Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

COOL STORAGE

Disusun oleh :
KELOMPOK 2

Khoirul Fikri 0320040001


I Gede Aditya Bramantha 0320040010
Layang Seto Agung 0320040012
Rafi Akbar Heriyansyah 0320040017
Rangga Hidayatullah Al Fatah 0320040018
Rohmania Setyono Putri 0320040027

D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

1
TAHUN 2021/2022
Daftar Isi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2

1. PENDAHULUAN ............................................................................................. 3

1.1. Latar Belakang ................................................................................................................ 3

1.2. Tujuan ............................................................................................................................ 3

2. DASAR TEORI................................................................................................. 4

2.1. Definisi Cool Storage ...................................................................................................... 4

2.2. Komponen Penyusun ................................................................................................... 4-5

2.3. COP ................................................................................................................................ 6

3. METODE PRAKTIKUM .................................................................................... 7

3.1. Alat Praktikum ................................................................................................................ 7

3.2. Proses Vacum ................................................................................................................. 7

3.3. Technical documentations of the assets ......................................................................... 8

4. DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 8

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pendinginan merupakan proses yang populer untuk
penyimpanan produk-produk. Dengan menurunkan suhu suatu produk,
aktivitas enzim dan mikroba yang ada akan berkurang, sehingga penurunan
mutu atau kerusakan dapat dihambat. Bangunan Cold Storage adalah sebuah
bangunan yang difungsikan untuk menyimpan bahan-bahan mentah agar
tidak mengalami proses pembusukan sampai pada waktunya akan dikirim
ke konsumen, dimana pencegahan kebusukan dilakukan dengan metode
pendinginan.
Bangunan dengan temperatur rendah ini hanya dapat difungsikan
dengan baik jika kita memastikan ruangan tertutup rapat dalam artian udara
tidak dapat keluar masukan dan memakai alat pendingin (refrigeration)
untuk menjaga temperatur tetap rendah dengan mengeluarkan udara dingin.
Pada praktikum di Lab Sistem Pendingin kita dibutuhkan skill untuk
mengoperasikan mesin tersebut yang sebelumnya berhenti cukup lama.
Dimana saat pengoperasian harus mempertimbangkan beberapa aspek
terutama suhu, tekanan, dan kebocoran yang terjadi.
1.2 Tujuan Instruksional

a) TIU
• Mahasiswa mampu melakukan defelasi kebocoran dan pengisian
refrigerant secara benar serta mampu menganalisa kondisi sistem
pada pengisian
b) TIK
• Mampu melakukan segala evaluasi, pengisian, dan pendektesian
kebocoran sesuai standart
• Mampu menganalisa pengaruh kelebihan dan kekurangan
refrigerant terhadap sistem
• Mampu menganalisa pengaruh penggunaan heat excharge terhadap
system yang bekerja

3
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Definisi Cool Storage


Refrigerasi didefinisikan sebagai suatu ilmu pengetahuan tentang
penyediaan dan mempertahankan temperatur di bawah temperatur
atmosfer sekitarnya. Pemanfaatan efek temperatur rendah ini memainkan
peranan yang penting dalam pengawetan bahan makanan, salah satunya
adalah daging ayam. Banyak hal dari daging ayam, dimana
membutuhkan persiapan yang baik dan penanganan tempat penyimpanan
daging ayam, yaitu Cold Storage menjamin pengawetan daging yang
aman dan diakui secara umum. Cold Storage adalah ruangan atau alat
yang didesain yang suhunya dijaga dibawah suhu udara di luar dengan
tujuan supaya barang yang disimpan di dalamnya tidak rusak.
2.2 Komponen – Komponen Penyusun

a) Kompresor
Kompresor adalah jantung dari sistem tata udara yang bertujuan
untuk menghirup udara uap refrigerant dari ruang penampung uap.
Refrigerant dikompresi sehingga tekanan naik dan temperaturnya
naik. Refrigerant yang keluar harus berfase gas seluruhnya karena
refrigerant dalam fasa liquid tidak dapat dikompresi. Jika refrigerant
yang masuk ke dalam kompresor dalam fasa liquid, maka akan
merusak kompresor. Energi yang diperkirakan untuk kompresi
dihasilkan oleh motor listrik yang menggerakkan kompresor. Jumlah
refrigerant yang bersikulasi tergantung pada jumlah uap yang dihisap
maju kedalam kompresor. Kompresor berdasarkan prinsip kerjanya
diklasifikasikan menjadi 2 jenis :
• Positive displacement-type
• Roto dynamic-type

b) Kondensor
Kondensor adalah alat yang digunakan untuk menkondensasi
refrigerant yang keluar dari kompresor sehingga saat keluar dari
kondennsor, refrigerant sudah berfasa liquid seluruhnya /
pengembunan dan pencairan kembali uap refrigerant. Untuk
memastikan refrigerant sudah berfasa liquid seluruhnya, maka kita
mengeset parameter subcooling, penurunan temperature beberapa
derajat dibawah temperature saturasinya. Subcooling penting untuk
2 alasan :

4
• Keamanan dari katup ekspansi dimana tidak ada gelembung
di dalamnya
• Memaksimalkan kapasitas dari evaporator,
Kondensor diklasifikasikan menjadi :
• Kondensor berpendingin udara
• Kondensor berpendingin air

c) Evaporator
Evaporator adalah system alat penukar kalor yang memegang
peranan penting dalam siklus refrigerant yakni mendingikan daerah
sekitarnya. Tekanan cairan refrigerant yang bekerja dan ditekankan
pada katup ekspansi didistribusikan secara merata kedalan pipa
evaporator oleh distribusi refrigerant. Pada saat itu, refrigerant akan
menguap dan menyerap kalor dari udara ruangan yang dialirkan
melalui permukaan luar yang berasal dari pipa gas evaporator. Cairan
refrigerant diuapkan secara berangsur angsur karena menerima kalor
sebanyak saat kalor penguapan. Selama dalam proses penguapan itu,
akan terdapat campuran refrigerant dalam fase cair dan gas. Suhu
penguapan dan tekanan penguapan dalam keadaan konstan saat
proses itu terjadi.

d) Katup Ekspansi
Berfungsi untuk menurunkan tekanan pada refrigerant cair yang
bertekanan tinggi didalam kondensor agar dapat mudah menguap.
Katub ekspansi disebut juga pipa kapiler. Refrigerant yang
bertekanan tinggi sebelum melewati katup akan diubah tekanannya,
hal ini dapat mengakibatkan penurunan suhu. Pada bagian ini
refrigerant mencapai suhu terdingin (terendah). Katup ekspansi yang
digunakan dalam cool storage adalah jenis katup ekspansi termustatik
yang dapat mengatur laju aliran refrigerant.

e) Refrigerant
Refrigerant adalah liquid atau cairan pendingin yang digunakan
dalam system pendingin maupun air conditioner. Refrigerator adalah
suatu alat pendingin yang berfungsi sebagai alat untuk menurunkan
suhu / temperatur udara maupun ruang (umumnya), bisa juga alat ini
berfungsi untuk mendinginkan suatu alat (khususnya) contoh :
kulkas, chiller, freezer, coldstorage dan lain-lain. Dalam memilih
jenis refrigerant haruslah yang paling sesuai dengan jenis kompresor
yang dipakai dalam karakteristik thermodinamikanya.

5
2.3 Coefficient Off Perfomance (COP)

COP merupakan koefisien untuk melakukan perhitungan dan siklus


refrigerasi yang menunjukan kualitas dalam kinerja suatu sistem. Suatu
perhitungan COP dapat dinyatakan dalam suatu angka hasil
perbandingan antara energi yang diserap dari udara ruang.

Reaksi untuk menghitung COP


𝑄𝑒𝑣𝑎𝑝 𝑚−ℎ4
COP = = , Dimana : h = enthalpi (hg/kg)
𝑊𝑐𝑜𝑚𝑝 ℎ2−ℎ1

6
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.3 Alat Praktikum


• Manifold
• Pompa Vacum
• Tang Ampere
• Tabung Freon R22

3.2 Proses Vacum

1. Ambil Manifold dan sambungkan ke selang biru pada suction


kompresor
2. Sambungkanlah selang kuning kedalam pompa vacuum
3. Buka valve low pressure setengah agar tidak terjadi kelebihan dan
pastikan valve high pressure tertutup rapat
4. Pasrtikan Kembali selang penghubung tertutup dengan erat
5. Sebelum mulai pengeperasian pastikan seluruh valve dalam
system cool storage terbuka agar semua udara yang berada dalam
system menajdi kosong
6. Sambungkan pompa vacum ke arus listrik bertegangan 220 Volt
7. Tekan tombol power pada pompa vacuum dan biarkan pompa
bekerja selama kurang lebih 15 menit
8. Baca tekanan pada manifold/ pressure gauge dan pastikan angka
menunjukan jarum pada analizer tekanan rendah (warna biru) di
manifold menunjukan angka -30 Psi
9. Tutup keran low pressure di manifold kemudian matikan mesin
pompa vacuum
10. Amati jarum analizer yang ada di manifold sekitar kurang kebih
15 menit, pastikan jarum tetap di posisi -30 Psi, jika jarum tersebut
naik maka menunjukan kebocoran pada beberapa katup

7
3.3 Proses Pemsukan Freon R22

1. Pastikan valve low pressure (warna biru) pada manifold berada


pada posisi tertutup
2. Ganti sambungan selang kuning ke tabung freon R22 kemudian
buka kedua katup oli service manifold
3. Buka katup penutup tabung refrigerant dan amati tekananya. Jika
sudah tidak mengalami kenaikan maka tutup katup discharge.
Kemudian kompresor di start
4. Amati bagian suction, jika sudah terdaoat bunga ej berarti
refrigerant telah penuh dan segera tutup kedua katup valve service
manifold dan kemudian tutup pula katup freon R22
5. Indikator isi refrigerant juga bisa dilakukan degan melihat
amperenya , jika mendekati operasional motor berarti refrigerant
telah penuh
6. Tutup Kembali katup suction dan discharge kompresor dan
lepaskan selang selang manifold pada kompresor

Anda mungkin juga menyukai