KONDENSOR
Oleh:
M. Rizky Agung
Fitri Hariani Nurza
Cici Novita Sari
Kherliyanda Febriani
110405002
110405012
110505022
110405026
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT, akhirnya
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul KONDENSOR guna
memenuhi tugas Mata Kuliah Perancangan Alatt. Semua ini juga tidak lepas dari
peran orang orang yang telah membantu dan membimbing penulis dalam
penyusunan makalah ini.
Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Ir. Rosdanelli, MT dan ibu Dr. Zuhrina Masyithah, ST, M.
Sc, selaku dosen pengampu mata kuliah Perancangan Alat.
2. Teman teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini dan
semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya pada khususnya dan semua
pihakyang membaca pada umumnya.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
dari itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun dari semua yang
membaca makalah ini guna pengembangan di masa mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1
LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2
TUJUAN...................................................................................................1
1.3
MANFAAT................................................................................................1
TEORI DASAR.........................................................................................2
ii
DAFTAR GAMBAR
gambar 2. 1 Kondensor............................................................................................2
Gambar 2. 2 Kondensor pada Sistem Kompresi Uap..............................................2
Gambar 2. 3 Lay-Out pada Tube.............................................................................5
Gambar 2. 4 Jenis Jenis Buffle yang Ada pada Tube............................................6
Gambar 2. 5 Air Cooled Condenser.......................................................................7
Gambar 2. 6 Shell And Tube Condenser..................................................................8
Gambar 2. 7 Shell And Coil Condenser...................................................................9
Gambar 2. 8 Tube And Tubes Condenser...............................................................10
Gambar 2. 9 Evaporatif Condenser.......................................................................11
Gambar 2. 10 Kondensor Berbelit-Belit................................................................11
Gambar 2. 11 Kondensor Arus Pararel..................................................................12
Gambar 2. 12 Condenser Electric Fan..................................................................13
Gambar 2. 13 Horizontal Condenser.....................................................................14
Gambar 2. 14 Vertical Condenser..........................................................................15
Gambar 2. 15 Jet Condenser..................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada zaman modern ini kondensor sering dipakai pada sistem AC(Air
Conditioning) yang biasa digunakan pada ruangan atau mobil, pada umumnya
AC yang digunakan adalah cooler. Masing-masing komponen mempunyai
fungsi tersendiri dan saling berkesinambungan di dalam sistem.
Jika salah satu komponen diatas rusak atau tidak ada, maka system
AC tidak akan dapat bekerja. Pada kesempatan ini sedikit akan kita bahas
mengenai macam-macam kondensor yang pada umumnya digunakan untuk
pendingin ruangan dan kendaraan.
Kondensor berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan untuk
merubah fase refrigerant dari uap bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan
tinggi atau dengan kata lain pada kondensor ini terjadi proses kondensasi.
Refrigerant yang telah berubah menjadi cair tersebut kemudian dialirkan ke
evaporator melalui pompa.
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui tentang kondensor.
2. Memahami prinsip dan cara kerja kondensor.
3. Memahami macam-macam tipe kondensor.
4. Mengetahui aplikasi kondensor.
1.3 MANFAAT
1. Mahasiswa mengetahui tentang kondensor.
2. Mahasiswa dapat memahami prinsip dan cara kerja kondensor.
3. Mahasiswa dapat memahami macam-macam tipe kondensor.
4. Mahasiswa dapat mengetahui aplikasi kondensor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TEORI DASAR
2.1.1 Pengertian Kondensor
Kondensor merupakan alat penukar kalor pada sistem refrigerasi yang
berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan. Kondensor banyak digunakan
dalam kehidupan kehidupan sehari-hari baik itu dalam industri rumah tangga,
industri otomotif, maupun dalam industri farmasi dan obat-obatan. Di
Indonesia sendiri, kondensor bukanlah hal yang asing. Kondensor banyak kita
jumpai dalam perangkat pendingin pada mobil, maupun Air Conditioner yang
terpasang pada gedung-gedung, instalasi perkantoran atau fasilitas umum
seperti mall dan supermarket.
Gambar 2. 1 Kondensor
Didalam sistem kompresi uap (vapor compression) kondensor adalah
suatu komponen yang berfungsi untuk merubah fase refrigerant dari uap
bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi atau dengan kata lain pada
kondensor ini terjadi proses kondensasi. Refrigerant yang telah berubah
menjadi cair tersebut kemudian dialirkan ke evaporator melalui pompa.
dinamakan embun. Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan
ketika permukaan tersebut lebih dingin dari titik embunnya atau uap air telah
mencapai kesetimbangan di udara, seperti kelembapan jenuh.
Titik embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai
terjadi kondensasi diudara. Molekul air mengambil sebagian panas dari udara.
Akibatnya temperatur air akan sedikit turun. Di atmosfer, kondensasi uap airlah
yang menyebabkan terjadinya awan.
Molekul kecil air dalam jumlah banyak akan menjadi butiran air karena
pengaruh suhu, dan tapat turun ke bumi menjadi hujan. Inilah yang disebut
siklus air. Pengendapan atau sublimasi juga merupakan salah satu bentuk
kondensasi. Pengendapan adalah pembentukan langsung es dari uap air,
contohnya salju.
Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah
alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut
kondensor. Kondensor umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas
yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi,
dan banyak ukurannya dari yang dapat di genggam sampai yang sangat
besar. Kondensasi uap menjadi cairan adalah lawan dari penguapan (evaporasi)
dan merupakan proses eksothermik (melepas panas).
2.1.3
dan bertekanan yang merupakan hasil proses dari turbin. Kemudian uap panas
masuk ke dalam Suction Pipe dan kemudian mengalir dalam tube. Dalam tube,
uap panas didinginkan dengan media pendingin air yang dialirkan melewati sisi
luar tube, kemudian keluar melalui Discharge Pipe dengan temperatur yang
sudah turun.
Prinsip kondensasi di kondensor adalah menjaga tekanan uap
Superheat
Refrigerant yang masuk ke kondensor pada tekanan tertentu kemudian suhu
Refrigerantnya diturunkan dengan membuang sebagian kalornya ke medium
pendingin yang digunakan di kondensor. Sebagai medium pendingin digunakan
udara dan air atau gabungan keduanya. Dalam perancangan ini akan digunakan
air sebagai media pendingin.
Pada proses pendinginan (cooling) cairan refrigerant yang menguap di
dalam pipa-pipa Cooling Coil (evaporator) telah menyerap panas sehingga
berubah wujudnya menjadi gas dingin dengan kondisi superheat pada saat
meninggalkan Cooling Coil. Panas yang telah diserap oleh refrigerant ini harus
dibuang atau dipindahkan ke suatu medium lain sebelum ia dapat kembali
diubah wujudnya menjadi cair untuk dapat mengulang siklusnya kembali.
2.1.4 Komponen Utama dari Kondensor
Kondensor pada umumnya memiliki beberapa komponen utama,
dimana masing-masing komponen memiliki fungsinya tersendiri. Adapun
komponen-komponen utama dari kondensor adalah sebagai berikut:
1. Suction Pipe dan Discharge Pipe (Pipa saluran masuk dan pipa
saluran keluar).
a. Suction Pipe
Suction Pipe adalah pipa saluran masuk untuk masuknya media
pendingin ke dalam kondensor,yang mana media pendingin itu
berupa fluida cair yang bertekanan yang merupakan hasil dari
pemampatan di kompresor.
b. Discharge Pipe
Discharge pipe adalah pipa saluran keluar Refrigerant dari
kompresor melalui tube ke tangki receiver.
2. Tube ( Pipa dalam Kondensor )
Tube adalah pipa aliran yang dilalui Refrigerant yang
bertekanan dan panas yang merupakan hasil dari turbin melalui suction
pipe dan akan disalurkan ke discharge pipe dan kemudian diterima oleh
tangki receiver. Umumnya terdapat empat susunan tube yaitu,
Triangular (30o), Rotate square (60o), Square (90o), Rotate square (45o).
ganda, dalam bentuk koil. Pipa dalam dapat dibuat bersirip atau
tanpa sirip.
10
melalui
satu
bagian
(seperti
tipe
udara
12
steam
inlet
connection
pada
bagian
atas
rendah
pada
tube
dijaga
dengan
cara
disebut
kalor
laten
kondensor,
hampir
keseluruhan
steam
telah
terkondensasi kecuali bagian yang jenuh dari udara yang ada di dalam
sistem.
Udara yang ada di dalam sistem secara umum timbul akibat
adanya kebocoran pada perpipaan, shaft seal, katup-katup, dan
sebagainya. Udara ini masuk ke dalam kondensor bersama dengan
steam. Udara dijenuhkan oleh uap air, kemudian melewati air cooling
section dimana campuran antara uap dan udara didinginkan untuk
selanjutnya dibuang dari kondensor
dengan
menggunakan
air
13
ejectors
yang
berfungsi
kondensor.
Untuk menghilangkan udara yang terlarut dalm kondensat
akibat adanya udara di kondensor, dilakukan deaeration. De-aeration
dilakukan di kondensor dengan memanaskan kondensat dengan
steam agar udara yang terlalut pada kondensat akan menguap. Udara
kemudian ditarik ke air cooling section dengan memanfaatkan
tekanan rendah yang terjadi pada air cooling section. Air ejector
kemudian akan memindahkan udara dari sistem.
Surface Condenser dibedakan menjadi dua jenis lagi, yaitu :
a) Horizontal Condenser
Air pendingin masuk kondensor melalui bagian bawah,
kemudian masuk ke dalam pipa-pipa pendingin dan
keluar pada bagian atas sedangkan arus panas masuk
lewat bagian tengah kondensor dan keluar sebagai
kondensat pada bagian bawah kondensor.
15
16
Protein
Glukosa
Air
Panas masuk = F
16
Pati
378 ,15
Cp dT + F
298 ,15
16
Air
298 ,15
Cp dT + F
298 ,15
378 ,15
F16protein
378 ,15
16
glukosa
Cp dT +
298 ,15
378 ,15
Cp dT + F16Lemak
Cp dT
298 ,15
17
Panas keluar
16
=F
Pati
333,15
16
Cp dT + F
Air
298 ,15
333,15
Cp dT + F
16
glukosa
298 ,15
Cp dT
298 ,15
+
333,15
16
protein
333,15
16
Cp dT + F
Lemak
298 ,15
Cp dT
298 ,15
Qo Qi
= - 1174340,44 kg/jam
(Reklaitis, 1983)
H(50oC) = 299,6818
(Reklaitis, 1983)
kJ/kg
= -17,68 kJ/kg
1174340,44 kg / jam
17,68 kJ / kg
= 66431,13888 kg/jam
3. Perhitungan Spesifikasi Alat Cooler
Fungsi
Jenis
Jumlah
:1
Fluida Panas
Laju alir fluida masuk (W)
= 15.798,5 kg/jam
lb
18
= 105oC = 105 x
= 60oC = 60 x
32
5
32
5
F = 212oF
F = 140oF
Fluida dingin
Laju umpan dingin masuk (w)
= 19.990,87kg/jam
lb
32
5
= 25oC = 25 x
= 50 C = 50 x 32
5
= 19.990,87 kJ/jam
F = 77oF
F = 122 oF
Btu
= 212 122 = 90 oF
t1= T2 t1
= 140 77 = 63 oF
t2 - t1= 90 63 = 27oF
t 2 - t1
t2 =
=
2,3 log
t1
LMTD
27
2,3 log
90
63
= 32,9127 oF
Menentukan nilai t :
R =
T1 - T2
212 - 140
= 122 - 77 = 1,6
t 2 - t1
S =
t 2 - t1
T1 - t 1
122 77
0,3333
212 77
19
T1 T2
=
2
tc
t1 t 2
=
2
212 140
2
= 176oF
122 77
= 99,5oF
2
Diameter luar
: 3/4 in
BWG
: 18
Pitch
Panjang tube
: 15 ft
: 0,1963 ft2
= 50 Btu/jam. ft.OF
Q
937.310,0682
629,3632 ft 2
U D x t
50 x 29,7860
Jumlah tube, Nt =
A
629,3632
213,7420
L x a"
15 x 0,1963
Yang paling mendekati : Nt = 224
2 tube pass3/4 in OD 18 BWG pada 15/16 in triangular pitch shell ID =
17,25 in
(Kern, 1950)
Koreksi UD
A = L x Nt x a
= 15 x 224 x 0,1963
= 627,1785 ft2
Q
937.310,0682
2o
UD = A x t 627,1785x29,7860 50,1742 Btu/jam ft F
0,1198 ft 2
144 x Pt
144 x 0,9375
as=
34.829,3977
290.749,7543 lb/ft2.jam
0.1198
(Lyman, 1982)
Res=
0,0458 x 290.749,7543
44,4219
299,9878
(6) Dari Fig. 24 (Kern, 1950, hal 834) dengan R es = 44,4219 diperoleh JH =
2,3
(7) Pada Tc = 176oF
Cp = 1,0024 btu/lb oF
k
(Geankoplis,1997)
Cp x
1,0024 x 299,9878
0,3530
c.
(8) ho Jh . k
ho
s
De
(Geankoplis,1997)
1
9,4797
0,3530
Nt x at'
224 x 0,334
0,2470
144 x n
144 x 2
21
44.071,8724
178.413,5847 lb/ft 2 .jam
0,2470
Gt = at
0,0543 x178.413,5847
Dt x Gt
5.875,62
1,6498
Cp x
(8)
(Kern,1950)
0,9986 x 1,6498
0,3372
hi
k
Cp x
jH x
x
t
Dt
k
(Kern,1950)
1
= 1,6970
1/ 3
hi
0,3372
27 x
x 1,6970 284,3101 btu/jam ft 2 .O F
t
0,0543
h io h i
ID
x
t
t OD
h io
284,3101 x
0,652
247,1603
0,75
ho / s
h o / s h io /
( Tc - t c )
t
167,9254
0 ,14
299,9878
420,5120
0 ,14
0,9538
22
ho
hio =
0 ,14
hio
1,6498
1,2658
(Kern, 1950)
0 ,14
1,0378
(10) Uc =
h o x h io
160,1702 x 256,5016
(11) Rd =
UC UD
98,6002 50,1742
0,0098 hr.ft2.oF/Btu
UC x UD
98,6002 x 50,1742
(Kern, 1950)
L
B
15
= 36
5
Ds = 17,25 in = 1,4375 ft
(3) Ps =
=
f x Gs 2 x D x (N 1)
5,22 x 10 10 x Ds x s x S
= 30,5184 psi
PS 10 psi maka design dapat diterima
23
0,00038 x 178.413,5847 2 x 15 x 2
0,0973 psi
5,22 x 10 10 x 0.0543 x 1 x 1,0378
Pt =
V2
2g'
f x Gt 2 x L x n
5,22 x 10 10 x Dt x s x t
Pr=
4n V 2
( 4)(2)
PT= Pt + Pr
= 0,0973 + 0,0336 = 0,1309psi
PT 10 psi maka design dapat diterima
4.
Suatu gas buang dari kegiatan cooker yang banyak mengandung uap air
dan uap organik yang berbau. Kondensor digunakan untuk menyisihkan uap
air dari gas, yang selanjutnya bau dari gas buang akan dihilangkan dengan
insinerasi, absorbsi atau adsorbsi. Laju emisi gas adalah 20000 acfm pada
temperatur 250 F. Gas buang mengandung 95 % uap air, sisanya adalah
udara dan senyawa organik yang berbau. Gas buang tersebut dimasukkan
ke dalam kondensor permukaan untuk menyisihkan uap air, yang
selanjutnya akan dilewatkan ke dalam adsorbent untuk menghilangkan bau.
Temperatur air pendingin yang masuk ke dalam kondensor 60 F, dan yang
keluar dari kondensor 120 F, perkirakan luas area dari kondensor.
Penyelesaian :
Laju massa uap air yang akan di kondensasikan 20.000 acfm x 0,95 = 19.000
acfm uap.
PV = nRT
24
= 96F
25
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.
2.
Cara kerja kondensor adalah uap panas yang masuk ke kondensor kemudian
masuk ke dalam Suction Pipe dan kemudian mengalir dalam tube. Dalam
tube, uap panas didinginkan kemudian keluar melalui Discharge Pipe dengan
temperatur yang sudah turun.
3.
4.
Aplikasi kondensor antara lain pada AC mobil atau AC ruangan, pada kulkas,
pada PLTU dan sebagainya.
26
DAFTAR PUSTAKA
Apriyahanda, Oni. 2013. Kondensor. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik.
Universitas Riau
Hermana, joni dan Boedisanto, rachmat. 2011. Kondensasi. Jurusan Teknik
Lingkungan. Fakultas Teknik. Institut Teknologi Surabaya
Raharjo, Tri Harmawan. 2013. Kondensor dan Komponen-Komponen yang
Berhubungan.
Jurusan
Kimia.
Fakultas
Matematika
dan
Ilmu
Kondensor Untuk
27