Anda di halaman 1dari 18

PPL 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
LAJU REAKSI

Disusun Oleh :
Rabiatul Adawiyah
A1C312022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
SEPTEMBER 2015

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan

SMA Negeri 12 Banjarmasin

Mata Pelajaran

Kimia

Kelas/Semester

Kelas XI/I

Materi Pembelajaran

Laju Reaksi

Alokasi Waktu

5 x 45 Menit (2 Kali Pertemuan)

Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan


faktor-faktor

yang

penerapannya dalam

mempengaruhinya,
kehidupan

serta

sehari-hari dan

industri.
Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
I. Indikator
1. Menghitung konsentrasi larutan (molaritas larutan).
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas
permukaan, suhu, dan katalis) melalui percobaan.
3. Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang

faktor-faktor

yang

mempengaruhi laju reaksi.


II.Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses pembelajaran, siswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian kemolaran, serta cara menyediakan larutan, dengan
kemolaraan tertentu
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas
permukaan, suhu, dan katalis) melalui data percobaan.
3. Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang

faktor-faktor

mempengaruhi laju reaksi


Karakter siswa yang dikembangkan:
Afektif

Jujur, rasa ingin tahu, percaya diri, kerja sama, tanggung jawab.

yang

Psikomotor

Mengkomunikasikan, menyimpulkan.

III.
Materi
A. Kemolaran
1. Pengertian Kemolaran
Kemolaran atau molaritas (M) menyatakan konsentrasi dari suatu larutan
yang menggambarkan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan.
Hubungan antara kemolaran dengan jumlah mol dan volume larutan dapat
dituliskan sebagai berikut.
M=

M=

Contoh :

Tentukan molaritas larutan NaOH (Mr = 40), jika 4 gram NaOH dilarutkan ke
dalam air sehingga volume larutan menjadi 500 cm3!
Jawab :

M=

M=

Tentukan molaritas 0,2 mol HCl dalam 1 liter larutan!


Jawab :
n = 0,2 mol
V = 1 liter
M=

2.

= 0,2 M

= 0,2 mol/liter

Hubungan kemolaran dengan persen dari massa jenis larutan dapat dituliskan
sebagai berikut :

M=

Keterangan :
M = Kemolaran (M)
P

= Persen Larutan (%)

Mr = massa molekul relatif


= massa jenis larutan (g mL-1)
Contoh :
Tentukan molaritas dan dari larutan H2SO4 pekat dengan kadar 98% dan
massa jenis 1,8 mL-1.
Jawab :

M=

= 18 M

3. Pengenceran
a. Pengenceran larutan
Pengenceran larutan adalah proses untuk memperkecil konsentrasi dari
larutan yang lebih pekat menjadi lebih encer dengan cara menambahkan zat
pelarut, tetapi jumlah mol zat terlarut tidak berubah.
n1 = n2 atau V1 x M1 = V2 x M2
Keterangan :
n1 = mol zat sebelum di encerkan
n2 = mol zat sesudah di encerkan
V1 = volume larutan sebelum di encerkan
V2 = volume larutan sesudah di encerkan

M1 = kemolaran larutan sebelum di encerkan


M2 = kemolaran larutan sesudah di encerkan
Catatan :
V2 = V1 + x
x = volume zat pelarut yang ditambahkan
Contoh soal:
Berapa mL air yang harus di tambahkan ke dalam 100 mL larutan NaOH 0,5 M
agar konsentrasi NaCl menjadi 0,2 M?
Jawab :
M1.V1

= M2.V2

100 x 0.5

= (100 + x) x 0,2

50

= 20 + 0,2x

= 150 mL

b. Mencampurkan larutan yang kemolarannya berbeda.


M=

M campuran =

Contoh :
Tentukan konsentrasi larutan HCl yang diperoleh dengan mencampurkan
200 mL HCl 0,2 M dan 100 mL HCl 0,3 M!
Jawab :

Mcampuran =

= 0,23 M

B. Pengertian Laju Reaksi


Laju reaksi adalah berkurangnya konsentrasi reaktan atau bertambahnya
konsentrasi produk dalam satuan waktu. Perhatikan reaksi di bawah ini.
A+BC
A+B

Gambar Grafik Laju reaksi


Berdasarkan grafik tersebut dapat dirumuskan :
VA = (-)

; VB = (-)

; VC = (-)

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi


1. Konsentrasi
Makin pekat suatu larutan atau makin besar konsentrasi larutan, maka
jumlah partikel zat terlarut semakin banyak jarak antara partikel makin rapat,
sehingga kemungkinan bertumbukan lebih besar. Semakin banyak tumbukan,
maka reaksi berlangsung cepat.

2.

Suhu

Umumnya kenaikan suhu mempercepat reaksi, dan sebaliknya penurunan


suhu memperlambat reaksi. Bila kita memasak nasi dengan api besar akan lebih
cepat dibandingkan api kecil. Bila kita ingin mengawetkan makanan (misalnya
ikan) pasti kita pilih lemari es, mengapa? Karena penurunan suhu memperlambat
proses pembusukan. laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu.
Bagaimana hal ini dapat terjadi? Ingat, laju reaksi ditentukan oleh jumlah
tumbukan. Jika suhu dinaikkan, maka kalor yang diberikan akan menambah
energi kinetik partikel pereaksi. Sehingga pergerakan partikel-partikel pereaksi
makin cepat, makin cepat pergerakan partikel akan menyebabkan terjadinya
tumbukan antar zat pereaksi makin banyak, sehingga reaksi makin cepat.
Umumnya kenaikan suhu sebesar 100C menyebabkan kenaikan laju reaksi
sebesar dua sampai tiga kali. Kenaikan laju reaksi ini dapat dijelaskan dari gerak
molekulnya. Molekul-molekul dalam suatu zat kimia selalu bergerak-gerak. Oleh
karena itu, kemungkinan terjadi tabrakan antar molekul yang ada. Tetapi tabrakan
itu belum berdampak apa-apa bila energi yang dimiliki oleh molekul-molekul itu
tidak cukup untuk menghasilkan tabrakan yang efektif. Kita telah tahu bahwa,
energi yang diperlukan untuk menghasilkan tabrakan yang efektif atau untuk
menghasilkan suatu reaksi disebut energi pengaktifan.

3.

Luas Permukaan
Suatu reaksi mungkin banyak melibatkan pereaksi dalam bentuk padatan.

Perhatikan Gambar , bila kita mempunyai kubus dengan ukuran panjang, lebar
dan tinggi masing-masing 1cm. Luas permukaan kubus bagian depan 1 cm x 1 cm
= 1 cm2. Luas permukaan bagian belakang, kiri, kanan, atas dan bawah, masingmasing juga 1cm2 . Jadi luas permukaan seluruhnya 6 cm2. Kemudian kubus
tersebut kita pecah jadi dua, maka luas permukaan salah satu kubus hasil pecahan
tadi adalah 2(1 cm x 1 cm) + 4 (0,5 cm x 1 cm) = 4 cm 2. Berarti luas dua kubus
hasil pecahan adalah 8 cm2. Apa yang dapat Anda simpulkan mengenai hal ini?
Jadi makin kecil pecahan tersebut, luas permukaannya makin besar.

Bila kubus 1 cm3 dipecah menjadi dua, maka luas permukaan sentuh meningkat dua
kalinya, dan permukaan sentuh tadi bereaksi dengan cairan atau gas. Hal ini
merupakan contoh bagaimana penurunan ukuran partikel dapat memperluas
permukaan sentuh zat.
Bagaimana pengaruh ukuran kepingan zat padat terhadap laju reaksi.
Misalkan, kita mengamati reaksi antara batu gamping dengan larutan asam
klorida (HCl). Percobaan dilakukan sebanyak dua kali, masing-masing dengan
ukuran keping batu gamping yang berbeda, sedangkan faktor-faktor lainnya
seperti massa batu gamping, volume larutan HCl, konsentrasi larutan HCl dan
suhu dibuat sama. Dengan demikian, perubahan laju reaksi semata-mata sebagai
akibat perbedaan ukuran kepingan batu gamping (kepingan halus dan kepingan
kasar). Dalam hal ini, ukuran keping batu gamping kita sebut variabel
manipulasi, perubahan laju reaksi (waktu reaksi) disebut variabel respon, dan
semua faktor lain yang dibuat tetap (sama) disebut variabel kontrol. Mengapa
kepingan yang lebih halus bereaksi lebih cepat? Pada campuran pereaksi yang
heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang batas campuran yang selanjutnya kita
sebut bidang sentuh. Oleh karena itu, makin luas bidang sentuh makin cepat
bereaksi. Jadi makin halus ukuran kepingan zat padat makin luas permukaannya.
Pengaruh luas permukaan banyak diterapkan dalam industri, yaitu dengan
menghaluskan terlebih dahulu bahan yang berupa padatan sebelum direaksikan.
Ketika kita makan, sangat dianjurkan untuk mengunyah makanan hingga lembut,
agar proses reaksi di dalam lambung berlangsung lebih cepat dan penyerapan sari
makanan lebih sempurna. Apa hubungannya dengan tumbukan? Makin luas
permukaan gamping, makin luas bidang sentuh dengan asam klorida makin besar,
sehingga jumlah tumbukannya juga makin besar. Artinya makin kecil ukuran,

makin luas permukaannya, makin banyak tumbukan, makin cepat terjadinya


reaksi.

4.

Katalis
Beberapa reaksi kimia yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan

menambahkan suatu zat ke dalamnya, tetapi zat tersebut setelah reaksi selesai
ternyata tidak berubah. Misalnya, pada peruraian kalium klorat untuk
menghasilkan gas oksigen.
2KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g)
Reaksi berlangsung pada suhu tinggi dan berjalan lambat, tetapi dengan
penambahan kristal MnO2 ke dalam ternyata reaksi akan dapat berlangsung lebih
cepat pada suhu yang lebih rendah. Setelah semua KClO 3 terurai ternyata MnO2
masih tetap ada . Dalam reaksi tersebut MnO2 disebut sebagai katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya
mengalami perubahan yang kekal. Suatu katalisator mungkin dapat terlibat dalam
proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi berlangsung, tetapi setelah
reaksi itu selesai maka katalisator akan diperoleh kembali dalam jumlah yang
sama.
Ada dua macam katalis, yaitu katalis positif (katalisator) yang berfungsi
mempercepat

reaksi,

dan

katalis

negatif

(inhibitor)

yang

berfungsi

memperlambat laju reaksi. Katalis positif berperan menurunkan energi


pengaktifan, dan membuat orientasi molekul sesuai untuk terjadinya tumbukan.
Sedangkan katalisator dibedakan atas katalisator homogen dan katalisator
heterogen.

Katalisator homogen

Katalisator homogen adalah katalisator yang mempunyai fasa sama dengan


zat yang dikatalisis. Contohnya adalah besi (III) klorida pada reaksi penguraian
hidrogen peroksida menjadi air dan gas oksigen.
-

Katalisator heterogen
Katalisator heterogen adalah katalisator yang mempunyai fasa tidak sama

dengan zat yang dikatalisis. Umumnya katalisator heterogen berupa zat padat.
Banyak proses industri yang menggunakan katalisator heterogen, sehingga proses
dapat berlangsung lebih cepat dan biaya produksi dapat dikurangi.

IV. Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan
: Kontekstual
Model Pembelajaran

: DI (Pengajaran Langsung)

Metode Pembelajaran

: Ceramah, demonstrasi, diskusi, tanya jawab,


penugasan, dan latihan-latihan soal

V. Media Dan Sumber Pembelajaran


1. Media pembelajaran :
a. LCD Proyektor dan Laptop
b. Papan tulis
c. SPU
2. Sumber Belajar
:
a. Buku Kimia Kelas XI
b. Internet
c. LKS
d. Silabus
VI. Kegiatan Belajar Mengajar
Pertemuan 1 (2 x 45 Menit)
Kegiatan
A. Pendahuluan (15 menit)
Orientasi
1. Salam pembuka

Karakter
Rasa ingin tahu
Berpendapat

2. Guru mengajak siswa berdoa bersama


sesuai keyakinan masing- masing
3. Guru memeriksa kehadiran siswa dan
menanyakan

kesiapan

siswa

untuk

belajar
Apersepsi
1. Guru mengingatkan kepada siswa materi
yang telah mereka pelajari di kelas X
berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari
Dengan pertanyaan bagaimana mencari
mol suatu senyawa atau unsur?
2. Guru memberikan motivasi dengan
menampilkan gambar pada slide PPT
untuk mendorong rasa ingin tahu siswa
yang

berkaitan

tentang

materi

pembelajaran yaitu laju reaksi dikaitkan


dalam kehidupan sehari-hari.
Kalian tahu ini apa? (menunjukkan
gambar sirup) Sirup buu.. Benar sekali!
Bagaimana rasa sirup ini jika kalian
langsung meminumnya? Terlalu manis
bu.. Jika terlalu manis, apa yang kalian
lakukan

dengan

sirup

ini?

Menambahkan air bu.. Ya, kita akan


menambahkan air pada sirup ini agar
rasanya tidak terlalu manis. Nah, sama
halnya dengan sirup tersebut, dalam
kimia terdapat istilah larutan, namun
larutan yang tersedia adalah larutan
pekat. Sehingga agar dapat digunakan
dalam

suatu

percobaan

harus

ditambahkan pelarut atau air yang

Rasa ingin tahu,


Jujur,
Mandiri,
Percaya diri.

biasa

dikenal

dengan

istilah

pengenceran. Jadi hari ini kalian akan


belajar cara mengencerkan larutan dari
suatu larutan pekat, serta cara membuat
larutan dari zat padat
3. Guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran
B. Kegiatan Inti (60 menit)
Eksplorasi
1. Guru menyampaikan
kemolaran

beserta

materi

tentang

contoh-contoh

perhitungan mengenai kemolaran


2. Guru memberikan masalah atau contoh
soal yang berkaitan dengan kemolaran.
3. Guru meminta siswa untuk mengajukan
pertanyaan jika ada yang belum dipahami
Jujur,
Kritis
Percaya diri.

Elaborasi
1. Guru

memberikan

soal-soal

yang

berkaitan dengan materi yang dipelajari.


2. Guru meminta beberapa siswa maju
kedepan untuk menyelesaikan soal
Konfirmasi
1. Guru

menambahkan

jawaban

atau

penjelasan dari penyelesaian soal yang


dikerjakan siswa
2. Guru menanyakan kepada siswa apakah
ada materi yang masih belum jelas.
3. Guru bersama siswa membahas soal-soal
uji kompetensi yang ada di LKS
C. Penutup
1. Guru membimbing siswa untuk berani

berkomunikasi

dalam

membuat

kesimpulan materi pembelajaran yang


sudah

dilaksanakan

dan

penegasan

materi
2. Guru melakukan refleksi, yakni mereviu
dengan memberikan

tugas

individu

untuk berlatih pada LKS siswa


3. Guru
menyampaikan

rencana

pembelajaran

pada

pertemuan

berikutnya, yaitu tentang Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhi Laju Reaksi
4. Guru mengingatkan siswa untuk
mengulang pelajaran di rumah
5. Guru menutup pelajaran

dengan

mengucapkan salam
Pertemuan 2 (3 x 45 Menit)
Kegiatan
Karakter
A. Pendahuluan (15 menit)
Orientasi
Rasa ingin tahu
1. Salam pembuka
Berpendapat
2. Guru mengajak siswa berdoa bersama
sesuai keyakinan masing- masing
3. Guru memeriksa kehadiran siswa dan
menanyakan kesiapan siswa untuk belajar
Apersepsi
1. Guru menanyakan beberapa pertanyaan
berkaitan dengan materi yang telah
dipelajari sebelumnya
Beberapa pertanyaan yang disampaikan
oleh guru :
1. Apakah kalian

masih

ingat

apa

pengertian dari Kemolaran?


2. Bagaimana menentukan kemolaran
suatu larutan?

2. Guru

memberikan

motivasi

dengan

menampilkan gambar pada slide PPT


Apakah kalian pernah memperhatikan
dan menyalakan kembang api? Termasuk
dalam laju reaksi yang berlangsung cepat
atau lambat kembang api tersebut? Jika
laju reaksi kembang api di bandingkan
dengan pagar besi yang berkarat, apakah
perbedaannya?

Rasa ingin tahu,


Jujur,
Mandiri,
Percaya diri.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran


B. Kegiatan Inti (105 menit)
Eksplorasi
1. Membagi siswa kedalam kelompok
beranggotakan 5-6 orang.
2. Mendemonstrasikan faktor-faktor yang
mempengaruhi
konsentrasi)
3. Meminta siswa

laju

reaksi

untuk

aktif

(faktor
dalam

demonstrasi
4. Menayangkan video tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi (faktor
luas permukaan ,suhu dan katalis)
Elaborasi
1. Memberikan LKS kepada masing-masing
kelompok
2. Memberikan pertanyaan yang berkaitan
dengan demonstrasi yang dilakukan dan
video yang ditayangkan
3. Meminta siswa menjawab pertanyaan
yang

diberikan

demonstrasi

dan

guru
pada

pada
saat

tayangan video pada lembar LKS

saat Jujur,
Kritis
selesai Percaya diri.

Konfirmasi
1. Meminta

semua

kelompok

untuk

mengumpulkan jawaban hasil diskusinya


2. Meminta siswa untuk menyimpulkan dari
kegiatan demonstrasi dan tayangan video
3. Guru menambahkan penjelasan dari
siswa
C. Penutup (15 menit)
1. Guru membimbing siswa untuk berani
berkomunikasi

dalam

membuat

kesimpulan materi pembelajaran yang


sudah dilaksanakan dan penegasan materi
2. Melakukan refleksi, yakni mereviu
dengan memberikan tugas individu untuk
berlatih pada LKS siswa
3. Guru
menyampaikan

rencana

pembelajaran pada pertemuan berikutnya,


yaitu tentang Teori Tumbukan
6. Mengingatkan siswa untuk mengulang
pelajaran di rumah
7. Guru menutup pelajaran

dengan

mengucapkan salam
VII.

Penilaian (Terlampir)

1. Penilaian Kognitif
Teknik Penilaian : Tugas kelompok dan tugas individu.
2. Penilaian Afektif
Teknik penilaian

: Nontes

3. Penilaian Psikomotor
Teknik penilaian

: Nontes

4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 75

Daftar Pustaka
Johari dan Rachmawati. 2007. KIMIA SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta :
Erlangga.
Purba, Michael. 2007. Kimia SMA Untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Banjarmasin, September 2015


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Kimia
SMA Negeri 12 Banjarmasin

Mahasiswa PPL II

Saidah, S.Pd
NIP. 19710702 1995 12 2 002

Rabiatul Adawiyah
NIM. A1C312022

Lampiran 1
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF PESERTA DIDIK
Nilai
No.
1

Nama
Akhmad Asyari

Tugas

Tugas

Tugas

Tugas

Kelompok

Individu

Individu

Individu

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Andry
Baina
Gagas yudhistira
Haerul Anam
Hidayatul Ainiah
Khatimatul Husna
M. Alif Fahridho
M. Sayyid
Mailina
Munawarah
Nita maulida
Noorliani
Nur maulida julianti
Nurul Huda
Purnama Sari
Rina Prisanti
Rindu Risky Amelia
Rizkika Amelia Nur Ismi
Rofif DzakaRamadhan
Siti Alawiyah
Sri Rahayu
Ulya Karimah
Ziddan Mustaqim
Lampiran 2
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF PESERTA DIDIK
Nama
No. Absen
Kelas
No.
1
2
3
4
5

: ..
: ..
: ..
Karakter yang Dinilai

Jujur
Rasa Ingin Tahu
Percaya diri
Kerja Sama
Tanggung Jawab

Keterangan :
A
= Amat Baik
B
= Baik

Skor
A

C
D

= Cukup
= Kurang

Lampiran 3

LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR PESERTA DIDIK


Nama
No. Absen
Kelas
No.
1
2

: ..
: ..
: ..
Karakter yang Dinilai

Mengkomunikasikan
Menyimpulkan

Keterangan :
A
= Amat Baik
B
= Baik
C
= Cukup
D
= Kurang

Skor
A

Anda mungkin juga menyukai