Anda di halaman 1dari 5

Nama Penerbit : Barham Siregar

Vol : 1

Nomor : 2

Tahun : Juni 2017

Judul Jurnal : Memahami Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia


Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Flippo (1984), terdiri dari:
1. Procurement ( Pembelian ) adalah proses untuk mendapatkan barang dan
jasa dengan kemungkinan pengeluaran yang terbaik, dalam kualitas dan
kuantitas yang tepat, waktu yang tepat, dan pada tempat yang tepat untuk
menghasilkan keuntungan atau kegunaan secara langsung bagi pemerintah,
perusahaan atau bagi pribadi yang dilakukan melalui sebuah kontrak.
2. Development ( Pengembangan ) merupakan proses pengembangan
kemampuan karyawan sebagai seorang individu dan menemukan serta
memanfaatkan potensi yang ada.
3. Compensation ( Kompensasi ) adalah sebagai segala sesuatu yang diterima
oleh karyawan sebagai balas jasa atas hasil kerja mereka.
4. Integration ( Integrasi ) adalah kegiatan menyatu padukan keinginan
karyawan dan kepentingan perusahaan, agar tercipta kerja sama yang
memberi kepuasan
5. Maintenance ( Pemeliharaan ) adalah usaha mempertahankan dana atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, dansikap karyawan, agar mereka tetap
loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
6. Separation ( Pemutusan Hubungan Kerja ) adalah pengakhiran hubungan
kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan
kewajiban antara karyawan dan perusahaan.
Menurut De Cenzo and Robbins (1996) Fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia terdiri dari :
1. Staffing: strategic human resources, recruiting, and selection;
(Penempatan staf: sumber daya manusia strategis, rekrutmen, dan seleksi )
2. Training and development: orientation, employee training, employee
development and career development
(Pelatihan dan pengembangan: orientasi, pelatihan karyawan,
pengembangan karyawan dan pengembangan karir )
3. Motivation: Motivation theories and the job design, performance
appraisal, rewards and compensation, employee benefit
(Motivasi: Motivasi teori dan desain pekerjaan, penilaian kinerja,
penghargaan dan kompensasi, manfaat karyawan )
4. Maintenance: safety and health, communication, employee relation.
(Pemeliharaan: keselamatan dan kesehatan, komunikasi, hubungan
karyawan.)

Sedangkan menurut Milkovich and Boudreau (1997) berpendapat sama,


bahwa fungsi manajemen sumber daya manusia mencakup :
1. Staffing: recruiting, selection, separations and diversity
(Penetapan Staf: perekrutan, seleksi, pemisahan dan keragaman)
2. Training and development: careers, continuous learning, and
mentoring;
(Pelatihan dan pengembangan: karier, pembelajaran berkelanjutan, dan
mentoring )
3. Compensation : Base pay on markets, pay for performance, benefit/non
financial (Kompensasi:
(Pembayaran pokok di pasar, pembayaran kinerja, manfaat / non finansial)
4. Employee relations: communications, grievance/dispute resolution,
union relations, safety and health
(Hubungan karyawan: komunikasi, pengaduan / penyelesaian perselisihan,
hubungan serikat pekerja, keselamatan dan kesehatan kerja )
5. Work structure: job analysis, teams, performance management, and
employee involvement
(Struktur kerja: analisis pekerjaan, tim, manajemen kinerja, dan keterlibatan
karyawan )

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa


fungsi operasional Manajemen sumber daya manusia meliputi :
1) Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan tenaga kerja merupakan operasi dari manajemen sumber
daya manusia. Dengan perencanaan tenaga kerja dimaksudkan ada upaya
untuk merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi ini.
Fungsi ini mulai Analisis pekerjaan, rekrutmen, penempatan sampai pada
orientasi pekerjaan. Kegiatan rekrutmen atau penarikan sumber daya
manusia bertujuan agar organisasi dapat memperoleh sumber daya manusia
sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Aplikasi kegiatan ini adalah
dengan adanya seleksi yang dilakukan untuk dapat mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Apabila
sudah memenuhi syarat, maka tenaga kerja tersebut dapat ditempatkan
sesuai dengan keahliannya masing-masing.

2) Pengembangan Tenaga Kerja


Pengembangan tenaga kerja merupakan suatu kondisi yang
menunjukkan adanya peningkatan–peningkatan kualitas tenaga kerja
sehingga dapat mengurangi ketergantungan organisasi untuk menarik
karyawan baru. Adapun tujuan pengembangan Sumber Daya Manusia
diarahkan untuk merubah Sumber Daya Manusia yang potensial tersebut
menjadi tenaga kerja yang produktif, serta mampu dan terampil sehingga
menjadi efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.
Pengembangan tenaga kerja dapat dilakukan dengan mengadakan
pendidikan dan latihan yang rutin, promosi dan mutasi. Pendidikan dan
latihan dilakukan agar tenaga kerja dapat selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Promosi dapat digunakan untuk cara
pengembangan tenaga kerja, karena promosi merupakan perpindahan
karyawan ke jenjang yang lebih tinggi. Sementara mutasi adalah
perpindahan karyawan dari satu unit ke unit yang lain tanpa merubah
jenjang yang ada. Adanya mutasi ini diharapkan karyawan mempunyai
multi skill. Adanya pengembangan tenaga kerja, baik melalui pendidikan
dan latihan, promosi maupun mutasi akan dapat memotivasi karyawan
untuk mempunyai kinerja yang baik sehingga dalam penilaian prestasi kerja
dapat maksimal.

3) Penilaian Prestasi Kerja


Penilaian prestasi kerja merupakan salah satu aspek yang penting
dalam pengelolaan sumber daya manusia. Dengan adanya penilaian prestasi
kerja, maka dapat diketahui karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang
baik maupun yang kurang. Hal ini akan berdampak pada pemberian
kompensasi.

4) Pemberian Kompensasi
Fungsi pemberian kompensasi meliputi kegiatan pemberian balas jasa
kepada para karyawan. Kompensasi ini dapat berupa finansial maupun non
finansial. Kegiatan disini meliputi penentuan sistem kompensasi yang
mampu mendorong prestasi karyawan, dan juga menentukan besarnya
kompensasi yang akan diterima oleh masing–masing pekerja secara adil.

5) Pemeliharaan Tenaga Kerja


Di dalam pemeliharaan tenaga kerja ada pelaksanaan aspek ekonomis
dan non ekonomis yang diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan
konsentrasi penuh bagi pekerja guna menghasilkan prestasi kerja yang di
harapkan oleh organisasi. Aspek ekonomis berhubungan dengan pemberian
kompensasi yang berupa gaji dan bonus yang sebanding dengan hasil
kerjanya. Aspek nonekonomis berupa adanya jaminan kesehatan,
kesejahteraan dan keamanan serta kenyamanan dalam bekerja. Adanya
kegiatan pemeliharaan tenaga kerja yang memadai akan memperkecil
adanya konflik antara tenaga kerja dengan pemberi kerja. Dalam
pemeliharaan sumber daya manusia ada beberapa yang perlu dikaji antara
lain tentang kepuasan kerja karyawan, pengelolaan konflik, motivasi
karyawan dan komunikasi yang terjadi dalam organisasi.

6) Pemberhentian
Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir manajemen sumber
daya manusia. Fungsi pemberhentian harus mendapat perhatian yang serius
dari manajer SDM karena telah diatur oleh undang-undang dan mengikat
bagi perusahaan maupun karyawan. Istilah pemberhentian atau separation,
pemisahan adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari organisasi
(perusahaan) yang disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan
organisasi, pensiun, aatau sebab-sebab lain yang diatur oleh undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai