Anda di halaman 1dari 95

Teknologi Proses Hilir Produk

Fermentasi

Proses Hilir

FARMASI– UHAMKA
Tim Dosen Bioteknologi Farmasi
2019/2020
Process Hilir Produk Fermentasi
1. Definisi Downstream Process hasil fermentasi
2. Tahapan Downstream Proses hasil fermentasi
3. Teknologi Pemisahan (Separasi) hasil fermentasi
4. Teknologi isolasi produk fermentasi ektraseluler
dan intraseluler
5. Teknologi purifikasi hasil fermentasi
Alir Proses Fermentasi

Downstream
Main Process Process
Upstream Process - Desain peralatan - Pemanenan
- Organisme - Desain process - Pemisahan sel
- Medium - Optimasi faktor yang - Ekstraksi
berpengaruh
- Karakterisasi Biokimia - Purifikasi
- Desain kontrol &
otomatisasi - Formulasi
- Pengolahan limbah
1. Definisi Proses Hilir Fermentasi
• Downstream Process is the various stages of processing that
occur after the completion of the fermentation or
bioconversion stage, including separation, purification, and
packaging of the product
• Adalah rangkaian proses yang dilakukan setelah selesainya
proses fermentasi atau biokonversi, yang mencakup
pemisahan, pemurnian sampai pada pengepakan produk
• Disain dan operasi proses harus efisien dengan menghasilkan
rendemen tinggi.
• Recovery merupakan aspek bioteknologi yang cukup penting,
sebagian besar dari biaya produksi bioteknologi merupakan
biaya untuk proses hilir (± 40%).
Prinsip Proses Hilir
• Efisiensi proses fermentasi dapat ditingkatkan dengan
pemilihan strain unggul, medium yang tepat dan disain
bioreaktor yang baik.
• Nilai tambah dari proses recovery menjadi tinggi, bila dapat
meningkatkan efisiensi penanganan dan teknik yang mudah
dan murah.
• Pada dasarnya keberhasilan proses hilir untuk mengisolasi
produk dengan konsentrasi rendah dari sejumlah besar
volume cairan akan meliputi:
– penangananan massa cair agar pemisahan fase cair dan padat tercapai
– pemekatan dan pemurnian produk dari fase cair
Prinsip Proses Hilir
1. Seluruh proses harus bertujuan untuk memperoleh produk yang
diinginkan secara maksimal dan produk samping minimal
2. Peralatan yang digunakan harus mudah dan tahan lama
3. Banyaknya tahapan proses harus dibuat seminimum mungkin
4. Proses yang digunakan harus mampu menurunkan volume antara
massa cair fermentasi dan cairan tahapan akhir dari proses daur
ulang
5. Proses harus bertujuan agar effluen mudah ditangani, baik untuk
didaur ulang maupun diolah secara konvensional
6. Proses harus segera dilakukan segera setelah massa cair
fermentasi dikeluarkan dari bioreaktor
7. Proses harus hemat energi dan biaya
Produk fermentasi berupa:
1. Biomassa, maka penanganannya dengan segera
memisahkannya dari larutan medium, mengeringkannya dan
memformulasikannya.
2. Metabolit / senyawa bioaktif ekstraseluler, maka
penanganannya dengan segera memisahkan biomassa sel dari
campuran medium. Kemudian cairan medium dan produk
ekstraseluler diekstraksi, isolasi dan purifikasi, serta
immobilisasi.
3. Metabolit / senyawa bioaktif intraseluler, maka
penanganannya dengan melakukan pemisahan sel dari
campuran mediumnya, pelisisan dinding sel untuk
memperoleh metabolit yang terdapat di dalam sel, ekstraksi,
isolasi dan purifikasi, serta immobilisasi.
Produk akhir fermentasi

No Produk Akhir Pemisahan Contoh


Medium Mikroba Metabolit
1    Tidak Yoghurt, Tempe
2  -  Ya Wine, Bir, Cuka Apel
3 -  - Ya Dried yeast
4 - -  Ya Antibiotik, Enzim, Bio
etanol
5 -   Ya Protein Sel Tunggal
FERMENTASI CAIR
Typical Production Process Flow

Inoculum Expansion (Feed1)


Ampule Thaw (Feed 2)
(Spinner Bottles)
Centrifuge

(Feed 3)
(Feed 4)

Chrom 3
Concentration / Chrom 2 Chrom 1
Diafiltration
Viral Removal
Filtration
Cryo-preservation
LSCC Mfg Process Overview Large Scale Bioreactor

Media Prep
Media Prep 1 day
Seed Bioreactors 26,000L
Working Cell
Working
Bank Cell 5,000L Bioreactor Centrifuge
Bank Bioreacto Centrifuge
750L r
150L Bioreacto Depth
Bioreactor r Depth
Filtration
Filtration
Sub- Sub- Sub- Sub- Sub- Wave
Sub- Sub- Sub- Sub- Sub- Wave
Bag
Culture Culture Culture Culture Culture Bag Collection
Culture Culture Culture Culture Culture Collection

Inoculum Fermentation Harvest/Recovery

24 days 31 days Viral


Inactivatio
n
Eluate
Eluate
Eluate Hold
Filter Column Eluate Column Hold
EluateTank
Eluate Hold
Harvest Chromatograph Hold Chromatograph Hold Tank
Harvest Hold Tank
Collection y Skid Tank y Skid Tank20,000L
Collection Tank 20,000L
Tank
Tank 20,000L
8,000L 20,000L
1,500L 8,000L
1,500L

Anion Exchange Hydrophobic Interaction


Chromatography (QXL) Chromatography (HIC)

Purification
Filter Column Filter Column
Eluate
Chromatograph Eluate
Hold Chromatograph Eluate
y Skid Hold Post-viral y Skid Eluate
Hold
Tank Post-viral
Hold Hold
Tank Hold
Tank
Vessel Tank
6,000L Vessel
3,000L
6,000L 5,000L
3,000L 5,000L

Protein A Viral Filtering Anion Exchange Ultra Bulk


Filtration
Chromatography Chromatography Fill
Diafiltration

8 days (QFF - Fast Flow)


Diagram alir fasilitas DP produk fermentasi

Source: Datar R and Rosen CG. Downstream Process Economics in Separation Processes in Biotechnology, Asenjo J ed., Marcel-
Dekker, Inc., 1990
Diagram alir fasilitas DP produk fermentasi

Fermentation –
upstream processing

Source: Datar R and Rosen CG. Downstream Process Economics in Separation Processes in Biotechnology, Asenjo J ed., Marcel-
Dekker, Inc., 1990
Diagram alir fasilitas DP produk fermentasi

Harvest and removal of


solids

Source: Datar R and Rosen CG. Downstream Process Economics in Separation Processes in Biotechnology, Asenjo J ed., Marcel-
Dekker, Inc., 1990
Diagram alir fasilitas DP produk fermentasi

Primary recovery

Source: Datar R and Rosen CG. Downstream Process Economics in Separation Processes in Biotechnology, Asenjo J ed., Marcel-
Dekker, Inc., 1990
Diagram alir fasilitas DP produk fermentasi

Secondary recovery
and polishing

Source: Datar R and Rosen CG. Downstream Process Economics in Separation Processes in Biotechnology, Asenjo J ed., Marcel-
Dekker, Inc., 1990
Diagram operasional sistem fermentasi batch
skala besar

Preculture Preparation of Fermentation Recovery of enzyme-


inoculum containing medium
Tahapan Proses Hilir Hasil Fermentasi

1. Penanganan Massa Cair


2. Pemisahan Massa Cair & Massa insoluble
3. Ekstraksi & Isolasi Produk
4. Purifikasi Produk
Tahapan Proses Hilir Produk Fermentasi
Stage Unit Operations

1. Separation of insolubles filtration, sedimentation,


extraction, adsorption

2. Isolation of Product extraction, adsorption,


ultrafiltration, precipitation

3. Purification chromatography,
crystallization, fractional precipitation

4. Polishing drying, crystallization


Tahapan Proses Hilir Hasil Fermentasi

1. Penanganan Massa Cair


2. Pemisahan Massa Cair & Massa insoluble
3. Ekstraksi & Isolasi Produk
4. Purifikasi Produk
1. Penanganan Massa Cair
• Bertujuan:
– Mengurangi massa cair yang volumenya sangat besar
dibandingkan massa insoluble
• Massa cair : cairan medium dan metabolit/bioaktif ekstraseluler
• Massa insoluble : biomassa sel, debris sel, sisa medium yang tidak larut
– Mempermudah tahap pemisahan padat-cair
– Mengontrol seluruh sifat massa cair
– Mengurangi kehilangan produk (product loss)
– Mengurangi pencemaran
• Teknik:
a. Koagulasi
b. Flokulasi
• Koagulasi
– Terbentuknya gumpalan setengah padat dalam cairan
– Penambahan koagulan kimiawi
• Flokulasi
– Terbentuknya agregat-agregat seperti awan wol
– Penuaan sel menginduksi flokulasi
– Penambahan flokulan kimiawi (CaCl2 atau polielektrolit)
– Perlakuan panas
– Perlakuan pH
Koagulasi
• Penggumpalan partikel koloid menjadi partikel kecil (fine flocs)
dengan penambahan bahan kimia yang disebut Koagulan.
• Penambahan Koagulan yang memiliki muatan berlawanan akan
mengganggu kestabilan lapisan-lapisan luar partikel koloid.
Dengan pengadukan, kedua proses destabilisasi koloid di atas
akhirnya akan membentuk partikel-partikel gumpalan kecil (fine
flocs).
• Namun gumpalan ini terkadang belum cukup besar untuk dapat
mengendap dengan cepat sehingga dibutuhkan Flokulasi.

Koloid Reaksi Koagulasi Reaksi Flokulasi


Flokulasi
• Penggumpalan partikel kecil (fine flocs) menjadi gumpalan (flocs)
yang besar dan mudah untuk mengendap dengan penambahan
bahan kimia.
• Gumpalan atau flok akan menabrak partikel koloid atau
gumpalan (flocs) lainnya sehingga menghasilkan gumpalan yang
lebih besar dan lebih berat lagi.
• Bahan kimia yang ditambahkan disebut polimer atau flokulan.
Flokulan yang larut di air memiliki banyak titik aktif yang dapat
menangkap gumpalan partikel kecil (fine floc) membentuk ikatan
yang saling mengikat sehingga terbentuk gumpalan yang besar
Flokulasi Sel Chlorella sp
Tipe dan Fungsi Koagulan / Flokulan
Koagulan / Flokulan Fungsi

Tawas Al, PAC Polyvalent cation (Al3+, Fe3+, Fe2+, dll) menetralkan
Ferric chlorida muatan partikel tersuspensi dan metal hidroksida (Al(OH)3,
Ferrous sulfat dll) menyerap partikel2 shg terbentuk flokulasi

Kalsium hidroksida Untuk menaikan pH


(kapur)

Anionic/nonionik Membuat flok besar


polymer flocculant

Cationic polymer Menetralisir muatan SS dan membuat flok besar.


flocculant Kebanyakan digunakan di biological sludge dewatering

Organic coagulant Menetralisir muatan SS dan membuat bahan anionik yg


(decolorant) larut (mis, zat warna) menjadi tidak larut dan dapat
diendapkan
Tipe dan karakteristik flokulan anorganik
Tipe pH keunggulan kelemahan aplikasi Vol NaOH Vol
effectif netralisir sludge
(g/kg) (g/kg)

Alum sulfat Murah Flok ringan General


Liquid (Al2O3) 8% 5–7 Daya korosif lemah Tak efektif di waste water 190 122
Solid (Al2O3) 16% 5-7 pH>8 treatmen 380 245

PAC 10 – 11% 5-7 Koagulasi > bagus Lebih mahal dr Water


dibanding Alum alum treatment
Butuh NaOH lebih Flok ringan
sedikit Tak efektif di 60 153
Efektif di suhu air yg pH>8
rendah

Feri chlorida 4 - 11 Heavy floc Large volum of Membantu


FeCl3 38% Efectif in alkaline zone netralizer need dewatering 280 250
High sludge pH
corosiveness tinggi

Fero sulfat 8 - 11 Murah Large volum of Colored 290 323


FeSO4.7H2O Heavy flocs netralizer need waste water
Tak efektif di
pH<8
Tahapan Proses Hilir Hasil Fermentasi

1. Penanganan Massa Cair


2. Pemisahan Massa Cair & Massa insoluble
3. Ekstraksi & Isolasi Produk
4. Purifikasi Produk
2. Pemisahan Massa Cair & Massa insoluble

a. Filtrasi
b. Flotasi
c. Pengendapan
d. Sentrifugasi
e. Serat Berlubang
f. Pemisahan elektrokinetis
a. Filtrasi
• Teknik penyaringan dengan menggunakan filter sederhana, filter
bertekanan dan ultra filtrasi
• Prinsipnya adalah partikel padat tetap tertinggal, sedangkan filtrat
dapat melewati saringan
• Bila padatan banyak menumpuk pada piringan filter, maka
tekanan pompa harus ditingkatkan untuk mengimbangi
menurunnya laju filtrasi
• Kelemahan : kompresibilitas padatan biologis yang menjadi
penghalang filter
• Jenis Filtrasi :
1. Filtrasi partikel
2. Mikrofiltrasi
3. Ultrafiltrasi
4. Nanofiltrasi
5. Reverse Osmosis
Teknologi Filtrasi
• Mikrofiltrasi • Ultrafiltrasi
– Proses aliran melewati membran – Proses fraksionasi selektif
dengan suatu tekanan rendah. menggunakan tekanan > 145 psi (10
– Biasanya utk memisahkan partikel bar).
koloidal atau tersuspensi (0.05-10 – Banyak digunakan pada fraksionasi
m) susu & whey and pemisahan protein
– Mikrofiltrasi digunakan pada – Dapat mengkonsentrasikan SS &
fermentasi, penjernihan broth, solutes dgn BM > 1,000
penjernihan biomassa & recovery.

• Nanofiltrasi • Reverse Osmosis


 Nano-filtration dipilih saat RO &  Teknik dgn efisiensi tinggi untuk proses
Ultrafiltrasi bukan pilihan tepat. pemisahan air, mengkonsentrasikan
 Separasi demineralisasi, bahan dgn BM rendah dalam larutan
penghilangan warna & desalinasi. atau mengolah air limbah
 Pada pemisahan alkohol dari  Dapat mengkonsentrasikan semua
organic solutes, padatan bahan terlarut maupun SS.
tersuspensi, bhn organik BM  RO banyak digunakan utk desalinasi air
rendah laut
Teknologi Filtrasi

• Mikrofiltrasi Utrafiltrasi

Nanofiltrasi Reverse Osmosis


Filtration: Equipment
Filtration: Equipment
• Particle Filtration
• Mikrofiltration
• Ultrafiltration
• Nanofiltration
• Reverse Osmosis
Ceramic
Membran
Membran
FilterFilter
Tangential Flow Filtration
vs. Normal Flow Filtration

Menggunakan crossflow untuk


mengurangi penumpukan
komponen yang tertahan di
permukaan membran

Mengizinkan penyaringan aliran


fouling tinggi dan resolusi tinggi
Tangential Flow Filtration
Tangential Flow Filtration
vs. Normal Flow Filtration
Bagaimana TFF mempekatkan dan mempurifikasi
protein
Contoh Peralatan Filtrasi

Lab-Scale TFF System Large-Scale TFF System


b. Flotasi
• Pengapungan adalah salah satu cara tradisional yang
digunakan dalam industri minuman beralkohol &
pengolahan air limbah
• Flotasi dibantu oleh daya apung sel dan menghasilkan
buih yang kaya akan padatan (termasuk debris sel dan
sel), sehingga produk alkohol menjadi bening
• Penambahan surfaktan
Flotasi sel
Desain Agitator Flotasi Sel
Flotasi Sel - Rotor
c. Pengendapan
• Merupakan cara tradisional dalam industri
fermentasi alkohol dan pengolahan air
limbah
• Dalam proses pengendapan, partikel dan
sel mengendap ke bagian bawah
fermentor akibat gaya gravitasi
d. Sentrifugasi
• Merupakan pemisahan dengan menerapkan prinsip
gaya sentrifugal
• Menggunakan alat sentrifus atau pemusing (umumnya
dengan kapasitas rendah, skala laboratorium)
• Faktor yang menentukan adalah: kecepatan putar
(rpm), besarnya gaya sentrifugal (G), waktu,
perbedaan densitas yang besar antara partikel dan
cairannya
Sentrifus
Alat pembangkit gaya sentrifugal, umum digunakan utk
memisahkan partikel dari larutannya

Control Panel

Protective enclosure
Door

Cut-away view
Rotor

rminimum Centrifugal force

Center of rotation
Drive
shaft
Sedimentation
path of particles
Motor raverage
Pellet
rmaximum
deposited
at an angle
Basic components of a centrifuge
Sentrifus
Sentrifus
Sentrifus
Sentrifus
Sentrifus skala Industri

Tubular bowl Chamber Disc


Perbandingan sentrifus industri

• Tube
– High centrifugal force – Limited solids capacity
– Good dewatering – Foams
– Easy to clean – Difficult to recover protein
• Chamber
– No solids discharge
– Large solids capacity
– Cleaning difficult
– Good dewatering
– Solids recovery difficult
– Bowl cooling possible
• Disc type – Poor dewatering
– Solids discharge – Difficult to clean
– No foaming
– Bowl cooling possible
Sentrifugasi Kontinu
(Media and Cells In & Clarified Media Out)

Disc-stack centrifuge multichamber kontinu.


Mangkuk berisi sejumlah cakram paralel yang
memberikan permukaan klarifikasi besar dengan
jarak sedimentasi kecil. Lumpur (sel) akan
dihilangkan melaluinya
e. Serat Berlubang
• Merupakan konsep baru yang cepat dan ekonomis
menggunakan hollow fibre untuk memisahkan sel (bakteri, virus
dan bahan organik) dari cairan fermentasi
• Struktur membran yang khas memungkinkan proses pemisahan
berjalan efisien tanpa terjadi penyumbatan pori-pori, karena
adanya membran yang bersifat anisotropis dengan pori-pori
terkecil pada permukaan yang sangat permeabel.
• Karena penempelan padatan terjadi di permukaan membran,
pembungkus filter tidak mamper, sehingga laju aliran terjaga
• Sistem membran menerapkan aliran silang (tangensial) yang
mampu mensirkulasi dan membuang endapan secara kontinu
• Catridge filter dapat dibersihkan dengan mudah dan dapat
dipakai berulang-ulang
Hollow Fiber
f. Pemisahan Elektrokinetis
Metode pemisahan ini dapat menghasilkan endapan
dengan kandungan bahan padat dalam jumlah besar
yang menempel pada elektroda
Tahapan Proses Hilir Hasil Fermentasi

1. Penanganan Massa Cair


2. Pemisahan Massa Cair & Massa insoluble
3. Ekstraksi & Isolasi Produk
4. Purifikasi Produk
3. Ekstraksi & Isolasi Produk
• Penentuan Teknik isolasi produk ditentukan oleh:
– tingkat stabilitas bahan yang akan diisolasi
– kualitas / mutu produk yang diinginkan (crude atau pure)
atau (teknis atau analitis)
– waktu yang tersedia
– ketersediaan alat dan sarana
• Jenis produk :
– Biomassa
– Metabolit intraseluler
– Metabolit ekstraseluler
Ekstraksi & Isolasi Produk
Biomassa Produk Intraseluler Produk Ekstraseluler
Biomassa sel yang • Biomassa sel yang terpisah dari • Massa cair yang
terpisah dari massa massa cair, dihancurkan terpisah dari biomassa
cair, langsung • Sentrifugasi / filtrasi untuk sel (massa insoluble)
dikeringkan  memisahkan debris sel dan dipekatkan dengan
powder material intraseluler filtrasi
• Ekstraksi kimiawi dengan • Filtrat diekstraksi
pelarut yang sesuai dengan dengan pelarut yang
produk sesuai dengan produk
• Ekstrak dipekatkan dengan • Ekstrak dipekatkan
filtrasi 2 dengan filtrasi 2
• Filtrat digaramkan agar dapat • Filtrat digaramkan agar
dipisahkan dapat dipisahkan
• Penghilangan garam  • Penghilangan garam 
purifikasi produk (kromatografi) purifikasi produk
• Pengeringan  powder (kromatografi)
• Pengeringan  powder
Ekstraksi produk Intraseluler
• Pemecahan sel (untuk melepas produk intraseluler)
• Tujuan: mengekstraksi atau membebaskan produk intraseluler
• Pemecahan sel dilakukan secara: mekanis, kimiawi, fisika-
kimia, atau pemecahan dinding sel atau membran sitoplasma.
• Pemecahan sel scr mekanis:
– Teknik peremukan cair (liquid shear), yaitu menggunakan homogenisasi
bertekanan tinggi
– Teknik peremukan padat (solid shear)
– Penumbukan (Grinding)
– Penggilingan (Milling)
• Pemecahan sel scr kimiawi (alkali kuat)
• Pemecahan sel scr enzimatis (lysosim)
Sonicator
Solid shear (peremukan padat)
Penumbukan (Grinding)
Gilingan (Milling)
Ekstraksi Produk
• Presipitasi
– cara isolasi dan pemurnian produk dengan menggunakan garam organik, pelarut
organik atau polimer dengan BM tinggi
– melalui presipitasi diferensial, produk dapat dipertahankan dalam larutan atau
dikumpulkan sebagai presipitat
• Filtrasi membran
– merupakan proses yang dapat mengkonsentrasikan zat terlarut dan memisahkan
air tanpa melalui penguapan
– Pemberian tekanan melebihi perbedaan tekanan osmosis diperlukan untuk
memaksa air melewati membran semipermeabel
– Membran semipermeabel terbuat dari selulosa asetat atau poliamida (dapat
digunakan untuk desalinasi)
– Membran komposit film tipis, bekerja pada suhu tinggi, selang pH yang lebar, pori
sangat halus, kekuatan mekanis sangat besar
– Kelemahan: usia membran sangat dipengaruhi oleh tingkat pencemaran
• Kromatografi
Tahapan Proses Hilir Hasil Fermentasi

1. Penanganan Massa Cair


2. Pemisahan Massa Cair & Massa insoluble
3. Ekstraksi & Isolasi Produk
4. Purifikasi Produk
Purifikasi Produk
• Bertujuan memisahkan kontaminan dari produk yang
dapat mengurangi kualitas produk scr kimiawi atau fisik
• Untuk produk crude  tidak perlu purifikasi
• Untuk produk food grade, analytical grade,
pharmaceutical grade, molecular grade  MUTLAK
PURIFIKASI
• Teknik :
1. Ultrafiltrasi , Nanofiltrasi, Reverse Osmosis
2. Kromatografi
3. Elektroforesis
4. Distilasi
Kromatografi
• Kromatografi afinitas
– Termasuk kromatografi adsorpsi dengan matriks kolom yang mengandung
ligand dengan tingkat pengikatan spesifik sangat tinggi terhadap bahan
yang akan diisolasi
– Pengikatan bersifat dapat balik (reversibel)
• Kromatografi pertukaran ion
– Kromatografi menggunakan resin atau selulosa sebagai bahan pertukaran
ion
– Pemisahan ini tergantung pada muatan neto, kerapatan muatan dan
ukuran molekul protein ybs, pH dan kekuatan ion larutan
• Kromatografi Filtrasi membran
– Kromatografi yang didasarkan pada kemampuan untuk menghasilkan gel
yang mempunyai pori dengan ukuran yang dapat diatur
– Pori yang dapat diatur tsb dapat dibuat dari bahan: dekstran, agarosa,
gelas berpori, atau poliakrilamida
Kromatografi Filtrasi Gel
Downstream Processing Equipment

Lab Scale Large Scale


Chromatography System Chromatography System
Elektroforesis
Distilasi
• Distilasi digunakan untuk mendapatkan (recover)
alkohol, aseton, dan pelarut lainnya dari massa cair.
• Distilasi berkelanjutan merupakan salah satu pilihan.
Distilasi
Stabilisasi Produk
Produk fermentasi harus mempunyai stabilitas produk
yang tinggi dalam hal:
1. Kadar air cukup rendah (< 5%) sehingga mempunyai
daya simpan yang lama
2. Tingkat kerusakan yang rendah dalam waktu
simpan lama
3. Mutu yang tetap setelah penyimpanan lama

PENGERINGAN
Freeze dryer
Spray Dryer
Flash Dryer
Formulasi
• Formulasi Padat
• Formulasi semi Padat
• Formulasi cair
FERMENTASI PADAT
Proses Hilir SSF
• Hasil akhir fermentasi padat berupa cake yang
mengandung air (40%)
• Perlu dilakukan dewatering sampai sekitar 5%
untuk menghindari pembusukan atau perusakan
oleh mikroba kontaminan
• Pengeringan merupakan fungsi waktu dan suhu:
– i. Waktu lama suhu rendah
– ii. Waktu cepat suhu tinggi
• Teknik pengeringan: Pengeringan lapisan
permukaan, Spray drier , Flash drier
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai