Anda di halaman 1dari 13

Nama : Armadeo Ruben c.

Kelas : XI KI 1
No Absen : 20
~ Ekstraksi Padat Cair ( Leaching)
 Ekstraksi padat cair, yang sering disebut leaching, adalah
proses pemisahan zat yang dapat melarut (solut) dari suatu
campurannya dengan padatan yang tidak dapat larut (innert)
dengan menggunakan pelarut cair. Operasi ini sering di
jumpai di dalam industri metalurgi dan farmasi, misalnya
pada pemisahan biji emas, tembaga dari biji-bijian logam,
produk-produk farmasi dari akar atau daun tumbuhan
tertentu. Hingga kini, teori tentang leaching masih sangat
kurang,misalnya mengenai laju operasinya sendiri belum
banyak diketahui orang,sehingga untuk merancang
peralatannya sering hanya didasarkan pada hasil percobaan
saja.
Faktor- faktor yang mempengaruhi
kecepatan ekstraksi
 1.Ukuran partikel
Ukuran partikel mempengaruhi kecepatan
ekstraksi. Semakin kecil ukuranpartikel maka
areal terbesar antara padatan terhadap cairan
memungkinkan terjadi kontak secara tepat.
Semakin besar partikel, maka cairan yang
akan mendifusiakan memerlukan waktu yang
relative lama
 2.Faktor Pengaduk
Semakin cepat laju putaran pengaduk
partikel akan semakin terdistribusi dalam
permukaan kontak akan lebih luas terhadap
pelarut. Semakin lama waktu pengadukan
berarti difusi dapat berlangsung terus dan
lama pengadukan harus dibatasi pada harga
optimum agar dapat optimum agar konsumsi
energi tak terlalu besar. Pengaruh faktor
pengadukan ini hanya ada bila laju pelarutan
memungkinkan.
 3. Suhu operasi
Umumnya kelarutan suatu solut yang akan
di ekstrak akan bertambah jika suhunya juga
semakin tinggi dan akan memperbesar difusi
sehingga naiknya suhu akan menaikkan
kecepatan ekstraksi. Tetapi suhu tidak boleh
terlalu tinggi karena akan menyebabkan
bahan yang diproses rusak.
  2.  Pelarut
Pelarut harus memilih yang baik maka
tidak akan merusak solute atau residu
pelarut, viskositasnya tidak tinggi (kental)
agar sirkulasi bebas dapat terjadi.
Prinsip kerja
 Prinsip Kerja Operasi leaching bisa dilakukan dengan sistem batch, semibatch ataupun
continue. Operasi ini biasanya dilakukan pada suhu tinggi untuk meningkatkan kelarutan
solut di dalam pelarut. Untuk meningkatkan performance, sistem aliran dapat dibuat
secara co-current ataupun counter current. Setelah operasi leaching selesai, pemisahan
fasa padat dari fasa cair dapat dilakukan dengan operasi seddimentasi, filtrasi atau
sentrifugasi. Pemissahan sempurna hampir tidak mungkin dilakukan karena adanya
kesetimbangan fasa, di samping secara mekanis sangat sulit untuk mencapainya. Oleh
karena itu akan selalu adda bagian yang basah atau air yang terperangkap di dalam
padatan. Perhitungan dalam operasi ini melibatkan 3 komponen, yaitu padatan, pelarut
dan solut. Asupan umumnya berupa padatan yang terdiri dari bahan pembawa tak larut
dan senyawa dapat larut. senyawa dapat larut inilah yang biasanya merupakan bahan atau
mengandung bahan yang diinginkan. Bahan yang diinginkan akan larut sampai titik
tertentu dan keluar dari ekstraktor pada aliran atas, sementara padatan keluar pada aliran
bawah. Sebagaimana disebutkan di atas, aliran bawah biasanya basah karena campuran
pelarut/solut masih terbawa juga. Bagian atau persentase solut yang dapat dipisahkan dari
padatan basah/kering disebut sebagai rendemen. c. Perlakuan Awal Sebelum operasi
leaching dikerjakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan terhadap padatan agar
memperoleh rendemen yang tinggi. Perlakuan awal terhadap padatan ini sangat tergantung
pada jenis padatannya. Bahan organik dan anorganik akan bergantung pada kontak pelarut
dengan solut, sehingga perlu perlakuan awal untuk memperluas permukaan kontak.
Umumnya hal yang dilakukan adalah memperkecil ukuran padatan (grinding). 
Neraca massa
 Dalam menentukan neraca bahan (massa) terbagi atas dua bagian yaitu: 1.
Sistem bertahap tunggal. Dengan metoda ini, pengontakkan antara padatan dan
pelarut dilakukan sekaligus dan kemudian disusul dengan pemisahan larutan dari
padatan sisa. Cara ini jarang ditemui dalam operasi industri,karena perolehan
solute yang rendah. Untuk sistem neraca massa dapat ditulskan sebagai berikut: a)
Neraca massa padatan inert B = NF.F = E1.N1 b) Neraca massa solute F.YF + R0.X0
= E.Y2 + R1.X1 c) Neraca massa solvent F (1-YF) + R0 (1-X0) d) Neraca untuk
larutan (pelarut + solute) F + R 0 = E 1 + R 1 = M 1 di mana M 1 menyatakan
jumlah campuran secara keseluruha (inert + solute + solvent). Untuk meletakkan
titik M ini di dalam koordinat segi empat terlebih dahulu harus dihitung, 2. Sistem
bertahap banyak dengan aliran berlawanan Dalam sistem ini aliran bawah dan atas
mengalir secara berlawanan. Operasi ini dimulai pada tahap pertama dengan
mengontakkan larutan pekat yang merupakan aliran atas tahap kedua dan padatan
baru, operasi berakhir pada tahap ke-n (tahap terakhir), di mana terjadi
pencampuran antara pelarut baru dan padatan yang berasal dari tahap ke-n (n-1).
Dapat dimengerti bahwa sistem ini memungkinkan didapatkannya perolehan solute
yang tinggi, sehingga bayak digunakan dalam industri. Neraca massa total untuk
larutan: F + Rn 1 = R 1 + En = M Adapun reaksi yang terjadi adalah: (Tim Dosen
Teknik Kimia, 2009) 1. Pencampuran antara CaO dan H 2 O 2. Pencampuran Ca(OH)
2 dan Na 2 CO 3 Ada empat faktor penting yang mempengaruhi laju ekstraksi:
(Coulson s,1955). 1. Ukuran Partikel Ukuran partikel mempengaruhi kecepatan
ekstraksi. 
Contoh Soal 1

 Suatu gas berisi 20% mol etana dan 80% mol


udara. Udara dianggap berisi 20% mol
oksigen dan 79%molnitrogen. Jika metana
dalam campuran itu adalah 500 kg/jam
tentukan komposisi gas dalam % mol
Jawaban Soal 1

 Mol CH4 ; ( 500 kg/jam dibagi ,BM CH4 yaitu 16 kg


mol/jam hasilnya 31,25 mol komposisi udara 80 dibagi
20 dikalikan 31,25 hasilnya 125 kg mol/jam

  Mol O2 = 21 dibagi 100 dikalikan 125 hasilnya 26,229 kg


mol/jam

  Mol N2 = 79% dikali 125 kg mol/jam hasilnya 98,671 kg


mol/jam

 % Mol O2 = 26,229 dibagi 156,25 dikali 100% = 16,786%


 % Mol N2 = 98,671 dibagi 156,25 dikali 100% = 63,14%
Contoh Soal 2

 Suatu gas berisi 20% mol etana dan 80% mol


udara. Udara dianggap berisi 20% mol
oksigen dan 79%molnitrogen. Jika metana
dalam campuran itu adalah 500 kg/jam
tentukan kecepatan gas dalam kg mol/jam
Jawaban Soal 2

 kec. gas = mol CH4 + mol udara = 31,25+


125 = 156,25
Sekian dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai