PENDAHULUAN
Investasi bukan lagi kegiatan yang terdengar asing oleh sebagian orang
apalagi untuk para penggiat ekonomi. Banyak motif yang melatar
belakangi seseorang berinvestasi diantaranya ada yang terkait dengan
keinginan, kebutuhan, peningkatan nilai kekayaan, inflasi hingga ketidak
pastian di masa yang akan datang. Investasi sendiri dapat didefinisikan
berupa pengelolaan suatu asset yang dapat memberikan hasil investasi
di kemudian hari.
Pasar modal merupakan tempat, tidak terbatas hanya secara fisik, di
mana orang membeli dan menjual surat berharga atau instrument
keuangan, seperti saham, surat utang, dan produk keuangan lainnya.
Surat-surat berharga yang dikeluarkan penjual tersebut memberikan
hak tak berwujud (intangible rights) kepada pembelinya untuk
memperoleh deviden, bunga, penempatan manajemen, dan hak-hak
lainnya.
Dalam praktik pasar modal di Indonesia, tidak terlepas dari adanya
pelanggaran-pelanggaran yang melanggar hukum dan pastinya
melanggar etika, beberapa diantaranya adalah penipuan, manipulasi,
insider trading, marking the close, painting the tape, cornering the
market, pools, ataupun wash sale.
RUMUSAN MASALAH
1 . B A G A I M A N A T E O R I E T I K A D A PAT B E R D A M PA K
P O S T I F D A L A M P R A K T I K I N V E S TA S I D I PA S A R
MODAL?
2 . K O D E E T I K A PA YA N G D I L A N G G A R O L E H PA R A
P E L A K U I N V E S TA S I D A L A M PA S A R M O D A L ?
3 . A PA H U K U M A N ATA U S A N K S I YA N G D I T E R I M A
P E L A K U I N V E S TA S I A K I B AT P E L A N G G A R A N YA N G
D I L A K U K A N N YA ?
B ATA S A N M A S A L A H
B E R D A S A R K A N R U M U S A N M A S A L A H D I ATA S ,
P E N U L I S H A N YA M E M B A H A S M E N G E N A I
PELANGGARAN ETIKA DALAM PRAKTIK
I N V E S TA S I D I PA S A R M O D A L
TUJUAN PENELITIAN
1 . U N T U K M E N G E TA H U I A PA K A H T E O R I E T I K A
D A PAT B E R D A M PA K P O S I T I F D A L A M P R A K T I K
I N V E S TA S I D I PA S A R M O D A L .
2 . U N T U K M E N G E TA H U I K O D E E T I K A PA YA N G
D I L A N G G A R O L E H PA R A P E L A K U I N V E S TA S I
D A L A M PA S A R M O D A L .
3 . U N T U K M E N G E TA H U I H U K U M A N ATA U S A N K S I
YA N G D I T E R I M A P E L A K U I N V E S TA S I A K I B AT
P E L A N G G A R A N YA N G D I L A K U K A N N YA .
TEORI UTILITARIANISME
DALAM PASAR MODAL
Utilitarianisme berasal
berarti bermanfaat.
dari
bahasa
latinutilisyang
perhatiannya
terhadap
memperhatikan
beretika.
melakukan
Apabila
investasi
investor
investasi
yang
yang
akan
berdasar
kepada
produk
dan
jasa
surat
berharga
atau
instrument
MANFAAT KEBERADAAN
PASAR MODAL
1.
2.
3.
4.
Penyebaran kepemilikan
masyarakat menengah;
5.
6.
perusahaan
sampai
lapisan
MANFAAT KEBERADAAN
PASAR MODAL
6.
7.
8.
Investasi;
9.
2. Manipulasi Pasar
Manipulasi pasar menurut Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 Pasal 91 adalah, tindakan yang dilakukan
oleh setiap pihak secara langsung maupun tidak
dengan maksud untuk menciptakan gambaran semu
atau menyesatkan mengenai perdagangan, keadaan
pasar, atau harga efek di bursa efek. Beberapa pola
manipulasi pasar, antara lain:
a) Menyebarkan informasi palsu mengenai emiten
dengan
tujuan
mempengaruhi
harga
efek
perusahaan yang dimaksud di bursa efek (false
information). Misalnya, suatu pihak menyebarkan
rumor bahwa emiten A akan segera dilikuidasi, pasar
merespon kemudian harga efeknya jatuh tajam di
bursa;
b) Menyebarkan informasi yang menyesatkan atau
tidak lengkap (mis information). Misalnya, suatu
pihak menyebarkan rumor bahwa emiten B tidak
termasuk perusahaan yang akan dilikuidasi oleh
MANIPULASI PASAR
TERIDIRI DARI
o Insider Trading
Pelanggaran etika terutama yang dilakukan oleh para pelaku insider trading
adalah kepemilikan informasi. Yang dimaksud dengan informasi dalam
insider trading adalah informasi material yang penting dan belum dibuka
untuk umum (undisclosed information)
o Making the close
Merekayasa harga permintaan atau penawaran efek pada saat atau
mendekati saat penutupan perdagangan dengan tujuan membentuk harga
efek atau harga pembukaan yang lebih tinggi pada hari perdagangan
berikutnya.
o Painting the tape
merekayasa kegiatan perdagangan antara rekening efek yang satu dengan
rekening efek yang lain yang masih berada dalam penguasaan satu pihak
atau mempunyai keterikatan sedemikian rupa sehingga tercipta
perdagangan semu. Pada dasarnya, kegiatan ini mempunyai kemiripan
dengan making the clise, namun dapat dilakukan setiap saat.
MANIPULASI PASAR
TERIDIRI DARI
Cornering the market
membeli efek dalam jumlah yang besar sehingga dapat menguasai atau
menyudutkan pasar. Praktiknya dapat dilakukan dengan short selling, yaitu
menjual efek dimana pihak penjual belum memiliki efeknya. Hal ini dapat
dilakukan karena bursa efek menetapkan jangka waktu penyelesaian
transaksi T+3 (penjual wajib menyerahkan efeknya pada hari ke-3 setelah
transaksi). Jika penjual gagal menyerahkan efek pada T+3, maka yang
bersangkutan harus membeli efek tersebut di pasar tunai yang biasanya
lebih mahal dari harga di pasar regular. Pelaku dapat mengambil
keuntungan dari situasi tersebut dengan melakukan cornering the market,
yaitu membeli dalam jumlah besar efek tertentu dan menahannya sehingga
akan banyak penjual yang mengalami gagal serah efek dan terpaksa
membeli di pasar tunai yang sudah dikuasai oleh pelaku .
MANIPULASI PASAR
TERIDIRI DARI
Pools
penghimpunan dana dalam jumlah besar oleh sekelompok investor dimana
dana tersebut dikelola oleh broker atau seseorang yang memahami kondisi
pasar. Manager dari pools tersebut membeli saham suatu perusahaan dan
menjualnya kepada anggota kelompok investor tersebut untuk mendorong
frekuansi jual-beli efek sehingga dapat meningkatkan harga efek tersebut.
Wash Sale.
Order beli dan jual antara anggota asosiasi dilakukan pada saat yang sama
dimana tidak terjadi perubahan kepemilikan manfaat atas efek. Manipulasi
tersebut dilakukan dengan maksud bahwa mereka membuat gambaran dari
aktivitas pasar dimana tidak terjadi penjualan atau pembelian yang
sesungguhnya.
KASUS PENIPUAN PT
SARIJAYA PERMANA
Kasus Sarijaya Permana Sekuritas awalnya terjadi dari tindakan
presiden komisaris dan pemilik tunggalnya yang secara ilegal
menggunakan dana yang dimiliki oleh 8.700 nasabahnya sebesar
245 milyar Rupiah untuk membeli saham dan memberi pinjaman
dana melalui 17 rekening baru yang fiktif. Pada intinya, dana
nasabah yang seharusnya dibelikan saham sesuai instruksi para
nasabah dan dicatat oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
justru digunakan oleh pemilik Sarijaya Sekuritas untuk melakukan
transaksi pribadinya.
Rekening itu digunakan Herman Ramli yang merupakan Komisaris
Utama untuk melakukan transaksi jual/beli saham di bursa efek.
Namun, karena dana dalam rekening 17 nasabah nominee ini tidak
mencukupi untuk melakukan transaksi, maka Herman meminta
Lanny Setiono (stafnya) untuk menaikkan batas transaksi atau
Trading Available (TA). Lalu, Lanny menindak-lanjutinya dengan
memerintahkan bagian informasi dan teknologi (IT) untuk
memproses kenaikan TA 17 nasabah tersebut.
KESIMPULAN
Teori etika yang ada akan dan jika dipahami dan dipraktikan akan sangat
membantu seseorang dalam menentukan memutuskan apa sikap yang akan ia
ambil dalam berbagai situasi, pasar modal adalah tempat yang sangat baik
untuk dapat menggunakan dana yang ingin seseotang investasikan, begitu
terbuka nya transaksi pasar modal dan karena hal ini akan banyak terdapat
kesempatan untuk melakukan kecurangan yang melanggar secara teori etika
dan bahkan secara hukum.
Dari kasus-kasus yang sudah kami paparkan, bahwa dalam praktik investasi
pada pasar modal sangat mungkin sesorang melakukan pelanggaranpelanggaran yang dapat menguntungkan dirinya atau perusahaannya. Karena
itu, membentengi diri dengan pemahaman dan aplikasi atas teori-teori etika
akan dapat mencegah para pelaku investasi di pasar modal untuk berlaku jujur
dan mencari keuntungan dengan hal-hal yang baik secara etika ataupun secara
hukum.
SARAN
Pasar modal adalah tempat yang sudah memiliki badan khusus
yang mengawai transaksi-transaksi yang terjadi pada pasar modal
yakni BAPEPAM dan OJK yang mengawasi dan merumuskan aturanauran dalam dunia pasar modal, jadi sebenarnya kecurangankecurangan yang terjadi dikarenakan para pelaku investasi yang
tidak memahami dan mempraktikan teori-teori etika dalam
pengambilan setiap keputusan nya.
Sebaiknya, para pelaku investasi memahami dan mempraktikan
teori-teori etika yang ada agar dapat bertransaksi juga
mendapatkan keuntungan dari transaksinya di pasar modal dengan
hal-hal yangpositif, yang baik dalam kacamata teori-teori etika dan
juga menurut hukum (aturan-aturan) pemerintah, bapepam
ataupun OJK.