Anda di halaman 1dari 9

BAB II DASAR TEORI

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Air Conditioner


Air Conditioner (AC) adalah seperangkat alat yang digunakan untuk
mengkondisikan temperatur, sirkulasi, kelembaban dan kebersihan udara di dalam
ruangan menjadi lebih rendah temperaturnya dibandingkan temperatur lingkungan
sekitarnya. Air Conditioner dimanfaatkan untuk memberi suatu kenyamanan
(comfortable). Di lingkungan tempat kerja seperti perkantoran dan industri, Air
Conditioner juga digunakan sebagai salah satu cara dalam upaya peningkatan
produktivitas kerja. Karena dalam beberapa hal, manusia membutuhkan
lingkungan udara yang nyaman untuk dapat bekerja secara optimal dan maksimal.
Tingkat kenyamanan suatu ruangan juga ditentukan oleh temperatur, kelembaban,
sirkulasi dan tingkat kebersihan udara.
Air Conditioner (AC) split merupakan salah satu jenis dari sistem pendingin
ruangan. Air Conditioner split memiliki bentuk yang terdiri dari indoor unit dan
outdoor unit. Evaporator terletak di indoor unit. Sedangkan kompresor, alat
ekspansi dan kondensor terletak di outdoor unit. Biasanya digunakan pipa
berdiameter 3 inch untuk menghubungkan indoor unit dan outdoor unit tersebut.

2.2 Sistem Refrigerasi Kompresi Uap


Siklus refrigerasi kompresi uap merupakan suatu sistem yang
memanfaatkan aliran perpindahan kalor melalui refrigeran dengan mempunyai
empat komponen utama adalah kompresor, kondensor, alat ekspansi dan
evaporator.
Proses utama dari kompresi uap adalah:
1. Proses kompresi
2. Proses kondensasi
3. Proses ekspansi
4. Proses evaporasi

Laporan Tugas Akhir | Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 4


BAB II DASAR TEORI

Proses-proses tersebut akan terus terjadi dan bersikulasi secara berkelanjutan


sehingga menghasilkan suatu siklus seperti terlihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Gambaran skematis siklus refrigerasi kompresi uap.

Siklus pada gambar 2.1 apabila digambarkan pada diagram p-h terlihat seperti
gambar 2.2.

Gambar 2.2 Diagram p-h siklus refrigerasi kompresi uap sederhana.

Laporan Tugas Akhir | Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 5


BAB II DASAR TEORI

Proses-proses dari kompresi uap adalah sebagai berikut:

1. Proses 1-2 adalah Kompresi


Uap refrigeran dari saluran suction yang bertekanan rendah dan
bertemperatur rendah akan dihisap oleh kompresor, kemudian di kompresor
uap refrigeran di kompresikan ke kondensor. Sehingga diharapkan uap yang
telah di kompresi oleh kondensor menjadi tekanan tinggi dan bertemperatur
tinggi. Hal yang perlu di ketahui bahwa proses ini terjadi secara isentropic
(entropi konstan) dan mengalami perubahan entalpi karena terjadi perubahan
uap refrigeran yang jenuh dari evaporator menjadi uap superheat (panas
lanjut).
Kerja yang dilakukan kompresor adalah:
Qw = ṁ (h2-h1) ………………………………………………………….. (1)
Dengan:
Qw = kerja kompresi (kW)
ṁ = laju aliran masa refrigeran (kg/s)
h1 = entalphi refrigeran masuk kompresor (kJ/kg)
h2 = entalphi refrigeran keluar kompresor (kJ/kg)
Atau,
Dalam bentuk kerja spesifik: Qw = h2-h1 …………………………..… (2)
Sedangkan rasio kompresi dapat dihitung dengan persamaan:
Rasio Kompresi: r = ………………………………………………. (3)

Dengan:
Pd = tekanan discharge (bar)
Ps = tekanan suction (bar)

2. Proses 2-3 adalah Kondensasi (pengembunan)


Uap superheat yang berasal dari saluran discharge (saluran keluaran
kompresor) masuk menuju kondensor. Di kondensor mengalami proses yang
dinamakan kondensasi. Kalor di kondensor di buang ke lingkungan sehingga

Laporan Tugas Akhir | Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 6


BAB II DASAR TEORI

lama kelamaan refrigerant akan berubah fasa dari uap menjadi cair. Proses
kondensasi ini terjadi pada tekanan dan temperatur yang konstan.

Kalor yang dilepaskan kondensor.


Qc = ṁ (h2-h3) ………………………………………………………….. (4)
Dengan:
Qc = kalor yang dilepaskan di kondensor (kW)
ṁ = laju aliran masa refrigeran (kg/s)
h2 = enthalpy refrigeran masuk kondensor (kJ/kg)
h3 = enthalpy refrigeran keluar kondensor (kJ/kg)

3. Proses 3-4 adalah Ekspansi


Pada proses ini refrigeran mengalami penurunan tekanan. Dengan
terjadinya penurunan tekanan maka temperatur refrigeran akan menjadi turun.
Dalam hal ini refrigeran tidak mengalami penambahan atau pengurangan
energi sehingga prosesnya dalam kondisi entalphi konstan (isenthalpy) yaitu
h3-h4
Dengan:
h3 = entalphi refrigerant masuk ekspansi (kJ/kg)
h4 = entalphi refrigerant keluar ekspansi (kJ/kg)
Umumnya refrigeran yang masuk dalam keadaan cair jenuh dan setelah
diekspansi refrigeran dalam keadaan campuran.

4. Proses 4-1 adalah Evaporasi


Refrigeran yang telah mengalami proses ekspansi, akan mengalami
penurunan temperatur dan tekanan. Pada proses ini terjadi penambahan uap
pada refrigeran, sehingga fasa refrigeran adalah campuran antara uap dan
cair. Pada evaporator terjadi penarikan kalor/panas sehingga fasa refrigeran
akan berubah menjadi uap seluruhnya sampai menjadi uap jenuh. Proses
inilah yang disebut proses evaporasi. Seperti halnya proses kondensasi, maka
proses ini berlangsung pada tekanan dan temperatur yang konstan.

Laporan Tugas Akhir | Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 7


BAB II DASAR TEORI

Kalor yang diserap di evaporator:


Qe = ṁ (h1-h4) …………………………………………………. (5)
Dengan:
Qe = beban pendinginan (kW)
ṁ = laju aliran massa refrigeran (kg/s)
h1 = entalphi refrigeran masuk evaporator (kJ/kg)
h4 = entalphi refrigeran keluar evaporator (kJ/kg)

2.3 Komponen Sistem Air Conditioner


2.3.1 Bagian Indoor
Pada Air conditioner split pada bagian indoor, pada umumnya terdapat
komponen utama yaitu:
1. Evaporator
Refrigeran dari alat ekspansi akan mengalir ke evaporator. Fungsi dari
evaporator adalah sebagai media pendinginan dari sistem refrigerasi,
dimana evaporator akan menarik kalor dari suatu ruangan. Masukan
evaporator berfasa cair karena dalam fasa cair refrigeran mampu
menyerap kalor. Di evaporator terjadi proses isobar. Keluaran dari
evaporator refrigeran berfasa uap jenuh. Selanjutnya refrigeran akan
masuk ke kompresor. Keluaran dari evaporator fasanya berubah
menjadi uap jenuh.
2. Blower
Berfungsi untuk menghembuskan udara dingin dari evaporator ke
lingkungan/ruangan. Selain itu blower juga membantu proses
perpindahan kalor di evaporator dengan cara konveksi paksa.
3. PCB kontrol
Merupakan komponen kelistrikan yang berisi komponen-komponen
elektronika yang tersusun sehingga berfungsi mengendalikan kerja
beberapa komponen Air Conditioner Split.

Laporan Tugas Akhir | Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 8


BAB II DASAR TEORI

2.3.2 Bagian Outdoor


1. Kondensor
Sebagai alat penukar kalor, menurunkan temperatur refrigeran dan
merubah fasa refrigeran dari uap menjadi cair karena telah melepaskan
kalor ke lingkungan.
2. Kompresor
Berfungsi sebagai pusat sirkulasi (memompa dan menyalurkan)
refrigeran ke seluruh sistem dan menciptakan beda tekanan (daerah
suction dan discharge).
3. Alat Ekspansi
Keluaran dari kondensor refrigeran berfasa cair dan kemudian mengalir
menuju alat ekspansi. Fungsi dari alat ekspansi adalah untuk
mengekspansi refrigeran sehingga temperatur refrigeran dan tekanannya
menjadi turun dan refrigeran dapat mengalir ke evaporator. Di alat
ekspansi terjadi proses isoentalpy. Alat ekspansi yang digunakan dalam
Air Conditioner Split Daikin Inverter adalah Exv sedangkan pada Air
Conditioner Split Non Inverter alat ekspansinya berupa pipa kapiler.
4. Accumulator
Berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair bertemperatur
rendah dan minyak pelumas evaporator. Accumulator juga berfungsi
memastikan refrigeran yang masuk ke kompresor berfasa uap.
5. Strainer
Sebuah alat yang berfungsi sebagai penyaring refrigeran dari kotoran
dan mengeringkan refrigeran dengan menyerap uap air yang terkandung
dalam refrigeran.

2.4 Teknologi Inverter dalam Air Conditioner


Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus
listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik (AC). Teknologi ini digunakan
pada alat-alat rumah tangga dan mengatur tegangan listrik, arus dan frekuensi.
Teknologi inverter dalam Air Conditioner terintegrasi di dalam unit outdoor unit.

Laporan Tugas Akhir | Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 9


BAB II DASAR TEORI

Kompresor di dalam outdoor unit mengubah tingkat kompresi refrigeran, maka


dalam proses tersebut dimungkinkan pengaturan temperatur. Pengaturan ini
diperoleh dari pengubahan kecepatan motor di dalam kompresor. Karena
kecepatan motor dapat dikontrol dengan halus pada berbagai tingkat, inverter
control memungkinkan Air Conditioner tidak hanya hemat listrik, namun juga
mampu melakukan pengaturan temperatur yang lebih baik.

2.5 Pemanfaatan Teknologi Inverter


1. Memiliki potensi untuk menghasilkan penghematan energi pada Air
Conditioner.
2. Pada sistem konvensional, masih diperlukan operator untuk mengatur
perubahan motor tersebut.
3. Dengan perkembangan sistem kendali, teknologi tersebut juga
diintegrasi dan terkoneksi pada inverter untuk menghasilkan variasi
putaran motor pada kompresor.
4. Seluruh sistem akan bekerja secara otomatis berdasarkan umpan balik
dari sensor temperatur berdasarkan perubahan beban pendingin atau
banyaknya aktifitas yang terjadi.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Inverter


2.6.1 Kelebihan Teknologi Inverter, antara lain:
1. Lebih hemat energi karena teknologi ini menggunakan sumber daya
40%.
2. Dapat menghindari beban yang berlebihan pada saat motor dijalankan.
3. Waktu yang lebih cepat untuk mencapai suhu ruangan yang
diinginkan.
4. Starting ampere pada listrik 30% lebih rendah dibandingkan Air
Conditioner yang tidak menggunakan teknologi inverter.
5. Dapat menghindari beban yang berlebihan pada saat Air Conditioner
dijalankan.

Laporan Tugas Akhir | Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 10


BAB II DASAR TEORI

2.6.2 Kekurangan Teknologi Inverter, antara lain:


1. Membutuhkan biaya perawatan yang lebih tinggi.
2. Dari segi biaya pembelian, harganya bisa dikatakan lebih mahal
dibandingkan Air Conditioner biasa.
Perbedaan utama dari sistem Inverter dan konvensional yakni besar
putaran motor kompresor yang menggunakan arus DC dapat bervariasi sesuai
kebutuhan, sedangkan motor arus AC memiliki nilai yang konstan. Hubungan
dengan besarnya daya, air conditioner inverter bekerja sesuai dengan kebutuhan,
disaat temperatur sudah tercapai maka akan relatif stabil dengan konsumsi listrik
yang lebih kecil (kompresor tetap bekerja dengan daya terkecil karena
temperaturnya telah tercapai atau konsumsi listrik sesuai dengan temperatur). Saat
pertama dinyalakan air conditioner inverter akan membutuhkan daya cukup besar
untuk segera mendinginkan ruangan dan seiring lamanya waktu, daya yang
dibutuhkan semakin kecil hingga temperatur ruangan yang diinginkan tercapai.
Sedangkan jenis konvensional menggunakan termostat, jika temperatur tercapai
maka kompresor akan berhenti bekerja (off) dan ketika terdapat selisih temperatur
maka kompresor akan kembali bekerja.

2.7 Cara Kerja Singkat Inverter


Bila menggunakan beban peralatan tanpa Inverter, pada saat dinyalakan
maka Air Conditioner akan bekerja “sangat keras” sampai pada daya maksimal
agar segera dapat mencapai suhu ruangan, beban akan berhenti bekerja. Kemudian
akan bekerja kembali apabila suhu ruangan mulai meningkat selang waktu antara
kondisi Air conditioner berhenti bekerja (off) dengan selang waktu kondisi bekerja
kembali (on) terdapat fluktuasi temperature udara di dalam ruangan. Daya listrik
yang digunakan sangat besar untuk melakukan start kembali. Pada Air
Conditioner dengan teknologi inverter, suhu ruangan yang telah di setting
mempunyai fluktuasi suhu yang lebih kecil (hampir dikatakan nol). Fluktuasi suhu
yang rendah akibat penggunaan beban oleh Air Conditioner berkurang dengan
cara menurunkan kapasitas pendinginan atau dengan menurunkan putaran
kompresor. Kompresor dibatasi dengan putaran minimal dan saat itu kompresor

Laporan Tugas Akhir | Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 11


BAB II DASAR TEORI

akan berhenti bekerja (off). Pada saat start kembali, kompresor mulai dari putaran
yang rendah, sehingga mengurangi daya menjadi lebih kecil dan efek kedip pun
terjadi dengan sangat kecil. Fluktuasi temperatur ruangan dapat dilihat pada
Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Fluktuasi temperatur ruangan sistem Inverter dan non Inverter pada Air Conditioner.

Laporan Tugas Akhir | Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 12

Anda mungkin juga menyukai