Pemisahan atau pengambilan komponen dari bahan sumbernya pada dasarnya dapat dilakukan
dengan penekanan atau pengempaan, pemanasan, dan penggunaan pelarut. Biasanya ekstraksi
dengan pengempaan dan atau dengan pemanasan dikenal dengan cara ekstraksi secara
mekanis. Pemisahan dengan cara mekanis hanya dapat dilakukan untuk pemisahan komponen
dalam sistem campuran padat-cair, sebagai contoh ekstraksi minyak dari biji-bijian.
Berdasarkan tahapan prosesnya, pengempaan dibagi menjadi dua yaitu proses satu tahap dan
proses dua tahap. Proses dua tahap adalah proses pengempaan yang menerapkan pengecilan
ukuran dan pembuatan bubur sebelum dilakukan pengempaan. Ada dua jenis pengempaan
yang biasa digunakan dalam industri pangan, yaitu pengempaan hidrolik (hydraulic pressing)
dan pengempaan berulir (expeller pressing).
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari sampel berdasarkan kelarutannya pada pelarut
tertentu. Ekstraksi dibedakan menjadi 2, yaitu ekstraksi cair-cair yang dikenal dengan
ekstraksi pelarut dan ekstraksi padat-cair yang dikenal sebagai ekstraksi soxhlet.
Prinsip kerja dari ekstraksi pelarut adalah penggunaan pelarut sebagai agen pengekstrak pada
campuran yang berwujud cair. Kelarutan komponen yang ingin diekstrak harus lebih tinggi
dalam pelarut yang digunakan. Untuk meningkatkan efisiensi ekstraksi, proses kontak antara
bahan dengan pelarut harus lama, merata, dan efektif.
Prinsip kerja dari ekstraksi soxhlet adalah penggunaan pelarut yang selalu baru dari proses
penguapan dan kondensasi sehingga terjadi ekstraksi kontinue dengan jumlah pelarut konstan
dengan adanya pendinginan kembali.
Keuntungan ekstraksi soxlet diantaranya adalah dapat digunakan dalam skala besar, keamanan
kerja alat ini lebih tinggi, lebih efisien dalam penggunaan tenaga kerja, pelarut dapat diperoleh
kembali, dan kemurnian komponen yang diperoleh tinggi.