Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL USAHA BUDIDAYA IKAN LELE AIR

TAWAR UFARM

Kelompok :
1. Daman Huri Wibowo
2. Muhamad Romdan

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANTEN JAYA
SERANG 2022
DAFTAR ISI

Contents
BAB 1 ................................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 2
1.1 Latar belakang .................................................................................................... 2
1.2 Tujuan ................................................................................................................ 2
1.3 Prospek ............................................................................................................... 3
BAB II ............................................................................................................................... 4
ACUAN TEKNIS USAHA ................................................................................................ 4
2.1 Persyaratan Lokasi ............................................................................................. 4
2.2 Pemeliharaan Pembesaran .................................................................................. 5
2.3 Panen .................................................................................................................. 8
2.4 Pembersihan ....................................................................................................... 9
BAB III .............................................................................................................................. 3
RANCANGAN USAHA ................................................................................................... 3
3.1 Lokasi usaha ....................................................................................................... 3
3.2 Sarana dan Prasarana .......................................................................................... 3
3.3 Manajemen ......................................................................................................... 3
BAB IV .............................................................................................................................. 4
STRUKTUR KEPENGURUSAN USAHA ....................................................................... 4
4.1 Nama dan Alamat Tempat Usaha ....................................................................... 4
4.2 Nama dan Alamat Pemilik.................................................................................. 4
4.3 Nama dan Alamat Penanggung Jawab................................................................ 4
BAB V ............................................................................................................................... 5
ANGGARAN BIAYA MEMULAI USAHA .................... Error! Bookmark not defined.
5.1 Biaya Produksi ........................................................ Error! Bookmark not defined.
5.2 Pendapatan .............................................................. Error! Bookmark not defined.
5.3 Keuntungan ............................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB VI .............................................................................................................................. 9
KESIMPULAN .................................................................................................................. 9
6.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 9
6.2 Saran ........................................................................................................................ 9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Setiap manusia ingin hidup sehat dan sejahtera, manusia akan memiliki
produktifitas yang tinggi untuk mencapai tujuan hidupnya. Untuk mendapatkan
kehidupan yang demikian manusia membutuhkan makanan yang bergizi baik.
Makanan bergizi dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya
adalah ikan lele. Permintaan konsumen terhadap ikan lele semakin meningkat di
berbagai daerah. Budidaya ikan konsumsi ini sangat potensial dan prospek
pengembangannya sangat bermanfaat untuk meningkatkan protein yang
dibutuhkan masyarakat.
Dalam usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan secara intensif dan
profesional baik mulai dari pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap
dipasarkan. Dimana ketiga hal ini merupakan mata rantai yang saling
berhubungan, namun bisa berdiri sendiri apabila diusahakan.
Kami sebagai pembudidaya sangat berharap adanya bantuan dana
penguatan modal dalam usaha ini. Desa, masyarakat dan pihak-pihak yang
berkompeten diharapkan memberi bantuan kepada kami sehingga dapat
mengembangkan segala aspek menyangkut tujuan dari pembudidayaan ikan lele
tersebut.

1.2 Tujuan
Secara sederhana maksud dan tujuan dari pengajuan proposal ini adalah untuk
menjadi bahan pertimbangan dalam pengajuan dana pengembangan usaha. Sangat
disayangkan jika peluang usaha yang ada tidak dioptimalkan karena kurangnya
modal. Keinginan kami untuk mengembangankan usaha budidaya lele sangatlah
besar. Kami berusaha menjadi pengusaha yang tumbuh sehat, tangguh dan
mandiri jika permodalan ini ada atau diberikan. Yang tentunya akan berdampak
pada lingkungan masyarakat sekitarnya antara lain yaitu:
1. Sebagai bahan makanan.
2. Ikan lele juga dapat dimanfaatkan sebagai ikan pajangan atau ikan hias.
3. Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk
memberantas hama padi berupa serangga air, karena merupakan salah
satu makanan alami ikan lele.
4. Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untuk
mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur,
hidung berdarah, kencing darah dan lain-lain.

1.3 Prospek
Budidaya ikan lele mempunyai prospek yang cukup baik. Permintaan
konsumen akan keberadaan ikan lele semakin meningkat. Di Kabupaten
Badung-Bali misalnya, produksinya telah mencapai 22,1 ton pertahun, tetapi
sebagian permintaannya masih belum bisa terpenuhi. Jabotabek meminta tak
kurang 100 ton lele perhari. Sementara Yogyakarta menghasilkan 7,902 ton,
sedangkan yang dibutuhkan perhari adalah antara 12-16 ton.
BAB II
ACUAN TEKNIS USAHA

2.1 Persyaratan Lokasi


1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung,
tidak berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk
budidaya lele dapat berupa: sawah, kecomberan, kolam pekarangan,
kolamkebun, dan blumbang.
2. Ikan lele hidup dengan baik di daerah d\ataran rendah sampai daerah yang
tingginya maksimal 700 m dpl.
3. Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.
4. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat
dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya.
5. Lokasi untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi
tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok.
6. Ikan lele dapat hidup pada suhu 200 C, dengan suhu optimal antara 25-280
C. Sedangkan untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-
300C dan untuk pemijahan 24-280 C.
7. Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup,
sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2.
8. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri,
atau mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan
ikan.
9. Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan
makanan alami.Perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir.
10. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daundaunan
hidup, seperti enceng gondok.
11. Mempunyai pH 6,5–9; kesadahan (derajat butiran kasar ) maksimal 100
ppm dan optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30–60
cm; kebutuhan O2 optimal pada range yang cukup lebar, dari 0,3 ppm untuk
yang dewasa sampai jenuh untuk burayak; dan kandungan CO2 kurang dari
12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157,56 mg/liter.
12. Persyaratan untuk pemeliharaan ikan lele di keramba :
a. Sungai atau saluran irigasi tidak curam, mudah dikunjungi/dikontrol.
b. Dekat dengan rumah pemeliharaannya.
c. Lebar sungai atau saluran irigasi antara 3-5 meter.
d. Sungai atau saluran irigasi tidak berbatu-batu, sehingga keramba mudah
dipasang.
e. Kedalaman air 30-60 cm.

2.2 Pemeliharaan Pembesaran


1. Pemupukan
a. Sebelum digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan bermaksud untuk
menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan
alami bagi benih lele.
b. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan
dosis 500-700 gram/m2. Dapat pula ditambah urea 15 gram/m2, TSP 20
gram/m2, dan amonium nitrat 15 gram/m2. Selanjutnya dibiarkan
selama 3 hari.
c. Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm dan
dibiarkan selama satu minggu sampai warna air kolam berubah menjadi
coklat atau kehijauan yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad
renik yang tumbuh sebagai makanan alami lele.
d. Secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih lele ditebar.
2. Pemberian Pakan
a. Makanan Alami Ikan Lele
 Makanan alamiah yang berupa Zooplankton, larva, cacing-cacing,
dan serangga air.
 Makanan berupa fitoplankton adalah Gomphonema spp (gol.
Diatome), Anabaena spp (gol. Cyanophyta), Navicula spp (gol.
Diatome), ankistrodesmus spp (gol. Chlorophyta).
 Ikan lele juga menyukai makanan busuk yang berprotein.
 Ikan lele juga menyukai kotoran yang berasal dari kakus.
b. Makanan Tambahan
 Pemeliharaan di kecomberan dapat diberi makanan tambahan berupa
sisa-sisa makanan keluarga, daun kubis, tulang ikan, tulang ayam yang
dihancurkan, usus ayam, dan bangkai.
 Campuran dedak dan ikan rucah (9:1) atau campuran bekatul, jagung,
dan bekicot (2:1:1).
c. Makanan Buatan (Pellet)
1. Komposisi bahan (% berat): tepung ikan=27,00; bungkil kacang
kedele=20,00; tepung terigu=10,50; bungkil kacang tanah=18,00; tepung
kacang hijau=9,00; tepung darah=5,00; dedak=9,00; vitamin=1,00;
mineral=0,500;.
2. Proses pembuatan:
Dengan cara menghaluskan bahan-bahan, dijadikan adonan seperti pasta,
dicetak dan dikeringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%.
Penambahan lemak dapat diberikan dalam bentuk minyak yang
dilumurkan pada pellet sebelum diberikan kepada lele. Lumuran minyak
juga dapat memperlambat pellet tenggelam.
3. Cara pemberian pakan:
 Pellet mulai dikenalkan pada ikan lele saat umur 6 minggu dan
diberikan pada ikan lele 10-15 menit sebelum pemberian makanan
yang berbentuk tepung.
 Pada minggu 7 dan seterusnya sudah dapat langsung diberi makanan
yang berbentuk pellet.
 Hindarkan pemberian pakan pada saat terik matahari, karena suhu
tinggi dapat mengurangi nafsu makan lele.

3. Pemberian Vaksinasi
Cara-cara vaksinasi sebelum benih ditebarkan:
a. Untuk mencegah penyakit karena bakteri, sebelum ditebarkan, lele
yang berumur 2 minggu dimasukkan dulu ke dalam larutan formalin
dengan dosis 200 ppm selama 10-15 menit. Setelah divaksinasi lele
tersebut akan kebal selama 6 bulan.
b. Pencegahan penyakit karena bakteri juga dapat dilakukan dengan
menyutik dengan terramycin 1 cc untuk 1 kg induk.
c. Pencegahan penyakit karena jamur dapat dilakukan dengan
merendam lele dalam larutan Malachite Green Oxalate 2,5–3 ppm
selama 30 menit.
4. Pemeliharaan Kolam/Tambak
a. Kolam diberi perlakuan pengapuran dengan dosis 25-200 gram/m2
untuk memberantas hama dan bibit penyakit.
b. Air dalam kolam/bak dibersihkan 1 bulan sekali dengan cara
mengganti semua air kotor tersebut dengan air bersih yang telah
diendapkan 2 malam.
c. Kolam yang telah terjangkiti penyakit harus segera dikeringkan dan
dilakukan pengapuran dengan dosis 200 gram/m2 selama satu minggu.
Tepung kapur (CaO) ditebarkan merata di dasar kolam, kemudian
dibiarkan kering lebih lanjut sampai tanah dasar kolam retak-retak.

2.3 Panen
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan:
1. Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktu-
waktu dapat dipanen. Berat rata-rata pada umur tersebut sekitar 200
gram/ekor.
2. Pada lele Dumbo, pemanenan dapat dilakukan pada masa pemeliharaan
3-4 bulan dengan berat 200-300 gram per ekornya. Apabila waktu
pemeliharaan ditambah 5-6 bulan akan mencapai berat 1-2 kg dengan
panjang 60-70 cm.
3. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu
kepanasan.
4. Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan
menggunakan seser halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
5. Bila penangkapan menggunakan pancing, biarkan lele lapar lebih
dahulu.
6. Bila penangkapan menggunakan jaring, pemanenan dilakukan
bersamaan dengan pemberian pakan, sehingga lele mudah ditangkap.
7. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa
selama 1-2 hari tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
8. Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.

2.4 Pembersihan
Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:
1. Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan
kapur sebanyak 20- 200 gram/m2 pada dinding kolam sampai rata.
2. Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan
permanganat kalikus (PK) dengan cara yang sama.
3. Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkan
dengan sinar matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh
penyakit yang ada di kolam.
BAB III
RANCANGAN USAHA
3.1 Lokasi usaha
Lokasi usaha bertempat di Jl. Sultan Ageng Tirtayasa, RT/RW 00/00
Kecamatan Tirtayasa, Kab Serang
3.2 Sarana dan Prasarana
 Bak kayu lapis plastik 3 buah
 Jaring 1 buah
 Bak 5 buah
 Gayung 5 buah
 Selang
 Drum plastic 5 buah
 Bibit
 Pakan
3.3 Manajemen
1. SDM ( Tenaga Kerja )
Tenaga kerja terdiri dari saya selaku pemilik lokasi dan dua orang
penduduk sekitar sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
2. Manajemen
a. Permodalan
Modal terdiri dari modal sendiri dan sebagian dari pinjaman yang
akan dikembalikan dengan cara kredit.
b. Pemasaran
Pemilihan pasar dilakukan terlebih dahulu survei pasar guna melihat
potensi pasar dan keinginan konsumen serta pengambilan dan pengumpulan
data terus menerus yang bersifat ringan hingga berat. Disamping itu untuk
melihat perasingan usaha sejenis sehingga dapat menentukan kebijakan
harga jual dengan perhitungan biaya.
c. Upah karyawan
Upah karyawan akan disesuaikan dengan tingkat kesulitan pekerjaannya.
BAB IV
STRUKTUR KEPENGURUSAN USAHA

4.1 Nama dan Alamat Tempat Usaha


Nama Perusahaan : UFarm
Alamat Perusahaan : Jl. Sultan Ageng Tirtayasa, RT/RW 00/00
Kecamatan Tirtayasa, Kab Serang
No. Telp : (021)1234566

4.2 Nama dan Alamat Pemilik


Nama Pemilik : Daman Huri W.
Alamat Perusahaan : Jl. Sultan Ageng Tirtayasa, RT/RW 00/00
Kecamatan Tirtayasa, Kab Serang
No. Telp : 082298192630

4.3 Nama dan Alamat Penanggung Jawab


Nama : Muhamad Romdhan
Alamat Perusahaan : Jl. Sultan Ageng Tirtayasa, RT/RW 00/00
Kecamatan Tirtayasa, Kab Serang
No. Telp : 0000000000
BAB V
RENCANA ANGGARAN BIAYA
5.1 Break Event Point (BEP)
Dalam mengumpulkan data kebutuhan biaya maka metode analisis
yang digunakan adalah metode Break Event Point (BEP) dalam unit dan
rupiah menurut Supriyono (2014:309), dengan rumus sebagai berikut :
Metode analisis Break Event Point berdasarkan unit :
BEP (unit) = FC / P – V
Dimana :
FC = Biaya Tetap
P = Harga Jual per Unit
V = Biaya variabel per unit
Metode analisis Break Event point brdasarkan penjualan (rupiah).
BEP (rupiah) = F x C / P – V
Dimana :
FC = Biaya tetap
VC = Biaya Variabel per Unit
S = Harga Jual Satuan

5.2 Perhitungan Biaya Penyusutan Aktiva Tetap


Untuk menghitung biaya penyusutan aktiva tetap yang harus
ditanggung oleh usaha budidaya ikan lele Sangkuriang, penulis
menggunakan rumus penyusutan metode garis lurus menurut Hyginus
Ruswinarto (1986 : 313) yaitu:

Penyusutan =

 Biaya penyusutan mesin pompa air 2 buah


Harga perolehan mesin pompa air adalah Rp. 350.000,-, dan nilai taksiran
umur ekonomisnya 4 tahun.

Penyusutan =

Penyusutan =

= Rp. 87.500,-
Biaya penyusutan untuk pompa air dalam setahun adalah Rp. 87.500,-
 Biaya penyusutan bak gabus 3 buah

Penyusutan =

Penyusutan =

= Rp. 160.000
Biaya penyusutan untuk bak gabus dalam setahun adalah Rp. 160.000
 Biaya penyusutan jaring ikan/penutup bak kayu lapis plastik 15 buah.

Penyusutan =

Penyusutan =

= Rp. 200.000
Biaya penyusutan jaring ikan adalah Rp. 200.000

5.3 Gaji Karyawan


Dalam 1 tahun usaha budidaya ikan lele Sangkuriang mengeluarkan biaya
untuk gaji karyawan sebesar Rp. 4.800.000,-, dengan perincian sebagai
berikut :
A. Unsur-unsur Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Untuk lebih jelasnya, dapat diuraikan biaya-biaya yang ada pada usaha
budidaya ikan lele Sangkuriang sebagai berikut :
1. Biaya Tetap
 Pompa air
 Bak gabus
 Gaji Karyawan
 Biaya Listrik
Usaha Budidaya Ikan Lele
Jumlah Biaya Tetap Dalam Satu Tahun 2021
No Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1 Biaya penyusutan mesin pompa air 87.500
2 Biaya penyusutan bak Gabus 160.000
3 Jaring 200.000
4 Gaji Karyawan 48.000.000
5 Biaya Listrik 3.600.000
6 Sewa Lahan 5.000.000
Jumlah 57.047.500
Sumber : Ufarm Budidaya ikan Lele

Usaha Budidaya Ikan Lele


Jumlah Biaya Variabel tahun 2021
Harga Jumlah
No Jenis Biaya Volume
Satuan (Rp) Harga (Rp)
1 Pakan 5.000 kg 4.000 20.000.000
2 Obat – obatan 6 unit 70.000 420.000
3 Benih Ukuran 6 – 8 Cm 10.000 ekor 800 4.000.000
Jumlah 24.420.000
Sumber : Ufarm Budidaya Ikan Lele
Jadi jumlah biaya variabel usaha Budidaya ikan Lele selama satu kali
proses pembesaran ikan adalah Rp. 24.420.000,-
2. Jumlah hasil panen dan hasil penjualan
Jumlah hasil panen dalam satu tahun pembesaran ikan diperkirakan
8.800 ekor dengan bobot ikan per ekor berada pada kisaran 0,215 Kg,
yang siap dijual ke konsumen.
Harga 1 Kg ikan Rp. 24.000,- Jadi biaya variabel per Kg adalah
24.420.000 : 8.800 = Rp. 2.775,-
Hal ini berarti, jika semua ikan terjual maka dapat diperoleh hasil
penjualan sebesar : (8.800 x 0,215) x 24.000 = 45.408.000,-
B. Perhitungan Break Even Point
Perhitungan break even point berdasarkan unit/kg sebagai berikut :

BEP (Unit/Kg) =

= 2.687,7
Jadi break even point pada penjualan 2.687,7 kg ukan dalam satu tahun.
Perhitungan break even poin dalam rupiah adalah sebagai berikut :
BEP (rupiah) = Jumlah biaya tetap : (1-Biaya variabel)
Harga Jual
= 57.047.500
0,89
= 64.098.314,6
Ini berarti bahwa penjualan sebesar 2.687,7 kg atau sebesar Rp.
64.098.314 usaha dalam keadaan break even.
C. Pengujian break even poin
Dari perhitungan diatas dapat kita ketahui bahwa :
BEP dalam unit sebesar 2687,7 kg x 24.000/Kg = 64.504.800
Sementara perhitungan BEP berada pada Rp. 64.504.800,-
BAB VI
KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Budi daya ikan lele adalah salah satu usaha yang menggiurkan, jika sudah
berjalan dengan baik usaha ini bisa menghasilkan omset yang besar. Perawatan
ikan lele ini pun juga tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya,
Dari perkiraan yang saya lakukan pada sub bab perencanaan keuangan
sebelumnya menunjukkan bahwa dalam satu kolam ikan saja saya akan
mendapatkan laba yang banyak bagaimana bila usaha ikan lele ini sudah
dijalankan dalam jumlah yang lebih besar, tentu keuntungan yang didapat juga
akan jauh lebih besar.

6.2 Saran
Bagi pembaca yang ingin membudidayakan ikan lele, saran saya yang
pertama harus dipertimbangkan adalah masalah lokasi, sebaiknya dipilih lokasi
yang sejuk dan
tidak kering/panas. Ikan lele cenderung tidak tahan akan cuaca panas, bila
dibudi dayakan di lokasi yang panas ikan akan mati dan mudah terserang
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai