Anda di halaman 1dari 28

TUGAS KELOMPOK 1

SISTEM MANAJEMEN MUTU

Dosen: Dra., Hj., Kartini Nihe

DISUSUN OLEH :

 2003036 Rana Aprilia


 2003054 indra parawansyah hamka
 2003047 Ulfia Syarif
 2003034 Nurwahidah
 2003046 Ulfa Tiani Lario
 1803057 Aqiilah Fadia Haya
 2003049 Zamzabila Ramadani Annur
 2003020 Liveany Yusvita
 2003044 Tanti Novila Qur'any
 2003060 Zulkarnain
 2003015 Herlina Hakim
 2003033 Nurul ismi Rustam
 2003028 Nurazizah
 2003024 Nita Amaliah
1. DEFINISI
Yang mengerjakan no 1 :
 Herlina Hakim ( 2003015 )

CONTROL QUALITY

Quality control atau pengendalian mutu atau bisa juga disebut dengan pengendalian kualitas
adalah kegiatan yang biasa dilakukan di perusahaan.

Dalam kegiatan quality control ini pasti ada disiplin kerja yang harus ditegakkan agar semua
proses yang menjadi harapan bisa diwujudkan.

Apa itu quality control?

Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai pengertian quality control menurut para ahli.

Mari kita mulai...

1. Dewan Produktivitas Nasional

Quality control merupakan semua rangkaian aktivitas yang terpadu secara efektif dan dapat
dipakai untuk mengembangkan dan melestarikan serta meningkatkan kualitas dari berbagai
usaha seekonomis mungkin dan dapat memenuhi kepuasan.

2. Dr. K. Ishikawa

Menjelaskan bahwa pengertian quality control merupakan kegiatan meneliti, mengembangkan


dan merancang serta memenuhi kepuasan pembeli, memberikan layanan yang baik dimana
kegiatannya melibatkan semua aktivitas dalam suatu perusahaan, mulai dari atasan sampai
karyawan.

3. Ishita Nobuyuki

Menyatakan bahwa quality control adalah semua aktivitas untuk menjaga dan memperbaiki
produk yang ditawarkan kepada perusahaan. Quality control atau pengendalian mutu bukan
hanya tanggung jawab bagian quality control saja, namun juga semua pihak.

4. Vincent Gasperz (2005:480)

Menyebutkan bahwa quality control merupakan teknik dan kegiatan operasional yang digunakan
guna memenuhi persyaratan kualitas.
5. Feightboum

Menurutnya, quality control adalah sistem yang efektif untuk mengintegrasikan aktivitas
pemeliharaan dan pengembangan mutu dalam perusahaan atau organisasi sehingga bisa
mendapatkan produk dengan tingkat tinggi paling ekonomis dan dapat memuaskan pembeli.

6. Noor Fitrihana

Arti pengendalian mutu atau quality control adalah usaha untuk menjamin agar hasil dari
kegiatan sesuai dengan rencana (planning) yang sudah direncanakan dan memuaskan pelanggan.

7. Astra TQC (1984)

Definisi quality control yaitu sistem manajemen yang mengikutsertakan semua jajaran pekerja
pada semua tingkatan, dengan memakai konsepsi quality control dan metode statistik, untuk
memperoleh kepuasan pembeli maupun karyawan.

8. Reksohadiproja (1995)

Mengungkapkan bahwa quality control merupakan usaha menentukan komponen yang rusak dan
menjaga agar bahan untuk produksi di masa mendatang tidak rusak. Pengendalian mutu ini
adalah suatu alat bagi manajemen untuk terus memperbaiki kualitas suatu produk jika
diperlukan, mengurangi jumlah bahan-bahan yang rusak dan mempertahankan kualitas yang
sudah tinggi.

9. Stepen (Productivity Series No. 14, APO)

Mengartikan bahwa quality control atau pengendalian kualitas adalah rangkaian sistem efektif
yang berguna melakukan pengembangan kualitas, menjaga dan berusaha meningkatkan mutu
kerja, melalui usaha berbagai kelompok dalam perusahaan atau organisasi, sehingga
memungkinkan untuk memproduksi produk dengan sangat ekonomis, serta dapat memberi
kepuasan bagi pembeli.

10. Pusat Produktivitas Nasional (1985)

Mendefinisikan quality control sebagai sistem manajemen yang mengikutkan seluruh jabatan
pada perusahaan dan secara musyawarah berusaha untuk meningkatkan mutu dan produktivitas
serta memberi kepuasan kepada karyawan dan pembeli.
QUALITY ANSSURANCE

Menurut definisinya, Quality Assurance adalah pekerjaan yang memiliki tanggung jawab untuk
memastikan dan menyiapkan segala kebutuhan dari aplikasi yang dibangun oleh perusahaan
dapat bekerja dengan baik.

Proses yang dilakukan adalah dengan melakukan pengujian mulai dari fitur, fungsionalitas,
elemen visual, yang mana untuk dapat mencegah terjadinya bug, program yang tiba – tiba freeze,
dan lain sebagainya. Jadi, sebelum tahap deployment, QA akan melakukan proses pengecekan
terhadap kesiapan setiap bagian dari produk agar saat diserahkan kepada customer, dapat
berjalan dengan baik dan stabil.

Quality Assurance (QA) adalah memastikan semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap
komponen dari layanan atau produk yang disediakan oleh perusahaan untuk memberikan
jaminan kualitas sesuai standar yang diberikan oleh perusahaan. Secara singkatnya,
pengertian Quality Assurance adalah bagian yang bertugas sebagai penjamin kualitas.

Quality Assurance merupakan suatu pendekatan yang berbasis proses (process base approach)
yang tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari tahap perencanaan (planning)
hingga tahap pengiriman produk ke pelanggan sehingga menghindari terjadi pengerjaan ulang
(rework) dan keluhan pelanggan yang akan merugikan reputasi perusahaan serta pengeluaran
biaya-biaya akibat kualitas yang buruk.

Quality Assurance adalah proses yang pro-aktif melakukan penekanan terhadap perencanaan,
dokumentasi dan penentuan panduan kualitas pada awal proyek dimulai untuk memahami
persyaratan dan standar kualitas yang diharapkan. Setelah semua persyaratan dan standar kualitas
yang diinginkan tersebut di-identifikasikan, maka diperlukan pengembangan perencanaan untuk
memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut.

QA atau quality assurance adalah tim yang bertanggung jawab untuk memastikan suatu produk
yang diciptakan oleh perusahaan bisa berfungsi dengan baik. Setelah suatu produk selesai dibuat,
maka mereka akan mencoba menjalankan dan mencoba produk tersebut untuk mengetahui
kualitas produk tersebut
2. TUJUAN.

Yang Mengerjakakan point 2 Atas nama :

- Rana Aprilia ( 2003036 )


- Indra Parawansyah hamka ( 2003054 )

 Tujuan Quality Assurance (QA)

Menurut peraturan menteri pendidikan nasional nomor 63 tahun2009 :

bahwa sistem penjaminan mutu pendidikan memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu:

- Tujuan akhir penjaminan mutu pendidikan adalah tingginya kecerdasan kehidupan manusia
dan bangsa sebagaimana dicita- citakan oleh Pembukaan UUD 1945 yang dicapai melalui
penerapan Standar Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP).

- Tujuan antara penjaminan mutu pendidikan adalah terbangunnya Standar Penjaminan Mutu
Pendidikan (SPMP) termasuk:

1) Terbangunnya budaya mutu pendidikan formal, nonformal atau informal.

2) Pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas dan proporsional dalam penjaminan mutu
pendidikan formal /nonformal pada satuan atau program pendidikan.

3) Ditetapkannya secara nasional acuan mutu dalam penjaminan

mutu pendidikan formal / nonformal.

4) Terpetakannya secara nasional mutu pendidikan formal / nonformal yang dirinci menurut
provinsi, kabupaten/kota dan satuan atau program pendidikan.

5) Terbangunnya sistem informasi mutu pendidikan formal / nonformal berbasis teknologi


informasi dan komunikasi yang andal, terpadu dan tersambung yang menghubungkan satuan atau
program pendidikan.

Sedangkan sistem penjaminan mutu pendidikan menurut direktur jenderal pendidikan dasar dan
menengah yaitu bertujuan menjamin pemenuhan standar pada satuan pendidikan dasar dan
menengah secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan. Sehingga tumbuh dan berkembang
budaya mutu pada satuan pendidikan secara mandiri. Artinya bahwa menjalankan penjaminan
mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan meliputi Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga
Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerjasama dengan komite sekolah.
Penjaminan mutu tidak dilakukan begitu saja tanpa ada maksud dan tujuannya. Kegiatan
penjaminan mutu bermaksud untuk menjamin mutu yang memiliki manfaat baik dari pihak
dalam maupun luar dalam sebuah organisasi.

Hal tersebut dapat dilaksanakan secara internal oleh sekolah atau madrasah yang bersangkutan,
dikontrol dan diaudit melalui kegiatan akreditasi yang dijalankan oleh Badan Akreditasi
Nasional (BAN) Sekolah Menengah atau lembaga lain secara eksternal. Sehingga obyektifitas
penilaian terhadap pemeliharaan dan peningkatan mutu akademik secara berkelanjutan di suatu
sekolah atau madrasah dapat diwujudkan.

Fokus kegiatan penjaminan mutu yaitu proses pemenuhan persyaratan atau standar minimum
pada input, proses, dan hasil. Ada dua bentuk design yang digunakan dalam penjaminan mutu:
pertama, bentuk design kegiatan proses perbaikan dan pengembangan mutu secara berkelanjutan
(continuous quality improvement). CQI (Continuous Quality Improvement) merupakan sebuah
pendekatan pada manajemen mutu yang merevolusi usaha penjaminan mutu secara tradisional,
dengan menekankan pada organisasi dan sistem. Kedua, bentuk budaya mutu yang mengandung
tata nilai, menjadi keyakinan stakeholder pendidikan dan prinsip atau asas yang dianutnya.
Dalam konsep CQI, setiap orang berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam bidangnya masing-
masing. Namun bagaimanapun juga, ambisi tersebut harus tetap realistis dan sesuai dengan
sumber daya yang dimiliki.

Penerapan sistem penjaminan mutu di satuan pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk
memastikan bahwa keseluruhan unsur yang meliputi organisasi, kebijakan, dan proses-proses
yang terkait di satuan pendidikan dapat berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk
menjamin terwujudnya budaya mutu di satuan pendidikan.

Merurut Yorke yang dikutip Suharsaputra dalam tesis Aldi Al Bani bahwa penjaminan
mutu bertujuan untuk:

a. Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan berkesinambungan melalui


praktik yang terbaik dan mau mengadakan inovasi.

b. Memudahkan mendapat bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas atau bantuan lain dari
lembaga yang kuat dan dapat dipercaya.

c. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara konsisten, dan
apabila mungkin, membandingkan standar yang telah dicapai dengan standar pesaing.

d. Menjamin tidak adanya hal-hal yang tidak dikehendaki.

Dari beberapa pendapat diatas sehingga dapat ditarik kesimpulannya bahwa tujuan adanya
Quality Assurance yang diterapkan dalam lembaga pendidikan adalah membantu peran
pemerintah dalam hal mengatasi terjadinya kegagalan para guru atau tenaga pendidik dalam
melakukan pembelajaran sehingga terbangunnya Standar Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP).
Selain itu QA bertujuan untuk memastikan bahwa keseluruhan unsur yang meliputi organisasi
dapat berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Mekanisme Quality Assurance (QA)

Substansi utama Standar Penjaminan Mutu Pendidikan dilaksanakan sesuai dengan teori Deming
yaitu siklus PDCA ( Plan - Do - Check - Act ) pada proses penyelenggaraan pendidikan.

a. Perencanaan Mutu (Plan)

Adanya perencanaan berkaitan dengan penjaminan mutu, meliputi penetapan kebijakan mutu,
tujuan mutu beserta indikator tercapainya, serta penetapan prosedur untuk pencapaian tujuan
mutu.

b. Pelaksanaan (Do)

Adanya pelaksanaan dari apa yang telah direncanakan. Maka untuk menjamin mutu pendidikan,
seluruh proses pendidikan dilaksanakan sesuai dengan Standard Operating Procedures (SOP).

c. Evaluasi (Check)

Adanya monitoring, seluruh kegiatan yang dilakukan diukur,

diperiksa dan di evaluasi termasuk audit mutu internal.

d. Tindakan (Act)

Adanya tindakan lanjut dan perbaikan dari hasil evaluasi. Menyusun rencana perbaikan dan
rencana pelaksanaan program pendidikan.

Maksud dari penjelasan diatas bahwa dalam pelaksanaan penjaminan mutu tidak dapat dilakukan
secara langsung atau menuruti kemauan sendiri terutama oleh kepala sekolah tanpa prosedur
yang jelas, mekanisme penjaminan mutu diawali dengan adanya perencanaan terkait dengan
pencapaian tujuan, pelaksanaan untuk meraih tujuan, evaluasi tujuan yang telah dilakukan dan
perbaikan dari hasil evaluasi. Jadi intinya bahwa mekanisme QA yang diterapkan dalam lembaga
pendidikan hendaknya memiliki suatu sistem yang diawali dari perencanaan diakhiri dengan
evaluasi, serta mengikuti prosedur yang mengatur tentang standar mutu.

 Tujuan Quality Control (QC)

Pengendalian mutu bertujuan untuk menghasilkan produk yang


Sesuai dengan harapan. Dalam rangka melaksanakan pengendalian mutu, manajer perlu
memahami langkah-langkah pengendalian mutu, berikut alat-alat bantu dalam pengendalian
mutu.

Proses pengendalian mutu dapat dilakukan dengan langkah-langkah PDCA (Plan, Do,
Check dan Action) yang diperkenalkan oleh Edwards Deming. Secara lebih rinci pengendalian
terhadap mutu pendidikan ditujukan pada aspek kurikulum pembelajaran, pembinaan murid dan
aspek manajemen sekolah yang berkaitan dengan pengaturan sumber daya dan dana pendidikan
seperti: personil, siswa, sarana dan fasilitas, biaya dan kerjasama sekolah dengan masyarakat.
Ketiga bidang sasaran ini semuanya mengacu pada pengembangan kompetensi siswa secara
optimal.

Sasaran pengendalian mutu pendidikan secara operasional ditujukan pada aspek input
pendidikan, proses dan output atau hasil pendidikan. Menurut Djajuli dalam Nanang dan Ali
secara substansi pengawasan pendidikan secara educative adalah: a) pengawasan implementasi
kurikulum, pengajaran, pemahaman guru terhadap kurikulum, penjabaran guru terhadap teknik
penilaian, penjabaran dan penyesuaian kurikulum, b) pengawasan kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan menurut Nana Syaodih bidang pengendalian ditujukan pada bidang utama
pendidikan, yaitu kurikulum, bimbingan siswa serta manajemen pendidikan.

Quality Control atau yang sering disebut pengendalian mutu atau lebih mudahnya adalah
terkait pengawasan dalam suatu lembaga. Ada sebuah pertanyaan mengapa pengawasan sangat
diperlukan? Salah satu jawabannya adalah, bahwa adanya pengawas atau atasan karena adanya
suatu anggapan jika kita melaksanakan tanggungjawab dengan baik, maka tidak perlu adanya
pengawas, namun hal ini jarang terjadi karena kegiatan dalam organisasi awalnya ada sumber
daya manusia yang terdiri dari atasan (manajer) hingga karyawan. Dalam setiap kegiatan
membutuhkan banyak manusia, sedangkan manusia memiliki multikarakteristik sehingga antara
satu dengan yang lain pasti berbeda-beda baik mulai dari pengetahuan, keterampilan, kejujuran
dan motivasinya. Jika demikian suatu peran pengawasan itu dilakukan karena sering terjadi
tujuan antara organisasi dan karyawan tidak sama dengan maksud dan tujuan lembaga. Sepintas
pengawasan dilakukan untuk mengoptimalkan upaya yang mendekati tercapainya suatu tujuan
yang baik.

Tujuan pengendalian adalah untuk melakukan pengukuran dan perbaikan agar apa yang
telah direncanakan dapat tercapai secara optimal. Sesuai dengan konsep mutu dalam pendidikan
yang meliputi unsur input- proses-output. Maka pengendalian terhadap mutu pendidikan juga
diarahkan pada aspek input, proses dan output.

3. Aktor

Yang Mengerjakan no 3 :
- Ulfia Syarif (2003047)

 Quality Assurance (QA)


1. Seorang Planner atau Konseptor adalah seseorang yang membuat standar,
spesifikasi, membuat prosedur yang tentunya memberikan keyakinan bahwa
persyaratan mutu terpenuhi.
2. Seorang Product manager untuk menganalisis, mengaudit, dan memberikan solusi
untuk sebuah produk.
3. Seorang Customer Experience Leader yang mengutamakan sudut pandang customer
saat me-review sebuah produk.
4. Seorang IT Management yang Skill berpikir secara kritis dan bisa menggambarkan
suatu keadaan dalam gambaran yang besar.
5. Seorang DevOps yang merupakan serangkaian praktik yang mengotomatiskan proses
antara pengembangan aplikasi dan tim pengembang agar mereka dapat melakukan
proses build, test dan release perangkat lunak lebih cepat dan lebih handal.

 Quality Control
1. Seorang Customer Experience Leader atau IT Management yang memegang kendali
penuh dari setiap proses pengembangan produk dan mengutamakan setiap kebutuhan
dari customer.
2. Seorang Project Manager yang menganalisis dan mengaudit kebutuhan produk.
3. Seorang Developer yang mewujudkan desain sebuah produk atau layanan.

.4. Fungsi Quality Control dan Quality Assurance

Yang mengerjakan nomor 4 atas nama: Nurwahidah (2003034)

Salah satu faktor yang sangat penting dalam persaingan pasar adalah kualitas suatu produk
maupun layanan. Kualitas sering dijadikan sebagai suatu tolok ukur dan pembeda untuk suatu
produk dan layanan antara satu produsen dengan produsen lainnya. Oleh karena itu, semua
produsen dan penyedia layanan selalu mencari cara untuk meningkatkan kualitas produk ataupun
kualitas layanannya. Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat baik atau buruknya suatu produk
yang dihasilkan dan apakah produk yang dihasilkan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan ataupun kesesuaiannya terhadap kebutuhan.

Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas, perusahaan (produsen) umumnya akan


menggunakan 2 (dua) teknik yaitu teknik pengendalian kualitas (Quality Control) dan teknik
penjaminan kualitas (Quality Assurance). Kedua teknik tersebut bertujuan untuk memastikan
bahwa produk akhir atau layanan memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang ditetapkan.
Dalam rekayasa dan manufaktur, pengendalian mutu atau pengendalian kualitas (Quality
Control) melibatkan pengembangan sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa dirancang
dan diproduksi untuk memenuhi atau melampaui persyaratan dari pelanggan maupun produsen
sendiri. Sistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa
lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional.

Pengendalian mutu (Quality Control) atau QC untuk akronimnya, merupakan suatu proses
yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang
terlibat dalam kegiatan produksi.

Fungsi utama Quality Assurance adalah memastikan bahwa produk memiliki kualitas yang
baik sesuai dengan standar tertentu. Sementara itu detail tugasnya adalah sebagai berikut:

 Menetapkan dan mempertahankan standar kualitas sehingga dapat mencegah awal


permulaan masalah produk.
 Membuat prosedur dan guidelines untuk pelaporan dan pencatatan data terkait
permasalahan produksi.
 Melakukan monitoring dan pengembangan untuk mencegah terjadinya produk yang
defect (cacat) serta melakukan perbaikannya.
 Mengumpulkan keluhan pelanggan atas masalah produk.
 Menentukan apakah karyawan bagian produksi membutuhkan pelatihan ataukah tidak
untuk meningkatkan kualitas produksi.
 Melakukan audit internal jaminan kualitas.
 Membuat laporan hasil pemantauan seputar kualitas produk untuk diserahkan kepada
atasan.
QA dan QC merupakan bagian dari manajemen kualitas yang memiliki tugas untuk menjaga
kualitas produk. Namun, pendekatan yang dilakukan oleh QA dan QC cukup berbeda. Berikut
perbedaan keduanya:

 QA dalam tugasnya fokus pada pendekatan process base. Sementara itu QC


menggunakan pendekatan product base.
 Dari segi prosesnya, QA merupakan proses proaktif yang dikerjakan sebelum proses
produksi berlangsung dengan melakukan perencanaan, membuat prosedur, dan
spesifikasi atau standar proses produk. Sedangkan QC melakukan proses reaktif ketika
proses produksi berlangsung dengan memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai
dengan regulasi yang ditetapkan oleh QA.
 Dari segi tempat kerja, QA lebih sering bekerja di balik layar dengan kemampuan
pemeriksaan yang baik serta familiar dengan standar engineering dan industrial.
Sedangkan QC lebih sering turun ke lapangan dan terlibat langsung untuk memeriksa dan
memantau proses produksi.uanrdapat 3 (tiga) aspek yang ditekankan pada pendekatan ini,
yaitu :
Unsur-unsur. Seperti : kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan telah
terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.

Seperti : pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi.

Elemen lunak. Seperti : kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi,


semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.

Lingkup kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap produk diperiksa secara
visual, dan biasanya pemeriksaan tersebut menggunakan alat mikroskop stereo untuk
mendapatkan detail halus sebelum produk tersebut dijual ke pasar eksternal. Penekanan Quality
Control (QC) terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat. Dalam
pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara acak
(menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan
dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan, apakah produk dapat dirilis atau ditolak. Hal
ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan
menstabilkan proses produksi (dan proses-proses lainnya yang terkait) untuk menghindari atau
setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada kecacatan-kecacatan di tempat
pertama, yaitu pabrik.

Quality Assurance (QA) dapat didefinisikan secara umum mencakup uji, tes, monitoring, dan
memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam suatu produksi produk. Selain itu, tugas
dari Quality Assurance (QA) yaitu memastikan semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap
komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan untuk memberikan
jaminan kualitas sesuai standar yang diberikan oleh perusahaan. Jadi, secara umum, tugas dan
tanggung jawab dari Quality Assurance (QA) yaitu terkait dengan peran jaminan kualitas suatu
produk. Meskipun sifat yang tepat dari pekerjaan jaminan kualitas akan berbeda berdasarkan
pada industri tertentu, tugas utama dan kompetensi terkait dengan memastikan bahwa produk
tersebut memenuhi standar kualitas yang diperlukan atau diberikan sesuai standar perusahaan.

Quality Assurance (QA) merupakan suatu pendekatan yang berbasis PROSES (process base
approach) yang tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari tahap perencanaan
(planning) hingga tahap pengiriman produk ke pelanggan sehingga menghindari terjadi
pengerjaan ulang (rework) dan keluhan pelanggan yang akan merugikan reputasi perusahaan
serta pengeluaran biaya-biaya akibat kualitas yang buruk. Quality Assurance merupakan proses
yang pro-aktif yaitu melakukan penekanan terhadap perencanaan, dokumentasi dan penentuan
panduan kualitas pada awal proyek dimulai untuk memahami persyaratan dan standar kualitas
yang diharapkan. Setelah semua persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut
teridentifikasi, maka diperlukan pengembangan perencanaan untuk memenuhi persyaratan dan
standar kualitas yang diinginkan tersebut
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu Quality Assurance dan perbedaannya dengan
Quality Control. Keduanya harus dikerjakan secara bersama-sama untuk mendapatkan kualitas
produk yang unggul, khususnya pada perusahaan manufaktur dan juga perusahaan software
development.

5. Fokus Quality Assurance dan Quality Control

Yang mengerjakan Point 5 :


- Tanti Novila (2003044)
Quality Control fokus untuk memperbaiki kesalahan yang terdapat pada suatu produk
sebelum produk dipasarkan kepada konsumen. Jika ternyata mutu produk belum
terpenuhi, maka bagian quality control yang bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
Sedangkan fokus kerja Quality Assurance lebih ke menjamin pemenuhan kualitas
suatu produk. QA aktif berpartisipasi untuk membuat standarisasi suatu produk agar tidak
salah produksi. Jika ternyata ada ketidaksesuaian, maka standarisasinya bisa langsung
diperbaiki saat itu juga sebelum produk diproduksi.

A. Perbedaan Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA)

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara Quality Control dan Quality Assurance.

a. Quality Assurance (QA) fokus pada pencegahan cacat sedangkan Quality Control
(QC) fokus pada identifikasi atau menemukan cacat.
b. Di Quality Assurance (QA), kita mencari cara yang paling efektif untuk menghindari
cacat sedangkan di Quality Control (QC) kita untuk berusaha untuk mendeteksi
kecacatan dan kemudian mencari cara perbaikan untuk membuat kualitas produk
menjadi lebih baik.
c. Quality Assurance (QA) adalah proses pro-aktif sedangkan Quality Control (QC)
adalah proses reaktif.
d. Quality Assurance (QA) merupakan pendekatan berdasarkan proses (process base
approach) sedangkan Quality Control (QC) merupakan pendekatan berdasarkan
produk (product base approach).
e. Quality Assurance (QA) melibatkan proses dalam menangani masalah kualitas
sedangkan Quality Control (QC) melakukan verifikasi terhadap kualitas produk itu
sendiri (pada produknya).
f. Kualitas Audit (Quality Audit) merupakan salah satu contoh proses pada Quality
Assurance (QA) sedangkan Inspeksi dan Pengujian (testing) terhadap produk
merupakan contoh proses pada Quality Control (QC).

B. Kapan profesi QC dan QA dibutuhkan?


QC biasanya dibutuhkan sesudah proses produksi berlangsung. Jika memang
terdapat ketidaksesuaian pada produk, maka QC akan membuat laporan yang
berhubungan dengan kesalahan tersebut. Lalu, menyuruh bagian produksi untuk
mengganti produk tersebut dengan yang baru agar jumlahnya sesuai permintaan
konsumen.
Sedangkan QA lebih dibutuhkan sebelum proses produksi berlangsung.
Bagian quality assurance yang akan membuat perencanaan, Standard Operational
Procedure (SOP), dan spesifikasi produk itu sendiri sehingga saat dicek oleh QC nanti,
maka produk akan terhindar dari kesalahan.
C. Alasan kenapa QC dan QA sangat dibutuhkan
Kesalahan produksi tentu akan mengurangi value perusahaan di mata konsumen.
Itulah kenapa kedua profesi ini dibutuhkan agar perusahaan bisa menghasilkan produk
yang berkualitas. Coba bayangkan kalau misalnya perusahaan salah memproduksi
produk, tentu akan menambah pengeluaran bukan?
Belum lagi kalau kualitas produknya berbeda dari pesanan sebelumnya,
konsumen pasti menjadi skeptis terhadap perusahaan. Bukannya tidak mungkin jika
perusahaan kehilangan beberapa konsumen hanya karena kesalahan kecil tersebut. Itulah
kenapa QC dan QA memegang peranan penting dalam sistem produksi di perusahaan.
D. Tempat bertugas
Mengingat tugasnya berbeda, tempat kerjanya sudah pasti berbeda. Berhubung
karena QC bertugas untuk memastikan kualitas, maka QC akan turun langsung untuk
melakukan pemeriksaan. Jadi, tempat kerjanya kalau tidak di pabrik ya di gudang tempat
produk disimpan.
Sedangkan QA lebih banyak menghabiskan waktu di kantor atau di dalam
ruangan karena tugasnya lebih ke membuat perencanaan, prosedur kerja, menentukan
spesifikasi produk, dan lain sebagainya. Ruang lingkup kerja QA umumnya lebih luas
dan pada umumnya QA mampu membuat konsep yang terstruktur agar mudah dipahami
oleh bagian produksi.

6. . Sifat Quality Assurance dan Quality Control

Yang mengerjakan point 6 :


- Ulfa Tiani Lario (2003046)

Banyak perusahaan yang memakai Quality Assurance (QA) dan Quality Control (
QC) dalam satu Divisi, jadi QA itu ya QC. Quality Assurance dianggap Quality
Control, walaupun mungkin kalau dari pengertian mungkin berbeda,tapi dalam faktanya
QA adalah QC, jadi jarang ada Divisi Quality Assurance dipisah dengan Divisi Quality
Control, karena sebenarnya acuan keduanya pada kualitas mutu, termasuk reliabilitinya.

Meskipun sasaran sama tentang kualitas tetapi QA dan QC adalah dua pekerjaan
bidang yang berbeda, dimana QA itu adalah prosedur untuk pencapaian mutu.
Misalnya Quality plan beserta dokumen pendukungnya. Dan QC adalah aktifitasnya
(pelaksanaa dari prosedur tsb) yang dibuktikan dengan record-record.
Menurut definisi pada ISO 9000:2000 (QMS-Fundamentals and Vocabulary), adalah sbb:

- Quality control (lihat section 3.2.10); part of quality management focused on fulfilling
quality requirements.
- Quality assurance (lihat section 3.2.11); part of quality management focused on
providing confidence that quality requirements will be fulfilled.

Jadi kalau coba diterjemahkan, secara singkat QC terfokus pada pemenuhan


persyaratan mutu (produk/service) sedangkan QA terfokus pada pemberian
jaminan/keyakinan bahwa persyaratan mutu akan dapat dipenuhi. Atau dengan kata lain,
QA membuat sistem pemastian mutu sedangkan QC memastikan output dari sistem itu
memang benar-benar memenuhi persyaratan mutu.

Kalau dari definisi ini, kegiatan-kegiatan inspeksi dan uji (in-coming, in-
process, outgoing) akan masuk kategori QC, sedangkan hal-hal seperti perencanaan
mutu, sertifikasi ISO, audit sistem manajemen, dsb tentu masuk kategori QA.

Beberapa perusahaan, saat ini tidak lagi membedakan antara QA dan QC di dalam
operasional quality management-nya. Cukup disebut departemen Quality, di dalamnya
ada kegiatan merancang jaminan bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi dan sekaligus
bagaimana memenuhi persyaratan mutu tersebut.

QA = Quality Assurance , to lead and operated by assure of an organization


successfully, it is necessary to direct and control it in a systematic and transparent
manner. Maksudnya adalah meyakinkan/menjamin secara kualitas dengan suatu
sistematis kerja dan keterbukaan untuk keberhasilan suatu pekerjaan secara keseluruhan
organisasi di setiap lini dengan melalui sistem control.

QC = Quality Control, to take control of quality by procedural and applicable


reference that implemented direct to process system in good and full fill of minimum
requirement as finally results. Maksudnya adalah pengendalian mutu dengan prosedur
kerja berdasarkan referensi yang dapat diterapkan dan diimplementasikan langsung di
proses pekerjaan tersebut untuk memenuhi persyaratan minimum sebagai hasil akhir
pekerjaan.
Hubungan pendeknya adalah bahwa QA yang meyakinkan / menjamin QC.

QC adalah sistem kendali yang terintregrasi didalam proses, dia berfungsi


mencegah terjadinya defect/ non corformity output, salah satu cara yang sudah kita kenal
antara lain right from begining atau benar sejak awal. metode ini terbukti mampu
mengeliminir non corformity(ketidaksesuaian) pada output dengan pencegahan.
Sedangkan QA lebih tinggi letaknya dalam struktur organisasi, dia memberi
terhadap arahan yang keputusan akhirnya adalah layak atau tidaknya produk dikeluarkan.
Proses ini tentunya melibatkan proses-proses lainnya seperti
produksi, inventory, maintenance. QA lebih menjaga corporate image dengan
mencegah defect ke konsumen. parameternya hanyalah hitam-putih dengan nilai yang
telah dirumuskan dalam fungsi yang kita sebut kualitas.

QC sering membuat suatu organisasi menjadi menggelembung dan gemuk, jika


kita tidak memahami konsep produktifitas. karena man power planning-nya akan
menggelembung atas nama azas independent, sebenarnya orang-orang yang terlibat
dalam proses tersebut itulah fungsi QC. orang Jepang sangat paham akan hal ini dan
melahirkan suatu model management yang disebut TQC dengan produknya yang kita
kenal sebagai GKM (Gugus Kendali Mutu). kesadaran mereka untuk memperbaiki
aktifitas yang tidak perlu dan mengefisienkan langkah proses diluar jam dan lokasi kerja
(walaupun sambil minum di kedai minuman atau makanan). Sesungguhnya proses PDCA
sedang berjalan lewat diskusi non formal.

ini bukan hal yang mudah sebab “Management is no Sains”


contohnya : Total Quality Management berasal dari Mike Robson, seorang
inggris, berdasarkan prinsip bahwa setiap pekerja secara individu mempunyai tanggung
jawab terhadap kualitas pekerjaannya dan pemikiran ini dikembangkan juga kepada para
pemasok supaya perusahaan dapat memproduksi barang dan atau jasa yang berkualitas.
Prinsip ini dikembangkan dari Total Quality Circle yang berasal dari Jepang,
dimana para pekerja berkumpul dalam gugus kendali mutu untuk mendiskusikan dan
memecahkan masalah dan apa yang dapat dilakukan untuk perbaikan dan peningkatan
kualitas. Hingga “poke yoke” dari Shigeo Shingo yang menjadi dasar pengembangan SIX
SIGMA.
Secara fungsi QC merupakan orang operasional yang langsung melakukan
aktivitas checking atau inspeksi terhadap produk, kalau di lini produksi biasanya ada
seoarang yang berfungsi sebagai pengontrol kualitas produk seperti sampling dan
aktifitas lainnya.
Sedangkan untuk QA, dia lebih berperan sebagai analyst untuk memperbaiki
mutu produk, dan datanya bisa diperoleh dari data sampling orang QC atau feedback dari
internal perusahaan ataupun adanya quality complain dari luar perusahaan
yaitu customer. Dan QA biasanya juga berperan sebagai sertifikasi dari produk tersebut…
Jadi intinya QC adalah seorang executor/operator dan QA adalah conceptor.

QA : Penjamin Mutu …

QC : Pengendali Mutu…

Kembali ke perbedaan QC dan QA. Quality control (pengendalian mutu) adalah


kegiatan untuk memantau, mengevaluasi dan menindaklanjuti agar persyaratan mutu
yangditetapkan tercapai
(Product, process, service, inspection, testing, sampling, measurement dan calibration).

Sedangkan Quality Assurance (penjaminan mutu) adalah semua tindakan


terencana, sistematis dan didemonstrasikan untuk meyakinkan pelanggan bahwa
persyaratan yang ditetapkan “akan dijamin” tercapai. Salah satu elemen dari QA adalah
QC. Elemen yang lain yaitu: Planning, organization for quality, Established
Procedure, Supplier Selection, Corrective Action, Document
control, training, Audit dan Management review.

QA (Quality Assurance) : tugasnya memahami specification customer dan


standard yang berhubungan dengan produk, kemudian membuat / menentukan cara
inspectionnya (berupa prosedur) dan mendokumentasi hasil inspectionnya
(manufacturing data report). QA lebih banyak paper work, umumnya memiliki skill
inspection yang baik dan skill menulis procedure dan familiar dengan engineering &
industrial standards.

QC (Quality Control) : tugasnya melakukan inspection berdasarkan prosedur yang


dibuat dan disahkan oleh QA. QC lebih banyak melakukan inspection pada
process manufacturing dan membuat laporannya
Dalam perusahaan besar, biasanya QA dan QC dipisah dan memiliki pimpinan masing-
masing. Sedang dalam perusahaan menengah / kecil kebanyakan digabung.

QA ada di dalam suatu perusahaan yg sudah establish/ memiliki sertifikasi ISO.


Dan ruang lingkupnya lebih besar dalam menjamin kualitas produk dan juga berhak
mereview suatu standart/metode analisa demi menjaminan mutu. Sedangkan QC ruang
lingkupnya hanya pengontrol tidak seperti QA.
Jika terdapat QA pd suatu perusahaan, maka bisa dipastikan terdapat QC di dalamnya.

7. proses
Yang Mengerjakan no 7 :

Liveany yusvita (2002020)

Suatu perusahaan selalu berusaha untuk memberikan produk yang terbaik demi
mendapatkan kepuasan dari konsumen. Untuk memastikan seluruh produk yang dijual ke pasar
dalam kondisi baik, perusahaan memberikan seleksi kualitas produk yang ketat. Quality
Assurance adalah salah satu profesi yang terlibat dalam memastikan kualitas suatu produk
perusahaan.

Quality Assurance (QA) adalah suatu profesi yang berperan memastikan kualitas suatu
produk sesuai dengan ketentuan yang berlaku. QA biasa ditemukan dalam perusahaan
manufaktur dan perusahaan software. Tujuan utama QA adalah mencegah produk cacat mulai
dari tahap perencanaan produksi hingga tahap distribusi produk ke konsumen untuk menghindari
produksi ulang (rework) yang menghabiskan banyak biaya. Dari penjaminan kualitas produk,
diharapkan tidak ada produk dan biaya produksi yang terbuang sia-sia akibat produk tidak lolos
seleksi kualitas.

Tugas dan Tanggung Jawab QA

Tugas dan tanggung jawab dari QA adalah memastikan produk memiliki kualitas yang baik
sesuai dengan peraturan tertentu. BIla dijabarkan, berikut tugas dan tanggung jawabnya secara
detail:

 Merancang contoh prosedur dan guidelines untuk pelaporan dan pencatatan data
 Merencanakan metode pemastian jaminan kualitas terhadap produk
 Memastikan berlakunya peraturan kualitas dan industri perusahaan
 Memantau dan mengembangkan tindakan pencegahan dan perbaikan
 Memeriksa kegiatan manajemen risiko
 Menghimpun dan menyusun data statistik
 Melacak keluhan pelanggan atas masalah produk
 Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk meningkatkan kualitas
 Audit internal jaminan kualitas
 Menganalisis data identifikasi perbaikan jaminan mutu
 Menyiapkan laporan hasil pemantauan seputar kualitas produk
Mengapa Perusahaan Membutuhkan Quality Assurance?

QA memberi perusahaan data nyata tentang apa yang diinginkan konsumen langsung dari
sumbernya. Kemudian perusahaan dapat mengidentifikasi titik dan area yang perlu ditingkatkan
dalam menjaga kualitas produk perusahaan. Seperti yang diketahui, perusahaan memproduksi
banyak sekali produk dan bisa saja sewaktu-waktu kualitasnya menurun karena tingkat jaminan
yang longgar.
Padahal kualitas produk yang tinggi tinggi membangun kepercayaan dengan konsumen
dan membuat tingkat kekuatan perusahaan di pasar semakin kuat. Ketika konsumen tidak puas
dengan produk perusahaan, konsumen umumnya akan melakukan komplain atau protes terhadap
produk. Hal tersebut dapat merusak reputasi perusahaan dan berdampak negatif pada masa depan
produk. Dapat disimpulkan bahwa jaminan kualitas dari QA membantu perusahaan memenuhi
tuntutan dan harapan konsumen terhadap produk.

Jaminan kualitas produk juga mampu membuat perusahaan menghemat dan melakukan
mitigasi risiko sebelum masalah mengenai produk muncul atau semakin membesar. Staff QA
akan membantu menetapkan dan mempertahankan standar kualitas dengan mencegah awal
permulaan masalah produk. Kualitas produk yang terjamin merupakan investasi bagi perusahaan.
Ketika jaminan kualitas dilakukan dengan benar, perusahaan akan lebih percaya diri dan
maksimal dalam memasarkan produk dan bersaing dengan kompetitor.

Tak selalu soal produk, QA juga berperan besar pada produktivitas karyawan khususnya
pada staff produksi. Dengan memiliki jaminan kualitas produk yang paten dan pasti, staff
produksi akan mendapatkan uraian job desk yang lebih jelas tentang langkah-langkah kinerjanya.
Pemborosan akibat produksi produk yang tak sesuai kualitas pun semakin diminimalisir oleh
karyawan produksi. Pada akhirnya, peran QA sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan.

Skill Wajib Quality Assurance

Untuk menjaga kualitas produk suatu perusahaan, diperlukan skill wajib yang harus dimiliki QA.
Apa saja skill tersebut?

Mengidentifikasi Masalah

Ketika produk di produksi, QA harus mendeteksi masalah yang bisa muncul dari
produksi produk dan membuat rencana untuk meminimalisir masalah agar tak lagi muncul. Bila
masalah muncul dalam produk, maka QA harus segera menyelesaikan masalah tersebut.
Semakin dini masalah diidentifikasi, maka semakin baik.

Menguasai Produk

Tidak mungkin bagi QA untuk menganalisis dan mengidentifikasi masalah pada produk
jika tidak menguasai produk. Wawasan yang dalam mengenai produk akan membantu seorang
staf QA menganalisis dan mengidentifikasi produk serta jaminan kualitas yang berlaku.

Teliti
Perhatian dan teliti terhadap detail terkecil sekalipun akan membantu untuk memastikan
semua produk memiliki kualitas yang sesuai. Memperbaiki detail kecil dapat mencegah masalah
besar yang terjadi di rantai pasokan produk.

Memahami Standar Kualitas

Memahami standar kualitas adalah keterampilan penting untuk jaminan kualitas.


Sebagian besar karyawan harus bekerja dalam standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Standar
kualitas masing-masing perusahaan akan sangat berbeda dengan perusahaan lain, tergantung
dalam sektor apa perusahaan tersebut beroperasi.

Berpikir Kritis

Setiap QA harus memiliki pemikiran kritis karena sangat penting untuk pengujian
produk. Aspek-aspek kepribadian sangat berpengaruh seperti rasa ingin tahu, keinginan untuk
menemukan akar masalah, pertanyaan apa yang harus diajukan, dan lain-lain lebih disukai
dibandingkan hanya diam. Pikiran yang kritis dapat membuat produk mampu melewati jaminan
kualitas dengan baik.

Perbedaan Quality Assurance dengan Quality Control

Banyak orang yang mengira jika QA dan QC adalah profesi yang sejenis. Padahal tidak
demikian. QA dan QC merupakan bagian dari manajemen kualitas dan sama-sama berusaha
dalam menjaga kualitas produk. Namun, peran dan tugasnya agak sedikit berbeda. Pendekatan
yang dilakukan oleh QA dan QC cukup berbeda. Jika QA menggunakan pendekatan process
base, maka QC menggunakan pendekatan product base.

QA adalah proses proaktif yang tugasnya dilakukan sebelum proses produksi


berlangsung dengan melakukan perencanaan, membuat prosedur, dan spesifikasi atau standar
proses produk. Kemudian, QC melakukan proses reaktif ketika proses produksi berlangsung
dengan memastikan bahwa produk sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh QA.

Dari segi tempat kerja, lingkungan QA dan QC pun jauh berbeda. QA lebih sering
bekerja melalui kantor dan memiliki wawasan pemeriksaan yang baik serta familiar dengan
standar engineering dan industrial. Sementara QC lebih sering turun ke lapangan dan terlibat
langsung dalam proses produksi untuk pemeriksaan dan pembuatan laporan pengecekan.
Demikian dapat disimpulkan bahwa QA dan QC sama-sama saling melengkapi dalam menjaga
kualitas produk suatu perusahaan.

8.Peran

Yang Mengerjakan No 8 :

Zamzabila Ramadani Annur (20030409)


QUALITY ASSURANCE

Quality Assurance berperan dalam menjamin kualitas, Quality Assurance bertanggung


jawab untuk memastikan sebuah produk yang akan dilepas ke pasaran sudah memenuhi semua
standar kualitas untuk setiap komponennya. Untuk itu, seorang staf QA akan secara aktif
melakukan monitoring dan serangkaian uji dalam upaya memberi jaminan kualitas pada pembeli.

Secara garis besar Quality Assurance memiliki beberapa tugas peran utama, yaitu :

1. Menguji produk yang dikembangkan dan mengindentifikasi kekurangannya.


2. Menyarankan solusi untuk kekurangan yang ditemukan di dalam produk.
3. Memastikan fungsi-fungsi yang dirancang dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan
harapan client.
4. Berkolaborasi dengan tim developer untuk memastikan proyek dapat berjalan dengan
baik.
5. Membuat laporan akan hasil QA testing.
Tugas Dan Tanggung Jawab Quality Assurance :

 Membuat kebutuhan dokumen, draf, dan mampu mengimplementasikan setiap standar


prosedur QA untuk kepentingan organisasi maupun bisnis yang dijalankan.
 Melakukan evaluasi terhadap hasil regulasi baru dan yang sudah ada untuk memastikan
setiap protokol berjalan dengan semestinya.
 Melakukan proses audit terhadap setiap fitur dan fungsionalitas dari aplikasi.
 Memastikan ulang bahwa kualitas produk telah diperbarui dan diuji cobakan.
 Dapat memastikan kembali terhadap penyesuaian yang sedang terjadi, serta mengurangi
tingkat terjadinya risiko manajemen yang dapat mempengaruhi aktivitas perusahaan atau
organisasi.
QUALITY CONTOL

Quality control memiliki peran yang signifikan dalam bisnis sektor pergudangan dan
manufaktur. Keberadaan quality control bisa membantu perusahaan untuk menjaga kualitas
produk hingga kepuasan pelanggan. Secara definisi, quality control adalah proses pengecekan
yang dilakukan perusahaan untuk bisa membuat produk dengan standar yang sudah ditentukan.
Bahkan, quality control juga bisa memperbaiki kualitas produk menjadi lebih baik sebelum
sampai ke tangan konsumen.

Tugas dan Tanggung Jawab Bagian Quality Control :

 Membuat contoh prosedur dan panduan untuk dicatat dan dilaporkan secara terperinci.
 Membuat planning quality control dan quality assurance produk yang sesuai ketentuan
perusahaan.
 Mengawasi jalannya ketentuan tersebut untuk memastikan manajemen kualitas produk.
 Mengembangkan metode baru atau perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan penjaminan
kualitas produk.
 Mengevaluasi dan menganalisis kegiatan manajemen risiko.
 Membuat data statistik.
 Menganalisis keluhan konsumen terhadap kendala pemakaian produk.
 Mengaudit secara internal manajemen kualitas produk.
 Menganalisis data perbaikan dari tim quality control.
 Membuat laporan hasil monitoring manajemen kualitas atau quality control produk.

9. Aktivitas

Yang mengerjakan poin 9 atas nama :

- Nurul Ismi Rustam (2003033)

Aktivitas QC dan QA

Aktivitas secara keseluruhan. QC wajib tahu apa yang menjadi kesalahan dalam
memproduksi suatu produk, lalu memperbaikinya dengan peralatan dan sumber daya yang ada.
Dengan demikian, kualitas produk tetap terjaga.

Sedangkan QA lebih banyak bekerja untuk menyusun sistem manajemen produk yang
bagus itu seperti apa. Jika standarisasinya berubah, maka QA akan segera laporkan kepada
bagian produksi. Jadi, bisa dikatakan antara QA, bagian produksi, dan QC akan selalu
berhubungan dalam aktivitas produksi.

10 Kategori

Yang mengerjakan poin ke-10

- Zulkarnain: (2003060)

Definisi dari QC dan QA

Secara singkat definisi dari ISO menjelaskan bahwa QC terfokus terhadap pemenuhan
persyaratan mutu (produk/service). Sedangkan definisi QA, Quality assurance part of quality
management focused on providing confidence that quality requirements will be fulfilled. Jika
diterjemahkan definisi tersebut QA terfokus pada pemberian jaminan/keyakinan bahwa
persyaratan mutu akan dapat dipenuhi.

Selain definisi dari ISO perlu juga mengetahui pengertian QC dan QA menurut
Eurachem. Menurut Eurachem, yang dimaksud dengan jaminan kualitas (QA) adalah tindakan
yang direncanakan sistematis diperlukan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
suatu produk atau jasa akan memenuhi persyaratan untuk kualitas yang diberikan. Sedangkan,
Quality control (QC) adalah kegiatan yang sehari-hari dilakukan seperti, operasional teknik dan
kegiatan yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.

Kategori Jaminan Kualitas digunakan untuk mengidentifikasi item paling penting dari
LHC dan untuk memastikan bahwa tingkat Jaminan Kualitas yang benar ditetapkan untuk setiap
item. Untuk memberikan pedoman untuk menetapkan Kategori Jaminan Kualitas dari sistem,
sub-sistem, rakitan, dan suku cadang LHC.

Pengertian Quality Control adalah suatu kegiatan untuk meneliti, mengembangkan,


merancang serta memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana
pelaksanaanya yang melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai pimpinan teratas
sampai karyawan dalam pelaksanaannya.

QC bisa disebut sebagai operator atau juga eksekutor, dimana QC melakukan inspeksi
terhadap produk. Kegiatan-kegiatan inspeksi dan uji (in-coming, in-process, outgoing) termasuk
kategori QC. Sedangkan, QA disebut sebagai planner atau konseptor, dimana QA ini memiliki
hak untuk membuat standar, spesifikasi, membuat prosedur yang tentunya memberikan
keyakinan bahwa persyaratan mutu terpenuhi. Salah satu elemen dari QA adalah QC. Elemen
yang lainnya yaitu planning, organization for quality, established procedure, supplier selection,
corrective action, document control, training, audit, dan management review.

Adapun yang termasuk kategori QA yaitu perencanaan mutu, sertifikasi ISO, dan audit
sistem manajemen.Sertifikasi ISO, Audit System Manajemen Dan Sebagainya Termasuk Ke
Dalam Kategori QA. Secara Singkat, QA Yang Bertugas Menjamin QC.

Quality assurance atau jaminan mutu merupakan bagian dari manajemen mutu yang
difokuskan pada pemberian keyakinan bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi.

11. Kedudukan Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)

Yang mengerjakan oleh no 11 :

- Aqiilah Fadia Haya


- Nur Azizah Djafar
Dalam Suatu Perusahaan, Quality Control Dan Quality Assurance Umumnya Merupakan Satu
Divisi Yang Sama Karena Kedua Hal Ini Memang Mengacu Kepada Mutu. Namun,
Walaupun QA Dan QC Sama-sama Mengarah Kepada Mutu, QA Dan QC Merupakan Dua
Hal Yang Berada Pada Bidang Yang Berbeda.

Mutu Telah Dikenal Sejak Empat Ribu Tahun Yang Lalu. Bangsa Mesir Kuno Mengukur
Dimensi Batu-batu Yang Digunakan Untuk Membangun Piramida. Seiring Dengan
Perkembangan Industri Saat Ini, Mutu Mengalami Perkembangan Sebagai Berikut :

Gambar 1. Perkembangan quality assurance & quality control

*penjelasan :

1. 1. Inspeksi (Inspection)
Pada Tahun 1920-an, Para inspector Mengukur Hasil Produksi Berdasarkan Spesifikasi.
Namun, inspector Pada Zaman Tersebut Tidaklah Independen. Hal Ini Menyebabkan
Adanya Kecurangan Akibat Adanya Beberapa Kepentingan.
Seandainya inspector Melakukan Penolakan Terhadap Suatu Proses Produksi
Akibat output Yang Dihasilkan Tidak Sesuai Dengan Spesifikasi, Maka Bagian Pabrik
Akan Tetap Meloloskannya Tanpa Memperhatikan Mutu Dari output Yang Dihasilkan.

1. 2. Pengendalian Mutu (Quality Control)


Adanya Perang Dunia II Pada Tahun 1924-an, Mengharuskan Dihasilkannya Produk
Militer Yang Bebas Cacat. Cara Yang Digunakan Yaitu Adanya Pengendalian Mutu
Selama Memproduksi Produk Militer Tersebut. Hal Ini Menyebabkan
Para inspector Beralih Menjadi Para Pengendali Mutu. Untuk Mendapatkan Hasil
Penilaian Mutu Produk Militer Yang Baik, Maka Para Pengendali Mutu Ini Merupakan
Pihak Yang Independen

1. 3. Penjaminan Mutu (Quality Assurance)


Sehubungan Dengan Adanya Rekomendasi Yang Diajukan Oleh Para Teknik-teknik
Statistik Terkait Dengan Pengendalian Mutu Produk, Perlu Adanya Pihak Yang
Melakukan Pengambilan Keputusan. Hal Ini Kemudian Menyebabkan Adanya
Perkembangan Pengendalian Mutu Menjadi Penjaminan Mutu (Quality Assurance). QA
Bertanggung Jawab Memastikan Proses Yang Berjalan Dengan Produk Yang Dihasilkan
Sesuai Dengan Spesifikasi Yang Telah Ditetapkan Melalui Pelaksanaan Audit, Pelatihan
Dan Analisis Kinerja

1. 4. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management)


Mutu Fungsi Produksi Bukanlah Satu-satunya Hal Yang Mempengaruhi Kepuasan
Pelanggan. Seiring Dengan Perkembangannya, Manajemen Mutu Tidak Hanya Menjadi
Tanggung Jawab Bagian Tertentu, Tetapi Menjadi Tanggung Jawab Setiap Individu
Dalam Perusahaan. Inilah Yang Disebut Dengan Total Quality Management.

Quality Assurance (Penjaminan Mutu) Adalah Rangkaian Tindakan Terencana,


Sistematis Dan Ditunjukan Untuk Meyakinkan Pelanggan Bahwa Persyaratan Yang Telah
Ditetapkan Akan Dijamin Tercapainya. QA Lebih Berperan Sebagai Analyst Untuk
Memperbaiki Suatu Produk/service Yang Datanya Diperoleh Dari sampling Bagian
QC, feedback Dari Internal Perusahaan Maupun Adanya complain Yang Diterima
Dari customer. Selain Itu, QA Juga Umumnya Berperan Sebagai Sertifikasi Atas Terjaminnya
Mutu Suatu Produk/service.

Berdasarkan ISO 9000-2000 Section 3.2.11 (QMS-Fundamentals And Vocabulary), Quality


Assurance “Part Of Quality Management Focus On Providing Confidence That Quality
Requirements Will Be Fulfilled”. Ini Berarti Bahwa Quality Assurance Terfokus Kepada
Pemberian Jaminan /keyakinan Bahwa Persyaratan Mutu Akan Dipenuhi.
Berdasarkan ISO 9000-2000 Section 3.2.11 (QMS-Fundamentals And Vocabulary), Quality
Assurance “Part Of Quality Management Focus On Providing Confidence That Quality
Requirements Will Be Fulfilled”. Ini Berarti Bahwa Quality Assurance Terfokus Kepada
Pemberian Jaminan /keyakinan Bahwa Persyaratan Mutu Akan Dipenuhi.
Menurut ISO 9000-2000 Section 3.2.10 (QMS-Fundamentals And Vocabulary), Quality
Control “Part Of Quality Management Focused On Fulfilling Quality Requirements”.
Berdasarkan Arti Tersebut, QC Berfokus Kepada Pemenuhan Persyaratan Mutu Suatu Produk
Atau service.
Mengacu Kepada Definisi Di Atas, Kegiatan-kegiatan Inspeksi Dan Uji Termasuk Kepada
Kategori QC Dan Kegiatan-kegiatan Yang Berhubungan Dengan Perencanaan Mutu,
Sertifikasi ISO, Audit System Manajemen Dan Sebagainya Termasuk Ke Dalam Kategori
QA. Secara Singkat, QA Yang Bertugas Menjamin QC.

QC Menjadi Suatu Alat Yang Digunakan Untuk Menjamin Tercapainya Suatu Kesepakatan
Mutu. QA Memiliki Kedudukan Lebih Tinggi Dari QC Dimana QA Bertugas Menentukan
Layak Tidaknya Suatu Produk/service. QA Lebih Kepada Menjaga Image Perusahaan Dengan
Mencegah Defect Kepada Konsumen. Parameter Yang Digunakan Yaitu Kesesuaian
Produk/service Yang Dihasilkan Dengan Standar Yang Telah Ditetapkan.
Secara Fungsi, QC Merupakan Orang Bagian Operasional/ Operator Yang Langsung Melakukan
Aktivitas Pemeriksaan/inspeksi Terhadap Produk/service. Untuk Lini Produksi, Umumnya
Adanya Seorang Pengontrol Mutu Produk Seperti sampling Dan Aktivitas Lainnya. Sedangkan,
QA Bertugas Melakukan Analisis Terhadap Ketidaksesuaian Mutu. Kesimpulannya, QC
Berperan Sebagai executor/operator Dan QA Sebagai conceptor.
Perbedaan Lain Antara QA Dan QC Yaitu, QC Merupakan Kegiatan Untuk Memantau,
Mengevaluasi Dan Menindaklanjuti Yang Dibuktikan Dengan Adanya Data-data/Record.
Sedangkan QA Merupakan Prosedur Untuk Mencapai Terjaminnya Mutu. Ini Berarti Bahwa QC
Lebih Kepada Tindakan reactive Dan Pemecahan Masalah. QA Lebih Kepada
Tindakan proactive Dan Pencegahan Terjadinya Suatu Masalah.
Gambar 2. Perbedaan quality assurance & quality control

Dalam Perusahaan Besar, QA Dan QC Umumnya Dipisahkan Dan Memiliki Pimpinan Masing-
masing. Namun Bagi Perusahaan Menengah/kecil, QA Dan QC Umumnya Digabung. QA Dalam
Perusahaan Besar Yang Telah Memiliki Sertifikasi ISO, Ruang Lingkup Yang Dimilikinya
Lebih Besar Dalam Menjamin Mutu Produk/service Serta Berhak Melakukan Review Terhadap
Standar/metode Analisa Yang Berlaku Saat Ini Demi Menjamin Tercapainya Suatu Mutu Yang
Diharapkan.

12. Tugas Utama

Yang mengerjakan No 12 :

- Nita Amaliah (2003024)

QC melakukan tugasnya ketika proses produksi berlangsung.Sedangkan QA melakukan


tugasnya sebelum proses berlangsung. QA akan membuat perencanaan, membuat prosedur, dan
spesifikasi/standar proses dan produk yang akan diperuntukan untuk QC tujuannya agar dapat
mencegah terjadinya ketidaksesuaian.

Kesalahan produksi tentu akan mengurangi value perusahaan di mata konsumen. Itulah
kenapa kedua profesi ini dibutuhkan agar perusahaan bisa menghasilkan produk yang
berkualitas. Coba bayangkan kalau misalnya perusahaan salah memproduksi produk, tentu akan
menambah pengeluaran bukan?

Belum lagi kalau kualitas produknya berbeda dari pesanan sebelumnya, konsumen pasti
menjadi skeptis terhadap perusahaan. Bukannya tidak mungkin jika perusahaan kehilangan
beberapa konsumen hanya karena kesalahan kecil tersebut. Itulah kenapa QC dan QA memegang
peranan penting dalam sistem produksi di perusahaan.

Mengingat tugasnya berbeda, tempat kerjanya sudah pasti berbeda. Berhubung karena
QC bertugas untuk memastikan kualitas, maka QC akan turun langsung untuk melakukan
pemeriksaan. Jadi, tempat kerjanya kalau tidak di pabrik ya di gudang tempat produk disimpan.

Sedangkan QA lebih banyak menghabiskan waktu di kantor atau di dalam ruangan


karena tugasnya lebih ke membuat perencanaan, prosedur kerja, menentukan spesifikasi produk,
dan lain sebagainya. Ruang lingkup kerja QA umumnya lebih luas dan pada umumnya QA
mampu membuat konsep yang terstruktur agar mudah dipahami oleh bagian produksi.

Selanjutnya adalah tujuan dari kedua profesi ini. QC dibutuhkan untuk menguji proses,
tapi pada produk yang sudah selesai dikembangkan. Singkatnya sebelum produk dijual ke pasar,
maka QC akan melakukan pengecekan ulang untuk menghindari barang yang rusak atau tidak
sesuai permintaan konsumen.

BNI KPR Griya Mobile

Sedangkan tujuan QA sebenarnya hampir sama, yaitu untuk melakukan pemeriksaan


juga, tapi lebih ke proses pengembangan produk sebelum dicek oleh QC. Jadi, QA akan melihat
dulu apakah ada produk yang ukurannya tidak sesuai, potongan produk yang salah, dan
pemakaian warna pada produk.

Alasan kenapa QC dan QA sangat dibutuhkan

Kesalahan produksi tentu akan mengurangi value perusahaan di mata konsumen. Itulah
kenapa kedua profesi ini dibutuhkan agar perusahaan bisa menghasilkan produk yang
berkualitas. Coba bayangkan kalau misalnya perusahaan salah memproduksi produk, tentu akan
menambah pengeluaran bukan?
Belum lagi kalau kualitas produknya berbeda dari pesanan sebelumnya, konsumen pasti
menjadi skeptis terhadap perusahaan. Bukannya tidak mungkin jika perusahaan kehilangan
beberapa konsumen hanya karena kesalahan kecil tersebut. Itulah kenapa QC dan QA memegang
peranan penting dalam sistem produksi di perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai