Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENILAIAN SAHAM
MANAGEMENT KEUANGAN

Dosen Pengampu : Karnila Ali, B.Bus., M.PA.

Disusun Oleh kelompok 8 :

1. Atma Widiyantari ( NPM. 21640001)


2. Indah Fitriani ( NPM. 21640007)
3. Rianndhita Sumarman ( NPM. 21640008)

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena kami masih di berikan
waktu untuk menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Dan kami juga berterima
kasih kepada Dosen Pembimbing dimana dengan disusunnya makalah ini akan
membuat kami lebih mengetahui bagaimana yang dimaksudkan dalam Makalah
ini.
Adapun judul yang kami bahas dalam makalah ini ialah “PENILAIAN SAHAM”
dan kami penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka apa bila terdapat kesalahan ataupun kekurangan dalam
penulisan makalah ini, dengan senang hati kami mengharap kritik dan saran dari
pembaca untuk memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini, terima kasih.

Metro, 24 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 1
C. Tujuan Masalah............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian Saham......................................................... 3
B. Jenis Saham.................................................................................. 4
C. Metode Penilaian Saham............................................................... 5
D. Pendekatan Penilaian Saham....................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sebelum pemilik dana mengenal saham, banyak pemilik dana lebih memilih
berinvestasi dalam bentuk investasi berwujud seperti emas, tanah maupun
rumah. Akan tetapi muncul alternativ investasi lain yaitu saham. Sampai saat
ini investasi saham menjadi pilihan alternativ investasi oleh beberapa
investor. Begitu pula di Indonesia yang dimulai pada abad 19. Investasi
sahaam diperkenalkan oleh Belanda, dan masih diminati hingga sekarang.

Untuk memulai investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan,


kemudian harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya
menilai berapa banyak yang akan diperoleh bila dana investor terbatas.
Namun dalam melakukan investasi saham seorang investor tidak cukup
hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti resiko dan return.
Tetapi kunci utama untuk sukses dalam investasi dan mengelolanya adalah
dengan menilai aset tersebut dan juga sumber aset untuk mendapatkan nilai
tersebut.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menilai suatu saham dan masih
diperdebatkan sampai saat ini adalah bagaimana cara mengestimasi fair
value (nilai wajarnya) dan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar dapat
menyesuaikan dengan nilai wajar tersebut. Dengan kata lain, penilaian
saham berguna untuk mencari harga wajar suatu saham. Kemudian harga
wajar saham digunakan oleh investor untuk melakukan strategi investasi
dalam mengantisipasi resiko atau isu-isu yang akan dihadapi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian saham?
2. Apa saja jenis-jenis penilaian saham?
3. Bagaimana metode penilaian saham?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami tentang penilaian saham
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis penilaian saham
3. Untuk memahami metode penilaian saham

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Saham


Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang
penilai dalam memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu
bisnis atau ekuitas pada saat tertentu.
Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk merubah serangkaian
variabel ekonomi/ variabel perusahaan yang diramalkan menjadi
perkiraan tentang harga saham misalnya laba perusahaan dan deviden
yang dibagikan, maksudnya suatu metode untuk mencari nilai-nilai saham
yang menjadi ukuran dalam investasi surat berharga.
Dalam pasar keuangan penilaian saham adalah metode penghitungan
nilai-nilai teoritis dari sebuah perusahaan dan saham mereka. Kegunaan
utama dari metode ini adalah untuk memprediksi harga pasar di masa
depan (atau secara umum, harga pasar potensial). Semua itu, untuk
mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga - saham yang dinilai
terlalu rendah (sehubungan dengan nilai teoretisnya) akan dibeli,
sedangkan saham yang dinilai terlalu tinggi akan dijual, dengan harapan
bahwa saham yang nilainya terlalu rendah secara keseluruhan akan naik
nilainya, sedangkan saham yang dinilai terlalu tinggi umumnya akan
mengalami penurunan nilainya.

B. Jenis Saham
1
A. Berdasarkan hak kepemilikannya, maka saham dapat dibagi 2 jenis yaitu :
1. Saham Biasa (common stocks)
Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior
dalam hal pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan
apabila perusahaantersebut dilikuidasi. Saham biasa ini merupakan saham
yang paling banyakdikenal dan diperdagangkan di pasar.
Sebagai pemilik perusahaan pemegang saham biasanya memiliki hak yaitu:
A. Hak kontrol

1
Sri Hermuningsih, Pengantar Pasar Modal Indonesia, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2012), Hal- 78. Diakses
pada Kamis, 24 November 2022, pukul 13.29.

3
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal
ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa
saja yang akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat
melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi
di rapat tahunan pemegang saham atau tindakan-tindakan yang
membutuhkan persetujuan pemegang saham.

B. Hak menerima Pembagian Keuntungan


Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan
bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi
sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang
ditahan ini (retained earning) merupakan sumber dana  intern perusahaan
sedangkan laba yang tidak ditahan diberikan kepada pemilik saham dalam
bentuk dividen.

C. Hak Preemtive (preetive right)


Merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama
jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan
mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih  banyak
dan akibatnya persentase kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak 
preemtive  memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli
tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.

2. Saham Preferen (preferred stocks)


Saham ini mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham
biasa karena bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi bisa juga
mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Ada dua hal penyebab
saham preferen serupa dengan saham biasa yaitu mewakili kepemilikan
ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas
lembaran saham tersebut dan membayar dividen. Perbedaan saham preferen
dengan obligasi terletak pada tiga hal yaitu klaim atas laba dan aktiva, dividen
tetap selama masa berlaku dari saham, mewakili hak tebus dan dapat ditukar
dengan saham biasa.

2
B. Berdasarkan jenis penilaian nya saham dibagi menjadi 3 yaitu :

2
Jogiyanto Hartono, teori portofolio dan analisis investasi (Yogyakarta : BPFE,2000), Hal-79, Diakses pada,
Kamis, 24 November 2022,pukul, 13.35.

4
A. Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban
perusahaan jika dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar
jaminan atau seberapa besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki
investor.
B. Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan
penawaran saham di pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar
sekunder. Nilai pasar tidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak
pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang sebenarnya
mewakili nilai suatu perusahaan.
C. Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu
saham agar saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya
sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari
nilai sekarang dari semua aliran kas di masa mendatang baik yang
berasal dari dividen maupun capital again.

C. Metode Penilaian Saham


1. Nilai saham dengan pertumbuhan deviden nol.

Pertumbuhan deviden nol, artinya tidak ada pertumbuhan deviden.


Formula yang digunakan:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑜 = D1/(1+ 𝐾𝑠)1 + 𝐷2/ (1+ 𝐾𝑠)2 +…… + 𝐷/ (1+ 𝐾𝑠)

Keterangan:
Po = nilai saham, atau harga pasar actual
D = deviden saham biasa yg diharapakan
Ks = tingkat pengembalian yg disyaratkan
n = umur saham pada tahun ke-n

Atau secara sederhana : Po=D/Ks

Contoh 2:
PT Yang Terbaik akan membagikan deviden atas sahamnya sebesar Rp
800/lembar tiap tahun. Deviden tidak mengalami pertumbuhan
(pertumbuhannya nol). Tingkat pengembalian yang disyaratkan sebesar
8%. Berapa nilai saham?
Po = D / Ks = 800 / 0,08 = 10.000

2. Nilai saham dengan pertumbuhan deviden konstan.

5
Pertumbuhan deviden konstan menunjukkan bahwa perusahaan tidak
berkembang. Saham dengan pertumbuhan deviden konstan dihitung
menggunakan Model Pertumbuhan Gordon (Myron J. Gordon).
Po=D1/Ks-g
Keterangan:
Po = nilai saham
Do = deviden saham yang dibayar pada tahun pertama
g = pertumbuhan deviden
D1 = deviden tahun pertama
Ks = tingkat pengembalian yg disyaratkan

Untuk mencari tingkat keuntungan (Rate of Return):


Ks=(D1/Po)+g

Contoh 3:
PT Menjulang Tinggi saat ini akan membagikan deviden sebesar Rp 550
pada akhir tahun pertama, dan laju pertumbuhan deviden sebesar 5% per
tahun. Tingkat pengembalian diharapkan 12% per tahun. Maka nilai
saham saat ini adalah ?
Po = 𝐷1/(𝐾𝑠 –𝑔) = 550/(0,12 −0,05 )= 7.857
Berikut ini terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi oleh saham
perusahaan dengan pertumbuhan deviden konstan, yaitu:
• Pertumbuhan deviden diharapkan konstan selamanya sebesar g. Laju
pertumbuhan harga saham diharapkan sama.
• Hasil deviden yang diharapkan besarnya sama.
• Laju hasil keuntungan modal diharapkan sama, dengan pertumbuhan
deviden sebesar g .

3. Nilai saham dengan pertumbuhan deviden tidak konstan.

Perusahaan pada umumnya akan mengalami siklus kehidupan. Siklus


dimulai dari awal berdirinya perushaan yang tumbuh dengan cepat,
semakin dewasa pertumbuhan akan mengalami perlambatan, dan
kemudian mengalami penurunan. Dalam hal ini akan mencerminkan
pertumbuhan deviden yang tidak normal (tidak konstan).
Terdapat langkah-langkah untuk menilai saham untuk pertumbuhan
deviden yang tidak konstan:

1.Carilah nilai sekarang deviden selama pertumbuhan tidak konstan.


2.Carilah harga saham pada akhir periode pertumbuhan tidak konstan,
dimana pada saat itu pertumbuhannya teah berubah menjadi
pertumbuhan konstan, dan didiskontokan menjadi nilai sekarang.
3.Jumlah kedua unsur nilai tersebut untuk mencari nilai intrinsic.

6
D.Pendekatan Penilaian Saham
Ada beberapa pendekatan yang sering digunakan sebagai metode untuk
menilai saham yaitu: Pendekatan Price Earning Ratio (PER), pendekatan
Discounted Cash Flow (DCF), pendekatan Price Book Value (PBV), dan klaim
kontingensi.

Discounted Cash Flow (DCF) adalah pendekatan dengan mendiskon cash flow
masa depan proyeksi kinerja di masa lalu. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
nilai wajar perusahaan di masa depan dan masa sekarang. Metode DCF ini
sangat tepat digunakan pada kondisi suatu Negara secara makro dan mikro
ekonomi dan keadaan tidak stabil. Price Earning Ratio (PER) menunjukkan
hubungan antara pasar saham dengan earning per share saat ini yang
digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan umum untuk mengukur
nilai saham. Price Book Value (PBV) adalah suatu metode penilaian saham yang
digunakan untuk menilai harga suatu saham dengan membandingkan harga
pasar saham dengan nilai buku perusahaan (book value). Klaim kontingensi,
yaitu metode penilaian yang menggunakan model harga opsi untuk mengukur
nilai aset yang tidak atau belum menghasilkan arus kas namun berharga pada
keadaan tertentu di masa depan. Dari keempat pendekatan penilaian saham,
dipilih metode Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV) karena
kedua metode tersebut paling sering digunakan investor dalam melihat nilai
saham suatu saham.

1. Price Earning Ratio (PER)


Secara etimologis Price Earning Ratio terdiri dari tiga kata yang berasal
dari bahasa Inggris yang masing-masing artinya yaitu price adalah harga,
earning adalah penghasilan dan rasio adalah perbandingan. Price yang
dimaksud adalah harga pasar suatu saham yang terbentuk dari proses
penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar saham. Bertemunya titik
antara penawaran dan permintaan inilah yang disebut titik keseimbangan
atau harga pasar. Kemudian makna earning yang dimaksud adalah
penghasilan atau keuntungan yang didapatkan dari berinvestasi pada
saham tersebut. Berinvestasi pada saham mempunyai dua keuntungan
yaitu berupa dividend dan capital gain. Sedangkan makna ratio yang
dimaksud adalah perbandingan antara nilai harga perolehan suatu saham
yang ada di pasar modal dibagi dengan Earning Per Share (EPS).
Maka dapat disimpulkan bahwa Price earning ratio (PER) adalah
perbandingan yang dihitung dengan membagi harga pasar saham saat ini
dengan Earning per Share (EPS). Menurut Wira (2015:94) PER dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:

PRICE EARNING RATIO= HARGA SAHAM/EARNING PER SHARE

Earning per share merupakan rasio untuk mengukur jumlah pendapatan


per lembar saham biasa yang didapatkan oleh investor atau pemegang
saham. EPS dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

7
EARNING PER SHARE= LABA BERSIH SESUDAH PAJAK/JUMLAH
LEBAR SAHAM YANG BEREDAR

1. Price Book Value (PBV)


Price Book Value (PBV) merupakan metode penilaian saham yang
menggunakan nilai buku dan nilai pasar saham sebagai acuan penilaian.
Pengertian nilai buku atau book value menurut Wira (2015:99), adalah
rasio yang dihitung dengan membagi total modal ( aset – hutang ) dengan
jumlah saham yang beredar. . Book Value (BV) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:

BV=Jumlah modal saham biasa/Jumlah modal saham biasa


yang beredar

Wira (2015:99) menjelaskan pengertian price book value yaitu


perhitungan untuk mengetahui apakah harga suatu saham saat ini murah
atau mahal. Caranya adalah dengan membandingkan harga saham
dengan nilai bukunya. Nilai PBV yang rendah mempunyai arti bahwa
harga saham tersebut murah sedangkan nilai PBV yang tinggi adalah
harga saham yang mahal. Menurut Wira (2015:99) menyatakan bahwa
kebanyakan saham di BEI diperjualbelikan jauh di atas nilai bukunya.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Investasi saham diperkenalkan oleh Belanda, dan masih diminati hingga
sekarang. Akan tetapi muncul alternatif investasi lain yaitu saham. Begitu pula di
Indonesia yang dimulai pada abad 19. Sebagai pemiliknya paling junior dalam
hal pembagian dividen, maka saham dapat dibagi 2 jenis yaitu:. Saham biasa ini
merupakan saham yang paling banyakdikenal dan diperdagangkan di pasar.
Pendekatan yang digunakan sebagai metode untuk menilai saham yaitu:
Pendekatan Price Earning Ratio (PER), pendekatan Discounted Cash Flow
(DCF), dan klaim kontingensi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai wajar
perusahaan di masa depan dan masa sekarang. Makna ratio yang dimaksud
adalah perbandingan antara nilai harga perolehan suatu saham yang ada di
pasar modal dibagi dengan Earning Per Share (EPS). Menurut Wira (2015:94).
PER dapat dihitung dengan menggunakan
rumus: EARNING PER SHARE= LABA BERSIH SESUDAH PAJAK/JUMLAH
LEBAR SAHAM.

B. Saran
Sebagai mahasiwa kita harus memahami tentang penilaian saham dengan begitu
kita dapat mengetahui apa saja jenis-jenis penilaian saham setelah itu dapat
memahami metode penilaian saham

9
DAFTAR PUSTAKA

Hatono, J. (2000,November Kamis). Teori Portofolio dan Analisis Investasi.


Yogyakarta.2000.
Hermuningsih, S. ( 2012, November kamis). Pengantar Pasar Modal Indonesia.
Yogyakarta.2000.
Fakhruddin, M dan Hadianto M. Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis
Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Gramedia.

Della Herlita Putri, Rustam Hidayat, Maria Goretti WI Endang NP. “Penggunaan
Analisis Fundamental Dengan Pendekatan PER”. Jurnal Administrasi
Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang, 2015.

Rizki Nugrahadi, Zahroh ZA, MG Wi Endang NP.” Penggunaan Analisis


Fundamental Untuk Menilai Saham Dengan Pendekatan PER dalam
Pengambilan Keputusan Investasi.” Jurnal Administrasi, Universitas
Brawijaya, Malang, 2012

Sudana, I. M. (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan (2nd ed.). Jakarta:


Penerbit Erlangga

10
11

Anda mungkin juga menyukai