Anda di halaman 1dari 18

ETIKA PROFESI AUDITOR

DISUSUN OLEH :
1. RACHMANIA YULIA SARI ( 1 8 / 4 2 5 7 7 8 / S V/ 1 4 9 2 0 )
2 . A M A R T YA E K A P U T R I ( 1 8 / 4 3 1 6 0 5 / S V/ 1 5 5 7 6 )
3. MOCHAMMAD RIZXI DAERI ( 1 8 / 4 3 2 0 9 0 / S V/ 1 6 0 2 6 )
APA ITU ETIKA

Serangkaian prinsip dan nilai moral, parserangkaian prinsip dan nilai moral,
para ahli pun juga mendefinisikan prinsip dan nilai moral dengan berbagai
cara. Contoh prinsip dan nilai moral yang sudah ditentukan adalah UU dan
peraturan, doktrin, kode etik bisnis, dan kode perilaku dalam organisasi.

Prinsip tersebut kemudian dikembangkan oleh Josephson Institute


menjadi 6 nilai etis :

Pertanggung Kelayakan dan


Dapat dipercaya Penghargaan jawaban. keadilan

Kewarganegaraan, dengan patuh pada


Perhatian.
UU dan melaksanakan kewajibannya.
DILEMA ETIKA

Situasi yang dihadapi seseorang dimana dia harus mengambil keputusan tentang
perilaku yang tepat. Para auditor, akuntan, serta pelaku bisnis pasti memiliki delima
dalam menentukan suatu sikap yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa
membuat kesalahan kecil yang dapat mempermalukan dirinya.

Menyelesaikan Delima Etika dengan Menggunakan


Merasionalkan Perilaku Tidak Etis
Pendekatan 6 Langkah

• Memperoleh fakta yang relevan.


• Mengidentifikasi isu-isu etis berdasarkan fakta tersebut.
• Menentukan siapa yang akan terpengaruh oleh akibat
• Setiap orang melakukannya. dari delima tersebut dan bagaimana setiap orang atau
• Jika sah menurut hukum, hal itu etis. kelompok itu terpengaruhi.
• Kemungkinan penemuan dan konsekuensinya. • Mengidentifikasi berbagai alternatif yang tersedia bagi
orang yang harus menyelesaikan delima tersebut.
• Mengidentifikasi konsekuensi yang mungkin terjadi dari
setiap alternatif .
• Memutuskan tindakan yang tepat.
Kode Perilaku Profesional

Standar perilaku yang ideal yang dinyatakan dalam istilah filosofis.


Prinsip Ini tidak dapat diberlakukan.

Standar minimum dari perilaku etiss yang dinyatakan sebagai


Peraturan Perilaku
peraturan spesifik. Ini dapat diberlakukan.

Interpretasi atas peraturan perilaku oleh Divisi Etiks Profesional


Interpretasi dari AICPA. Ini tidak dapat diberlakukan, tetapi para praktisi harus
Peraturan Perilaku memberikan alasan jika terjadi penyimpangan.

Penjelasan yang diterbitkan dan jawaban atas pertanyaan tentang


peraturan perilaku yang diserahkan kepada AICPA oleh para
Kaidah Etika praktisi dan pihak lain yang berkepentingan dengan persyaratan
etis. Ini tidak dapat diberlakukan, tetapi para praktisi harus
memberikan alasan jika terjadi penyimpangan.
KEBUTUHAN KHUSUS AKAN PERILAKU ETIS DALAM PROFESI

Professional  diharapkan dapat berperilaku pada tingkatan yang lebih tinggi dari yang
dilakukan oleh sebagian besar anggota masyarakat lain.
Professional adalah tanggung jawab untuk bertindak lebih dari sekedar memenuhi tanggung
jawab diri sendiri maupun ketentuan umum dan peraturan masyarakat.
Auditor sebagai profesioanl mempunyai tanggung jawab :
◦ Masyarakat
◦ Klien
◦ Rekan se profesi

Alasan mengharapkan tingkat perilaku yang professional yang lebih tinggi 


muncul karena kebutuhan akan kepercayaan publik atas kualitas jasa yang
diberikan profesi, tanpa memandang individu yang menyediakan jasa tersebut.
Perbedaan antara Kantor Akuntan Publik
dan professional lainnya
Jika pengacara bertugas dan dibayar oleh kliennya  bertugas membela kliennya
Auditor di bayar oleh kliennya  yang mendapat manfaat adalah pengguna laporan keuangan
dari klien  belum tentu pernah bertemu.
Bagi pemakai laporan keuangan sangat penting untuk memandang bahwa kantor akuntan public
adalah sebagai pihak yang kompeten dan objektif.
KODE PERILAKU PROFESIONAL
Kode Etik terdiri dari 4 bagian :
1. Prinsip  menyediakan standar perilaku yang ideal
Enam prinsip etis :
a) Tanggung jawab = harus melakukan pertimbangan professional dan
moral dalam tiap penugasan
b) Kepentingan public = melayani kepentingan publi
c) Integritas = mempertahankan dan memperluas kepercayaan public
d) Objektifitas & Independensi = independensi dalam fakta dan dalam
penampilan
e) Keseksamaan = memperhatikan standar teknis dan etis profesi
f) Ruang lingkup dan sifat jasa
Ketentuan Saranes Oxley untuk jasa non audit :
1. jasa pembukuan dan akuntansi lain
2. perancangan dan implementasi system informasi keuangan
3. jasa penaksiran atau penilaian
4. jasa actuarial
5. outsorcing audit internal
6. fungsi manajemen das umber daya manusia
7. jasa pialang atau dealer atau penasehat investasi
8. jasa hukum dan pakar yang tidak berkaitan dengan audit
9. jasa lain yang tidak diperkenankan dalam daftar PCAOB
Komite Audit  anggota dewan direksi perusahaan klien yg bertanggung
jawab untuk membantu auditor untuk tetap independen terhadap manajemen
Konflik yang timbul dari hubungan personalia apabila klien menerima
karyawan dari mantan tim audit yang mengaudit perusahaannya
Rotasi partner  ‘time out’ 5 tahun
Kepentingan kepemilikan  melarang bila :
Keluarga menjadi Anggota tim audit
Ada keluarga yang posisinya dalam rantai komando perusahaan
Manajer dan partner audit memberikan jasa non audit lebih dari 10 jam
Belanja Prinsip Akuntansi  konsultasi tenteng penentuan prinsip akuntansi
yang akan digunakan  tepat, namun menghilankan independensi dalam
keadaan tertentu
Penugasan & Pembayaran Fee Audit oleh Manajemen  dapatkah auditor
benar-benar independen dalam fakta & penamilan apabila fee tergantung
pada entitas yang diaudit ?
PERATURAN PERILAKU & INTERPRETASI INDEPENDENSI

Independensi
Beberapa masalah yg melibatkan independensi :
1. Kepentingan Keuangan  anggota tim audit memiliki sahamatau investasi langsung
lainnya
2. Kepentingan keuangan langsung vs Tidak langsung 
direct financial interest  kepemilikan lembar saham/ekuitas lain oleh anggota keluarga
dekat
Indirect financial interest  anggota terlibat dana bersama memiliki investasi saham
klien
1. Material / tidak material  jika memiliki posisi kepemilikan yg besar pada perusahaan
klien
Masalah Kepentingan Keuangan yg Berkaitan
1. Mantan Praktisi  pelanggaran jika partner tetap memiliki aktivitas
pada perusahaan klien
2. Prosedur Pemberian Pinjaman yg Normal  tidak diperkenankan
adanya perjanjian kredit antara kantor akuntan atau karyawannya
dengan klien
3. Kepentingan Keuangan & Penerimaan Bekerja Anggota Keluarga Inti
Serta Keluarga Terdekat  jika pasangan (suami/istri) tim audit
memiliki saham pada perusahaan klien
4. Hubungan Sebagai Investor atau Investee Bersama Dgn Klien 
independensi terganggu jika investasi KAP material
5. Direktur, Pejabat,Manajemen atau Karyawan Perusahaan pada
perusahaan Klien
Perkara Hukum Antara Kantor Akuntan & Klien  co ; apabila klien menuntut
KAP dalam defisiensi audit sebelumnya. Atau KAP menuntut klien karena
kecurangan manajemen dalam pelaporan keuangan atau penipuan
Jasa Pembukuan & Jasa Lainnya  auditor tidak diperkenankan menyediakan
jasa pembukuan kepada klien
Konsultasi & Jasa Non Audit Lainnya  diijinkan sejauh tidak menjalankan
fungsi manajemen atau membuat keputusan manajem
Fee Yg Belum Dibayar  independensi terganggu bila fee yg ditagih/belum
ditagih atas jasa profesional yg diberikan lebih dari 1 th sebelum tanggal
laporan
Peraturan Perilaku Lainnya

Peraturan Perilaku Dapat Diterapkan Pada Ikhtisar Peraturan


Nomor Topik Semua Anggota dalam
Anggota Praktik Publik

101 Independensi X Seorang anggota yang berpraktik bagi public harus


independen dalam pelaksanaan jasa profesionalnya
sebagaimana yang ditentukan oleh standar yang
dirumuskan oleh badan-badan yang dibentuk oleh
Dewan

102 Integritas dan X Dalam melaksanakan setiap jasa profesionalnya,


Objektivitas seorang hanggota harus mempertahankan objektivitas
dan integritas, bebas dan konflik kepentingan, dan
tidak secara sadar melakukan kesalahan penyajian
data atau menyerahkan pertimbanganya kepada pihak
lain
201 Standar Umum X Bagi semua jenis jasa, seorang anggota harus mematuhi
standar professional dan interpretasinya yang disusun
oleh badan yang dibentuk oleh Dewan berikut ini : (1)
hanya melaksanakan jasa-jasa professional yang
menurut perkiraan anggota dapat diselesaikan dengan
kompetensi professional, (2) menjalankan kecermatan
professional, (3) merencanakan secara memadai dan
mengawasi seluruh penugasan, dan (4) memperoleh
data eleven yang mencukupi guna memberikan dasar
yang layak bagi semua kesimpulan atau rekomendasi.
202 Kepatuhan pada X Seorang anggota yang melaksanakan jasa auditing,
standar review, kompilasi, konsultasi manajemen, perpajakan,
atau jasa professional lainnya harus mematuhi standar-
standar yang disusun oleh badan-badan yang dibentuk
oleh Dewan
203 Prinsip-prinsip X Seorang anggota harus mematuhi standar pelaporan
akuntansi audit professional yang disusun oleh badan-badan yang
dibentuk oleh Dewan dalam menerbitkan laporan
tentang ketaatan entitas terhadap prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum
301 Informasi rahasia klien X Seorang anggota yang berpraktik bagi public tidak boleh
mengungkapkan informasi rahasia klien tanpa
persetujuan khusus dari kilen, kecuali untuk empat
situasi khusus yang dinyatakan dalam peraturan no 301
302 Free kontijen X Seorang anggota yang berpraktik bagi public tidak boleh menerima
fee kontijen dalam melakukan jasa professional apapun jika ia juga
melakukan jasa audit, review, atau kompilasi tertentu atas laporan
keuangan, atau pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif.
Seorang anggota yang berpraktik bagi public juga tidak diizinkan
untuk menyiapkan SPT pajak penghasilan asli atau yang diperbaiki
atau klaim restitusi pajak guna memperoleh fee kontijen dari kilen

501 Tindakan yang dapat X Seorang anggota tidak diizinkan untuk melakukan tindakan yang
didiskreditkan dapat merusak kredibilitas profesi
502 Iklan dan bentuk X Seorang anggota yang berpraktik bagi public tidak diperbolehkan
permohonan lain untuk menggunakan iklan atau permohonan lainnya guna
memperoleh klien dengan suatu cara yang salah, menyesatkan, atau
menipu. Permohonan yang meggunakan paksaan tidak
diperkenankan
503 Komisi dan fee referral X Seorang anggota yang berpraktik bagi public tidak boleh menerima
atau membayra komisi atau fee referral bagi setiap klien jika anggota
itu juga melaksanakan jasa audit, review, atau kompilasi tertentu
atas laporan keuangan, atau suatu pemeriksaan atas laporan
keuangan prospektif klien. Untuk komisi dan fee referral yang tidak
dilarang, seorang anggota harus mengungkapkan keberadaan fee
tersebut kepada klien
504 Bentuk dan nama X Seorang anggota boleh berpraktik sebagai akuntan public hanya
organisasi dalam bentuk organisasi yang diizinkan oleh hokum atau peraturan
negara bagian yang karakteristiknya sesuai dengan resolusi Dewan,
dan tidak diperkenankan melakukan praktik akuntan public dengan
nama kantor yang dapat menyesatkan
Pemberlakuan

Mekanisme pemberlakuan peraturan perilaku Tindakan Oleh Divisi Etika Profesional AICPA

• Kelalaian untuk mengikuti peraturan


perilaku dapat mengakibatkan pemecatan 1. Untuk yang tidak terlalu serius dan mungkin
dari AICPA. pelanggaran yang tidak disengaja
• Selain peraturan perilaku, anggaran rumah 2. Yang kedua dari tindakan disipliner adalah
tangga AICPA juga memberikan skors tindakan di hadapan Dewan Pengadilan
otomatis atau dikeluarkan dari AICPA atas Gabungan (Joint Trial Board).
tuduhan tindak kejahatan yang bias
dihukum penjara lebih dari 1 tahun dan
untuk berbagai kejahatan yang berhu
ungan dengan pajak
Tindakan Oleh Dewan Akuntansi Negara Bagian :

Pelanggaran serius atas kode perilaku Dewan


Akuntansi negara bagian dapat mengakibatkan
hilangnya sertifikat akuntan public dan lisensi
praktiknya.

Anda mungkin juga menyukai