NPM : 062040422350
KELAS : 4KIB
MATAKULIAH : PERPINDAHAN MASSA
DOSEN PENGAMPU: DR. IR. H. MUHAMMAD YERIZAM, M.T.
Jawaban:
3) Temperatur
Suatu ukuran tingkat Kepanasan atau Kedinginan suatu benda (kualitas dari
panas), atau temperatur adalah suatu yang menunjukan derajat panas benda,
semakin tinggi suhu maka semakin panas benda tersebut.
4) Pengadukan
Suatu aktivitas operasi pencampuran dua atau lebih zat agar diperoleh hasil
campuran yang homogen.
b. Mekanisme dari ke 4 (empat) faktor tersebut adalah sebagaiberikut:
1) UkuranPartikel
Mekanisme pada faktor ukuran partikel adalah dimana operasi leaching
akan berlangsung dengan lebih baik bila diameter partikel diperkecil,
pengecilan ukuran ini akan memperluas permukaan kontak sehingga
perolehan dan laju diperbesar. Begitu pula hambatan difusinya menjadi
kecil sehingga laju difusi bertambah. Ukuran partikel mempengaruhi
kecepatan ekstraksi. Semakin kecil ukuran partikel, area terbesar antara
padatan dan cairan. Oleh karena itu, kecepatan tertinggi dari transfer
material dan jarak terkecil untuk solute mendifusi antara padatan yang
sudahterindikasi.
2) Pelarut
Mekanisme pada faktor pelarut adalah Semakin banyak jumlah pelarut
semakin banyak perolehan yang didapatkan sebab :Distribusi partikel
dalam pelarut semakin menyebar, sehingga memperluas permukaan kontak
dan juga Perbedaan konsentrasi solut dalam pelarut dan padatan semakin
besar sehingga fluksi molar bertambah. Pelarut harus mempunyai
selektivitas tinggi artinya kelarutan zat yang ingin dipisahkan dalam pelarut
tadi harus besar sedang kelarutan dari padatan pengotor kecil atau
diabaikan.
3) Temperatur
Mekanisme faktor temperatur adalah kelarutan material yang akan
diekstraksi akan meningkat dengan temperatur yang diberikan pada
kecepatan tinggi dari ekstraksi. Koefisien difusi yang diharapkan meningkat
bersamaan dengan meningkatnya temperatur dan akan menambah
kecepatanekstraksi
4) FaktorPengadukan
Mekanisme pengadukan adalah Dalam operasi leaching, laju putaran dan
lama pengadukan merupakan hal yang mempengaruhi operasi ekstraksi.
Semakin cepat laju putaran, partikel akan semakin terdistribusi dalam
pelarut sehingga permukaan kontak meluas dan dapat memberikan kontak
dengan pelarut yang diperbaharui terus.
Begitu pula semakin lama waktu pengadukan berarti difusi dapat
berlangsung terus dan lama pengadukan harus dibatasi pada harga optimum
agar konsumsi energi tidak terlalu besar.
2) Perlarut
Keberhasilan proses ekstraksi juga dipengaruhi oleh pemilihan pelarutyang
tepat dengan pelarut yang digunakan dalam ekstraksi sebaiknya memiliki
sifat-sifat sebagaiberikut:
- Mampu memberikan kemurnian solut yang tinggi (selektivitastinggi)
- Dapat didaurulang
- Stabil tetapiinert
- Mempunyai viskositas, tekanan uap, dan titik beku yang rendah
untukmemudahkan operasi dan keamananpenyimpanan
- Tidak beracun dan tidak mudahterbakar
- Tidak merugikan dari segi ekonomis dan tetap memberikanhasil
yangbaik.
3) Temperatur
Kelarutan akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu untuk
menghasilkan laju ekstraksi yang tinggi. Koefisien difusi juga akan
bertambahtinggi seiring dengan kenaikan suhu sehingga meningkatkan
laju ekstraksi. Batas suhu ditentukan untuk mencegah kerusakan pada
bahan. Secara umum, suhu ekstraksi untuk pektin adalah 60-90°C.
Penggunaan suhu yang terlalu tinggi juga dapat mengakibatkan
degradasi pektin.
4) PengadukanFluida
Pengadukan dalam ekstraksi penting karena meningkatkan perpindahan
solut dari permukaan partikel (padatan) ke cairan pelarut. Mekanisme
yang terjadi pada proses leaching adalah sebagai berikut solven
berdifusi ke dalam padatan sehingga solut akan larut ke dalam solven.
Kemudian solut yang terlarut dalam solven tersebut akan berdifusi ke
luar menuju ke permukaan partikel, akhirnya solut akan berpindah ke
larutan. Selain itu, pengadukan suspensi partikel halus mencegah
pengendapan padatan dan kegunaan yang lebih efektif adalah membuat
luas kontaknya semakinbesar.
Jawaban :
a. BerikutGambarmasing-masingperalatantersebut&kegunaan/fungsinya?
Soxlet
1. Kondensor berfungsi pendingin, dan juga untuk mempercepat proses
pengembunan. Aliran air pada kondensor bergerak dari bawah ke atas, hal ini
dilakukan karena jika aliran air mengalir dari atas ke bawah, maka akan
terdapat runag kosong pada kondensor sehingga proses kondensasi gas tidak
akanmaksimal.
2. Timbal berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambilzatnya.
3. Pipa F berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari proses
penguapan.
4. Sifon berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh
kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus. Posisi
sifon harus lebih tinggi dari pada sampelnya (agar sampel yang berada
diposisi atas tidak terendam olehpelarut).
5. Labu alas bulat berfungsi sebagai wadah bagi sampel danpelarutnya.
6. Hot plate berfungsi sebagai pemanaslarutan.
7. Kertas saring berfungsi sebagai tempat sampel, dimana tinggi kertas saring
tidak boleh melebihi tinggi pipa F, hal ini dikarenakan jika tinggi kertas
saring melebihi tinggi pipa F maka uap yang terbentuk akan terhalang oleh
kertas saring atau bahkan uap yang terbentuk masuk ke dalamnya dan proses
kondensasi akan berlangsung tidak maksimal. Adapun syarat dari tempat
sampel yaitu mudah ditembus pelarut dan tidak dapat larut olehpelarut.
8. Selang masuk berfungsi sebagai saluran masuknya air kedalamkondensor.
9. Selang keluar berfungsi sebagai saluran keluarnya air darikondensor
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang
umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan
dengan adanya pendingin balik.
Refluks
Metode Reflux
1) Penerapan di industri kimia contohnya Pemisahan emas dari bentukpadatan
berongga dengan menggunakan larutan HCN atau H2SO4.
2) Industri minyak goreng menggunakan prinsip operasi refluks saat memisahkan
minyak dari kedelai, kacang, biji matahari dan lain-lain dengan menggunakan
pelarut organik seperti heksana, aseton ataueter.
3) Penerapan di kehidupan sehari hari contohnya pemisahan silika dari sekam padi:
dengan naoh dan pengendapan menggunakan asam kuat (HCL) dan asam lemah
(CH3COOH).
d. Pengambilankandunganobatdaridedaunan,akardanbatangtumbuhan
menggunakanethanol
Bahan baku yang digunakan kali ini adalah daun cengkeh kering danbahan
kimia(pelarut)berupaetanol(C₂H5OH),natriumhidroksida(NaOH)danair(H₂O).
Dauncengkehdikeringkandiruanganterbukadandiukurkadarairnya.Percobaan
pendahuluan ini untuk penentuan waktu kesetimbangan. Penentuan waktu
setimbang dilakukan dengan cara mengekstraksi 90 gram dauncengkeh dalam
etanol 96% dengan volume 500 ml. Leaching berlangsung pada suhu
30°Cdanputaranpengaduk460rpm.Leachingdilakukandenganwaktu1dan
3jam.Padaakhirleaching,ampasdaundipisahkandaricampurandengancara
menyaring.
Pada proses leaching, mekanismenya ialah solven ditransfer menuju
permukaansolid,kemudiansolvenberdifusiataumasukkedalamsolid.Lalu,solut
yangadadalamsolidberdifusikesolven.Kemudiansolutyangsudahterlarutdalam
solven berdifusi menuju permukaan lalu ditransfer ke pelarut. Umumnya
mekanisme proses ekstraksi dibagi menjadi 3 bagianyaitu:
• Perubahan fase solute untuk larut ke dalam pelarut, misalnya dari padat
menjadicairan.
• Difusi melalui pelarut di dalam pori-pori untuk selanjutnya keluar dari
partikel.
• Akhirnya perpindahan solute ini dari sekitar partikel ke dalam larutan
keseluruhannya.