Tentang
BUDAYA ORGANISASI
Disusun oleh
Kelompok 4
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikankesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengansebaik-baiknya. Makalah tetang Budaya Organisasi
.Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa.
Namun, kami tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami
harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan
pada makalah kami berikutnya. Untuk itu kami ucapkan terimakasih.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II ISI
1 Kesimpulan.........................................................................................................7
2 Saran...................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Berpijak pada latang belakang masalah yang telah kami paparkan di atas, maka
rumusan masalah yang ada adalah: Bagaimanakah cara menciptakan budaya organisasi yang
baik, etis serta dapat menunjang peningkatan kinerja karyawan?
C. Tujuan
Berikut ini merupakan tujuan dari dilakukannya penelitian ini:
- Untuk mempelajari secara mendasar mengenai budaya organisasi
- Sebagai referensi penulis dan pembaca dalam berbudaya di lingkungan kerja
- Mengungkapkan nilai-nilai budaya dalam dunia kerja
- Menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai budaya yang ada di suatu
perusahaan
2
BAB II
ISI
3
Budaya organisasi berfungsi sebagai identitas yang meningkatkan rasa
kepemilikan dan loyalitas bagi seluruh anggotanya. Rasa kepemilikan berarti
penerimaan sebagai anggota atau bagian dari sesuatu.Misalnya, suatu organisasi
sangat menekankan budaya kedisiplinan. Maka, anggotanya akan memiliki identitas
bahwa mereka kumpulan orang-orang yang disiplin.
2. Alat untuk mengorganisir
Fungsi budaya organisasi kedua, yaitu sebagai alat untuk mengorganisir
setiap anggota atau karyawan suatu perusahaan. Maksudnya, mengorganisasi atau
mengatur suatu kelompok agar membentuk satu kesatuan. Nilai-nilai dan norma-
norma dalam budaya organisasi bisa menjadi batasan-batasan yang harus dipahami
dan dipatuhi semua anggotanya.Hal ini bisa membedakan antara satu organisasi
dengan organisasi lainnya.
3. Meningkatkan kekuatan organisasi
Budaya organisasi memiliki fungsi untuk meningkatkan kekuatan nilai suatu
organisasi. Maksudnya, meningkatkan kualitas suatu organisasi melalui nilai-nilai
dan norma-norma yang ada dalam budaya organisasi tersebut. Karena itu, budaya
organisasi juga dikenal sebagai pedoman dalam menyatukan organisasi dengan
memberikan standar tepat mengenai tutur kata dan tingkah laku para anggotanya.
4. Mengontrol perilaku
Fungsi budaya organisasi sebagai mekanisme dalam mengontrol perilaku
setiap anggota di dalam maupun di luar lingkungan organisasi. Nilai-nilai dan
norma dalam budaya organisasi bisa memandu dan membentuk sikap serta perilaku
karyawannya. Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu,
organisme, sistem atau entitas buatan dalam hubungannya dengan diri sendiri atau
lingkungannya, yang mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta
lingkungan fisik.
5. Mendorong kinerja anggota
Budaya organisasi juga berfungsi membantu mendorong seluruh anggota
organisasi atau karyawan perusahaan untuk meningkatkan performa kerja, baik itu
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga, budaya organisasi akan
mendorong para anggota agar lebih mengedepankan kepentingan organisasi
dibandingkan kepentingan pribadi. Jadi, mereka lebih sadar bahwa kepentingan
bersama harus lebih diprioritaskan.
Inovasi adalah proses atau hasil pengembangan mobilisasi pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki suatu produk maupun sistem. Sedangkan,
risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang terjadi karena sebuah proses yang sedang
berlangsung maupun dari kejadian yang akan datang.
Budaya organisasi juga memiliki karakteristik perhatian pada berbagai hal lebih detail
mengenai sejauh mana anggota diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada
hal-hal detail. Dalam hal ini, organisasi mengharapkan para anggotanya untuk bekerja lebih
detail, analisis, dan tepat sasaran. Jadi, organisasi tidak hanya menciptakan tujuan dan
4
harapan kinerja karyawan yang jelas. Tetapi juga memiliki struktur jelas terhadap pekerjaan
anggota atau karyawannya.
3. Orientasi hasil
Maksudnya, perusahaan atau organisasi lebih berorientasi pada hasil atau pencapaian target
karyawannya. Orientasi pada hasil adalah kemampuan mempertahankan komitmen pribadi
yang tinggi untuk menyelesaikan tugas, bisa diandalkan, bertanggung jawab, dan mampu
mengidentifikasi risiko secara sistematis. Sehingga, perlu memahami hubungan antara
perencanaan dan hasil untuk mencapai keberhasilan organisasi.
4. Orientasi orang
Orientasi adalah suatu proses atau upaya seseorang atau kelompok dalam memahami
keadaan di sekitarnya. Dalam kontak budaya organisasi, suatu organisasi bisa berorientasi
pada anggotanya yang turut bergabung. Maka, manajemen biasanya mempertimbangkan efek
dari hasil setiap keputusannya pada orang-orang yang bekerja dalam organisasi atau
perusahaannya. Tapi, beberapa organisasi bisa mengesampingkan karakteristik budaya
organisasi ini.
5. Orientasi tim
Orientasi terhadap tim juga salah satu karakteristik budaya organisasi. Artinya, pemimpin
memprioritaskan kegiatan kerja dalam organisasi berdasarkan tim tersebut, bukan pada
individu. Orientasi tim bisa diartikan sebagai kegiatan kerja yang diorganisasikan sekitar
anggota organisasi, tidak hanya pada individu untuk mendukung kerjasama. Pemimpin
organisasi bisa memberikan dukungan berupa komunikasi yang jelas, sikap ramah, motivasi
dan bimbingan kepada semua anggota organisasi.
Budaya organisasi adalah suatu karakteristik dari sebuah pola manajemen perusahaan
yang menjadi pedoman seperti identitas, komitmen dan stabilitas untuk digunakan
sebagai dasar atau kebiasaan dalam perilaku organisasi tersebut. Sehingga bisa
membedakan dengan organisasi lainnya dan mempengaruhi budaya organisasi tersebut
dalam menjalankan profesinya.
1.Clan
Budaya Organisasi ini lebih banyak dikendalikan sang owner langsung atau perusahaan
pribadi dengan sistem kekeluargaan. Contoh: Toko Bangunan.
2.Adhocracy
5
Budaya Organisasi ini lebih mengedepankan Pelayanan pada konsumen atau masyarakat.
Contoh: PT. KAI.
3.Hierarchy
4.Market
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa budaya organisasi merupakan
elemen penting dalam suatu perusahaan karena merupakan cirri khas suatu perusahaan.
B. Saran
6
Setelah mengetahui pentingnya budaya organisasi, penulis mencoba menyarankan
agar setiap organisasi dapat menciptakan budaya yang baik yang nantinya dapat
meningkatkan peningkatan kinerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
https://sheteeballack13.blogspot.com/2016/05/makalah-budaya-organisasi.html
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/budaya-organisasi/
7
8