Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BUDAYA ORGANISASI

TUGAS SEMINAR MSDM


Diajukan Oleh:

Nama Mahasiswa : Restu Ainun Najib

Nomor Induk Mahasiswa : 2016021089

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI Y.A.I

JAKARTA

2022
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3


A. Definisi Budaya Organisasi ....................................................................... 3
B. Sumber dan Proses Penciptaan Budaya Organisasi ................................ 4
C. Karakteristik Budaya Organisasi ............................................................... 4
D. Fungsi Dari Budaya Organisasi ................................................................. 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 8


A. Kesimpulan ............................................................................................... 8
B. Saran......................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap organisasi mempunyai budayanya masing-masing yang menjadi ciri


khas suatu organisasi. Budaya sebuah organisasi memegang peranan yang cukup
penting dalam organisasi tersebut karena budaya yang baik akan dapat memberikan
kenyamanan yang kemudian menunjang peningkatan kinerja anggotanya.
Sebaliknya, budaya organisasi yang kurang baik atau yang kurang sesuai dengan
pribadi anggotanya akan memicu penurunan kinerja setiap anggota.

Dewasa ini banyak perusahaan yang mengubah budayanya agar dapat


menunjang kemajuan perusahaan tersebut. Hal ini semakin membuktikan bahwa
budaya suatu organisasi dapat sedemikian mempengaruhi sebuah organisasi.
Keberlangsungan suatu organisasipun sedikit-banyak terpengaruh oleh budaya
organisasi. Sebagai contoh, budaya nepotisme di suatu organisasi atau perusahaan
sudah tentu akan mengantarkan organisasi atau perusahaan tersebut ke gerbang
kehancuran. Bagaimana tidak, dengan merekrut orang-orang yang hanya satu ras
saja atau satu keluarga dalam perusahaan tersebut tanpa merujuk pada prestasi,
kredibilitas, kemampuan serta kesetiaan pada perusahaan sudah pasti akan
menurunkan kualitas suatu perusahaan yang lama kelamaan akan tersingkir oleh
perusahaan lain yang lebih merekrut karyawan dengan kualitas yang baik tanpa
melihat ras, agama atau warna kulit.

Namun, dalam hal menciptakan serta menumbuhkan sebuah budaya


organisasi tidak hanya bertitik tumpu pada kenyamanan anggota saja. Ada banyak
faktor-faktor lain yang harus diperhatikan. Diperlukan pemikiran yang matang untuk
dapat menciptakan dan menumbuh-kembangkan budaya yang akan dapat
berdampak baik perusahaan.

1
B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya, yaitu:

1. Apa pengertian budaya organisasi?


2. Bagaimana proses terjadinya budaya organisasi?
3. Apa saja karakteristik budaya organisasi?
4. Apa saja fungsi dari budaya organisasi?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mempelajari secara mendasar mengenai budaya organisasi.


2. Sebagai referensi penulis dan pembaca dalam berbudaya di lingkungan kerja.
3. Mengungkapkan nilai-nilai budaya dalam dunia kerja.
4. Menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai budaya yang ada di
suatu perusahaan.

D. Manfaat Penulisan

1. Untuk mempelajari secara mendasar mengenai budaya organisasi.


2. Sebagai referensi penulis dan pembaca dalam berbudaya di lingkungan kerja.
3. Mengungkapkan nilai-nilai budaya dalam dunia kerja.
4. Menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai budaya yang ada di
suatu perusahaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN
BUDAYA ORGANISASI

A. Definisi Budaya Organiasi


Ada begitu banyak definisi mengenai Budaya organisasi, salah satunya adalah
seperti yang dikemukakan oleh Michael Amstrong dalam bukunya yang berjudul
Handbook of Human Resource Management Practice bahwa Budaya organisasi adalah
nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-
orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan.
Selain itu, adapula ahli yang mendeskripsikan bahwa budaya organasasi merupakan
sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu
kelompok tertentu sebagai landasan dalam berperilaku berorganisasi, dimana akan
diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berfikir, dan merasa
dalam organisasi.

Seorang ahli lain pula mendeskripsikan budaya organisasi sebagai sebuah sistem
aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian
besar waktunya di dalam sebuah organisasi.

Unsur - unsur yang terdapat dalam budaya organisasi terdiri dari :


a) Ilmu pengetahuan
b) Kepercayaan
c) Seni
d) Moral
e) Hukum
f) Adat istiadat
g) Perilaku / kebiasaan masyarakat
h) Asumsi-asumsi dasar
i) Sistem nilai
j) Pembelajaran / pewarisan

3
B. Sumber dan Proses Penciptaan Budaya Organisasi

Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di
sebuah perusahaan dewasa ini merupakan suatu hasil dari apa yang telah dilakukan oleh
anggota-anggota sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraih oleh
sebuah perusahaan di masa lalu. Hal ini merujuk pada sumber tertinggi budaya sebuah
organisasi para pendiri perusahaan.

Para pendiri perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam


pembentukan suatu budaya organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :

1) Pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan


seperasaan dengan mereka.
2) Pendiri melakukan indoktrinasi dan mensosialisasikan bagaimana cara berfikir
dan berperilakunya kepada karyawan.
3) Perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan
untuk mengidentifikasi diri dan dengan demikian, menginternalisasi keyakinan,
nilai, dan asumsi pendiri tersebut.

C. Karakteristik Budaya organisasi

Penelitian menunjukkan bahwa ada tujuh karakteristik utama yang, secara


keseluruhan, merupakan hakikat budaya organisasi, yaitu :
1. Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong
untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
2. Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan
presisi, analisis, d perhatian pada hal-hal detail.
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang
pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi orang. Sejauh mana sebuah keputusan-keputusan manajemen
mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam
organisasi.

4
5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim
ketimbang pada indvidu-individu.
6. Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang
santai.
7. Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi
menekankan dipertahankannya status quo (sekarang yang sedang berjalan)
dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.

D. Fungsi Dari Budaya Organisasi


Ada beberapa pendapat mengenai fungsi budaya organisasi, yaitu sebagai
berikut:

A. Stephen P. Robbins dalam buku Organizational behavior membagi lima fungsi


budaya organisasi, sebagai berikut :
1) Berperan menetapkan batasan.
2) Mengantarkan suatu perasaaan identitas bagi anggota organisasi.
3) Mempermudah timbulnya komitmen yang lebih dari pada kepentingan individual
seseorang.
4) Meningkatkan stabilitas sistem social karena merupakan perekat sosial yang
membantu mempersatukan sebuah organisasi.
5) Sebagai mekanisme control dan menjadi rasional yang memandu dan membentuk
sikap serta perilaku para karyawan.

B. Schein dalam bukunya Organizational Culture and Leadership membagi fungsi


budaya organisasi berdasarkan tahap pengembangannya, yaitu :
1) Fase awal merupakan tahap pertumbuhan suatu organisasi, pada tahap ini fungsi
budaya organisasi terletak pada pembeda, baik terhadap lingkungan maupun
terhadap kelompok atau organisasi lain.
2) Fase pertengahan hidup organisasi berfungsi sebagai integrator karena
munculnya sumber budaya baru sebagai penyelamat krisis identitas dan
membuka kesempatan untuk mengarahkan perubahan budaya organisasi.

5
3) Fase dewasa dapat sebagai penghambat dalam berinovasi karena berorientasi
pada kebesaran masa lalu dan menjadi sumber nilai untuk berpuas diri.

C. Robert Kreitner dan Angelo Kinieki dalam bukunya Organizational Behavior


membagi empat fungsi budaya organisasi, yaitu:
1) Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya.
2) Memudahkan komitmen kolektif.
3) Mempromosikan stabilitas sistem sosial.
4) Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan kebereadaannya.

Budaya organisasi juga memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi, yaitu :

1. Batas
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya menciptakan
perbedaan atau yang membuat suatu organisasi dan membedakannya
dengan organisasi lainnya.

2. Identitas
Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi yang bersifat abadi dan
berkontribusi pada keunikan dan kekhasan organisasi tersebut.

3. Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar
daripada kepentingan individu.

4. Stabilitas
Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat
sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan
standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan oleh seorang
karyawan.

6
5. Pembentuk sikap dan perilaku
Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-
making) serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku
karyawan.

6. Mekanisme kontrol
Sebagai mekanisme kontrol dalam memadu dan membentuk sikap serta
perilaku karyawan sebuah organisasi atau perusahaan.

7. Sarana menyelesaikan masalah


Sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah-masalah pokok di dalam
sebuah organisasi.

8. Acuan perencanaan
Sebagai acuan dalam menyusun perencanaan sebuah perusahaan /
organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan / organisasi.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa budaya organisasi merupakan
elemen penting dalam suatu perusahaan karena merupakan ciri khas suatu perusahaan.
Budaya organisasi adalah sebuah sistem yang mempunyai makna bersama yang dianut
oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi - organisasi
lainnya. Sikap keberanian dalam mengambil sebuah resiko, perhatian terhadap detail,
berorientasi terhadap hasil dan tim adalah hal yang sangat diperlukan dalam sebuah
budaya organisasi. Budaya organisasi sangat penting di dalam sebuah perusahaan,
dikarenakan terdapat manfaat yang sangat penting yaitu mementingkan tujuan bersama
dalam sebuah perusahaan. Dalam berkomunikasi sangat diutamakan pada pola
komunikasi karena bersifat dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal.

B. SARAN

Setelah mengetahui pentingnya budaya organisasi, penulis mencoba menyarankan


agar setiap organisasi dapat menciptakan budaya yang baik yang nantinya dapat
meningkatkan peningkatan kinerja karyawan.

Anda mungkin juga menyukai