Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL USAHA BUDIDAYA IKAN LELE SENDIRI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Setiap manusia ingin hidup sehat dan sejahtera, manusia akan


memilikiproduktifitas yang tinggi untuk mencapai tujuan hidupnya. Untuk
mendapatkankehidupan yang demikian manusia membutuhkan makanan yang bergizi
baik.Makanan bergizi dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya adalah
ikanlele. Permintaan konsumen terhadap ikan lele semakin meningkat di berbagai
daerah.Budidaya ikan konsumsi ini sangat potensial dan prospek
pengembangannya sangatbermanfaat untuk meningkatkan protein yang dibutuhkan
masyarakat.Dalam usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan secara intensif dan
profesionalbaik mulai dari pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap
dipasarkan. Dimanaketiga hal ini merupakan mata rantai yang saling berhubungan,
namun bisa berdiri sendiriapabila diusahakan.Kami sebagai pembudidaya sangat
berharap adanya bantuan dana penguatanmodal dalam usaha ini. Desa,
masyarakat dan pihak-pihak yang berkompeten diharapkanmemberi bantuan kepada
kami sehingga dapat mengembangkan segala aspek menyangkuttujuan dari
pembudidayaan ikan lele tersebut.

1.2 Tujuan

Secara sederhana maksud dan tujuan dari pengajuan proposal ini adalah
untukmenjadi bahan pertimbangan dalam pengajuan dana pengembangan
usaha. Sangatdisayangkanjika peluang usaha yang adatidak dioptimalkan
karenakurangnyamodal.Keinginankamiuntukmengembangankanusahabudidayalelesang
atlahbesar.Kamiberusahamenjadi pengusaha yang tumbuh sehat, tangguh dan mandiri
jikapermodalan ini ada atau diberikan. Yang tentunya akan berdampak pada
lingkunganmasyarakat sekitarnya antara lain yaitu:

1. Sebagai bahan makanan.


2. Ikan lele juga dapat dimanfaatkan sebagai ikan pajangan atau ikan hias.
3. Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama
padiberupa serangga air, karena merupakan salah satu makanan alami ikan lele.
4. Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untuk
mengobatipenyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung
berdarah, kencingdarah dan lain-lain.

1.3 Prospek Budidaya ikan lele mempunyai prospek yang cukup baik. Permintaan
Salah satu perikanan budidaya yang saat ini berkembang di Kota Bengkulu adalah
budidaya air tawar dengan komoditas unggulan ikan lele. Tingginya permintaan
terhadap ikan lele konsumsi menuntut pengusaha budidaya ikan lele di Kota Bengkulu
lebih memperhatikan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dan mampu
bersaing dalam memenuhi permintaan pasar di Kota Bengkulu. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa 18 orang (60%) dari 30 orang responden usaha budidaya ikan lele
di Kota Bengkulu merupakan usaha utama untuk menopang perekonomian keluarga.
Berdasarkan analisis yang digunakan dengan metode R/C ratio, usaha tersebut sudah
efisien sehingga layak untuk dilanjutkan karena dapat memberikan kentungan dengan
nilai R/C ratio > 1 yaitu rata-rata sebesar 1,45. Hal ini berarti bahwa setiap biaya yang
dikeluarkan dalam usaha ini menghasilkan penerimaan sebesar 1,45%. Sementara itu,
pengkajian terhadap prospek usaha budidaya ikan lele meliputi pada aspek finansial
menunjukkan bahwa usaha ini memiliki peluang untuk dikembangkan dan pada aspek
pasar, masih banyaknya permintaan yang belum dapat terpenuhi oleh pembudidaya
ikan lele diKota Bengkulu.hal ini dapat membuka peluang untuk terus dikembangkannya
usaha budidaya ikan lele oleh masyarakat lain.

BAB II

ACUAN TEKNIS USAHA

2.1 Persyaratan Lokasi


Lokasi yang baik untuk budidaya lele harus memenuhi persyaratan seperti berikut ini:

1. pengaturan Suhu dan ketinggian lokasi


Lele adalah jenis ikan yang bisa tumbuh dengan baik pada suhu sedang hingga panas.
Lokasi yang terlalu dingin (misalnya Puncak-Bogor) menyebabkan proses metabolisme
tidak optimal sehingga pertumbuhannya tidak maksimal. Akibatnya waktu panen bisa
mengalami kemunduran dan pakan jadi boros. Ketinggian lokasi ideal untuk budidaya
lele adalah 1-700 mdpl dengan suhu 25-28' C dan curah hujan sedang.
2. Memilih Sumber air yang memadai
Air juga harus memenuhi kriteria layak hidup ikan. Tidak tercemar oleh limbah rumah
tangga ataupun industri yang beracun seperti sabun, minyak, oli, atau limbah beracun
lainnya. Air dengan kadar zat besi tinggi, terlalu asam, atau terlalu dingin kurang baik
untuk budidaya lele, terutama pembenihan. Air yang bisa digunakan untuk budidaya lele
adalah air sungai, air sumur bor, air kolam, air danau, atau mata air. Air hujan kurang
baik digunakan karena selain asam juga terlalu dingin. Cara mengatasinya dengan
mengendapkan beberapa hari atau diberi pupuk kandang hingga berwarna hijau.
3. Memilih jenis tanah cocok
TIdak semua jenis tanah bisa dijadikan kolam ikan. Bila akan menggunakan kolam
tanah, peternak harus tahu dulu jenis tanah apa saja yang dapat dibuat kolam. Tanah
yang baik untuk kolam tidak mudah rembes, longsor, ataupun pecah. Jenis tanah yang
cocok yaitu tanah liat, berlumpur, subur, dan tidak porous. Adapun tingkat kemiringan
tanah dari permukaan sumber air dengan kolam yaitu 5-10'.
4. Pencahayaan Sinar matahari
Sinar matahari dibutuhkan untuk menumbuhkan pakan alami seperti plankton, jasad
renik, dan proses metabolisme sehingga ikan sehat dan cepat besar. Namun, tidak
boleh berlebihan atau kurang. Kekurangan sinar matahari menyebabkan metabolisme
ikan tidak optimal. Sebaliknya, sinar yang berlebihan menyebabkan suhu air terlalu
panas sehingga ikan dehidrasi yang berakibat pada kematian.
5. Aspek lingkungan yang menunjang
Budidaya lele harus memperhatikan aspek keamanan, baik gangguan manusia, hewan
pemangsa, ataupun banjir. Hal ini sangat besar dampaknya terhadap keberhasilan
usaha budidaya. Di sekitar lingkungan budidaya, sebaiknya tersedia berbagai sumber
alam yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya seperti mudah memperoleh pakan alami
atau bahan-bahan untuk membangun kolam dan sarana lainnya. Lokasi budidaya
sebaiknya juga dekat dengan pemasaran sehingga bisa menghemat transportasi dan
lele tetap segar sampai konsumen.
6. Aspek teknis dan SDM yang mendukung
Kegiatan budidaya lele meliputi pemilihan lokasi, persiapan sarana produksi, dan proses
budidaya itu sendiri. Persiapan sarana produksi meliputi pembuatan saung juga,
persiapan sumber air, pembuatan kolam dan saluran pembuangan, serta perlengkapan
peralatan budidaya. Proses budidaya meliputi pemeliharaan induk, pemilihan induk,
pemijahan, penetasan, pemeliharaan benih, sortasi, pendederan, dan pembesaran.
Supaya proses budidaya lele berjalan lancar, dibutuhkan sumber daya manusia yang
memadai. Artinya, orang tersebut pernah melakukan budidaya lele sebelumnya atau
setidaknya pernah mengikuti pelatihan. Hati-hati dalam memilih pekerja, jika tidak tepat
akan menghambat usaha, bahkan menyebabkan kerugian.
7.Persyaratan untuk pemeliharaan ikan lele di keramba :
a.Sungai atau saluran irigasi tidak curam, mudah dikunjungi/dikontrol.
b.Dekat dengan rumah pemeliharaannya.
c.Lebar sungai atau saluran irigasi antara 3-5 meter.
d.Sungai atau saluran irigasi tidak berbatu-batu, sehingga keramba mudah
dipasang.e.Kedalaman air 30-60 cm.
2.2 . Pemeliharaan pembesaran
1. Pemberian pakan
Pakan adalah kompenen yang besar dalam budidaya lele. Telat memberi pakan bisa
mnyebabkan lele kanibal alias memakan temannya sendiri.
 Ada banyak jenis pakan yang bisa Anda berikan, misalnya pellet, keong mas, plankton,
cacing dan lain-lain. Apapun jenis pakannya, yang paling penting adalah teknik dan
waktu pemberiannya.

 Pakan utama tetaplah pelet. Memberikan pakan alternatif disarankan secara bertahap
karena sangat beresiko. Bisa di coba di beberapa kolam terlebih dahulu. Amati jika
hasilnya bagus berarti pakan tersebut cocok.

 Pakan diberikan sebanyak 5-6 kali sehari. Jarak pemberian pakan sekitar 2-3 jam.
 Ikan lele suka makan di malam hari
 Jika pada jadwal pemberian pakan ternyata turun hujan, sebaiknya jangan menebarkan
pakan. Pemberian pakan saat hujan berpotensi pencemaran zat asam pada pakan yang
diberikan. Pakan yang tercemar akan mengganggu kesehatan ikan lele. Jadi, tunggulah
hingga hujan reda kalau ingin memberikan pakan.
2. Pemupukana.
a. Sebelum digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan bermaksud
untukmenumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi
benih lele.
b. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500-
700gram/m2. Dapat pula ditambah urea 15 gram/m2, TSP 20 gram/m2, dan amonium
nitrat15 gram/m2. Selanjutnya dibiarkan selama 3 hari.
 c. Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm dan dibiarkan selamasatu
minggu sampai warna air kolam berubah menjadi coklat atau kehijauan
yangmenunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami
lele.
d. Secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih lele ditebar.
3. Pemeliharaan Kolam/Tambaka.

a.Kolam diberi perlakuan pengapuran dengan dosis 25-200 gram/m2


untukmemberantas hama dan bibit penyakit.

b.Air dalam kolam/bak dibersihkan 1 bulan sekali dengan cara mengganti semua
airkotor tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan 2 malam.

c.Kolam yang telah terjangkiti penyakit harus segera dikeringkan dan


dilakukanpengapuran dengan dosis 200 gram/m2 selama satu minggu.
Tepung kapur (CaO)ditebarkan merata di dasar kolam, kemudian dibiarkan kering
lebih lanjut sampai tanahdasar kolam retak-retak

4.Panen budidaya ikan lele


Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu
bisa dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan
konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram
per ekor. Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar
tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan sortasi
untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya. Pemisahan ukuran berdampak pada
harga. Ikan lele yang sudah disortasi berdasarkan ukuran akan meningkatkan
pendapatan bagi peternak.
5. Pembersihan
Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:
1. Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur sebanyak
20-200 gram/m2 pada dinding kolam sampai rata.
2. Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat
kalikus (PK) dengan cara yang sama.
 Pembersihan
Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:
1. Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur sebanyak
20-200 gram/m2 pada dinding kolam sampai rata.
2. Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat
kalikus (PK) dengan cara yang sama.
BAB III
RANCANGAN USAHA

3.1 Lokasi usaha


Lokasi usaha bertempat di Jl.Kawali Panjalu No.07 Rt/Rw 37/17 Lumbung Girang,
Lumbung Sari, Lumbung, Ciamis- Jawa Barat
3.2 Sarana dan Prasarana

 Bak kayu lapis plastik 3 buah

 Jaring 1 buah

 Bak 5 buah

 Gayung 5 buah

 Selang

 Drum plastic 5 buah

 Bibit

 Pakan
3.3 Manajemen
1. SDM ( Tenaga Kerja )
Tenaga kerja terdiri dari saya selaku pemilik lokasi dan dua orang penduduk sekitar
sesuaidengan fungsi dan tugasnya.
2. Manajemen
a. Permodalan
Modal terdiri dari modal sendiri dan sebagian dari pinjaman yang akan dikembalikan
dengan cara kredit.
b. Pemasaran
Pemilihan pasar dilakukan terlebih dahulu survei pasar guna melihat potensi pasar dan
keinginan konsumen serta pengambilan dan pengumpulan data terus menerus yang
bersifat ringan hingga berat. Disamping itu untuk melihat perasingan usaha sejenis
sehingga dapat menentukan kebijakan harga jual dengan perhitungan biaya.
c. Upah karyawan
Upah karyawan akan disesuaikan dengan tingkat kesulitan pekerjaannya.
BAB V
ANGGARAN BIAYA MEMULAI USAHA
A. pengeluaran
    1. biaya tetap
       
         a. indukan 1 paket ( 10 betina 5 jantan ) @ Rp. 3.000.000,-
         b. kolam terpal larva ukuran 2 X 2  =Rp. 285.000 X 10 buah = Rp. 2.850.000,-
         c. pompa air aquarium @ Rp. 95.000 X  5 buah  = Rp. 475.000,-   
         d. aerator pompa @ Rp.60.000 X 10 buah = Rp. 6000.000,-
         e. pipa paralon 0,5 inchi @ Rp. 20.000 X 4 batang = Rp. 80.000,-
         f. selang aerator @ Rp.2000 X  30 meter  = Rp. 60.000,-     
         h. terpal atap @ Rp. 14000  X 20 meter = Rp. 280.000,-
         i. kayu untuk atap @ Rp. 5000 X 30 batang = Rp. 150.000,-
         j. kabel listrik @ Rp. 3500 X 50 meter = Rp. 175.000,-
         k. stok kontak listrik @ Rp. 35.000 X 3 buah = Rp. 105.000,-
      
                                                    Sub total Rp. 7.725.000,-
 
2. Biaya Operasional sampai BEP (3 bulan )
 
         a. pakan alami cacing sutra 20 kg ( Rp. ....... per bulan )
             pakan pur pf 800 2 sak ( Rp ......... per bulan )
         b. listrik dan air ( Rp 50.000 per bulan ) 

                                              Sub total Rp. .........................

           TOTAL BIAYA PENGELUARAN RP. ........................

B. Penerimaan penjualan ( per 3 bulan atau 1 kali panen )


 
Penjualan benih dari 10 indukan X 15.000 ekor X 85% X Rp 250,-
   
                                      = Rp...............

C. PENDAPATAN ( PER 3 BULAN ATAU 1 KALI PANEN )

      penerima - biaya operasioanal = Rp. ................

     3. Data pasar

pemerintah didalam negeri dari konsumen, agen dan pengusaha lain cukup besar.

sejauh ini sudah ada dua agen dan lebih kurang 20 peternak lele
yang menawarkan ikan lele kami hasilnya dijual kepada mereka.

Tingginya permintaan baik dalam dan luar negeri dari berbagai hotel, restoran yang
menyajikan makana berbahan dasar ikan lele  sangatlah besar.
hal ini dikarnakan karakteristik yang dimilkinya tidak ada pada budidaya ikan air tawar
lainya.

tubuhnya yang besar membuat kandungan dagingnya juga lebih banyak. ditambah
dengan rendahnya kandungan lemak, kolestrol,  dan garam, yang dimilikinya
dibandingkan dengan ikan - ikan air tawar lainya, sehingga aman di kosumsi.

    4. Strategi Pengolahan Bisnis

pasar yang menjadi tujuan ialah dalam negeri dan manca negara.
untuk pasar dalam negeri diawali kami berencana mengembangkanya di daerah tanjung
enim sebagai tempat kami beraktivitas. Lalu setelah setabil kami akan memulai
memasar produk kami di daerah  sumatra selatan dan sekitarnya.
kemudian ke daerah - daerah lain di indonesia yang potensial untuk pemasaran ikan
lele.

BAB VI
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Budi daya ikan lele adalah salah satu usaha yang menggiurkan, jika sudah berjalan
dengan baik usaha ini bisa menghasilkan omset yang besar. Perawatan ikan lele ini pun
juga tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya,
Dari perkiraan yang saya lakukan pada sub bab perencanaan keuangan sebelumnya
menunjukkan bahwa dalam satu kolam ikan saja saya akan mendapatkan laba yang
banyak bagaimana bila usaha ikan lele ini sudah dijalankan dalam jumlah yang lebih
besar, tentu keuntungan yang didapat juga akan jauh lebih besar.
4.2 Saran
Bagi yang ingin membudidayakan ikan lele, saran yang pertama harus dipertimbangkan
adalah masalah lokasi, sebaiknya dipilih lokasi yang sejuk dan tidak kering/panas. Ikan
lele cenderung tidak tahan akan cuaca panas, bila dibudi dayakan di lokasi yang panas
ikan akan mati dan mudah terserang penyakit.

Anda mungkin juga menyukai