PEDOMAN
PENULISAN
KARYA
ILMIAH
PRODI PSIKOLOGI
FK UNUD 2020
SAMBUTAN
Salah satu cara untuk meningkatkan nilai-nilai keterbukaan dalam mencapai mutu
kelulusan mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Udayana adalah menerbitkan
buku panduan penyusunan skripsi. Dimana diharapkan dengan adanya buku panduan
penyusunan skripsi ini, tidak hanya menuntun mahasiswa untuk dapat meneliti, menulis dan
melaporkan hasil penelitiannya dengan benar sesuai dengan format dan kaidah-kaidah
penelitian ilmiah, tetapi juga dapat memberikan arah bagi pembimbing dan penguji skripsi,
bagaimana selayaknya menjadi seorang pembimbing dalam menuntun mahasiswa
menyusun karya tulisnya dan bagaimana penguji dapat menilai secara obyektif dari sebuah
hasil karya tulis mahasiswanya. Dengan kaidah-kaidah dan aturan yang jelas, maka akan
mudah untuk diketahui jika ada suatu ketidakselarasan dengan tuntutan zaman, karena
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak terbendungkan.
Penyempurnaan dari buku panduan penulisan skripsi ini adalah suatu hal yang wajib
dicermati dan bukan sesuatu hal yang sakral, tidak boleh dibenahi. Oleh karenanya sudah
sewajarnya harus terus menerus dibenahi dan diperbaharui agar sesuai dengan tuntutan
kebutuhan zaman dan mahasiswanya.
Saya selaku ketua Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
menyampaikan ucapan terimakasih serta penghargaan kepada Tim Penyusun, yang dengan
semangat kebersamaan dan pengabdiannya telah berhasil menyelesaikan buku Pedoman
Penyusunan Skripsi ini.
Harapan saya semoga buku ini dapat menjadikan penuntun bagi mahasiswa dalam
menulis skripsi dan dosen dalam membimbing mahasiswa saat menyusun skripsi, serta
dosen penguji menguji karya tulis skripsi mahasiswa.
Denpasar,
Program Studi Sarjana Psikologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
Penanggung Jawab,
i
PENGANTAR
Buku Pedoman Penyusunan Skripsi ini disusun mengacu pada perkembangan tuntutan
kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah akhir untuk suatu kompetensi jenjang kelulusan
sarjana (S1). Perkembangan teori-teori ilmu sosial yang begitu pesat, serta perkembangan
teknologi software yang menakjubkan menjadi wacana dalam menentukan prasyarat atau
standart minimal suatu kelayakan hasil penelitian untuk skripsi. Dengan mempertimbangkan
sarana dan prasarana yang ada dalam proses belajar mengajar di Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, diharapkan seorang mahasiswa dapat mencapai
kompetensi kesarjanaannya yang sudah ditetapkan, antara lain mampu melakukan
penelitian, menganalisis dan menyimpulkan berdasarkan teori-teori. menggunakan software
terkini, dan juga dapat menuliskan laporan hasil penelitian sesuai kaidah-kaidah penulisan
ilmiah.
Buku Pedoman Penyusunan Skripsi ini disusun oleh Tim Penyusun yang dibentuk oleh
Ketua Program Studi Psikologi dengan SK Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana. Buku ini atas kesepakatan bersama akan dipakai sebagai acuan bersama dalam
menguji serta membimbing mahasiswa Prodi Psikologi dalam menyusun skripsi. Kita sadari
kesepakatan bersama dalam suatu bidang keilmuan secara mutlak tidak akan mudah dicapai,
demikian pula dalam menilai sebuah karya tulis ilmiah, yang pola dan format, serta gaya
bahasa yang berkembang luas khususnya pada penulisan karya ilmiah ilmu-ilmu sosial, akan
dapat berubah setiap saat. Oleh karena itu, dalam menyusun buku pedoman ini Tim
Penyusun hanya merumuskan hal-hal yang secara riil dapat dijangkau dan dapat
dilaksanakan saat ini, yang tidak menutup kemungkinan akan dapat berubah pada tahun-
tahun mendatang untuk diperbaharui dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam kesempatan ini Tim Penyusun memohon maaf atas kekurangan-kekurangannya,
serta mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ketua Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas
kepercayaan dan kesempatan yang diberikan
2. Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas kepercayaannya yang
diberikan
3. Bapak Ibu Dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,
yang secara aktif memberikan koreksi dan masukan yang berarti, sehingga melancarkan
terwujudnya buku pedoman ini.
ii
4. Bapak Ibu Staf Administrasi Akademik Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana, yang secara aktif memberikan koreksi dan masukan yang berarti,
sehingga melancarkan terwujudnya buku pedoman ini.
Akhir kata, semoga buku Pedoman Penyusunan Skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat
digunakan sebagaimana seperti yang kita harapkan bersama.
Denpasar,
Penanggung Jawab
Dr. Ni Made Swasti Wulanyani., S.Psi., M.Erg
Tim Penyusun
Putu Nugrahaeni Widiasavitri, S.Psi., M.Psi (Ketua)
Ni Made Yanthi Ary Agustini, S.Psi., M.Psi (Sekretaris)
David Hizkia Tobing, S.Psi., Ma (Anggota)
Ni Luh Indah Desira Swandi, S.Psi., M.Psi., Psikolog (Anggota)
Tim Editor
Adinda Nasha Ayu Febrianthi
Agrhashakara Tegarpandhiga Nugroho
Annisa Rachma Sawitri
Ida Maya Teresa Wrycza
Ni Made Adi Gayatri
iii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN..........................................................................................................................i
PENGANTAR ..................................................................................................................... ii
I. PENGANTAR SKRIPSI ............................................................................................. 1
A. Skripsi yang baik ................................................................................................................. 1
B. Tujuan pembuatan skripsi .................................................................................................. 1
C. Prasyarat pembuatan skripsi .............................................................................................. 2
D. Persiapan penulisan skripsi ................................................................................................ 2
II. PLAGIARISME ........................................................................................................... 5
A. Literal copying ...................................................................................................................... 5
B. Substansial copying .............................................................................................................. 5
C. Paraphrasing ......................................................................................................................... 6
D. Text-recycling ........................................................................................................................ 6
III. TATA CARA PENULISAN SKRIPSI ....................................................................... 7
A. Ketentuan Umum ................................................................................................................. 7
1.
Huruf ................................................................................................................................. 7
2.
Spasi .................................................................................................................................. 7
3.
Alineasi .............................................................................................................................. 7
4.
Teknik Pengutipan Referensi ............................................................................................ 8
5.
Cara Penulisan Daftar Pustaka .......................................................................................... 9
6.
Penomoran Halaman ....................................................................................................... 11
7.
Tabel dan Gambar ........................................................................................................... 12
B. Ketentuan Khusus.............................................................................................................. 14
1. Kertas dan Pengetikan ..................................................................................................... 14
2. Tampilan Skripsi ............................................................................................................. 14
IV. SISTEMATIKA PENYAJIAN SKRIPSI ................................................................ 15
A. Penelitian Kuantitatif ........................................................................................................ 15
B. Penelitian Kualitatif ........................................................................................................... 23
C. Meta Analisis dan Literature Review ................................................................................ 33
1. Meta-Analisis .................................................................................................................. 33
2. Literature Review ............................................................................................................ 33
ALUR NASKAH PUBLIKASI ......................................................................................... 44
LAMPIRAN........................................................................................................................ 45
Lampiran 1 Halaman Sampul Depan ....................................................................................... 45
Lampiran 2 Halaman Lembar Persetujuan Pembimbing ...................................................... 46
Lampiran 3 Halaman Lembar Pengesahan ............................................................................. 47
Lampiran 4 Abstrak Bahasa Indonesia .................................................................................... 48
Lampiran 5 Abstrak Bahasa Inggris ........................................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 50
iv
I. PENGANTAR SKRIPSI
1
mengkomunikasikannya secara tertulis dalam bentuk laporan skripsi maupun
secara lisan terutama pada saat ujian skripsi.
3. Agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis karya ilmiah yang sesuai dengan
bidang ilmu yang didalaminya.
4. Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan keilmuan yang
dimilikinya dengan menggunakan metode ilmiah.
5. Agar mahasiswa memiliki kemampuan dalam pengumpulan dan pengolahan data
atau informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan menggunakan
metode ilmiah dan penyajikannya dalam bentuk karya ilmiah yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Universitas Udayana khususnya di Fakultas
Kedokteran. (*dari pedoman UB)
C. Prasyarat pembuatan skripsi
Penyusunan skripsi bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan tugas akhir
hanya diperbolehkan setelah memenuhi persyaratan akademik yaitu telah selesai
menempuh 138 sks.
2
5. Ada instrumen penelitian yang dapat dipakai untuk mengukur variabel
penelitian tersebut. Instrumen ini bisa dicari dari skripsi atau artikel jurnal,
atau menghubungi langsung ke penulis skripsi atau artikel jurnal tersebut. Bila
memang tidak ada instrumen yang tersedia, Anda dapat menyusun sendiri,
sesuai dengan pembekalan yang sudah diberikan di kuliah Psikometri dan
Konstruksi Alat Ukur Psikologi. Menyusun instrumen penelitian sendiri akan
membutuhkan lebih banyak waktu daripada memakai instrumen penelitian
yang sudah ada, karena perlu dipertanggung jawabkan dengan baik.
§ Pemilihan Metode
Apabila penulis hanya melakukan penelitian tanpa menggunakan metodologi
penelitian, maka penelitian yang dilakukan akan tidak terarah dan tidak relevan
antara satu bab dengan bab yang lainnya. Metodologi setidaknya mencakup
beberapa aspek, yang meliputi : waktu pelaksanaan, lokasi penelitian, populasi
dan sampel penelitian, serta teknik pengambilan sampel. Terdapat tiga jenis
metode penelitian, yaitu: metode penelitian kualitatif, metode penelitian
kuantitatif, dan metode penelitian gabungan yang masing-masing diantaranya
memiliki keunggulannya tersendiri. Menentukan metodologi yang tepat
membutuhkan pembelajaran dan juga pengalaman yang memadai.
§ Alur penunjukan dosen pembimbing
Adapun alur penunjukkan dosen pembimbing skripsi pada Program Studi
Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yaitu sebagai berikut
:
1. Pada matakuliah Proposal, koordinator skripsi akan memberikan informasi
terkait peminatan setiap dosen.
2. Mahasiswa dapat mengajukan 3 nama dosen yang ingin diajukan sebagai
dosen pembimbing proposal dengan mengurutkannya dari pilihan pertama
hingga pilihan ketiga.
3. Dosen kemudian akan memilih mahasiswa yang akan dibimbing dengan
jumlah maksimal 4 mahasiswa. Pemilihan dosen putaran kedua akan
dilakukan apabila kuota dosen yang dipilih telah penuh.
4. Dosen yang dipilih saat proposal berlaku hingga proses skripsi selesai.
3
* Keterangan : Mahasiswa wajib menyelesaikan skripsi dalam kurun waktu 2 semester
(1 tahun). Apabila dalam 1 tahun tidak menunjukkan perkembangan, maka
mahasiswa wajib pindah dosen pembimbing.
4
II. PLAGIARISME
Plagiarisme menjadi salah satu pelanggaran publikasi ilmiah yang paling umum.
Plagiarisme terjadi ketika seorang penulis dengan sengaja menggunakan karya orang lain
tanpa izin, penghargaan, atau pengakuan dari sumber atau penulis aslinya. Berdasarkan
jurnal Elsevier, plagiarisme mengambil bentuk yang berbeda, mulai dari menyalin secara
literal hingga parafrase karya orang lain serta dapat meliputi data, kata-kata dan frasa, serta
gagasan dan konsep.
Ketika membuat skripsi, mahasiswa wajib memberikan credit pada hasil karya orang
lain yang digunakan. Mahasiswa harus menempatkan pekerjaannya pada konteks kemajuan
bidang keilmuan yang digeluti, dan mengakui temuan orang lain pada bidang keilmuan yang
didalami. Berikut merupakan panduan terkait plagiarisme serta bagaimana mencegahnya
berdasarkan jurnal Elsevier:
A. Literal copying
Literal copying merupakan meniru suatu karya kata demi kata, secara
keseluruhan maupun sebagian, tanpa izin dan pengakuan dari sumber aslinya. Literal
copying hanya dapat diterima jika Anda mereferensikan sumber dan menaruh tanda
kutip di sekitar teks yang disalin. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah literal
copying ini adalah (1) pantau sumber-sumber yang Anda gunakan saat meneliti dan
di mana Anda menggunakannya dalam naskah Anda; (2) pastikan Anda sepenuhnya
mengakui dan mengutip sumber asli pada naskah Anda; (3) gunakan tanda kutip di
sekitar teks kata-demi-kata dan rujukan dengan benar.
B. Substansial copying
Substansial copying dapat meliputi bahan penelitian, proses, tabel, maupun
peralatan yang digunakan. "Substansial" dapat didefinisikan sebagai kuantitas dan
kualitas dari apa yang disalin. Jika karya Anda menangkap esensi dari karya orang
lain, hal itu harus dikutip. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah substansial
copying ini yaitu tanyakanlah pada diri Anda apakah pekerjaan Anda mendapat
manfaat dari keterampilan dan pendapat atau penilaian penulis asli? Sejauh mana
Anda menjawab "ya" akan menunjukkan apakah substansial copying telah terjadi.
Jika demikian, pastikan untuk mengutip sumber aslinya.
5
C. Paraphrasing
Paraphrasing berarti memproduksi ulang ide orang lain tanpa menyalin kata
demi kata, tanpa izin dan pengakuan dari sumber aslinya. Parafrase hanya dapat
diterima jika Anda merujuk sumber dengan benar dan memastikan bahwa Anda tidak
mengubah arti yang dimaksud oleh sumber aslinya. Oleh karena itu pastikan Anda
memahami apa yang dimaksud oleh penulis asli. Jangan pernah melakukan copy
paste pada kata-kata yang tidak sepenuhnya Anda mengerti. Pikirkan tentang
bagaimana ide-ide penting dari sumber tersebut berhubungan dengan pekerjaan
Anda, hingga Anda dapat mengirimkan informasi kepada orang lain tanpa merujuk
ke sumbernya. Anda juga perlu membandingkan parafrase Anda dengan sumber
aslinya untuk memastikan Anda mempertahankan makna yang dimaksudkan
walaupun Anda mengubah kata-katanya.
D. Text-recycling
Text-recycling berarti mereproduksi bagian dari karya Anda sendiri sebagai
penulis yang telah dibuat sebelumnya dalam sebuah makalah, dan kemudian
mengirimkannya kembali untuk publikasi sebagai makalah yang sama sekali baru.
Untuk mencegah hal ini, Anda perlu untuk memasukkan segala sesuatu dalam
kutipan yang diambil langsung dari makalah yang diterbitkan sebelumnya, bahkan
jika Anda menggunakan kembali sesuatu dengan kata-kata Anda sendiri. Pastikan
untuk rujuk sumber yang sesuai.
6
III. TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
A. Ketentuan Umum
1. Huruf
2. Spasi
3. Alineasi
7
4. Teknik Pengutipan Referensi
Contoh:
Sternberg (2009) menjelaskan bahwa ..............
Pengutipan berupa narasi dibuat sesuai dengan kalimat dari penyusun skripsi
tanpa mengubah arti. Pada akhir pengutipan disebutkan nama pengarang dan tahun
penerbitan diantara tanda kurung dan diakhiri dengan titik.
Contoh:
Atensi dijelaskan sebagai proses mengolah informasi secara aktif dalam
jumlah terbatas dari sejumlah besar informasi yang tersedia melalui panca indera
(Sternberg, 2009).
Contoh kutipan:
a. Tidak Langsung
Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan membaca menurut Bond
dan Wagner (1992) adalah…..
b. Langsung:
Thorndike pada tahun 1935 pernah menulis teori belajar yang berbunyi
sebagai berikut:
8
“Seseorang bisa meningkatkan peluang bahwa situasi tertentu akan
menghasilkan respon tertentu tanpa menyadarinya pada saat dia sedang
melakukannya atau sesudah melakukannya”.
Fry, H. Ketteridge, S., & Marshall, S. (2009). A handbook for teaching and learning
in higher education experiential learning and reflection: Enhancing
academic practice 3rd ed. Routledge.
9
Piaget, J., & Inhelder, B. (1969). The psychology of the child (H. Weaver, Trans,:
2nd ed.). Basic Books. (Original work published 1966)
Penulisan jurnal, bulletin dan review adalah sama dengan aturan penulisan buku,
tetapi yang diberi cetak miring adalah judul jurnal, bulletin atau review, dan
ditambah dengan informasi mengenai nomer penerbitan, volume dan halaman yang
dijadikan acuan penyusunan skripsi.
Apabila buku yang dipakai adalah buku terjemahan, maka urutan penulisan di dalam
daftar pustaka adalah sebagai berikut: Nama Penulis. Tahun Terjemahan. Judul Buku
(terjemahan: nama penerjemah). Penerbit terjemahan).
Contoh:
Gravetter, F. J. (2014). Statistics for Behavioral Sciences (Pengantar Statistika
Sosial: Yusuf Indra Purnama). Salemba Empat
10
Contoh penulisan jurnal, diterbitkan kembali dalam terjemahan
Piaget, J. (1972). Intellectual evolution from adolescence to adulthood (j. Bliss & H.
Furt, Trans.). human Development, 15(1), 1-12.
https://doi.org/10.1159/000271225 (Original work published 1970)
*untuk contoh penulisan lebih lengkap, dapat dilihat pada buku APA kedisi ketujuh
tahun 2019.
6. Penomoran Halaman
Penomoran halaman pada Bagian Awal skripsi dimulai dari Halaman Judul
sampai dengan Halaman Abstrak. Pada bagian awal ini, penomoran halaman ditulis
dalam huruf Romawi kecil dan diletakkan pada bagian tengah-bawah dari halaman,
namun pada Halaman Judul nomor halaman satu (i) tidak dicantumkan.
Penomoran halaman pada Bagian Utama dimulai dari Halaman Bab I sampai
dengan halaman terakhir dari bagian utama (bagian terakhir dari Bab V),
menggunakan angka Arab. Penomoran halaman pada bagian Utama ini diletakkan
di bagian kanan atas tiap halaman, kecuali halaman pertama dari setiap bab dan
11
halaman pertama dari Daftar Referensi. Pada halaman ini, penomoran diletakkan
pada bagian tengah bawah.
Penomoran halaman di Bagian Akhir skripsi adalah dengan menggunakan
angka Arab (melanjutkan nomor halaman setelah Daftar Pustaka). Judul lampiran
diberi nomor dan ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
Contoh:
BAB I
PENDAHULUAN
Sub Bab diberi nomor dengan huruf Kapital, diikuti dengan tanda titik, terletak
ditengah halaman, dengan huruf ditebalkan. Judul Sub Bab ditulis dengan
menggunakan huruf kapital pada awal kata.
Contoh:
1. Latar Belakang
Penomoran Anak Sub Bab dengan menggunakan angka Arab, diikuti dengan
tanda titik dan diletakkan di rata kiri dari halaman. Judul Anak Sub Bab ditulis
dengan menggunakan huruf kapital di awal kata dengan huruf ditebalkan.
Contoh:
3. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Tabel adalah suatu penyajian data dengan menggunakan matriks, yang terdiri
dari lajur dan kolom. Tabel diberikan nomor disesuaikan dengan nomor urut
pemunculan. Judul tabel ditulis dengan huruf kapital di awal kata. Judul Tabel
diletakkan di atas tabel sebelah kiri (rata kiri). Jenis huruf yang digunakan adalah
12
Times New Roman (11 pt). Penomoran tabel adalah dengan menggunakan angka
Arab. Pada penulisan isi tabel digunakan spasi tunggal (single line) dan ukuran huruf
disesuaikan dengan kebutuhan (dengan ukuran minimal 10 pt).
Keterangan tabel ditulis di bagian bawah tabel dengan spasi tunggal. Tabel,
keterangan tabel, beserta judulnya, harus disajikan di dalam satu halaman. Sumber
pengutipan tabel diletakkan di bawah tabel sebelah kanan (rata kanan). Tabel harus
paling tidak terdiri dari 2 kolom dan 2 lajur isi. Apabila panjang tabel lebih dari satu
halaman, maka harus dipindahkan sebagai lampiran.
Contoh tabel:
Tabel.1.
Nilai Pre-test dan Post-test Matematika Responden
Subjek Nilai Pre-test Kategori Nilai Post- Kategori
test
1 76 rendah 82 rendah
2 148 sedang 181 sedang
3 121 sedang 179 sedang
4 106 sedang 207 sedang
5 76 rendah 82 rendah
6 148 sedang 181 sedang
7 121 sedang 179 sedang
8 106 sedang 207 sedang
9 148 sedang 181 sedang
10 121 sedang 179 sedang
11 106 sedang 207 sedang
Contoh Gambar :
Diagram, flow chart, grafik, peta, foto dan ilustrasi non-verbal, semuanya
disebut sebagai gambar. Aturan tata tulis yang berlaku pada penulisan gambar sama
dengan tata tulis tabel, hanya penulisannya diletakkan di bawah gambar sebelah kiri
(rata kiri). Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman (11 pt).
13
Contoh:
B. Ketentuan Khusus
Kertas
Ukuran kertas yang digunakan adalah jenis kuarto atau A4. Jenis kertas
yang digunakan adalah HVS 80 gram. Pada proses bimbingan, mahasiswa
diperbolehkan untuk menggunakan kertas HVS 70 gram.
Batas margin
Batas pengetikan dari tepi garisnya diatur sebagai berikut:
Batas atas: 2,5 cm Batas bawah: 2,5 cm
Batas kiri: 3 cm Batas kanan: 2,5 cm
2. Tampilan Skripsi
14
IV. SISTEMATIKA PENYAJIAN SKRIPSI
A. Penelitian Kuantitatif
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO/PERSEMBAHAN
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
ABSTRAK (BAHASA INDONESIA)
ABSTRACT (BAHASA INGGRIS)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Saran Praktis
2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan bagaimana menuliskan Bab 1 dalam skripsi yang berisi
tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan keaslian penelitian.
16
B. Rumusan Masalah
Sub-bab ini berisi rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang akan
dijawab dengan data empiris dari hasil penelitian yang dilakukan. Pertanyaan
penelitian yang baik umumnya mengacu pada pertanyaan mengenai variabel atau
hubungan antarvariabel yang diteliti sehingga dengan merumuskan pertanyaan
penelitian nantinya dapat diperoleh gambaran seperti apa penelitian yang akan
dilakukan. Pada intinya, pertanyaan penelitian adalah proses penyederhanaan
masalah yang rumit menjadi masalah yang dapat diteliti (researchable problems).
D. Tujuan Penelitian
Bagian ini menguraikan secara jelas dan tepat mengenai tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian yang dilakukan, misalnya menemukan ada atau tidaknya
hubungan antara beberapa variabel atau menemukan kejelasan tentang bagaimana
variabel tersebut saling berhubungan.
E. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini, peneliti harus menunjukkan kemungkinan aplikasi dari hasil
penelitian yang dilakukan baik secara teoretis (kontribusi pada pengembangan ilmu)
maupun praktis (hasil terapan).
F. Keaslian Penelitian
Sub-bab terakhir dalam Bab 1 ini berisi gambaran perbandingan serta
perbedaan dengan peneltiain lain dengan topik serupa (min. empat penelitian
terdahulu). Peneliti perlu mengetahui kesenjangan penelitian yang dapat diangkat
sebagai topik skripsi untuk memperkaya hasil penelitian yang sudah ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari tiga bagian, yaitu variabel terikat, variabel bebas, hubungan
antarvariabel, dan hipotesis penelitian.
17
A. Kajian Pustaka
Bagian ini menguraikan konsep teoretis atau hasil penelitian terkait variabel
terikat (dependent variable). Sebuah variabel umumnya memiliki lebih dari satu
definisi, maka dari itu peneliti harus menjelaskan definisi yang digunakan dalam
penelitian beserta argumen penunjangnya. Dalam mengutip suatu konsep teoretis
atau hasil penelitian, kutiplah menggunakan sumber primer atau pertama. Misalnya,
ketika mendefinisikan teori belajar sosial menurut Bandura, bacalah buku yang
ditulis oleh Bandura.
B. Variabel Bebas
Setelah menjelaskan mengenai variabel terikat, bagian ini menguraikan
konsep atau hasil penelitian terkait variabel bebas atau prediktor (independent
variable). Struktur umum pada bagian variabel bebas ini tidak berbeda dengan
bagian variabel terikat.
C. Hubungan Antarvariabel
Sebelum menetapkan hipotesis penelitian, pada bagian ini peneliti harus
memberikan penjelasan yang logis berdasarkan literatur mengapa dan bagaimana
peneliti mengajukan hipotesis tersebut. Peneliti perlu menjelaskan mekanisme
psikologis yang mungkin terjadi pada hubungan atau pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan atau prediksi peneliti mengenai hubungan
antarvariabel berdasarkan konsep teoretis atau penelitian sebelumnya. Pada bagian
ini, hipotesis harus dinyatakan secara eksplisit dan mencantumkan variabel-variabel
yang hendak diuji.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian menjelaskan rencana dan prosedur penelitian yang dilakukan
peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Gambaran mengenai metode penelitian
yang terstruktur dan jelas memungkinkan pembaca untuk merunut bagaimana peneliti
mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian. Selain itu, gambaran metode
18
penelitian juga memungkinkan peneliti lain yang untuk melakukan penelitian replikasi.
Bab ini berisi identifikasi variabel, definisi operasional variabel, subjek penelitian,
metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, dan metode analisis data.
C. Subjek Penelitian
Pada bagian ini, peneliti menyampaikan karaktistik partisipan penelitian
mulai dari lingkup populasi, teknik pengambilan sampel, prosedur rekrutmen
partisipan, hingga jumlah sampel. Sebelum sampel dipilih, peneliti perlu
menjelaskan terlebih dahulu mengenai populasi yang menjadi dasar pengambilan
sampel. Kemudian metode serta teknik apa yang dipakai dalam pengambilan sampel
(probability atau non-probability sampling), peneliti juga perlu menjelaskan alasan
teknik pengambilan sampel tersebut dipakai.
Dalam prosedur rekrutmen partisipan, peneliti perlu menjabarkan secara
detail bagaimana cara mengundang calon partisipan untuk terlibat dalam penelitian,
misalnya menyebarkan kuesioner di dalam kelas, memasang iklan di media sosial,
dan sebagainya. Peneliti juga harus mencantumkan kapan rekrutmen dilakukan
(bulan dan tahun). Peneliti harus mencantumkan alasan dan literatur untuk
19
menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Penentuan jumlah
sampel secara umum tergantung dengan taraf kepercayaan (level of confidence),
besaran efek (effect size), dan kekuatan statistik (statistical power) yang digunakan
oleh peneliti. Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti dapat menggunakan teknik
power analysis menggunakan program GPower yang dapat diunduh secara gratis di
bit.ly/PowerAnalysis.
20
agresivitas remaja SMA, peneliti menggunakan regresi linier sederhana pada IBM
SPSS versi 25).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini bertujuan untuk memaparkan temuan penelitian mulai dari gambaran
partisipan dan hasil uji hipotesis. Bab ini berisi tentang: persiapan penelitian, pelaksanaan
penelitian, analisis data & hasil penelitian, dan pembahasan.
A. Persiapan Penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang proses persiapan yang berhubungan dengan
penelitian. Persiapan penelitian umumnya meliput studi pendahuluan (preliminary
study) proses adaptasi dan uji coba alat ukur, melakukan survei awal, dan sebagainya.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pada bagian ini, peneliti harus dapat menuliskan prosedur penelitian secara
detail sehingga dapat memudahkan peneliti lain jika ingin melakukan replikasi.
Prosedur penelitian dimulai dari rekrutmen partisipan sampai sejak survei
disebarkan. Peneliti perlu melaporkan kondisi dan situasi riil yang menjadi latar
penelitian (tempat, waktu, lokasi, jumlah partisipan, dan bagaimana mendapatkan
partisipan tersebut).
21
hubungan atau pengaruh variabel yang diuji. Dalam kata lain, pengaruh yang kecil
dapat menjadi signifikan secara statistik jika diambil dari sampel yang besar.
Penghitungan besaran efek umumnya menggunakan Cohen’s d atau nilai r. Selain
hasil uji hipotesis, peneliti perlu melampirkan hasil uji asumsi statistik untuk
memperkuat hasil uji hipotesis yang dilakukan. Semua hasil penelitian dapat
disajikan dalam tabel jika berisi informasi yang cukup banyak. Jika informasi hanya
sedikit, cukup dijelaskan dalam kalimat (naratif).
D. Pembahasan
Pada bagian ini, peneliti harus dapat mengulas dan menginterpretasikan hasil
analisis data penelitiannya. Pembahasan dapat diawali dengan pernyataan singkat
mengenai apakah data penelitian mendukung atau tidak mendukung hasil uji
hipotesis. Jika hipotesis didukung atau tidak didukung, peneliti harus memberikan
penjelasan konseptual mengenai mekanisme psikologis mengapa hal tersebut terjadi.
Peneliti juga dapat memposisikan dan membandingkan hasil penelitiannya terhadap
penelitian atau teori lain yang terdahulu.
Dalam menuliskan interpretasi hasil, peneliti juga perlu mengevaluasi
validitas internal penelitian, metode dan alat ukur yang digunakan, serta keterbatasan
atau kelemahan lainnya. Berdasarkan keterbatasan penelitian yang sudah
dipaparkan, peneliti dapat mengajukan saran metodologis untuk memperbaiki atau
mereplikasi penelitian serupa. Pembahasan dapat diakhir dengan pernyataan
mengenai pentingnya temuan penelitian yang didapat, implikasi, atau saran praktis
yang relevan dengan topik penelitian. Pertanyaan penelitian yang belum terjawab
atau justru muncul pertanyaan baru, peneliti dapat menulis ini sebagai penutup.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian ini, peneliti menjawab secara singkat pertanyaan penelitian dan
membuat ringkasan dari analisis data yang dilaporkan pada Bab 4.
A. Kesimpulan
Pada bagian ini peneliti mengemukakan secara eksplisit jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan dalam fokus penelitian.
22
Hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
penelitian dapat dicantumkan secara ringkas sejauh hal-hal tersebut dapat
memperkaya simpulan penelitian.
B. Saran
Pada bagian ini peneliti dapat meringkas saran yang sudah dipaparkan pada
bagian pembahasan, yaitu mengenai saran metodologis untuk memperbaiki atau
mereplikasi penelitian serupa, serta saran praktis yang relevan dengan topik
penelitian.
Daftar Pustaka
Bagian ini memuat semua referensi atau literatur yang digunakan dalam
penulisan penelitian skripsi. Semua referensi yang disebut dalam teks harus tercantum
dalam daftar pustaka. Begitu pula sebaliknya, setiap referensi atau literatur yang
dicantumkan dalam daftar pustaka harus disebut dalam naskah penelitian skripsi. Selain
itu, penulisan nama pokok pengarang atau para pengarang, tahun penerbitan dalam teks
serta dalam daftar pustaka harus sesuai. Tata aturan penulisan daftar pustaka mengacu
pada ketentuan penulisan dari American Psychological Association 7th Edition (APA
style).
B. Penelitian Kualitatif
Ada banyak versi yang beragam dari untuk panduan penelitian kualitatif yang
memiliki perbedaan satu dengan yang lain, akan tetapi sebuah format laporan penelitian
kualitatif yang baik harus memiliki minimal hal-hal sebagai berikut:
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus penelitian
C. Signifikansi dan Keunikan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
23
B. Unit Analisis
C. Responden dan Tempat Penelitian
D. Teknik Penggalian Data
E. Teknik Pengorganisasian Data
F. Teknik Analisis Data
G. Kredibilitas Penelitian
H. Isu Etik
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini diarahkan untuk mengungkap dan menjabarkan masalah yang hendak
diteliti. Harus ada alasan yang mendasari mengapa permasalahan tersebut harus
diangkat. Bab ini berisi tentang: latar belakang masalah, fokus penelitian, signifikansi
dan keunikan penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
24
bagaimana fenomena atau fakta-fakta yang sudah dijabarkan sebelumnya bisa
menjadi suatu masalah dalam penelitian ini sehingga menunjukkan bagaimana
penelitian ini memberikan kontribusi berdasarkan temuan di lapangan.
D. Tujuan Penelitian
Tulisan pada bagian ini harus menunjukkan pernyataan yang berisi tentang
tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus terkait
dengan apa yang telah dirumuskan dalam fokus penelitian.
25
E. Manfaat Penelitian
Tulisan pada bagian ini berisi tentang sumbangan/kontribusi positif terkait
dengan hasil penelitian. Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoretis maupun
praktis. Untuk manfaat teoritis berisi keterkaitan hasil penelitian dengan
pengembangan ilmu psikologi, misalnya Psikologi Sosial, atau Psikologi Klinis.
Manfaat praktis, lebih mengarah pada aplikasi hasil penelitian, terutama terkait
dengan subjek/komunitas subjek. Misalnya, jika penelitian tersebut ingin
mengungkap kebermaknaan hidup pada Anak yang berkonflik dengan hukum (ABH)
di Bali, maka manfaat praktis yang ditawarkan adalah memberi informasi pada pihak
pengelola Lapas Anak terkait dengan keberadaan Anak binaan di Lapas tersebut,
terkait dengan pengasuhan dan pembinaannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari 3 bagian, yaitu kajian pustaka dan perspektif teoretis dan
pertanyaan penelitian.
A. Kajian Pustaka
Bagian ini berisi penjelasan tentang teori-teori, hasil penelitian, dan pendapat
ahli tentang fokus penelitian. Penulis diharapkan sedapat mungkin membaca dan
mengutip untuk kajian pustaka dari buku atau jurnal penelitian, bukan dari skripsi
atau majalah dan media masa. Perlu diperhatikan bahwa kajian pustaka bukanlah
kumpulan teori-teori yang ada, melainkan teori yang relevan dan sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan. Cara penyusunan sub-sub bagian ini sebaiknya
memperhatikan kaitan logis dan sistematis dari teori-teori dan hasil-hasil penelitian
yang dipaparkan. Penyusunan bagian ini sebaiknya dimulai dari konteks atau ruang
lingkup penelitian (misalnya: remaja, anak jalanan, komunitas Tari, dll.).
B. Perspektif Teoretis
Bagian ini menguraikan pandangan subjektif dan posisi peneliti atas topik
yang akan dikaji berdasarkan permasalahan yang ada di bab I serta perspektif teoritik
(theoretical framework) yang ada di bab II yang dipercayai dan dipilih oleh peneliti
dalam memandang fenomena/realitas yang diteliti untuk mendukung kajian atau
26
fenomena yang peneliti angkat menjadi sebuah bahasan atau kajian yang bersifat
ilmiah, Perspektif teoretis ini nantinya yang akan digunakan oleh penulis secara
konsisten (pada penelitian kuantitatif hal tersebut dikenal dengan istilah
dinamika/hubungan antar variabel). Perspektif teoritis dihadirkan dalam bentuk
narasi dan kemudian dalam bentuk gambar/bagan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya berisi prosedur atau cara yang baku dan ilmiah
untuk mendapatkan data penelitian. Pada bagian ini, peneliti harus memberikan
gambaran yang jelas kepada pembaca mengenai cara-cara yang digunakan dalam
menjalankan penelitian. Gambaran yang terstruktur dan jelas ini memungkinkan
pembaca untuk mengadakan penelitian yang serupa. Bab ini berisi tipe penelitian, unit
analisis, responden dan tempat penelitian, alat pengumpulan data, teknik analisis data,
teknik trianggulasi data dan isu etik dalam penelitian.
A. Tipe Penelitian
Tulisan pada bagian ini merupakan gambaran mengenai jenis penelitian yang
dilakukan penulis sesuai dengan tujuan penelitian dan perspektif teoritis yang
digunakan dalam penelitian. Apa yang dimaksud dengan tipe penelitian disini identik
27
dengan prosedur atau cara menjalankan penelitian ini. Penulis harus menjelaskan
secara argumentatif atas pilihan tipe penelitian yang dilakukannya berikut
konsekuensi-konsekuensinya, terutama alasan menggunakan pendekatan kualitatif.
B. Pendekatan/model Penelitian
Pada bagian ini peneliti harus menjelaskan model apa yang akan dipakai dan
alasan yang mendasari penggunaan pendekatan tersebut (fenomenologi, studi kasus,
biografi, grounded theory/teori dari dasar). Misalnya, untuk penelitian dengan
menggunakan pendekatan fenomenologi, alasannya adalah karena penelitian ini
ingin mengungkap pengalaman sekelompok orang yang pernah mengalami
fenomena tertentu (kerauhan, perilaku korupsi, dll.).
C. Unit Analisis
Bagian ini menguraikan tentang pengertian konseptual dari topik penelitian
dengan mengacu pada perspektif teoritis penelitian yang dipilih oleh penulis. Selain
itu, penulis juga harus menjelaskan secara konseptual kategorisasi subjek
penelitiannya (misalnya, lanjut usia, homoseksual, dll.). Pada bagian ini, penulis
harus menjelaskan topik penelitiannya sebagai satu kesatuan pemahaman, dan bukan
kata per kata Misalnya, untuk topik penelitian “Identifikasi Orientasi Seksual Pada
Perempuan Lesbian Dewasa Muda”, maka penulis harus menjelaskan pengertian
“identifiaksi orientasi seksual” sebagai satu kesatuan konseptual (bukan
“identifikasi” dan “orientasi seksual” dijelaskan secara terpisah) sekaligus
pengertian konseptual dari “lesbian”. Unit analisis juga harus membedakan, antara
melakukan analisis secara individu, kelompok, dan atau kasus itu sendiri.
28
dan kota/kabupaten) atau suatu institusi tertentu (sekolah, perusahaan, sanggar, dll.).
Apabila tempat penelitian memang tidak spesifik (lebih berfokus pada individu atau
fenomena tertentu, contoh: balian, individu yang mengalami kerauhan, remaja
punk), maka bagian ini bisa dilewati/dikosongkan.
29
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menjelaskan tentang konsistensi antara instrumen yang
digunakan, data yang diperoleh, serta interpretasi atau hasil analisis data. Teknik
analisis data yang sering digunakan adalah theoretical coding yang terdiri dari open,
axial dan selective coding. Peneliti bisa menggunakan teknik koding yang lain asal
langkah-langkahnya dijelaskan secara lengkap pada bagian ini. Apabila menggunaan
software dalam melakukan analisis data dijelaskan pada bagian ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini ditujukan untuk memaparkan temuan-temuan yang didapat oleh
peneliti dan bagaimana temuan-temuan tersebut dianalisis sehingga akhirnya dapat
menjawab pertanyaan yang menjadi fokus penelitian. Bab ini berisi tentang: orientasi
kancah, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan.
A. Orientasi Kancah
Peneliti akan menjelaskan tentang seputar wawancara awal/preliminary study
untuk keperluan penelitian lebih lanjut, dan hal-hal seputar proses sebelum terjun
untuk mendapatkan data yang sebenarnya.
B. Pelaksaanan Penelitian
Pada bagian ini, peneliti harus dapat mendeskripsikan kondisi dan situasi riil
yang menjadi setting atau latar penelitian (tempat, waktu, lokasi, jumlah responden,
30
dan bagaimana mendapatkan responden tersebut). Untuk dapat mendeskripsikan
kondisi dan situasi tersebut, peneliti dapat menggunakan tinjauan sosio-demografis,
historis, budaya, maupun psikologis. Khusus untuk penelitian dengan studi kasus,
peneliti harus dapat memaparkan riwayat kasus dari masing-masing responden
penelitiannya.
C. Hasil Penelitian
Bagian ini berisi tentang paparan keseluruhan hasil atau data yang diperoleh
oleh peneliti berdasarkan kategori-kategori yang dibuat dan mengacu pada ringkasan
hasil coding (transkrip wawancara, catatan lapangan, data observasi, dll). Pada sub
bagian hasil analisis data ini, penulis dapat membuat sub-sub bagian lagi sesuai
dengan jumlah pertanyaan yang telah diajukan dalam fokus penelitian atau tema-
tema yang muncul sebagai hasil dari penelitian tersebut.
Penulis dapat juga memaparkan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang belum
terjawab dalam penelitian ini dan sekaligus memberikan argumentasi logis mengapa
pertanyaan tersebut tidak terjawab. Pada bagian ini, penulis harus benar-benar
mampu membedakan antara data-data penelitian dengan interpretasinya atas data
penelitian tersebut. Pada bagian ini juga terbuka kemungkinan untuk memaparkan
temuan baru yang tidak peneliti rencanakan untuk diungkap, yang didalam penelitian
kualitatif, hal tersebut dikenal dengan istilah finding another fact.
Perlu dicatat, bahwa langkah-langkah dalam koding, tidak perlu dicantumkan
di dalam bagian hasil penelitian. Langkah-langkah koding, dapat dicantumkan pada
bagian lampiran agar bagian isi skripsi tidak terlalu panjang dan bertele-tele.
D. Pembahasan
Pada bagian ini, penulis harus dapat mengulas hasil analisis data (jawaban
peneliti atas pertanyaan penelitian) dalam konteks yang lebih luas. Peneliti dapat
membandingkan hasil penelitiannya dengan hasil-hasil penelitian lain atau kajian
teoritik yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya untuk mengidentifikasi
kesamaan dan perbedaan dari teori sebelumnya. Peneliti dapat menambahkan teori-
teori lain (yang tidak terdapat dalam kajian teoritik) untuk mendukung hasil
penelitian. Menjelaskan kontribusi yang dihasilkan dari temuan dan bagaimana
temuan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
31
Peneliti juga dapat mengemukakan tinjauan kritis atas hasil penelitian
berdasarkan keberpihakan dan nilai-nilai (value) yang dianut oleh peneliti. Peneliti
juga dapat memanfaatkan pengetahuannya tentang situasi dan kondisi penelitian
untuk mengemukakan tinjauan kritis atas hasil penelitian. Pada bagian ini, penulis
harus benar-benar mampu membedakan antara hasil penelitian dengan ulasannya
atas hasil penelitian tersebut.
Pada bagian ini, terdapat subbab yang mengidentifikasi kekuatan dan
keterbatasan penelitian. Dalam subbagian ini menjelaskan batas dari ruang lingkup
penenilian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian ini merupakan bagian akhir dari tahapan penulisan skripsi kualitatif,
terdiri dari dua bagian:
A. Kesimpulan
Pada bagian ini peneliti mengemukakan secara eksplisit jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan dalam fokus penelitian.
Hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
penelitian dapat dicantumkan secara ringkas sejauh hal-hal tersebut dapat
memperkaya simpulan penelitian.
B. Saran
Bagian ini memaparkan saran-saran dari peneliti yang mengacu pada tujuan,
manfaat, hasil, dan pembahasan penelitian. Saran harus diungkapkan secara jelas,
terinci, dan operasional sehingga mudah untuk diterapkan dan dirasakan manfaatnya
oleh pihak-pihak tertentu maupun disiplin ilmu tertentu. Secara operasional, saran
dapat berupa implikasi hasil penelitian pada subjek penelitian, serta saran untuk
pengembangan penelitian yang serupa di masa mendatang berdasarkan kelemahan
dan keterbatasan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini memuat semua sumber yang diacu atau literatur yang digunakan
dalam penulisan laporan penelitian. Semua sumber yang disebut dalam teks harus
tercantum dalam daftar pustaka. Sebaliknya, setiap sumber atau literatur yang
32
dicantumkan dalam daftar pustaka harus disebut dalam teks laporan penelitian. Selain
itu, penulisan nama pokok pengarang atau para pengarang dan tahun penerbitan dalam
teks dan dalam daftar pustaka harus sesuai. Tata aturan penulisan daftar pustaka
mengacu pada ketentuan tata penulisan dari American Psychological Association (APA
style).
C. Meta Analisis dan Literature Review
Berikut adalah referensi mengenai metode penelitian meta analisis dan
literature review. Kedua metode ini tergolong baru pada penulisan skripsi
mahasiswa. Belum ada kesepakatan bersama apakah kedua metode ini dapat
digunakan pada penulisan skripsi mahasiswa, untuk itu perlu menjadi perhatian
bersama bahwa penggunaan metode ini pada penulisan skripsi mahasiswa perlu
diskusi lebih lanjut dengan dosen pembimbing skripsi dan Koordinator Program
Studi.
1. Meta-Analisis
Pada bagian ini peneliti melaporkan proses agregatif dan lokasi pelaporan.
Integritas metodologis dari hasil meta-analisis sebagian besar terletak pada sejauh
mana peneliti dapat secara terperinci mengenai studi untuk ditinjau dan proses yang
mereka lakukan untuk menimbang dan mengintegrasikan temuan studi. Meta-
analisis kualitatif melibatkan agregasi interpretatif dari temuan tematik. Bentuk
meta-analisis kualitatif meliputi kontinum dari menilai cara menemukan temuan atau
tidak melakukan replikasi dengan temuan sebelumnya untuk membuat interpretasi
dari temuan ke dalam bentuk naratif yang menghubungkan studi satu dengan studi
lainnya.
Faktor lain yang membedakan meta-analisis kualitatif dengan analisis
kualitatif primer adalah analisis tersebut sering kali mencakup pemerikasaan
terhadap posisi peneliti (perspektif, posisi, dan konteks sosial dari peneliti).
2. Literature Review
2.4 Pendahuluan
Secara singkat, dapat dikatakan bahwa sebuah literature review membahas
informasi yang dipublikasikan di bidang subjek tertentu, dan terkadang informasi di
bidang subjek tertentu dalam periode waktu tertentu.
33
Pertanyaan yang sering diajukan mengenai penulisan literature review berkisar
dari mana untuk memulai, bagaimana memilih subjek, dan seperapa banyak artikel
yang perlu dimasukkan, hingga apa saja yang terlibat dalam literature review.
Literature review dapat berupa ringkasan sederhana dari beberapa sumber, namun
biasanya memiliki pola pengorganisasian serta menggabungkan ringkasan dan
sintesis. Ringkasan merupakan ikhtihar informasi penting dari sumber informasi,
sedangkan sintesis adalah pengorganisasian ulang, atau perombakan, dari informasi
tersebut. Literature review dapat memberikan interpretasi baru dari materi lama atau
menggabungkan interpretasi baru dengan interpretasi lama. Selain itu, literature
review dapat melacak perkembangan intelektual bidang tersebut. Tergantung pada
situasinya, literature review tersebut dapat mengevaluasi sumber-sumber dan
memberi saran kepada pembaca tentang sumber yang paling relevan.
Literature review merupakan survei artikel ilmiah, buku, dan sumber lain yang
relevan terhadap suatu masalah tertentu, area riset, atau teori, dan dengan demikian,
memberikan deskripsi, ringkasan, dan evaluasi kritis dari karya tersebut. Literature
review dirancang untuk menyediakan gambaran umum mengenai sumber-sumber
yang telah Anda jelajahi saat meneliti topik tertentu dan untuk menunjukkan pada
pembaca bagaimana penelitian Anda cocok dengan bidang studi yang lebih besar.
Literature review memberikan gambaran umum mengenai apa yang telah dikatakan,
siapa penulis kuncinya, apa teori dan hipotesis yang berlaku, pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan, serta metode dan metodologi apa yang tepat dan berguna. Dengan
demikian, literature review ini bukanlah penelitian utama, melainkan laporan
temuan lainnya.
Laporan utama yang digunakan dalam literature review dapat berupa laporan
verbal, namun dalam sebagian besar kasus, laporan merupakan dokumen tertulis.
Tipe-tipe studi akademik dapat bersifat empiris, teoritis, analitis kritis, atau
metodologis. Literature review berupaya untuk mendeskripsikan, meringkas,
mengevaluasi, mengklarifikasi dan/atau mengintegrasikan isi laporan utama.
Literature review berbeda dari makalah penelitian akademis. Tujuan utama dari
makalah penelitian akademis adalah untuk mengembangkan argumen baru, dan
makalah penelitian akan memiliki literature review sebagai salah satu bagiannya.
34
Pada makalah penelitian, literature review digunakan sebagai landasan dan
dukungan bagi wawasan baru yang Anda sumbangkan. Sedangkan fokus dari
literature review adalah untuk meringkas dan mensintesis argumen dan ide orang
lain tanpa menambahkan kontribusi baru.
35
sulit karena kurangnya pengetahuan di bidang konten (content area). Di bawah
ini terdapat beberapa petunjuk untuk memfasilitasi pemilihan topik Anda.
Pertama, telusuri buku teks Anda dan identifikasi topik luas dalam disiplin yang
Anda minati. Kedua, bacalah bab-bab yang terkait dengan topik yang Anda pilih
untuk mengembangkan keakraban dengan kosakata (kata kunci), peneliti utama,
dan masalah atau kontroversi di area tersebut. Ketiga, berbicara dengan orang
lain, seperti ahli, atau membaca seputar topik juga dapat membantu
mengidentifikasi bidang subjek apa yang diminati pengulas dan dapat membantu
menunjukkan berapa banyak informasi yang ada tentang topik tersebut. Langkah
selanjutnya, setelah memilih topik, adalah pergi ke perpustakaan dan mencari
artikel jurnal yang diterbitkan di daerah tersebut. Gunakan kata kunci untuk
menemukan judul artikel untuk topik tertentu; terkadang abstrak disediakan
untuk referensi pembaca. Abstrak dapat berguna, perangkat hemat waktu karena
membantu menyiangi barang, literatur terkait dari artikel periferal yang tidak
terkait.
Topik yang terlalu luas akan menghasilkan ulasan yang terlalu panjang atau
terlalu dangkal. Sebagai aturan praktis, lebih baik memulai dengan topik yang
sempit dan terfokus, dan jika perlu perluas cakupan review seiring kemajuan
Anda. Jauh lebih sulit untuk memotong konten dengan baik, terutama jika
waktunya singkat.
2.7.2 Mencari dan memilih artikel yang sesuai
Langkah selanjutnya setelah memilih topik adalah mengidentifikasi, secara
terstruktur, informasi yang sesuai dan terkait. Pendekatan sistematis dianggap
paling mungkin menghasilkan review yang akan bermanfaat dalam
menginformasikan praktik (informing practice). Kelengkapan dan relevansi
adalah hal yang perlu dipertimbangkan pengulas, dan semakin spesifik topik
atau pertanyaan yang dicari, semakin terfokus hasilnya.
Jenis artikel yang dipilih untuk literature review yang baik adalah presentasi
teori, artikel review, dan artikel penelitian empiris. Memilih karya seorang
peneliti tunggal dapat menjadi salah satu metode untuk memulai literature
review. Presentasi Anda akan lebih kuat jika posisi teoritis dan temuan yang
bertentangan disajikan bersama dengan posisi atau prediksi yang Anda dukung
dalam makalah Anda. Sebaiknya Anda memilih beberapa karya peneliti yang
menambah basis pengetahuan di area tertentu. Berusahalah untuk
36
menghilangkan (atau menjelaskan) artikel yang memiliki metode yang salah
atau yang menggunakan alasan yang salah untuk mendukung temuan mereka.
Dewasa ini, pencarian literatur dilakukan paling sering menggunakan
komputer dan database elektronik. Database komputer menawarkan akses ke
sejumlah besar informasi, yang dapat diambil lebih mudah dan cepat daripada
menggunakan pencarian manual. Ada banyak database elektronik, banyak
diantaranya berhubungan dengan bidang informasi tertentu. Oleh karena itu,
penting untuk mengidentifikasi database mana yang relevan dengan topik Anda.
Literature review yang ada dan sistematic review juga bisa menjadi sumber data
yang penting. Kedua bentuk review tersebut dapat memberikan gambaran yang
baik tentang penelitian yang telah dilakukan, sehingga relevansinya dengan
karya saat ini dapat ditentukan.
Pertanyaan penting dalam menentukan apakah sebuah publikasi harus
dimasukkan dalam ulasan Anda adalah menentukan jenis sumber. Empat jenis
sumber utama diuraikan pada Tabel 1. Dalam melakukan pencarian literatur,
penting untuk mencatat kata kunci dan metode yang digunakan dalam pencarian
literatur karena ini akan perlu diidentifikasi nanti ketika menjelaskan bagaimana
pencarian dilakukan.
Tabel 1. Menentukan jenis sumber untuk review
Sumber Definisi
Sumber utama Biasanya berupa laporan dari peneliti asli dari suatu penelitian
Sumber sekunder Deskripsi atau ringkasan oleh orang lain selain peneliti asli,
mis. artikel ulasan
37
buku sebagai sumber informasi. Sumber sekunder termasuk buku teks dan
artikel review atau deskripsi atau ringkasan oleh orang lain selain peneliti asli.
Seperti literature review Anda, sumber sekunder tidak mengandung informasi
baru. Melihat sumber sekunder seringkali merupakan langkah yang baik saat
memulai literature review, tetapi Anda tidak bisa hanya mengandalkan sumber
sekunder. Selalu tinjau sumber utama untuk menghindari kemungkinan adanya
kesalahan.
2.7.3 Menganalisis dan mensintesis pustaka
Setelah Anda mengumpulkan artikel yang ingin Anda gunakan dalam
literature review Anda, Anda siap untuk menganalisis masing-masing artikel
tersebut (memecahnya dan mengidentifikasi informasi penting di dalamnya) dan
kemudian mensintesiskan kumpulan artikel tersebut (mengintegrasikannya dan
mengidentifikasi kesimpulan yang dapat diambil dari artikel sebagai kelompok).
Sebagai permulaan, disarankan untuk pertama membaca artikel yang telah
dikumpulkan untuk mengetahui tentang apa sebenarnya artikel tersebut.
Sebagian besar artikel yang diterbitkan berisi ringkasan atau abstrak di awal
makalah, yang akan membantu proses ini dan mempermudah penentuan
keputusan, apakah layak untuk dibaca lebih lanjut dan dimasukkan atau tidak.
Pada titik ini, mungkin juga bermanfaat untuk melakukan klasifikasi awal dan
pengelompokan artikel menurut jenis sumbernya.
Ada sejumlah alat yang dapat membantu Anda menganalisis dan mensintesis
sumber utama Anda. Tabel 2 menunjukkan penggunaan matriks sintesis untuk
mengatur sumber-sumber dalam literature review Anda dan
mengintegrasikannya ke dalam interpretasi unik yang tidak hanya berfungsi
sebagai dasar studi Anda tetapi juga berkontribusi pada dialog di bidang Anda
dan membangun kredibilitas Anda sebagai seorang sarjana. Terdapat banyak
cara untuk menyusun matriks tersebut.
Misalnya matriks sintesis yang disusun oleh studi utama tentang topik
spesifik Anda. Identifikasi enam sampai dua belas studi yang berkaitan erat
dengan fokus studi Anda dan yang akan Anda gunakan sebagai landasan untuk
penelitian yang Anda usulkan. Di kolom pertama sepanjang sumbu vertikal
tabel, buat daftar penulis dan tanggal publikasi untuk setiap studi. Kemudian
buat kolom untuk mengidentifikasi tujuan atau pertanyaan penelitian yang
diajukan penulis, metode yang digunakan dalam penelitian, karakteristik
38
sampel, temuan utama penelitian, gagasan utama atau tema yang disaring dari
temuan, bagaimana temuan tersebut mengkonfirmasi temuan lain. studi
(kesamaan), dan bagaimana temuan berbeda dari studi lain atau menawarkan
informasi yang tidak ditemukan di sumber lain.
Sumber 1
Sumber 2
Sumber n
39
Karena kemungkinan besar tidak semua artikel menjadi sumber utama, Anda
mungkin ingin menyesuaikan sistem ringkasan Anda untuk mengakomodasi
sumber lain, seperti review sistematis atau literatur non-penelitian. Judul yang
mungkin, yang diadaptasi dari alat penilaian untuk berbagai jenis literatur
diuraikan dalam Tabel 3. Meskipun terkadang melelahkan, setiap artikel harus
dibaca sambil mencoba menjawab pertanyaan. Namun, perlu dicatat bahwa jika
ada aspek penilaian yang tidak jelas, akan bermanfaat untuk mengakses alat atau
daftar periksa yang lebih rinci yang memfasilitasi analisis atau kritik lebih lanjut.
Tabel 3. Ringkasan dari informasi yang diperlukan dalam review
Tahap akhir penilaian adalah menulis ringkasan singkat dari setiap artikel
dan dapat mencakup pemikiran utama, komentar, kekuatan dan kelemahan
publikasi. Ini harus ditulis dengan kata-kata Anda sendiri untuk memfasilitasi
pemahaman Anda tentang materi. Ini juga menjadi dasar yang baik untuk
penulisan review.
2.7.4 Mengatur penulisan review
Tujuan utama penataan literature review adalah untuk mengarahkan
pembaca agar memahami apa perlunya karya tersebut ditulis dalam bentuk
40
literature review atau makalah penelitian sebagaimana yang telah Anda usulkan
atau lakukan. Kunci dari literature review atau makalah penelitian yang baik
adalah kemampuan untuk menyajikan temuan sedemikian rupa sehingga
menunjukkan pengetahuan Anda dengan cara yang jelas dan konsisten.
Pendahuluan dan kesimpulan untuk literature review Anda harus
menunjukkan bagaimana proyek penelitian Anda akan bergabung dengan
percakapan yang sedang berlangsung mengenai topik tersebut: identifikasi istilah
dan konsep kunci dan tunjukkan bagaimana penelitian Anda akan menyelesaikan
pertanyaan yang belum terselesaikan dalam karya orang lain. Anda juga dapat
menguraikan struktur review itu sendiri - dengan pratinjau di pendahuluan, atau
review di kesimpulan - dan Anda kemudian dapat memberi bayangan arah ke
bagian / bab berikutnya.
a. Pendahuluan
Pendahuluan sebaiknya mencakup tujuan dan gambaran singkat dari
'masalah'. Sumber pustaka dan istilah pencarian kunci harus disertakan
diuraikan. Pendahuluan tidak hanya menyajikan topik utama, tetapi juga akan
memberikan pernyataan tentang status pengetahuan dalam bidang penelitian
ini.
Beberapa area yang menjadi perhatian dalam mempersiapkan
pendahuluan adalah (a) Mendefinisikan atau mengidentifikasi topik umum
atau area yang menjadi perhatian untuk memberikan konteks untuk me-
review literatur; (b) Menunjukkan tren keseluruhan, konflik dalam teori,
metodologi, bukti dan kesimpulan, atau kesenjangan dalam penelitian dan
keilmuan, untuk mengidentifikasi masalah tertentu; (c) Tetapkan tujuan Anda
untuk meninjau literatur atau sudut pandang; menjelaskan kriteria yang
digunakan untuk memilih dan mengevaluasi literatur; menjelaskan apa yang
disertakan atau dikecualikan (cakupan); dan memperkirakan organisasi atau
urutan review.
b. Tubuh utama / isi
Bagian utama laporan menyajikan dan membahas temuan dari
literatur. Ada beberapa cara untuk melakukannya. Terlepas dari cara
pembingkaian isi utama ulasan, ada poin-poin penting yang harus
dipertimbangkan. Pertama, studi penelitian kelompok dan literatur lain sesuai
dengan penyebut umum seperti pendekatan kualitatif atau kuantitatif, tujuan,
41
teori, metodologi, atau kesimpulan. Kedua, rangkum studi individu secara
rinci sesuai dengan kepentingan komparatifnya dalam literatur dan
relevansinya untuk penelitian Anda. Ketiga, gunakan gambar dan / atau tabel
untuk menyajikan sintesis Anda sendiri dari data asli atau untuk
menunjukkan data utama yang diambil langsung dari makalah asli.
Agar pembaca Anda dapat menelusuri informasi Anda dengan mudah
sambil tetap memperhatikan gambaran besarnya, susun badan paragraf Anda
dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan dalam menulis pernyataan
tentang bagaimana literature review Anda akan dilanjutkan. Urutkan
abstraksi (gagasan utama) dari umum ke khusus, dengan memutuskan
sumber mana yang memiliki kontribusi pada konsep mana. Anda kemudian
akan menyajikan informasi yang lebih spesifik dari sumber, menggunakan
kutipan dalam teks, untuk membahas abstraksi secara lebih rinci dan untuk
menunjukkan area kesepakatan atau perdebatan di antara sumber. Badan
paragraf Anda harus berfungsi tidak hanya untuk meringkas apa yang
dikatakan sumber, tetapi juga untuk menunjukkan hubungan di antara
mereka.
c. Kesimpulan
Kesimpulan harus memberikan ringkasan temuan dari literature
review Anda. Jelaskan apa analisis Anda terhadap materi yang membuat
Anda menyimpulkan tentang keadaan literatur secara keseluruhan, apa yang
disediakan dan di mana kekurangannya. Review harus diakhiri dengan
ringkasan singkat dari temuan yang menggambarkan pengetahuan saat ini
dan menawarkan alasan untuk melakukan penelitian di masa depan. Dalam
review, yang merupakan bagian dari studi, setiap kesenjangan dalam
pengetahuan yang telah diidentifikasi harus mengarah secara logis ke tujuan
studi yang diusulkan. Dalam beberapa kasus, mungkin juga untuk
menggunakan tema yang dikembangkan untuk membangun kerangka
konseptual yang akan menginformasikan studi. Dalam semua review,
beberapa rekomendasi atau implikasi untuk praktek, pendidikan dan
penelitian harus disertakan.
d. Referensi
Literature review harus diakhiri dengan daftar bibliografi lengkap
dari semua buku, artikel jurnal, laporan dan media lain, yang dirujuk dalam
42
pekerjaan. Terlepas dari apakah review tersebut merupakan bagian dari
program studi atau untuk publikasi, ini adalah bagian penting dari proses agar
semua bahan yang bersumber diakui. Artinya, setiap kutipan dalam teks
harus muncul dalam referensi. Kelalaian atau kesalahan dalam referensi
sangat umum dan mahasiswa sering kehilangan nilai penting dalam tugas
karena itu. Strategi yang berguna adalah membuat file terpisah untuk
referensi dan setiap kali sebuah publikasi dikutip, itu dapat segera
ditambahkan ke daftar ini.
2.8 Kesimpulan
Artikel ini telah menyajikan panduan rinci untuk mengembangkan literature
review sistematis. Panduan ini menyajikan pendekatan langkah demi langkah untuk
melaksanakan metodologi ilmiah yang teliti dari sistematic literature review.
Apakah pendekatan itu kualitatif atau kuantitatif sering kali akan menentukan
kapan dan bagaimana literature review dilakukan. Berbagai jenis literature review
dapat digunakan tergantung pada alasan dilakukannya review dan keseluruhan
maksud dan tujuan penelitian. Menulis literature review merupakan keterampilan
yang perlu dipelajari. Dengan melakukan praktik tersebut, mahasiswa atau peneliti
dapat terlibat dalam meningkatkan pengetahuan melalui praktik berbasis bukti
(evidence-based practice).
43
ALUR PENERBITAN SURAT KETERANGAN PUBLIKASI ILMIAH
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FK UNUD (MAHASISWA)
Membuat naskah
publikasi sesuai
Mahasiswa selesai Cek plagiarisme Submit naskah Mengikuti alur
dengan selingkung
MULAI revisi skripsi menggunakan TURN publikasi ke jurnal publikasi jurnal
jurnal psikologi yang
IT IN. psikologi yang dituju. psikologi yang dituju.
dituju.
44
LAMPIRAN
Lampiran 1 Halaman Sampul Depan
Contoh Halaman Sampul Depan
SKRIPSI
Ni Wayan Sarjawan
1802205075
45
Lampiran 2 Halaman Lembar Persetujuan Pembimbing
Contoh Halaman Lembar Persetujuan Pembimbing
SKRIPSI
OLEH:
Ni Wayan Sarjawan
1802205075
Pembimbing,
46
Lampiran 3 Halaman Lembar Pengesahan
Contoh Halaman Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
Pada Tanggal:
Mengesahkan
Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
Dekan,
47
Lampiran 4 Abstrak Bahasa Indonesia
Contoh Abstrak Bahasa Indonesia
Peran self regulated learning dan konsep diri terhadap prestasi akademik
mahasiswa remaja akhir Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
yang pernah menjadi finalis Bali Pageants
Abstrak
48
Lampiran 5 Abstrak Bahasa Inggris
Contoh Abstrak Bahasa Inggris
Peran self regulated learning dan konsep diri terhadap prestasi akademik
mahasiswa remaja akhir Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
yang pernah menjadi finalis Bali Pageants
Abstract
Keywords: Academic achievement, Bali Pageants finalist, late adolescents, self concept,
self regulated learning.
49
DAFTAR PUSTAKA
Elsevier. (2017). Ethic in research and publication. 1-24.
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya. Buku Pedoman Penyusunan Skripsi
Tahun Akademik 2017/2018. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya.
Malang.
Jatmiko,W., dkk. (2015). Panduan penulisan artikel ilmiah. Depok : Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia.
Ramdhani, dkk. Al. Jurnal Internasional Ilmu Dasar dan Terapan, Vol. 03, No. 01, Juli 2014,
hlm.47-56
Suleeman, Julia dan Laras Sekarasih. (2018). Pedoman penulisan skripsi Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan
Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia (LPSP3 UI).
50
PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA