Anda di halaman 1dari 19

APLIKASI KONSEP TERMODINAMIKA

KOMPRESOR KULKAS

DISUSUN OLEH
Garien Novreldy A 22050524032
Felix Ryanda A 22050524033
Arief Lukman H 22050524034

PROGRAM STUDI FISIKA TEKNIK


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 3
BAB 1 ....................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 5
1.4 Tinjauan pustaka ........................................................................................................................... 5
BAB 2 ....................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 6
2.1 Evaporator..................................................................................................................................... 6
2.2 Perpindahan Kalor di dalam Evaporator ....................................................................................... 6
2.3 Pemilihan Siklus Refrigerasi .......................................................................................................... 7
2.4 Siklus Pendingin / Siklus Refigerasi ............................................................................................... 8
2.5 Perhitungan Perpindahan Panas Freezer ...................................................................................... 9
2.5 Hasil Perhitungan Perpindahan Panas untuk Cooler .................................................................... 9
2.6 Analisa Termodinamika............................................................................................................... 10
2.7 Perbandingan Hasil Analisa ......................................................................................................... 12
BAB 3 ..................................................................................................................................................... 14
PERBANDINGAN DAN REVIEW JURNAL ................................................................................................ 14
3.1 PERBANDINGAN JURNAL ............................................................................................................ 14
3.2 MEREVIEW JURNAL ..................................................................................................................... 17
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................................................... 19
Kesimpulan........................................................................................................................................ 19
Saran ................................................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 19

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan Makalah ini

Surabaya, 20 Oktober 2022

Penulis

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat pesat menghasilkan


peralatan yang berguna tinggi haruslah bersahabat dengan
lingkungan, hal inilah yang merupakan masalah utama dalam bidang
sistem refrigrasi yang mempunyai dampak negatif sangat besar bagi
lingkungan yaitu penipisan lapisan ozon dan pemanasan global. Saat
ini kebanyakan sistem refrigerasi atau mesin refrigerasi yang bekerja
baik untuk industri maupun untuk keperluan rumah tangga
menggunakan mesin refrigerasi yang menggunakan siklus kompressi
uap. Salah satu komponen sistem refrigerasi yang mempunyai
peranan penting adalah Evaporator.
Berhubung dengan semakin meningkatnya akan pemakaian alat
pengkondisian udara dan diiringi dengan perkembangan teknologi
saat ini, maka penulis akan menganalisa performance evaporator pada
mesin refrigerasi untuk rumah tangga. Dalam penelitian sistem
refrigerasi ini permasalahan utama yang nantinya akan muncul adalah
bagaimana cara penyatuan dan laju aliran refrigerant agar dapat
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan untuk evaporator.

4
1.2 Rumusan masalah

-pemilihan siklus refrigerasi,


-analisa beban refrigerasi,
-analisa termodinamika.

1.3 Tujuan

- Panas yang dihasilkan Kondensor


- Laju aliran massa Refrigerant
- Daya Kompressor ( Pkomp )

1.4 Tinjauan pustaka

Secara garis besar teknik pendingin (refrigerasi)


bertujuan antara lain:
a) Untuk mengurangi atau menurunkan temperature dari
suatu zat.
b) Mengubah phasa suatu zat dari suatu keadaan menjadi
keadaan lain, misalnya: Uap → Air → Es c) Memelihara
suatu zat atau ruangan di dalam suatu kondisi tertentu.

5
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Evaporator
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah
sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari
bentuk cair menjadi uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar,
untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari
cairan. Evaporator juga dapat didefinisikan sebagai alat penukar kalor
yang memegang peranan penting dalam siklus refrigerasi, yaitu
mendinginkan media sekitarnya.
Pada evaporator terjadi proses penguapan dimana refrigerant
berubah dari fasa cair menjadi fasa uap. Proses ini terjadi serentak
dengan penyerapan panas dari udara dan objek pendingin sekitar
evaporator, sehingga suhu udara dan objek pendingin menjadi turun.
Evaporator Jenis Ekspansi Setengan Basah
Evaporator Jenis Ekspansi Kering
Evaporator Jenis Ekspansi Basah
2.2 Perpindahan Kalor di dalam Evaporator

6
2.3 Pemilihan Siklus Refrigerasi
Berdasarkan proses yang dialami refrigerant, siklus dapat di
bedakan atas:
1) Siklus refrigerasi kompresi uap (Vapor compression refrigeration
cycle)
2) Siklus refrigerasi pancaran uap (steam jet refrigeration cycle)
3) Siklus refrigerasi udara (air refrigeration cycle)
4) Siklus refrigerasi penyerapan (absorbtion refrigeration cycle)

Pada sistem siklus refrigerasi kompresi uap (Vapor compression


refrigeration cycle) kompressor mengkompresikan dalam phasa uap
sehingga tekanan dan temperaturnya naik, sehingga refrigerant mudah
mengembun (kondensasi) di dalam kondensor. Lalu tekanan dan
temperatur di turunkan oleh katup ekspansi agar cairan tersebut dapat
menguap kembali (evaporasi), sambil menyerap panas dari objek
yang di inginkan, siklus dari aliran refrigerant tersebut dapat kita lihat
pada Gambar 2.3 dalam menjalankan fungsinya refrigerant
mengalami proses:
a) Evaporasi (penguapan) di evaporator
b) Kompressi (pemompaan) di kompressor
c) Kondensasi (pengembunan) di kondensor
d) Ekspansi (penurunan tekanan) di katup ekspansi

7
2.4 Siklus Pendingin / Siklus Refigerasi

Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang mentransfer kalor dari


media bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi dengan
menggunakan kerja dari luar sistem. Secara prinsip merupakan
kebalikan dari siklus mesin kalor (heat engine). Dilihat dari tujuannya
maka alat dengan siklus refrigerasi dibagi menjadi dua yaitu
refrigerator yang berfungsi untuk mendinginkan media dan heat pump
yang berfungsi untuk memanaskan media Ilustrasi tentang siklus
pendingin / siklus refrigerasi.

8
2.5 Perhitungan Perpindahan Panas Freezer

Total panas keseluruhan yang diperoleh:


Panas dari kabin freezer = 165,682W
Panas dari proses pembekuan air menjadi Es = 9,3037 W
Panas Panas akibat buka tutup pintu = 12,046 W
Panas dari lampu = 15,55 W
Panas dari rak dan cetakan = 0,878 W
Panas dari beban infiltrasi = 25,60 W
Total panas = 229,0597 W

Untuk keamanan sistem refrigerasi, diambil faktor koreksi 10%. Hal


ini untuk mencegah terjadinya overload bila terjadi kebocoran yang
memungkinkan panas masuk ke dalam sistem. Maka total panas
yang harus diserap evaporator sebagai beban pendingin:
Qtotal
= total panas (W) + ( 10% x total panas )
= 229,0597 W + ( 10% x 229,0597)
= 251,9656 W = 0,2519656 kW

Apabila 1TR = 3,5167 kW, maka kapasitas refrigerasi:TR x kW kW 1 5167,3


2519656,0= Q fz
= 0,0716 TR

2.5 Hasil Perhitungan Perpindahan Panas untuk Cooler


Total panas keseluruhan yang diperoleh:
Panas dari kabin cooler = 159,339 W
Panas dari produk = 0,057 W
Panas Panas akibat buka tutup pintu = 12,046W
Panas dari lampu = 15,55 W
Panas dari rak = 0,603 W
Panas dari beban infiltrasi = 31,236 W

9
Total panas = 218,831 W

Untuk keamanan sistem refrigerasi, diambil factor koreksi 10%. Hal


ini untuk mencegah terjadinya overload bila terjadi kebocoran yang
memungkinkan panas masuk kedalam sistem. Maka total panas yang
harus diserap evaporator sebagai beban pendingin

2.6 Analisa Termodinamika


Pada penganalisaan ini telah ditetapkan bahwa refrigerant yang dipakai
adalah R – 22 (Freon 22) dan R-134a. Dengan demikian untuk menghitung
termodinamika yang digunakan adalah diagram mollier dari R-22 dan diagram
mollier R-134a sebagai perbandingan. Proses perpindahan panas pada system
ini selalu diiringi dengan perubahan fasa cair menjadi uap, berarti terjadi proses
penyerapan panas dari lingkungan dan perubahan fasa uap menjadi cair maka
terjadi proses pengembunan panas. Proses ini berlangsung secara terus menerus.
a) Refrigeran R-22
Dari P – h diagram berdasarkan temperature kondensasi yaitu 400C
diperoleh
P = 1,5 Mpa
h2 = 424 kj/kg ( Diagram )
h3= h4 = 249,686 kj/kg ( Tabel )

10
Dari P – h diagram berdasarkan temperatur evaporasi pada freezer yaitu -
50C diperoleh:
P = 0,46 Mpa
h1 = 403,496 kj/kg ( Tabel )

Pada proses kompressi (1-2) di dalam silinder terjadi kerugian (losses)


dikatup buang seingga proses kompressi menjadi (1-2,). Losses pada katup
buang (menurut: McGratℎ , ) efesiensi isentropis diperkirakan sekitar 95 % =
0,95 sehingga:
h2’= h1+is 12 h-h
= 403,496 kJ/kg + 95,0 403,496 - 424
= 425,079 kJ/kg
Pada proses ekspansi (3 – 4 ) didalam silinder terjadi kerugian (losses)
dikatup buang seingga proses ekspansi menjadi (3– 4). Losses pada katup buang
(menurut: McGratℎ , ) diperkirakan sekitar 5 % = 0,05, sehingga:
Qevap actual = Qevap ideal
h1 - h41 = ( h1- h4) – 0,05 (h1- h4 ) h41 = h1- ( h1- h4) – 0,05 ( h1- h4 ) =
403,496 kj/kg - (403, 496 kj/kg - 249,686 kj/ kg ) – 0,05 ( 403, 496 kj/kg -
249,686 kj/kg) = 165,09 kj/kg
Panas yang diserap oleh evaporator
EV = h1 - h41
= 403, 496 kj/kg - 241,966 kj/ kg
= 161,53 kj/kg

Panas yang dihasilkan Kondensor


Qkond = h2¹ - h3
= 425,079 kj/kg – 249,686 kj/kg
= 175,393 kj/kg

11
Kerja Kompressor
Qkomp = h2¹ - h1
= 452,079 kj/kg – 403,496 kj/kg
= 21,583 kj/kg

Laju aliran massa Refrigerant


M = Ev total Q Q
Qtot = Beban pendingin Total ( kW )
= 4531,8952 M
= kgkj kW /53,161 8952,4531
M = 28,056 kg/det

Daya Kompressor ( Pkomp )


Pkomp = M x Qkomp
= 28,056 kg/det x 21,583 kj/kg
= 605,532 kJ/det

2.7 Perbandingan Hasil Analisa

12
Pada grafik di atas dapat disimpulkan bahwa Analisa Termodinamika
evaporator berbeda dengan menggunakan dua Refrigerant yaitu R –
22 dan R – 134a, yang mana pada R - 22 Qevap, Qcond, COP lebih
besar dibandingkan R – 134a dan untuk Qcomp, M dan Pm pada R –
22 lebih kecil dibandingkan R – 134a.

13
BAB 3
PERBANDINGAN DAN REVIEW JURNAL

3.1 PERBANDINGAN JURNAL

JURNAL 1: ANALISIS PERBANDINGAN EVAPORATOR


KULKAS (LEMARI ES) DENGAN MENGUNAKAN
REFRIGERANT R-22 DAN R-134A

- Penulis: Imam Faozan Program Studi Teknik Mesin, Fakultas


Teknik, Universitas Mercu Buana Jakarta

- Link jurnal
https://publikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/20/articles/127
2/submission/review/1272-2861-1-RV.pdf

JURNAL 2: ANALISA EFISIENSI DAYA KOMPRESOR PADA


MESIN TRAINER COLD STORAGE

- Penulis: WIHARJO 11 , AGUS BUDIHADI ST.,MT 22 1


Mahasiswa Teknik Mesin (Universitas Mercu Buana Jakarta) 2
Dosen Pembimbing Teknik Mesin (Universitas Mercu Buana
Jakarta) Email: wihar00@gmail.com Fakultas Teknik
Unversitas Mercubuana

- Link jurnal:
https://media.neliti.com/media/publications/340380-analisa-
efisiensi-daya-kompresor-pada-me-ffd11a0a.pdf

14
NO POINT JURNAL 1 JURNAL 2
ANALISIS ANALISA EFISIENSI
1 JUDUL JURNAL PERBANDINGAN
EVAPORATOR DAYA KOMPRESOR
KULKAS (LEMARI ES) PADA MESIN
DENGAN TRAINER COLD
MENGUNAKAN
REFRIGERANT R-22 STORAGE
DAN R-134A
2 PENULIS Imam Faozan WIHARJO 11, AGUS
BUDIHADI ST.,MT 22
Saat ini kebanyakan Berkembangnya teknologi
3 PENDAHULUAN sistem refrigerasi atau dibidang refrigerasi atau
mesin refrigerasi yang pendinginan memberikan banyak
bekerja baik untuk keuntungan bagi kebutuhan
industri maupun untuk manusia, karena bahan makanan
keperluan rumah tangga yang disimpan dengan System
menggunakan mesin refrigerasi tersebut dapat terjaga
refrigerasi yang kualitas dan kesegarannya sampai
menggunakan siklus beberapa Minggu hingga saat
kompressi uap. Salah diperlukan untuk diolah lebih
satu komponen sistem lanjut. Mengingat betapa komplek
refrigerasi yang dan luasnya permasalahan yang
mempunyai peranan terjadi pada cold storage terutama
penting adalah pada sistem refrigerasinya, untuk
Evaporator. merumuskan masalah bagaimana
mendesign sebuah cold storage
yang efisien dan optimum
terutama pada perhitungan beban
kalor untuk keperluan penentuan
peralatan pada sistem refrigerasi
khusunya kompressor.
Dalam penelitian sistem Berdasarkan latar belakang diatas
4 RUMUSAN refrigerasi ini penulis tertarik untuk melakukan
MASALAH permasalahan utama penelitian dan mencoba
yang nantinya akan menganalisa mengenai : 1.
muncul adalah perubahan temperatur sebelum
bagaimana cara (t1) dan sesudah (t2) kompresor
penyatuan dan laju aliran 2. perubahan entalphi sebelum
refrigerant agar dapat (h1) dan sesudah (h2) kompresor
terpenuhi sesuai dengan 3. daya kompresor 4. COP
kebutuhan untuk (coeffisien of performance)
evaporator.

15
5 pemilihan siklus Perhitungan temperatur sebelum
RANCANGAN refrigerasi, analisa beban (t1) dan sesudah (t2) kompresor.
PENELITIAN refrigerasi, dan analisa 2. Perhitungan entalphi sebelum
termodinamika. Adapun (h1) dan sesudah (h2) kompresor.
tujuan penganalisaan 3. Perhitungan daya kompresor 4.
adalah membandingkan Perhitungan COP (coeffisien of
kelebihan dan performance)
kekurangan dari
refrigerant R-22 dan R-
134a dalam sistem
refrigerasi,
membandingkan
koefisien kerja R-22 dan
R-134a.

6 METODE Pada penganalisaan ini Datadata tersebut didapatkan


PENGOLAHAN telah ditetapkan bahwa dengan melakukan perhitungan
DATA refrigerant yang dipakai berdasarkan data yang didapat saat
adalah R – 22 (Freon 22) analisa langsung dilapangan.
dan R-134a. Dengan Perhitungan Efisiensi kompresor
demikian untuk memerlukan data data pendukung
menghitung sebagai berikut: 1. temperatur
termodinamika yang sebelum (t1) dan sesudah (t2)
digunakan adalah kompresor 2. entalphi sebelum
diagram mollier dari R- (h1) dan sesudah (h2) kompresor
22 dan diagram mollier 3. daya kompresor 4. nilai COP
R-134a sebagai (coeffisien of performance)
perbandingan.
7 PENUTUP Pada grafik dapat Bagi yang ingin melanjutkan
disimpulkan bahwa penelitian pada mesin ini agar
panas yang terjadi pada dapat meningkatkan nilai efisiensi
kabin freezer lebih besar dari mesin Clod storage ini, maka
dibanding panas pada penulis menyarankan hal berikut
cooler, untuk panas dari Perubahan posisi kompresor yang
produk juga lebih besar saat ini sejajar dengan kondensor,
di freezer, sedangkan agar udara panas dari kompresor
panas manusia dan tidak terhisap kondensor. 2
lampu sama, sedangkan
panas pada rak dan
infiltrasi lebih besar pada
cooler.

16
3.2 MEREVIEW JURNAL

Dapat kita simpulkan Pengaplikasian konsep termodinamika kompresor


kulkas Jadi, ilmu ini termodinamika menggambarkan usaha untuk mengubah
kalor (perpindahan energi yang disebabkan perbedaan suhu) menjadi energi
serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika berhubungan erat dengan fisika
energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Pada evaporator terjadi proses penguapan dimana refrigerant berubah dari
fasa cair menjadi fasa uap. Proses ini terjadi serentak dengan penyerapan panas
dari udara dan objek pendingin sekitar evaporator, sehingga suhu udara dan
objek pendingin menjadi turun.

Secara garis besar teknik pendingin (refrigerasi) bertujuan antara lain:


a) Untuk mengurangi atau menurunkan temperature dari suatu zat.
b) Mengubah phasa suatu zat dari suatu keadaan menjadi keadaan lain,
misalnya: Uap → Air → Es c) Memelihara suatu zat atau ruangan di dalam
suatu kondisi tertentu.
Proses perpindahan panas pada system ini selalu diiringi dengan
perubahan fasa cair menjadi uap, berarti terjadi proses penyerapan panas dari
lingkungan dan perubahan fasa uap menjadi cair maka terjadi proses
pengembunan panas. Proses ini berlangsung secara terus menerus.

Adapun hasil yang dapat diperoleh adalah


Panas yang diserap oleh evaporator
Panas yang dihasilkan Kondensor
Kerja Kompressor
Laju aliran massa Refrigerant
Daya Kompressor ( Pkomp )

17
Perhitungan Perpindahan Panas Freezer
Total panas keseluruhan yang diperoleh:
Panas dari kabin freezer = 165,682W
Panas dari proses pembekuan air menjadi Es = 9,3037 W
Panas Panas akibat buka tutup pintu = 12,046 W
Panas dari lampu = 15,55 W
Panas dari rak dan cetakan = 0,878 W
Panas dari beban infiltrasi = 25,60 W
Total panas = 229,0597 W

18
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari pembahasan pada penelitian ini maka kesimpulan singkat dari penganalisaaan ini
adalah bahwa karakteristik dari R-22 dan R-134a yang berbeda berpengaruh pada prestasi
kerja masing-masing Refrigerant. R-22 dari segi prestasi kerjanya lebih baik dari pada R-
134a, dengan panas Evaparator yang diserap (161.53 ) tetapi R-22 Tidak ramah
lingkungan, sebaliknya R-134a dengan panas Evaparator yang diserap (98.125) prestasi
kerjanya lebih rendah dari pada R-22, tetapi R-134a lebih ramah lingkungan
dibandingkan dengan R-22.

Saran
Untuk mendapatkan jenis refrigerant yang ramah lingkungan, sebaiknya melakukan
penganalisaan yang lebih banyak lagi variasinya dengan menggunakan jenis refrigeran-
nya yang terbaru lagi.

DAFTAR PUSTAKA
[1] T. Pendingin and T. Udara, “REFRIGERATOR.”
[2] H. Isyanto and D. Hidayat, “Monitoring Sistem Refrigerasi Pada Cold Storage,” no.
November, pp. 1–2, 2017.
[3] M. R. Rahmat, “Perancangan Cold Storage Untuk Produk Reagen,” J. Imiah Tek. Mesin
Februari Univ. Islam, vol. 3, no. 4516, pp. 16–30, 2015.
[4] A. I. Ramadhan, E. Diniardi, J. T. Mesin, F. Teknik, and U. M. Jakarta, “Perancangan
Cold Storage untuk Produk Kedelai dengan Kapasitas 2410 Ton / hari,” vol. 5, no. 2, pp. 3–7,
2017.
[5] G. R. Wilis, “Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin,” 2015.
[6 ]H. Suryanto, “EFEK PENCAMPURAN REFRIGERAN R12 DAN R134a PADA
VARIASI TEKANAN,” no. June 2001, 2017.
[7] I. Faozan, P. Studi, T. Mesin, F. Teknik, U. Mercu, and B. Jakarta, “ANALISIS
PERBANDINGAN EVAPORATOR KULKAS ( LEMARI ES ) DENGAN
MENGUNAKAN REFRIGERANT R-22 DAN R-134A,” vol. 04, no. 3, pp. 33–39, 2015.
[8] M. SUARDA, “BAHAN AJAR POMPA DAN KOMPRESOR BAGIAN II :
KOMPRESOR OL E H : UNIVERSITAS UDAYANA Agustus 2016,” 2016. [

19

Anda mungkin juga menyukai