Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

FUNGSI PENGAWASAN DAN PEMBINAAN


DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :

Dr. Mumtazul Fikri, M.A

Asmaul Husna, S.Pd.I M.A

Disusun oleh :

Siti Nurhaikal Putri (210202013)

Ulfa Hasanah (210202049)

Wirda Sirana (210202109)

Zulfia (210202098)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM-BANDA ACEH

2022 M / 1444 H
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan rahmat serta kesehatan kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Fungsi Pengawasan dan Pembinaan
dalam Lembaga Pendidikan” sebagai tugas kelompok. Selawat dan salam kami
sampaikan kepada nabi besar Muhammad yang telah membawa ummatnya dari alam
kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.

Selanjutnya, kami ingin mengucapkan Terimakasih kepada dosen pengasuh


mata kuliah “Manajemen Pendidikan” yaitu ibu Asmaul Husna, S.Pd.I, M.A, dan
bapak Dr. Mumtazul Fikri, M.A, yang telah memberikan arahan dan bimbingan
kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini, ucapan terimakasih juga kami sampaikan
kepada teman-teman seperjuangan yang telah membantu kami memberikan informasi.

Kami menyadari bahwa makalah kami ini belum sempurna, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca dan
kawan-kawan seperjuangan guna untuk perbaikan kedepan.

Akhirnya kita berserah diri kepada Allah, semoga makalah yang sangat
sederhana ini dapat bermanfaat, Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Banda Aceh, 3 November 2022

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata pengantar ....................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan .............................................................................. 1

BAB II Pembahasan

A. Pengertian Pengawasan dan Pembinaan dalam Lembaga Pendidikan .... 3


B. Fungsi Pengawasan dan Pembinaan dalam Lembaga Pendidikan .......... 4
C. Tujuan Pengawasan dan Pembinaan dalam Lembaga Pendidikan .......... 6
D. Langkah-langkah Pengawasan dan Pembinaan dalam Lembaga
Pendidikan............................................................................................ 6

BAB III Penutup

A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................... 8

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 9

ii
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pengawasan (controlling) adalah fungsi yang berhubungan dengan pemantauan,
pengamatan, pembinaan, dan pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan lembaga
pendidikan. Di perguruan tinggi, tugas pengawasan dilakukan oleh lembaga khusus
yang menangani semua aktivitas akademik, yaitu lembaga penjamin mutu. Salah satu
tugas lembaga ini adalah melakukan pengawasan, pembinaan, dan pengarahan
terhadap seluruh aktivitas pendidikan yang secara sinergis dibantu oleh para
pembantu dekan 1 dan ketua jurusan. Adapun di lembaga pendidikan sekolah tugas
pengawasan dilakukan oleh para penilik dan kepala sekolah atau dikenal dengan
supervisi pendidikan.

Umumnya dalam pengawasan ditemukan situasi positif yang memungkinkan


tujuan dengan baik, dan situasi negatif yang menghambat tercapainya tujuan. Oleh
karena itu, bimbingan atau nasihat dari pihak pimpinan kepada pegawai untuk lebih
meningkatkan hasil yang sangat diperlukan dan menghilangkan semua hambatan
dalam pencapaian tujuan

B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas maka penulis merumuskan pokok masalah yang selanjutnya
dapat dijadikan fokus utama dalam pembahasan ini. Pokok masalah tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Apakah pengertian dari pengawasan dan pembinaan dalam lembaga
pendidikan?
2. Apakah fungsi dari pengawasan dan pembinaan dalam lembaga pendidikan?
3. Apakah tujuan dari pengawasan dan pembinaan dalam lembaga pendidikan?

1
2

4. Bagaimakah langkah-langkah pengawasan dan pembinaan dalam lembaga


pendidikan?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengawasan dan pembinaan dalam
lembaga pendidikan.
2. Mengetahui apa saja fungsi dari pengawasan dan pembinaan dalam lembaga
pendidikan.
3. Mengetahui apa saja tujuan dari pengawasan dan pembinaan dalam lembaga
pendidikan.
4. Mengetahui langkah-langkah pengawasan dan pembinaan dalam lembaga
pendidikan.
BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Pengawasan dan Pembinaan dalam Lembaga Pendidikan

Dalam Dictionary of education, Good Carter memberi pengertian, Pengawasan


adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas
lainnya dalam memperbaiki pengajaran termasuk menstimulir, menyeleksi
pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan
pendidikan, bahan-bahan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi pengajaran. 1
Pengawasan mengandung arti mengamati terus menerus, merekam, memberikan
penjelasan, petunjuk, pembinaan dan pelurusan terhadap beragai ketidaktepatan dan
kesalahan. Pengawasan ini merupakan kunci keberhasilan proses manajemen. Untuk
memperoleh hasil yang lebih efektif, pengawasan dilakukan bukan hanya pada akhir
proses manajemen tetapi pada setiap tingkatan proses manajemen. Jadi, pengawasan
adalah aktifitas layanan yang dilaksanakan oleh pengawas berupa pembinaan,
pemeriksaan penilaian yang terencana dan berkelanjutan dengan menekankan pada
dasar-dasar kependidikan dengan cara-cara belajar dan perkembangannya dalam
mencapai tujuan pendidikan.

Pembinaan artinya membangun, mengusahakan supaya lebih baik. Secara luasnya


pembinaan yaitu proses pembuatan, pembaharuan, usaha dan kegiatan yang dilakukan
secara efesien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. 2

1
Hendyat Soetopo, Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Bina Aksara,
Jakarta, 1988.
2
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Balai
Pustaka,Jakarta, 2005.

3
4

Pengawasan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyimpangan dari aturan,


prosedur atau ketentuan. Dengan pengawasan (controlling) diharapkan penyimpangan
yang mungkin terjadi dapat ditekan sehingga kerugian dapat dihindari.

Dalam perspektif kebijakan, kepengawasan kependidikan telah mengalami


beberapa perubahan seiring dengan berubahnya filosofi dan sistem manajemen
pemerintahan. Landasan yuridis formal pengawasan pendidikan saat ini merujuk pada
SK Menpan nomor 91/KEP/M.PAN/10/2002 tentang Jabatan Fungsional Pengawas
sekolah dan Angka Kreditnya dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 097/U/2002 tentang Pedoman Pengawasan Pendidikan, Pembinaan
Pemuda, dan Pembinaan Olahraga.

Pada dasarnya pengawas merupakan sesuatu yang esensial dalam lembaga


pendidikan guna untuk menjaga agar kegiatan yang dijalankan tidak menyimpang
dari rencana yang telah ditetapkan. Dengan pengawasan akan diketahui keunggulan
dan kelemahan dalam pelaksanaan manajemen. 3 Pengawasan merupakan salah satu
fungsi manajemen dimana setiap manajer dapat memastikan bahwa apa yang
dikerjakan sesuai dengan apa yang dikehendaki. Pengawasan terdiri dari kegiatan-
kegiatan yang merupakan upaya agar peristiwa dan kegiatan dalam organisasi serasi
dengan rencana.

B. Fungsi pengawasan dan pembinaan dalam lembaga pendidikan

Dalam menjalankan tugasnya pengawas sekolah melaksanakan fungsi supervisi,


baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial. Supervisi akademik adalah
fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pembinaan dan pengembangan
kemampuan profesional guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan
bimbingan di sekolah. Sasaran supervisi akademik, antara lain membantu guru dalam:

3
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, Remaja Rodaskarya, Bandung, 2004.
5

1. Merencanakan, melaksanakan, serta menilai proses dan hasil pembelajaran/


Bimbingan
2. Memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan
pembelajaran/bimbingan;
3. Memberikan umpan balik secara tepat dan teratur dan terus-menerus pada
peserta didik;
4. Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran dan
bimbingan;
5. Memanfaatkan sumber-sumber belajar,
6. Mengembangkan interaksi pembelajaran dan bimbingan (metode, strategi,
teknik, model, pendekatan, dan lain-lain) yang tepat dan berdaya guna;
7. Melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran dan bimbingan;
8. Mengembangkan inovasi pembelajaran dan bimbingan.

Dalam melaksanakan fungsi supervisi akademik seperti di atas, pengawas


hendaknya berperan sebagai:
1. Mitra guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran dan
bimbingan di sekolah binaannya;
2. Inovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan
bimbingan di sekolah binaannya;
3. Konsultan pendidikan di sekolah binaannya;
4. Konselor bagi kepala sekolah, guru, dan seluruh staf sekolah;
5. Motivator untuk meningkatkan kinerja semua staf sekolah.

Menurut Nana Sudjana dikutip Sudrajat (2008), supervisi manajerial merupakan


fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait
langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup,
perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumber
daya manusia (SDM) kependidikan dan sumber daya lainnya. Sasaran supervisi
6

manajerial ialah membantu kepala sekolah dan staf sekolah lainnya dalam mengelola
administrasi didalam lembaga pendidikan, seperti administrasi kurikulum,
administrasi keuangan, dan lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial, pengawas hendaknya berperan
sebagai:

1. kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, dan


pengembangan manajemen sekolah;
2. asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah
3. pusat informasi pengembangan mutu pendidikan di sekolah binaannya;
4. evaluator/judgement terhadap pemaknaan hasil pengawasan.

C. Tujuan Pengawasan dan Pembinaan dalam Lembaga Pendidikan

Pengawasan secara umum bertujuan untuk mengendalikan kegiatan agar sesuai


dengan rencana yang telah ditetapkan sehingga hasil pelaksanaan diperoleh secara
efisien dan efektif sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dalam program
kegiatan. Menurut Harsono dalam Engkoswara, tujuan pengawasan pendidikan ialah
untuk mendeteksi sedini mungkin segala bentuk penyimpangan dan menindaklanjuti
4
dalam rangka mendukung pelaksanaan prioritas pendidikan. Pengawas yang
sejatinya berfungsi sabagai "gurunya guru" dengan tugas utama membina dan
mengembangkan kompetensi guru.

D. Langkah-langkah pengawasan dan pembinaan dalam lembaga pendidikan


Menurut Kadarman (2001) langkah-langkah proses pengawasan yaitu:

1. Menetapkan Standar

4
Kompri, Manajemen Pendidikan: komponen-komponen Elementer Kemajuan Sekolaah, Ar-
ruzz Media, Yogyakarta, 2007.
7

Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang pengawasan,


maka secara logika ini berarti bahwa langkah pertama dalam proses
pengawasan adalah menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud disini
adalah menentukan standar.
2. Mengukur Kinerja
Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi
kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan.
3. Memperbaiki Penyimpangan
Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan serta
pembinaan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. 5

Pembinaan keterampilan pengajaran seorang guru dapat dilakukan dengan


cara supervisi, dimana yang berperan sebagai supervisor itu adalah kepala sekolah.
Adapun langkah-langkah Pembinaan Keterampilan Pengajaran guru menurut Marks,
dan Stoops (1985) ada lima fase dalam melaksanakan pembinaan keterampilan. 6
Kelima fase tersebut meliputi:

1. Menciptakan Hubungan yang Harmonis antara supervisor dan guru


2. Menganalisis kebutuhan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dipersyaratkan dan yang secara nyata dimiliki oleh guru
3. Membentuk teknik dan media supervisi pengajaran yang akan digunakan.
4. Penilaian, merupakan proses sistematik untuk menentukan tingkat
keberhasilan yang dicapai.
5. Revisi, langkah terakhir dalam pembinaan keterampilan pengajaran guru
adalah merevisi program pembinaan. Revisi ini dilakukan seperlunya, sesuai
dengan hasil penilaian yang telah dilakukan.

5
Kadarman, A. M., & Udaya, Y. Pengantar Ilmu Manajemen, PT. Prenhallindo, Jakarta, 2001.
6
Made, Pidarta, Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta 1992.
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Pengawasan pendidikan merupakan suatu proses memberikan layanan


professional pendidikan melalui pembinaan yang kontinu kepada guru dan personil
sekolah lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas kinerja personalia
sehingga dapat mencapai pertumbuhan peserta didik. Apabila fungsi dan langkah-
langkah pendidikan terlaksana dengan baik, maka tujuan dari pengawasan akan
tercapai dan memperoleh hasil pendidikan yang maksimal.

B. Saran

Demikian makalah ini kami susun. Mohon maaf apabila terdapat banyak
kesalahan dalam pembuatan makalah. Semoga memberikan manfaat dan pengetahuan
baru bagi pembaca. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat dibutuhkan untuk memperbaiki makalah
selanjutnya.

8
Daftar pustaka

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi


Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta, 2005.
Hendyat Soetopo, Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi
Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta, 1988.
Kadarman, A. M., & Udaya, Y. Pengantar Ilmu Manajemen, PT.
Prenhallindo, Jakarta, 2001.
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, Remaja Rodaskarya,
Bandung, 2004.
Pidarta, Made, Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
1992.

Anda mungkin juga menyukai