DISUSUN OLEH :
CONTROL QUALITY
Quality control atau pengendalian mutu atau bisa juga disebut dengan pengendalian kualitas
adalah kegiatan yang biasa dilakukan di perusahaan.
Dalam kegiatan quality control ini pasti ada disiplin kerja yang harus ditegakkan agar semua
proses yang menjadi harapan bisa diwujudkan.
Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai pengertian quality control menurut para ahli.
Quality control merupakan semua rangkaian aktivitas yang terpadu secara efektif dan dapat
dipakai untuk mengembangkan dan melestarikan serta meningkatkan kualitas dari berbagai
usaha seekonomis mungkin dan dapat memenuhi kepuasan.
2. Dr. K. Ishikawa
3. Ishita Nobuyuki
Menyatakan bahwa quality control adalah semua aktivitas untuk menjaga dan memperbaiki
produk yang ditawarkan kepada perusahaan. Quality control atau pengendalian mutu bukan
hanya tanggung jawab bagian quality control saja, namun juga semua pihak.
Menyebutkan bahwa quality control merupakan teknik dan kegiatan operasional yang digunakan
guna memenuhi persyaratan kualitas.
5. Feightboum
Menurutnya, quality control adalah sistem yang efektif untuk mengintegrasikan aktivitas
pemeliharaan dan pengembangan mutu dalam perusahaan atau organisasi sehingga bisa
mendapatkan produk dengan tingkat tinggi paling ekonomis dan dapat memuaskan pembeli.
6. Noor Fitrihana
Arti pengendalian mutu atau quality control adalah usaha untuk menjamin agar hasil dari
kegiatan sesuai dengan rencana (planning) yang sudah direncanakan dan memuaskan pelanggan.
Definisi quality control yaitu sistem manajemen yang mengikutsertakan semua jajaran pekerja
pada semua tingkatan, dengan memakai konsepsi quality control dan metode statistik, untuk
memperoleh kepuasan pembeli maupun karyawan.
8. Reksohadiproja (1995)
Mengungkapkan bahwa quality control merupakan usaha menentukan komponen yang rusak dan
menjaga agar bahan untuk produksi di masa mendatang tidak rusak. Pengendalian mutu ini
adalah suatu alat bagi manajemen untuk terus memperbaiki kualitas suatu produk jika
diperlukan, mengurangi jumlah bahan-bahan yang rusak dan mempertahankan kualitas yang
sudah tinggi.
Mengartikan bahwa quality control atau pengendalian kualitas adalah rangkaian sistem efektif
yang berguna melakukan pengembangan kualitas, menjaga dan berusaha meningkatkan mutu
kerja, melalui usaha berbagai kelompok dalam perusahaan atau organisasi, sehingga
memungkinkan untuk memproduksi produk dengan sangat ekonomis, serta dapat memberi
kepuasan bagi pembeli.
Mendefinisikan quality control sebagai sistem manajemen yang mengikutkan seluruh jabatan
pada perusahaan dan secara musyawarah berusaha untuk meningkatkan mutu dan produktivitas
serta memberi kepuasan kepada karyawan dan pembeli.
QUALITY ANSSURANCE
Menurut definisinya, Quality Assurance adalah pekerjaan yang memiliki tanggung jawab untuk
memastikan dan menyiapkan segala kebutuhan dari aplikasi yang dibangun oleh perusahaan
dapat bekerja dengan baik.
Proses yang dilakukan adalah dengan melakukan pengujian mulai dari fitur, fungsionalitas,
elemen visual, yang mana untuk dapat mencegah terjadinya bug, program yang tiba – tiba freeze,
dan lain sebagainya. Jadi, sebelum tahap deployment, QA akan melakukan proses pengecekan
terhadap kesiapan setiap bagian dari produk agar saat diserahkan kepada customer, dapat
berjalan dengan baik dan stabil.
Quality Assurance (QA) adalah memastikan semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap
komponen dari layanan atau produk yang disediakan oleh perusahaan untuk memberikan
jaminan kualitas sesuai standar yang diberikan oleh perusahaan. Secara singkatnya,
pengertian Quality Assurance adalah bagian yang bertugas sebagai penjamin kualitas.
Quality Assurance merupakan suatu pendekatan yang berbasis proses (process base approach)
yang tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari tahap perencanaan (planning)
hingga tahap pengiriman produk ke pelanggan sehingga menghindari terjadi pengerjaan ulang
(rework) dan keluhan pelanggan yang akan merugikan reputasi perusahaan serta pengeluaran
biaya-biaya akibat kualitas yang buruk.
Quality Assurance adalah proses yang pro-aktif melakukan penekanan terhadap perencanaan,
dokumentasi dan penentuan panduan kualitas pada awal proyek dimulai untuk memahami
persyaratan dan standar kualitas yang diharapkan. Setelah semua persyaratan dan standar kualitas
yang diinginkan tersebut di-identifikasikan, maka diperlukan pengembangan perencanaan untuk
memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut.
QA atau quality assurance adalah tim yang bertanggung jawab untuk memastikan suatu produk
yang diciptakan oleh perusahaan bisa berfungsi dengan baik. Setelah suatu produk selesai dibuat,
maka mereka akan mencoba menjalankan dan mencoba produk tersebut untuk mengetahui
kualitas produk tersebut
2. TUJUAN.
bahwa sistem penjaminan mutu pendidikan memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu:
- Tujuan akhir penjaminan mutu pendidikan adalah tingginya kecerdasan kehidupan manusia
dan bangsa sebagaimana dicita- citakan oleh Pembukaan UUD 1945 yang dicapai melalui
penerapan Standar Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP).
- Tujuan antara penjaminan mutu pendidikan adalah terbangunnya Standar Penjaminan Mutu
Pendidikan (SPMP) termasuk:
2) Pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas dan proporsional dalam penjaminan mutu
pendidikan formal /nonformal pada satuan atau program pendidikan.
4) Terpetakannya secara nasional mutu pendidikan formal / nonformal yang dirinci menurut
provinsi, kabupaten/kota dan satuan atau program pendidikan.
Sedangkan sistem penjaminan mutu pendidikan menurut direktur jenderal pendidikan dasar dan
menengah yaitu bertujuan menjamin pemenuhan standar pada satuan pendidikan dasar dan
menengah secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan. Sehingga tumbuh dan berkembang
budaya mutu pada satuan pendidikan secara mandiri. Artinya bahwa menjalankan penjaminan
mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan meliputi Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga
Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerjasama dengan komite sekolah.
Penjaminan mutu tidak dilakukan begitu saja tanpa ada maksud dan tujuannya. Kegiatan
penjaminan mutu bermaksud untuk menjamin mutu yang memiliki manfaat baik dari pihak
dalam maupun luar dalam sebuah organisasi.
Hal tersebut dapat dilaksanakan secara internal oleh sekolah atau madrasah yang bersangkutan,
dikontrol dan diaudit melalui kegiatan akreditasi yang dijalankan oleh Badan Akreditasi
Nasional (BAN) Sekolah Menengah atau lembaga lain secara eksternal. Sehingga obyektifitas
penilaian terhadap pemeliharaan dan peningkatan mutu akademik secara berkelanjutan di suatu
sekolah atau madrasah dapat diwujudkan.
Fokus kegiatan penjaminan mutu yaitu proses pemenuhan persyaratan atau standar minimum
pada input, proses, dan hasil. Ada dua bentuk design yang digunakan dalam penjaminan mutu:
pertama, bentuk design kegiatan proses perbaikan dan pengembangan mutu secara berkelanjutan
(continuous quality improvement). CQI (Continuous Quality Improvement) merupakan sebuah
pendekatan pada manajemen mutu yang merevolusi usaha penjaminan mutu secara tradisional,
dengan menekankan pada organisasi dan sistem. Kedua, bentuk budaya mutu yang mengandung
tata nilai, menjadi keyakinan stakeholder pendidikan dan prinsip atau asas yang dianutnya.
Dalam konsep CQI, setiap orang berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam bidangnya masing-
masing. Namun bagaimanapun juga, ambisi tersebut harus tetap realistis dan sesuai dengan
sumber daya yang dimiliki.
Penerapan sistem penjaminan mutu di satuan pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk
memastikan bahwa keseluruhan unsur yang meliputi organisasi, kebijakan, dan proses-proses
yang terkait di satuan pendidikan dapat berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk
menjamin terwujudnya budaya mutu di satuan pendidikan.
Merurut Yorke yang dikutip Suharsaputra dalam tesis Aldi Al Bani bahwa penjaminan
mutu bertujuan untuk:
b. Memudahkan mendapat bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas atau bantuan lain dari
lembaga yang kuat dan dapat dipercaya.
c. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara konsisten, dan
apabila mungkin, membandingkan standar yang telah dicapai dengan standar pesaing.
Dari beberapa pendapat diatas sehingga dapat ditarik kesimpulannya bahwa tujuan adanya
Quality Assurance yang diterapkan dalam lembaga pendidikan adalah membantu peran
pemerintah dalam hal mengatasi terjadinya kegagalan para guru atau tenaga pendidik dalam
melakukan pembelajaran sehingga terbangunnya Standar Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP).
Selain itu QA bertujuan untuk memastikan bahwa keseluruhan unsur yang meliputi organisasi
dapat berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Substansi utama Standar Penjaminan Mutu Pendidikan dilaksanakan sesuai dengan teori Deming
yaitu siklus PDCA ( Plan - Do - Check - Act ) pada proses penyelenggaraan pendidikan.
Adanya perencanaan berkaitan dengan penjaminan mutu, meliputi penetapan kebijakan mutu,
tujuan mutu beserta indikator tercapainya, serta penetapan prosedur untuk pencapaian tujuan
mutu.
b. Pelaksanaan (Do)
Adanya pelaksanaan dari apa yang telah direncanakan. Maka untuk menjamin mutu pendidikan,
seluruh proses pendidikan dilaksanakan sesuai dengan Standard Operating Procedures (SOP).
c. Evaluasi (Check)
d. Tindakan (Act)
Adanya tindakan lanjut dan perbaikan dari hasil evaluasi. Menyusun rencana perbaikan dan
rencana pelaksanaan program pendidikan.
Maksud dari penjelasan diatas bahwa dalam pelaksanaan penjaminan mutu tidak dapat dilakukan
secara langsung atau menuruti kemauan sendiri terutama oleh kepala sekolah tanpa prosedur
yang jelas, mekanisme penjaminan mutu diawali dengan adanya perencanaan terkait dengan
pencapaian tujuan, pelaksanaan untuk meraih tujuan, evaluasi tujuan yang telah dilakukan dan
perbaikan dari hasil evaluasi. Jadi intinya bahwa mekanisme QA yang diterapkan dalam lembaga
pendidikan hendaknya memiliki suatu sistem yang diawali dari perencanaan diakhiri dengan
evaluasi, serta mengikuti prosedur yang mengatur tentang standar mutu.
Proses pengendalian mutu dapat dilakukan dengan langkah-langkah PDCA (Plan, Do,
Check dan Action) yang diperkenalkan oleh Edwards Deming. Secara lebih rinci pengendalian
terhadap mutu pendidikan ditujukan pada aspek kurikulum pembelajaran, pembinaan murid dan
aspek manajemen sekolah yang berkaitan dengan pengaturan sumber daya dan dana pendidikan
seperti: personil, siswa, sarana dan fasilitas, biaya dan kerjasama sekolah dengan masyarakat.
Ketiga bidang sasaran ini semuanya mengacu pada pengembangan kompetensi siswa secara
optimal.
Sasaran pengendalian mutu pendidikan secara operasional ditujukan pada aspek input
pendidikan, proses dan output atau hasil pendidikan. Menurut Djajuli dalam Nanang dan Ali
secara substansi pengawasan pendidikan secara educative adalah: a) pengawasan implementasi
kurikulum, pengajaran, pemahaman guru terhadap kurikulum, penjabaran guru terhadap teknik
penilaian, penjabaran dan penyesuaian kurikulum, b) pengawasan kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan menurut Nana Syaodih bidang pengendalian ditujukan pada bidang utama
pendidikan, yaitu kurikulum, bimbingan siswa serta manajemen pendidikan.
Quality Control atau yang sering disebut pengendalian mutu atau lebih mudahnya adalah
terkait pengawasan dalam suatu lembaga. Ada sebuah pertanyaan mengapa pengawasan sangat
diperlukan? Salah satu jawabannya adalah, bahwa adanya pengawas atau atasan karena adanya
suatu anggapan jika kita melaksanakan tanggungjawab dengan baik, maka tidak perlu adanya
pengawas, namun hal ini jarang terjadi karena kegiatan dalam organisasi awalnya ada sumber
daya manusia yang terdiri dari atasan (manajer) hingga karyawan. Dalam setiap kegiatan
membutuhkan banyak manusia, sedangkan manusia memiliki multikarakteristik sehingga antara
satu dengan yang lain pasti berbeda-beda baik mulai dari pengetahuan, keterampilan, kejujuran
dan motivasinya. Jika demikian suatu peran pengawasan itu dilakukan karena sering terjadi
tujuan antara organisasi dan karyawan tidak sama dengan maksud dan tujuan lembaga. Sepintas
pengawasan dilakukan untuk mengoptimalkan upaya yang mendekati tercapainya suatu tujuan
yang baik.
Tujuan pengendalian adalah untuk melakukan pengukuran dan perbaikan agar apa yang
telah direncanakan dapat tercapai secara optimal. Sesuai dengan konsep mutu dalam pendidikan
yang meliputi unsur input- proses-output. Maka pengendalian terhadap mutu pendidikan juga
diarahkan pada aspek input, proses dan output.
3. Aktor
Yang Mengerjakan no 3 :
- Ulfia Syarif (2003047)
Quality Control
1. Seorang Customer Experience Leader atau IT Management yang memegang kendali
penuh dari setiap proses pengembangan produk dan mengutamakan setiap kebutuhan
dari customer.
2. Seorang Project Manager yang menganalisis dan mengaudit kebutuhan produk.
3. Seorang Developer yang mewujudkan desain sebuah produk atau layanan.
Salah satu faktor yang sangat penting dalam persaingan pasar adalah kualitas suatu produk
maupun layanan. Kualitas sering dijadikan sebagai suatu tolok ukur dan pembeda untuk suatu
produk dan layanan antara satu produsen dengan produsen lainnya. Oleh karena itu, semua
produsen dan penyedia layanan selalu mencari cara untuk meningkatkan kualitas produk ataupun
kualitas layanannya. Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat baik atau buruknya suatu produk
yang dihasilkan dan apakah produk yang dihasilkan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan ataupun kesesuaiannya terhadap kebutuhan.
Pengendalian mutu (Quality Control) atau QC untuk akronimnya, merupakan suatu proses
yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang
terlibat dalam kegiatan produksi.
Fungsi utama Quality Assurance adalah memastikan bahwa produk memiliki kualitas yang
baik sesuai dengan standar tertentu. Sementara itu detail tugasnya adalah sebagai berikut:
Lingkup kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap produk diperiksa secara
visual, dan biasanya pemeriksaan tersebut menggunakan alat mikroskop stereo untuk
mendapatkan detail halus sebelum produk tersebut dijual ke pasar eksternal. Penekanan Quality
Control (QC) terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat. Dalam
pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara acak
(menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan
dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan, apakah produk dapat dirilis atau ditolak. Hal
ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan
menstabilkan proses produksi (dan proses-proses lainnya yang terkait) untuk menghindari atau
setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada kecacatan-kecacatan di tempat
pertama, yaitu pabrik.
Quality Assurance (QA) dapat didefinisikan secara umum mencakup uji, tes, monitoring, dan
memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam suatu produksi produk. Selain itu, tugas
dari Quality Assurance (QA) yaitu memastikan semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap
komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan untuk memberikan
jaminan kualitas sesuai standar yang diberikan oleh perusahaan. Jadi, secara umum, tugas dan
tanggung jawab dari Quality Assurance (QA) yaitu terkait dengan peran jaminan kualitas suatu
produk. Meskipun sifat yang tepat dari pekerjaan jaminan kualitas akan berbeda berdasarkan
pada industri tertentu, tugas utama dan kompetensi terkait dengan memastikan bahwa produk
tersebut memenuhi standar kualitas yang diperlukan atau diberikan sesuai standar perusahaan.
Quality Assurance (QA) merupakan suatu pendekatan yang berbasis PROSES (process base
approach) yang tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari tahap perencanaan
(planning) hingga tahap pengiriman produk ke pelanggan sehingga menghindari terjadi
pengerjaan ulang (rework) dan keluhan pelanggan yang akan merugikan reputasi perusahaan
serta pengeluaran biaya-biaya akibat kualitas yang buruk. Quality Assurance merupakan proses
yang pro-aktif yaitu melakukan penekanan terhadap perencanaan, dokumentasi dan penentuan
panduan kualitas pada awal proyek dimulai untuk memahami persyaratan dan standar kualitas
yang diharapkan. Setelah semua persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut
teridentifikasi, maka diperlukan pengembangan perencanaan untuk memenuhi persyaratan dan
standar kualitas yang diinginkan tersebut
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu Quality Assurance dan perbedaannya dengan
Quality Control. Keduanya harus dikerjakan secara bersama-sama untuk mendapatkan kualitas
produk yang unggul, khususnya pada perusahaan manufaktur dan juga perusahaan software
development.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara Quality Control dan Quality Assurance.
a. Quality Assurance (QA) fokus pada pencegahan cacat sedangkan Quality Control
(QC) fokus pada identifikasi atau menemukan cacat.
b. Di Quality Assurance (QA), kita mencari cara yang paling efektif untuk menghindari
cacat sedangkan di Quality Control (QC) kita untuk berusaha untuk mendeteksi
kecacatan dan kemudian mencari cara perbaikan untuk membuat kualitas produk
menjadi lebih baik.
c. Quality Assurance (QA) adalah proses pro-aktif sedangkan Quality Control (QC)
adalah proses reaktif.
d. Quality Assurance (QA) merupakan pendekatan berdasarkan proses (process base
approach) sedangkan Quality Control (QC) merupakan pendekatan berdasarkan
produk (product base approach).
e. Quality Assurance (QA) melibatkan proses dalam menangani masalah kualitas
sedangkan Quality Control (QC) melakukan verifikasi terhadap kualitas produk itu
sendiri (pada produknya).
f. Kualitas Audit (Quality Audit) merupakan salah satu contoh proses pada Quality
Assurance (QA) sedangkan Inspeksi dan Pengujian (testing) terhadap produk
merupakan contoh proses pada Quality Control (QC).
Banyak perusahaan yang memakai Quality Assurance (QA) dan Quality Control (
QC) dalam satu Divisi, jadi QA itu ya QC. Quality Assurance dianggap Quality
Control, walaupun mungkin kalau dari pengertian mungkin berbeda,tapi dalam faktanya
QA adalah QC, jadi jarang ada Divisi Quality Assurance dipisah dengan Divisi Quality
Control, karena sebenarnya acuan keduanya pada kualitas mutu, termasuk reliabilitinya.
Meskipun sasaran sama tentang kualitas tetapi QA dan QC adalah dua pekerjaan
bidang yang berbeda, dimana QA itu adalah prosedur untuk pencapaian mutu.
Misalnya Quality plan beserta dokumen pendukungnya. Dan QC adalah aktifitasnya
(pelaksanaa dari prosedur tsb) yang dibuktikan dengan record-record.
Menurut definisi pada ISO 9000:2000 (QMS-Fundamentals and Vocabulary), adalah sbb:
- Quality control (lihat section 3.2.10); part of quality management focused on fulfilling
quality requirements.
- Quality assurance (lihat section 3.2.11); part of quality management focused on
providing confidence that quality requirements will be fulfilled.
Kalau dari definisi ini, kegiatan-kegiatan inspeksi dan uji (in-coming, in-
process, outgoing) akan masuk kategori QC, sedangkan hal-hal seperti perencanaan
mutu, sertifikasi ISO, audit sistem manajemen, dsb tentu masuk kategori QA.
Beberapa perusahaan, saat ini tidak lagi membedakan antara QA dan QC di dalam
operasional quality management-nya. Cukup disebut departemen Quality, di dalamnya
ada kegiatan merancang jaminan bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi dan sekaligus
bagaimana memenuhi persyaratan mutu tersebut.
QA : Penjamin Mutu …
QC : Pengendali Mutu…
7. proses
Yang Mengerjakan no 7 :
Suatu perusahaan selalu berusaha untuk memberikan produk yang terbaik demi
mendapatkan kepuasan dari konsumen. Untuk memastikan seluruh produk yang dijual ke pasar
dalam kondisi baik, perusahaan memberikan seleksi kualitas produk yang ketat. Quality
Assurance adalah salah satu profesi yang terlibat dalam memastikan kualitas suatu produk
perusahaan.
Quality Assurance (QA) adalah suatu profesi yang berperan memastikan kualitas suatu
produk sesuai dengan ketentuan yang berlaku. QA biasa ditemukan dalam perusahaan
manufaktur dan perusahaan software. Tujuan utama QA adalah mencegah produk cacat mulai
dari tahap perencanaan produksi hingga tahap distribusi produk ke konsumen untuk menghindari
produksi ulang (rework) yang menghabiskan banyak biaya. Dari penjaminan kualitas produk,
diharapkan tidak ada produk dan biaya produksi yang terbuang sia-sia akibat produk tidak lolos
seleksi kualitas.
Tugas dan tanggung jawab dari QA adalah memastikan produk memiliki kualitas yang baik
sesuai dengan peraturan tertentu. BIla dijabarkan, berikut tugas dan tanggung jawabnya secara
detail:
Merancang contoh prosedur dan guidelines untuk pelaporan dan pencatatan data
Merencanakan metode pemastian jaminan kualitas terhadap produk
Memastikan berlakunya peraturan kualitas dan industri perusahaan
Memantau dan mengembangkan tindakan pencegahan dan perbaikan
Memeriksa kegiatan manajemen risiko
Menghimpun dan menyusun data statistik
Melacak keluhan pelanggan atas masalah produk
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk meningkatkan kualitas
Audit internal jaminan kualitas
Menganalisis data identifikasi perbaikan jaminan mutu
Menyiapkan laporan hasil pemantauan seputar kualitas produk
Mengapa Perusahaan Membutuhkan Quality Assurance?
QA memberi perusahaan data nyata tentang apa yang diinginkan konsumen langsung dari
sumbernya. Kemudian perusahaan dapat mengidentifikasi titik dan area yang perlu ditingkatkan
dalam menjaga kualitas produk perusahaan. Seperti yang diketahui, perusahaan memproduksi
banyak sekali produk dan bisa saja sewaktu-waktu kualitasnya menurun karena tingkat jaminan
yang longgar.
Padahal kualitas produk yang tinggi tinggi membangun kepercayaan dengan konsumen
dan membuat tingkat kekuatan perusahaan di pasar semakin kuat. Ketika konsumen tidak puas
dengan produk perusahaan, konsumen umumnya akan melakukan komplain atau protes terhadap
produk. Hal tersebut dapat merusak reputasi perusahaan dan berdampak negatif pada masa depan
produk. Dapat disimpulkan bahwa jaminan kualitas dari QA membantu perusahaan memenuhi
tuntutan dan harapan konsumen terhadap produk.
Jaminan kualitas produk juga mampu membuat perusahaan menghemat dan melakukan
mitigasi risiko sebelum masalah mengenai produk muncul atau semakin membesar. Staff QA
akan membantu menetapkan dan mempertahankan standar kualitas dengan mencegah awal
permulaan masalah produk. Kualitas produk yang terjamin merupakan investasi bagi perusahaan.
Ketika jaminan kualitas dilakukan dengan benar, perusahaan akan lebih percaya diri dan
maksimal dalam memasarkan produk dan bersaing dengan kompetitor.
Tak selalu soal produk, QA juga berperan besar pada produktivitas karyawan khususnya
pada staff produksi. Dengan memiliki jaminan kualitas produk yang paten dan pasti, staff
produksi akan mendapatkan uraian job desk yang lebih jelas tentang langkah-langkah kinerjanya.
Pemborosan akibat produksi produk yang tak sesuai kualitas pun semakin diminimalisir oleh
karyawan produksi. Pada akhirnya, peran QA sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan.
Untuk menjaga kualitas produk suatu perusahaan, diperlukan skill wajib yang harus dimiliki QA.
Apa saja skill tersebut?
Mengidentifikasi Masalah
Ketika produk di produksi, QA harus mendeteksi masalah yang bisa muncul dari
produksi produk dan membuat rencana untuk meminimalisir masalah agar tak lagi muncul. Bila
masalah muncul dalam produk, maka QA harus segera menyelesaikan masalah tersebut.
Semakin dini masalah diidentifikasi, maka semakin baik.
Menguasai Produk
Tidak mungkin bagi QA untuk menganalisis dan mengidentifikasi masalah pada produk
jika tidak menguasai produk. Wawasan yang dalam mengenai produk akan membantu seorang
staf QA menganalisis dan mengidentifikasi produk serta jaminan kualitas yang berlaku.
Teliti
Perhatian dan teliti terhadap detail terkecil sekalipun akan membantu untuk memastikan
semua produk memiliki kualitas yang sesuai. Memperbaiki detail kecil dapat mencegah masalah
besar yang terjadi di rantai pasokan produk.
Berpikir Kritis
Setiap QA harus memiliki pemikiran kritis karena sangat penting untuk pengujian
produk. Aspek-aspek kepribadian sangat berpengaruh seperti rasa ingin tahu, keinginan untuk
menemukan akar masalah, pertanyaan apa yang harus diajukan, dan lain-lain lebih disukai
dibandingkan hanya diam. Pikiran yang kritis dapat membuat produk mampu melewati jaminan
kualitas dengan baik.
Banyak orang yang mengira jika QA dan QC adalah profesi yang sejenis. Padahal tidak
demikian. QA dan QC merupakan bagian dari manajemen kualitas dan sama-sama berusaha
dalam menjaga kualitas produk. Namun, peran dan tugasnya agak sedikit berbeda. Pendekatan
yang dilakukan oleh QA dan QC cukup berbeda. Jika QA menggunakan pendekatan process
base, maka QC menggunakan pendekatan product base.
Dari segi tempat kerja, lingkungan QA dan QC pun jauh berbeda. QA lebih sering
bekerja melalui kantor dan memiliki wawasan pemeriksaan yang baik serta familiar dengan
standar engineering dan industrial. Sementara QC lebih sering turun ke lapangan dan terlibat
langsung dalam proses produksi untuk pemeriksaan dan pembuatan laporan pengecekan.
Demikian dapat disimpulkan bahwa QA dan QC sama-sama saling melengkapi dalam menjaga
kualitas produk suatu perusahaan.
8.Peran
Yang Mengerjakan No 8 :
Secara garis besar Quality Assurance memiliki beberapa tugas peran utama, yaitu :
Quality control memiliki peran yang signifikan dalam bisnis sektor pergudangan dan
manufaktur. Keberadaan quality control bisa membantu perusahaan untuk menjaga kualitas
produk hingga kepuasan pelanggan. Secara definisi, quality control adalah proses pengecekan
yang dilakukan perusahaan untuk bisa membuat produk dengan standar yang sudah ditentukan.
Bahkan, quality control juga bisa memperbaiki kualitas produk menjadi lebih baik sebelum
sampai ke tangan konsumen.
Membuat contoh prosedur dan panduan untuk dicatat dan dilaporkan secara terperinci.
Membuat planning quality control dan quality assurance produk yang sesuai ketentuan
perusahaan.
Mengawasi jalannya ketentuan tersebut untuk memastikan manajemen kualitas produk.
Mengembangkan metode baru atau perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan penjaminan
kualitas produk.
Mengevaluasi dan menganalisis kegiatan manajemen risiko.
Membuat data statistik.
Menganalisis keluhan konsumen terhadap kendala pemakaian produk.
Mengaudit secara internal manajemen kualitas produk.
Menganalisis data perbaikan dari tim quality control.
Membuat laporan hasil monitoring manajemen kualitas atau quality control produk.
9. Aktivitas
Aktivitas QC dan QA
Aktivitas secara keseluruhan. QC wajib tahu apa yang menjadi kesalahan dalam
memproduksi suatu produk, lalu memperbaikinya dengan peralatan dan sumber daya yang ada.
Dengan demikian, kualitas produk tetap terjaga.
Sedangkan QA lebih banyak bekerja untuk menyusun sistem manajemen produk yang
bagus itu seperti apa. Jika standarisasinya berubah, maka QA akan segera laporkan kepada
bagian produksi. Jadi, bisa dikatakan antara QA, bagian produksi, dan QC akan selalu
berhubungan dalam aktivitas produksi.
10 Kategori
- Zulkarnain: (2003060)
Secara singkat definisi dari ISO menjelaskan bahwa QC terfokus terhadap pemenuhan
persyaratan mutu (produk/service). Sedangkan definisi QA, Quality assurance part of quality
management focused on providing confidence that quality requirements will be fulfilled. Jika
diterjemahkan definisi tersebut QA terfokus pada pemberian jaminan/keyakinan bahwa
persyaratan mutu akan dapat dipenuhi.
Selain definisi dari ISO perlu juga mengetahui pengertian QC dan QA menurut
Eurachem. Menurut Eurachem, yang dimaksud dengan jaminan kualitas (QA) adalah tindakan
yang direncanakan sistematis diperlukan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
suatu produk atau jasa akan memenuhi persyaratan untuk kualitas yang diberikan. Sedangkan,
Quality control (QC) adalah kegiatan yang sehari-hari dilakukan seperti, operasional teknik dan
kegiatan yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.
Kategori Jaminan Kualitas digunakan untuk mengidentifikasi item paling penting dari
LHC dan untuk memastikan bahwa tingkat Jaminan Kualitas yang benar ditetapkan untuk setiap
item. Untuk memberikan pedoman untuk menetapkan Kategori Jaminan Kualitas dari sistem,
sub-sistem, rakitan, dan suku cadang LHC.
QC bisa disebut sebagai operator atau juga eksekutor, dimana QC melakukan inspeksi
terhadap produk. Kegiatan-kegiatan inspeksi dan uji (in-coming, in-process, outgoing) termasuk
kategori QC. Sedangkan, QA disebut sebagai planner atau konseptor, dimana QA ini memiliki
hak untuk membuat standar, spesifikasi, membuat prosedur yang tentunya memberikan
keyakinan bahwa persyaratan mutu terpenuhi. Salah satu elemen dari QA adalah QC. Elemen
yang lainnya yaitu planning, organization for quality, established procedure, supplier selection,
corrective action, document control, training, audit, dan management review.
Adapun yang termasuk kategori QA yaitu perencanaan mutu, sertifikasi ISO, dan audit
sistem manajemen.Sertifikasi ISO, Audit System Manajemen Dan Sebagainya Termasuk Ke
Dalam Kategori QA. Secara Singkat, QA Yang Bertugas Menjamin QC.
Quality assurance atau jaminan mutu merupakan bagian dari manajemen mutu yang
difokuskan pada pemberian keyakinan bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi.
Mutu Telah Dikenal Sejak Empat Ribu Tahun Yang Lalu. Bangsa Mesir Kuno Mengukur
Dimensi Batu-batu Yang Digunakan Untuk Membangun Piramida. Seiring Dengan
Perkembangan Industri Saat Ini, Mutu Mengalami Perkembangan Sebagai Berikut :
*penjelasan :
1. 1. Inspeksi (Inspection)
Pada Tahun 1920-an, Para inspector Mengukur Hasil Produksi Berdasarkan Spesifikasi.
Namun, inspector Pada Zaman Tersebut Tidaklah Independen. Hal Ini Menyebabkan
Adanya Kecurangan Akibat Adanya Beberapa Kepentingan.
Seandainya inspector Melakukan Penolakan Terhadap Suatu Proses Produksi
Akibat output Yang Dihasilkan Tidak Sesuai Dengan Spesifikasi, Maka Bagian Pabrik
Akan Tetap Meloloskannya Tanpa Memperhatikan Mutu Dari output Yang Dihasilkan.
QC Menjadi Suatu Alat Yang Digunakan Untuk Menjamin Tercapainya Suatu Kesepakatan
Mutu. QA Memiliki Kedudukan Lebih Tinggi Dari QC Dimana QA Bertugas Menentukan
Layak Tidaknya Suatu Produk/service. QA Lebih Kepada Menjaga Image Perusahaan Dengan
Mencegah Defect Kepada Konsumen. Parameter Yang Digunakan Yaitu Kesesuaian
Produk/service Yang Dihasilkan Dengan Standar Yang Telah Ditetapkan.
Secara Fungsi, QC Merupakan Orang Bagian Operasional/ Operator Yang Langsung Melakukan
Aktivitas Pemeriksaan/inspeksi Terhadap Produk/service. Untuk Lini Produksi, Umumnya
Adanya Seorang Pengontrol Mutu Produk Seperti sampling Dan Aktivitas Lainnya. Sedangkan,
QA Bertugas Melakukan Analisis Terhadap Ketidaksesuaian Mutu. Kesimpulannya, QC
Berperan Sebagai executor/operator Dan QA Sebagai conceptor.
Perbedaan Lain Antara QA Dan QC Yaitu, QC Merupakan Kegiatan Untuk Memantau,
Mengevaluasi Dan Menindaklanjuti Yang Dibuktikan Dengan Adanya Data-data/Record.
Sedangkan QA Merupakan Prosedur Untuk Mencapai Terjaminnya Mutu. Ini Berarti Bahwa QC
Lebih Kepada Tindakan reactive Dan Pemecahan Masalah. QA Lebih Kepada
Tindakan proactive Dan Pencegahan Terjadinya Suatu Masalah.
Gambar 2. Perbedaan quality assurance & quality control
Dalam Perusahaan Besar, QA Dan QC Umumnya Dipisahkan Dan Memiliki Pimpinan Masing-
masing. Namun Bagi Perusahaan Menengah/kecil, QA Dan QC Umumnya Digabung. QA Dalam
Perusahaan Besar Yang Telah Memiliki Sertifikasi ISO, Ruang Lingkup Yang Dimilikinya
Lebih Besar Dalam Menjamin Mutu Produk/service Serta Berhak Melakukan Review Terhadap
Standar/metode Analisa Yang Berlaku Saat Ini Demi Menjamin Tercapainya Suatu Mutu Yang
Diharapkan.
Yang mengerjakan No 12 :
Kesalahan produksi tentu akan mengurangi value perusahaan di mata konsumen. Itulah
kenapa kedua profesi ini dibutuhkan agar perusahaan bisa menghasilkan produk yang
berkualitas. Coba bayangkan kalau misalnya perusahaan salah memproduksi produk, tentu akan
menambah pengeluaran bukan?
Belum lagi kalau kualitas produknya berbeda dari pesanan sebelumnya, konsumen pasti
menjadi skeptis terhadap perusahaan. Bukannya tidak mungkin jika perusahaan kehilangan
beberapa konsumen hanya karena kesalahan kecil tersebut. Itulah kenapa QC dan QA memegang
peranan penting dalam sistem produksi di perusahaan.
Mengingat tugasnya berbeda, tempat kerjanya sudah pasti berbeda. Berhubung karena
QC bertugas untuk memastikan kualitas, maka QC akan turun langsung untuk melakukan
pemeriksaan. Jadi, tempat kerjanya kalau tidak di pabrik ya di gudang tempat produk disimpan.
Selanjutnya adalah tujuan dari kedua profesi ini. QC dibutuhkan untuk menguji proses,
tapi pada produk yang sudah selesai dikembangkan. Singkatnya sebelum produk dijual ke pasar,
maka QC akan melakukan pengecekan ulang untuk menghindari barang yang rusak atau tidak
sesuai permintaan konsumen.
Kesalahan produksi tentu akan mengurangi value perusahaan di mata konsumen. Itulah
kenapa kedua profesi ini dibutuhkan agar perusahaan bisa menghasilkan produk yang
berkualitas. Coba bayangkan kalau misalnya perusahaan salah memproduksi produk, tentu akan
menambah pengeluaran bukan?
Belum lagi kalau kualitas produknya berbeda dari pesanan sebelumnya, konsumen pasti
menjadi skeptis terhadap perusahaan. Bukannya tidak mungkin jika perusahaan kehilangan
beberapa konsumen hanya karena kesalahan kecil tersebut. Itulah kenapa QC dan QA memegang
peranan penting dalam sistem produksi di perusahaan.