Segala puja dan puji kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Investasi Dan Portofolio dengan baik. Penulis menyadari bahwa terdapat berbagai
kekurangan yang ada pada makalah ini sebagai akibat dari pengatahuan dan keterbatasan
penulis. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis akan selalu membuka diri untuk
menerima segala kritik yang membangun dari berbagai pihak sebagai salah satu usaha
guna menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.
Akhir kata saya ucapkan banyak terima ksaih mohon maaf bila ada kesalahan
mohon dimaafkan, penulis hanya mampu mengharapkan agar semua bantuan yang
diterima dari berbagai pihak mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha ESa. Semoga
pula makalh ini dapat diterima sbagai sumbangan pemikiran penulis yang ada nilainya
kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. iii
KESIMPULAN……………………………………………………………. iv
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………… 1
BAB 11 PEMBAHASAN………………………………………………….. 2
3.1 Pengertian dan jenis instrument……………………………….. 2
3.2 Saham………………………………………………………….. 4
3.2.1 Manfaat Kepemilikan Saham………………………………… 5
3.2.2 Taksiran Nilai Saham………………………………………… 6
3.4 Opsi, Right, dan warrnt……………………………………… 7
3.5 Reksa dana…………………………………………………… 8
3.6 Tingkat sekuritas…………………………………………….. 9
3.8 Determinasi Investasi………………………………………. 10
iii
Nama : KADEK MIRAH.K
Kelas : B/ MANAJEMEN
Stambuk : 200710271
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Teori ini berdasarkan pada pendekatan penerimaan dividen, dimana semakin
besar penerimaan saat ini dan prospek pertumbuhan dari masa yang datang, maka akan
semakin besar nilai sahamnya.Seorang analis harus dapat memperkirakan tidak hanya
tingkat pertumbuhan jangka panjang tersebut dapat dipertahankan serta dibandingkan
dengan keadaan saham lain serta pasar saham pada umumnya. Sehingga perbedaan
tingkat pertumbuhan adalah factor utama dalm penilaian saham.
Untuk dapat mencapai taksiran nilai suatu investasi saham berdasarkan teori ini
berarti seseorang harus memiliki saham tersebut untuk jangka panjang. Pendekatan dalam
menaksir nilai saham dengan menggunakan The foundation Theory lebih dikenal dengan
sebutan Fundamental Analysis (Analisis Fundamental).
11. Permasalahan
Nilai saham akan meningkat sejalan bertambahnya kekayaan perusahaan emiten
dalam jangka waktu tertentu. Inilah keuntungan yang diharapkan oleh investor khususnya
dalam jangka panjang. Investor membeli saham dan menyimpannya dalam waktu lama,
bahkan sampai puluhan tahun. Mereka akan mendapatkan dividen oleh perusahaan setiap
tahunnya. Pemegang sertifikat saham sebagai surat berharga juga akan mendapatkan
manfaat lain, yaitu dapat dijaminkan sebagai jaminan tambahan untuk memperoleh kredit
dari perbankan
1
BAB II
PEMBAHASAN
( INSTRUMEN PASAR MODAL )
3.1 Pengertian Dan Jenis Instrumen Pasar modal
Yang dimaksud dengan instrument pasar modal adalah semua surat-surat berharga
(securities) yang diperdagangkan dibursa. Instrument pasar modal ini umumnya bersifat jangka
panjang.
Dewasa ini instrument yang sudah ada dipasar modal terdiri dari saham, obligasi, dan
sertifikat. Sekuritas yang diperdagangkan dibursa efek adalh saham, obligasi,, sedangkan
sertifikat diperdagangkan diluar bursa melalui bank pemerintah.
Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseoraan terbatas. Dengan
memiliki saham perusahaan, maka manfaat yang diperoleh antara lain sebagai berikut:
a. Dividen, bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham.
b. Capital again, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga
belinya.
c. Manfaat non-finansial yaitu timbulnya kebanggan dan kekuasaan memperoleh hak
suara dalam menentukan jalannya perusahaan.
Dari berbagai jenis saham yang dikenal dibursa, yang diperdagangkan yaitu saham biasa
(common stock) dan saham prefren (preferred stock).
Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh hak istimewa pemegang saham biasa
mempunyai hak untuk memperoleh dividen sepanjang perseroan memperoleh keuntungan.
Pemilik saham mempunyai hak suara pada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) sesuai
dengan jumlah saham yang dimilikinya (one share one vote).
Saham prefren merupakan saham yang diberikan atas hak untuk mendapatkan dividen
dan/atau bagian kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi lebih dahulu dari saham biasa,
disamping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan direksi/komisaris.
Saham prefren mempunyai cirri-ciri yang merupakan gabungan dari utang dan modal sendiri .
2
ciri-ciri penting dari saham prefren adalah sebagai berikut:
a. Hak utama atas dividen
Pemegang saham preferen mempunyai hak lebih dulu untuk menerima dividen. Dengan
kata lain, pemegang saham preferen harus menerima dividen mereka terlebih dulu
sebelum dividen dibagikan kepada para pemegang saham biasa.
b. Hak utama atas aktiva perusahaan
dalam likuidasi, pemegang saham preferen berkedudukan sesudah kreditur biasa tetapi
sebelum pemegang saham biasa. Mereka berhak menerima pembayaran maksimum
sebesar nilai nominal saham preferen, sesudah para kreditur perusahaan termasuk
pemegang obligasi dilunasi.
c. penghasilan tetap
penghasilan tetap para pemegang saham preferen biasanya berupa jumlah yang tetap.
Misalnya saham prefern 15% memberikan haknya kepada pemegang saham untuk
menerima dividen sebesar 15% dari nominal tiap tahun.
d. Jangka waktu yang tidak terbatas
Umumnya saham preferen dikeluarkan untuk jangka waktu yang terbatas. Akan tetapi
pengeluaran saham preferen dilakukan dengan syarat bahwa perusahaan mempunyai hak
untuk membeli kembali saham preferen tersebut dengan suatu harga tertentu.
e. Umumnya para pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara dalam rapat
umum pemegang saham. Walaupun hak suara diberikan, biasanya dibatasi pada hal-hal
yang ada sangkut pautnya dengan manajemen perusahaan.
f. Saham preferen kumulatif
Dalam hal ini dividen yang tidak terbayar pada pemegang saham preferen tetap menjadi
utang perusahaan dan harus dibayar dalam tahun tersebut atau tahun-tahun berikutnya
bilamana perusahaan memperoleh laba yang mencukupi.
Obligasi adalah surat tanda peminjaman uang yang mempunyai jangka waktu tertentu,
biasanya lebih dari satu tahun. Obligasi dapat dikeluarkan atas unjuk dan atas nama. Jika obligasi
dikeluarkan atas unjuk, maka dalam hal ini pemegang obligasi dianggap sebagai pemilik obligasi
seperti juga selembar uang ribuan menjadi milik orang yang memegangnya.obligasi seperti ini
sangat mudah diperdagangkan, karena sangat mudah dipindahtangankan dan dijual kepada pihak
ketiga.
3
3.2 saham
Saham biasa (common stock) merupakan salah satu jenis efek yang paling
banyak diperdagangkan dipasar modal. Bahkan saat ini dengan semakin banyaknya
emiten yang mencatatkan sahamnya dibursa efek perdagangan saham semakin marak dan
menarik para investor untuk terjun dalam jual saham. Saham dapat didefinisikan sebagai
surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam
suatu perusahaan.
Saham biasa ada dua jenis, yaitu saham atas nama dan saham atau unjuj. Untuk
saham atas nama, nama pemilik saham tertera diatas saham tersebut, sedangkan saham
diatas unjuk yaitu nama pemilik saham tidak tertera diatas saham, tetapi pemilik saham
adalah yang memegang saham tersebut. Berdasarkan fungsinya, nilai suatu saham dibagi
atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut:
a. par value (nilai nominal)/ stated value/face value.
Nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi (ketentuan UU PT No.
1/1995).
1. Nilai nominal dicantumkan dalam mata uang RI.
2. Saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan.
Nilai nominal ini tidak digunakan untuk mengukur sesuatu. Jumlah saham yang
dikeluarkan perseroan dikali dengan nilai nomonalnya merupakan modal disetor
penuh bagi suatu perseroan, dan dalam pencatatan akuntansi nilai nominal dicatat
sebagai modal ekuitas perseroan didalam neraca.
b. Base price (harga dasar)
Harga perdana (untuk menentukan nilai dasar), dipergunakan dalam perhitungan
indeks harga saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. Untuk
saham baru, harga dasar merupakan harga perdananya.
Nilai dasar = harga dasar x Total Saham yang beredar
(kapitalisasi pasar)
c. Market price
Market price merupakan harga pada dasar riil, dan merupakan harga yang paling
mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang
berlangsung atau jika pasar sudah tutup , maka harga pasar adalah harga
penutupannya (closing price).
4
3.2.1 Manfaat kepemilikan saham
Investor yang melakukan pembelian saham, otomatis akan memiliki hak
kepemilikan didalam perusahaan yang menerbitkannya. Banyak sedikitnya jumlah
saham yang dibeli akan menentukan persentase kepemilikan dari investasi tersebut.
Secara umum, ada dua manfaat yang bisa diperoleh bagi pembeli saham, yaitu
manfaat ekonomis dan manfaat non ekonomis. Manfaat ekonomis meliputi perolehan
dividend an perolehan capital again. Dividen merupakan sebagian keuntungan yang
dibagikan kepada pemegang saham, sedangkan capital gain adalah keuntungan yang
diperoleh investor dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih
tinggi dibandingkan nilai lebih rendah.
Selain manfaat yang bisa diperoleh oleh pemegang saham dari suatu perusahaan
, seperti investasi pada umumnya, ada kemungkinan bahwa investor akan mengalami
kerugian sebagai risiko yang harus ditanggungnya.
Kerugian ini yang disebut dengan capital loss. Disamping itu, kerugian yang dialami
bisa berupa opportunity loss, yaitu selisih suku bunga deposito dibandingkan dengan
total hasil yang diperoleh dari total investasi yang dilakukan. Kerugian lain adalah
kerugian suatu keadaan perusahaan emiten dilikuidasi, sedangkan nilai likuidasinya
lebih rendah dibandingkan dengan harga beli saham.
Untuk menghindari kemungkinan risiko kerugian, maka investor dapat
menghubungi penasihat investasi dan pialang yang dapat memberikan nasihat
mengenai investasi yang akan dilakukan. disamping itu, untuk pemegang saham
sebaiknya memprediksikan apakah perusahaan emiten mempunyai prospek yang
bagus atau tidak.
Harga saham dibursa efek akan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran. Pada saat permintaan saham meningkat, maka harga saham tersebut akan
cenderung meningkat. Sebaliknya, pada saat banyak orang menjual saham, maka
hargha saham tersebut cenderung akan mengalami penurunan.
3.3 obligasi
obligasi merupakan bukti pengakuan utang dari perusahan. Instrument ini sering
disebut dengan bonds.sebenarnya efek ini sudah lama dikenal diindonesia, tetapi
penerbitnya sebagian besar adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) . karena
terbatasnya emiten ini, maka perdagangan obligasi belum begitu berkembang.
Obligasi sendiri di dalamnya mengandung suatu perjanjian/ kontrak yang mengikat
kedua belah pihak, antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman. Penerbit obligasi
menerima pinjaman dari pemegang obligasi dengan ketentuan-ketentuan yang sudah
diatur, baik mengenai waktu jatuh tempo pelunasan utang, bunga yang dibayarkan,
besarnya pelunasan dan ketentuan-ketentuan tambahan lain.
3.5 Reksadana
Seringkali untuk memperkecil resiko, pemilik modal perlu melakukan investasi yang
menyebar pada berbagai alat investasi. Untuk investasi yang berhubungan dengan kegiatan pasar
modal ,alatyang diperdagangkan bisa berupa saham biasa, obligasi pemerintah, obligasi swasta
dan lain-lain. Tentu akan sangat sulit jika harus memilih dan mengurus sendiri alat-alat investasi
mana yang perlu diambil, oleh karena itu ada satu bentuk perusahaan investasi yang akan
membantu investor dalam melakukan penyebaran investasitersebut. Perusahaan investasi ini
sering disebut dengan reksadana atau mutual fund.
Dengan adanya reksadana, investor cukup dengan memiliki surat berharga yang
diterbitkan reksadana dan tidak perlu membeli banyak alat investas. Pihak reksadana akan
melakukan investasi pada berbabagai macam surat berharga dengan melakukan pertimbangan-
pertimbangan khusus, yang tentunya bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan.
Reksadana akan menerbitkan saham yang akan dijual kepada investor. Setelah dana dari
investor ini terkumpul, kemudian dana tersebut akan diinvestasikan kesurat-surat berharga yang
dianggap menguntungkan . Keuntungan yang nantinya diperoleh akan dibagikan kembali
keinvestor.
Sesuai dengan undang-undang nomor 8 Tahun 1995 dilihat dari sifatnya, ada 2 jenis
reksadana, yaitu reksadan terbuka (open-ended mutual funds) dan reksadan tertutup (close-ended
mutual funds). Untuk reksadana terbuka, saham yang sudah diterbitkan oleh reksadana bisa
ditarik/dibeli kembali.
Untuk reksadana tertutup jumlah surat berharga yang diterbitkan terbatas, dan surat
berharga ini tidak bisa ditarik kembali oleh perusahaan reksadana.B entuk transaksinya seperti
saham biasa, jadi setelah transaksi dipasar primer, surat berharga ini akan diperdagangkan
dipasar sekunder. Harga saham selain ditentukan oleh NAV juga ditentukan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran yang terjadi dipasar.
9
3.8 Determinasi Investasi
Setiap keputusan investasi melibatkan lima unsur opkok yang dapat disebut
determinasi investasi. Dalam setiap proses pengambilan keputusan investasi, unsur-unsur
tersebut akan muncul, apakah secara atau implisit, disadari, atau tidak, diolah secara
sistematis atau tidak. (Hasan Zein, 1989).
Kelima unsur tersebut adalah sebagai berikut:
a. kondisi investor
b. Motif investassi
c. Media investasi
d. Teknik dan modal analisis termasuk jenis informasi dan cara pengolahan
e. Strategi investasi
Kondisi investasi meliputi kondisi keuangannya dan sikap risiko. Proses psikologis
seorang investor dalam mengalokasikan dana yang dimilikinya, pada umumnya mengikuti
urut-urutan yang sama. Penghasilan pertama akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
dasar seperti: pangan, sandang, papan, pendidikan
Seandainya seorang investor memiliki tingkat pendapatan yang lebih tinggi lagi, baru ia
mengarahkan dananya untuk investasi yang lebih agresif yaitu investasi dengan tingkat
risiko yang lebih tinggi dan potensi pendapatan yang lebih tinggi pula.
Investor umumnya mempunyai motif investasi yang tidak tunggal. Namun, intensitas
motif-motif seperti: keamanan, pertumbuhan, pendapatan, fasilitas pajak, dan spekulasi,
berbeda dari investoryang satu dengan investor yang lain.
Media investor sebagai unsure ketiga menyodorkan pilihan real asset dan finansial asset.
Berkembangnya perekonomian, cenderung menggeser obyek investasi dari real asset seperti
tanah, kearah financial asset baik pasar uang maupun dipasar modal. Sahamnya sebagai
obyek investasi utama dipasar modal memiliki karakteristik yang memungkingkan seorang
pemodal mempunyai pilihan yang tepat.
Aliran fundamental mempunyai anggapan bahwa investor adalah makhluk rasional .
karena itu aliran fundamental mencoba mempelajari hubungan antara saham dengan kondisi
perusahaan.
10
Kesimpulan
Selain manfaat yang bisa diperoleh oleh pemegang saham dari suatu perusahaan, seperti
investasi pada umumnya, ada kemungkinan bahwa investor akan menglami investor akan
mengalami kerugian sebagai risiko yang harus ditanggungnya.
Kerugian akan terjadi apabila investor membeli saham pada harga yang lebih tinggi dari pada
harga saat investor menjual kembali sahamnya.kerugian ini yang disebut dengan capital loss.
Disamping itu, kerugian yang dialami bisa berupa opportunity loss, yaitu selisih suku bunga
deposito dibandingkan dengan total hasil yang diperoleh dari total investasi yang dilakukan.
kerugian lain adalah karena suatu keadaan perusahaan emiten dilikuidasi, sedangkan nilai
likuiditas lebih rendah dibandingkan dengan harga beli saham.
Untuk menghindari risiko kerugian, maka investor dapat menghubungi penasihat
investasi dan pialang yang dapat memberikan nasihat mengenai investasi yang akan dilakukan.
Disamping itu untuk pemegang saham sebaiknya memprediksikan apakah perusahaan emiten
mempunyai prospek yang bagus atau tidak. Selain itu kinerja perusahaan, perkembangan industri
dimana perusahaan berada, kondisi mikro dan makro juga perlu diperhatikan.
1V