KELOMPOK : 2
SEMESTER / KELAS : 6 / Kelas E
DOSEN PENGAJAR : Drs. Nurmantias, M.M., CFMP
N A M A M A H A S I S WA / N P M : Nadiatul Fitri 1 8 1 0 111 0 9 0
Rafiansyah 1 8 1 0 1111 0 0
Muhammad Reva Andrian 1 8 1 0 1111 0 1
M A N A J E M E N I N V E TA S I &
P O RTO F O L I O
Analisis Sekuritas
Berikut ini adalah contoh analisis saham antara saham bank BCA ( BBCA )
dan saham bank BRI ( BBRI ) menggunakan analisis fundamental dengan
pendekatan bottom-up metode CAN SLIM (Current quarter earning &
Annual earning increase. Laba di kuartal terakhir & laba tahunan yang
meningkat)
Laba yang dimaksud bukanlah laba bersih tetapi adalah laba per lembar
saham (earning per share – EPS). Berikut ringkasan laporan keuangan bank
BCA dan BRI dalam 6 tahun terakhir (2007-2012).
STUDI KASUS PADA BANK BCA DAN BRI
1. EPS : earning per share (laba per lembar saham)
Dalam analisa fundamental saham, EPS merupakan faktor utama yang harus dilihat. Kita
menggunakan EPS yang terdilusi untuk menghilangkan bias oleh aktifitas yang mengakibatkan
jumlah saham beredar meningkat (seperti stock split, right issue, ESOP dan lainnya).
2007 2008 2009 2010 2011 2012
EPS ( diluted)
A A A A A Q3 A
33 45
BBCA 182 234 279 348 444
9 2
54 73
BBRI 196 243 298 467 623
9 2
Peningkatan EPS
BBCA 29% 19% 25% 28% 2%
BBRI 24% 23% 56% 34% 17%
Secara rupiah, pendapatan bank BRI selalu mengalahkan bank BCA. Dari segi
peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun, bank BRI juga hampir selalu mengalahkan
bank BCA. Pendapatan bank BRI selalu meningkat, tidak pernah turun. Pendapatan
bank BCA sempat turun di tahun 2010. Dalam hal pendapatan, bank BRI juga
mengalahkan bank BCA
STUDI KASUS PADA BANK BCA DAN BRI
3. Laba operasi
Lalu dalam fundamental analisis saham juga kita perhatikan laba operasi. saham Berikut ringkasan
laba operasi bank BCA dan bank BRI (dalam trilyun rupiah)
Dari segi nilai rupiah, laba operasi bank BRI selalu mengalahkan bank BCA. Pendapat
kedua bank selalu meningkat dari tahun ke tahun, kecuali ditahun 2012 bank BCA
menunjukkan laba operasi yang stagnan. Dalam hal laba operasi bank BRI juga
mengalahkan bank BCA.
STUDI KASUS PADA BANK BCA DAN BRI
4. ROE – Return On Equity (laba dibandingkan modal)
Dalam analisa fundamental saham, ROE sama penting nya dengan EPS. Kita harus tahu apakah laba yang diperoleh
cukup signifikan dibanding modal perusahaan. Perusahaan bermodal 10 juta yang menghasilkan laba bersih 20 juta
setahun memiliki ROE 200% (dua ratus persen). Sedangkan perusahaan (misal bank kecil ) bermodal 5 trilyun
cuma memperoleh laba 50 milyar dalam setahun berarti hanya memiliki ROE 1 % (satu persen).ROE didapat
dengan membagi laba bersih dengan equity (ekuitas) atau modal.
Berikut ringkasannya (laba bersih dan equity dalam trilyun rupiah).
2007 2008 2009 2010 2011 2012
A A A A A Q3 A
BBCA
Laba
4,5 5,8 6,8 8,5 10,8 8,2 10,9
bersih
Equity 20,4 23,3 27,9 34,1 42,0 49,2 49,2
ROE 22% 25% 24% 25% 26% 22%
BBRI
Laba
11,5 15,3
bersih 4,8 6,0 7,3 3,5 18,0
Kedua bank memiliki ROE yang bagus, berhasil membukukan laba bersih dengan ROE
diatas 20%. Tapi, tetap saja bank BRI memiliki pencapaian yang lebih baik dari bank
BCA. Bank BRI masih mengalahkan bank BCA dari segi ROE.
STUDI KASUS PADA BANK BCA DAN BRI
5. DER – Dept to Equity Ratio (rasio hutang terhadap modal)
Yang juga tidak boleh dilupakan dalam analisa fundamental saham adalah kondisi hutang perusahaan. Perusahaan
yang terlalu banyak hutang akan mengeluarkan terlalu banyak biaya bunga. Ini membawa kondisi perusahaan
keambang kebangkrutan. Dalam industri bank, tabungan nasabah merupakan hutang bagi bank. Makin besar
hutangnya mengindikasikan makin banyak simpanan nasabah di bank tersebut. Berikut ringkasannya (hutang dan
equity dalam trilyun rupiah)
2007 2008 2009 2010 2011 2012
A A A A A Q3
BBCA
Hutang 197,6 222,6 254,5 290,3 339,2 377,0
Equity 20,4 23,3 27,9 34,1 42,0 49,2
DER 9,66 9,56 9,14 8,51 8,07 7,66
BBRI
Hutang 184,3 223,7 289,7 367,6 420,1 409,4
Equity 19,4 22,4 27,3 36,7 49,8 59,6
DER 9,48 10,01 10,63 10,02 8,43 6,87
Jumlah hutang bank BRI mulai lebih tinggi dari bank BCA sejak tahun 2008. Ini mengindikasikan dana
kelolaan nasabah di bank BRI makin banyak dibandingkan bank BCA. Dalam konteks ini (pengelolaan dana
nasabah) bank BRI mulai mengalahkan bank BCA.
Jadi, Secara keseluruhan fundamental analisis saham ( berdasarkan analisa huruf C & A dalam CAN
SLIM ), kinerja bank BCA versus bank BRI dimenangkan oleh bank BRI.
KESIMPULAN
◻Perbedaan utama fundamental dan teknikal adalah pada asumsi tentang
kecepatan informasi memengaruhi harga saham. Teknikalis percaya reaksi harga
saham terhadap informasi adalah lambat, sementara fundamentalis percaya
kalau penyesuaiannya berlangsung cepat. Teknikalis percaya pasar tidak efisien,
sedangkan fundamentalis percaya pasar efisien tetapi lemah. Perbedaan lain
adalah fundamentalis lebih menekankan pada seleksi saham dengan mencari
nilai intrinsik dan membandingkannya dengan harga di pasar.
◻Asumsi teknikalis adalah harga saham bergerak dalam pola tertentu dan relatif
berulang dari waktu ke waktu. Jika fundamentalis menggunakan laba dan
laporan keuangan untuk analisisnya, teknikalis menggunakan indikator harga dan
volume sebagai variabel utamanya. Analisis fundamental lebih tepat untuk
investor yang menggunakan strategi pasif atau buy and hold (membeli dan terus
memegangnya untuk jangka panjang). Sementara analisis teknikal dianjurkan
untuk investor dengan strategi aktif yaitu yang melakukan trading saham hampir
setiap hari.
Terima Kasih