Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andriani Wulansari

Kelas : IKM-A
NIM : 21300017029

Sejalan dengan banyaknya jumlah studi tentang kepemimpinan yang telah dilakukan oleh
para ahli seperti Stogdill dan Bernard yang menyebutkan bahwa geori kepemimpinan meliputi:
(1) teori sifat (trait theory); (2) teori pribadi dan situasi (personal-situational theory); (3) teori
interaksi dan harapan (interaction-expectation theory); (4) teori humanistik (humanistic theory);
(5) teori pertukaran (exchange theory); (6) teori lingkungan (environmental theory).
Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :
1. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian
pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan
Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang
kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya,
teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang
berpandangan bahwa sifat- sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan
tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat-sifat itu antara
lain: sifat fisik, mental, dan kepribadian. Keith Devis merumuskan 4 sifat umum
yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain:
a. Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang
tinggi di atas kecerdasan rata-rata dari pengikutnya akan mempunyai
kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada
umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pengikutnya.
b. Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal
maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang
matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah
dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
c. Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang
tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian
tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
d. Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para
pengikutnya mampu berpihak kepadanya
2. Teori pribadi dan situasi (Personal-situational theory)
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini
memiliki kecendrungan kearah 2 hal.
a. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang
pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh
gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan
kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
b. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang
memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan
mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan
dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana
seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan
dan terhadap hasil yang tinggi pula.
3. Teori interaksi dan harapan (Interaction-expectation theory)
Teori ini merupakan perpaduan antara teori perilaku dan lingkungan. Teori ini
berasumsi bahwa semakin sering terjadi interaksi dan partisipasi dalam kegiatan
bersama, semakin meningkat pula perasaan saling menyenangi satu sama lain dan
saling memperjelas pengertian-pengertian atas norma-norma kelompok.
4. Teori humanistik (Humanistic theory)
Teori ini menggunakan dalil yang memandang bahwa manusia adalah organisme
yang dimotivasi, sedangkan organisasi sifatnya menyusun dan mengendalikan.
Fungsi kepemimpinan ini adalah membuat organisasi sedemikian rupa sehingga
memberi sedikit kebebasan kepada individu untuk mewujudkan motivasinya sendiri
yang potensial untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya seperti fisiologis,
keamanan, sosial, prestige dan sebagainya.
5. Teori pertukaran (Exchange theory)
Secara sederhana teori ini dapat dijelaskan pada asumsi bahwa terjadi proses
interaksi sosial, pertukaran, memberi dan menerima antara anggota kelompok
dengan segala pengorbanan dan imbalannya. Di antara mereka terjadi apresiasi yang
terus-menerus dan saling melakukan pertukaran keuntungan. Proses yang demikian
terjadi pula pada pemimpin dan para pengikutnya yang pada gilirannya akan terjadi
gerak, yaitu gerak para pengikut yang digerakkan pemimpinnya.
6. Teori Lingkungan (Environmental theory)
Teori ini beranggapan bahwa munculnya pemimpin-pemimpin itu merupakan hasil
dari waktu, tempat, dan keadaan. Teori lingkungan dikembangkan oleh beberapa
pakar, misalnya, V.H Vroom dan Phillip William Yetton. Mereka berpendapat
bahwa mengacu pada pendekatan situsional yang berusaha memberikan moral
normatif.
Sedangkan Bennis dan Nourma B, menyatakan bahwa terdapat dua pandangan dasar
tentang teori kepemimpinan. Pertama, teori kepemimpinan ”great man” yang berpandangan
bahwa kepemimpinan adalah dilahirkan, bukan dibuat atau diciptakan. Kedua, teori
kepemimpinan ”Big Bang” yang berpendirian bahwa situasi dan pengikut secara bersama
membentuk pemimpin. Sejalan dengan itu, Ryaas (2000) mengklarifikasi bahwa terdapat dua
gugus pandangan tentang teori kepemimpinan, yaitu teori the event making man dan teori the
eventful man. Menurut Ryaas kedua teori tersebut dalam praktiknya dapat saling mendukung.
Semua teori kepemimpinan sesungguhnya membahas secara langsung atau tak langsung
suatu kemitraan. Ada hubungan yang searah, dari pemimpin ke pengikut, dan ada hubungan dua
arah atau bolak balik (reversible) antara pemimpin dengan pengikut. Dari adanya berbagai teori
kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori kepemimpinan tertentu akan sangat
mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style), yakni pemimpin yang menjalankan
fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya.

Sumber :
http://peripanda.blogspot.co.id/2015/02/teori-kepemimpinan-dan-tipe-tipe.html (diakses pada
tanggal 23/02/2018 18:37)

Kartakusumah, Berliana. 2006. Pemimpin Adiluhung Genealogi Kepemimpinan Kontemporer.


Jakarta: Penerbit Teraju

K.H. Timotius. 2016. Kepemimpinan dan Kepengikutan Teori & Perkembangannya. Yogyakarta
: CV Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai