Anda di halaman 1dari 13

SISTEM ORGANISASI MENGENAI BUDAYA

ORGANISASI

Disusun Oleh:
1. Vanya Nadhita - B11.2020.06794
2. Ananda Putri H - B11.2020.06393
3. Mega Ayu L. - B11.2020.06792
4. Alvin Wiryatama - B11.2020.06588
5. Riyanshah Dimas - B11.2020.06326
6. Hilmy Sulthan R. - B11.2020.06798

Universitas Dian Nuswantoro Semarang


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Manajemen S-1
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................2
1.2 Rumusan masalah......................................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................................3
1.4 Manfaat......................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
2.1 Pengertian Budaya Organisasi.................................................................................................4
2.2 Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli................................................................4
2.3 Teori Budaya Organisasi...........................................................................................................5
2.4 Fungsi Budaya Organisasi........................................................................................................6
2.5 Karakteristik Budaya Organisasi.............................................................................................7
2.6 Jenis-jenis Budaya Organisasi..................................................................................................9
2.7 Jenis-jenis Budaya Organisasi Menurut Ahli..........................................................................9
2.8 Contoh Budaya Organisasi.......................................................................................................9
BAB 111....................................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya organisasi merupakan bagian dari kurikulum mata pelajaran Sumber Daya
Manusia (MSDM) serta bagian dari teori orgnisasi. Setiap organsasi mempunyai budayanya
masing-masing yang menjadi ciri khas suatu organisasi. Budaya sebuah organisasi
memegang peranan yang cukup penting dalam organisasi tersebut karena budaya
yang baik akan dapat memberikan kenyamanan yang kemudian menunjang kinerja
anggotanya. Sebaliknya budaya organisasi yang kurang baik atau yang kurang sesuai dengan
pribadi anggotanya akan memicu penurunan kinerja setiap anggota. Dalam hal ini banyak
perusahaan yang mengubah budayanya agar dapat menunjang kemajuan perusahaan tersebut.
Hal ini akan semakin membuktikan bahwa budaya suatu organisasi dapat sedemikian
mempengaruhi sebuah organisasi. Namun, dalam hal menciptakan serta
menumbuhkan sebuah budaya organisasi tidak hanya bertitik tumpu pada
kenyamanan anggota saja. Ada banyak faktor-faktor lainnya yang harus
diperhatikan. Diperlukan pemikiran yang matang untuk dapat menciptakan,
menumbuhkan dan mengembangkan budaya yang akan dapat berdampak baik bagi
perusahaan.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, yang ingin dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan dari budaya organisasi?
2. Bagaimana karakteristik budaya organisasi?
3. Apa fungsi dari budaya organisasi?
4. Apa peran dari budaya organisasi?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuat makalah ini adalah untuk mempelajari secara mendasar mengenai budaya
organisasi, sebagai referensi dalam berbudaya di lingkungan kerja, mengetahui
karakteristik budaya dalam dunia kerja, dan menambah wawasan mengenai budaya yang
ada di suatu perusahaan.
1.4 Manfaat
Untuk memberikan informasi dan masukan mengenai budaya organisasi dan
membantu para freshgraduate maupun yang sudah senior dapat berbudaya dengan
baik dalam lingkungan pekerjaan

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas, yang ingin dibahas
adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan
dari budaya organisasi?
2. Bagaimana karakteristik
budaya organisasi?
3. Apa fungsi dari budaya
organisasi?
4. Apa peran dari budaya
organisasi? Rumusan Masalah
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Budaya Organisasi
Pengertian budaya organisasi yang secara umum untuk lebih mudah dipahami, yaitu system
nilai-nilai yang dipahami bersama oleh seluruh anggota organisasi, sengaja disosialisasikan
serta dapat terimplementasi pada perilaku dan sikap masing- masing karyawan dalam
kehidupan berorganisasi.
2.2 Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli
1. Sarpin (1995)
Menurut Sarpin, pengertian budaya organisasi adalah suatu sistem nilai, kepercayaan dan
kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur sistem
formalnya untuk menghasilkan norma-norma perilaku organisasi.
2. Kreitner dan Kinicki (2005)
Kreitner dan Kinicki menyatakan budaya organisasi biasanya digambarkan dalam arti
yang sama. Pola-pola dari kepercayaan, simbol-simbol, ritual-ritual dan mitos-mitos yang
berkembang dari waktu ke waktu berfungsi sebagai perekat yang menyatakan organisasi.
Setiap organisasi yang beraneka ragam bentuknya pasti memiliki budaya berbeda-beda.
Perbedaan budaya organisasi ini hal yang sangat wajar, karena lingkungannya yang
berbeda-beda.
3. Susanto
Susanto mengatakan budaya organisasi adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi
sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian
integrasi ke dalam organisasi. Sehingga setiap anggota organisasi wajib memahaminya
dan bertingkah laku serta berperilaku sama.
4. Lathans (1998)
Lathans berpendapat budaya organisasi adalah norma-norma dan nilai-nilai yang
mengarah pada perilaku anggota organisasi. Semua anggota akan berperilaku sesuai
dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.
5. Schein (1992)
Menurut Schein, budaya organisasi adalah sebuah pola dari berbagai asumsi dasar yang
ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh sebuah kelompok. Tujuannya, organisasi
bisa belajar mengatasi dan menanggulangi masalah-masalah yang timbul akibat adaptasi
eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan baik.
2.3 Teori Budaya Organisasi
Teori budaya organisasi merupakan sebuah teori komunikasi yang mencakupsemua simbol
komunikasi, yakni tindakan rutinitas, dan percakapan serta makan yang dilekatkan orang
terhadap simbol tersebut. Dalam perusahaan, budaya organisasi dianggap sebagai salah satu
strategi perusahaan untuk mencapai tujuan dan kekuasaannya. Adapun beberapa asumsi
dasar mengenai teori budaya organisasi, antara lain:
A. Asumsi terhadap nilai organisasi
Anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan persamaan yang sama mengenai
realitas organisasi, sehingga pemahaman mereka mengenai nilai-nilai organisasi lebih
baik.Asumsi teori budaya organisasi ini mengacu pada nilai organisasi, yang merupakan
standar dan prinsip-prinsip yang terdapat dalam sebuah budaya.
B. Asumsi terhadap simbol budaya organisasi
Penggunaan dan interpretasi simbol sangat penting dalam budaya organisasi. Saat orang
bisa memahami simbol tersebut, maka seseorang bisa bertindak berdasarkan budaya
organisasinya.
C. Asumsi terhadap budaya yang bervariasi
Setiap perusahaan pasti memiliki budaya organisasi yang bervariasi dan interpretasi
tindakannya juga beragam. Karena setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda-beda,
setiap individu dalam organisasi tersebut juga menafsirkan budaya organisasinya secara
berbeda. Tapi, perbedaan budaya dalam organisasi justru seringkali menjadi kekuatan
dari organisasi tersebut.
2.4 Fungsi Budaya Organisasi
Pemimpin sebuah organisasi memiliki peran penting dalam membentuk budaya organisasi.
Banyak pemimpin yang menggunakan teori budaya organisasi yang ada saat ini untuk
diterapkan di perusahaannya. Oleh karena itu, budaya organisasi yang mengandung nilai-
nilai dan norma-norma memiliki 5 fungsi, antara lain:
1. Meningkatkan rasa kepemilikan
Budaya organisasi berfungsi sebagai identitas yang meningkatkan rasa kepemilikan dan
loyalitas bagi seluruh anggotanya. Rasa kepemilikan berarti penerimaan sebagai anggota
atau bagian dari sesuatu.Misalnya, suatu organisasi sangat menekankan budaya
kedisiplinan. Maka, anggotanya akan memiliki identitas bahwa mereka kumpulan orang-
orang yang disiplin.
2. Alat untuk mengorganisir
Fungsi budaya organisasi kedua, yaitu sebagai alat untuk mengorganisir setiap anggota
atau karyawan suatu perusahaan. Maksudnya, mengorganisasi atau mengatur suatu
kelompok agar membentuk satu kesatuan. Nilai-nilai dan norma-norma dalam budaya
organisasi bisa menjadi batasan-batasan yang harus dipahami dan dipatuhi semua
anggotanya.Hal ini bisa membedakan antara satu organisasi dengan organisasi lainnya.
3. Meningkatkan kekuatan organisasi
Budaya organisasi memiliki fungsi untuk meningkatkan kekuatan nilai suatu organisasi.
Maksudnya, meningkatkan kualitas suatu organisasi melalui nilai-nilai dan norma-norma
yang ada dalam budaya organisasi tersebut. Karena itu, budaya organisasi juga dikenal
sebagai pedoman dalam menyatukan organisasi dengan memberikan standar tepat
mengenai tutur kata dan tingkah laku para anggotanya.
4. Mengontrol perilaku
Ketiga, Fungsi budaya organisasi sebagai mekanisme dalam mengontrol perilaku setiap
anggota di dalam maupun di luar lingkungan organisasi. Nilai-nilai dan norma dalam
budaya organisasi bisa memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawannya.
Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem atau
entitas buatan dalam hubungannya dengan diri sendiri atau lingkungannya, yang
mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta lingkungan fisik.
5. Mendorong kinerja anggota
Budaya organisasi juga berfungsi membantu mendorong seluruh anggota organisasi atau
karyawan perusahaan untuk meningkatkan performa kerja, baik itu dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Sehingga, budaya organisasi akan mendorong para anggota agar
lebih mengedepankan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingan pribadi. Jadi,
mereka lebih sadar bahwa kepentingan bersama harus lebih diprioritaskan.

6. Menentukan tujuan organisasi


Budaya organisasi berfungsi sebagai alat untuk menentukan arah atau hal-hal yang bisa
dilakukan dan tidak. Tujuan adalah penjabaran dari visi dan misi yang ingin dicapai oleh
suatu organisasi atau perusahaan.
2.5 Karakteristik Budaya Organisasi
Budaya organisasi memang bisa berasal dari pengalaman, tapi tidak terbentuk begitu saja.
Ada beberapa karakteristik budaya organisasi yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Inovasi dan keberanian mengambil risiko
Budaya organisasi memiliki karakteristik yang mendorong anggota atau karyawannya
lebih inovatif dan berani mengambil risiko. Karena, setiap anggota organisasi memiliki
tingkat tanggung jawab yang tinggi, bebas dalam bekerja dan memiliki banyak peluang
untuk inisiatif dalam organisasi. Sehingga, mereka perlu didorong untuk melakukan
inovasi. Di sisi lain, seluruh anggota juga harus lebih berani mengambil risiko ketika
berinovasi. Inovasi adalah proses atau hasil pengembangan mobilisasi pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki suatu produk
maupun sistem. Sedangkan, risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang terjadi
karena sebuah proses yang sedang berlangsung maupun dari kejadian yang akan datang.
2. Perhatian terhadap detail
Budaya organisasi juga memiliki karakteristik perhatian pada berbagai hal lebih detail
mengenai sejauh mana anggota diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian
pada hal-hal detail. Dalam hal ini, organisasi mengharapkan para anggotanya untuk
bekerja lebih detail, analisis, dan tepat sasaran. Jadi, organisasi tidak hanya menciptakan
tujuan dan harapan kinerja karyawan yang jelas. Tetapi juga memiliki struktur jelas
terhadap pekerjaan anggota atau karyawannya.
3. Orientasi hasil
Budaya organisasi juga memiliki karakteristik yang lebih fokus pada hasil daripada
Teknik dan proses untuk mencapai hasil tersebut. Maksudnya, perusahaan atau organisasi
lebih berorientasi pada hasil atau pencapaian target karyawannya. 
Orientasi pada hasil adalah kemampuan mempertahankan komitmen pribadi yang tinggi
untuk menyelesaikan tugas, bisa diandalkan, bertanggung jawab, dan mampu
mengidentifikasi risiko secara sistematis. Sehingga, perlu memahami hubungan antara
perencanaan dan hasil untuk mencapai keberhasilan organisasi.
4. Orientasi orang
Karakteristik budaya organisasi lainnya adalah organisasi yang memberikan fokus
terbesarnya pada anggota atau karyawan. Karena, anggota organisasi atau karyawan
perusahaan adalah aset terbesarnya. Orientasi adalah suatu proses atau upaya seseorang
atau kelompok dalam memahami keadaan di sekitarnya.
5. Orientasi tim
Orientasi terhadap tim juga salah satu karakteristik budaya organisasi. Artinya, pemimpin
memprioritaskan kegiatan kerja dalam organisasi berdasarkan tim tersebut, bukan pada
individu. Orientasi tim bisa diartikan sebagai kegiatan kerja yang diorganisasikan sekitar
anggota organisasi, tidak hanya pada individu untuk mendukung kerjasama.
6. Agresivitas
Karakteristik budaya organisasi juga termasuk agresivitas, yakni perilaku menyerang
orang lain atau memusuhi orang lain dengan bentuk pernyataan tegas, pemaksaan diri dan
dominasi kekuasaan
7. Stabilitas
Stabilitas adalah kemampuan yang dimiliki suatu organisme, populasi, komunitas atau
ekosistem untuk menghidupi dirinya sendiri atau meredam sejumlah gangguan maupun
tekanan dari luar. Budaya organisasi harus memiliki karakteristik stabilitas, yang mana
kegiatan-kegiatan organisasi lebih fokus dalam mempertahankan status quo sebagai
lawan dari perkembangan.
2.6 Jenis-jenis Budaya Organisasi
Budaya organisasi suatu kelompok akan berbeda dengan kelompok atau perusahaan lainnya.
Adapun dua tipe budaya organisasi yang membuat nilai-nilai dan kebijakannya dibuat
berbeda.
A. Budaya organisasi yang kuat
Budaya organisasi yang kuat adalah jenis budaya organisasi yang mengacu pada kondisi
di mana karyawan bisa menyesuaikan diri, menghormati kebijakan organisasi, dan
mematuhi semua pedoman organisasi.
B. Budaya organisasi yang lemah
Budaya organisasi yang lemah adalah jenis budaya organisasi yang setiap anggotanya
menerima peran dan tanggung jawabnya hanya karena rasa takut pada pimpinan. 
Mereka takut dengan segala macam kebijakan organisasi, sehingga mereka lebih
menganggap organisasi sebagai platform untuk mencuri penghasilan. Tapi, mereka juga
tidak merasa terikat dengan organisasi atau perusahaan tersebut.
2.7 Jenis-jenis Budaya Organisasi Menurut Ahli
Menurut Noe dan Mondy (1996), budaya organisasi juga terbagi menjadi dua tipe, antara
lain:
1. Budaya organisasi yang terbuka dan partisipatif
Budaya organisasi yang terbuka dan partisipatif ditandai dengan adanya pencapaian
tujuan yang lebih tinggi dan rasa saling percaya pada bawahan atau anggota
organisasi. Budaya organisasi yang terbuka dan partisipatif juga memiliki sifat
komunikasi yang lebih terbuka, kepemimpinan yang suportif dan perhatian, penyelesaian
masalah bersama, otonomi pekerja, serta berbagai segala informasi.
2. Budaya organisasi yang tertutup dan otokratis
Budaya organisasi yang tertutup dan otokratis ditandai dengan adanya pencapaian tujuan
yang tinggi, tetapi tidak didukung dengan rasa saling percaya. Maksudnya, pencapaian
tujuan dari organisasi ini lebih dipaksakan oleh pemimpin ke anggotanya. Bahkan,
budaya organisasi yang tertutup ini juga memiliki sifat kepemimpinan otokrasi yang kuat.
2.8 Contoh Budaya Organisasi
1. Kerapian administrasi
Contoh budaya organisasi yang di butuhkan untuk memperlancar kinerja perusahaan,
khususnya terkait dengan surat menyurat, keuangan, pendapatan karyawan daftar barang
masuk atau keluar dan lainnya.
2. Kerapian kedisiplinan
contoh budaya organisasi yang melekat pada citra perusahaan sekaligus karakter orang-
orang yang sukses dalam menghargai waktu. Misalnya, disiplin tidak terlambat datang ke
kantor, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan sebagainya.
3. Inovasi
contoh budaya organisasi anggotanya menciptakan dan mengembangkan ide-ide kreatif
dan inovatif demi kemajuan organisasi atau perusahaan tersebut. Inovasi juga proses atau
hasil pengembangan mobilisasi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman untuk
menciptakan atau memperbaiki suatu produk maupun sistem.
4. Pembagian wewenang

contoh budaya organisasi, karena itulah kunci keberhasilan sebuah perusahaan. Tanpa
adanya pembagian wewenang yang jelas, maka anggota organisasi atau karyawan
perusahaan aka kebingungan dan tidak bisa bekerja optimal.Pembahasan lengkap tentang
pengertian budaya organisasi sampai pada karakteristik dan teorinya, semoga dapat
diterapkan dalam perusahaan anda. Hal ini yang mempengaruhi arah jalan dari sebuah
organisasi dan juga membangun organisasi yang baik.
BAB 111

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi kesimpulan dari makalah diatas ialah sebuah budaya organisasi yang memiliki
perbedaan pada masing-masing organisasi, serta setiap budaya organisasi mempunyai peranan
penting pada masing-masing dalam sebuah perushaan karena mempunyai fungsi penting. Dalam
makalah diatas terdapat sikap keberanian dalam mengambil resiko, meningkatkan rasa
kepemilikan, alat untuk mengorganisir, meningkatkan organisasi, mengontrol perilaku,
mendorong kinerja anggota, dan menentukan tujuan organisasi. Sikap-sikap diatas di dukung
kuat dengan pengertian-pengertian budaya organisasi dari para ahli.Dengan ini budaya
menjelaskan bahwa mempunyai identitas yang kuat dan komitmen yang lebih luas dan
mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan individual, budaya juga
meningkatkan kemantapan sebuah sistem organisasi mengenai budaya.

Anda mungkin juga menyukai