Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR MANAJEMEN OPERASI

ANALISIS TERHADAP PT. PARAGON TECHNOLOGY AND


INNOVATION

Dosen : Akhir Matua Harahap

Anggota Kelompok :

Clara Dyanung Diptakwana / 1706972644

Khansa Audina Ramadhanty / 1706972783

Ivy Felissa Haris / 1706058810

Nurma Yunita / 1706972953

Riris Cantika Siahaan / 1706057985

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

NOVEMBER 2018

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
STATEMENT OF AUTHORSHIP .................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... iv
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 Profil Wardah Cosmetic .......................................................................................................... 1
1.2 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.3 Rumusan masalah ................................................................................................................... 1
1.4 Tujuan ..................................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
TEORI.................................................................................................................................................... 3
2.1 Product Life Cycle & Generating New Product ..................................................................... 3
2.2 Product Development.............................................................................................................. 4
2.3 Product Development Continu & Document for Product ....................................................... 4
2.4 Service Design ........................................................................................................................ 6
BAB III................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 7
3.1 Product Life Cycle & Generating New Product ..................................................................... 7
3.2 Product Development.............................................................................................................. 7
3.3 Product Development Continu & Document for Product ....................................................... 8
3.4 Service Design ........................................................................................................................ 9
BAB IV ................................................................................................................................................. 12
KESIMPULAN & SARAN ................................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 12
3.2 Saran ..................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13

ii
STATEMENT OF AUTHORSHIP

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas akhir terlampir adalah
murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.

Materi ini belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menyatakan
menggunakannya.

Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Jenis Tugas : Makalah terkait 4 topik yang ada pada product design

Judul Makalah/Tugas : Analisis Terhadap PT. Paragon Technology And Innovation

Tanggal : 15 November 2018

Nama Dosen : Akhir Matua Harahap

Nama : Nurma Yunita Riris Cantika Siahan

NPM : 1706972953 1706057985

Tanda Tangan :

Nama : Khansa Audina Ramadhanty Clara Dyanung

NPM : 1706972783 1706972644

Tanda Tangan :

Nama : Ivy Felissa Haris

NPM : 1706058810

Tanda Tangan :

iii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur ke hadiratNya, karena atas rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan tengah semester mata kuliah Manusia dan Masyarakat Indonesia.

Makalah ini dapat kami selesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu dan melaksanakannya dengan lancar. Untuk
itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut berkontribusi dalam
pembuatan makalah saya ini.

Mata kuliah Pengantar Manajemen Operasi di Universitas Indonesia , merupakan salah


satu mata kuliah di lingkup fakultas ekonomi dan bisnis. Mata kuliah ini akan membantu para
mahasiswa di dalam mempelajari bisnis, bagaimana memulai sebuah bisnis dari awal yang
berfokus pada sistem operasinya.

Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan atau kalimat maupun tata bahasa, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca jika terdapat suatu kesalahan supaya kami dapat
memperbaiki tugas ini.

Semoga laporan akhir semester ini bisa bermanfaat untuk para pembaca atau dapat
menjadi inspirasi bagi siapa saja yang membacanya.

Kamis, 15 November 2018,

Tim Penulis

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Profil Wardah Cosmetic


Wardah Cosmetic adalah Brand kosmetik ternama, salah satu kosmetik asli Indonesia
yang secara khusus untuk wanita-wanita muslimah dan secara umum untuk seluruh wanita
yang ingin memakai kosmetik yang aman dan tidak mengandung bahan berbahaya serta
bersertifikasi 2 halal.Wardah Cosmetic Office beralamat di Jln. Swadharma
Raya,Kampung Baru III No.60 Jakarta 12250 – Indonesia. Sedangkan Wardah Cosmetic
Factory beralamat di Industri Road IV Blok AG.

1.2 Latar Belakang


Manajemen Operasi menjadi salah satu bagian dari Manajemen yang berkaitan dengan
proses produksi dan peningkatan nilai atau value dari produksi tersebut. Keberadaan
manajemen produksi sangat membantu setiap perushaan untuk meningkatkan kualitas
produksi guna memenuhi kebutuhan dan keinginanan konsumen di berbagai perusahaan.
Tidak hanya perusahaan yang bergerak di bidang financial, industry mesin atau otomotif,
penerapan Manajemen Operasi sangat digunakan dalam industry kosmetik. Keberadaan
kosmetik saat ini sudah menjadi bagian penting dan beberapa menjadikannya sebagai
kebutuhan.
1.3 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah
dalam makalah ini seperti:

1. Bagaimana PT. Paragon Techonology and Innovation menerapkan product life


cycle & Generating new product?
2. Bagaimana PT. Paragon Technology and Innovation menerapkan product
development?
3. Bagaimana PT. Paragon Techonology and Innovation menerapkan product
development continu & document for product?
4. Bagaimana PT. Paragon Techonology and Innovation menerapkan service design?

1
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana PT. Paragon Technology menerapkan product life cycle &
Generating new product
2. Mengetahui penerapan PT. Paragon Technology and Innovation dalam product
development
3. Mengetahui penerapan PT. Paragon Technology and Innovation dalam product
development continu & document for product
4. Mengetahui penerapan PT. Paragon Technology and Innovation dalam service design

2
BAB II

TEORI

2.1 Product Life Cycle & Generating New Product


Product life cycle adalah siklus suatu produk/ organisasi dengan tahapan-tahapan
proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi
(grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi
dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk
memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar. Ada empat fase
dalam perjalanan hidup sebuah produk, yaitu introductory phase, growth phase, maturity
phase, dan decline phase.
a. Introductory Phase
Karena produk dalam fase perkenalan masih "disetel" untuk pasar, seperti
peningkatan pada teknik produksi, mereka mungkin menjamin pengeluaran tambahan
untuk (1) penelitian, (2) pengembangan produk, (3) modifikasi dan peningkatan proses,
dan (4) pengembangan pemasok.
b. Growth Phase
Pada fase ini, desain produk sudah mulai stabil dan perkiraan kebutuhan kapasitas
secara efektif menjadi penting. Menambah kapasitas atau meningkatkan kapasitas yang
ada untuk mengakomodasi peningkatan permintaan produk mungkin diperlukan.
c. Maturity Phase
Ketika sebuah produk berkembang pesat, pesaing-pesaing mulai berdatangan,
sehingga perusahaan harus mempunyai produk yang inovatif agar bias bertahan.
Peningkatan pengendalian biaya, pengurangan opsi, dan pengupasan lini produk
mungkin efektif atau diperlukan untuk peningkatan pendapatan dan perluasan pangsa
pasar.
d. Decline Phase
Produk yang payah dalam penjualan perlu diakhiri karena mempertahankan produk
tersebut hanya akan menghabiskan sumber daya yang dimiliki perusahaan, kecuali
produk tersebut memiliki kontribusi unik pada reputasi atau lini produk perusahaan atau
pemberi kontribusi tinggi dalam pendapatan.

3
2.2 Product Development
Product development merupakan strategi dengan melibaktkan fungsi bisnis yang lain
seperti marketing, R&D, dan keuangan.

1. Quality Function Deployment


Proses ini mendeterminasikan kebutuhan dan keingunan consumer dan mengubahnya
menjadi “bagaimana” fungsi area yang lain memenuhi kebutuhan tersebut.
Ada pun tahapannya antara lain :
a. Indentifikasi keinginan konsumen
b. Identifikasi bagaimana barang dan jasa tersebut akan memenuhi kebutuhan
konsumen
c. Translasi antara divisi kerja lain apakah mampu memnuhi keinginan konsumen
2. Manufacturability and Value Engineering
Salah satu langkah lainnya untuk mengembangkan suatu produk adalah meningkatkan
dan mengembangkan produk yang sudah ada. Dengan mengurangi kompleksitas
produk sebelumnya, atau peningkatan kegunaan dari produk tersebut untuk
peningkatan kepuasan

2.3 Product Development Continu & Document for Product


Pengembangan Produk Continuum
Ketika siklus hidup produk memendek, kebutuhan untuk pengembangan produk yang
lebih cepat meningkat. Dan karena kecanggihan teknologi produk baru meningkat, begitu
juga biaya dan risiko. Manajer operasi yang menguasai seni pengembangan produk ini
terus mendapatkan pengembang produk. Untuk segera mendapatkan keunggulan
kompetitif, konsep ini disebut kompetisi berbasis waktu.

4
Adapun cara pengembangan produknya yaitu :

a) Purchasing Technology by Acquiring a Firm


Yaitu membeli teknologi baru dengan cara menukar firma
b) Joint venture
Perusahaan yang mendirikan kepemilikan bersama untuk mengejar produk baru atau
pasar.
c) Aliansi
Perjanjian kerjasama yang memungkinkan perusahaan tetap independen, tetapi
mengejar strategi yang konsisten dengan misi masing-masing.

Langkah-langkah dalam mengembangkan produk continum

1. Defining product
Menentukan jenis produk apa yang ingin dikembangkan, dan apa fungsi atau kegunaan
dari produk itu untuk msayarakat. Di dalam industri manufaktur dikenal istilah:
 engineering drawing yaitu menggambarkan dimensi, toleransi, bahan dan
komponenn akhir
 bill of material yaitu daftar dari komponen dan gambaran kuantitas yang disediakan
untuk membuat suatu produk.
2. Make or buy decision
Yaitu menentukan pilihan apakah akan membeli suatu produk untuk dijual kembali atau
membeli sumber daya lalu diproses sendiri dan dijual hasil produksinya.
3. Group technology
Produk dan komponen sistemnya secara spesifik, jenis proses dan komponen lain untuk
proses pembuatan produk

Document For production

Dalam proses produksi dibantu oleh dokumen diantaranya :

 Assembly drawing
 Assembly chart
Grafik yang menggambarkan bagaimana sirkulasi komponen dari suatu produk
sehingga menjadi barang jadi.
 Route sheet

5
Daftar sistem operasi yang digunkan untuk memporoduksi suatu produk dengan bahan-
bahan yang secara spesifik seperti dari bill of material.
 work order
instruksi untuk membuat suatu produk berdasarkan kuantitas pemesanan
 Engineering change notices (ECNs)
Mengevalusi atau memmodifikasi engineering drawing atau bill of material
 Configuration management
Sistem dari perencanaan produk apakah akan mengubah komponen dengan cara
identifikasi secara akurat

Jenis dari document for product adalah

Product Life-Cycle Management (PLM)


Program yang dapat digunakan untuk mendisain produk dan manufaktur. PLM software
adalah keputusan disain produk dan manufaktur yang kreatif, cepat dan ekonomis ketika
data di integrasikan dan konsisten

2.4 Service Design


Seperti namanya, service design fokus terhadap bagaimana suatu perusahaan dapat
melayani konsumennya. Dalam menganalisis service design, kita dapat menggunakan
metode analisis PCN. Analisisi PCN ini sendiri memiliki arti yakni berupa analisis yang
berfokus pada cara-cara di mana proses dapat dirancang untuk mengoptimalkan interaksi
antara perusahaan dan pelanggan mereka. PCN sendiri terdiri dari berbagai bagian, yaitu
direct interaction, surrogate interaction, dan independent processing.

 Direct interaction: Bagian ini menggambarkan interaksi langsung yang terjadi dalam
kedua belah pihak.
 Surrogate interaction: Interaksi ini meliputi bagian di mana pihak yang satu bekerja
atas permintaaan pihak lainnya.
 Independent Processing: Pada independent processing, kedua pihak memiliki kontrol
penuh akan kegiatannya, tanpa ketergantungan.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Product Life Cycle & Generating New Product


a. Introductory Phase
PTI menargetkan produknya kepada semua orang, terutama wanita Muslim melalui
sertifikasi halal dari LPPOM MUI, sehingga aman digunakan oleh semua orang.
b. Growth Phase
Ketika penjualan Wardah meningkat pesat, PTI melakukan perubahan dengan
memordenisasi perusahaannya dan melakukan perubahan dari segi internal serta
mengiklankan Wardah melalui berbagai media untuk mengenalkan produknya pada
sasarannya.
c. Maturity Phase
Wardah memperbanyak variasi produknya dan me-launching ulang Wardah
dengan tampilan baru untuk menarik minat konsumen dengan iklan yang positif dan
menginspirasi, sesuai dengan motonya, yaitu “inspiring beauty”.
d. Decline Phase
Pada tahap ini pembeli memiliki kekuatan besar, dan pembeli bisa secara tiba-tiba
switching (beralih) ke produk kompetitor dan mengacuhkan Wardah. Salah satu faktor
switching adalah kekecewaan pembeli terhadap produk Wardah. Untuk itu, diperlukan
layanan konsumen untuk mengantisipasi hal tersebut. Dalam hal ini Wardah membuka
layanan konsultasi pelanggan di situs Wardah. Dalam mengantisifasi ancaman produk
subsitusi Wardah Kosmetika selalu meng up to date teknologi, yang mana konsumen
biasanya selalu manja dan tidak senang dengan hal-hal yang rumit, disinilah Wardah
Kosmetika selalu memadukan teknologi terbaru dalam produk dengan keinginan pasar
saat ini, sehingga produk penganti yang melengkapi kekurangan dapat diminimalir.

3.2 Product Development


Product development merupakan strategi dengan melibaktkan fungsi bisnis yang lain
seperti marketing, R&D, dan keuangan.

1. Quality Function Deployment

Salah satu produk yang baru muncul dari wardah adalah Insta Perfect. Wardah
mengamati kebutuhan masyarakat terkhusus wanita yang bekerja di kantor dan

7
terkadang tidak punya waktu yang banyak untuk merias wajah. Untuk memenuhi
kebutuhan ini Wardah bersama divisi lain seperti R&D mencari produk yang cocok
untuk dibawa oleh pekerja kantoran dan lebih instant. Seperti concealer Wardah terbaru
yang lebih mudah diaplikasikan dengan jari dibanding concealer lainnya yang butuh
brush atau beauty blender agar lebih merata.

2. Manufacturability and Value Engineering


Salah satunya Wardah memiliki beberapa varian two way cake yang memiliki
persamaan dan merupakan pengembanggan dari produk yang sebelumnya. Salah
satunya lagi adalah moisturizer aloe yang menjadi salah satu awal munculnya rangkaian
produk aloe. Peningkatan harga pada produk yang berbeda walau memiliki kegunaan
yang sama menjadi salah satu ciri.

3.3 Product Development Continu & Document for Product


a. Pengembangan Produk Berkelanjutan (Product Development continuum)
Dalam penciptaan produknya PT Paragon Technology and Innovation sebagai
perusahaan manufaktur tidak memproduksi sendiri melainkan juga bekerjasama dengan
perusahaan lain untuk meluncurkan suatu produk. PT Paragon Technology and
Innovation juga mengembangkan merek-merek agar dapat terus mengembangkan
produk yang dihasilkan. Wardah selalu mengembangkan jenis produknya baik dari segi
bedak maupun lipstik, pada tahun 2014 produk Wardah mendapatkan Top Brand
Award. Bebreapa produk wardah semakin dikembangkan sampai 200 jenis produk, dan
sedah mengeluarkan produk khsuus untuk umroh dan haji. Sebelum di launching
produk wardah selalu mengadakan blind test yang sesuai dengan formulasi
dermatologist standart yaitu produk yang alami dan berkualitas. Dalam
mengembangkan produknya Wardah selalu menggunakan teknologi yang modern
dengan produksi formula serta pengawasan dokter ahli kulit :
 Non-Comedogenic : tidak menimbulkan komedo, tidak menyumbat pori-pori, tidak
menimbulkan jerawat
 Oil Control: karena adanya suhu yang panas di Indonesia selalu diutamakan tidak
menimbulkan kulit berminyak.
 UV Protection: mencegah efek buruk dari sinar UV A dan UV B.
 Non Photosensitisasi, tidak memiliki dampak bila terpancar sinar cahaya karena
bahan alami baik dari segi warna ataupun bahan produk, sudah mendapat sertifikat
halal dari LPPOM MUI dan sudah terdaftar di BPOM

8
b. Product Development Continue Dengan Dengan Cara Pengembangan SDM
PT Paragon Technology and Innovation adalah salah satu perusahaan manufaktur
terbesar di Indonesia dalam menghasilkan produk kecantikan. Sehingga dalam proses
produksinya PT Paragon Tecnology and Innovation selalu berusaha mengembangkan
kualitas produk melalui sumber daya manusia yang berkualitas. PTI mengembangkan
sumber daya manusia melalui Human Capital Management. Dalam hal ini
pengembangan SDM dilakukan dengan peningkatan kualitas dan kemampuan soft skill
untuk semua SDM di tingkat level apa saja, mengadakan program sumbang saran yang
dapat menjadi evaluasi untuk setiap karyawan yang ada di perusahaan, pengaplikasian
kualitas budaya dan etika dalam bekerja sehingga terjalin kerja sama yang baik diantara
semua anggota, dan Multi Skill Development Program.
Kualitas produksi di PT Paragon Technology and Innovation sangat tinggi, yang
dapat dilihat melalui proses produksi serta produk yang dihasilkan dan bagaimana
respon para konsumen terhadap produk tersebut. penerapan Quality in Process Culture,
yang mengadakan konsep untuk terus mempertahankan kepercayaan konsumen agar
tidak terjadi kekeceawaan pada konsumen, karena pada prinsipnya perusahaan lebih
baik mempertahankan pelanggan daripada mencari pelanggan baru. Akan sulit sekali
jika konsumen yang setia merasa kecewa akan suatu produk karena akan menimbulkan
penurunan tingkat penjualan. Konsumen biasanya juga akan saling merekomendasikan
produk yang disukai kepada teman-temannya, hal ini akan sangat mempengaruhi
meningkat atau menurunnya penjualan suatu produk. Selain itu, adanya Multi Skill
Development Program yang akan mengembangkan kemampuan dari setiap sumber
daya manusia yang bekerja di PT Paragon Technolgy and Innovation agar
terstandarisasi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari perusahaaan,. Dengan dibekali
kemampuan fleksibilitas yang tinggi, yang secara signifikan akan meningkatkan
kemampuan semua personil dalam proses produksi.

3.4 Service Design


Melalui analisis PCN (Process-Chain-Network), berikut merupakan analisis terhadap
proses pelayanan dalam PT. Paragon, terkhususnya Wardah Beauty House.

Bagan 1. Interaksi antara tahap proses Wardah Beauty House dan konsumen.

9
Seperti yang dapat dilihat pada bagan 1, terdapat 3 bagian dalam wilayah
(domain) proses antara Wardah Beauty House dengan konsumen. Bagian-bagian tersebut
terdiri dari direct interaction, surrogate interaction, dan independent processing.

 Direct Interaction
Tahap ini fokus pada ketika konsumen dan pihak Wardah dapat berinteraksi.
Interaksi yang ada dapat berupa pemesanan awal dan pada saat pembayaran dan ketika
menerima barang. Area pada bagan ditunjukkan pada area tengah. Pada area ini perlu
diperhatikan dalam pelayanan terhadap konsumen, terkhusus pada front desk atau pada
bagian SPG pada Wardah. Wardah sendiri memiliki SPG khusus yang bernama Beauty
Advisor, di mana Beauty Advisor ini bertugas untuk melayani pelanggan dalam
menentukan produk apa yang direkomendasikan sesuai kebutuhan bagi konsumen.
Keberadaan Beauty Advisor ini penting dalam menjaga agar konsumen memilih produk
Wardah dan tetap melanjutkan pemakaian.
 Surrogate Interaction
Dalam bagan, dapat dilihat bagian ini ada ketika pengambilan produk di gudang
sesuai dengan produk yang dipesan konsumen. Pada tahap ini Wardah memperhatikan
betul pada kecepatan dan ketelitian pengambilan produk, agar tingkat kefisiensi dapat
bernilai tinggi dan agar kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir.
 Independent Processing
Seperti pada Wardah, produksi kosmetik tidak dapat dipengaruhi secara
langsung oleh konsumen yang ada. Pada tahap ini Wardah dapat meningkatkan

10
kefektifan waktu produksinya demi meningkatkan ketersediaan produk, agar pelayanan
terhadap konsumen juga dapat terjadi secara maksimal.

Meski Wardah memiliki produk dengan kualitas terbaik dan dapat meningkatkan
produktivitas dalam produksi, pelayanan pada jasa yang dilakukan oleh Beauty Advisor
masih memiliki produktivitas yang kecil, sesuai dengan sifat produk jasa. Karena itu,
Wardah menjalankan berbagai strategi seperti :

 Membatasi pilihan, pada produk kosmetiknya, Wardah Beauty House sendiri tidak
memproduksi segala warna kulit masyarakat, melainkan membatasi warna kulit yang
ada. Hal ini mencegah konsumen untuk memiliki pilihan yang terlalu banyak, sehingga
Wardah dapat memberikan fokus pada bagian pelayanan yang lain.
 Memperlambat kustomisasi, Produk Wardah didesain agar konsumen tidak perlu lagi
mengubah isi dalam produknya. Untuk menjual produk kosmetiknya, Beauty Advisor
dari Wardah tidak melayani pembuatan komponen atau warna baru dalam produk
Wardah itu sendiri.
 Modularisasi, Wardah memiliki beberapa pedoman internal terhadap konsumen-
konsumennya, sehingga dua konsumen yang memiliki kebutuhan serupa dapat
dilayanin dengan cepat tanpa memerlukan terlalu banyak perubahan. Yakni dapat
dilihat pada produk foundation Wardah yang sudah memiliki target pasar yang sesuai
dengan waran kulit orang Indonesia.
 Penggunaan mesin otomatis, penggunaan sistem dan mesin kasir memudahkan
Wardah untuk mencatat penjualan maupun pengeluaran yang terjadi pada Wardah
Beauty House.
 Waktu kebenaran, bagian ini merujuk pada saat-saat terakhir suatu pelayanan.
Sebagai contoh, ucapan terima kasih dari SPG atau Beauty Advisor yang diberikan pada
pelanggan di saat menyerahkan barang yang terjual akan memberikan kesan yang
berbeda pada konsumen dibandingkan dengan yang tidak. Konsumen yang tidak puas
berpotensi untuk pergi dan tidak lagi membeli produk Wardah. Namun sebaliknya,
apabila Wardah dapat memikat hati konsumen, konsumen tersebut dapat kembali lagi
mengkonsumsi produk Wardah.

11
BAB IV

KESIMPULAN & SARAN

3.1 Kesimpulan
Dalam setiap pengembangan produknya, wardah selalu mempertimbangkan
keinginan konsumen dengan mengeluarkan inovasi produk baru yang didukung oleh
teknologi modern serta pengawasan dokter ahli kulit. Pengembangan produk wardah juga
dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas dan softskill SDM sehingga produk yang
dihasilkan dapat lebih baik. Proses pelayanan wardah beauty house kepada konsumen
dilakukan dengan 3 cara yaitu melayani pelanggan dalam menentukan produk apa yang
direkomendasikan sesuai kebutuhan bagi konsumen, memperhatikan betul pada kecepatan
dan ketelitian pengambilan produk, agar tingkat kefisiensi dapat bernilai tinggi dan agar
kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir, dan meningkatkan kefektifan waktu
produksinya demi meningkatkan ketersediaan produk, agar pelayanan terhadap konsumen
juga dapat terjadi secara maksimal.

3.2 Saran
PT. Paragon Technology and Inovation perlu meningkatkan kesadaran merek yang
menjadi salah satu faktor penting untuk menyampaikan pesan yang mudah diingat dan
dikenali dan berbeda dengan merek pesaing. Selain itu PTI harus lebih memperhatikan
kebijakan pemasarannya pada usaha meningkatkan loyalitas konsumen terhadap bedak
muka merek wardah. Menjalin kedekatan dengan pelanggan serta menjalin hubungan
jangka panjang yang baik dengan pelanggan. PTI juga perlu menaruh perhatian lebih pada
peningkatan asosiasi mereknya karena pada saat ini industri kosmetik berkembang sangat
pesat sehingga persaingan ini semakin ketat dengan banyak bermunculanya merekmerek
pesaing yang mulai menanam citra merek dibenak konsumen, untuk itu perlu
menambahkan persepsi kualitas yang positif kepada konsumen pada setiap segmen pasar
yang dituju, karena persepsi merupakan penilaian yang tidak selalu sama antara pelanggan
satu dengan yang lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.paragon-innovation.com/innovations/detail/pengembangan-sdm-demi-
menghasilkan-produk-berkualitas-tinggi
 Kotler, Philip; Burton, Suzan; Deans, Kenneth; Brown, Linen; Armstrong, Gary. 2015.
Marketing (dalam bahasa Inggris). Pearson Higher Education AU. ISBN 9781486001774.
 Heizer, Jay; Render, Barry; Munson, Chuck. 2016. Sustainability and Supply Chain
Management. New York : Pearson Education
 http://digilib.uinsby.ac.id/6151/6/Bab%203.pdf
 Doddy Saputera. Wardah: Harpelnas Bentuk Komitmen Pelanggan. Marketing.co.id. 2014.
Diakses pada tanggal 15 November 2018 https://marketing.co.id/wardah-harpelnas-bentuk-
komitmen-pelanggan/
 Sampson, Scott. E. Introduction to PCN Analysis. 2011. Diakses pada tanggal 15 November
2018 https://studylib.net/doc/18502809/introduction-to-pcn-analysis---sampson-on-
services

13

Anda mungkin juga menyukai