PENDAHULUAN
1.1 MAKSUD PERCOBAAN
1. Mempelajari hubungan antara kadar garam (NaCl) dalam larutan dengan
waktu leaching
2. Mempelajari hubungan antara persentase garam (% NaCl) yang terekstraksi
terhadap garam mula mula (efisiensi leaching) dengan waktu leaching
3. Menentukan koefisien transfer massa pada proses leaching
1.2 LATAR BELAKANG
Definisi
leaching
adalah
proses
pemisahan
zat
padat
dengan
Dalam hal ini, fraksi padat yang diinginkan bersifat larut dalam solvent,
sedangkan fraksi padat lainnya tidak dapat larut.
(Brown, 1978)
Leaching tidak banyak berbeda dari pencucian zat dari hasil filtrasi.
Dalam leaching, kuantitas zat mampu larut yang dikeluarkan biasanya lebih
banyak bila dibandingkan dengan pencucian filtrasi biasa dan sifat sifat zat
padat mungkin mengalami perubahan dalam operasi leaching. Umpan yang
berbentuk kasar, keras, dan butir butiran besar mungkin akan disintegrasi
menjadi bubur atau lumpur bila bahan mampu larut yang terkandung didalamnya
dikeluarkan.
(Mc Cabe, 1990)
Dalam proses leaching dapat dijumpai dua tahapan, yaitu :
1. Terjadinya kontak antara zat padat dengan zat padat yang akan dipisahkan
sehingga akan terjadi perpindahan massa dari butiran zat padat ke zat pelarut
2. Pemisahan yang akan menghasilkan suatu larutan yang merupakan residu
campuran padatan
Makin luas permukaan bidang kontak antara solid dengan solvent, maka
solid yang terekstraksi akan lebih banyak atau proses leaching akan berjalan
baik. Leaching dapat dilakukan secara batch atau kontinyu.
Pada umumnya leaching mempunyai tiga langkah yang harus
dilakukan, yaitu :
1. Pencampuran zat padat dengan campuran yang akan dipisahkan dari zat
penyusunnya
2. Penambahan zat pelarut pada langkah pertama yang menyebabkan fase
campuran yang sempurna sehingga perpindahan massa dan panas
berlangsung baik
3. Pemisahan kedua fase yang telah membentuk keseimbangan
2
Agar proses leaching berjalan dengan baik, maka harus diperhatikan hal
hal sebagai berikut :
1. Campuran padatan harus mempunyai densitas yang lebih besar daripada
solvent dan mudah dilalui oleh solvent
2. Campuran padatan mempunyai permukaan aktif sehingga terjadi kontak
antara solvent dengan padatannya
3. Partikel yang akan dipisahkan harus bisa keluar dari pori pori dan dapat
larut dalam solvent
4. Solvent harus merupakan cairan yang hanya dapat melarutkan konstituen
yang dikehendaki saja
Sebelum proses leaching dilakukan, terlebih dahulu harus diperhatikan
sifat sifat fisika dan kimia dari bahan yang digunakan sebagai umpan. Hal ini
diperlukan untuk keperluan dalam menentukan jenis solvent dan macam
peralatan yang digunakan. Maksudnya adalah untuk menghindari kerusakan alat
dan demi kelancaran proses. Disamping itu, faktor lain yang mempengaruhi
jalannya proses adalah tekanan dan suhu, walaupun pengeruh tekanan tersebut
kecil, dan dapat diabaikan, kecuali pada tekanan tinggi.
Pelarut yang digunakan tergantung dari bahan padat yang akan
diekstraksi karena pada bahan itu terdapat zat padat larut dan juga yang tidak
dapat larut. Dengan mengetahui sifat dari bahan yang akan dipisahkan, maka
dapat dipilih pelarut yang sesuai. Proses pelarutan pada temperatur tinggi akan
mempercepat pelarutan solute dalam solventnya. Pada temperatur tinggi,
viskositas zat menjadi rendah dan difusivitas zat menjadi besar. Hal ini sangat
menguntungkan karena mempercepat proses pemisahan.
(Treyball, 1960)
Dalam proses leaching ini, metode operasinya sangat sederhana karena
dilakukan single stage operation dengan anggapan proses berjalan steady state.
Keadaan ini digunakan dengan mengadakan kontak fase antara campuran zat
3
(1)
Neraca massa zat A pada cairan disekitar alat ekstraktor proses batch,
dapat dinyatakan dengan :
Massa masuk Massa keluar = Massa akumulasi
0 + KL A (CAs CA) 0 = V
dC A
dt
(2)
dC A
= NA = KL A (CAs CA)
dt
(3)
C Ao
dC A
A.K L
dt
(C As C A )
V 0
(4)
C As C A
C As C Ao
ln
A.K L
t
V
(5)
C As C A
C As C Ao
Misal : ln
= y
A.K L
= c
V
t=x
Dimana :
NA
KL
CAs
CA
CAo
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
2.1 BAHAN
Bahan bahan yang digunakan :
1. NaCl (garam dapur)
2. Pasir
3. Aquades
2.2 ALAT
1. Alat alat yang digunakan :
a. Labu leher tiga
b. Pemanas listrik
c. Termometer
d. Pompa vakum
e. Pendingin
f. Tabung sampel
g. Tabung pengaman
h. Piknometer
i. Timbangan
2. Rangkaian Alat
Keterangan gambar:
1. Pendingin.
2. Termometer :
1
a. titik embun.
b. titik didih.
2a
3. Tabung sampel.
4. Isolasi
5. Tabung pengaman.
6. Kran :
4
6a
a. pengatur pomoa.
b. penjepit.
6b
7. Pompa vakum.
10
8. Labu penampung.
9. Pemanas.
=T
=a
gram
gram
aquades
=c
g/ml
Berat aquades
= (b-a) gram
massaaquades
aquades
(b a ) gram
(c ) g / ml
= d ml
2. Menghitung Kadar NaCl dalam Larutan
Dihitung menggunakan tabel korelasi antara densitas, suhu, dan kadar NaCl
dari tabel 2 88 Perrys Chemical Engineers Hand Book
3. Menghitung Berat Larutan NaCl Total (Wt)
Volume larutan NaCl= z
ml
berat.NaCl .terekstrak si
x100%
berat.NaCl .mula mula
6. Pembuatan Grafik
Mencari persamaan garis dengan metode Least Square
Persamaan garis : Y = a + bX
a. Hubungan kadar NaCl vs waktu leaching :
Y = kadar NaCl
X = waktu leaching
b. Hubungan waktu leaching vs efisiensi leaching :
Y = efisiensi leaching
X = waktu leaching
Ydata Yhitung
Ydata
% Kesalahan =
x 100 %
ln
KL A
t
V
10
BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL PERCOBAAN
Berat piknometer kosong
= 14.7220
gram
= 39.3049
gram
Berat aquades
= 24.5829
gram
= 15
gram
Berat pasir
= 15
gram
Suhu aquades
= 28
Densitas aquades
= 0.9962
gram/ml
Diameter partikel
= 2.6125
cm
= 350
ml
Volume piknometer
= 24.6767
ml
1
2
3
4
5
Waktu
(menit)
10
10
10
10
10
Berat
piknometer +
Tdidih
Tembun
lar. NaCl
30
31
33
33.5
34
(gram)
39.3990
39.7096
39.7835
39.9515
40.0116
104
104
103
104
104
Berat lar.
Densitas
NaCl
lar. NaCl
(gram)
(g/ml)
24.6770
24.9876
25.0615
25.2295
25.2896
1.0000
1.0126
1.0156
1.0224
1.0248
3.2 PEMBAHASAN
1. Peneraan Piknometer
11
Suhu aquades
= 28
= 39.3049
gram
= 14.7220
gram
Berat aquades
= 24.5829
gram
= 0.9962
gram/ml
Volume aquades
= 24.6767
ml
= 1.0000 g/ml
Dengan cara yang sama, akan diperoleh hasil sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
Waktu
(menit)
10
20
30
40
50
Berat piknometer
+ lar. NaCl
(gram)
39.3990
39.7096
39.7835
39.9515
40.0116
(gram)
(g/ml)
24.6770
24.9876
25.0615
25.2295
25.2896
1.0000
1.0126
1.0156
1.0224
1.0248
12
35
28
25
0.9298
1.0041
35 25 0.9298 1.0041
35 28
0.9298
= 0.9818 g/ml
Dengan cara yang sama akan diperoleh densitas larutan NaCl pada 1 %, 2 %,
4 %, dan 8 % pada suhu 28 C
No
1
2
3
4
(%)
1
2
4
8
(g/ml)
0.9818
0.9953
1.0025
1.0308
13
4
x
2
1.0025
1.0000
0.9953
4 2 1.0025 0.9953
4 x 1.0025 1.0000
x = 3.3056 %
Kadar NaCl dalam larutan pada suhu 28 C dan = 1.0000 g/ml adalah
3.3056 %. Dengan cara yang sama didapat hasil sebagai berikut :
No
(g/ml)
1.0000
1.0126
1.0156
1.0224
1.0248
(%)
3.3056
3.4165
3.5237
3.8106
4.0683
1
2
3
4
5
No
1
(g/ml)
1.0000
(gram)
350
14
2
3
4
5
1.0126
1.0156
1.0224
1.0248
354.41
355.46
357.84
358.68
No
larutan
total
terekstraksi
1
2
3
4
5
(%)
3.3056
3.4165
3.5237
3.8106
4.0683
(gram)
350
354.41
355.46
357.84
358.68
(gram)
11.5696
12.1084
12.5253
13.6359
14.5922
11.5696
x100%
15
= 77.1307 %
Dengan cara yang sama akan diperoleh hasil sebagai berikut :
15
Waktu
No
total
terekstraksi
(gram)
350
354.41
355.46
357.84
358.68
(gram)
11.5696
12.1084
12.5253
13.6359
14.5922
(menit)
1
2
3
4
5
10
20
30
40
50
Efisiensi
(%)
77.1307
80.7227
83.5020
90.9060
97.2813
Waktu
(menit)
10
20
30
40
50
(%)
3.3056
3.4165
3.5237
3.8106
4.0683
Dari data data diatas dapat dibuat persamaan garis lurus yang
merupakan hubungan antara kadar NaCl dalam larutan dengan waktu
leaching dengan persamaan garis linier
Y = a + bX
Dimana : Y = kadar NaCl
X = waktu leaching
Dengan metode Least Square :
Y = na + bX
XY = aX + bX
No
1
2
3
X
10
20
30
Y
3.3056
3.4165
3.5237
X
100
400
900
XY
33.0560
68.3300
105.7110
16
4
5
40
50
150
3.8106
4.0683
18.1247
1600
2500
5500
152.4240
203.4150
562.9360
Y hitung
3.2411
3.4331
3.6251
3.8171
4.0091
Rata rata
% Kesalahan =
Ydata Yhitung
Ydata
% kesalahan
1.9512
0.4859
2.8777
0.1706
1.4552
6.9405
1.3881
x 100 %
% Kesalahan
n
6.9405
= 1.3881 %
5
17
Waktu (menit)
10
20
30
40
50
Efisiensi (%)
77.1307
80.7227
83.5020
90.9060
97.2813
Dari data data diatas dapat dibuat persamaan garis lurus yang
merupakan hubungan antara kadar NaCl dalam larutan dengan waktu
leaching dengan persamaan garis linier
Y = a + bX
Dimana : Y = efisiensi leaching
X = waktu leaching
No
1
2
3
4
5
X
10
20
30
40
50
150
Y
77.1307
80.7227
83.5020
90.9060
97.2813
492.5427
X
100
400
900
1600
2500
5500
XY
771.3070
1614.4540
2505.0600
3636.2400
4864.0650
13391.1300
18
Y hitung
75.8110
80.8590
85.9070
90.9550
96.0030
Rata rata
% Kesalahan =
Ydata Yhitung
Ydata
% kesalahan
1.7110
0.1688
2.8802
0.0539
1.3140
6.1279
1.2256
x 100 %
% Kesalahan
n
6.1279
= 1.2256 %
5
19
ln
KL A
t
V
C As C A
C As C Ao
Misal : ln
= y
A.K L
= c
V
t=x
Maka diperoleh : y = cx
Kelarutan NaCl dalam air pada suhu 28 C didapat dari tabel 2 20 Perrys
Chemical Engineers Hand Book yaitu 36.24 gram NaCl/gram air
C As
36.24
x100 = 61.949 gmol/ml
58.5
Dengan CAo = 0
Pada percobaan 1 :
CA
1.0000
x100 = 1.7094 gmol/ml
58.5
1.0000
1.0126
1.0156
1.0224
1.0248
CA
1.7094
1.7309
1.7361
1.7477
1.7518
Rata rata
y
0.0280
0.0283
0.0284
0.0286
0.0287
c = y/x
0.0028
0.0014
0.0009
0.0007
0.0006
6.4 x 10-3
1.28 x 10-3
2
D
4
20
3.14
(2.6125) 2
4
= 5.3577 cm
KL
cV
A
= 0.0836 cm/menit
BAB IV
KESIMPULAN
21
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G. G., 1978, Unit Operation, 14th ed., John Willey and Sons Inc., New
York
Mc Cabe and Smith, 1990, Operasi Teknik Kimia, edisi ke 4, jilid 11, Erlangga,
Jakarta
Perry, R. H., 1973, Chemical Engineers Hand Book, 6th ed., Mc Graw Hill Book
Co., New York
Treyball, R. E., 1980, Mass Transfer Operation, Mc Graw Hill Book Co., New
York
22