AIR CONDITIONING
Oleh :
FICKLAY LEWERISSA
20212013
FAKULTAS TEKNIK
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan Pedoman Praktikum Refrigerasi. Pedoman ini disusun untuk
memberikan acuan didalam melakukan praktikum mesin pendingin agar praktikan dengan mudah
mengikutinya. Praktikum ini merupakan salah satu dari praktikum Keahlian. Pelaksanaan praktikum
dilaksanakan di SMK Negeri 5 Bitung.
Secara garis besar praktikum ini meliputi proses pengkondisian udara dan siklus kerja pada
sistem refrigerasi. Pada kesempatan ini pula, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan pedoman praktikum ini. Saran dan masukan sangat
diharapkan demi kesempurnaan pedoman ini. Semoga pedoman praktikum ini dapat bermanfaat bagi
praktikan pada khususnya dan semua pihak pada umumnya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………… i
Daftar Isi……………………………………………………………………… ii
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang……………………………………………………. 1
1.2. Masalah……………………………………………………………..2
1.3. Tujuan………………………………………………………………2
BAB II Teori Penunjang………………………………………………………3
2.1 Peralatan…………………………………………………………… 3
2.2 Langkah percobaan…………………………………………………3 .
BAB III Prosedur Praktikum ………………………………………………...4
3.1 Pengertian Refrigerant…………………………………….............. 5
3.2 Prestasi Siklus Refrigerant………………………………………….. 9
3.3 Manfaat Refrigerasi ………………………………………………... 10
BAB IV Penutup………………………………………………………………. 11
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 11
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem refrigerasi salah satunya diaplikasikan pada sistem pengkondisian udara/tata udara. Sistem
pengkondisian udara (Air Conditioning) telah banyak diaplikasikan di masyarakat, mulai dari bangunan
hotel, perumahan, kendaraan dan di pesawat udara untuk tujuan meningkatkan kenyamanan termal.
Proses pengkondisian udara meliputi proses pendinginan (cooling), proses pemanasan (heating), proses
penambahan kelembaban (humidifiying) dan proses pengurangan kelembaban (dehumidifiying). Dalam
proses cooling atau pendinginan yang digunakan adalah unit refrigerasi (mesin pendingin). Teori tentang
hal diatas sudah didapatkan di bangku kuliah dalam mata kuliah seperti; termodinamika, perpindahan
panas dasar, refrigerasi dan pengkondisian udara. Akan tetapi pada kenyataannya dalam praktek belum
diberikan.
Sehubungan dengan hal di atas, untuk melengkapi kekurangan diatas maka mahasiswa Teknik
Mesin sangatlah perlu untuk melakukan praktikum refrigerasi dan pengkondisian udara ini, dengan tujuan
agar mahasiswa dapat melengkapi pengetahuan secara teoritis maupun praktis tentang sistem refrigerasi
dan Air Conditioning. Sehingga pada akhirnya, mahasiswa dapat mengaplikasikan lebih jauh teori yang
didapat di bangku kuliah dengan kenyataannya di dunia kerja.
Refrigerant merupakan media pemindahan kalor pada sistem refrigerasi, dimana refrigerant
menyerap kalor pada tekanan rendah melalui evaporator dan melepas panas pada tekanan tinggi melalui
kondensor.Evaporator menyerap panas dari ruang yang dikondisikan sehingga temperature ruangan
menjadi dingin dan refrigerant bertekanan rendah didalam evaporator
mengalami pendidihan. Uap refrigerant tersebut kemudian dikompresikan oleh kompresor bertekanan
tinggi sehingga temperature uaprefrigerant tersebut juga mengalami kenaikan sehingga panas refrigerant
tersebut dapat dilepas ke lingkungan melalui kondensor sedangkan refrigerantmengalami kondensasi
sehingga refrigerant berubah fase menjadi cairan pada
tekanan tinggi. Cairan refrigerant tersabut kemudian di ekspensikan ketekanan evaporator untuk siklus
selanjutnya melalui alat ekspansi.Jenis-jenis refrigerant :
1 . Refrigerant Primer Refrigerant yang berperan langsung pada siklus kompresi uap.
Jenis- jenis refrigerant primer yaitu senyawa halocarbon, senyawa anorganik,hidrokarbon, dan azeotrop.
1.2. Masalah
Permasalahan yang biasanya terjadi adalah kurangnya pemahaman tentang sistem refrigerasi dan
pengkondisian udara oleh mahasiswa, yang selama ini hanya didapatkan dari teori-teori dan tutorial dari
dosen pengajar. Sedangkan aplikasi dan praktek di lapangan sangatlah kurang. Melalui praktikum ini
nantinya mahasiswa lebih memahami tentang proses perlakuan udara seperti apa, bagaimanakah
perubahan sifat–sifat udara sepanjang duct, loses energy, performansi sistem refrigerasi dan yang lainnya.
1.3. Tujuan
Tujuan dari tugas mata kuliah, Air Conditioning ini adalah sebagai berikut: Mahasiswa dapat
meningkatkan pemahaman dan mampu Mengidentifikasi performansi kerja dari sistem
refrigerant dan siklus kerja dalam sistem refrigerator. Diantaranya :
2.1 Peralatan
1.Kompresor
2.Kondensor
3.Evaporator
4.Katup ekspansi dll
a . Mengaktifkan cooling tower dan pastikan adanya air pendingin pada kondensor.
Refrejeran adalah proses pemindahan panas dari temperatur rendah ke temperature tinggi dengan menjaga
temperature tetap berada dibawah temperatur
Lingkungan. Siklus refrigerasi ini pada dasarnya adalah kebalikan dari siklus mesin panas (siklus csrnot). Efek
dari siklus seperti itu adalah adanya arborbsi energy kerja dan transfer enrgi panas dari heat reservois
temperature rendah ke heat reservoi temperature tinggi, kerja dari suatu kompresor refrigerator ini
didefenisikan selisi antara panas yang di lepas refrigerant di kondensor (QH) dengan panas yang diterima
refrigerant di evaporator (QL), dapat dilihat pada persamaan berikut:
Win = QH - QL
Perpindahan panas pada sistem refrigerasi mengikuti hukum kedua Termodinamika, yang menurut
Clausius, menyatakan bahwa tidak mungkin suatu self-acting machine, tanpa adanya kerja luar, untuk
mentransfer panas dari suatu tempat temperatur yang lebih tinggi, Siklus refrigersi ini dapat dilihat pada
gambar berrikut.
Dimana :
Proses tersebut secara nyata tidak terjadi secara isentropic, tetapi terjadi kenaikan entrophi sebagai akibat
penamahan panas ke sistem oleh mekanisme kompresor dan motor penggeraknya sehingga daya kompresor
aktualnya dinyatakan sebagai :
Wc.a = Wc.s / ᶯ c
Dimana :
Qc = m (h2 – h3)
Dimana:
Qe = m (h1 – h2)
Dimana :
a. Kompresor
Pada sistem refrigerant kompresor bekerja bekerja membuat perbedaan tekanan, sehingga bahan
pendingin dapat mengalir dari satu bagian ke bagian yang lain dari sistem. Karena adanya perbedaan tekanan
antara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah, maka bahan pendingin cair dapat mengalir melalui alat
pengukur bahan pendingin (pipa kapiler) ke evaporator, kompresi pada sistem refrigersi berguna untuk :
Menurunkan tekanan di dalam evaporator sehingga bahan pendingin cair di evaporator dapat
mendidih / menguap pada suhu yang lebih rendah dan menyerap panas lebih banyak dari ruang
terdekat evaporator.
Menghisap bahan pendingin gas dari evaporator dengan suhu rendah dan tekanan rendah
kemudian memampatkan gas tersebut sehingga menjadi gas suhu tinggi dan tekanan tinggi.
Kemudian mengalirkanya ke kondensor, sehingga gas tersebut dapat memberikan panasnya
kepada zat yang mendinginkan kondensor lalu mengembun.
Untuk menentukan berapa rendah suhu yang harus dicapai oleh evaporator, antara lain
ditentukan oleh berapa rendah suhu di evaporator. Hal ini tergantung dari bahan pendingin dan
macam kompresor yang dipakai. Ada dua macam kompresor :
b.Kondensor
Kondensor dan evaporator adalah alat penukar panas. Kondensor gunanya untuk membuat kalor dan
mengubah wujud bahan pendingin dari gas menjadi cair. Bahan pendingin di dalam kondensor dapat
mengeluarkan kalor yang disera dan panas yang di tambahkan oleh komprsor. Kondensor di tempatkan
antara kompresor dan alat pengatur bahan pendingin (pipa kapiler), terjadi pada sisi tekanan tinggi dari
sistem. Tekanan yang rendah dalam kondensor lebih baik dan ekonomis, tetapi tekanan bahan pendingin
yang meninggalkan kondensor harus tetap tinggi untuk mengatasi gesekan pipa dan tahanandari alat bahan
pengatur bahan pendingin.
Tekanan didalam kondensor yang sangat rendah dapat menyebabkan bahan bahan
pendingin tidak dapat mengalir melalui pipa kapiler. Kondensasi dapat dibedakan menjadi 3
macam, tergantung dari zat yang di inginkan,yaitu :
c. Evaporator
berfunsi untuk menyerap panas yang ada di sekitar baik itu di udara, air ataupun cairan dalam
proses lainya. Evaporator seperti namanya merupakan sebuah tempat bahan pendingin cair uap, bahan
pendingin gas di tamping dalam akulumator lalu mengalir ke akumulator lalu mengalir ke kompresor.
Evaporator memberikan panas pada pendinginan cair sebagai kalor laten penguapan, sehingga bahan
pendingin menguap, bahan pendingin gas membawa kalor tersebut ke kompresor dan membuangnya keluar
melalui kondensor. Berdasarkan prinsip kerjanya ,evaporator dapat di bedakan menjadi 2 macam :
istem refrigerasi dapat dilakukan dengan cara manual yangmemakai katup ekpansi yang diputar
dengan tangan harus selalu diawasi
agar dapat memberikan jumlah beban pendingin yang tertentu, sesuaidengan keperluan dan sistem.
Jumalah bahan pendingin yang mengalir keevaporator, dapat ditambah atau dikurangi dengan membuka
atau menutupvalve ekspansi tersebut.
dapun kerugian utama valve ekspansi yang diatur dengan
tanganadalah valve tersebut tidak terpengaruh dan tidak menyesuaikan diridengan perubahan beban pada
sistem. Untuk menjaga agar
evaporator tidak kurang atau menerima terlalu banyak beban pendingin, valveekspansi setiap saat harus
diputar
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :