Anda di halaman 1dari 7

NAMA:MUH.

AZHARI RAMADHAN

NIM:191120032

KLS:MANAJEMEN A1

SOAL DAN JAWABAN UTS MANAJEMEN SDM

1. Membicarakan manajemen sumberdaya manusia kita mengenal fungsi manajerial dan

fungsi operasional. Begitu juga untuk bisa memahami MSDM perlu pendekatan

multidimensional. Pertanyaannya adalah.

1.1. Sebutkan dan jelaskan fungsi manajerial dari MSDM!

1.2. Sebutkan dan jelaskan juga fungsi operasional dari MSDM!

1.3. Sebutkan pendekatan multidimensional dalam memahami MSDM? Dan jelaskan salah

satu saja pendekatan tersebut!

2. Perencanaan adalah starting point dalam MSDM. Perencanaan adalah pengambilan

keputusan sekarang untuk dikerjakan untuk masa akan datang.

2.1. Sebutkan 10 rencana hidup suadara/ri? Kapan diwujudkan?

2.2. Jelaskan kalimat dibawah ini, ”Perjalanan 1000 mil, diawali dengan langkah pertama”!

2.3. Dalam perencanaan dan penempatan MSDM kita kenal kalimat, “The Right Man or

Women, The Right Job and The Right Time”! Jelaskan kalimat diatas.

3.1. Apa yang dimaksud Rekrutmen (rekrutment)?

3.2. Apa yang dimaksud dengan Desain Pekerjaan (Job Desain)?

3.3. Apa yang dimaksud dengan Seleksi (Selection)?

3.4. Apa yang dimaksud dengan orientasi (orientation)?

3.5. Apa yang diamaksud dengan penempatan (placement)?

3.6. Apa yang dimaksud dengan pelatihan (training)?

3.7. Apa yang dimaksud dengan pengembagan (development)? (Nomer tiga bobotnya

4.1. Menurut Robin dan Kreitner apa yang dimaksud dengan motivasi (motivation)?
4.2. Sebutkan lima jenjang kebutuhan menurut Abraham Maslow?

4.3. Sebutkan tiga teori kebutuhan menurut David McClelland?

5.1. Apa perbedaan hoax dengan fake news?

5.2. Bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif ketika presentasi?

5.3. Mengapa masyarakat Indonesia mudah percaya dengan berita bohong?

5.4. Bagaimana kriteria SDM yang brkualitas di era 4.0?

JAWABAN

1.1.
1. Perencanaan
Dalam hal ini fungsi manajemen dalam perencanaan harus bisa
membuat program yang mencakup apa yang akan dilakukan, siapa
yang melakukan,, bagaimana cara melakukan serta kapan dan dimana
dilakukan.
2. Pengorganisasian
Fungsi kedua yaitu pengorganisasian. Ini adalah tahap yang harus
dilakukan setelah melakukan poin perencanaan. Setelah melakukan
perencanaan kemudian bentuk organisasi untuk menjalankan rencana
yang telah dibuat.
3. Pengarahan
Organisasi takkan berjalan tanpa adanya arahan. Untuk itu disini
manajemen SDM berfungsi memberikan pengarahan.
4. Pengendalian
Fungsi pengendalian bertugas mengoreksi keseluruhan penyimpangan
yan terjadi.

1.2.
1.PENGADAAN

Fungsi manjemen SDM sebagai pengadaan menjalankan tugasnya seperti penyeleksian serta
penempatan karyawan dalam perusahaan.

2. Pengembangan
Setelah melakukan pengadaan tenaga kerja, kemudian dilakukan pengembangan. Hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengembangkan kualitas SDM demi meningkatkan keahlian.

3. Kompensasi

Fungsi operasi selanjutnya yaitu kompensasi ataupemberian upah. Kompensasi merupakan salah satu
elemen penting dalam organisasi.

4. Pengintegrasian

Semua orang berbeda, baik sikap tindakan, perilaku, pandangan dan pendapat. Perbedaan ini kerap
menimbulkan disintegrasi sehingga menimbulkan konflik. Oleh karena itu diperlukan proses integrasi
atau penyatuan. Dalam proses pengintegrasian individu akan diminta untuk merubah pandangan,
kebiasaan serta sikap yang kurang menguntungkan bagi perusahaan.

5. Pemeliharaan

Fungsi selanjutnya yaitu pemeliharaan atau perawatan. Untuk mempertahankan kondisi sumber daya
manusia yang telah ada, diperlukan pemeliharaan. Pemeliharaan sumber daya manusia dilakukan
dengan menjaga dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya. Hal ini dapat dilakukan
dengan memberikan pelatihan dan training motivasi. Motivasi sangat penting bagi karyawan agar
mereka tetap semangat dalam bekerja.

6. Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja

Fungsi manajemen SDM secara operasional yang terakhir yaitu pemutusan hubungan kerja. Dalam hal
ini semua pemutusan hubungan kerja baik pemisahan, pensiun ataupun PHK itu sendiri diatur oleh
fungsi manajemen SDM. Semua urusan pensiun pegawai yang telah lama berkontribusi pada
perusahaan diurus pada divisi ini.

1.3.
a.Pendekatan Mekanik (klasik)
b.Pendekatan Paternalisme (Paternalistik

c.Pendekatan Sistem Sosial (Human Relation)

Paternalisme adalah konsep yang mencurigai manajemen sebagai pelindung karyawan,


berbagai jenis bisnis telah dilakukan oleh para pemimpin perusahaan sehingga non-pekerja
mencari sumbangan berdasarkan pihak lain. Pendekatan ini mulai menghilang selama tahun
1930-an.

2.1.
1. Menyusun Visi Mulai Sekarang yang Bisa Berawal dari Impian

2. Mulai Mengenali Diri, Jangan Fokus pada Kelemahan, Pacu terus Kekuatan
3. Review Pencapaian Masa Lalu, Pacu Bidang yang Sudah Berhasil, Jangan Fokus pada Kegagalan

4. Fokus dan Tingkatkan terus Keterampilan yang Dikuasai

5. Ikuti Passion karena Passion akan Menunjang Keterampilan sehingga Bisa Menjadi Profesional dalam
Bekerja

6. Cermat Membaca Tren dan Peluang Karir di Masa Depan

7. Membuat Career Path yang Terukur dengan Metode “SMART”

8. Jalankan Rencana Karir yang sudah Dibuat dengan Disiplin dan Bertanggung Jawab

9. Demi Menunjang Tujuan yang Ingin Diraih, Tingkatkan Terus Keterampilan dan Level Pendidikan

10. Lakukan Evaluasi Perencanaan Karir Secara Berkala, Bisa Triwulan, Semester atau Tahunan

2.2.
. Seribu mil harus diawali dengan satu langkah, jangan pernah berhenti, maju dan pantang menyerah
menghadapi segala sesuatu yang harus Kita hadapi dan dengan demikian tanpa Kita sadari, Kita telah
semakin dekat dengan tujuan yang hendak Kita capai dan akan semakin kuat karena Kita telah melalui
semua hal yang membuat Kita pernah tergelincir dan jatuh.

Semua pengalaman merupakan pelajaran yang senantiasa membuat Kita lebih berhati-hati untuk
langkah selanjutnya dan bukan berhenti. Jangan melihat ‘Tujuan’ adalah akhir dari sebuah perjalanan
tapi jadikan tujuan sebagai bagian dari perjalanan dengan demikian Kita akan terus mempunyai
semangat untuk menuju ke tujuan demi tujuan tanpa Kita pernah berhenti.

Sukses dalam membangun dan menjalankan usaha merupakan sukses yang harus berkelanjutan. Satu
tahapan harusnya diikuti pada langkah sukses berikutnya. Kita harus menentukan step by step menaiki
anak tangga untuk mencapai kesuksesan dengan progres-progres yang telah Kita rencanakan dalam
menjaga stabilitas kelancaran usaha Kita.

2.3.
The right man on the right place ini sangat familiar pada manajemen sumber daya manusia, karena ini
berkaitan erat dengan pekerjaan manajemen sumber daya manusia.
Menempatkan seseorang yang tepat di posisi yang tepat akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan, selain karyawan menjadi nyaman, perusahaan akan mendapatkan kualitas terbaik dari
seorang karyawan tersebut.

Kualitas yang akan dihasilkan oleh seseorang berdasarkan kemampuan dan keahliannya akan
berdampak pada kemajuan perusahaan itu sendiri. oleh sebab itu, seorang HRD atau penyelia akan
benar-benar menyeleksi calon tenaga kerja, misalnya seleksi tahap awal untuk mendapatkan calon
tenaga kerja yaitu dengan cara memposting lowongan kerja tentunya dengan kriteria-kriteria tertentu,
yang tentunya sangat mendekati sosok yang dibutuhkan dari seorang karyawan untuk menempati posisi
tertentu.

3.1.
Rekrutmen adalah proses untuk mencari dan menarik pelamar yang berkemampuan untuk diseleksi
menjadi karyawan sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Proses Rekrutmen ini dimulai dengan mencari
calon pelamar dan berakhir dengan diserahkannya surat lamaran kerja pelamar ke organisasi yang
melakukan rekrutmen.Setelah Rekrutmen, proses selanjutnya adalah proses penyeleksian pelamar kerja
hingga terpilihnya pelamar kerja tersebut menjadi karyawan untuk mengisi posisi yang dibutuhkan.

3.2.
Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas2 yang akan dilaksanakan, metode2 yg digunakan
untuk melaksanakan tugas, dan bagaimana pekerjaan tsb berkaitan dg pekerjaan lainnya dalam
organisasi. Desain pekerjaaan merupakan salah satu faktor pendorong keberhasilan produktivitas
organisasi.

3.3.
Pengertian Seleksi dan Proses Seleksi Penerimaan Karyawan – Dalam Manajemen Sumber Daya
Manusia, Seleksi atau Selection adalah proses untuk memilih pelamar untuk dijadikan karyawan dan
menempatkan mereka pada posisi yang dibutuhkan oleh organisasi. Dengan kata lain, Seleksi adalah
suatu proses pencocokan kebutuhan dan persyaratan organisasi terhadap keterampilan dan kualifikasi
para pelamar kerja. Proses Seleksi ini harus memegang Prinsip “Right People in the Right Jobs” yaitu
menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat.

3.4.
Pengertian orientasi sendiri adalah suatu peninjauan dimana agar menentukan sikap, arah, tempat,
serta lainnya secara tepat maupun benar.Orientasi juga dapat diartikan suatu pandangan dimana
didasarkan oleh pikiran, perhatian maupun kecenderungan yang ada saat itu.

3.5.
Penempatan (placement) adalah tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan calon karyawan yang
diterima (lulus seleksi) pada jabatan/pekerjaan yang membutuhkannya dan mendelegasikan wewenang
kepada orang tersebut
3.6.
Menurut ahli MSDM Gary Dessler, Training atau Pelatihan adalah proses mengajar keterampilan yang
dibutuhkan karyawan baru dan lama untuk melakukan pekerjaannya.

3.7.
Setiap perusahaan pasti memiliki divisi pengembangan SDM dalam struktur organisasinya. Divisi
pengembangan SDM pada dasarnya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membantu karyawan
dalam mengembangkan kepribadian personal dan keterampilan organisasional mereka.Pengembangan
SDM pada sebuah perusahaan akan dimulai dari proses onboarding, pengadaan kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan dengan kelas atau kursus dan seminar, penyediaan tool yang bisa
membantu pekerjaan karyawan dan sebagainya.

4.1.
-Motivasi sendiri menurut Stephen P. Robbins (2001 : 166) didefinisikan sebagai kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.

-Proses psikologis timbul diakibatkan oleh factor didalam diri seseorang itu sendiri ( intrinsic) maupun
diluar (ekstrinsik). Kreitner motivasi merupakan proses psikologis yang meningkatkan dan mengarahkan
perilaku untuk mencapai tujuan.

4.2.
-Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)

-Kebutuhan Akan Rasa Aman (Safety/Security Needs)

-Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang (Social Needs)

-Kebutuhan Akan Penghargaan (Esteem Needs)

-Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri (Self-actualization Needs)

4.3.
Teori Mc Clelland berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu kebutuhan pencapaian (need for achievement /
nAch), kebutuhan kekuasaan (need for power/ nPow), dan kebutuhan hubungan (need for affiliation/
nAff).

5.1.
dikatakan fake news apabila berita tidak benar disampaikan dari sebuah berita yang bersumber dari
sebuah media yang resmi, dan Hoax merupakan sebuah informasi yang belum jelas kebenarannya dan
tidak dapat dibuktikan kebenarannya yang bersumber dari mulut ke mulut dan beredar ditengah
masyarakat.
5.2.
-Gunakan kalimat seefektif mungkin. Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung
mengena pada sasaran.

-Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan.

-Jangan berbicara terlalu lambat.

-Hindari gumaman yang terlalu sering.

-Hindari humor yang tidak perlu.

5.3.
-karena Hanya membaca judul tanpa membaca isi keseluruhan dari suatu kabar

-karena Hanya percaya pada sumber tertentu dan terlalu "mengagungkan" sumber tersebut

-karena tidak memercayai sumber lain yang dianggap berbeda golongan atau dianggap gak sependapat.

5.4.
“Dalam hal soft skill, 4.0 banyak hal diotomatisasi, internet of things, digitalisasi. Tapi soft skill orang tak
bisa tergantikan mesin-mesin. Bagaimana interaksi, perasaan (tidak bisa diganti mesin),” ucapnya. Untuk
itu, yang dibutuhkan adalah kemampuan untuk mengenali drinya sendiri dan lingkungannya. Kemudian
bagaimana ia mengelola hubungan dengan teman-temannya, lingkungan, dan sosialnya. “Itu yang
dinamakan social intelegence. Kemampuan ini yang dibutuhkan,” ungkapnya. Peningkatan soft skill ini
pun terus dilakukan BCA kepada SDM-nya. Salah satu fokusnya adalah leadership dan membangun
relationship. “Nanti, interaksi (perbankan) 97 persen lewat digital, hanya 3 persen lewat interaksi
(manusia dengan manusia). Itu artinya kesempatan kita berinteraksi dengan nasabah menjadi sangat
langka,” tuturnya. Karena itu, kemampuan interaksi harus dipergunakan sebaik mungkin. “Kemampuan
itu menjadi critical di masa depan,” ungkapnya. Untuk menjawab kebutuhan SDM di era 4.0 itu pula,
BCA kerap mengedukasi SDM. Pihaknya pun berbicara dengan para pendidik, career center, dan lainnya.
“Kami mengkomunikasikan, ini yang dibutuhkan. Lewat komunikasi ini juga, ke depan akan terjalin
sinergi sehingga kita siap,” sebut dia.

Anda mungkin juga menyukai