validitas internal penelitian, metode dan alat ukur yang digunakan, serta keterbatasan
atau kelemahan lainnya. Berdasarkan keterbatasan penelitian yang sudah
dipaparkan, peneliti dapat mengajukan saran metodologis untuk memperbaiki atau
mereplikasi penelitian serupa. Pembahasan dapat diakhir dengan pernyataan
mengenai pentingnya temuan penelitian yang didapat, implikasi, atau saran praktis
yang relevan dengan topik penelitian. Pertanyaan penelitian yang belum terjawab
atau justru muncul pertanyaan baru, peneliti dapat menulis ini sebagai penutup.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian ini, peneliti menjawab secara singkat pertanyaan penelitian dan
membuat ringkasan dari analisis data yang dilaporkan pada Bab 4.
A. Kesimpulan
Pada bagian ini peneliti mengemukakan secara eksplisit jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan dalam fokus penelitian.
22
Hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
penelitian dapat dicantumkan secara ringkas sejauh hal-hal tersebut dapat
memperkaya simpulan penelitian.
B. Saran
Pada bagian ini peneliti dapat meringkas saran yang sudah dipaparkan pada
bagian pembahasan, yaitu mengenai saran metodologis untuk memperbaiki atau
mereplikasi penelitian serupa, serta saran praktis yang relevan dengan topik
penelitian.
Daftar Pustaka
Bagian ini memuat semua referensi atau literatur yang digunakan dalam
penulisan penelitian skripsi. Semua referensi yang disebut dalam teks harus tercantum
dalam daftar pustaka. Begitu pula sebaliknya, setiap referensi atau literatur yang
dicantumkan dalam daftar pustaka harus disebut dalam naskah penelitian skripsi. Selain
itu, penulisan nama pokok pengarang atau para pengarang, tahun penerbitan dalam teks
serta dalam daftar pustaka harus sesuai. Tata aturan penulisan daftar pustaka mengacu
pada ketentuan penulisan dari American Psychological Association 7th Edition (APA
style).
B. Penelitian Kualitatif
Ada banyak versi yang beragam dari untuk panduan penelitian kualitatif
yang memiliki perbedaan satu dengan yang lain, akan tetapi sebuah format laporan
penelitian kualitatif yang baik harus memiliki minimal hal-hal sebagai berikut:
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus penelitian
C. Signifikansi dan Keunikan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
23
A. Tipe Penelitian
B. Unit Analisis
C. Responden dan Tempat Penelitian
D. Teknik Penggalian Data
E. Teknik Pengorganisasian Data
F. Teknik Analisis Data
G. Kredibilitas Penelitian
H. Isu Etik
BAB. VI META-ANALISIS
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini diarahkan untuk mengungkap dan menjabarkan masalah yang hendak
diteliti. Harus ada alasan yang mendasari mengapa permasalahan tersebut harus
diangkat. Bab ini berisi tentang: latar belakang masalah, fokus penelitian, signifikansi
dan keunikan penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
24
kutipan wawancara (contoh kasus, narasi pribadi, atau ilustrasi lainnya). Peneliti
kemudian harus memberikan uraian atau deskripsi tentang masalah penelitian dan
bagaimana fenomena atau fakta-fakta yang sudah dijabarkan sebelumnya bisa
menjadi suatu masalah dalam penelitian ini sehingga menunjukkan bagaimana
penelitian ini memberikan kontribusi berdasarkan temuan di lapangan.
25
D. Tujuan Penelitian
Tulisan pada bagian ini harus menunjukkan pernyataan yang berisi tentang
tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus terkait
dengan apa yang telah dirumuskan dalam fokus penelitian.
E. Manfaat Penelitian
Tulisan pada bagian ini berisi tentang sumbangan/kontribusi positif terkait
dengan hasil penelitian. Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoretis maupun
praktis. Untuk manfaat teoritis berisi keterkaitan hasil penelitian dengan
pengembangan ilmu psikologi, misalnya Psikologi Sosial, atau Psikologi klinis.
Manfaat praktis, lebih mengarah pada aplikasi hasil penelitian, terutama terkait
dengan subjek/komunitas subjek. Misalnya, jika penelitian tersebut ingin
mengungkap kebermaknaan hidup pada Anak yang berkonflik dengan hukum (ABH)
di Bali, maka manfaat praktis yang ditawarkan adalah memberi informasi pada pihak
pengelola Lapas Anak terkait dengan keberadaan Anak binaan di Lapas tersebut,
terkait dengan pengasuhan dan pembinaannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari 3 bagian, yaitu kajian pustaka dan perspektif teoretis dan
pertanyaan penelitian.
A. Kajian Pustaka
Bagian ini berisi penjelasan tentang teori-teori, hasil penelitian, dan pendapat
ahli tentang fokus penelitian. Penulis diharapkan sedapat mungkin membaca dan
mengutip untuk kajian pustaka dari buku atau jurnal penelitian, bukan dari skripsi
atau majalah dan media masa. Perlu diperhatikan bahwa kajian pustaka bukanlah
kumpulan teori-teori yang ada, melainkan teori yang relevan dan sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan. Cara penyusunan sub-sub bagian ini sebaiknya
memperhatikan kaitan logis dan sistematis dari teori teori dan hasil-hasil penelitian
yang dipaparkan. Penyusunan bagian ini sebaiknya dimulai dari konteks atau ruang
lingkup penelitian (misalnya: remaja, anak jalanan, komunitas Tari, dll.).
26
B. Perspektif Teoretis
Bagian ini menguraikan pandangan subjektif dan posisi peneliti atas topik
yang akan dikaji berdasarkan permasalahan yang ada di bab I serta perspektif teoritik
(theoretical framework) yang ada di bab II yang dipercayai dan dipilih oleh peneliti
dalam memandang fenomena/realitas yang diteliti untuk mendukung kajian atau
fenomena yang peneliti angkat menjadi sebuah bahasan atau kajian yang bersifat
ilmiah, Perspektif teoretis ini nantinya yang akan digunakan oleh penulis secara
konsisten (pada penelitian kuantitatif hal tersebut dikenal dengan istilah
dinamika/hubungan antar variabel). Perspektif teoritis dihadirkan dalam bentuk
narasi dan kemudian dalam bentuk gambar/bagan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya berisi prosedur atau cara yang baku dan ilmiah
untuk mendapatkan data penelitian. Pada bagian ini, peneliti harus memberikan
gambaran yang jelas kepada pembaca mengenai cara-cara yang digunakan dalam
menjalankan penelitian. Gambaran yang terstruktur dan jelas ini memungkinkan
pembaca untuk mengadakan penelitian yang serupa. Bab ini berisi tipe penelitian, unit
analisis, responden dan tempat penelitian, alat pengumpulan data, teknik analisis data,
teknik trianggulasi data dan isu etik dalam penelitian.
27
A. Tipe Penelitian
Tulisan pada bagian ini merupakan gambaran mengenai jenis penelitian yang
dilakukan penulis sesuai dengan tujuan penelitian dan perspektif teoritis yang
digunakan dalam penelitian. Apa yang dimaksud dengan tipe penelitian disini identik
dengan prosedur atau cara menjalankan penelitian ini. Penulis harus menjelaskan
secara argumentatif atas pilihan tipe penelitian yang dilakukannya berikut
konsekuensi-konsekuensinya, terutama alasan menggunakan pendekatan kualitatif.
B. Pendekatan/model Penelitian
Pada bagian ini peneliti harus menjelaskan model apa yang akan dipakai dan
alasan yang mendasari penggunaan pendekatan tersebut (fenomenologi, studi kasus,
biografi, grounded theory/teori dari dasar). Misalnya, untuk penelitian dengan
menggunakan pendekatan fenomenologi, alasannya adalah karena penelitian ini
ingin mengungkap pengalaman sekelompok orang yang pernah mengalami
fenomena tertentu (kerauhan, perilaku korupsi dll.).
C. Unit Analisis
Bagian ini menguraikan tentang pengertian konseptual dari topik penelitian
dengan mengacu pada perspektif teoritis penelitian yang dipilih oleh penulis. Selain
itu, penulis juga harus menjelaskan secara konseptual kategorisasi subjek
penelitiannya (misalnya, lanjut usia, lesbi, dll.). Pada bagian ini, penulis harus
menjelaskan topik penelitiannya sebagai satu kesatuan pemahaman, dan bukan kata
per kata Misalnya, untuk topik penelitian “Identifikasi Orientasi Seksual Pada
Perempuan Lesbian Dewasa Muda”, maka penulis harus menjelaskan pengertian
“identifiaksi orientasi seksual” sebagai satu kesatuan konseptual (bukan
“identifikasi” dan “orientasi seksual” dijelaskan secara terpisah) sekaligus
pengertian konseptual dari “lesbian”. Unit analisis juga harus membedakan, antara
melakukan analisis secara individu, kelompok, dan atau kasus itu sendiri.
28
penelitian, terutama apabila memilih responden penelitian yang bukan pelaku.
Pemilihan responden penelitian sebaiknya tidak didasarkan pada alasan praktis
semata, melainkan harus didasarkan pada kajian pustaka yang ada.
Tempat penelitian menyebutkan tentang lokasi penelitian tersebut dilakukan.
Tempat tersebut bisa saja berupa wilayah geografi tertentu (banjar, desa, kecamatan,
dan kota/kabupaten) atau suatu institusi tertentu (sekolah, perusahaan, sanggar, dll.).
Apabila tempat penelitian memang tidak spesifik (lebih berfokus pada individu atau
fenomena tertentu, contoh: balian, individu yang mengalami kerauhan, remaja
punk), maka bagian ini bisa dilewati/dikosongkan.
29
juga menyebutkan bagaimana sistem penamaan file data yang telah terkumpul
sehingga lebih mudah untuk dikenali dan dianalisis.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini ditujukan untuk memaparkan temuan-temuan yang didapat oleh
peneliti dan bagaimana temuan-temuan tersebut dianalisis sehingga akhirnya dapat
menjawab pertanyaan yang menjadi fokus penelitian. Bab ini berisi tentang: orientasi
kancah, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan.
A. Orientasi Kancah
Peneliti akan menjelaskan tentang seputar wawancara awal/preliminary study
untuk keperluan penelitian lebih lanjut, dan hal-hal seputar proses sebelum terjun
untuk mendapatkan data yang sebenarnya.
30
B. Pelaksaanan Penelitian
Pada bagian ini, peneliti harus dapat mendeskripsikan kondisi dan situasi riil
yang menjadi setting atau latar penelitian (tempat, waktu, lokasi, jumlah responden,
dan bagaimana mendapatkan responden tersebut). Untuk dapat mendeskripsikan
kondisi dan situasi tersebut, peneliti dapat menggunakan tinjauan sosio-demografis,
historis, budaya, maupun psikologis. Khusus untuk penelitian dengan studi kasus,
peneliti harus dapat memaparkan riwayat kasus dari masing-masing responden
penelitiannya.
C. Hasil Penelitian
Bagian ini berisi tentang paparan keseluruhan hasil atau data yang diperoleh
oleh peneliti berdasarkan kategori-kategori yang dibuat dan mengacu pada ringkasan
hasil coding (transkrip wawancara, catatan lapangan, data observasi, dll). Pada sub
bagian hasil analisis data ini, penulis dapat membuat sub-sub bagian lagi sesuai
dengan jumlah pertanyaan yang telah diajukan dalam fokus penelitian atau tema-
tema yang muncul sebagai hasil dari penelitian tersebut.
Penulis dapat juga memaparkan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang belum
terjawab dalam penelitian ini dan sekaligus memberikan argumentasi logis mengapa
pertanyaan tersebut tidak terjawab. Pada bagian ini, penulis harus benar-benar
mampu membedakan antara data-data penelitian dengan interpretasinya atas data
penelitian tersebut. Pada bagian ini juga terbuka kemungkinan untuk memaparkan
temuan baru yang tidak peneliti rencanakan untuk diungkap, yang didalam penelitian
kualitatif, hal tersebut dikenal dengan istilah finding another fact.
Perlu dicatat, bahwa langkah-langkah dalam koding, tidak perlu dicantumkan
di dalam bagian hasil penelitian. Langkah-langkah koding, dapat dicantumkan pada
bagian lampiran agar bagian isi skripsi tidak terlalu panjang dan bertele-tele.
D. Pembahasan
Pada bagian ini, penulis harus dapat mengulas hasil analisis data (jawaban
peneliti atas pertanyaan penelitian) dalam konteks yang lebih luas. Peneliti dapat
membandingkan hasil penelitiannya dengan hasil-hasil penelitian lain atau kajian
teoritik yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya untuk mengidentifikasi
kesamaan dan perbedaan dari teori sebelumnya. Peneliti dapat menambahkan teori-
teori lain (yang tidak terdapat dalam kajian teoritik) untuk mendukung hasil
31
penelitian. Menjelaskan kontribusi yang dihasilkan dari temuan dan bagaimana
temuan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Peneliti juga dapat mengemukakan tinjauan kritis atas hasil penelitian
berdasarkan keberpihakan dan nilai-nilai (value) yang dianut oleh peneliti. Peneliti
juga dapat memanfaatkan pengetahuannya tentang situasi dan kondisi penelitian
untuk mengemukakan tinjauan kritis atas hasil penelitian. Pada bagian ini, penulis
harus benar-benar mampu membedakan antara hasil penelitian dengan ulasannya
atas hasil penelitian tersebut.
Pada bagian ini, terdapat subbab yang mengidentifikasi kekuatan dan
keterbatasan penelitian. Dalam subbagian ini menjelaskan batas dari ruang lingkup
penenilian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian ini merupakan bagian akhir dari tahapan penulisan skripsi kualitatif,
terdiri dari dua bagian:
A. Kesimpulan
Pada bagian ini peneliti mengemukakan secara eksplisit jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan dalam fokus penelitian.
Hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
penelitian dapat dicantumkan secara ringkas sejauh hal-hal tersebut dapat
memperkaya simpulan penelitian.
B. Saran
Bagian ini memaparkan saran-saran dari peneliti yang mengacu pada tujuan,
manfaat, hasil, dan pembahasan penelitian. Saran harus diungkapkan secara jelas,
terinci, dan operasional sehingga mudah untuk diterapkan dan dirasakan manfaatnya
oleh pihak-pihak tertentu maupun disiplin ilmu tertentu. Secara operasional, saran
dapat berupa implikasi hasil penelitian pada subjek penelitian, serta saran untuk
pengembangan penelitian yang serupa di masa mendatang berdasarkan kelemahan
dan keterbatasan penelitian.
32
BAB VI
META-ANALISIS
Pada bagian ini peneliti melaporkan proses agregatif dan lokasi pelaporan.
Integritas metodologis dari hasil meta-analisis sebagian besar terletak pada sejauh mana
peneliti dapat secara terperinci mengenai studi untuk ditinjau dan proses yang mereka
lakukan untuk menimbang dan mengintegrasikan temuan studi. Meta-analisis kualitatif
melibatkan agregasi interpretatif dari temuan tematik. Bentuk meta-analisis kualitatif
meliputi kontinum dari menilai cara menemukan temuan atau tidak melakukan replikasi
dengan temuan sebelumnya untuk membuat interpretasi dari temuan ke dalam bentuk
naratif yang menghubungkan studi satu dengan studi lainnya.
Faktor lain yang membedakan meta-analisis kualitatif dengan analisis kualitatif
primer adalah analisis tersebut sering kali mencakup pemerikasaan terhadap posisi
peneliti (perspektif, posisi, dan konteks sosial dari peneliti).
Daftar Pustaka
Bagian ini memuat semua sumber yang diacu atau literatur yang digunakan
dalam penulisan laporan penelitian. Semua sumber yang disebut dalam teks harus
tercantum dalam daftar pustaka. Sebaliknya, setiap sumber atau literatur yang
dicantumkan dalam daftar pustaka harus disebut dalam teks laporan penelitian. Selain
itu, penulisan nama pokok pengarang atau para pengarang dan tahun penerbitan dalam
teks dan dalam daftar pustaka harus sesuai. Tata aturan penulisan daftar pustaka
mengacu pada ketentuan tata penulisan dari American Psychological Association (APA
style).
C. Literature Review
1. Pendahuluan
33
Literature review dapat berupa ringkasan sederhana dari beberapa sumber, namun
biasanya memiliki pola pengorganisasian serta menggabungkan ringkasan dan
sintesis. Ringkasan merupakan ikhtihar informasi penting dari sumber informasi,
sedangkan sintesis adalah pengorganisasian ulang, atau perombakan, dari informasi
tersebut. Literature review dapat memberikan interpretasi baru dari materi lama atau
menggabungkan interpretasi baru dengan interpretasi lama. Selain itu, literature
review dapat melacak perkembangan intelektual bidang tersebut. Tergantung pada
situasinya, literature review tersebut dapat mengevaluasi sumber-sumber dan
memberi saran kepada pembaca tentang sumber yang paling relevan.
Literature review merupakan survei artikel ilmiah, buku, dan sumber lain yang
relevan terhadap suatu masalah tertentu, area riset, atau teori, dan dengan demikian,
memberikan deskripsi, ringkasan, dan evaluasi kritis dari karya tersebut. Literature
review dirancang untuk menyediakan gambaran umum mengenai sumber-sumber
yang telah Anda jelajahi saat meneliti topik tertentu dan untuk menunjukkan pada
pembaca bagaimana penelitian Anda cocok dengan bidang studi yang lebih besar.
Literature review memberikan gambaran umum mengenai apa yang telah dikatakan,
siapa penulis kuncinya, apa teori dan hipotesis yang berlaku, pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan, serta metode dan metodologi apa yang tepat dan berguna. Dengan
demikian, literature review ini bukanlah penelitian utama, melainkan laporan
temuan lainnya.
Laporan utama yang digunakan dalam literature review dapat berupa laporan
verbal, namun dalam sebagian besar kasus, laporan merupakan dokumen tertulis.
Tipe-tipe studi akademik dapat bersifat empiris, teoritis, analitis kritis, atau
metodologis. Literature review berupaya untuk mendeskripsikan, meringkas,
mengevaluasi, mengklarifikasi dan/atau mengintegrasikan isi laporan utama.
Literature review berbeda dari makalah penelitian akademis. Tujuan utama dari
makalah penelitian akademis adalah untuk mengembangkan argumen baru, dan
makalah penelitian akan memiliki literature review sebagai salah satu bagiannya.
Pada makalah penelitian, literature review digunakan sebagai landasan dan
dukungan bagi wawasan baru yang Anda sumbangkan. Sedangkan fokus dari
34
literature review adalah untuk meringkas dan mensintesis argumen dan ide orang
lain tanpa menambahkan kontribusi baru.
35
buku teks Anda dan identifikasi topik luas dalam disiplin yang Anda minati. Kedua,
bacalah bab-bab yang terkait dengan topik yang Anda pilih untuk mengembangkan
keakraban dengan kosakata (kata kunci), peneliti utama, dan masalah atau
kontroversi di area tersebut. Ketiga, berbicara dengan orang lain, seperti ahli, atau
membaca seputar topik juga dapat membantu mengidentifikasi bidang subjek apa
yang diminati pengulas dan dapat membantu menunjukkan berapa banyak informasi
yang ada tentang topik tersebut. Langkah selanjutnya, setelah memilih topik, adalah
pergi ke perpustakaan dan mencari artikel jurnal yang diterbitkan di daerah tersebut.
Gunakan kata kunci untuk menemukan judul artikel untuk topik tertentu; terkadang
abstrak disediakan untuk referensi pembaca. Abstrak dapat berguna, perangkat
hemat waktu karena membantu menyiangi barang, literatur terkait dari artikel
periferal yang tidak terkait.
Topik yang terlalu luas akan menghasilkan ulasan yang terlalu panjang atau
terlalu dangkal. Sebagai aturan praktis, lebih baik memulai dengan topik yang
sempit dan terfokus, dan jika perlu perluas cakupan review seiring kemajuan Anda.
Jauh lebih sulit untuk memotong konten dengan baik, terutama jika waktunya
singkat.
4.2 Mencari dan memilih artikel yang sesuai
Langkah selanjutnya setelah memilih topik adalah mengidentifikasi, secara
terstruktur, informasi yang sesuai dan terkait. Pendekatan sistematis dianggap paling
mungkin menghasilkan review yang akan bermanfaat dalam menginformasikan
praktik (informing practice). Kelengkapan dan relevansi adalah hal yang perlu
dipertimbangkan pengulas, dan semakin spesifik topik atau pertanyaan yang dicari,
semakin terfokus hasilnya.
Jenis artikel yang dipilih untuk literature review yang baik adalah presentasi
teori, artikel review, dan artikel penelitian empiris. Memilih karya seorang peneliti
tunggal dapat menjadi salah satu metode untuk memulai literature review.
Presentasi Anda akan lebih kuat jika posisi teoritis dan temuan yang bertentangan
disajikan bersama dengan posisi atau prediksi yang Anda dukung dalam makalah
Anda. Sebaiknya Anda memilih beberapa karya peneliti yang menambah basis
pengetahuan di area tertentu. Berusahalah untuk menghilangkan (atau menjelaskan)
artikel yang memiliki metode yang salah atau yang menggunakan alasan yang salah
untuk mendukung temuan mereka.
36
Dewasa ini, pencarian literatur dilakukan paling sering menggunakan komputer
dan database elektronik. Database komputer menawarkan akses ke sejumlah besar
informasi, yang dapat diambil lebih mudah dan cepat daripada menggunakan
pencarian manual. Ada banyak database elektronik, banyak diantaranya
berhubungan dengan bidang informasi tertentu. Oleh karena itu, penting untuk
mengidentifikasi database mana yang relevan dengan topik Anda. Literature review
yang ada dan sistematic review juga bisa menjadi sumber data yang penting. Kedua
bentuk review tersebut dapat memberikan gambaran yang baik tentang penelitian
yang telah dilakukan, sehingga relevansinya dengan karya saat ini dapat ditentukan.
Pertanyaan penting dalam menentukan apakah sebuah publikasi harus
dimasukkan dalam ulasan Anda adalah menentukan jenis sumber. Empat jenis
sumber utama diuraikan pada Tabel 1. Dalam melakukan pencarian literatur, penting
untuk mencatat kata kunci dan metode yang digunakan dalam pencarian literatur
karena ini akan perlu diidentifikasi nanti ketika menjelaskan bagaimana pencarian
dilakukan.
Tabel 1. Menentukan jenis sumber untuk review
Sumber Definisi
Sumber utama Biasanya berupa laporan dari peneliti asli dari suatu penelitian
Sumber Deskripsi atau ringkasan oleh orang lain selain peneliti asli, mis.
sekunder artikel ulasan
Konseptual/teori Makalah yang berkaitan dengan deskripsi atau analisis teori atau
tis konsep yang terkait dengan topik
37
sekunder seringkali merupakan langkah yang baik saat memulai literature review,
tetapi Anda tidak bisa hanya mengandalkan sumber sekunder. Selalu tinjau sumber
utama untuk menghindari kemungkinan adanya kesalahan.
4.3 Menganalisis dan mensintesis pustaka
Setelah Anda mengumpulkan artikel yang ingin Anda gunakan dalam literature
review Anda, Anda siap untuk menganalisis masing-masing artikel tersebut
(memecahnya dan mengidentifikasi informasi penting di dalamnya) dan kemudian
mensintesiskan kumpulan artikel tersebut (mengintegrasikannya dan
mengidentifikasi kesimpulan yang dapat diambil dari artikel sebagai kelompok).
Sebagai permulaan, disarankan untuk pertama membaca artikel yang telah
dikumpulkan untuk mengetahui tentang apa sebenarnya artikel tersebut. Sebagian
besar artikel yang diterbitkan berisi ringkasan atau abstrak di awal makalah, yang
akan membantu proses ini dan mempermudah penentuan keputusan, apakah layak
untuk dibaca lebih lanjut dan dimasukkan atau tidak. Pada titik ini, mungkin juga
bermanfaat untuk melakukan klasifikasi awal dan pengelompokan artikel menurut
jenis sumbernya.
Ada sejumlah alat yang dapat membantu Anda menganalisis dan mensintesis
sumber utama Anda. Tabel 2 menunjukkan penggunaan matriks sintesis untuk
mengatur sumber-sumber dalam literature review Anda dan mengintegrasikannya
ke dalam interpretasi unik yang tidak hanya berfungsi sebagai dasar studi Anda
tetapi juga berkontribusi pada dialog di bidang Anda dan membangun kredibilitas
Anda sebagai seorang sarjana. Terdapat banyak cara untuk menyusun matriks
tersebut.
Misalnya matriks sintesis yang disusun oleh studi utama tentang topik spesifik
Anda. Identifikasi enam sampai dua belas studi yang berkaitan erat dengan fokus
studi Anda dan yang akan Anda gunakan sebagai landasan untuk penelitian yang
Anda usulkan. Di kolom pertama sepanjang sumbu vertikal tabel, buat daftar penulis
dan tanggal publikasi untuk setiap studi. Kemudian buat kolom untuk
mengidentifikasi tujuan atau pertanyaan penelitian yang diajukan penulis, metode
yang digunakan dalam penelitian, karakteristik sampel, temuan utama penelitian,
gagasan utama atau tema yang disaring dari temuan, bagaimana temuan tersebut
mengkonfirmasi temuan lain. studi (kesamaan), dan bagaimana temuan berbeda dari
studi lain atau menawarkan informasi yang tidak ditemukan di sumber lain.
38
Tabel 2. Matriks sintesis yang disusun oleh studi utama
Sumber 1
Sumber 2
Sumber n
39
mencoba menjawab pertanyaan. Namun, perlu dicatat bahwa jika ada aspek penilaian
yang tidak jelas, akan bermanfaat untuk mengakses alat atau daftar periksa yang
lebih rinci yang memfasilitasi analisis atau kritik lebih lanjut.
Tabel 3. Ringkasan dari informasi yang diperlukan dalam review
Tahap akhir penilaian adalah menulis ringkasan singkat dari setiap artikel dan
dapat mencakup pemikiran utama, komentar, kekuatan dan kelemahan publikasi. Ini
harus ditulis dengan kata-kata Anda sendiri untuk memfasilitasi pemahaman Anda
tentang materi. Ini juga menjadi dasar yang baik untuk penulisan review.
4.4 Mengatur penulisan review
Tujuan utama penataan literature review adalah untuk mengarahkan pembaca
agar memahami apa perlunya karya tersebut ditulis dalam bentuk literature review
atau makalah penelitian sebagaimana yang telah Anda usulkan atau lakukan. Kunci
dari literature review atau makalah penelitian yang baik adalah kemampuan untuk
menyajikan temuan sedemikian rupa sehingga menunjukkan pengetahuan Anda
dengan cara yang jelas dan konsisten.
Pendahuluan dan kesimpulan untuk literature review Anda harus menunjukkan
bagaimana proyek penelitian Anda akan bergabung dengan percakapan yang sedang
40
berlangsung mengenai topik tersebut: identifikasi istilah dan konsep kunci dan
tunjukkan bagaimana penelitian Anda akan menyelesaikan pertanyaan yang belum
terselesaikan dalam karya orang lain. Anda juga dapat menguraikan struktur review
itu sendiri - dengan pratinjau di pendahuluan, atau review di kesimpulan - dan Anda
kemudian dapat memberi bayangan arah ke bagian / bab berikutnya.
4.4.1 Pendahuluan
Pendahuluan sebaiknya mencakup tujuan dan gambaran singkat dari
'masalah'. Sumber pustaka dan istilah pencarian kunci harus disertakan
diuraikan. Pendahuluan tidak hanya menyajikan topik utama, tetapi juga akan
memberikan pernyataan tentang status pengetahuan dalam bidang penelitian
ini.
Beberapa area yang menjadi perhatian dalam mempersiapkan
pendahuluan adalah (a) Mendefinisikan atau mengidentifikasi topik umum atau
area yang menjadi perhatian untuk memberikan konteks untuk me-review
literatur; (b) Menunjukkan tren keseluruhan, konflik dalam teori, metodologi,
bukti dan kesimpulan, atau kesenjangan dalam penelitian dan keilmuan, untuk
mengidentifikasi masalah tertentu; (c) Tetapkan tujuan Anda untuk meninjau
literatur atau sudut pandang; menjelaskan kriteria yang digunakan untuk
memilih dan mengevaluasi literatur; menjelaskan apa yang disertakan atau
dikecualikan (cakupan); dan memperkirakan organisasi atau urutan review.
4.4.2 Tubuh utama / isi
Bagian utama laporan menyajikan dan membahas temuan dari literatur.
Ada beberapa cara untuk melakukannya. Terlepas dari cara pembingkaian isi
utama ulasan, ada poin-poin penting yang harus dipertimbangkan. Pertama,
studi penelitian kelompok dan literatur lain sesuai dengan penyebut umum
seperti pendekatan kualitatif atau kuantitatif, tujuan, teori, metodologi, atau
kesimpulan. Kedua, rangkum studi individu secara rinci sesuai dengan
kepentingan komparatifnya dalam literatur dan relevansinya untuk penelitian
Anda. Ketiga, gunakan gambar dan / atau tabel untuk menyajikan sintesis Anda
sendiri dari data asli atau untuk menunjukkan data utama yang diambil langsung
dari makalah asli.
Agar pembaca Anda dapat menelusuri informasi Anda dengan mudah
sambil tetap memperhatikan gambaran besarnya, susun badan paragraf Anda
dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan dalam menulis pernyataan
41
tentang bagaimana literature review Anda akan dilanjutkan. Urutkan abstraksi
(gagasan utama) dari umum ke khusus, dengan memutuskan sumber mana yang
memiliki kontribusi pada konsep mana. Anda kemudian akan menyajikan
informasi yang lebih spesifik dari sumber, menggunakan kutipan dalam teks,
untuk membahas abstraksi secara lebih rinci dan untuk menunjukkan area
kesepakatan atau perdebatan di antara sumber. Badan paragraf Anda harus
berfungsi tidak hanya untuk meringkas apa yang dikatakan sumber, tetapi juga
untuk menunjukkan hubungan di antara mereka.
4.4.3 Kesimpulan
Kesimpulan harus memberikan ringkasan temuan dari literature review
Anda. Jelaskan apa analisis Anda terhadap materi yang membuat Anda
menyimpulkan tentang keadaan literatur secara keseluruhan, apa yang
disediakan dan di mana kekurangannya. Review harus diakhiri dengan
ringkasan singkat dari temuan yang menggambarkan pengetahuan saat ini dan
menawarkan alasan untuk melakukan penelitian di masa depan. Dalam review,
yang merupakan bagian dari studi, setiap kesenjangan dalam pengetahuan yang
telah diidentifikasi harus mengarah secara logis ke tujuan studi yang diusulkan.
Dalam beberapa kasus, mungkin juga untuk menggunakan tema yang
dikembangkan untuk membangun kerangka konseptual yang akan
menginformasikan studi. Dalam semua review, beberapa rekomendasi atau
implikasi untuk praktek, pendidikan dan penelitian harus disertakan.
4.4.4 Referensi
Literature review harus diakhiri dengan daftar bibliografi lengkap dari
semua buku, artikel jurnal, laporan dan media lain, yang dirujuk dalam
pekerjaan. Terlepas dari apakah review tersebut merupakan bagian dari program
studi atau untuk publikasi, ini adalah bagian penting dari proses agar semua
bahan yang bersumber diakui. Artinya, setiap kutipan dalam teks harus muncul
dalam referensi. Kelalaian atau kesalahan dalam referensi sangat umum dan
mahasiswa sering kehilangan nilai penting dalam tugas karena itu. Strategi yang
berguna adalah membuat file terpisah untuk referensi dan setiap kali sebuah
publikasi dikutip, itu dapat segera ditambahkan ke daftar ini.
42
5. Kesimpulan
Artikel ini telah menyajikan panduan rinci untuk mengembangkan literature
review sistematis. Panduan ini menyajikan pendekatan langkah demi langkah untuk
melaksanakan metodologi ilmiah yang teliti dari sistematic literature review.
Apakah pendekatan itu kualitatif atau kuantitatif sering kali akan menentukan
kapan dan bagaimana literature review dilakukan. Berbagai jenis literature review
dapat digunakan tergantung pada alasan dilakukannya review dan keseluruhan
maksud dan tujuan penelitian. Menulis literature review merupakan keterampilan
yang perlu dipelajari. Dengan melakukan praktik tersebut, mahasiswa atau peneliti
dapat terlibat dalam meningkatkan pengetahuan melalui praktik berbasis bukti
(evidence-based practice).
43
ALUR NASKAH PUBLIKASI
44
LAMPIRAN
Lampiran 1 Halaman Sampul Depan
Contoh Halaman Sampul Depan
SKRIPSI
Ni Wayan Sarjawan
1802205075
45
Lampiran 2 Halaman Lembar Persetujuan Pembimbing
Contoh Halaman Lembar Persetujuan Pembimbing
SKRIPSI
OLEH:
Ni Wayan Sarjawan
1802205075
Pembimbing,
46
Lampiran 3 Halaman Lembar Pengesahan
Contoh Halaman Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
Pada Tanggal:
Mengesahkan
Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
Dekan,
47
Lampiran 4 Abstrak Bahasa Indonesia
Contoh Abstrak Bahasa Indonesia
Peran self regulated learning dan konsep diri terhadap prestasi akademik
mahasiswa remaja akhir Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
yang pernah menjadi finalis Bali Pageants
Abstrak
48
Lampiran 5 Abstrak Bahasa Inggris
Contoh Abstrak Bahasa Inggris
Peran self regulated learning dan konsep diri terhadap prestasi akademik
mahasiswa remaja akhir Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
yang pernah menjadi finalis Bali Pageants
Abstract
Keywords: Academic achievement, Bali Pageants finalist, late adolescents, self concept,
self regulated learning.
49
DAFTAR PUSTAKA
Elsevier. (2017). Ethic in research and publication. 1-24.
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya. Buku Pedoman Penyusunan Skripsi
Tahun Akademik 2017/2018. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya.
Malang.
Jatmiko,W., dkk. (2015). Panduan penulisan artikel ilmiah. Depok : Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia.
Ramdhani, dkk. Al. Jurnal Internasional Ilmu Dasar dan Terapan, Vol. 03, No. 01, Juli 2014,
hlm.47-56
Suleeman, Julia dan Laras Sekarasih. (2018). Pedoman penulisan skripsi Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan
Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia (LPSP3 UI).
50
PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA