PENGEMBANGAN ORGANISASI
KELOMPOK IX
KELAS I
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya
Makalah untuk tugas Pengembangan Organisasi dari Dosen Putu Agus Eka Riawan, SE, MM
yaitu materi yang membahas tentang Intervensi Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Intervensi Perubahan Strategi dan yang lain sebagainya akan di bahas lebih lanjut di dalam
makalah ini.
Kami sangat menyadari bahwa isi dari makalah ini belum sempurna, dan oleh karena
itu arahan dan saran-saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat membantu dalam penyampaian materi
Pengembangan Organisasi.
Referensi dalam makalah ini diambil dari berbagai sumber yang tersedia di internet.
Hormat Kami,
Kelompok 9
Kelompok 9
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
Bab II
Intervensi Manajemen Sumber Daya Manusia
2.1 Penempatan Sumber Daya Manusia 2
2.2 Manajemen Kinerja 8
2.3 Sistem Penghargaan 10
2.4 Perencanaan dan Pengembangan Karier 13
2.5 Keberagaman Sumber Daya Manusia 17
Intervensi Perubahan Strategi
2.6 Transformasi Organisasi 18
2.7 Budaya Organisasi 20
2.8 Organisasi Pembelajaran 22
Bab III
3.1 Kesimpulan 24
3.2 Saran 24
3.3 Daftar Pustaka 25
1.3. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana Penempatan Sumber Daya Manusia
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Manajemen Kinerja
3. Mengetahui apa yang dimaksud Sistem Penghargaan
4. Mengetahui bagaimana Perencanaan dan Pengembangan Karier tersebut
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Keberagaman Sumber Daya Manusia
6. Mengetahui apa dan bagaimana Transformasi Organisasi tersebut
7. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Budaya Organisasi
8. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Organisasi Pembelajaran
2. Transfer
Transfer dan demosi adalah dua kegiatan utama penempatan karyawan lainnya yang
ada pada perusahaan. Transfer terjadi jika seorang pegawai di pindahkan dari suatu
jabatan ke jabatan lainnya, yang pembayaran, tanggung jawab serta tingkat atau jenjang
jabatannya sama atau relatif sama. Melauai transfer, perusahaan dapat memperbaiki cara
pemanfaatan pegawai. Transfer bahkan dapat mempunyai manfaaat bagi pegawai yang di
3. Demosi
Demosi terjadi jika seorang karyawan dipindahkan dari suatu jabatan ke jabatan lain
yang pembayaran, tanggung jawab, tingkat jabatannya lebih rendah. Demosi umumnya
mempunayi efek positif yang sangat kecil bagi individu ataupun bagi perusahaan.
Umumnya demosi banyak berkaitan dengan masalah disiplin kerja.
Seorang karyawan di demosi, karena kinerjanya sangat rendah atau tingkat absensinya
terlalu banyak. Satu akibat dari demosi adalah demotivated. Kadang kala demosi
digunakan sebagai suatu cara halus untuk memecat pegawai, dengan harapan pegawai
tersebut mau mengundurkan diri.
2) Tuntutan Hukum
Selama ini hubungan kerja yang tidak didasarkan pada kontrak resmi tertulis
disebut hubungan kerja sukarela dan di lanjutkan dengan persetujuan. Kedua
pihak harus memberitahukan apabila hubungan itu berakhir. Hak perusahaan
untuk memberhentikan pekerja setiap saat tanpa sebab menjadi dikenal sebagai
doktrin pemberi kerja. Doktrin ini menyebutkan bahwa pemilik atau manajemen
punya hak diatas hak pekerja atas pekerjaan mereka. Secara sederhana dikatakan
bahwa seorang pekerja dapat di pecat dengan alasan apa pun termasuk tanpa
alasan. Selama ini pula, pemerintah dan hukum telah membatasi hak ini. Namun
pemberhentian di larang oleh:
a) Keadaan yang di kendalikan oleh hukum persamaan kesempatan, seperti ras,
agama, kebangsaan, jenis, kelamin, kehamilan, dan usia.
b) Kegiatan serikat pekerja.
c) Penolakan terhadap pelanggaran keselamatan dan kesehatan kerja.
d) Hak untuk menolak penugasan yang di yakini berbahaya atau mengancam
nyawa.
e) Hak untuk menolak tindakan yang bertentangan dengan hukum seperti kerja
sama dalam penentuan harga.
Larangan ini dapat di terapkan sesuai dengan keadaan dan hukum lokal.
Pemberhentian dapat ditentang bila di lakukan sewenang-wenang dan tidak adil. Juga
tidak boleh bertentangan dengan kebijakan publik.
1. Pendidikan
Prestasi akademis yang dimiliki tenaga kerja selama mengikuti pendidikan
sebelumnya harus dipertimbangkan, khususnya dalam penempatan tenaga kerja tersebut
untuk menyelesaikan tugas pekerjaan, serta mengemban wewenang dan tanggung jawab.
Prestasi akademis yang perlu dipertimbangkan tidak terbatas pada jenjang terakhir
pendidikan tetapi termasuk jenjang pendidikan yang pernah dialaminya.Tenaga kerja
yang memiliki prestasi akademis tinggi harus ditempatkan pada tugas dan pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuannya, sebaliknya tenaga kerja yang memiliki latar
belakang akademis rata-rata atau dibawah standar harus ditempatkan pada tugas dan
pekerjaan ringan dengan beban wewenang dan tanggung jawab yang relatif rendah. Latar
belakang pendidikan pun harus menjadi pertimbangan dalam menempatkan karyawan.
Misalnya, sarjana ekonomi harus ditempatkan pada pekerjaan yang berhubungan dalam
bidang ekonomi. Latar belakang akademis ini dimaksudkan untuk menempatkan
karyawan yang tepat pada posisi yang tepat pula (The Right Man on The Right Place).
2. Usia
Faktor usia tenaga kerja yang lulus seleksi perlu dipertimbangkan dalam penempatan
tenaga kerja. Penempatan tenaga kerja berdasarkan usia perlu dilakukan untuk
menghindari rendahnya produktivitas yang dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan.
3. Keterampilan Kerja
Kecakapan atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan yang harus di peroleh
dalam praktek, keterampilan kerja ini dapat di kelompokan menjadi 3 kategori yaitu:
a. Keterampilan mental, seperti menganalisis data, membuat keputusan dll.
4. Pengalaman Kerja
Pengalaman bekerja pada pekerjaan sejenis perlu mendapatkan pertimbangan dalam
penempatan kerja karyawan. Kenyataan menunjukkan makin lama karyawan bekerja,
makin banyak pengalaman yang dimiliki karyawan yang bersangkutan, sebaliknya
semakin singkat masa kerja, semakin sedikit pengalaman yang diperoleh. Pengalaman
bekerja banyak memberikan keahlian dan keterampilan kerja. Pengalaman bekerja yang
dimiliki seseorang kadang-kadang lebih dihargai daripada tingkat pendidikan yang
menjulang tinggi. Karyawan yang berpengalaman dapat langsung menyelesaikan tugas
dan pekerjaanya. Karyawan hanya memerlukan pelatihan dan petunjuk yang relatif
singkat. Sebaliknya karyawan yang hanya mengandalkan latar belakang pendidikan dan
gelar yang disandangnya, belum tentu mampu mengerjakan tugas dan pekerjaan yang
diberikan kepadanya dengan cepat.
Apabila terjadi salah penempatan, maka perlu di adakan suatu program penyesuaian
kembali karyawan yang bersangkutan sesuai dengan keahlian yang di miliki, yaitu
dengan melakukan:
3.1 Kesimpulan
Dari penjabaran yang telah dipaparkan diatas dari masing-masing sub bab pembahasan
yakni yang pertama yaitu Intervensi Manajemen Sumber Daya Manusia dan sub bab
pembahasan yang kedua yaitu Intervensi Perubahan Strategi. Dimana di dalam masing-
masing sub bab telah dijelaskan secara rinci mengenai topik-topik yang telah dibahas.
Dan pembaca diharapkan mengerti dan paham dengan materi yang telah disampaikan
dan apa yang telah dijelaskan dapat memenuhi tujuan dari pembuatan makalah ini.
3.2. Saran
Dengan kajian Intervensi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Intervensi
Perubahan Strategi ini diharapkan dapat memberikan gambaran apa itu penempatan
sumber daya manusia, manajemen kinerja, sistem penghargaan dan lain sebagainya yang
telah dibahas sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang kajian
Intervensi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Intervensi Perubahan Strategi dalam
membangun usaha agar lebih berkembang dan maju.
https://www.academia.edu/34508946/
Tugas_Pengembangan_Organisasi_INTERVENSI_MANAJEMEN_SUMBER_DAYA_MA
NUSIA_
http://deafebb.blogspot.com/2016/01/budaya-organisasi.html
https://samahitawirotama.com/pentingnya-melakukan-transformasi-organisasi-yang-efektif/
https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-budaya-organisasi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_belajar