Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN

“Sistem Nilai Dan Budaya Organisasi dan Proses Manajemen”

Disusun oleh kelompok 2:

1. Epi Sulastri (220501013)


2. Desi Elviana (220501021)
3. Samsudin Efendi (220501030)
4. Fitria Ariandini (220501037)
5. Sulas Desprianti (220501038)

EKONOMI SYARIAH SEMESTER 1/A

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI 1 MATARAM

TAHUN AJARAN 2022/2


KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikumwr.wb

Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami
memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa
shalawat serta salam kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi
Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai
petunjuk menjalani kehidupan.

Dengan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah berjudul."Sistem


Nilai Budaya Dan Proses Organisasi”. Pada BAB II Pembahasan akan diuraikan
bagaimana paparan atau penjelasan dari masing-masing sub bahasan.

Makalah "Sistem Nilai Budaya Dan Proses Organisasi." Kami susun guna
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Management. Kami menantikan kritik dan
saran yang membangun dari setiap pembaca agar perbaikan dapat dilakukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Sekian,

assalamualaikum wr.wb

Mataram, 12 September 2022

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................1
C. TUJUAN................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Sistem Nilai Dan Budaya Organisasi.......................................................................2
1. Pengertian sistem nilai dan budaya organisasi...................................................2
2. Dimensi Budaya Organisasi...............................................................................3
3. Karaktristik Kunci Organisasi............................................................................4
4. Budaya Organisasi Yang Kuat dan Lemah...........................................................5
5. Manfaat Budaya Organisasi................................................................................6
B. PROSES MANAJEMEN.......................................................................................7
a) Perencanaan (Planning)......................................................................................7
b) Pengorganisasian (OrganizingandStaffing)........................................................8
c) Pengarahan (Leading).........................................................................................8
d) Pengendalian (Controlling)................................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................................10
A. KESIMPULAN........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

iii
pada umumnya perusahaan itu dalam bentuk organisasi, yaitu kerja sama antara
beberapa orang yang membentuk kelompok atau satuan sama tersendiri.Didalam
Organisasi pastilah terdapat nilai dan budaya yang dimana nilai dan budaya ini
bisa dijadikan alat manajemen untuk mencapai efisiensi, efektivitas, produktivitas,
dan etos kerja. seperti yang ditunjukkan di berbagai perusahaan di Jepang.
Amerika, dan beberapa negara Eropa, dan ternyata dapat membuat perusahaan
berhasil efektif.

Dalam mengelola perusahaan, para manajer di Indonesia pada umumnya sudah


mengenal dan menerapkan prinsip prinsip manajemen modern, seperti misalnya
penggunaan pendekatan struktur, sistem, stratategi, MBO, dan sebagainya,
meskipun ada juga beberapa perusahaan yang masih dikelola secara tradisional.
Didalam manejemen terdapat proses manejemen yang terdiri dari planning,
organizing, actuating, controlling. Proses manejmen merupakan keseluruhan dari
kegiatan manejemen yang terbentuk untuk menghasilkan hasil manejemen itu
sendiri. Pada BAB II akan dipaparkan mengenai sistem nilai, budaya, serta proses
manejemen.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan sistem nilai dan budaya organisasi?
2. Bagaimana konsep nilai dan budaya organisasi?
3. Bagaimana penjelasan mengenai proses organisasi?

C. TUJUAN
1. Mengetahui jawaban dari rumusan masalah
2. Menambah wawasan
3. Memenuhi tugas mata kuliah manejemen

iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Nilai Dan Budaya Organisasi
1. Pengertian sistem nilai dan budaya organisasi
Sistem nilai adalah keseluruhan konsep yang saling berhubungan saling
mempengaruhi tentang ukuran baik dan buruk berdasarkan keyakinan tertentu.
Budaya organisasi adalah apa yang dipersepsikan orang dalam organisasi, dan
cara pandang/persepsi itu menciptakan suatu pola keyakinan, nilai, dan
ekspektasi.

Penggunaan istilah budaya organisasi dengan mengacu pada budaya yang berlaku
dalam perusahaan, karena pada umumnya perusahaan itu dalam bentuk organisasi,
yaitu kerja sama antara beberapa orang yang membentuk kelompok atau satuan
sama tersendiri.

Budaya organisasi (organizationculture) telah diketengahkan sebagai nilai-nilai,


prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh para
anggota organisasi dan memengaruhi cara mereka bertindak Dalam kebanyakan
organisasi, nilai-nilai dan praktik praktik yang dianut bersama (shared) ini telah
berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman dan benar-benar sangat
mempengaruhi bagaimana sebuah organisasi dijalankan

Definisi mengenai "budaya” di sini menyiratkan tiga hal yakni:

1) Budaya adalah sebuah persepsi bukan sesuatu yang dapat disentuh atau dilihat
secara fisik namun para karyawan menerima dan memahaminya melalui apa
yang mereka alami dalam organisasi
2) Budaya organisasi bersifat deskriptif, yaitu berkenaan dengan bagaimana para
anggota menerima dan mengartikan budaya tersebut, terlepas dan apakah
mereka menyukainya atau tidak
3) meskipun para individu di dalam organisasi memiliki latar belakang yang
berbeda dan bekerja pada jenjang organisasi yang juga berbeda, mereka
cenderung mengartikan dan mengutarakan budaya organisasi dengan cara yang
sama.

v
Setiap organisasi memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai budaya
organisasi. Menurut Robins (1999), Bu daya organisasi merupakan sistem nilai
bersama dalam suatu organisasi yang menentukan tingkatan bagaimana para kary
awan melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Budaya organisasi
juga didefinisikan sebagai suatu nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya
manusia untuk meng hadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian
inregrasi ke dalam perusahaan, sehingga masing-masing anggota organisasi harus
memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana mereka harus bertindak dan
bertingkah laku. (Susanto, 1997)Seluruh sumber daya manusia yang ada di
organisasi ha rus dapat memahami dengan benar mengenai budaya organisasi
yang ada. Pemahaman ini sangat berkaitan dengan setiap gerak langkah dari
kegiatan yang dilakukan, baik perencanaan yang bersifat strategis dan taktikal,
maupun ke giatan dari implementasi perencanaan di mana setiap kegia tan
tersebut harus berdasarkan pada budaya organisasi.

2. Dimensi Budaya Organisasi

Budaya Organisasi memiliki tujuh dimensi di antaranya: Inovasi dan pengambilan


risiko, stabilitas, agresivitas, orientasi tim, orientasi manusia, orientasi hasil,
perhatian pada detail.

1) Inovasi dan pengambilan risiko


Seberapa besar organisasi mendorong para karyawannnya untuk bersikap inovatif
dan berani mengambil risiko
2) Stabilitas
Seberapa besar organisasi menekankan pada pemeliharaan status quo di dalam
pengambilan berbagai keputusan dan tindakan
3) Agresifitas
Seberapa besar organisasi mendorong para karyawannnya ntuk saling bersaing,
ketimbang saing bekerja sama
4) Orientasi tim
Seberapa besar organisasi menekankan pada kerja kelompok (tim), ketimbang
kerja individu, dalam menyelesaikan tugas-tugas

vi
5) Orientasi Manusia
Seberapa jauh organisasi bersedia mempertimbangkan factor manusia(karyawan)
di dalam pengambilan keputusan manajemen
6) Orientasi hasil
Seberapa besar organisasi menekankan pada pencapaian sasaran ( hasil)
ketimbang pada cara mencapai sasaran (proses)
7) Perhatian pada detail
Seberapa dalam ketelitian, analisis, dan perhatian pada pencapaian sasaran (hasil)
ketimbang pada cara mencapai sasaran (proses)

3. Karaktristik Kunci Organisasi

Menurut Robins (1993), ada se puluh karakteristik kunci yang merupakan inti dari
budaya organisasi, yaitu:

1) Member identity, yaitu identitas anggota dalam organi sasi secara


keseluruhan, dibandingkan dengan identitas dalam kelompok kerja atau
bidang profesi masing-ma sing.
2) Group emphasis, yaitu seberapa besar aktivitas kerja ber sama lebih
ditekankan dibandingkan kerja individual.
3) Peoplefocus, yaitu seberapa jauh keputusan manajemen yang diambil untuk
mempertimbangkan keputusan ter sebut terhadap anggota organisasi. Unit
integration, yaitu seberapa jauh unit-unit di dalam.
4) organisasi dikondisikan untuk beroperasi secara bersama-sama.
5) Control, yaitu seberapa banyak aturan, peraturan, dan pengawasan langsung
yang digunakan untuk menga wasi dan mengendalikan perilaku karyawan.
6) Risktolerance, yaitu besarnya dorongan terhadap karya wan untuk lebih
agresif, inovatif, dan berani mengambil risiko.
7) Rewardcriteria, yaitu seberapa besar imbalan dialokasi. kan sesuai dengan
kinerja karyawan, dibandingkan alo kasi berdasarkan senioritas, favoritism,
atau faktor bu kan kinerja lainnya.

vii
8) Conflicttolerance, yaitu seberapa besar karyawan di do rong untuk bersikap
terbuka terhadap konflik dan kritik.
9) Means-endsorientation, yaitu seberapa besar manajemen lebih menekankan
pada penyebab atau hasil dibandingkan pada teknik dan proses yang
digunakan untuk mengembangkan hasil.
10) Open-sistem fokus, yaitu seberapa besar pengawasan organisasi dan respons
yang diberikan untuk mengubah ling kungan eksternal.

4. Budaya Organisasi Yang Kuat dan Lemah


Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya
yang lemah atau negatif menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujuan
perusahaan. Dalam suatu perusahaan yang budaya organisasinya kuat, nilai-nilai
bersama dipahami secara mendalam, dianut, dan diperjuang kan oleh sebagian
besar para anggota organisasi (karyawan perusahaan). Sebaliknya, budaya
organisasi yang lemah bertolak belakang. Berikut perbedaan antara budaya
organisasi yang kuat dan lemah

a) Budaya organisasi kuat


 Budaya memberikan pesan yang konsisten kepada para Nilai-nilai haya dianut
oleh segolongan orang saja di dalam organisasi, biasanya kalangan manejemen
puncak
 Budaya memberikan pesan yang saling bertolak-belakang mengenai apa yang
dipandang berharga dan penting
 Para karyawan tidak begitu peduli dengan identitas budaya organisasi mereka
 Tidak ada kaitan yang kuat di antara nilai-nilai dan perilaku para anggota
organisasi
 karyawanmengenai apa yang dipandang berharga dan penting
 Para karyawan sangat mengindentikan jati diri mereka degan budaya organisasi
 Terdapat kaitan yang erat di antara penerimaan nilai-nilai dan perilaku para
aggota organisasi

viii
b) Budaya Organisasi Lemah
 Nilai-nilai hanya dianut oleh segolongan orang saja di dalam organisasi
biasanya kalangan manajemen puncak
 Budaya memberikan pesan yang saling bertolak belakang mengenai apa
yang dipandang berharga dan penting
 Para karyawan tidak begitu peduli dengan identitas budaya organisasi
mereka
 Tidak ada kaitan yang kuat di antara nilai-nilai dan perilaku para anggota
organisasi

5. Manfaat Budaya Organisasi


Perkembangan dan kesinambungan suatu perusahaan akan sangat tergantung pada
budaya perusahaan. Susanto (1997), mengemukakan bahwa budaya suatu
perusahaan dapat dimanfaatkan sebagai andalan daya saing suatu perusa haan
dalam menghadapi perubahan dan tantangan. Budaya organisasi juga dapat
dijadikan sebagai rantai pengikat untuk menyamakan persepsi atau arah pandang
anggota organisasi terhadap suatu permasalahan sehingga akan menjadi satu
kekuatan untuk mencapai suatu tujuan. Beberapa manfaat budaya organisasi
dikemukakan oleh Robins (1993), sebagai berikut:

1. Membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan


organisasi yang lain. Setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda
sehingga perlu memiliki akar budaya yang kuat dalam sistem dan kegiatan
yang ada dalam organisasi.
2. Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi para anggota organisasi. Dengan
budaya organisasi yang kuat, anggota organisasi akan merasa memiliki
identitas yang merupa kan ciri khas organisasi.
3. Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan individu.
4. Menjaga stabilitas organisasi. Kesatuan komponen-kom ponen organisasi yang
direkatkan oleh pemahaman bu daya yang sama akan membuat kondisi
organisasi relatif stabil.

ix
Keempat fungsi tersebut menunjukkan bahwa budaya organisasi dapat
membentuk perilaku dan tindakan karyawan dalam menjalankan aktivitasnya di
dalam organisasi, sehingga nilai-nilai yang ada dalam budaya organisasi perlu
ditanamkan sejak dini pada setiap individu organisasi.

B. PROSES MANAJEMEN
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang
berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara
umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan
dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.
Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat
praktisi dan ahli mengenai manajemen.Apabila kita menganggap bahwa alat
pengukur akhir dari sukses manajerial adalah produktivitas, maka proses
manajemen merupakan alat-alat yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut.

Maka “manajemen” adalah sesuatu hal yang dilakukan oleh para manajer dalam
upaya mereka untuk mencapai produktivitas. Maka dengan demikian dapat kita
menyatakan proses manajemen sebagai proses perencanaan pengorganisasian-
memimpin dan pengawasan penggunaan sumber sumber daya guna mencapai
tujuan atau sasaran organisasi yang bersangkutan.

Keberhasilan dalam hal mengimplementasi proses manajemen memerlukan suatu


kemampuan untuk mengambil keputusan-keputusan, memecahkan problem-
problem, dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk memanfaatkan sumber-
sumber daya secara efektif serta efisien. Rangkaian proses manejemen terdiri dari
empat hal yakni planning, organizing, actuating, controlling.

a) Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan kegiatan dalam menentukan tujuan organisasi dalam
memilih yang terbaik dari terbaik alternatif-alternatif yang ada. Pengambilan
keputusan merupakan bagian dari perencanaan dalam memilih alternatif terbaik
bagi tujuan organisasi. Perencanaan diperlukan dalam mengarahkan organisasi.
Pertama sekali rencana ditetapkan untuk organisasi secara keseluruhan, lalu

x
kemudian, rencana yang lebih detil. dibuat untuk bagian-bagian atau divisi dari
organisasi ditetapkan.

Berikut manfaat dari perencanaan:


 Mengarahkan kegiatan organisasi meliputi penggunaan sumberdaya dan
penggunaannya untuk pencapaian tujuan organisasi.
 Lebih memantapkan konsistensi kegiatan anggota organisasi agar sesuai
dengan tujuan organisasi.
 Sebagai alat dalam memonitor kemajuan organisasi. Monitoring ini erat
kaitannya dengan kegiatan pengendalian. Pengendalian membutuhkan
perencanaan dan perencanaan bermanfaat bagi pengendalian.

b) Pengorganisasian (OrganizingandStaffing)
Pengorganisasian merupakan kegiatan dalam mengkoordinir segala sumberdaya,
tugas dan otoritas anggota organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan dalam
organisasi dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Misalnya yang sering kita
lihat adalah pengorganisasian berdasarkan fungsi pokok perusahaan, yakni:
Pemasaran, Keuangan, Produksi, Administrasi, dan Personalia. Masing-masing
bagian dikepalai oleh seorang manajer yang bertanggung jawab kepada Direktur
Utama. Tentunya berbagai organisasi, strukturnya tentu berbeda satu sama lain
yang disusun berdasarkan tujuan organisasi tersebut. Misalnya struktur organisasi
Universitas, tentu berbeda dengan struktur perusahaan, maupun militer.

c) Pengarahan (Leading)
Setelah struktur dibuat dan orang-orangnya yang menduduki posisi manajer telah
ditetapkan, langkah selanjutnya adalah bagaimana orang-orang tersebut bekerja
untuk mencapai tujuan organisasi. Pengarahan bisa dikatakan suatu pekerjaan
yang paling menantang karena langsung berhadapan dengan manusia. Pengarahan
itu meliputi:
 Memberi pengarahan (Directing)
 Mempengaruhi orang lain (Influencing)

xi
 Memotivasi orang untuk bekerja (Motivating)

Bagaimana membuat orang lain bekerja sesuai yang kita inginkan tidak mudah.
Seorang manajer harus menciptakan suasana yang bisa mendorong orang lain
untuk bekerja. Cara-cara ini masing-masing manajer tentu tidak sama dan ini
merupakan ciri khas yang dimiliki oleh seorang manajer.

d) Pengendalian (Controlling)
Pengendalian bertujuan untuk memastikan apakah kegiatan organisasi sesuai
dengan yang direncanakan. Seorang manajer harus senantiasa memonitor
kemajuan organisasi. Fungsi pengendalian meliputi:

 Menentukan standar prestasi


 Mengukur prestasi yang dicapai selama ini
 Membandingkan prestasi yang dicapai dengan standar prestasi
 Melakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan dari standar prestasi, lalu
kemudian kembali lagi ke proses perencanaan

xii
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan pada BAB sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Sistem
nilai adalah keseluruhan konsep yang saling berhubungan saling mempengaruhi
tentag ukuran baik dan buruk berdasarkan keyakinan tertentu. Budaya organisasi
adalah apa yang dipersepsikan orang dalam organisasi, dan cara pandang/persepsi
itu menciptakan suatu pola keyakinan, nilai, dan ekspektasi. Budaya Organisasi
memiliki tujuh dimensi di antaranya: Inovasi dan pengambilan risiko, stabilitas,
agresivitas, orientasi tim, orientasi manusia, orientasi hasil, perhatian pada detail.
Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya
yang lemah atau negatif menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujuan
perusahaan. Dalam suatu perusahaan yang budaya organisasinya kuat, nilai-nilai
bersama dipahami secara mendalam, dianut, dan diperjuang kan oleh sebagian
besar para anggota organisasi (karyawan perusahaan). Sebaliknya, budaya
organisasi yang lemah bertolak belakang. budaya organisasi dapat membentuk
perilaku dan tindakan karyawan dalam menjalankan aktivitasnya di dalam
organisasi. Proses manejemen terdiri dari eempat yakni: perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Winardi J.Manajemen Perilaku Organisasi.Jakarta:Kencana.2004

P.Robbins Stephen dan Mary Coulter.Manejemen edisi kesepuluh jilid


1.Jakarta:penerbit erlangga.2010

Sutrisno Edy.Budaya Organisasi.Jakarta:Kencana.2010

http://perilakuorganisasi.com/sistem-nilai-dan-norma-dalam-budaya-
organisasi.html

(Diakses pada 11 September 2022)

“Pancasila Sebagai Sistem Nilai – Kompas.com”


https://amp.kompas.com/skola/read/2020/02/19/153000269/pancasila-sebagai-
sistem-nilai

(Diakses pada 11 September 2022)

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/psikologi/article/download/105007/101977

(Diakses pada 11 September 2022)

https://info.populix.co/articles/fungsi-manajemen/

(Diakses pada 11 September 2022)

xiv
xv

Anda mungkin juga menyukai