Anda di halaman 1dari 4

Pertanyaan

1. Faktor yang menghambat perkembangan GCG?


1. Kendala internal meliputi
 kurangnya komitmen dari pimpinan dan karyawan perusahaan,
 rendahnya tingkat pemahaman dari pimpinan dan karyawan perusahaan
tentang prinsip-prinsip good corporate governance
 kurangnya panutan atau teladan yang diberikan oleh pimpinan
 belum adanya budaya perusahaan yang mendukung terwujudnya prinsip-prinsip
good corporate governance
 serta belum efektifnya sistem pengendalian internal (Djatmiko, 2004)

Kendala eksternal dalam pelaksanaan corporate governance terkait dengan perangkat


hukum, aturan dan penegakan hukum (law-enforcement). Indonesia tidak kekurangan
produk hukum. Secara implisit ketentuan-ketentuan mengenai GCG telah ada tersebar
dalam UUPT, Undang-undang dan Peraturan Perbankan, Undang-undang Pasar Modal
dan lain-lain. Namun penegakannya oleh pemegang otoritas, seperti Bank Indonesia,
Bapepam, BPPN, Kementerian Keuangan, BUMN, bahkan pengadilan sangat lemah.
Oleh karena itu diperlukan test-case atau kasus preseden untuk membiasakan proses,
baik yang yudisial maupun quasi-yudisial dalam menyelesaikan praktik-praktik
pelanggaran hukum perusahaan atau GCG. 

2. Bagaimana investor mengetahui bila suatu perusahaan sudah menerapkan gcg


sedangkan biasanya investor hanya bisa melihat dari laporan keuangan perusahaan
tersebut? Laporan GCG biasanya terdapat di annual report, salah satu dari manfaat penerapan
dan pelaporan GCG ini juga ialah untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan. Dengan
adanya Penerapan GCG, bukan hanya terbatas pada laporan keuangan, kualitas perusahaan pun
akan meningkat. Untuk melihat kualitas penerapan GCG pada perusahaan, secara annually,
perusahaan melakukan assessment dan review atas penerapan GCG baik secara self assessment
maupun menggunakan assessor eksternal.

3. Penerapan GCG standar tidak didunia/di Indonesia saja? Yang melakukan review siapa?
Penerapan telah memiliki GCG standar yang berlaku internasional (dunia) seperti OECD
dari G20 tahun 2015 yang mengeluarkan Principle of Corporate Governance. Namun
selain itu, masing-masing negara juga biasanya mengeluarkan peraturan sendiri yang
mengatur terkait regulasi penerapan CGC, misalnya di Indonesia KNKG mengeluarkan
Pedoman umum good public governance.
4. GCG di luar negeri sudah ada sangsi hukumnya, apa di indonesia ada sangsi hukumnya?
Jika belum kenapa belum ada sangsi hukum di indonesia? Sanksi khusus terkait
pelanggaran dalam implementasi GCG belum ada, namun sanksi atas pelanggaran
penerapan GCG biasanya mengacu spesifik kepada pelanggaran material yang
ditemukan, contoh misal terkait korupsi pada perusahaan tersebut, maka sanksi nya
akan mengacu kepada undang-undang anti korupsi.
5. Kenapa perusahaan yang mempunyai kasus pelanggaran mendapatkan reward yang
baik? Karena mereka memeberikan penghargaan berdasarkan kualitas dari
perusahaannya bukan dari pribadi dari masing – masing karyawan, sehingga jika
terdapat kasus yang dilakukan oleh salah satu karyawan perusahaan tersebut tidak
membuat perusahaan tersebut tidak layak untuk mendapatkan reward tersebut.
6. apa perbedaan tanggung jawab antara komite audit dengan komite nominasi ?
7. tata kelola perusahaan yang baik itu gimana ?
8. bagaimana cara meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan regulasi
yang berlaku?
9. apakah pedoman penanganan benturan kepentingan itu wajib atau tidak untuk
perusahaan yang telah menerapkan GCG dan bentuknya seperti apa ?
10. bentuk dukungan dari pemegang saham dan pemangku kepentingan ?
11. batasan-batasan bagi perusahaan dalam transparansi?
12. WBS sistem dalam Indofood ?

1. LEA – PENGHINDARAN PAJAK TERMASUK DALAM PELANGGARAN PRINSIP APA? DAN


MEKANISME EFEKTIVATAS OECD, PENGECILAN TARIF PAJAK GIMANA CARANYA?
Jawab: penghindaran pajak termasuk dalam prinsip transparansi. Karna tidak menunjukan
keadaan yang sebenernya secara transparan sehingga mampu menghindari pajak yang
seharusnya di bayar. Pengecilan tarif pajak contohnya tax treaty dan P3B (Penghindaran Pajak
Berganda) negara-negara yang telah membuat perjanjian khusus tapi tarif pajak yang dikenakan
lebih rendah dengan keadaan yang sebenernya. Tarif pajak yang disepakati sesuai dengan
perjanjian yang telah di buat oleh antar negara tersebut

2. ANJANG – PRINSIP OECD MANA YANG RELEVAN DENGAN UMKM? LANGKAH APA UNTUK
MEMPERMUDAH TATA KELOLA PERUSAHAAN UMKM?
Jawab: untuk saat ini UMKM belum menerapkan prinsip OECD, namun jika diperhatikan prinsip
1, yaitu kerangka tata kelola perusahaan yang efektif adalah yang paling relevan untuk UMKM.
Langkah untuk mempermudah Tata kelola UMKM adalah dengan menyusun kerangka tata kelola
yang efektif terlebih dulu sebelum diimplementasikan.
3. YENNI – FAKTOR RISIKO YANG DAPAT DIPERKIRAKAN?
Jawab: risiko material yang dapat diperkirakan yang dapat meliputi: risiko yang spesifik untuk
industri atau area geografis di mana perusahaan beroperasi; ketergantungan pada komoditas;
risiko pasar keuangan termasuk tingkat bunga atau risiko mata uang; risiko yang terkait dengan
transaksi derivatif dan rekening administratif; risiko perilaku bisnis; dan risiko yang berkaitan
dengan lingkungan.

4. RYAN – KEBIJAKAN PERUSAHAAN APA YANG MENUNJANG PRINSIP ADIL BAGI PARA
PEMEGANG SAHAM?
Jawab: Contoh di PT Indo Tambangraya Megah Tbk,
1. Pemegang saham Perusahaan memiliki hak dasar yang sama sebagai berikut: (1)
Hak menerima sertifikat saham dan hak mengalihkan saham
2. Hak menerima informasi yang memadai, tepat waktu dan dalam bentuk yang layak
untuk membuat keputusan
3. Hak menghadiri, mengemukakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat
Umum Pemegang Saham
4. Hak memilih dan memberhentikan para Komisaris dan Direktur
5. Hak menyetujui penunjukan auditor eksternal
6. Hak memperoleh pembagian keuntungan Perusahaan

5. DIAH – APAKAH LIKUIDITAS RENDAH MERUPAKAN PELANGGARAN OECD? DAN PRINSIP


APA YANG DILANGGAR?
Jawab: tergantung apa yang menyebabkan likuiditas perusahaan rendah, jika likuiditas rendah
karena pengelolaan yang buruk, maka prinsip 6 “Tanggung Jawab Dewan Direksi” yang
dilanggar, karena Dewan Direksi bertugas sebagai pengambil keputusan.

6. ANITA – PERAN PEMERINTAH MEMPERTAHANKAN KESTABILAN EKONOMI, DAN


KENDALA EKONOMI?
Jawab: peran pemerintah dalam mempertahankan kestabilan ekonomi yaitu membatasi kegiatan
impor dan meningkatkan kegiatan ekspor. Menjaga stabilitas likuiditas dan mencegah terjadinya
perang harga dengan menginstruksikan BUMN untuk tidak melakukan pemindahan dana dari
bank ke bank. Meningkatkan pengawasan barang beredar dengan membentuk task force terpadu
antara instansi terkait.
Kendala Ekonomi :
- Isu-isu politik yang ada khususnya saat ini adanya pilihan Cawapres
- Adanya perang perdagangan antara Amerika dan Cina yang membawa pengaruh pada
Indonesia
- Neraca perdagangan di Indonesia masih lemah. Karna terlalu mengandalkan ekspor
barang mentah

7. IBU – KASUS BENTROKAN KEPENTINGAN APA YG BISA DIUPAYAKAN PT INALUM


TERKAIT PRINSIP OECD
Jawab:
Dalam kasus bentrokan kepentingan yang bisa terjadi dalam mengelola perusahaan berkelajutan
akan sering terjadi baik antara karyawan yang diwakili oleh serikat pekerja dengan manajemen
ataupun terjadi perbedaan pandangan antara peran pemangku kepentingan dalam tata kelola
serta rasa bertanggungjawab dewan direksi yang ada pada PT INALUM, maka para mengku
kepentingan akan berkumpul bersama dalam menyelesaikan masalah penyebab bentrokan
kepentingan yang terjadi dengan mencarikan pemecahakan masalah dan solusinya dengan
memperhatian setiap anggota dari kepentingan tersebut pada posisi yang memiliki kemampuan
yang mempuni dalam menyelesaikan setiap masalah-masalah bentrokan kepentingan dengan
memperhatikan Visi dan Misi dari PT INALUM dalam mengelola perusahaan PT INALUM yang
terus menerus bekelanjutan. Adapun point dari OECD seperti yang terdapat pada :

Prinsip 4

Peran pemangku kepentingan dalam tata kelola, kususnya Stakeholder, termasuk karyawan perorangan
dan badan perwakilan mereka, harus dapat mengkomunikasikan keprihatinan mereka tentang praktik
ilegal atau tidak etis kepada dewan dan kepada otoritas publik yang kompeten ; dan

Prinsip 6

Tanggung jawab dewan direksi, dimana Dewan harus memenuhi fungsi-fungsi utamanya, diantara 7
(tujuh) fungsi-fungsi tersebut agar dimengerti, dipahami dan memahami supaya dapat dilakukan atau
dilaksanakan dalam menjalankan perusahaan yang bekelanjutan dengan memperhatiakan Visi dan Misi
PT INALUM.

Anda mungkin juga menyukai