1
Daftar Isi
BAB 1 ........................................................................................................................................ 3
A. Pendahuluan ..................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
C. Tujuan...............................................................................................................................4
BAB 2 ........................................................................................................................................ 5
A. Pembahasan......................................................................................................................5
A. Lokasi Praktikum ....................................................................................................... 5
B. Pembuatan Kolam ...................................................................................................... 5
C. Persiapan Kolam.........................................................................................................5
D. Penyediaan dan Penebaran Benih...............................................................................6
E. Pengendalian Hama Penyakit.....................................................................................6
F. Pemberian Makan.......................................................................................................6
G. Pengelolaan dan Perawatan Air..................................................................................7
H. Estimasi Panen dan Pasca Panen................................................................................7
I. Aspek Ekonomi..........................................................................................................8
J. Permaslahan dan Solusi.............................................................................................9
BAB 3.......................................................................................................................................11
A. Penutup.........................................................................................................................11
A. Kesimpulan.............................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................11
2
BAB 1
A. PENDAHULUAN
Usaha budidaya lele merupakan usaha yang mudah di jalankan dalam merencanakan bisnis
budidaya ikan lele, kami berencana ingin membudidayakan ikan lele dirumah di daerah
24 karena mempunyai halaman yang luasuntuk membuat kolam besar, serta agar
dapat mengawasi perkembangan ikan dengan baik.Leledi sukai konsumen karena
berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif
tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang
singkat.Peluang usaha budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang
cukup diperhitungkan saat ini. Apabila perhatikan banyak terdapat p e n j u a l
p e c e l l e l e y a n g memerlukan pasokan ikan lele setiap hari nya, hal ini lah yang
membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan membuka
potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan lele relatif lebih mudah
apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair
karena lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan.Dalam usaha ternak
atau budidaya lele semakin menginspirasi banyak orang untuk ikut terjun dan
berharap meraih kesuksesan dalam usaha ini. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya
informasi dari beberapa media tentang peluang usaha budidaya ikan lele yang
semakin menjanjikan karena pasarnya yang luas dan permintaan akan ikan lele yang
terus meningkat, bahkan belakangan ini telah ramai dibicarakan bahwa ikan lele akan
ikut andil d a l a m k o m o d i t i e k s p o r , d i k a r e n a k a n a d a b e b e r a p a n e g a r a
yang memang s a n g a t membutuhkan pasokan ikan lele. Oleh karena itu kami
berkeinginan untuk berkeinginan berbudidaya ikan lele tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa ikan lele kepalanya besar?
2. Bagaimana cara mengatasi penyakit ikan lele insang merah, mengatasi jamur dikulit
lele, perut besar ?
3. Mengapa ikan sering muncul dipermukaan ?
4. Bagaimana nafsu makan ikan turun ?
5. Bagaimana mengatasi bau busuk di kolam ?
3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ikan lele kepalanya besar
2. Untuk mengetahui cara mengatasi penyakit ikan lele insan merah, mengatasi jamur
dikulit lele dan perut besar
3. Untuk mengetahui ikan sering muncul dipermukaan
4. Untuk mengetahui nafsu ikan turun
5. Untuk mengetahui bau busuk di kolam
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lokasi Praktikum
B. Pembuatan Kolam
C. Persiapan Kolam
Kolam dikatakan siap apabila telah melakukan Pencangkulan dan pembalikan tanah
bertujuan untuk membebaskan senyawa dan gas beracun sisa budidaya hasil dekomposisi
bahan organic baik dari pakan maupu dari kotoran. selain itu tanah yang gembur akan
memperbaiki aerasi tanah sehinngga kesuburan lahan akan meningkat.
Pengkapuran juga dilakukan dengan pemberian kapur Dolomit atau Zeolit sebanyak
15 kg/kolam tergantung kebutuhan untuk mengembalikan keasaman tanah. karna
penimbunan dan pembusukan bahan organic selama budidaya sebelumnya menurunkan pH
tanah. pengkapuran juga menyebabkan bakteri dan jamur pembawa penyakit mati karena
sulit dapat hidup pada pH tersebut.
5
Pemasukan air pertama kedalam kolam setinggi 50 cm – 70 cm dan diamkan
selama 1 hari setelah itu masukan air setinggi 70 cm atau menyesuiakan dengan keadaan
kolam.
Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak
panas. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam
dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 600-700
ekor/kolam
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan setelah penebaran bibit yakni dengan
memberikan Boster Inrofloxs -25 dengan cara mencampurkan 6 ml pada 1/2 kg pelet
selama seminggu sekali. Obat ini berfungsi untuk menghilangkan borok , jamur , ingsang
merah, pada lele dan berfungsi sebagai penambah nafsu makan.
Pembersihan air kolam dari sampah seperti daun-daunan dan lainya yang jatuh ke
dalam kolam serta pemotongan rumput yang ada pada pematang kolam juga turut
mencegah datangnya hama dan penyakit pada lele. Hama seperti berang-berang, biawak,
burung dan lainya dapat dicegah dengan memasang jaring yang rapat pada permukaan
kolam.
F. Pemberian Pakan
Pakan ikan lele berupa pakan alami yang terdiri dari plankton, bintik nyamuk, kutu
air dan lainya. Ada juga pakan buatan berupa pellet yang dibedakan atas tingkat kandungan
nurtisinya.
Pemberian pakan lele di lokasi praktikum yang kami tinjau tergantung pada umur
usaha lele yang sedang diusahakan. Pakan ikan lele umur usaha 1- 40 hari diberikan pakan
pellet kecil sebanyak 3/4 kg /hari (pagi 1/4 kg, sore 1/4 kg, dan malam 1/4 kg) dan pakan
alami seperti plankton, jentik-jentik, dan kutu air yang terdapat pada kolam itu sendiri
sebagai pakan tambahanya.
6
Pakan ikan lele umur usaha 40 - seterusnya diberikan pellet ukuran sedang sebanyak
1 kg/hari (pagi 1/2 kg dan sore 1/2 kg) dan pakan tambahan masih bertumpu pada pakan
alami sedangkan pakan ikan lele umur usaha 2-4 minggu diberikan pellet 781-2 sebanyak 5
kg/hari (pagi 2,5 kg dan sore 2,5 kg) dan pakan tambahanya masih sama seperti kasus di
atas.
Menjaga tingkat kebersiahan air sangat penting pada usaha ikan lele agar tidak
mudah diserang penyakit yang disebabkan pencemaran sisa-sisa pakan dan kotoran ikan itu
sendiri. Begitu juga menjaga volume dan suhu air kolam, karna volume yang susut
diakibatkan penguapan, kebocoran dan lain-lain membuat suhu air kolam meningkat
sehingga mencapai suhu maksimal yang tidak bisa diterima olah tubuh ikan dan
menyebabkan kematian. Setelah mewawancarai orang yang berpengalaman
membudidayakan ikan lele yang kami kunjungi, pengelolaan air dilakukan dengan
mengurangi volume air 30% pada saat hujan , dan menguras kolam lele jika sangat bau
dengan menyisakan 30% air yang bertujuan untuk menurunkan suhu air dan menurunkan
tingkat pencemaran pada kolam.
Pemanenan dilakukan pada umur ikan lele 3 bulan ataupun umur usaha pada lokasi
tersebut yaitu minimal 2 bulan. ikan lele yang dipanen bisa mencapai 151 kg / 2 kolam
dengan tingkat kematian/penyusutan 8 % dari jumlah benih yang ditebarkan. Adapun yang
hal-hal yang diperhatikan dan dilakukan dalam pemanenan ikan lele antara lain:
1. Lele dipanen pada umur usaha 3 bulan dan sudah mencapai berat rata-rata antara 130-
150 gram/ekor dengan panjang antara 22-25 cm.
3. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi ataupun sore hari supaya lele tidak terlalu
kepanasan.
5. kemudian lele ditimbang untuk keperluan pedoman dan lele siap dipasarkan.
7
Penanganan pasca panen dilakukan setelah pemanenan bener-benar selesai
dikerjakan dengan cara:
2. Kolam kembali diisi air setinggi 50 -70 cm dan diamkan selama 7 hari sampai kehidupan
pakan alaminya tersedia.
I. Aspek Ekonomis
Menganalisa usaha-9 merupakan kegiatan yang sangat penting, dari analisa usaha
tersebut dapat diketahui besarnya keuntungan usaha tersebut. Analisa usaha lele sangatlah
bervariasi, dan ini disebabkan oleh perhitungan biaya operasional yang dipengaruhi oleh
besarnya unit usaha, jenis alat dan bahan yang digunakan . Besarnya biaya yang tercantum
dalam analisa usaha ini dapat berubah setiap waktu, sesuai dengan kondisi dan besar usaha
serta pasar setempat.
Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan lele selama satu musim
panen adalah:
8
Pakan Ikan 700.000
Investasi Bapak Angga 100.000
Karet 2 buah 5.000
JUMLAH 2.215.000
A. Permasalahan
1. Permodalan yang lumayan besar untuk 2 kolam ikan lele dengan isi 600 - 700 ekor
/kolam.
2. Masih tingginya tingkat kematian lele sampai 8 % dan berdampak pada kurang
maksimalnya pendapatan petani.
3. Perawatan, pemberian vitamin dan pengeloaan air yang masim kurang memadai
dilakukan.
4. Ketika musim hujan, kami mengalami kesulitan mengalirkan air pembuangan karna
daerah yang rendah dan saluran yang tidak baik.
5. Penyakit pada lele seperti jamur, borok, ingsang merah, nafsu makan pada lele menurun,
dan perut besar, kepala ikan yang lebih besar daripada badan, ikan lele yang muncul ke
permukaan air dan air kolam yang berbau sangat busuk.
6.Pemisahan ikan lele dan melakukan pengurasan lele di siang hari membuat ikan mabuk.
7. Tidak maksimalnya pemberian pakan buatan, dan pengetahuan dan survei yang kurang
dalam usaha lele.
8. Memberikan daun pepaya kekolam yang mengakibatkan ikan terserang penyakit seperti
jamur pada kulit.
B. Solusi
Sedangkan solusi yang dapat dilakukan pada usaha ini antara lain adalah:
9
1. Dengan modal yang cukup besar untuk 1.300 benih ikan lele diharapkan cerdas dalam
menggunakan modal dengan sebaik mungkin. sehingga keuntungan yang kecil dapat di
maksimalkan untuk pengembangan usaha secara perlahan-lahan.
2. Mengatasi penyakit dengan antipasi melakukan pemberian bawang putih yang dicampur
kan ke pakan ikan 1 bln 4x dengan scukupnya
3. Mengatasi penyakit jamur, borok, perut besar dan nafsu makan bilang Dengan
memberikan obat yang kita beli Itu apa namanya
5. Mengatasi tingkat kematian lele yang masih tinggi dapat dilakukan dengan
pengelolaan air yang tepat agar tingkat pencemaran air tidak sempat mendatangkan
penyakit bagi lele.
6. Sebaiknya melakukan pemisahan dan pengurasan dilakukan dipagi hari dan sore hari
sehingga tidak terkena sinar matahari, dan di lakukan proses berpuasa terlebih dahulu pada
ikan sebelum di lakukan pemisahan dan pengurasan.
7. Jika ingin memberikan daun pepaya guna untuk tambahan pakan pada lele sebaiknya
dilakukan penjemuran dahulu agar getah dari daun tersebut hilang sehingga tidak
menyebabkan gangguan pada kulit ikan.
10
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ikan lele atau yang dikenal dengan nama latin Clarias merupakan salah satu jenis
ikan air tawar yang banyak dikembangbiakkan di Indonesia. Ikan jenis ini juga menjadi
lauk yang paling dicari oleh masyarakat, karena mempunyai rasa yang enak, gizi yang
lengkap serta harganya juga sangat terjangkau. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan
yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan
menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat
menguntungkan, dari berbagai aspek manapun antara lain : aspek pemanfaatan lahan, aspek
teknologi, aspek ekonomi, dan aspek sosial.
Namun dalam kenyataannya budidaya ikan lele sering kali mengalami kegagalan ataupun
kematian massal. Maka dari itu pelatihan ini akan membahas secara tuntas tentang tahapan
- tahapan budidaya ikan lele dari mulai menyiapkan lahan budidaya sampe pemanenan,
sehingga mendapatkan hasil yang berlimpah dan menguntungkan.
B. Saran
Untuk melakukan Perawatan, pemberian vitamin dan pengeloaan air yang masim kurang
memadai dilakukan, untuk selanjutnya harus lebih kita perhatikan
Selain itu Kita akan melakukan lebih banyak observasi ke pertenak-peternak lele. Dengan
begitu selanjutnya apabila ikan berdampak penyakit kita lebih cepat untuk melakukan
penanganan
Mengatasi tingkat kematian lele yang masih tinggi dapat dilakukan dengan pengelolaan air
yang tepat agar tingkat pencemaran air tidak sempat mendatangkan penyakit bagi lele.
Sebaiknya melakukan pemisahan dan pengurasan dilakukan dipagi hari dan sore hari
sehingga tidak terkena sinar matahari, dan di lakukan proses berpuasa terlebih dahulu pada
ikan sebelum di lakukan pemisahan dan pengurasan.
11
12