Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Pencemaran Udara

Disusun oleh kelompok 1 :


Galuh Windianingtias (2202181027)
Muhamad Romdan (2201181059)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANTEN JAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada zaman modern ini kondensor sering dipakai pada sistem  AC(Air Conditioning)
yang biasa digunakan pada ruangan atau mobil, pada umumnya AC yang digunakan adalah
cooler. Masing-masing komponen mempunyai fungsi tersendiri dan saling berkesinambungan
di dalam sistem. Jika salah satu komponen diatas rusak atau tidak ada, maka system AC tidak
akan dapat bekerja. Pada kesempatan ini sedikit akan kita bahas mengenai macam-macam
kondensor yang pada umumnya digunakan untuk pendingin ruangan dan kendaraan.
Kondensor berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan untuk merubah fase refrigerant
dari uap bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi atau dengan kata lain pada
kondensor ini terjadi proses kondensasi. Refrigerant yang telah berubah menjadi cair tersebut
kemudian dialirkan ke evaporator melalui pompa.

1.2 TUJUAN
1. Mengetahui tentang kondensor.
2. Memahami prinsip dan cara kerja kondensor.
3. Memahami tahapan kerja kondensor.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kondensor.
5. Mengetahui perhitungan desain alat kondensor.

1.3 MANFAAT
1. Mahasiswa mengetahui tentang kondensor.
2. Mahasiswa dapat memahami prinsip dan cara kerja kondensor.
3. Mahasiswa dapat memahami tahapan kerja kondensor.
4. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kondensor.
5. Mahasiswa dapat mengetahui perhitungan desain alat kondensor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Kondensor
Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger) yang berfungsi
untuk mengkondensasikan fluida kerja. Pada sistem tenaga uap, fungsi utama kondensor
adalah untuk mengembalikan exhaust steam dari turbin ke fase cairnya agar dapat
dipompakan kembali ke boiler dan digunakan kembali. Selain itu, kondensor juga berfungsi
untuk menciptakan back pressure yang rendah (vacuum) pada exhaust turbin . Dengan back
pressure yang rendah, maka efisiensi siklus dan kerja turbin akan meningkat.
Kondensor adalah alat untuk mengurangi gas atau uap ke cair. Kondensor yang digunakan
dalam pembangkit listrik untuk menyingkat uap gas buang dari turbin dan alat pendingin
untuk menyingkat uap refrigeran, seperti amonia dan freon. Industri minyak dan kimia
menggunakan kondensator sebagai hidrokarbon dan uap kimia lainnya. Dalam
distilasi, kondensor mengubah uap menjadi cair. Semua kondensor bekerja dengan
menghilangkan panas dari gas atau uap. Dalam beberapa kasus, gas melewati tabung panjang
panas-konduktif logam, seperti tembaga(biasanya diatur dalam kumparan atau bentuk
lainnya), dan memindahkan panas ke udara sekitarnya. Kondensor  industri besar
menggunakan air atau cairan lainnya untuk menghilangkan panas. Kondensor panjang juga
mengacu pada perangkat yang terpasang pada mesin carding dipabrik-pabrik tekstil untuk
mengumpulkan serat ke dalam keliling untuk mesin berputar.
Kondenser adalah sebuah alat yang digunakan untuk membuang kalor ke lingkungan,
sehingga uap refrigeran akan mengembun dan berubah fasa dari uap ke cair. Sebelum masuk
ke kondenser refrigeran berupa uap yang bertemperatur dan bertekanan tinggi, sedangkan
setelah keluar dari kondenser refrigeran berupa cairan jenuh yang bertemperatur lebih rendah
dan bertekanan sama (tinggi) seperti sebelum masuk ke kondenser.

Gambar 1.1 kondenser

1. Prinsip Dasar atau Metode Alat


Kondensor adalah peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi air. Proses
perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap ke dalam suatu ruangan yang berisi
pipa-pipa (tubes). Uap mengalir di luar pipa-pipa (shell side) sedangkan air sebagai pendingin
mengalir di dalam pipa-pipa (tube side). Kondensor seperti ini disebut kondensor tipe surface
(permukaan). Kebutuhan air untuk pendingin di kondensor sangat besar sehingga dalam
perencanaan biasanya sudah diperhitungkan. Air pendingin diambil dari sumber yang cukup
persediannya, yaitu dari danau, sungai atau laut. Posisi kondensor umumnya terletak dibawah
turbin sehingga memudahkan aliran  uap keluar turbin untuk masuk kondensor karena
gravitasi.

Gambar 2.1 Kondenser


Laju perpindahan panas tergantung pada aliran air pendingin, kebersihan pipa-pipa dan
perbedaan temperatur antara uap dan air pendingin. Proses perubahan uap menjadi air terjadi
pada tekanan dan temperatur jenuh, dalam hal ini kondensor berada pada kondisi vakum.
Karena temperatur air pendingin sama dengan temperatur udara luar, maka temperatur air
kondensatnya maksimum mendekati temperatur udara luar. Apabila laju perpindahan panas
terganggu, maka akan berpengaruh terhadap tekanan dan temperatur.
Condensor dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu : 
1. Kondensor kontak langsung (Direct Contact Condensor/Jet Condensor).
Prinsipnya mencampur uap dan air pendingin yang di sprey kan dalam satu tabung
sehingga terbentuk air kondensate dan biasanya campuran air yang terbentuk
diinjeksikan lagi keperut bumi untuk menjaga kelestarian alam. Condensor jenis ini
banyak digunakan pada PLTP.
2. Kondensor Permukaan (Surface Condensor).
Prinsipnya air pendingin dan uap yang didinginkan tidak dicampur , terpisah air
pendingin didalam pipa-pipa (tubes) pendingin sedangkan uap yang terkondensasi
didalam cangkang (shell). Pada Condensor Permukaan air pendingin yang tersedia
dalam jumlah besar dan diharapkan air yang masuk kedalam kondensor air yang
bersih .
Menurut arah alirannya ada beberapa type Condensor :
 Single Flow (aliran tunggal) satu arah.
 Double Flow (aliran ganda) dua/tiga arah Jenis Kondensor Permukaan (Surface
Condensor) banyak digunakan di PLTU termasuk  PLTU Priok

3. Gambar Alat
Prinsip Kondensor pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Gambar 3.1 komponen kondensor

1.Turbin Uap
Uap air yang masuk ke dalam boiler berasal dari turbin uap. Uap air yang sudah mengalami
penurunan tekanan dan entalpi yang terkandung masuk ke dalam kondensor. Uap air ini
sudah mencapai tekanan 0 bar absolut, artinya memiliki tekanan vakum di bawah tekanan
atmosfer tetapi masih berfase uap sebab panas laten yang terkandung di dalamnya masih akan
di serap di kondensor oleh media pendingin.

2. Pompa Vakum Kondensor (Condenser Vacuum Pump)


Pompa vakum pada kondensor berfungsi untuk menghisap gas-gas yang tidak dapat
terkondensasi yang mungkin ada di dalam kondensor. Gas-gas tersebut bercampur dengan
uap air, dan karena sifatnya yang uncondensible atau tidak dapat terkondensasi dan dapat
mengurangi kinerja kondensor maka harus dikeluarkan dari kondensor. Yang tidak
diinginkan dari gas-gas tersebut adalah mengurangi bidang kontak perpindahan panas pada
kondensor.
Gambar 3.2 prinsip kerja vakum pada kondenser
Kita amati gambar di atas, sisi inlet dari pompa vakum tersebut berasal dari kondensor sisi
uap air. Dan outletnya menuju ke tanki separasi uap-air (steam-water separator).

Gambar 3.4 Skema Pompa Vakum kondensor


3. Air Pendingin (Cooling Water)
Media pendingin yang digunakan pada kondensor umumnya berasal dari 2 tempat. Yang
pertama air pendingin yang berasal dari cooling tower. Media pendingin untuk kondensor
yang berasal dari cooling tower didinginkan oleh udara atmosfer. Sistem kerja cooling
tower ada dua macam, yaitu Crosflow dan Counterflow, berdasarkan atas aliran air dan udara
di dalamnya. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.4 Prinsip Kerja Cooling Tower Type Crossflow

Gambar 3.5 Prinsip Kerja Cooling Tower Type Counterflow


Sumber media pendingin lain yang banyak digunakan adalah air laut. Media ini banyak
digunakan di pembangkit-pembangkit listrik yang dibangun di kawasan dengan air laut yang
berlimpah, seperti Indonesia. Air laut tersebut masuk ke dalam kondensor setelah melewati
beberapa sistem filter untuk menghindari kotoran-kotoran laut masuk, dan juga diinjeksi
dengan suatu senyawa kimia (biasanya klorin) untuk melumpuhkan (tidak membunuh)
hewan-hewan laut agar tidak masuk juga ke dalam kondensor. Air laut masuk ke dalam
kondensor dengan menggunakan kerja pompa. Dan untuk mencegah berkumpulnya hewan-
hewan laut berukuran kecil berkembang biak di dalam sisi pipa (tube) di dalam kondensor,
digunakan sebuah sistem pembersihan dengan menggunakan bola-bola spons yang
dinamakan Condenser Ball Tube Cleaning.

Gambar 3.6 Condenser Ball Tube Cleaning

4. Pompa Ekstraksi Kondensat (Condensate Extraction Pump)


Uap air yang sudah berubah fase menjadi air keluar dari kondesor menuju pompa ekstraksi
kondensat untuk selanjutnya disupply menuju deaerator dan feed water tank. Secara
sederhana pompa ini bertugas untuk menaikkan tekanan air kondensat sehingga dapat
mencapai ketinggian tertentu. Deaerator dan feed water tank terletak di suatu ketinggian
tertentu.

4. Tahapan Kerja Alat


Prinsip kerja kondensor tergantung dari jenis kondensor tersebut, secara umum terdapat dua
jenis kondensor yaitu surface condenser dan direct contact condenser. Berikut klasifiksi
kedua jenis kondesor tersebut:
1. Surface Condenser
Cara kerja dari jenis alat ini ialah proses pengubahan dilakukan dengan cara mengalirkan
uap kedalam ruangan yang berisi susunan pipa dan uap tersebut akan memenuhi
permukaan luar pipa sedangkan air yang berfungsi sebagai pendingin akan mengalir di
dalam pipa (tube side), maka akan terjadi kontak antara keduanya dimana uap yang
memiliki temperatur panas akan bersinggungan dengan air pendingin yang berfungsi
untuk menyerap kalor dari uap tersebut, sehingga temperatur steam (uap) akan turun dan
terkondensasi. Surface condenser terdiri dari dua jenis yang dibedakan oleh cara
masuknya uap dan air pendingin, berikut jenis-jenisnya:
 Type Horizontal Condenser
Pada type kondesor ini, air pendingin masuk melalui bagian bawah, kemudian masuk
kedalam pipa (tube) dan akan keluar pada bagian atas, sedangkap uap akan masuk
pada bagian tengah kondensor dan akan keluar sebgai kondensat pada bagian bawah.

 Type Vertical condenser


Pada jenis kondensor ini, tempat masuknya air pendingin melalui bagian bawah dan
akan mengalir di dalam pipa selanjutnya akan keluar pada bagian atas kondensor,
sedangkan steam akan masuk pada bagian atas dan air kondesat akan keluar pada
bagian bawah.

2. Direct Contact Condenser


Cara kerja dari kondensor jenis ini yaitu proses kondensasi dilakukan dengan cara
mencampurkan air pendingin dan uap secara langsung. Jenis dari kondensor ini disebut
spray condenser, pada alat ini proses pencampuran dilakukan dengan menyemprotkan air
pendingin ke arah uap. Sehingga steam akan menempel pada butiran-butiran air
pendingin tersebut dan akan mengalami kontak temperatur, selanjutnya uap akan
terkondensasi dan tercampur dengan air pendingin yang mendekati fase saturated (basah).
Perlu kita ketahui, bahwa setiap industri terkadang memiliki cara kerja pertukaran panas
yang berbeda-beda, misalnya saja pada industri migas, fraksi yang panas akan mengalir
melalui pipa sedangkan minyak mentah (dingin) akan mengalir diluar pipa. Hal ini
dikarenakan fraksi yang mengalir di dalam pipa merupakan hasil yang telah diolah pada
menara destilasi sehingga memiliki temperatur yang panas, panas dari fraksi inilah yang
dimanfaatkan untuk memanaskan miyak mentah yang akan dimasukkan kedalam kolom
destilasi.

5. Kelebihan dan Kekurangan Kondensor

Kelebihan Alat :
A. Horizontal Kondenser
1. Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga relatif berukuran kecil dan ringan
2. Pipa pendingin dapat dibuat dengan mudah
3. Bentuk sederhana dan mudah pemasangannya
4. Pipa pendingin mudah dibersihkan

B. Vertikal Kondenser
1. Harganya murah karena mudah pembuatannya.
2. Kompak karena posisinya yang vertikal dan mudah pemasangan
3. Bisa dikatakan tidak mungkin mengganti pipa pendingin, pembersihan harus dilakukan
dengan menggunakan deterjen
6. Perhitungan Desain Alat
 Neraca Panas:
Panas yang dilepaskan oleh n- propanol = 60.000 lb/jam x 285 Btu/lb
= 17.100.000 Btu/jam
Panas yang diterima oleh air = 488.000 lb/jam x 1 (btu/ lb.F) x (120 -85)F
= 17.000.000 Btu/jam
 Menentukan Tc dan tc
Suhu rerata tc= 102,5 ̊F.
Trial harga Ud
a). diasumsikan harga Ud = 100 dan Koefisien film embunan = 100, kisaranharga Uc
adalah 150 sampai 300.
Luas permukaan perpindahan panas A = Q/ ( UD x t )
= 17.000.000 / ( 100 x 141)
= 1213 ft2
Jumlah tabung = 1213/(8 x 0,1963) = 773 buah
b) diasumsikan aliran air dalam pipa adalah 4 pass ; hal ini didasarkan pada
pemikiran bahwa: jumlah air yang diperlukan sangat banyak , sehingga
kondensor akan mempunyai jumlah pipa yang banyak, sehingga jika
digunakan 2 pass, maka tidak mencukupi. Dari jumlah pipa : 773 buah, 4 arah, dengan OD ¾
in dan 15/16 in triangular pitch, maka jumlah pipa terdekat adalah: 766 pipa dengan ID shell
31 in
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Kondensor merupakan alat penukar kalor pada sistem refrigerasi yang
berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan. Didalam sistem
kompresi uap (vapor compression) kondensor adalah suatu komponen
yang berfungsi untuk merubah fase refrigerant dari uap bertekanan
tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi atau dengan kata lain pada
kondensor ini terjadi proses kondensasi.
2. Cara kerja kondensor adalah uap panas yang masuk ke kondensor
dengan temperatur yang tinggi dan bertekanan yang merupakan hasil
proses dari turbin. Kemudian uap panas masuk ke dalam Suction Pipe
dan kemudian mengalir dalam tube. Dalam tube, uap panas didinginkan
dengan media pendingin air yang dialirkan melewati sisi luar tube,
kemudian keluar melalui Discharge Pipe dengan temperatur yang
sudah turun.
3. Condensor dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu : 
 Kondensor kontak langsung (Direct Contact Condensor/Jet Condensor).
Prinsipnya mencampur uap dan air pendingin yang di sprey kan dalam satu tabung
sehingga terbentuk air kondensate dan biasanya campuran air yang terbentuk
diinjeksikan lagi keperut bumi untuk menjaga kelestarian alam. Condensor jenis ini
banyak digunakan pada PLTP.
 Kondensor Permukaan (Surface Condensor).
Prinsipnya air pendingin dan uap yang didinginkan tidak dicampur , terpisah air
pendingin didalam pipa-pipa (tubes) pendingin sedangkan uap yang terkondensasi
didalam cangkang (shell). Pada Condensor Permukaan air pendingin yang tersedia dalam
jumlah besar dan diharapkan air yang masuk kedalam kondensor air yang bersih .

4. Kelebihan dan Kekurangan Kondensor


Kelebihan Alat :
A. Horizontal Kondenser
1. Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga relatif berukuran kecil dan ringan
2. Pipa pendingin dapat dibuat dengan mudah
3. Bentuk sederhana dan mudah pemasangannya
4. Pipa pendingin mudah dibersihkan

B. Vertikal Kondenser
1. Harganya murah karena mudah pembuatannya.
2. Kompak karena posisinya yang vertikal dan mudah pemasangan
3. Bisa dikatakan tidak mungkin mengganti pipa pendingin, pembersihan harus dilakukan
dengan menggunakan deterjen
DAFTAR PUSTAKA

Kern, D.Q, (1985),” Process Heat Transfer”, Tokyo: Mc Graw Hill International
Book Co.
Himmeblau D.M., (1984(, “ Basic principles and Calculations in Chemical
Engineering, Third Edition, Canada: Prentice-Hall, Inc.
Perry, R.H., (1989), Perry’s Chemical Engineer’s Handbook, New York:
McGraw- Hill Book Company

Anda mungkin juga menyukai