Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AC MOBIL

Kondensor dan Ractivier Driyer (Filter)

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Praktikum AC Mobil
Yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Marji, M.Kes

Disusun Oleh :
Havid Deni Lumban Gaol (160513609645)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
Januari 2019
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT, akhirnya
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Kondensor dan Ractivier
Driyer (Filter) ” guna memenuhi tugas Mata Kuliah AC Mobil. Semua ini juga
tidak lepas dari peran orang – orang yang telah membantu dan membimbing
penulis dalam penyusunan makalah ini. Maka dari itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Marji, M.Kes, selaku dosen pengampu mata kuliah AC
Mobil

2. Teman – teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini dan
semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya pada khususnya dan semua
pihak yang membaca pada umumnya.

Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
dari itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun dari semua yang
membaca makalah ini guna pengembangan di masa mendatang.

Malang , Januari 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman modern ini kondensor sering dipakai pada sistem AC(Air
Conditioning) yang biasa digunakan pada ruangan atau mobil, pada umumnya
AC yang digunakan adalah cooler. Masing-masing komponen mempunyai
fungsi tersendiri dan saling berkesinambungan di dalam sistem.

Jika salah satu komponen diatas rusak atau tidak ada, maka system
AC tidak akan dapat bekerja. Pada kesempatan ini sedikit akan kita bahas
mengenai macam-macam kondensor yang pada umumnya digunakan untuk
pendingin ruangan dan kendaraan.

Kondensor berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan untuk


merubah fase refrigerant dari uap bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan
tinggi atau dengan kata lain pada kondensor ini terjadi proses kondensasi.
Refrigerant yang telah berubah menjadi cair tersebut kemudian dialirkan ke
evaporator melalui pompa

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemilihan judul diatas maka permasalahan yang dapat


dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa fungsi komponen Kondensor dan Ractivier Driyer (Filter) dalam


sistem AC ?
2. Bagaimana cara kerja komponen Kondensor dan Ractivier Driyer (Filter)
dalam sistem AC ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penuis menyusun makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami fungsi dari Kondensor dan Ractivier Driyer
(Filter) dalam sistem AC mobil ?
2. Mengetahui dan memahami prinsip kerja Kondensor dan Ractivier Driyer
(Filter) dalam sistem AC mobil.

D. Manfaat
Manfaat yang dapat diberikan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih tentang
sistem AC mobil.
2. Sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran untuk dapat memahami dan
mempelajari fungsi komponen-komponen dan prinsip kerja Kondensor dan
Ractivier Driyer (Filter) Pada sistem AC mobil.
BAB II

1. DASAR TEORI
A. Pengertian kondensor

Kondensor merupakan alat penukar kalor pada sistem refrigerasi


yang berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan. Kondensor banyak
digunakan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari baik itu dalam industri
rumah tangga, industri otomotif, maupun dalam industri farmasi dan obat-
obatan. Di Indonesia sendiri, kondensor bukanlah hal yang asing.
Kondensor banyak kita jumpai dalam perangkat pendingin pada mobil,
maupun Air Conditioner yang terpasang pada gedung-gedung, instalasi
perkantoran atau fasilitas umum seperti mall dan supermarket.

2.1 gambar kondensor


Didalam sistem kompresi uap (vapor compression) kondensor adalah
suatu komponen yang berfungsi untuk merubah fase refrigerant dari uap
bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi atau dengan kata lain pada
kondensor ini terjadi proses kondensasi. Refrigerant yang telah berubah
menjadi cair tersebut kemudian dialirkan ke evaporator melalui pompa.

Gambar 2. 1 Kondensor pada sistem kompresi uap


Dalam kondensor akan terjadi perubahan bentuk zat pendingin,
karena kondensasi yang dilakukan oleh kondensor.
B. Pengertian Kondensasi
Kondensasi berasal dari bahasa latin yaitu condensare yang berarti
membuat tertutup. Kondensasi merupakan perubahan wujud zat dari gas
atau uap menjadi zat cair.

Kondensasi terjadi pada pemampatan atau pendinginan jika tercapai


tekanan maksimum dan suhu di bawah suhu kritis. Kondensasi terjadi ketika
uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap
dikompresi (yaitu tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami
kombinasi dari pendinginan dan kompresi.

Contoh bentuk kondensasi dilingkungan sekitar adalah uap air


diudara yang terkondensasi secara alami pada permukaan yang dingin
dinamakan embun. Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan
ketika permukaan tersebut lebih dingin dari titik embunnya atau uap air telah
mencapai kesetimbangan di udara, seperti kelembapan jenuh.

Titik embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai
terjadi kondensasi diudara. Molekul air mengambil sebagian panas dari udara.
Akibatnya temperatur air akan sedikit turun. Di atmosfer, kondensasi uap airlah
yang menyebabkan terjadinya awan.

Molekul kecil air dalam jumlah banyak akan menjadi butiran air karena
pengaruh suhu, dan tapat turun ke bumi menjadi hujan. Inilah yang disebut
siklus air. Pengendapan atau sublimasi juga merupakan salah satu bentuk
kondensasi. Pengendapan adalah pembentukan langsung es dari uap air,
contohnya salju.

Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah


alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut
kondensor. Kondensor umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas
yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi,
dan banyak ukurannya dari yang dapat di genggam sampai yang sangat
besar. Kondensasi uap menjadi cairan adalah lawan dari penguapan (evaporasi)
dan merupakan proses eksothermik (melepas panas).

a. Cara Kerja
Perubahan bentuk itu dari gas menjadi cair.
Kondensor berfungsi untuk pengembunan gas/uap refrigerant.
Semakin besar jumlah panas yang di lepaskan oleh kondensor maka
semakin besar pula efek pendinginan yang di peroleh evaporator.
Kondensor di letakan di bagian depan kendaraan agar proses
pendinginanya sempurna.
Pada kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap super-
heated (panas lanjut) bertekanan tinggi ke cairan sub-cooled (dingin
lanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi perubahan wujud refrigeran (dalam
hal ini adalah pengembunan/ condensing), maka kalor harus dibuang dari
uap refrigeran.
Kalor/panas yang akan dibuang dari refrigeran tersebut berasal dari :
1. Panas yang diserap dari evaporator, yaitu dari ruang yang didinginkan
2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja

Gambar 2.3 kondensor


Supaya pendingin/kondensasi dari zat pendingin lebih sempurna
maka pasangan kondensor perlu diperhatikan arah aliran udara yang
membantu proses pendinginan kondensor, pada mobil ditempatkan
biasanya di depan radiator supaya dapat dialiri udara waktu mobil
berjalan.
Kondensor terpasang dibagian depan mobil
Beberapa tipe kondensor ialah :
a. Tipe Single Pass atau disebut Laluan Tunggal. Di sini uap
refrigerant mengalir melewati satu laluan. Pada tipe ini terdapat
dua arah laluan refrigerant yang berfungsi untuk menaikan
tingkat pendinginan.
b. Tipe Three Passage yang memiliki 3 laluan.
c. Tipe Multi passage. Tipe ini dikembangkan untuk mengurangi
berat dan ukurannya khusus untuk system AC R. 134a.

Prinsip kerja kondensor


Gambar bentuk kondensor

Cara kerjanya :
Refrigerant yang masuk kedalam condenser oleh karena
tekanan kompresor masih dalam bentuk gas dengantemperatur yang
cukup tinggi (80C). Temperatur yang tinggi dari refrigerant yang
berada dalam condenser yang bentuknya berliku-liku akan
mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh refrigerant. Proses
pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara baik dari
gerakan mobil maupun isapan fan yang terpasang di belakang
condenser. Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh
condenser semakin baik pula pendinginan yang akan dilakukan
olehevaporator. Pada ujung pipa keluar condenser refrigerant sudah
tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi refrigerant
cair dengan temperatur 57C (cooled liquid).
Kipas listrik

Kondensor dengan kipas pendingin

Adakalanya pemasangan kondensor di depan radiator tidak


dilengkapi dengan kipas–kipas pendingin, tapi kipas pendingin mesin
diganti dengan yang lebih besar supaya pendinginan mesin akan dapat
dilaksanakan bersama – sama dengan pendinginan kondensor.
Sistem ini merugikan bila sistem AC tidak dipakai, karena kipas
yang besar akan makan daya mekanis mesin, akibatnya boros bahan bakar.
Untuk itu memakai kipas pendingin listrik tersendiri pada
kondensor adalah solusi lain meskipun kondensor dipasang di depan
radiator, diatas atap mobil ataupun di bawah lantai dan dimana saja
memungkinkan
b. Konstruksi

Pipa – pipa kondensor ada yang dibuat bulat dan ada juga seperti
gambar (dengan banyak lubang aliran zat pendingin) pipa itu
dilengkungkan secara pararel dari awal sampai keluarnya zat pendingin
menuju saringan.
Untuk memperluas permukaan pendingin diantara pipa yang
dilengkungkan itu diberi kisi – kisi pendingin supaya pendinginan lebih
sempurna (panas diserap oleh kisi pendingin). Sehingga kondensasi &
perubahan bentuk zat pendinginan dari gas menjadi cair akan terjadi.
Saringan diskonstruksi berupa tabung silinder yang di dalamnya
terdapat sel silika yang menyerap uap air pada zat pendingin.Pada bagian
atas saringan kebanyakan dilengkapi dengan kaca pengontrol untuk
melihat zat pendingin yang beredar dalam sistem.
Adakalanya pada saringan dipasangkan dua buah sakelar yang
bekerja berdasarkan tekanan atau temperatur (sakelar menghubung bila
tekanan atau temperatur dalam saringan melebihi dari batas maximal ).
Kadang – kadang saringan dilengkapi pula dengan tutup pengaman
yang terbuat dari wood metal. Tutup pengaman ini akan cair bila
temperatur zat pendingin sudah mencapai batas yang di tentukan.
1. Ractivier Driyer (Filter)
Berfungsi untuk menampung sementara refrigerant, dalam bentuk
cairan, kemudian disalurkan sesuai dengan beban pendinginan. Dalam
receiver, terdapat filter, desiccant, receiver, dan dryer, juga sight glass pada
bagian atas untuk melihat kondisi aliran refrigerant. Dryer dan Filter pada
receiver berfungsi menyerap air dan kotoran yang ada dalam Refrigerant.
Beberapa komponen seperti Sigh glass dapat dipasang diatas Reciever atau
dipasang pada liquid tube diantara Reciever dan Expansion. Sigh glass
berfungsi sebagai alat untuk mengetahui jumlah Refrigerant yang berada di
dalam sirkulasi.

1. Tutup pengaman
2. Sakelar tekanan
3. Kaca pengontrol
4. Filter penyaring
5. Sel silika

2.4 Gambar bentuk receiver dryer

Untuk jenis-jenis dari dryer yang ada di pasaran, banyak yang


mengunakan jenis yaitu: Dryer type R-12 dan Dryer typeHFC 134a.

A. Fungsi macam-macam komponen utama dryer


Fungsi dari setiap komponen adalah:
1. Filter pada receiver dryer berungsi untuk menyaring kotoran yang
mungkin ikut bersikulasi bersama refrigerant atau Freon. Dengan adanya
filter tersebut, berguna untuk menjaga kebersihan receiver dryer karena
jika tidak ada filter maka kotoran akan masuk dan menyebabkan karatan
pada komponen AC komponen pada system AC mobil.
2. Silica gel atau desiccant yang berfungsi untuk menyerap uap air pada zat
refrigerant. Dengan begitu refrigerant dapat mencegah terjadinya
pembekuan kotoran di dalam katup ekspansi serta evaporator. kotoran AC
kotoran yang membeku tersebut dapat menggangu aliran zat refrigerant
pada saat bersikulasi.
3. Sight glas tersebut berfungsi untuk mengontrol peredaran zat pendingin
pada system AC mobil
4. Fusible plug yang berfungsi sebagai alat pengaman. Di dalam fusible plug
tersebut terdapat timah yang akan meleleh jika system AC seperti
kondensor , pipa AC pipa yang tersumbat atau terjadi kelebihan beban
yang dapat merusak komponen AC komponen AC mobil

c. Cara Kerja
Cara kerja komponen di atas akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Filter pada receiver dryer berungsi untuk menyaring kotoran yang
mungkin ikut bersikulasi bersama refrigerant atau Freon. Dengan adanya
filter tersebut, berguna untuk menjaga kebersihan receiver dryer karena
jika tidak ada filter maka kotoran akan masuk dan menyebabkan karatan
pada komponen AC komponen pada system AC mobil.
2. Setelah melalui filter refrigerant akan dikonstruksikan ke dalam tabung
silinder yang mengandung silica gel atau desiccant yang berfungsi untuk
menyerap uap air pada zat refrigerant. Dengan begitu refrigerant dapat
mencegah terjadinya pembekuan kotoran di dalam katup ekspansi serta
evaporator. kotoran AC kotoran yang membeku tersebut dapat menggangu
aliran zat refrigerant pada saat bersikulasi.
3. Untuk mobil buatan tahun 2000 rata AC rata masih dilengkapi dengan
kaca pengontrol atau sight glas pada bagian atas dryer. Sight glas tersebut
berfungsi untuk mengontrol peredaran zat pendingin pada system AC
mobil. Namun pada mobil keluaran tahun 2003 ke atas seperti honda jazz,
grand livina, inova, avanza dan sebagainya sudah tidak menggunakan
sight glass pada bagian atas dryer melainkan letaknya terpisah pada pipa
dengan ukuran 3/8.
4. Selanjutnya adalah fusible plug yang berfungsi sebagai alat pengaman. Di
dalam fusible plug tersebut terdapat timah yang akan meleleh jika system
AC seperti kondensor , pipa AC Pipa yang tersumbat atau terjadi
kelebihan beban yang dapat merusak komponen AC komponen AC mobil.
Saat terjadi situasi tersebut, maka solderan khusus yang terdapat pada
fusible plug akan meleleh dan zat refrigerant atau Freon akan keluar
sehingga mengurangi tekanan pada system AC. Biasabya timah tersebut
akan meleleh pada suhu 95 hingga 100 derajat celcius.
Setelah membaca beberapa ulasan mengenai fungsi dryer di atas,
tentunya sekarang sedikit banyak anda telah mengerti kegunaan dari
receiver dryer tersebut. Sebagai salah satu komponen yang cukup penting
pada system AC mobil, alangkah baiknya anda memperhatikan receiver
dryer tersebut.

Anda mungkin juga menyukai