MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Praktikum AC Mobil
Yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Marji, M.Kes
Disusun Oleh :
Havid Deni Lumban Gaol (160513609645)
Dengan rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT, akhirnya
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Kondensor dan Ractivier
Driyer (Filter) ” guna memenuhi tugas Mata Kuliah AC Mobil. Semua ini juga
tidak lepas dari peran orang – orang yang telah membantu dan membimbing
penulis dalam penyusunan makalah ini. Maka dari itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Marji, M.Kes, selaku dosen pengampu mata kuliah AC
Mobil
2. Teman – teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini dan
semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya pada khususnya dan semua
pihak yang membaca pada umumnya.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
dari itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun dari semua yang
membaca makalah ini guna pengembangan di masa mendatang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman modern ini kondensor sering dipakai pada sistem AC(Air
Conditioning) yang biasa digunakan pada ruangan atau mobil, pada umumnya
AC yang digunakan adalah cooler. Masing-masing komponen mempunyai
fungsi tersendiri dan saling berkesinambungan di dalam sistem.
Jika salah satu komponen diatas rusak atau tidak ada, maka system
AC tidak akan dapat bekerja. Pada kesempatan ini sedikit akan kita bahas
mengenai macam-macam kondensor yang pada umumnya digunakan untuk
pendingin ruangan dan kendaraan.
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diberikan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih tentang
sistem AC mobil.
2. Sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran untuk dapat memahami dan
mempelajari fungsi komponen-komponen dan prinsip kerja Kondensor dan
Ractivier Driyer (Filter) Pada sistem AC mobil.
BAB II
1. DASAR TEORI
A. Pengertian kondensor
Titik embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai
terjadi kondensasi diudara. Molekul air mengambil sebagian panas dari udara.
Akibatnya temperatur air akan sedikit turun. Di atmosfer, kondensasi uap airlah
yang menyebabkan terjadinya awan.
Molekul kecil air dalam jumlah banyak akan menjadi butiran air karena
pengaruh suhu, dan tapat turun ke bumi menjadi hujan. Inilah yang disebut
siklus air. Pengendapan atau sublimasi juga merupakan salah satu bentuk
kondensasi. Pengendapan adalah pembentukan langsung es dari uap air,
contohnya salju.
a. Cara Kerja
Perubahan bentuk itu dari gas menjadi cair.
Kondensor berfungsi untuk pengembunan gas/uap refrigerant.
Semakin besar jumlah panas yang di lepaskan oleh kondensor maka
semakin besar pula efek pendinginan yang di peroleh evaporator.
Kondensor di letakan di bagian depan kendaraan agar proses
pendinginanya sempurna.
Pada kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap super-
heated (panas lanjut) bertekanan tinggi ke cairan sub-cooled (dingin
lanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi perubahan wujud refrigeran (dalam
hal ini adalah pengembunan/ condensing), maka kalor harus dibuang dari
uap refrigeran.
Kalor/panas yang akan dibuang dari refrigeran tersebut berasal dari :
1. Panas yang diserap dari evaporator, yaitu dari ruang yang didinginkan
2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja
Cara kerjanya :
Refrigerant yang masuk kedalam condenser oleh karena
tekanan kompresor masih dalam bentuk gas dengantemperatur yang
cukup tinggi (80C). Temperatur yang tinggi dari refrigerant yang
berada dalam condenser yang bentuknya berliku-liku akan
mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh refrigerant. Proses
pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara baik dari
gerakan mobil maupun isapan fan yang terpasang di belakang
condenser. Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh
condenser semakin baik pula pendinginan yang akan dilakukan
olehevaporator. Pada ujung pipa keluar condenser refrigerant sudah
tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi refrigerant
cair dengan temperatur 57C (cooled liquid).
Kipas listrik
Pipa – pipa kondensor ada yang dibuat bulat dan ada juga seperti
gambar (dengan banyak lubang aliran zat pendingin) pipa itu
dilengkungkan secara pararel dari awal sampai keluarnya zat pendingin
menuju saringan.
Untuk memperluas permukaan pendingin diantara pipa yang
dilengkungkan itu diberi kisi – kisi pendingin supaya pendinginan lebih
sempurna (panas diserap oleh kisi pendingin). Sehingga kondensasi &
perubahan bentuk zat pendinginan dari gas menjadi cair akan terjadi.
Saringan diskonstruksi berupa tabung silinder yang di dalamnya
terdapat sel silika yang menyerap uap air pada zat pendingin.Pada bagian
atas saringan kebanyakan dilengkapi dengan kaca pengontrol untuk
melihat zat pendingin yang beredar dalam sistem.
Adakalanya pada saringan dipasangkan dua buah sakelar yang
bekerja berdasarkan tekanan atau temperatur (sakelar menghubung bila
tekanan atau temperatur dalam saringan melebihi dari batas maximal ).
Kadang – kadang saringan dilengkapi pula dengan tutup pengaman
yang terbuat dari wood metal. Tutup pengaman ini akan cair bila
temperatur zat pendingin sudah mencapai batas yang di tentukan.
1. Ractivier Driyer (Filter)
Berfungsi untuk menampung sementara refrigerant, dalam bentuk
cairan, kemudian disalurkan sesuai dengan beban pendinginan. Dalam
receiver, terdapat filter, desiccant, receiver, dan dryer, juga sight glass pada
bagian atas untuk melihat kondisi aliran refrigerant. Dryer dan Filter pada
receiver berfungsi menyerap air dan kotoran yang ada dalam Refrigerant.
Beberapa komponen seperti Sigh glass dapat dipasang diatas Reciever atau
dipasang pada liquid tube diantara Reciever dan Expansion. Sigh glass
berfungsi sebagai alat untuk mengetahui jumlah Refrigerant yang berada di
dalam sirkulasi.
1. Tutup pengaman
2. Sakelar tekanan
3. Kaca pengontrol
4. Filter penyaring
5. Sel silika
c. Cara Kerja
Cara kerja komponen di atas akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Filter pada receiver dryer berungsi untuk menyaring kotoran yang
mungkin ikut bersikulasi bersama refrigerant atau Freon. Dengan adanya
filter tersebut, berguna untuk menjaga kebersihan receiver dryer karena
jika tidak ada filter maka kotoran akan masuk dan menyebabkan karatan
pada komponen AC komponen pada system AC mobil.
2. Setelah melalui filter refrigerant akan dikonstruksikan ke dalam tabung
silinder yang mengandung silica gel atau desiccant yang berfungsi untuk
menyerap uap air pada zat refrigerant. Dengan begitu refrigerant dapat
mencegah terjadinya pembekuan kotoran di dalam katup ekspansi serta
evaporator. kotoran AC kotoran yang membeku tersebut dapat menggangu
aliran zat refrigerant pada saat bersikulasi.
3. Untuk mobil buatan tahun 2000 rata AC rata masih dilengkapi dengan
kaca pengontrol atau sight glas pada bagian atas dryer. Sight glas tersebut
berfungsi untuk mengontrol peredaran zat pendingin pada system AC
mobil. Namun pada mobil keluaran tahun 2003 ke atas seperti honda jazz,
grand livina, inova, avanza dan sebagainya sudah tidak menggunakan
sight glass pada bagian atas dryer melainkan letaknya terpisah pada pipa
dengan ukuran 3/8.
4. Selanjutnya adalah fusible plug yang berfungsi sebagai alat pengaman. Di
dalam fusible plug tersebut terdapat timah yang akan meleleh jika system
AC seperti kondensor , pipa AC Pipa yang tersumbat atau terjadi
kelebihan beban yang dapat merusak komponen AC komponen AC mobil.
Saat terjadi situasi tersebut, maka solderan khusus yang terdapat pada
fusible plug akan meleleh dan zat refrigerant atau Freon akan keluar
sehingga mengurangi tekanan pada system AC. Biasabya timah tersebut
akan meleleh pada suhu 95 hingga 100 derajat celcius.
Setelah membaca beberapa ulasan mengenai fungsi dryer di atas,
tentunya sekarang sedikit banyak anda telah mengerti kegunaan dari
receiver dryer tersebut. Sebagai salah satu komponen yang cukup penting
pada system AC mobil, alangkah baiknya anda memperhatikan receiver
dryer tersebut.