DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
KASUS KELOMPOK 13
PT. Slamet Langgeng merupakan perusahaan bisnis confectionary pengelola merek
permen Davos. Pada era 1970-1980an, permen Davos pernah menguasai pasar
permen peppermint di wilayah Jawa Tengah, bahkan dahulu orang biasa pergi ke hajatan
dengan menenteng rokok dan permen Davos.
Namun, sejak 1994 penjualan mulai menurun, terjadi stagnansi bisnis dalam jangka
panjang akibat banyaknya kompetitor, semacam Mentos, Hexos, Kiss, Polo, Boom, dll,
dan pengelolaan yang kurang sistematis. Kini, penerus PT. Slamet Langgeng yang
merupakan cicit dari pendiri perusahaan ini tengah berupaya mengusahakan agar permen
Davos kembali naik menggebrak pasar, dan mengubah image Davos yang dari dulu
dikenal sebagai permennya mbah-mbah.
RUMUSAN MASALAH
TEORI
Secara tradisional, manajemen memberikan perhatian utama dalam pencapaian
efesiensi dan ekonomisasi penggunaan sumber-sumber daya alam (bahan baku) dalam
tujuan perusahaannya. Pada saat ini, perhatian lebih diarahkan pada Sumber Daya Manusia
(SDM) dan kontribusinya terhadap pencapaian tehadap perusahaan. Fungsi SDM dalam
mempersiapkan dan mengeloleh SDM memegang perang yang sangat penting dalam
pecapaian dalam bersaing perusahaan. Dukungan SDM yang berkualitas tinnggi memiliki
korelasi positif dengan penciptaan nilai tambah dan tingkat kualitas keputusan yang
diambil didalam perusahaan. Penciptaan nilai tambah bagi perusahaan terjadi jika operasi
berjalan sebagai besar (bahkan semuanya) melibatkan aktivitas-aktivitas yang menambah
nilai (value added activity) baik bagi perusahaan maupun pelannggan. Hal ini hanya terjadi
jika seluruh SDM di dalam perusahaan menyadari bahwa segala aktivitasnya harus
memberi kontribusi kepada keunnggulan bersaing perusahaan
Untuk meningkatkan tanggu jawab seluruh lapisan karyawan pada penciptaan nilai
tambah ini, pengelolah SDM harus menjadiakan pemberdayaan karyawan (employee
empowerment) sebagai dasar perumusan program dalam bidang SDM dan
pelaksanaannya. Dalam hal ini fungsi SDM memegang peranan dan tanggu jawab penting
dalam memasok SDM yang memenuhi kualifikasi (kompotensi, loyalitas, dan etos kerja
yang tinggi) sesuai dengan kebutuhan keunggulan bersaing perusahaan.
Sedangkan menurut Gomez- Mejia (2001), audit sumber daya manusia merupakan
tinjauan berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur
efektifitas penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan.
Selain itu, audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang
berlaku sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM
serta menemukan peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi
tersebut. Intinya, melalui audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan
kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangan-undangan dan rencana-rencana
strategis perusahaan.
Audit SDM merupakan suatu metode evaluasi untuk menjamin bahwa potensi SDM
dikembangkan secara optimal (Rosari, 2008). Secara lebih terinci, audit SDM juga
memberi feedback dan kesempatan untuk:
Lebih penting lagi, audit sumber daya manusia dapat dipandang sebagai proses
pembelajaran yang merupakan perluasan dari kata mencoba. Dalam pembelajaran
(learning) juga terdapat beberapa kesalahan dan ini dipandang sebagai proses untuk lebih
menghasilkan dan mencapai apa yang dipandang sebagai praktek terbaik.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Audit SDM adalah pemeriksaan kualitas kegiatan SDM secara menyeluruh dalam
suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM
dalam suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan (Rivai,
2004). Secara garis besar, prospek audit SDM dilakukan terhadap fungsi SDM yang
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan SDM yang dimulai dari perencanaan SDM,
perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan evaluasi kinerja SDM (Handoko, 1997).
Sasaran audit sumber daya manusia (SDM) harus diamati dengan penuh perhatian
untuk memungkinkan tercapainya efisiensi dan efektivitas pengelolaan organisasi. Dalam
hal ini tetap diperhatikan aspek “manusiawi” nya pada batas-batas kewajaran atau pada
batas “proporsionalitas” yang tepat.Pentingnya audit sumber daya manusia yang
merupakan bagian dari fungsi manajemen sumber daya manusia yang perlu diterapkan
dalam setiap organisasi. Dalam audit SDM terdapat 5 (lima) tahapan yang hendaknya
dilaksanakan, yaitu : audit pendahuluan, review dan pengujian pengendalian, audit
lanjutan, laporan audit dan tindak lanjut