Anda di halaman 1dari 6

Analisis marketing plan dari data lingkungan mikro dan makro

A. Lingkungan Mikro
Microenvironment atau lingkungan mikro adalah kekuatan-kekuatan yang dekat dengan
perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggannya. Mereka adalah
perusahaan, pemasok, pelanggan, pesaing, pemodal, pemerintah, dan publik. Berbeda dengan
lingkungan makro, lingkungan mikro mewakili pemangku kepentingan eksternal yang
bersentuhan langsung dengan perusahaan. Biasanya, pengaruh dari masing-masing pemangku
kepentingan akan unik untuk setiap organisasi yang beroperasi di pasar tertentu.

Beberapa pemangku kepentingan eksternal mikro-lingkungan akan memiliki efek positif pada
bisnis, seperti menciptakan permintaan atau memasok input bagi bisnis. Lainnya, seperti
pemerintah, misalnya, dapat menerapkan batasan pada bisnis yang dapat mempengaruhi
perkembangannya.

Lingkungan mikro dapat memiliki dampak besar pada kesuksesan sebuah bisnis. Untuk
mendukung tercapainya tujuan jangka panjang, perusahaan perlu mengidentifikasi setiap peluang
dan ancaman yang potensial muncul. Dengan demikian, perusahaan dapat menggunakan
kekuatan internalnya untuk mengeksploitasi setiap peluang dan menekan sedini mungkin
ancaman eksternal terhadap kelemahan internal.

Marketing plan berdasarkan lingkungan pemasaran mikro ini terbagi menjadi beberapa aspek,
yaitu:

● Aspek Penyedia

Aspek penyedia atau supplier adalah sesuatu penghubung yang sangat dibutuhkan dalam seluruh
sistem pemberian nilai terhadap konsumen dan mampu berkontribusi dalam hal sumber daya
yang diperlukan oleh perusahaan untuk memproduksi jasa ataupun barang.

Mengenai atribut produk, Lamongan Plaza membebaskan berbagai merek yang masuk dan
berinvestor di Lamongan Plaza, namun mengenai kemasan dan labeling semua diserahkan ke
perusahaan atau investor, karena Lamongan Plaza bukan yang pemilik produk yang akan dijual.

● Aspek Pemasaran

Dalam poin ini, terdapat 3 karakteristik pasar, yaitu:

1. Memiliki minat, karena adanya kebutuhan ataupun keinginan atas suatu barang dan jasa.
2. Tingkat kemampuan untuk membeli karena memiliki benda yang bernilai seperti uang
atau sejenisnya untuk bisa ditukarkan dengan barang yang sedang dibutuhkan.
3. Adanya akses pembelian dan kesedian untuk bisa melancarkan pertukaran tersebut.
Promosi yang dijalankan oleh pihak Plaza Lamongan dan investor yaitu melalui media massa
seperti TV dan Radio, lewat media sosial melalui facebook, melalui brosur, banner, dan promosi
melalui publisitas menggunakan pengeras suara dengan fasilitas mobil yang berkeliling. Menurut
hasil penelitan, pihak Lamongan Plaza maupun investor sudah melakukan beberapa bauran
promosi. Contoh Personal Selling, yaitu pegawai atau penjual di Lamongan Plaza sering
melakukan pengenalan produknya ke konsumen, seperti pegawai Honda dan perumahan yang
ada di Lamongan. Mengenai Mass Selling, pihak UPT menggunakan media komunikasi seperti
TV dan Radio, lewat media sosial melalui facebook. Sales Promotion yaitu dengan memberikan
potongan, buy 1 get 1, memberi undian, dan memberi hadiah khusus bagi pelanggan. Kemudian
Public Relation, yaitu dengan membangun relasi atau kepercayaan untuk Lamongan Plaza. Dan
yang terakhir adalah Direct Marketing, yaitu pemasaran melalui media iklan seperti brosur,
banner, pamflet, dan promosi melalui publisitas menggunakan pengeras suara dengan fasilitas
mobil yang berkeliling.

● Aspek Pelanggan

Aspek pelanggan bisa berbentuk pasar konsumen yang di dalamnya terdapat individu atau
kelompok rumah tangga yang menyewa jasa ataupun membeli barang untuk digunakan atau
dikonsumsi sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, pihak pemasar harus lebih jeli dalam melihat reaksi
konsumen atas adanya perubahan, seperti perubahan harga atas suatu produk.

Lamongan Plaza telah memperhatikan aspek ini dengan baik, namun, Lamongan Plaza perlu
mengetahui bahwa mayoritas pengunjungnya adalah masyarakat golongan menengah keatas
yang tidak menyukai barang dengan kualitas yang kurang bagus, namun, tetap saja tidak
dihiraukan oleh manajemen Lamongan Plaza. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya jumlah
pengunjung, bahkan pelanggan.

Oleh karena itu, konsumen lebih memilih berbelanja ke pusat pembelanjaan yang berada diluar
kota dan membuat Lamongan Plaza vakum sampai tahun ini. Akibat dari masalah tersebut, pihak
UPT berusaha menyeleksi lagi investor yang akan masuk. Hal ini dilakukan agar Lamongan
Plaza dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

● Aspek Pesaing

Selain berbagai hal yang sudah disebutkan di atas, pihak pemasarpun harus memperhatikan sifat
persaingan yang terjadi di pasar, yang mana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan
strategi pemasaran yang sesuai dengan jenis dan sifat persaingan tersebut.

Selain hal-hal yang ada di atas, pemasar juga harus memperhatikan sifat persaingan, di mana
perusahaan harus bersaing dengan menetapkan strategi pemasaran sesuai sifat dan jenis
persaingan tersebut.

Pesaing Lamongan Plaza, Menurut pihak manajemen, persaingan bisnis di Kabupaten Lamongan
memang ada, namun persaingan ini tidak begitu kuat. Contoh bisnis ritel yang ada di Lamongan
adalah Gading Kuning, Indomaret, Alfamart, dan pasar tradisional. Hanya saja Lamongan Plaza
kalah masalah kualitas produk dan kelengkapan produk. Sedangkan mengenai bisnis online,
pihak UPT mengatakan memang sudah jalan di Lamongan, disisi lain memang jadi saingan disisi
lain masyarakat Lamongan kurang menyukai bisnis online.

Pihak UPT juga masih kurang maksimum dalam mengidentifikasi dan menyeleksi pesaing yang
ada di Lamongan, bahkan mereka mengatakan sulit dan tidak mengetahui caranya. Untuk strategi
bersaing khusus yang dijalankan yaitu dengan promosi seperti yang dijelaskan diatas dengan
lebih maksimal .

● Aspek Masyarakat

Aspek masyarakat adalah kelompok apa saja yang memiliki kepentingan secara aktual atau
potensial yang mampu mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam meraih kesuksesannya,
seperti pemerintah, masyarakat keuangan, gerakan warga lokal dan umum, media, serta orang-
orang dari internal perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis 5 aspek tersebut, Lamongan Plaza perlu melakukan perubahan pada
marketing plan yang telah dilakukan, diantaranya dengan:

1. Meningkatkan strategi penyaluran dalam Lamongan Plaza yang awalnya hanya berjalan 5
menjadi 9 fungsi utama saluran pemasaran. Melakukan penyebaran informasi secara
maksimal kepada konsumen. Tetap mempertahankan fungsi promosi, negosiasi,
pembiayaan, dan pengambilan resiko. Mempertahankan dan menambah cara menarik
investor
2. Meningkatkan strategi produk dalam Lamongan Plaza. Mulai dari tingkatan produk
seperti produk yang diharapkan, produk yang ditingkatkan, dan produk yang potensial.
3. Meningkatkan dan memperbaiki kelemahan dari Lamongan Plaza. Dengan melengkapi
barang yang dibutuhkan, memperluas area parkir, menyediakan parkir yang sejuk, dan
adanya informasi service.
4. Memperhatikan persaingan bisnis ritel di Kabupaten Lamongan, dengan cara
mengidentifikasi dan menyeleksi pesaing yang ada secara maksimal
Perjalanan pelanggan Lamongan Plaza
Awareness: Langkah awal yang intinya toko atau perusahaan melakukan promosi yang di
maksud untuk memperkenalkan tokonya sehingga dapat di perhatikan/ di sadari oleh calon
customer. Intinya awareness ini adalah langkah untuk sekedar mendapatkan perhatian dari
customer sehingga si calon customer dapat mengenali toko. Sehingga timbul rasa penasaran.
Contohnya pada Lamongan Plaza awareness yang dilakukan yaitu dengan promosi melalui tv,
radio, facebook, brosur, banner, dan promosi publisitas dengan suara menggunakan mobil
keliling.
Engagement: Setelah mendapatkan perhatian atau keberadaan toko kita sudah disadari di benak
customer, langkah selanjutnya ialah toko berusaha untuk memulai interaksi dengan customer
yang ada. Interaksi tersebut dapat berupa sekitar pertanyaan seputar produk, mengenai stok
barang, informasi tentang perusahaan.
Contohnya ialah seorang calon customer masuk ke lamongan plaza tapi tidak melakukan
transaksi hanya sekedar menanya tentang produk yang dijual oleh lamongan plaza
Subscribe (Berlangganan) : Tahap dimana pelanggan yang sudah melakukan transaksi dengan
toko dan merasa puas dengan layanan serta produk yang diberikan oleh toko. Sehingga
pelanggan tersebut menjadi pelanggan tetap, dan mulai berlangganan kepada toko tersebut.
Contohnya dari data yang diperoleh melalui jurnal ada sebanyak 100 pelanggan yang terus
datang ke Lamongan Plaza secara terus menerus. Hal ini menandakan pelanggan tersebut telah
berlangganan pada Lamongan Plaza.
Konversi: Seorang pelanggan atau konsumen telah mempercayai sebuah toko atau produk yang
sampai pada titik dimana pelanggan tersebut siap berinvestasi pada toko atau produk tersebut.
Contohnya seorang konsumen membuat kartu member di Lamongan Plaza pada bagian pakaian.
Kartu member tersebut menandakan telah berlanganannya customer tersebut pada Lamongan
Plaza.
Excite: Disini toko memastikan bahwa transaksi yang dilakukan oleh pembeli terlayani dengan
maksimal serta produk yang diberikan dapat memuaskan pembeli sehingga terjadinya kepuasan
atau kegembiraan pada transaksi tersebut.
Contohnya pelanggan Lamongan Plaza yang terus datang kembali berbelanja di Lamongan Plaza
ini menandakan bahwa transaksi yang dilakukan oleh pelanggan tersebut dilayani secara
maksimal oleh Lamongan Plaza. Sehingga menciptakan rasa puas dan gembira hasil dari
pengalaman baik.
Ascend: Pelanggan memastikan bahwa uang yang diberikan kepada toko sesuai dengan
value/nilai yang diberikan oleh perusahaan nilai ini bukan hanya dari kualitas produk saja tetapi
dari segi pelayanan customer. Sehingga pelanggan tersebut mendapatkan nilai/value yang sesuai
bahkan bisa melebihi waktu serta uang yang diberikan kepada perusahaan.
Contoh seorang pelanggan tak hanya berbelanja baju saja tetapi pelanggan tersebut juga membeli
celana serta jaket sekaligus dalam satu kali pembelian. Karena pelanggan sudah percaya dengan
kualitas produk yang dijual oleh Lamongan Plaza.
Advocate:Dimana perusahaan memiliki beberapa pelanggan yang dirasa sudah melakukan
transaksi pembelian yang menguntungkan perusahaan. Selain menguntungkan advokat ini
merupakan pembeli yang memiliki tingkat loyalitas yang cukup tinggi terhadap perusahaan.
Sehingga pelanggan tersebut rela meluangkan waktunya untuk memberikan feedback terhadap
perusahaan atau toko.
Contohnya adalah pelanggan Lamongan Plaza rela meluangkan waktunya untuk memberikan
feedback positif karena mereka telah terpuaskan terhadap pelayanan yang diberikan oleh
Lamongan Plaza. Feedback tersebut diharapkan oleh pelanggan agar Lamongan Plaza dapat terus
meningkatkan pelayanannya.
Promote: Tahap dimana pelanggan dapat menjadi promotor aktif pada toko atau produk yang
dibuat oleh perusahaan dimana mereka membantu menyebarkan promosi untuk meningkatkan
awareness terhadap produk atau toko yang mereka sukai.
Contohnya Pelanggan setia Lamongan Plaza ikut mempromosikan Lamongan Plaza melalui
sosial media mereka kepada teman-temannya.

Anda mungkin juga menyukai