Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Pencemaran Udara
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui tentang kondensor.
2. Memahami prinsip dan cara kerja kondensor.
3. Memahami tahapan kerja kondensor.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kondensor.
5. Mengetahui perhitungan desain alat kondensor.
1.3 MANFAAT
1. Mahasiswa mengetahui tentang kondensor.
2. Mahasiswa dapat memahami prinsip dan cara kerja kondensor.
3. Mahasiswa dapat memahami tahapan kerja kondensor.
4. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kondensor.
5. Mahasiswa dapat mengetahui perhitungan desain alat kondensor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kondensor
Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger) yang berfungsi
untuk mengkondensasikan fluida kerja. Pada sistem tenaga uap, fungsi utama kondensor
adalah untuk mengembalikan exhaust steam dari turbin ke fase cairnya agar dapat
dipompakan kembali ke boiler dan digunakan kembali. Selain itu, kondensor juga berfungsi
untuk menciptakan back pressure yang rendah (vacuum) pada exhaust turbin . Dengan back
pressure yang rendah, maka efisiensi siklus dan kerja turbin akan meningkat.
Kondensor adalah alat untuk mengurangi gas atau uap ke cair. Kondensor yang digunakan
dalam pembangkit listrik untuk menyingkat uap gas buang dari turbin dan alat pendingin
untuk menyingkat uap refrigeran, seperti amonia dan freon. Industri minyak dan kimia
menggunakan kondensator sebagai hidrokarbon dan uap kimia lainnya. Dalam
distilasi, kondensor mengubah uap menjadi cair. Semua kondensor bekerja dengan
menghilangkan panas dari gas atau uap. Dalam beberapa kasus, gas melewati tabung panjang
panas-konduktif logam, seperti tembaga(biasanya diatur dalam kumparan atau bentuk
lainnya), dan memindahkan panas ke udara sekitarnya. Kondensor industri besar
menggunakan air atau cairan lainnya untuk menghilangkan panas. Kondensor panjang juga
mengacu pada perangkat yang terpasang pada mesin carding dipabrik-pabrik tekstil untuk
mengumpulkan serat ke dalam keliling untuk mesin berputar.
Kondenser adalah sebuah alat yang digunakan untuk membuang kalor ke lingkungan,
sehingga uap refrigeran akan mengembun dan berubah fasa dari uap ke cair. Sebelum masuk
ke kondenser refrigeran berupa uap yang bertemperatur dan bertekanan tinggi, sedangkan
setelah keluar dari kondenser refrigeran berupa cairan jenuh yang bertemperatur lebih rendah
dan bertekanan sama (tinggi) seperti sebelum masuk ke kondenser.
3. Gambar Alat
Prinsip Kondensor pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap
1.Turbin Uap
Uap air yang masuk ke dalam boiler berasal dari turbin uap. Uap air yang sudah mengalami
penurunan tekanan dan entalpi yang terkandung masuk ke dalam kondensor. Uap air ini
sudah mencapai tekanan 0 bar absolut, artinya memiliki tekanan vakum di bawah tekanan
atmosfer tetapi masih berfase uap sebab panas laten yang terkandung di dalamnya masih akan
di serap di kondensor oleh media pendingin.
Kelebihan Alat :
A. Horizontal Kondenser
1. Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga relatif berukuran kecil dan ringan
2. Pipa pendingin dapat dibuat dengan mudah
3. Bentuk sederhana dan mudah pemasangannya
4. Pipa pendingin mudah dibersihkan
B. Vertikal Kondenser
1. Harganya murah karena mudah pembuatannya.
2. Kompak karena posisinya yang vertikal dan mudah pemasangan
3. Bisa dikatakan tidak mungkin mengganti pipa pendingin, pembersihan harus dilakukan
dengan menggunakan deterjen
6. Perhitungan Desain Alat
Neraca Panas:
Panas yang dilepaskan oleh n- propanol = 60.000 lb/jam x 285 Btu/lb
= 17.100.000 Btu/jam
Panas yang diterima oleh air = 488.000 lb/jam x 1 (btu/ lb.F) x (120 -85)F
= 17.000.000 Btu/jam
Menentukan Tc dan tc
Suhu rerata tc= 102,5 ̊F.
Trial harga Ud
a). diasumsikan harga Ud = 100 dan Koefisien film embunan = 100, kisaranharga Uc
adalah 150 sampai 300.
Luas permukaan perpindahan panas A = Q/ ( UD x t )
= 17.000.000 / ( 100 x 141)
= 1213 ft2
Jumlah tabung = 1213/(8 x 0,1963) = 773 buah
b) diasumsikan aliran air dalam pipa adalah 4 pass ; hal ini didasarkan pada
pemikiran bahwa: jumlah air yang diperlukan sangat banyak , sehingga
kondensor akan mempunyai jumlah pipa yang banyak, sehingga jika
digunakan 2 pass, maka tidak mencukupi. Dari jumlah pipa : 773 buah, 4 arah, dengan OD ¾
in dan 15/16 in triangular pitch, maka jumlah pipa terdekat adalah: 766 pipa dengan ID shell
31 in
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Kondensor merupakan alat penukar kalor pada sistem refrigerasi yang
berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan. Didalam sistem
kompresi uap (vapor compression) kondensor adalah suatu komponen
yang berfungsi untuk merubah fase refrigerant dari uap bertekanan
tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi atau dengan kata lain pada
kondensor ini terjadi proses kondensasi.
2. Cara kerja kondensor adalah uap panas yang masuk ke kondensor
dengan temperatur yang tinggi dan bertekanan yang merupakan hasil
proses dari turbin. Kemudian uap panas masuk ke dalam Suction Pipe
dan kemudian mengalir dalam tube. Dalam tube, uap panas didinginkan
dengan media pendingin air yang dialirkan melewati sisi luar tube,
kemudian keluar melalui Discharge Pipe dengan temperatur yang
sudah turun.
3. Condensor dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu :
Kondensor kontak langsung (Direct Contact Condensor/Jet Condensor).
Prinsipnya mencampur uap dan air pendingin yang di sprey kan dalam satu tabung
sehingga terbentuk air kondensate dan biasanya campuran air yang terbentuk
diinjeksikan lagi keperut bumi untuk menjaga kelestarian alam. Condensor jenis ini
banyak digunakan pada PLTP.
Kondensor Permukaan (Surface Condensor).
Prinsipnya air pendingin dan uap yang didinginkan tidak dicampur , terpisah air
pendingin didalam pipa-pipa (tubes) pendingin sedangkan uap yang terkondensasi
didalam cangkang (shell). Pada Condensor Permukaan air pendingin yang tersedia dalam
jumlah besar dan diharapkan air yang masuk kedalam kondensor air yang bersih .
B. Vertikal Kondenser
1. Harganya murah karena mudah pembuatannya.
2. Kompak karena posisinya yang vertikal dan mudah pemasangan
3. Bisa dikatakan tidak mungkin mengganti pipa pendingin, pembersihan harus dilakukan
dengan menggunakan deterjen
DAFTAR PUSTAKA
Kern, D.Q, (1985),” Process Heat Transfer”, Tokyo: Mc Graw Hill International
Book Co.
Himmeblau D.M., (1984(, “ Basic principles and Calculations in Chemical
Engineering, Third Edition, Canada: Prentice-Hall, Inc.
Perry, R.H., (1989), Perry’s Chemical Engineer’s Handbook, New York:
McGraw- Hill Book Company