Disusun Oleh :
1. Thariq Zinedin Widiansyah 21012010139
2. Safrilail Dwi Ardiansyah 21012010146
3. Linc Bellatrix Adhara 21012010150
4. Denisa Putriramadhani Safi’i 21012010243
5. Dimas Yovie Pryatmoko 21012010348
6. Farchan Candra Utama 21012010354
Dosen Pengampu :
Dr. Hesty Primarini SE, MM.
3.1.2 Sejarah
Mafia Gedang adalah merk dagang dari produk olahan pisang yang dijual dengan branding
nya sendiri seperti konsep, packaging hingga entertainment. Inisiatif ide mafia gedang ini
dicetuskan pada tanggal 1 Mei 2019 oleh Royhan Ni’hamillah atau yang sering disapa Mas Roy,
pemuda asal Tambaksari, Surabaya. Usaha yang pada awalnya hanya dibangun oleh Royhan dan
ketiga temannya ini, seiring dengan berjalannya waktu semakin berkembang.
Pada awalnya, usaha ini berdiri karena Royhan susah mendapat pekerjaan hingga akhirnya
memutuskan untuk menjadi pengusaha. Ide awalnya dari usaha ini yaitu bisnis pentol, akan tetapi
gagal terbentuk karena kekurangan modal. Dengan modal awal kurang lebih 100 ribu, dipilihlah
pisang sebagai bahan utama karena terbilang sederhana, mudah diolah, dan tersedia dari pagi
hingga malam. Bukan tanpa rintangan, usaha ini sempat hampir mengalami gulung tikar pada saat
pandemi COVID-19 meskipun telah memiliki beberapa tempat jualan. Namun, Mafia Gedang
berhasil bangkit dan bisa disebut sebagai merk jajanan viral hingga kini.
Penamaan Mafia Gedang dipilih karena sesuai dengan tujuan dari usaha ini yang ingin menjadi
penguasa di dunia perpisangan. Awalnya usaha ini hanya memiliki satu tempat yaitu di daerah
Tambaksari, kini telah memiliki beberapa cabang di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah, serta
berkembang dengan adanya franchise Mafia Gedang. Yang memberi kesan unik adalah
marketingnya dilakukan melalui media sosial seperti Tiktok dan Instagram dalam mempromosikan
produknya. Dengan slogan khasnya “rek tolong rek” dan tagar #jayalahpetanipisang Mafia Gedang
merupakan bisnis yang inovatif dan strategis di era teknologi informasi seperti saat ini.
3.2.1 Struktur
Owner & Founder : Mengatur dan mengkoordinasikan jajaran staf yang ada di semua
lini.
General Manager : Bertanggung jawab terhadap tujuan perusahaan, koordinator tugas
bagi manajer divisi serta memberikan laporan kepada owner.
Manajer Operasional : Posisi yang bertanggung jawab dalam upaya meningkatkan kinerja
organisasi dan mengelola potensi resiko agar bisa diminimalisir dan
tidak terjadi.
Manajer Fisik : Mengatur fasilitas, peralatan dan juga menjaga perawatan,
pemeliharaan, dan perbaikan peralatan dan fasilitas.
Manajer Franchise : Posisi ini bertanggung jawab untuk mencari, memberi pelatihan,
dukungan operasional, pemantauan dan evaluasi, dan
pengembangan strategi calon franchisee
Manajer Dapur : Posisi yang bertanggung jawab mengawasi dan mengamati
pekerjaan di dapur agar kualitas produk tetap terjaga dengan standar
perusahaan.
Manajer Keuangan : Mengatur keluar masuknya uang, dan yang melakukan
perencanaan keuangan, pengelolaan dana, pelaporan keuangan,
pengumpulan dana, pengambilan keputusan keuangan
3.3.1 Keuangan
Manajemen keuangan adalah sebuah proses pengelolaan dan pengendalian sumber daya
keuangan suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.
Tujuan dari manajemen keuangan meliputi peningkatan nilai perusahaan, pencapaian target laba,
pengelolaan risiko, pengendalian arus kas, serta pembiayaan operasional dan investasi.
3.3.2 Pemasaran
Sistem pemasaran dari mafia gedang adalah 90% menggunakan media sosial terutama
tiktok, dengan menggunakan slogan atau kegiatan unik dan menjadi ciri khas yang banyak dikenal
di masyarakat seperti “rek tolong rek”. Mafia gedang juga mempunyai 200+ lebih outlet bersistem
franchise yang tersebar di berbagai kota sehingga dapat dijangkau oleh banyak masyarakat. Insight
dan reach adalah hal utama dalam sistem pemasaran mafia gedang
3.3.3 SDM
Sumber daya manusia didalam mafia gedang terbagi menjadi 3 lini yaitu atas, tengah, dan
bawah, lini bawah meliputi semua tim dapur dan produksi, sedangkan lini tengah yaitu tim visit
dan manajer disetiap divisi, lini atas adalah owner. Semua karyawan mafia gedang pada tim
produksi merupakan penduduk lokal tambaksari sehingga mampu memberdayakan warga sekitar
yang berjumlah ratusan orang, sementara untuk penjaga booth sistem pengelolaan dikelola oleh
pihak franchisee.
3.3.4 Operasional
Operasional dari mafia gedang terbagi menjadi 2 yaitu internal dan eksternal
Eksternal
Sistem eksternal adalah pengelolaan yang 100% dikelola oleh pihak luar (franchise) mulai dari
pengelolaan karyawan sampai pengolahan bahan baku, dan juga mempunyai aturan seperti
seragam, sarung tangan, dll
Internal
Sistem internal yaitu meliputi tim dapur, supplier pisang dll. Masing masing divisi dikelola oleh
satu orang sebagai koordinator. Mafia gedang bekerja sama dengan supplier petani pisang lokal
yang berada di kota Surabaya, setiap pagi terdapat pengiriman pisang satu mobil pick up yang
selanjutnya diolah menjadi adonan pisang coklat untuk dikirim kepada outlet yang tersebar.
BAB IV
Hasil
Bisnis Mafia Gedang dapat memastikan bahwa budaya organisasinya terus terjaga bahkan
saat berkembang dan berubah seiring waktu. Budaya organisasi dari Mafia Gedang sendiri adalah
kekeluargaan. Maka mereka mempertahankan budaya organisasinya dengan cara memahami
karyawan, memberi apresiasi serta memberi reward apabila hasil kerja karyawan baik/mencapai
target. Cara Mafia gedang dalam mempertahankan eksistensinya di era gempuran pesaing bisnis
pisang lainnya dengan cara membuat konten/video tiktok sebagai entertaiment nya.
KESIMPULAN
5.1 Budaya Organisasi yang diterapkan oleh Mafia Gedang adalah kekeluargaan. Bentuk
implementasi dapat dilihat dari bagaimana Mafia Gedang memahami karyawannya. Mafia Gedang
memberikan apresiasi dan reward kepada karyawannya apabila hasil kerja karyawan
baik/mencapai target. Hal ini membuat tim Mafia Gedang nyaman bekerja dan dianggap seperti
keluarga sendiri.
5.2
No. Karakteristik BO Bukti Implementasi di perusahaan
1. Inovation and risk Membuat berbagai varian menu pisang dan beresiko Mafia Gedang
taking gagal dalam menentukan rasa apa yang diinginkan masyarakat.
2. Attention to Detail Owner Mafia Gedang terjun langsung ke lapangan untuk mengawasi
karyawannya.
5. Team Orientation Mafia Gedang memiliki Tim yang memiliki jobdesk yang berbeda-
beda
Budaya Organisasi pada Mafia Gedang termasuk dalam kategori Budaya Lemah karena pedoman
bertingkah laku bagi orang-orang di dalam perusahaan tidak digariskan dengan jelas, sulit
dimengerti, tidak dipatuhi dan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam perusahaan sehingga
orang-orang yang bekerja menjadi sangat kohesif.
Lampiran
References
Robbins, Stephen P. 2019. ORGANIZATIONAL BEHAVIOR 18TH EDITION GLOBAL EDITION.
United Kingdom: Pearson.
Schein. 2004. Organizational culture and leadership. san francisco: jossey bass.