Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH AUDIT INTERNAL

KASUS PT. SLAMET LANGGENG

Dosen Pengampu: Drs. Sudarno, M.Si., Ph. D.


Disusun Oleh:
YUDISTIRA
12030117140152
Kelas B
Absen 32

DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
KASUS KELOMPOK 13
PT. Slamet Langgeng merupakan perusahaan bisnis confectionary pengelola merek
permen Davos. Pada era 1970-1980an, permen Davos pernah menguasai pasar
permen peppermint di wilayah Jawa Tengah, bahkan dahulu orang biasa pergi ke hajatan
dengan menenteng rokok dan permen Davos.

Perusahaan ini menerapkan manajemen kekeluargaan yang sangat kuat. Jaringan


distribusi dikelola secara turun-temurun, dari kakek turun ke anak, turun ke cucu, hingga
kini turun ke cicit. Sehingga banyak distributor yang sebenarnya sudah tidak mendapat
keuntungan dan tidak kompeten lagi dalam usahanya tapi masih tetap memasarkan permen
Davos. Tim penjualan yang berjumlah tiga orang masing-masing memiliki area penjualan
yang sangat luas, contoh, salesman Jogja berjualan hingga Pacitan.

Namun, sejak 1994 penjualan mulai menurun, terjadi stagnansi bisnis dalam jangka
panjang akibat banyaknya kompetitor, semacam Mentos, Hexos, Kiss, Polo, Boom, dll,
dan pengelolaan yang kurang sistematis. Kini, penerus PT. Slamet Langgeng yang
merupakan cicit dari pendiri perusahaan ini tengah berupaya mengusahakan agar permen
Davos kembali naik menggebrak pasar, dan mengubah image Davos yang dari dulu
dikenal sebagai permennya mbah-mbah.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang sebanarnya terjadi pada PT.Slamet Langgeng?


2. Pendekatan apa yang sebaiknya dilakukan pada perusahaan PT.Slamet Langgeng ?
3. Bagaimana pengelolahan SDM pada PT.Slamet Langgeng memegang peranan yang
penting ?

TEORI
Secara tradisional, manajemen memberikan perhatian utama dalam pencapaian
efesiensi dan ekonomisasi penggunaan sumber-sumber daya alam (bahan baku) dalam
tujuan perusahaannya. Pada saat ini, perhatian lebih diarahkan pada Sumber Daya Manusia
(SDM) dan kontribusinya terhadap pencapaian tehadap perusahaan. Fungsi SDM dalam
mempersiapkan dan mengeloleh SDM memegang perang yang sangat penting dalam
pecapaian dalam bersaing perusahaan. Dukungan SDM yang berkualitas tinnggi memiliki
korelasi positif dengan penciptaan nilai tambah dan tingkat kualitas keputusan yang
diambil didalam perusahaan. Penciptaan nilai tambah bagi perusahaan terjadi jika operasi
berjalan sebagai besar (bahkan semuanya) melibatkan aktivitas-aktivitas yang menambah
nilai (value added activity) baik bagi perusahaan maupun pelannggan. Hal ini hanya terjadi
jika seluruh SDM di dalam perusahaan menyadari bahwa segala aktivitasnya harus
memberi kontribusi kepada keunnggulan bersaing perusahaan

Untuk meningkatkan tanggu jawab seluruh lapisan karyawan pada penciptaan nilai
tambah ini, pengelolah SDM harus menjadiakan pemberdayaan karyawan (employee
empowerment) sebagai dasar perumusan program dalam bidang SDM dan
pelaksanaannya. Dalam hal ini fungsi SDM memegang peranan dan tanggu jawab penting
dalam memasok SDM yang memenuhi kualifikasi (kompotensi, loyalitas, dan etos kerja
yang tinggi) sesuai dengan kebutuhan keunggulan bersaing perusahaan.

Departemen SDM yang efektif memenuhi tujuan perusahaan dan kebutuhan


karyawan. Jika kebutuhan karyawan tidak terpenuhi, maka frekuensi perputaran karyawan,
ketidakhadiran dan aktivitas serikat pekerja kemungkinan akan terjadi. Untuk mempelajari
seberapa baik kebutuhan karyawan. Tim audit mengumpulkan informasi mengenai gaji,
tunjangan, praktik kepenyeliaan, bantuan perencanaan karier dan umpan balik yang
diterima karyawan mengenai kinerja mereka. Audit Sumber Daya Manusia merupakan
suatu proses sistematik dan formal untuk mengevaluasi kopmpatibilitas fungsi
SumberDaya Manusia dengan tujuan dan strategi implementasi berbagai fungsi SDM,
kebijakan dan prosedur SDM, serta kinerja setiap program SDM.

Pengertian Audit Sumberdaya Manusia

Audit merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang


informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan (Arens, 1997). Sedang audit SDM adalah
pemeriksaan kualitas kegiatan SDM secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi
atau perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan
dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan (Rivai, 2004).

Sedangkan menurut Gomez- Mejia (2001), audit sumber daya manusia merupakan
tinjauan berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur
efektifitas penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan.
Selain itu, audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang
berlaku sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM
serta menemukan peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi
tersebut. Intinya, melalui audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan
kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangan-undangan dan rencana-rencana
strategis perusahaan.

Audit SDM merupakan suatu metode evaluasi untuk menjamin bahwa potensi SDM
dikembangkan secara optimal (Rosari, 2008). Secara lebih terinci, audit SDM juga
memberi feedback dan kesempatan untuk:

1. Mengevaluasi keefektifan berbagai fungsi SDM yang meliputi rekrutmen dan


seleksi, pelatihan dan penilaian kinerja.
2. Menganalisis kontribusi fungsi SDM pada operasi bisnis perusahaan.
3. Melakukan benchmarking kegiatan SDM untuk mendorong perbaikan secara
berkelanjutan.
4. Mengidentifikasi berbagai masalah strategi dan administratif implementasi fungsi
SDM.
5. Menganalisis kepuasan para pengguna pelayanan departemen SDM.
6. Mengevaluasi ketaatan terhadap berbagai peraturan perundang-undangan,
kebijakan dan regulasi pemerintah.
7. Meningkatkan keterlibatan fungsi lini dalam implementasi fungsi SDM.
8. Mengukur dan menganalisis biaya dan manfaat setiap program dan kegiatan SDM.
9. Memperbaiki kualitas staf SDM.
10. Memfokuskan staf SDM pada berbagai isu penting dan mempromosikan perubahan
serta kreatifitas

Audit SDM dapat dilaksanakan dalam beberapa situasi :


1. Ketika di rasa perlu oleh manajemen puncak
2. Ketika suatu kekuatan eksternal yang memaksa suatu tinjauan (perusahaan induk,
perusahaan yang mengakuisisi, dewan komisaris, badan pemerintah dan lain-lain)
3. Ketika seorang manajer baru bertanggung jawab atas departemen sumber daya
manusia.
4. Ketika suatu perusahaan yang signifikan dalam dunia usaha yang memaksa
konsiderasi ulang manajemen sumber daya manusia (contoh, penurunan bisnis,
ekspansi yang gencar, ancaman sedikit pekerja, dan perputaran karyawan yang
tinggi sekali.
5. Ketika suatu keinginan spesialis sumber daya manusia untuk meningkatkan praktik
dan sistem SDM perusahaan.

Lebih penting lagi, audit sumber daya manusia dapat dipandang sebagai proses
pembelajaran yang merupakan perluasan dari kata mencoba. Dalam pembelajaran
(learning) juga terdapat beberapa kesalahan dan ini dipandang sebagai proses untuk lebih
menghasilkan dan mencapai apa yang dipandang sebagai praktek terbaik.
PEMBAHASAN

PT. Slamet Langgeng salah satu perusahaan yang terdapat di Purbalingga.


DAVOS merupakan merk kembang gula yang diproduksi oleh perusahaan ini, salah satu
merk yang melegenda di Indonesia dan masih berproduksi sampai saat ini. Adapun
beberapa produk yang dihasilkan oleh PT. Slamet Langgeng diantaranya yaitu Davos
Roll, Davos Solo, Davos Lux dan Davos mini. Bahan baku yang digunakan untuk
membuat permen davos yaitu hampir 98% gula pasir rafiansi yang telah dihaluskan,
dekstrin, asam stearin, gelatin, pewarna biru, air dan flafor. Proses pengemasan permen
dilakukan di ruang pengemasan. Permen Davos jenis Davos roll dikemas dengan
menggunakan tenaga manual. Model kemasan yang dipakai adalah cigaretteroll.
Kemasan tersebut terdiri dari lapisan aluminiumfoil pada bagian
dalam, sedangkan pada bagian luar menggunakan pengemas kertas (etiket). Untuk permen
jenis Davos Lux pada terlebih dahulu dimasukan ke dalam folding carton secara manual,
kemudian folding carton dikemas dengan kemasan sekunder (plastik) dengan
menggunakan mesin over wrapping packaging machine. Untuk kemasan Davos Solo
semuanya dilakukan dengan menggunakan mesin yaitu dengan pillowpackagingmachine.
Sedangkan untuk pengisian butir-butir permen Davos Lux ke dalam foldingcarton
dilakukan secara aseptis dengan bantuan tenaga kerja perorangan.
PT. Slamet Langgeng di tahun 2015 terdapat 160 pekerja yang terdiri atas tenaga
kerja staf dan tenaga kerja non staf. Tenaga kerja staf merupakan tenaga kerja di luar
bagian produksi sedangkan tenaga kerja non staf merupakan tenaga kerja borongan dan
termasuk tenaga kerja produksi. Waktu produktiv kerja karyawan dari hari Senin sampai
dengan Jumat yaitu 7 jam per hari, dengan waktu istirahat selama 1 jam. Pada hari Sabtu
waktu produktiv kerja karyawannya hanya 5 jam setengah tanpa ada jam istirahat. Pada
hari Minggu dan hari besar, perusahaan ini tidak melakukan operasi atau libur. Daerah
pemasaran produk permen davos meliputi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan
Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk memenuhi kebutuhan pasar permen davos maka
perusahaan tersebut perlu meningkatkan produktivitas karyawan. Produktivitas karyawan
yang tinggi akan berakibat pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi produk yang
diminta oleh konsumen.
Aspek paling urgent yang perlu dibenahi adalah bagian pendistribusian yang banyak
bermasalah, jaringan distribusi turun-temurun dianggap masih sangat tradisional. Dalam
proses pembenahan, model hubungan yang sangat kekeluargaan bisa menjadi pisau
bermata dua. Dalam suatu usaha bisnis, struktur organisasi yang skillful menjadi faktor
paling vital dalam melanjutkan suatu usaha. Sebaiknya tim manajemen ditambahkan dari
pihak luar yang sesuai dalam bidangnya sehingga dapat berkontribusi lebih besar pada
perusahaan dan menghentikan distributor yang sudah tidak perform untuk meningkatkan
kinerja perusahaan. Distributor merupakan titik terpenting dalam pemasaran produk,
karena produk permen bersifat impulse meskipun produk dalam good quality dan iklan
muncul dimana-mana tapi tak akan ada gunanya bila sulit ditemukan di pasaran. Tim inti
pemasaran pun perlu ditambah, jumlah tiga orang untuk mencakup area-area yang luas
jelas sangat tidak efisien. Tetapi sebelum perusahaan mengeluarkan perintah pemutusan
kerja pada karyawan-karyawan lama, ada baiknya memberikan pesangon yang disesuaikan
dengan harapan para karyawan.
Pendekatan Komparatif yang harus diambil oleh perusahaan adalah membandingkan
kinerja kerja antar karyawan beserta hasil-hasil produk yang laku terjual pada tiap-tiap
agen distribusi, dari jumlah produk yang laku terjual dapat diketahui sebatas mana kinerja
seorang karyawan. Karyawan yang kurang efektif bekerja diharapkan bisa diganti dengan
karyawan yang berdedikasi tinggi. Pendekatan Statistikal yang perlu dipertimbangkan
adalah mengaudit aktivitas-aktivitas yang perlu dievaluasi untuk mendapatkan kesalahan-
kesalahan terkecil sekalipun dalam perusahaan. Pendekatan dilakukan menggunakan data
standar matematis dengan metode kuantitatif. Yaitu, memanfaatkan hubungan antara
distributor satu dan yang lainnya seara regresi, korelasi, dan diskriminan.

KESIMPULAN

Audit SDM adalah pemeriksaan kualitas kegiatan SDM secara menyeluruh dalam
suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM
dalam suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan (Rivai,
2004). Secara garis besar, prospek audit SDM dilakukan terhadap fungsi SDM yang
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan SDM yang dimulai dari perencanaan SDM,
perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan evaluasi kinerja SDM (Handoko, 1997).
Sasaran audit sumber daya manusia (SDM) harus diamati dengan penuh perhatian
untuk memungkinkan tercapainya efisiensi dan efektivitas pengelolaan organisasi. Dalam
hal ini tetap diperhatikan aspek “manusiawi” nya pada batas-batas kewajaran atau pada
batas “proporsionalitas” yang tepat.Pentingnya audit sumber daya manusia yang
merupakan bagian dari fungsi manajemen sumber daya manusia yang perlu diterapkan
dalam setiap organisasi. Dalam audit SDM terdapat 5 (lima) tahapan yang hendaknya
dilaksanakan, yaitu : audit pendahuluan, review dan pengujian pengendalian, audit
lanjutan, laporan audit dan tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai