BAB II
2.1.1.1 Proses kompresi
Proses 1-2 merupakan proses kompresi dimana refrigeran ditekan sehingga
tekanannya menjadi lebih tinggi sehingga temperatur jenuhnya menjadi lebih
tinggi pada saat masuk kondenser. Hal ini dimaksudkan agar temperatur refrigeran
di kondenser menjadi lebih tinggi dari temperatur lingkungan sehingga mampu
memindahkan panas ke lingkungan dengan proses kondensasi.
Pada siklus ideal proses kompresi ini berlangsung secara isentropic.
Kondisi awal refrigeran pada saat masuk kompresor adalah uap jenuh bertekanan
rendah setelah dikompresi refrigeran menjadi uap bertekanan tinggi. Besarnya
daya atau kinerja kompresi yang dilakukan kompresor adalah:
Qw = m (h2-h1) (2.1)
Sedangkan besarnya kerja persatuan massa refrigeran yang dikompresikan
adalah: qw = h2-h1 (2.2)
Dimana,
Qw = Daya atau kerja kompresor yang dilakukan (kW)
h1 h2 = Entalpi refrigeran saat masuk kompresor ( kJ/kg)
= Entalpi refrigeran saat keluar kompresor (kJ/kg)
1
2 Kondenser
3 Katup ekspansi
4 Evaporator
2.1.2.1.1 Kompresor
Kompresor adalah jantung dari sistem refrigerasi, dengan kata lain
kompresor merupakan komponen yang berfungsi untuk mensirkulasikan
refrigeran ke semua komponen refrigerasi. Kompresor didesain dan dirancang
agar dapat bekerja dalam jangka waktu panjang walaupundigunakan secara terus
menerus dalam sistem refrigerasi kompresi uap.Untuk mendapatkan performa
seperti yang diharapkan maka kompresor harus bekerja sesuai dengan kondisi
yang diharapkan, terutama kondisi temperatur dan tekanan refrigeran pada saat
masuk dan meninggalkan katup kompresor.
Kompresor juga berfungsi untuk memastikan bahwa temperatur gas
refrigeran yang disalurkan ke condenser harus lebih tinggi dari temperatur
lingkungan sekitar. Hal ini dikarenakan untuk membuang panas gas refrigeran
yang berada di kondenser ke lingkungan sekitar. Akibatnya temperatur refrigeran
dapat diturunkan walaupun tekanannya tetap. Oleh karena itu kompresor harus
dapat mengubah kondisi gas refrigeran yang bertemperatur rendah dari evaporator
bertujuan untuk menjaga beda tekanan di sisi tekanan rendah dan tekanan
pada sistem.Adapun jenis-jenis katup ekspansi yaitu :
1. Pipa kapiler (capillaty tube)
2. Katup ekspansi otomatis (automatic expansion valve)
3. Katup ekspansi termostatik (thermostatic expansion valve)
4. Katup ekspansi manual (hand expansion valve)
5. Katup apung sisi tekanan rendah (low side float valve)
6. Katup apung sisi tekanan tinggi (high side float valve)
7. Katup ekspansi termoelektrik (thermal elektrik expansion valve)
2.1.2.1.4 Evaporator
Evaporator merupakan sebuah media penguapan cairan refrigeran yang
berasal dari katup ekspansi. Penguapan ini bertujuan untuk menyerap panas dari
kabin atau ruang yang akan didinginkan melalui perpindahan panas dari dinding-
dindingnya.
Evaporator sering juga disebut cooling coil, boiler, dan lain-lain
tergantung dari bentuknya.Karena kegunaan dari evaporator berbeda-beda, maka
evaporator dibuat dalam berbagai macam bentuk, ukuran, dan perencanaan.
Evaporator juga dapat dibagi dalam beberapa golongan dari konstruksi, cara kerja,
dan aliran bahan.
Evaporator jika di tinjau dari segi konstruksinya dapat dikelompokan
menjadi :
1. Evaporator pipa telanjang (bare tube)
2. Evaporator permukaan pelat (plate surface)
3. Evaporator bersirip (finned)
4. Evaporator tabung pipa (shell and tube)
Jenis evaporator berdasarkan pamakaian :
1. Ekspansi langsung (direct expansion)
2. Ekspansi tidak langsung (indirect expansion)
Jenis evaporator berdasarkan cara kerja di bagi menjadi dua yaitu :
1. Evaporator kering (dry or direct evaporator), terdiri dari pipa-pipa saja.
2.3 Pengaturan
Pengaturan kelembaban pada seed storage menggunakan silica gel.Silica
gel adalah substansi-substansi yang digunakan untuk menyerap kelembapan dari
ruang yang berudara/bersuhu.Silica gel juga membantu menahan kerusakan pada
barang-barang yang mau disimpan.
Silica gel yang siap untuk digunakan berwarna biru. Ketika silica gel telah
menyerap banyak kelembapan, ia akan berubah warnanya menjadi pink(merah
muda). Ketika ia berubah menjadi warna pink(merah muda), ia tidak bisa lagi
menyerap kelembapan. Ia harus diregenerasi. Hal ini dapat dilakukan dengan
menghangatkannya di dalam mesin oven. Panasnya mengeluarkan kelembapan,
lalu ia akan berubah warnanya menjadi biru dan kembali bisa digunakan.