Anda di halaman 1dari 21

RESUME BUKU

Membentuk Karakter Cara Islami Muhammad Anis Matta

Oleh : Khisni Sains 2111100069 Syaifulloh Tauhid S1-Teknik Mesin


Institut Teknologi Sepuluh November 2011

IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Membentuk Karakter Cara Islam Penulis Penerbit : M. Anis Matta : Al-Itishom Cahaya Umat, Jakarta Tahun Ukuran Buku ISBN Edisi Cetakan Bahasa : 2002 : 90 hal; 12,5 cm x 19 cm : 979-3071-11-7 : Cetakan ketiga, Mei 2003 : Indonesia

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memeberikan segenap kenikmatan dan karunia kepada hamba-Nya sehingga penulis dapat menulis dan menyelesaikan resume buku ini. Tanpa pertolongan dan bantuan-Nya penulis tidak akan sanggup menyelesaikannya resume ini dengan baik. Resume Buku ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Pak Syaifulloh, selain itu resume ini dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang pembentukan karakter dengan car islami Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Agama, Bapak Syaifulloh yang telah memberi bimbingan kepada penulis. Semoga resume buku ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca serta bermanfaat bagi pembaca, semoga Allah membantu mereka memahami

pesan Islam dan senantiasa membimbing mereka ke jalan yang lurus. Menyadari bahwa dalam penyusunan resume ini terdapat banyak kesalahan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan agar kedepannya kami mampu lebih baik lagi. Terima kasih.

Penyusun

Khisni Sains

DAFTAR ISI
Identitas Buku................................................2 Kata Pengantar ........................................3 - 4 Daftar Isi .......................................................5 Pendahuluan ..................................................6 Krisis Moral..................................7 - 8 Akhlak dalam Sisi Kehidupan................9 - 10 Pembentukan Perilaku..........................11 - 12 Proses Pembelajaran....................................13 Tahapan Perkembangan Perilaku........13 14 Ambivalensi Kejiwaan Manusia..........15 16 Pembentukan Kepribadian...................16 17 Tiga Lankah Merubah Karakter...........17 - 20 Curiculum Vitae .........................................21

PENDAHULUAN

Anda pernah mendengar kata split personality? atau kepribadian yang terpecah? Maka semua itu berhubungan dengan proses pembentukan karakter dan moral seorang manusia. Karakter yang ada di dalam dirinya. Maka buku ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan karakter manusia dan proses pembentukannya, serta langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk membentuk karakter cara islam.

Krisis Moral dan Kepribadian

Kita hidup dalam sebuah dunia yang gelap, dimana setiap orang meraba-raba, namun tidak menemukan denyut nurani, tidak merasakan sentuhan kasih, dan tidak melihat sorot mata persahabatan yang tulus, dalam hal ini masyarakat mungkin mengalami krisis moral. Krisis moral dapat ditandai oleh dua gejala yaitu tirani dan keterasingan. Tirani merupakan gejala dari rusaknya perilaku sosial, sedangkan keterasingan menandai rusaknya hubungan sosial. Penyebab terjadinya krisis moral adalah : 1. Adanya penyimpangan pemikiran dalam sejarah pemikiran manusia yang menyebabkan paradoks antarnilai, misalnya etika dan estetika 2. Hilangnya model kepribadian yang integral, yang memadukan kesalihan dengan kesuksesan, kebaikan dengan kekuatan, dan seterusnya
3. Munculnya

antagonisme pendidikan mora

dalam

4. Lemahnya peranan lembaga sosial yang menjadi basis pendidikan moral Krisis moral ini menimbulkan begitu banyak ketidakseimbangan di dalam masyarakat yang tentunya tidak membuat masyarakat bahagia. Maka solusi yang sangat tepat bagi masalah ini hanya satu yaitu : Kembali menempuh jalan Allah, kembali kepada jalan islam. Maka, barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati. (QS. AlBaqarah : 38)

Akhlak dalam Semua Sisi Kehidupan Akhlak adalah nilai pemikiran yang telah menjadi sikap mental yang mengakar dalam jiwa, lalu tampak dalam bentuk tindakan dan perilaku yang bersifat tetap, natural, dan refleks. Jadi, jika nilai islam mencakup semua sektor kehidupan manusia, maka perintah beramal shalih pun mencakup semua sektor kehidupan manusia itu. Akhlak = Iman + Amal Shalih Maka akhlak Laa Ilaaha Illallaah sebagai kumpulan nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan memasuki individu manusia dan merekonstruksi visi, membangun mentalitas, serta membentuk akhlak dan karakternya. Demikianlah, Laa Ilaaha Illallaah sebagai kumpulan nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan memasuki masyarakat manusia dan mereformasi sistem, serta membangun budaya dan mengembangkan peradabannya. Walaupun islam merinci satuan akhlak terpuji, namun dengan pengamatan mendalam, kita menemukan satuan tersebut sesungguhnya

mengakar pada induk karakter tertentu. Sedangkan akhlak tercela seperti penyakit syubhat dan syahwat, sama bersumber dari kelemahan akal dan jiwa.

10

Pembentukan Perilaku Faktor-faktor pembentuk perilaku antara lain: Faktor internal : 1. Instink biologis, seperti lapar, dorongan makan yang berlebihan dan berlangsung lama akan menimbulkan sifat rakus, maka sifat itu akan menjadi perilaku tetapnya, dan seterusnya 2. Kebutuhan psikologis, seperti rasa aman, penghargaan, penerimaan, dan aktualisasi diri
3. Kebutuhan pemikiran, yaitu akumulasi

informasi yang membentuk cara berfikir seseorang seperti mitos, agama, dan sebagainya. Faktor eksternal 1. Lingkungan keluarga 2. Lingkungan sosial 3. Lingkungan pendidikan

11

Islam membagi akhlak menjadi dua yaitu:

1. fitriyah, yaitu sifat bawaan yang melekat dalam fitrah seseorang yang dengannya ia diciptakan, baik sifat fisik maupun jiwa. 2. Muktasabah, yaitu sifat yang sebelumnya tidak ada namun diperoleh melalui lingkungan alam dan sosial, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman

12

Proses Pembelajaran Dalam konsep Islam, karakter tidak sekali terbentuk, lalu tertutup, tetapi terbuka bagi semua bentuk perbaikan, pengembangan, dan penyempurnaan, sebab sumber karakter perolehan ada dan bersifat tetap. Karenanya orang yang membawa sifat kasar bisa memperoleh sifat lembut, setelah melalui mekanisme latihan. Namun, sumber karakter itu hanya bisa bekerja efektif jika kesiapan dasar seseorang berpadu dengan kemauan kuat untuk berubah dan berkembang, dan latihan yang sistematis. Tahapan Perkembangan Perilaku

Tahap I (0 10 tahun) Perilaku lahiriyah, metode pengembangannya adalah pengarahan, pembiasaan, keteladanan, penguatan (imbalan) dan pelemahan (hukuman), indoktrinasi
13

Tahap II ( 11 15 tahun) Perilaku kesadaran, metode pengambangannya adalah penanaman nilai melalui dialog, pembimbingan, dan pelibatan Tahap III ( 15 tahun ke atas) Kontrol internal atas perilaku, metode pengembangannya adalah perumusan visi dan misi hidup, dan penguatan tanggung jawab kepada Allah

14

Ambivalensi Kejiwaan Manusia Ambivalensi adalah dua garis jiwa yang berbeda bahkan berlawanan, namun saling berhadapan. Fungsinya : 1. Merekatkan sisi-sisi kepribadian manusia tetap utuh 2. Memperluas wilayah kepribadian manusia dengan tetap menjaga pusat keseimbangannya 3. Menjaga dinamika perkembangan jiwa manusia Seseorang akan memiliki tingkat kesehatan mental yang baik, jika garis jiwa yang ambivalen berjalan dan bergerak secara harmonis, seakan simfoni indah orkestra handal. Maka langkah yang harus ditempuh agar simfoni tersebut mengalun indah dan harmonis adalah :

15

1. Atur posisi dan komposisi garis jiwa itu secara benar, dan hilangkan semua kecenderungan jiwa yang salah 2. Berikan atau tentukan arah kecenderungan jiwa secara benar dan natural. 3. Lihat ekspresinya dalam bentuk sikap dan perilaku kesehariannya Garis jiwa yang ambivalen ada dalam diri manusia sejak ia lahir sampai ia mati, melekat, dan mewarnai semua sisi kehidupannya. Walaupun demikian, tetap ada perbedaan mendasar tentang objek dan alasan yang melahirkan garis jiwa menjadi perilaku, pada tahapan usia yang berbeda pula. Pembentukan Kepribadian Kepribadian terbentuk setelah melalui proses: 1. Adanya nilai yang diserap seseorang dari berbagai sumber, mungkin agama, ideologi, dan sebagainya

16

2. Nilai membentuk pola pikir seseorang yang secara keseluruhan ke luar dalam bentuk rumusan visinya 3. Visi turun ke wilayah hati dan membentuk suasana jiwa yang secara keseluruhan keluar dalam bentuk mentalitas 4. Mentalitas mengalir memasuki wilayah fisik dan melahirkan tindakan yang secara keseluruhan disebut sikap 5. Sikap yang dominan dalam diri seseorang secara kumulatif mencitrai dirinya adalah kepribadian Tiga Langkah Merubah Karakter 1. Terapi kognitif Cara yang paling efektif untuk memperbaiki karakter dan mengembangkannya adalah dengan memperbaiki cara berfikir Langkah : Pengosongan, berarti mengosongkan benak kita dari berbagai bentuk pemikiran yang

17

salah, menyimpang, tidak berdasar, baik dari segi agama maupun akal yang lurus Pengisian, berarti mengisi kembali benak kita dengan nilai-nilai baru dari sumber keagamaan kita, yang membentuk kesadaran baru, logika baru, arah baru, dan lensa baru dalam cara memandang berbagai masalah Kontrol, berarti kita harus mengontrol pikiran-pikiran baru yang melintas dalam benak kita, sebelum berkembang menjadi gagasan yang utuh Doa, berarti bahwa kita mengharapkan unsur pencerahan Ilahi dalam cara berfikir kita
2. Terapi mental, warna perasaan kita

adalah cermin bagi tindakan kita. Tindakan yang harmonis akan mengukir lahir dari warna perasaan yang kuat dan harmonis Langkah : Pengarahan, berarti perasaan-perasaan kita harus diberi arah yang jelas, yaitu arah yang akan menentukan motifnya. Setiap perasaan haruslah mempunyai
18

alasan lahir yang jelas. Itu hanya mungkin jika perasaan dikaitkan secara kuat dengan pikiran kita Penguatan, berarti kita harus menemukan sejumlah sumber tertentu yang akan menguatkan perasaan itu dalam jiwa kita. Ini secara langsung terkait dengan unsur keyakinan, kemauan, dan tekad yang dalam yang memenuhi jiwa, sebelum kita melakukan suatu tindakan. Kontrol, berarti kita harus memunculkan kekuatan tertentu dalam diri yang berfungsi mengendalikan semua warna perasaan diri kita Doa, berarti kita mengharapkan adanya dorongan Ilahiyah yang berfungsi membantu semua proses pengarahan, penguatan, dan pengendalian bagi mental kita 3. Perbaikan fisik Sebagaimana ahli kesehatan mengatakan bahwa dasar-dasar kesehatan itu tercipta

19

melalui perpaduan yang baik antara tiga unsur : 1. Gizi makanan yang mencukupi kebutuhan baik dan

2. Olahraga yang teratur dalam kadar yang cukup 3. Istirahat yang cukup dan memenuhi kebutuhan relaksasi tubuh

Hadist riwayat Imam Ahmad : Rasulullah berkata, Inginkah kalian kuberitahu tentang siapa dari kalian yang paling kucintai dan akan duduk di majelis terdekat denganku di hari kiamat? Kemudian Rasul mengulanginya sampai tiga kali, dan sahabat menjawab Iya, ya rasulullah ! Lalu rasul bersabda, Orang yang paling baik akhlaknya.

20

CURICULUM VITAE
Nama Alamat TTL Agama Hobi : Khisni Sains : Keputih 1D no.46E : Tegal, 6 Mei 1993 : Islam : Olahraga : SDN MKK 1 Tegal SMPN 2 Tegal SMAN 1 Tegal Pengalaman Organisasi: Sie 5 OSIS Div.Bais ROHIS Sekum OSIS KaDiv.Bais ROHIS

Jenis Kelamin : Laki-laki Riwayat pendidikan

21

Anda mungkin juga menyukai