PENDAHULUAN
1
1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui bagaimana Sistem manajemen K3 di PT. Amerta Indah
Otsuka, yang terletak di Sukabumi Jawa Barat.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Perusahaan
2
dengan Pocari Sweat sebagai produk pertamanya. Kemudian di tahun 1999, PT
Kapal Indah Otsuka merubah namanya menjadi PT Amerta Indah Otsuka.
Semakin berkembangnya perusahaan, pada tahun 2004
PT Amerta Indah Otsuka membuka pabrik pertama yang terletak di Sukabumi,
Jawa Barat menyusul 6 tahun berikutnya pabrik Pocari Sweat di Kejayan,
Pasuruan, Jawa Timur didirikan. Dengan keberhasilannya dalam memasarkan
produk, hingga kini produk yang dihasilkan telah didistribusikan di seluruh
Indonesia. PT Amerta Indah Otsuka gencar melakukan pendistribusian baik secara
langsung melalui kantor cabang resmi maupun distributordistributor yang
tersebar di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.Seiring dari kemajuan
perusahaan, Otsuka berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dengan
mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Sistem
Keamanan Pangan ISO 22000 : 2005, dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO
14001 : 2004.
2.2 Struktur K3
3
tahun 1950 ILO (International Labour Organization) dan WHO (Word Healt
Organization) telah menetapkan difinisi umum dari kesehatan dan keselamatan
kerja, yaitu : Kesehatan kerja harus mencapai peningkatan dan perawatan paling
tinggi di bidang fisik,sosial sebagai seorang pekerja dibidang pekerjaan apapun
pencegahan bagi setiap pekerja atas pengurangan kondisi kesehatan karena
kondisi kerja mereka, perlindungan bagi pekerja untuk mengurangi faktor-faktor
yang dapat merugikan kesehatan mereka, penempatan dan perawatan bagi pekerja
di lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan fisik dan psikologi dari pekerja.
PT. Otsuka Indonesia memiliki pabrik dengan kecanggihan teknologi
sehingga tidak membutuhkan banyak SDM pada pabrik .Namun membutuhkan
banyak karyawan dalam management dan marketing . K3 pada perusahaan ini
menggunakan sistem Hazard Identification ,Risk Assessmentand Determining
Control (Hiradc) yaitu menilai risiko bahaya berdasarkan kemungkinan
(frekuensi) dan akibat (konsekuensi) dari suatu sumber bahaya.
Langkah HIRADC :
1. Identifikasi Bahaya
2. Penilaian risiko
3. Pengendalian risiko
Menilai Risiko : risiko = Kemungkinan x Keparahan (risiko = Probability
x Severity).
PT. Otsuka Indonesia ini merupakan perusahaan yang menghargai
karyawan. Karena mereka sadar bahwa SDM merupakan faktor terpenting dalam
suatu sistem perusahaan dan harus mendapat perhatian tersendiri. Sebuah
perusahaan tidak akan bisa sukses tanpa SDM yang berkualitas. Oleh karena itu
PT. Otsuka Indonesia mengutamakan jenjang karir SDM yang jelas dan
memberikan kesempatan promosi pada SDM internal untuk mengisi jabatan yang
lebih tinggi. Termasuk pegawai yang bekerja di pabrik danpegawai
yang berada di kantor.
2.3 APD
alat pelindung diri yang digunakan para pekerja di perusahan tersebut ialah
4
terdiri dari :
1). Pelindung Kepala
2). Kacamata
3). Masker
4). Seragam kerja
5). Jas
6). penutup telinga (ear phone dan
7). Sepatu bot
5
2.5 Proses Pembuatan
6
c. Proses
Proses pertama adalah penyiapan alat dan bahan, kemudian alat
dan bahan ditimbang, selanjutnya adalah pengecekan dan penambahan
larutan syrop, setelah itu larutan dibawa ke tempat pencampuran, lalu di
pasteurisasikan dan di isi ke dalam kaleng, tahap selanjutnya adalah
pelapisan pada kaleng, kemudian produk dibawa ke internal pressure
detectore (CPD-A), setelah itu, ada proses leveling check dan pendinginan
pada mesin cooler. Setelah produk didinginkan, proses selanjutnya adalah
pemberian kode pada kaleng dan pengepakan. Setelah dipak, dilakukan
penimbangan atau pengecekan berat. Lalu pemberian kode pada
outherbox, dan yang terakhir adalah pendistribusian.
d. Pengemasan
PT. Amerta Indah OtsukaProses pengemasan merupakan bagian akhir
dari sebuah proses produksi yang ada di PT. Amerta Indah Otsuka.
Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau
mengawetkan produk pangan maupun non pangan. Pengemasan
mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam menunjang distribusi
produk terutama yang mudah rusak mengalami kerusakan. Proses
pengemasan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh
perusahaan, sehingga efektifitas dan efisiensi kerja dapat terwujud dengan
baik. Pada PT. Amerta Indah Otsuka ada dua tahap proses pengemasan
yaitu pengemasan primer dan pengemasan sekunder.
1. Pengemasan Primer
Dengan menggunakan peralatan yang berteknologi canggih serta
bahan baku plastik yang lebih ringan serta proses produksi disuhu ruang
dalam lingkungan pabrik yang bersih ini akan menghasilkan eco bottle
yang ramah lingkungan karena dapatmengurangi emisi karbon ke
lingkungan. Bahan kemasan primer yang digunakan kemasan pocari
sweat yaitu polietilen tereptalat (PET). PET memiliki sifat yang
transparan, jernih, dan kuat.Biasanya dipergunakan sebagai botol
minuman (air mineral, jus, softdrink, minuman olah raga) tetapi tidak
7
untuk air hangat atau panas. Polietilena tereftalat adalah suatu resin
polimer plastik termoplast dari kelompok poliester. PET banyak
diproduksi dalam industri kimia dan digunakan dalam serat sintetis,
botol minuman, wadah makanan, dan aplikasi thermoforming serta
dikombinasikan dengan serat kaca dalam resin teknik.
2. Pengemasan Sekunder
Kemasan sekunder merupakan tahapan selanjutnya dari pengemasan
primer. Produk yang berasal dari ruang pengemas primer selanjutnya
dibawa ke ruang pengemas sekunder. Produk yang telah masuk keruang
pengemas sekunder selanjutnya dikemasoleh para packer.
Produk dikemas dalam karton yang merupakanpengemas sekunder.
Karton dilewatkan pada mesin karton sealeryang secara otomatis akan
menutup rapat karton baik dari bawahmaupun dari atas. Pada kemasan
sekunder juga terdapat informasi tentang produk, namun tidak selengkap
informasi yang terdapat padakemasan primer.
e. Pemasaran
PT. Amerta Indah Otsuka dengan kapasitas produksi sebesar 600
botol/menit dan jam kerja selama 23 jam per hari, jumlah produk Pocari
Sweat tentunya sangat banyak. Pabrik Pocari Sweat di Kejayan merupakan
sub induk dari Perusahaan Otsuka Asia Pasifik yang memproduksi
minuman isotonik Pocari Sweat. Sehingga selain memenuhi permintaan
PocariSweat dalam negeri, produk akan diekspor ke Hongkong,
Singapura, Malaysia, Arab Saudi dan Mesir.
2.6 Limbah B3
8
mencegahterlanggarnya nilai estetika konsumen serta mengusahakan
lingkungankerja yang bersih, aman dan nyaman. Sistem sanitasi yang
dilakukan olehPT. Amerta Indah Otsuka adalah sebagai berikut :
a. Sanitasi Bahan Dasar Sanitasi bahan dasar yang dimaksudkan agar
bahan baku berupasusu dan bahan-bahan pembantu bersih dari
kontaminan.
b. Sanitasi lingkungan Pabrik Sanitasi lingkungan produksi merupakan
yang dilakukan meliputi pembersihan bangunan (lantai, dinding, atap
dan langit-langitserta ventilasi). Setiap hari perlakuan sanitasi yang
dilakukan oleh PT.Amerta Indah Otsuka meliputi lantai disapu dan
dipel setiap pergantian shift. Pembersihan atap, langit-langit dan
ventilasi dilakukan setiap satubulan sekali .
c. Sanitasi ruang produksiSanitasi ruang produksi dilakukan terhadap
semua komponen bangunan ruangan produksi meliputi langit-langit,
lantai, kaca dandinding. Sanitasi ruang produksi memiliki perlakuan
hampir samadengan sanitasi di lingkup ruangan lainnya selain ruang
produksi. Langit-langit ruang produksi dibersihkan setiap 1 bulan
sekali.
d. Sanitasi pengolahan limbah
1. Limbah cairan pocari sweat, limbah cair ini diolah dengan
sistemwash water treatment plan. Selain itu limbah cairan pocari
juga diterapkan untuk penyiraman tanaman dan pengisian air
padakolam ikan di sekitar pabrik.
2. Limbah padat, limbah padat dari produk pocari sweat yang
berupa botol pocari sweat. Limbah botol ini sebelum di daur ulang
dilakukan penghancuran botol oleh pihak pabrik yang dilakuakan
di luar pabrik.
9
ditetapkan oleh Departemen Tenaga Kerja yaitu 40 jam kerja dalam satu
minggu. Pembagian jam kerja yaitu:
medical check up karyawan dilakukan secara periodik yaitu 1 tahun sekali dan
melakukan medical check up pada karyawan yang beresiko tinggi saat bekerja
akan dilakukan per bulan.
10
11