Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN ALAT SURFACE KONDESOR PADA

INDUSTRI PLTU

Diyah Puspita Sari


Program Studi Teknik Kimia
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

ABSTRAK
Kondensor merupakan alat penukar kalor dengan media pendinginan air dari
cooling tower, uap yang digunakan untuk memutar turbin kemudian
dikondensasikan di dalam kondensor. Faktor yang mempengaruhi nilai efisiensi
kondensor yaitu antara lain tekanan vakum, temperatur air pendingin, lajur aliran
air, dan level water box.
Surface Kondensor ialah proses kondensasi dilakukan dengan cara mengalirkan uap
ke dalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir di luar pipa-
pipa (shell side) sedangkan air sebagai pendingin mengalir di dalam pipa-pipa (tube
side).

PENDAHULUAN
Kebutuhan masyarakat terhadap Listrik di Indonesia saat ini sangat tinggi. Menurut
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), konsumsi listrik per
kapita di tanah air mencapai 1.173 kilowatt-jam (KWh) sepanjang 2022. Angka ini
tercatat naik 4,45% jika dibandingkan tahun 2021 sebesar 1.123 kWh. Oleh karena
itu, tidak heran jika listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat
Indonesia. Hampir tidak ada kegiatan sosial yang tidak menggunakan listrik. Listrik
sudah menjadi kebutuhan dasar dan tidak dapat dipisahkan, sehingga listrik harus
dijaga volume, kualitas dan kesinambungannya demi keberlangsungan hidup
masyarakat Indonesia. Maka, ketersediaan pembangkit listrik adalah hal yang harus
ditinjau guna menghasilkan kapasitas dan kualitas yang diharapkan (Mutia, 2022).
Terdapat berbagai macam jenis pembangkit listrik yang ada di Indonesia,
tergantung pada jenis pembangkitnya. Namun, dari jenis-jenis pembangkit listrik
yang ada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan pembangkit listrik
dengan biaya produksi terendah di Indonesia (Kartiningsih, 2023).
Salah satu komponen utama dari PLTU yaitu kondensor merupakan tempat
terjadinya proses kondensasi uap, dimana uap berubah fase menjadi cair. Uap
tersebut, sebelumnya dimanfaatkan untuk memutar turbin. Hal ini bertujuan untuk
menghemat penggunaan air karena air terus tersikulasi, serta dapat menjaga
kemurnian air yang digunakan dalam sistem boiler. Pendinginan di kondensor
menggunakan media air laut yang dialirkan didalam tube condenser (Manopol,
2019).

KAJIAN PUSTAKA
Kondensor
Kondensor merupakan alat penukar kalor dengan media pendinginan air dari
cooling tower, uap yang digunakan untuk memutar turbin kemudian
dikondensasikan di dalam kondensor (Putra, 2023). Fungsi utama kondensor adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengkondensasikan uap hasil pembuangan
ekstraksi turbin menjadi titik-titik air (air kondensat) dan uap yang terkondensasi
menjadi air ditampung pada Hotwell (Apollo, 2014). Namun ada juga beberapa
faktor yang mempengaruhi nilai efisiensi kondensor yaitu antara lain tekanan
vakum, temperatur air pendingin, lajur aliran air, dan level water box. Menjaga
beberapa faktor yang dapat menyebabkan efisiensi kondensor menurun sangatlah
penting yang bertujuan untuk memastikan kinerja kondensor yang optimal
(Samudra, 2022).

Surface kondensor jenis yang paling banyak digunakan pada power plant atau
PLTU karena lebih praktis, ekonomis, dan efisien baik tempat maupun
pemeliharannya. Terutama untuk power plant/pembangkit yang berskala besar.
Surface kondensor merupakan heat exchanger tipe shell and tube, dimana
mekanisme perpindahan panas utama adalah kondensasi uap jenuh (condensasi
saturated steam) pada sisi luar tube dan pemanasan secara paksa dari sirkulating
waternya ada didalam tube kondensor (Rahmatulloh, 2018). Cara kerja dari alat ini
ialah proses pengubahan dilakukan dengan cara mengalirkan uap kedalam ruangan
yang berisi susunan pipa dan uap tersebut akan memenuhi permukaan luar pipa
sedangkan air yang berfungsi sebagai pendingin akan mengalir di dalam pipa (tube
side), maka akan terjadi kontak antara keduanya dimana uap yang memiliki
temperatur panas akan bersinggungan dengan air pendingin yang berfungsi untuk
menyerap kalor dari uap tersebut, sehingga temperatur steam (uap) akan turun dan
terkondensasi (Khammamah, 2018).

Surface kondensor terdiri atas 2 jenis yang dibedakan berdasarkan cara masuknya
uap dan air pendingin, yaitu:

1. Tipe Horizontal Kondensor


Pada tipe ini, air pendingin masuk melalui bagian bawah, kemudian masuk
kedlam pipa (tube) dan akan keluar pada bagian atas, sedangkan steam akan
masuk pada bagian tengah kondensor dan akan keluar sebagai kondensat di
bagian bawah. (Kartiningsih, 2023).

Gambar 1. Horizontal Kondensor


2. Tipe Vertical Kondensor
Kondensor jenis ini, tempat masuknya air pendingin melalui bagian bawah
dan akan mengalir di dalam pipa selanjutnya akan keluar pada bagian atas
kondensor, sedangkan steam akan masuk pada bagian atas dan air kondensat
akan keluar pada bagian bawah (Kartiningsih, 2023).

Gambar 2. Vertikal Kondensor

Prinsip Kerja Surfuce Kondensor


Cara kerja dari jenis alat ini ialah proses pengubahan dilakukan dengan cara
mengalirkan uap kedalam ruangan yang berisi susunan pipa dan uap tersebut akan
memenuhi permukaan luar pipa sedangkan air yang berfungsi sebagai pendingin
akan mengalir di dalam pipa (tube side), maka akan terjadi kontak antara keduanya
dimana uap yang memiliki temperatur panas akan bersinggungan dengan air
pendingin yang berfungsi untuk menyerap kalor dari uap tersebut, sehingga
temperatur steam (uap) akan turun dan terkondensasi.
Skema Alat Surfuce Kondensor

Gambar 3. Skema Alat Kondensor PLTGU PT. PJB UP GRESIK

Contoh Pemisahan Yang Menggunakan Surfuce Kondensor


1. Pemisahan Uap Minyak: menggunakan surface condenser merupakan salah
satu metode yang umum digunakan dalam industri untuk mengkondensasi
uap minyak menjadi cairan. Surface condenser adalah perangkat yang
dirancang khusus untuk mentransfer panas dari uap yang mengandung
minyak ke media pendingin (biasanya air) sehingga uap tersebut kondensasi
menjadi cairan. Keuntungan dari menggunakan surface condenser dalam
pemisahan uap minyak melibatkan efisiensi penukaran panas dan
kemampuannya untuk menghasilkan minyak dalam bentuk cairan yang
lebih mudah diolah atau disimpan. Selain itu, penggunaan surface condenser
juga membantu mengurangi emisi uap minyak ke lingkungan.
2. Pemisahan Gas Beracun: menggunakan surface condenser adalah proses di
mana gas-gas beracun atau berbahaya dipisahkan dari campuran gas
menggunakan kondensor permukaan. Surface condenser adalah perangkat
yang digunakan untuk mentransfer panas dari gas atau uap ke medium
pendingin, seperti air. Proses pemisahan ini dapat dilakukan dengan
menggunakan prinsip kondensasi, di mana gas-gas beracun dikonversi
menjadi bentuk cairan.
3. Pemisahan uap bensin: menggunakan surface condenser merupakan suatu
metode untuk mengembalikan uap bensin menjadi bentuk cair. Proses ini
umumnya digunakan dalam industri minyak dan gas, khususnya dalam
proses distilasi untuk pemurnian dan pemisahan komponen-komponen dari
minyak mentah atau produk hasil distilasi. Keuntungan dari penggunaan
surface condenser dalam pemisahan uap bensin adalah efisiensi
pengembalian bensin ke bentuk cair yang tinggi dan dapat mengurangi
kerugian bensin yang hilang dalam bentuk uap. Selain itu, proses ini juga
membantu menjaga keberlanjutan operasi dan keselamatan dalam instalasi
industri.
4. Pemisahan uap Liquefied Petroleum Gas (LPG): menggunakan kondensor
permukaan melibatkan kondensasi gas menjadi bentuk cair. Surface
kondensor biasanya digunakan dalam berbagai proses industri untuk
mengubah uap menjadi cair dengan mentransfer panas ke media pendingin.
Dengan menggunakan surface kondensor, tujuannya adalah untuk
mengembunkan uap LPG menjadi bentuk cair secara efisien dan efektif,
sehingga lebih cocok untuk penyimpanan, transportasi, dan berbagai
aplikasi industri. Penting untuk dicatat bahwa desain spesifik dan detail
operasional dapat bervariasi berdasarkan skala operasi dan persyaratan
spesifik proses pemisahan LPG.
5. Pemisahan uap gas H2S (hidrogen sulfida): menggunakan surface condenser
melibatkan kondensasi gas H2S menjadi cairan pada permukaan dingin.
Proses ini menggunakan surface condenser sebagai alat utama untuk
menciptakan kondisi yang optimal untuk kondensasi H2S. Penggunaan
surface condenser memungkinkan pemisahan yang efisien dan efektif antara
gas H2S dan komponen-komponen lain dalam campuran gas.

KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan pada data aktual dan survei sekunder, maka peneliti dapat
memberikan kesimpulan bahwa:
1. Kondensor merupakan alat yang dapat mengubah uap menjadi air dengan
cara pertukaran panas. Secara umum prinsip kerja kondensor yaitu, Uap
setelah memutar turbin langsung mengalir menuju kondensor untuk diubah
menjadi air (dikondensasikan), hal ini terjadi karena uap bersentuhan
langsung dengan pipa-pipa (tubes) yang didalamnya dialiri oleh air
pendingin.
2. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai efisiensi kondensor
yaitu antara lain tekanan vakum, temperatur air pendingin, lajur aliran air,
dan level water box.
SARAN
Perawatan alat kondensor perlu diperhatikan. Selain agar alat memiliki umur yang
panjang, juga memiliki nilai efisiensi yang diinginkan, karena jika perawatan alat
tersebut diperhatikan maka akan meminimalisasi resiko menurunnya efisiensi pada
alat.

DAFTAR PUSTAKA

Appolo, Mulyadi, M., Issaniyah, A.Y., Surahman, F.M. 2014. Pengaruh Kevakuman
Terhadap Efektivitas Kondensor PLTU Barru Unit 1. Jurnal Teknik Mesin
Sinergi. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Kartiningsih, A. 2023. Analisis Efesiensi Kondensor Pada Unit I Di PT. PLN


Nusantara Power Up Indramayu. Program Studi Teknik Kimia, Universitas
Pembangunan Nasioanl “Veteran” Yogayakarta.

Khammamah, F. 2018. Perancangan Surface Condenser Type Shell And Tube Pada
Mini Dessalination Water Plant. Program Studi Teknologi Instumentasi,
Departemen Teknik Instrumentasi, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi
Sepuluh November Surabaya.

Manopol, A.R. 2019. Tugas Akhir: Analisis Perpindahan Panas Pada Kondensor
zsebelum Dan Sesudah Overhaul Pada PLTU Blok III PT. PJB UP Gresik.
Departemen Teknik Mesin Industri, Fakultas Vokasi Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya.
Mutia, Anisa. 2022. Laporan Prakerin PLTU Indramayu. Jawa Barat: PLN
Nusantara Power Up Indramayu.

Putra, J. 2023. Laporan Kerja Praktek PT. PLN Nusantara Power Unit
Pembangkitan Tenayan: Intruksi Kerja Corrective Maintenance Pengganti
Bearing Motor 6000 V Circulating Water Pump (CWP) Di PLTU Tenayan 2
x 110 MW. Program Studi Teknik Listrik, Politeknik Negeri Bengkalis.

Rahmatulloh, A. 2018. Analisa Dan Pemeliharan Pada Kondensor PLTU. Laporan


Kerja Praktek PT. PJB Surabaya. Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya.

Samudra, A.R. 2022. Laporan Magang Industri: Pemeliharaan Kondensor Pada


PLTGU PT. PJB UP Gresik. Departemen Teknik Mesin Industri, Fakultas
Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai