“KINERJA KARYAWAN”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Sumber Daya Manusia
KELOMPOK 1
Nadya Putri Andriyani (2014290068)
Qori Hanna Nazmila (2014290071)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya, kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah ini yang berjudul “Kinerja Karyawan” ini dengan tepat
waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Ibu DR. Rahayu Endang Suryani, M.M selaku dosen mata kuliah Seminar
Manajemen Sumber Daya Manusia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang kinerja karyawan bagi para pembaca dan bagi penulis
sendiri.
Kami menyadari, dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangnya. oleh
karena itu, kami sangat menghargai kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna dan mudah dipahami bagi semua orang yang
membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kinerja karyawan sebagai salah satu elemen utama yang dapat ditingkatkan apabila
karyawan mengetahui apa yang diharapkan kapan dapat berperan serta dinilai atas hasil
kinerjanya didasarkan perialaku. Penilaian kinerja harus dilakukan secara adil tidak memihak
dan harus manggambarkan kinerja aktual yang akurat. Persoalnya adalah apakah karyawan
mempunyai perilaku kompetitif yang tinggi untuk mencapai prestasi kerja yang lebih baik
dan melahirkan perilaku yang tidak cepat puas diri terhadap hasil.
Menurut (Wibowo, 2014) mengemukakan bahwa kinerja adalah tentang melakukakan
pekerjaan dan hasil yang di capai dari pekerjaan tersebut. Dibutuhkan peningkatan kinerja di
setiap karyawan agar tujuan bisa tercapai dan dapat mempercepat pekerjaan yang sudah di
tetapkan. Kinerja karyawan akan terus selalu din perhatikan dan diharapkan peningkatan
kerja akan berdampak positif bagi kelangsungan pekerja yang ada.
Di dalam mewujudkan target yang diinginkan karyawan harus mempunyai motivasi yang
tinggi agar keberhasilan dapat diraih. Pada intinya motivasi dijadikan salah satu solusi untuk
mencapai tujuan. Motivasi juga bisa menjadi penentu keberhasilan. Organisasi tanpa adanya
motivasi, maka tujuan ataupun target tidak akan tercapai.
Hasibuan & Handayani, (2017) dalam penelitianya menyatakan bahwa motivasi timbul
dari adanya rasa kebutuhan terhadap diri sendiri dan dorongan keinginan individu yang
diarahkan pada tujuan memperoleh kepuasan. Proses motivasi dimulai dengan pengenalan
kebutuhan. Salah satu penyebab kompleksnya proses ini adalah karena setiap karyawan
memiliki kebutuhan yang berbeda sehingga motivasi kerja yang dimiliki karyawan juga
berbeda. Semakin tinggi motivasi kerja yang dimiliki karyawan akan mempengaruhi kinerja
karyawan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN KINERJA KARYAWAN
Prestasi yang dicapai seseorang disebut actual performance atau job performance yang
biasa kita sebut kinerja. Seorang karyawan yang melakukan fungsinya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan serta berhasil secara kualitas maupun kuantitas disebut juga
sebagai kinerja. Prestasi seseorang berdasarkan kuantitas dan kualitas yang telah disepakati
Bersama merupakan pengertian kinerja secara umum.
Untuk memperluas wawasan kita tentang pengertian kinerja, maka kita akan melihat
pengertian kinerja menurut beberapa ahli.
a. Moeheriono (2010)
Beliau berpendapat bahwa dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing individu, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
merupakan pengertian kinerja karyawan. Hal ini dinyatakan dalam bukunya yang
berjudul “Pengukuran Kerja Berbasis Kompetensi”.
b. Edy Sutrisno (2010)
Dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan organisasi maka aspek kualitas, kuantitas,
waktu kerja, dan kerja sama adalah hasil kerja yang merupakan pengertian kinerja
menurut Edy Sutrisno.
c. Mc Cormick & Tiffin (1980)
Waktu kerja yang merupakan jumlah absen, keterlambatan dan lamanya masa kerja serta
waktubyang digunakan dalam menjalankan tugas juga kuantitas, merupakan pengertian
kinerja menurut Mc Cormick & Tiffin.
d. Minner (1990)
Menurut Minner bahwa harapan seseorang agar berperilaku dan berkarya sesuai dengan
tugas yang telah diberikan kepadanya merupakan pengertian kinerja.
1. Kualitas kerja
Kualitas kerja dapat diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan
yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan
karyawan.
2. Kuantitas
Kuantitas kerja dapat diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas
yang ditugaskan beserta hasilnya.
3. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang
diselesaikan di awal waktu sampai menjadi output.
4. Efektivitas
Tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan
baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit di dalam
penggunaan sumber daya, efektivitas kerja karyawan dalam menilai pemanfaatan
waktu dalam menjalankan tugas, efektivitas penyelesaian tugas yang dibebankan
organisasi. 5. Kemandirian Merupakan tingkat kemampuan seseorang dalam
melakukan fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan, bimbingan dari orang lain
atau pengawas.
F. PENILAIAN KINERJA
Seorang karyawan yang telah melaksanakan pekerjaannya dalam suatu organisasi dapat
diketahui dan dinilai melalui instrument penilaian kinerja. Cara membandingkan
penampilan kerja individu dengan standar baku penampilan merupakan salah satu
hakikat evaluasi penilaian kinerja.
Hall mengatakan bahwa proses yang berkelanjutan untuk menilai kualitas kerja personel
dan usaha untuk memperbaiki kerja personel dalam organisasi merupakan hakikat dari
penilaian kinerja.
Menilai hasil karya yang ditampilkan terhadap pencapaian sasaran sistem manajemen
dan proses penelusuran kegiatan pribadi personel pada masa tertentu disebut dengan
penilaian kinerja menurut Certo (Ilyas, 2001)
Beberapa hal yang menyebabkan pentingnya kinerja adalah :
a. Peluang untuk mengembangkan kemampuan kerja semaksimal mungkin
merupakan keinginan dari setiap individu yang bekerja.
b. Ketika melaksanakan pekerjaan dengan sebaik mungkin, individu juga ingin
mendapatkan prestasi dan penghargaan.
c. Setiap orang juga ingin mendapatkan penilaian kinerjanya dilakukan
dengan cara yang objektif.
G. METODE PENILAIAN KINERJA
Dalam melakukan penilaian kinerja ada 2 metode yang dilakukan, yaitu :
1. Metode yang menggunakan orientasi waktu yang lalu.
Metode ini menggunakan beberapa teknik, antara lain :
a) Teknik yang menggunakan penilaian kinerja karyawan dari nilai
terendah sampai nilai tertinggi.
b) Teknik yang menggambarkan karakteristik dan kinerja karyawan.
c) Teknik yang menilai kinerja karyawan dengan cara meninjau
langsung ke lapangan.
2. Metode yang menggunakan orientasi waktu yang akan datang.
Metode ini juga menggunakan beberapa teknik, antara lain :
a) Penilaian diri dengan melakukan pengembangan organisasi melalui
pengembangan diri karyawan.
b) Penilaian psikologis dengan cara melakukan penilaian aspek motivasi,
emosi dan intelektual.
c) Mengidentifikasi kemampuan manajemen untuk waktu yang akan
datang.
Penilaian kinerja karyawan (performance appraisal) adalah proses yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengevaluasi dan mengetahui kualitas serta kuantitas kinerja, kendala
serta sikap karyawan dalam perusahaan tersebut. Untuk mengetahui lebih dalam lagi
tentang definisi penilaian kerja, maka berikut adalah beberapa definisi menurut para ahli:
5) Penilaian kinerja dihasilkan dari prestasi pegawai yang dicapai sesuai dengan
kemampuannya tugas pada periode tertentu (Bernadin dan Russell, 1993).
Salah satu metode penilaian kinerja terkemuka adalah penilaian 360 derajat.
Menurut penelitian Dudgill, itu berasal dari angkatan bersenjata Amerika Serikat di
sekitar tahun 1970.
Menurut Robbins dan Timothy (2008), penilaian 360 derajat adalah penilaian
perangkat yang mencari umpan balik kinerja dari sumber seperti diri sendiri, atasan, rekan
kerja, tim anggota, pelanggan, dan pemasok.
I. KOMPENSASI
Hasil penilaian kinerja memberi sebuah dasar untuk membuat keputusan rasional yang
berkenaan dengan penyesuaian bayaran. Memberi imbalan pada perilaku yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi adalah jantung dari perencanaan strategik
perusahaan. Untuk mendorong kinerja yang baik, perusahaan harus merancang dan
mengimplementasikan sistem penilaian kinerja yang handal dan kemudian memberikan
imbalanyang layak bagi karyawan dan tim yang paling produktif.
1. Diagnosis
Suatu diagnosis yang berguna dapat dilakukan secara informal oleh setiap individu yang
tertarik untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengevaluasi dan memperbaiki
kinerja. Teknik - tekniknya : refleksi, mengobservasi kinerja, mendengarkan komentar -
komentar orang lain tentang mengapa segala sesuatu terjadi, mengevaluasi kembali
dasar - dasar keputusan masa lalu, dan mencatat atau menyimpan catatan harian kerja
yang dapat membantu memperluas pencarian manajer penyebab - penyebab kinerja.
2. Pelatihan
Setelah gaya atribusional dikenali dan dipahami, pelatihan dapat membantu manajemen
bahwa pengetahuan ini digunakan dengan tepat.
3. Tindakan
Tidak ada program dan pelatihan yang dapat mencapai hasil sepenuhnya tanpa
dorongan untuk menggunakannya. Analisa atribusi kausal harus dilakukan secara rutin
sebagai bagian dari tahap - tahap penilaian kinerja formal.
1.
2.
2.1.
Tabel 1
Penelitian Terdahulu
NO Penulis Judul Kesimpulan
1 Siti Maria Performance Berdasarkan hasil dan pembahasan
Wardayati, Improvement disimpulkan bahwa pengendalian internal
Muhammad Through yang terdiri dari lingkungan
Miqdad, Husnul Internal pengendalian, penilaian risiko, informasi
Irfan Efendi, & Control, dan komunikasi, dan pengawasan tidak
Frisma Novela Experience and berpengaruh terhadap kinerja.
Arisandy(2019). Individual Rank
Sumber:
JournalofContempo
raryAccounting,1(2
),107-
119.doi:10.20885/j
ca.vol1.iss2.art4
University of
Jember, Jember,
Indonesia
2 SURYA AKBAR, Analisa Faktor – Ada banyak faktor yang dapat
JIAGANIS, Vol. 3, Faktor yang mempengaruhi kinerja seorang pegawai
No. 2 September Mempengaruhi dalam sebuah organisasi, yang mana
2018: 1-17 ISSN Kinerja setiap
2503-3298 Karyawan faktor memiliki formula tersendiri untuk
dapat diselesaikan dengan baik oleh
organisasi.
3 Agus Subekti THE Secara umum, penelitian ini mendukung
Institut Teknologi INFLUENCE beberapa teori manajemen kinerja secara
Bisnis AAS OF terintegrasi
Indonesia PERFORMAN sistem sumber daya manusia oleh
Sumber: CE Schuler, et al. (2011) dan teori kinerja
International APPRAISAL oleh Gibson
Journal of SYSTEM (2000). Disebutkan bahwa kinerja
Economics, TOWARDS dipengaruhi oleh faktor psikologis
Business and JOB berupa:
Accounting SATISFACTI motivasi kerja, dan kinerja tidak
Research ON, dipengaruhi oleh faktor organisasi, yaitu
(IJEBAR) MOTIVATIO sistem penilaian kinerja.
Peer Reviewed – N, AS WELL
International AS
Journal EMPLOYEE
Vol-5, Issue-2, PERFORMAN
2021 (IJEBAR) CE
E-ISSN: 2614-
1280 P-ISSN 2622-
4771
4 Novia Ruth Silaen, Kinerja Kerja Faktor penting yang perlu diperhatikan
Syamsuriansyah, dalam penilaian kinerja karyawan adalah
Reni Chairunnisah, kuantitas, kualitas, pengetahuan tentang
Maya Rizki Sari pekerjaan, perencanaan kegiatan,
Elida Mahriani, wewenang, disiplin dan inisiatif.
Rahman Tanjung,
Diana Triwardhani,
Anne Haerany Anis
Masyruroh, Dewa
Gede Satriawan,
Ambar Sri Lestari
Opan Arifudin,
Zackharia Rialmi,
Surya Putra
ISBN:
978-623-6092-54-5
5 Sandhi Fialy Pengaruh Kepuasan kerja sangatlah penting untuk
Harahap Motivasi, dapat menunjang kinerja
Satria Tirtayasa Disiplin dan karyawan, untuk itu perlu dipertahankan
Sumber: Kepuasan Kerja yang sudah baik dan harus dilakukan
Maneggio: Jurnal Terhadap evaluasi dan
Ilmiah Magister Kinerja peningkatan kepuasan kerja seperti gaji
Manajemen Karyawan sesuai dengan tanggung jawab,
homepage: Pada PT. lingkungan kerja yang
Vol 3, No. 1, Maret Angkasa Pura II mendukung, penempatan kerja sesuai
2020, 120-135 (Persero) Kantor dengan keahlian dan sifat pekerjaan ini
http://jurnal.umsu.a Cabang sebagai tantangan
c.id/index.php/MA Kualanamu agar dapat maningkatkan kinerja
NEGGIO karyawan yang lebih baik
ISSN 2623-2634
(online)
Universitas
Muhammadiyah
Sumatera Utara
Medan
mengetahui apa yang diharapkan kapan dapat berperan serta dinilai atas hasil kinerjanya
didasarkan perialaku. Penilaian kinerja harus dilakukan secara adil tidak memihak dan harus
manggambarkan kinerja aktual yang akurat Adapun dimensi dan indikator Kinerja karyawan.
Tabel 2.
Dimensi dan Indikator Kinerja Karyawan
Variable Dimensi Indikator Butiran Pernyataan
Mencapai tujuan 2
perusahaan
Tugas yang berhasil 3
Kuantitas Kerja diselesaikan
Kinerja Karyawan
Usaha untuk 4
menyelesaikan tugas
Ketepatan waktu dalam 5
Ketepatan Waktu megerjakan tugas
Ketepatan waktu
sampai ke tempat kerja 6
Memanfaatkan fasilitas 7
Efektivitas
Memberikan kontribusi
yang optimal 8
Bersikap positif 9
Komitmen
Bertanggung jawab 10
No Pernyataan SS S RR TS STS
1 Saya memahami tugas yang diberikan oleh atasan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
menanggapi permasalah pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh perusahaan daerah
setempat karena melemahnya kinerja karyawan. Kepala Bidang Hubungan Industrial dan
Persyaratan Kerja pada Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bekasi,
Nurhidayah di Kabupaten Bekasi, berpendapat bahwa pemutusan hubungan kerja ini disebabkan
oleh melemahnya kinerja oleh para karyawan di semua perusahaan. Menurut beliau, dalam
pemutusan ini sudah banyak laporan yang diterimanya, itu terjadi karena permasalahan
ketenagakerjaan seperti indispliner dan adanya persoalan di internal perusahan.
Bila dijumlahkan perusahaan yang ada di daerah setempat itu banyak, namun jumlah karyawan
yang di PHK juga banyak. Permasalahan ini tidak hanya dikarenakan ego, tetapi dasarnya harus
jelas diawal seperti isi kontrak kerja, atau surat keputusan perusahaan yang mengaturnya.
Pemerintah daerah setempat sudah melakukan pembicaraan dengan pengusaha agar tidak
melakukan pemecatan atau pemberhentian karyawan secara sepihak agar tidak terjadi kesalah
pahaman. Jadi semua cara sudah dilakukan agar antara perusahaan dan karyawan dapat sejalan
seperti persoalan pailit dikarenakan faktor tertentu.
Salah satu contohnya harga dollar tinggi sehingga harus melakukan pengurangan tidak harus
melakukan PHK terlebih dahulu, bisa dengan merumahkan karyawan setelah perusahaan
dinyatakan dalam kondisi baik bisa memanggil karyawan bekerja Kembali. Dalam sehari laporan
pemutusan kerja yang dilakukan oleh perusahaan bisa mencapai ribuan, keputusan itu rata-rata
dikarenakan kinerja dan disiplin karyawan kurang baik.
Hall mengatakan bahwa proses yang berkelanjutan untuk menilai kualitas kerja personel dan
usaha untuk memperbaiki kerja personel dalam organisasi merupakan hakikat dari penilaian
kinerja. Hasil penilaian kinerja memberi sebuah dasar untuk membuat keputusan rasional
yang berkenaan dengan penyesuaian bayaran. Memberi imbalan pada perilaku yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi adalah jantung dari perencanaan strategik
perusahaan.
Dan Untuk meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan dengan cara memberikan
motivasi bagi pegawai agar semangat bekerja dan memiliki kreatif dalam bekerja. Perlu pula
kepekaan untuk sesegera mungkin membantu pekerjaan rekan kerja setelah pekerjaan sendiri
selesai, sehingga disamping melakukan pekerjaan kantor, pegawai juga melakukan interaksi
antara sesama pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Siti Maria Wardayati, Muhammad Miqdad, Husnul Irfan Efendi, & Frisma
Novela Arisandy(2019).
Sumber:
JournalofContemporaryAccounting,1(2),107-119.doi:10.20885/jca.vol1.iss2.art4
University of Jember, Jember, Indonesia. Performance Improvement Through
Internal Control, Experience and Individual Rank
SURYA AKBAR, JIAGANIS, Vol. 3, No. 2 September 2018: 1-17 ISSN 2503-3298
Analisa Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Agus Subekti. The Influence Of Performance Appraisal System Towards Job
Satisfication, Motivation, As Well As Employee Performance. Institut Teknologi
Bisnis AAS Indonesia
Sumber: International Journal of Economics, Business and Accounting Research
(IJEBAR) Peer Reviewed – International Journal Vol-5, Issue-2, 2021 (IJEBAR) E-
ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771
Novia Ruth Silaen, Syamsuriansyah, Reni Chairunnisah, Maya Rizki Sari Elida
Mahriani, Rahman Tanjung, Diana Triwardhani, Anne Haerany Anis Masyruroh,
Dewa Gede Satriawan, Ambar Sri Lestari Opan Arifudin, Zackharia Rialmi, Surya
Putra ISBN: 978-623-6092-54-5. Kinerja Kerja.
Sandhi Fialy Harahap, Satria Tirtayasa. Pengaruh Motivasi, Disiplin dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor
Cabang Kualanamu
Sumber: Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen homepage: Vol 3, No. 1,
Maret 2020, 120-135 http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/MANEGGIO