Anda di halaman 1dari 12

PEMERIKSAAN SURAT

BERHARGA DAN INVESTASI


NAMA KELOMPOK :

1. FITRIA SEPTY NOVITASARI (191600082)


2. NUR ARICHA RICHBATUN NIKMAH (191600200)
3. FANNY HASNA BANAFSAJ (191600216)
INVESTASI

Investasi adalah penanaman uang di luar perusahaan,


yang dapat berupa surat berharga atau aktiva lain yang
tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan
INVESTASI
produktif perusahaan.

Yang termasuk investasi : Saham, Obligasi, Piutang


Hipotik, wesel, Dana Pensiun dll. JANGKA JANGKA
PENDEK PANJANG
INVESTASI JANGKA PENDEK

Investasi Jangka Pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan


dan dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang

Umumnya investasi ini berupa surat berharga (seperti saham, obligasi, atau
surat berharga lain) yang harga pasarnya relatif stabil.

Tujuan pokok pembelian surat berharga ini adalah untuk


menanamkan kas yang untuk sementara waktu tidak terpakai dalam
kegiatan bisnis perusahaan. Investasi ini disajikan dalam kelompok
aktiva lancar.
Contoh Investasi Jangka Pendek :
• Reksadana merupakan salah satu jenis instrumen investasi jangka
pendek yang dalam beberapa tahun ke belakang sedang populer digunakan.
• Deposito adalah uang yang disimpan dalam rekening. Deposito biasanya
memiliki jangka waktu tertentu yang mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik
nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya,
biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan.
• Obligasi surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat
diperjualbelikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan saham untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok
utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi
tersebut.
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi
lancar.Investasi jangka panjang dapat berupa surat berharga (seperti
saham, obligasi, piutang hipotek, wesel panjang) atau berupa
persekot kepada perusahaan afiliasi, dana khusus dan aktiva tetap
yang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan perusahaan
(seperti tanah untuk ekspansi pabrik).

Tujuan pokok investasi dalam surat berharga ini adalah untuk


memperoleh pendapatan bunga atau dividen dalam jangka
panjang, untuk membentuk dana khusus, atau untuk
mengendalikan perusahaan lain melalui pemilikan saham.
Investasi ini disajikan dalam kelompok aktiva tidak lancar.

Contoh investasi jangka panjang meliputi pembelian emas, properti,


dan saham.
Investasi Dalam Surat Berharga

01
Aset Lancar
(Current Assets) 02
Aset tidak Lancar
(Non-Current
Assets)
Aset Lancar (Current Assets)
Jika surat berharga dibeli dengan tujuan untuk memanfaatkan kelebihan dana yang tersedia,
biasanya surat berharga tersebut harus mudah diuangkan dalam waktu singkat dan surat
berharga tersebut diklasifikasikan sebagai temporary investment atau marketable securities
yang merupakan Current Asset.
Contoh : bentuk deposito berjangka (kurang atau sama dengan satu tahun), dan surat saham
atau obligasi yang marketable.

Aset tidak Lancar (Non-Current Assets)


Aset tidak lancar merupakan jenis aset yang diharapkan dapat digunakan selama lebih dari
satu tahun atau disebut juga long-term asset
Surat berharga yang digolongkan long-term investment biasanya dibeli
dengan tujuan
● Untuk menguasai manajemen dari perusahaan
yang sahamnya dibeli (lebih besar atau sama
dengan 50% dari saham yang beredar)
● Untuk memperoleh pendapatan yang continue
● Sebagai sumber penampungan dari penjualan
hasil produksi atau sumber pembelian bahan
baku
SIFAT SURAT BERHARGA
Untuk investasi yang memiliki pasar yang aktif, nilai pasar yang digunakan sebagai
indikator penetapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar
yang aktif, cara lain digunakan untuk menentukan nilai wajar

Nilai Wajar Nilai Pasar


Tujuan Pemeriksaan Surat Berharga
1. Untuk memeriksa apakah terjadi internal control yang cukup baik

2. Untuk memeriksa apakah surat berharga yang tercantum

3. Untuk memeriksa apakah semua pendapatan dan penerimaan.

4. Untuk memeriska apakah penilaian (valuation) dari surat berharga.

5. Untuk memeriksa apakah penyajian didalam laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/ SAK.
Prosedur Pemeriksaan Surat Berharga Yang
Disarankan
1. Pelajari dan evaluasi intern control atas temporary dan loong tern investment

2. Minta rincian surat berharga yang memperlihatkan saldo awal, penambahan dan
pengurangan saldo serta saldo akhir.

3. Periksa fisik dari surat-surat berharga tersebut dan juga pemiliknya (apakah atas nama
perusahaan).

4. Cocokkan data-data dalam rincian dengan berita acara pemeriksaan fisik surat berharga
tersebut

5. Pemeriksa methematical accuracy dari rincian surat berharga.

6. Cocokkan saldo akhir dari rincian tersebut dengan buku besar.

7. Dan masih banyak lagi prosedur pemeriksaan surat berharga yang disarankan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai