Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala kebesaran dan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Laju Reaksi.” Adapun penyusunan makalah ini
bertujuan untuk menyelidiki dan memahami proses penerapan terhadap kehidupan sehari
– hari juga sebagai acuan tugas Mata Kuliah Kimia Fisika tahun ajaran 2022/2023.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Idha Silviyati, S.T.,M.T selaku pembimbing dosen pengampu mata kuliah
Kimia Fisika dan kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam penyusunan
makalah ini.
Saya selaku penulis, menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan.
Baik dari segi penyusunan, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, besar harapan
penulis kepada para pembaca budiman agar dapat memberikan kritik dan saran terbaiknya
sehingga dapat menyempurnakan makalah ini.
Demikianlah, penulis berharap makalah ini dapat memberikan banyak manfaat dan dapat
menjadi inspirasi bagi para pembaca.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Laju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau
konsentrasi molekul produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan
berubah terus menerus seiring dengan perubahan konsentrasi. Laju (atau kecepatan)
menunjukkan sesuatu yang terjadi persatuan waktu. Laju reaksi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis.
Konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Semakin
banyak zat terlarut, maka akan semakin besar pula konsentrasi larutan. suatu larutan
dengan konsentrasi tinggi mengandung partikel yang lebih banyak, jika dibandingkan
dengan larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada konsentrasi tinggi,
memungkinkan tumbukan yang terjadi akan lebih banyak, sehingga membuka peluang
semakin banyak tumbukan efektif yang menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat.
Akibatnya, hasil reaksi akan lebih cepat terbentuk.
Suhu. Peningkatan suhu meningkatkan fraksi molekul yang memiliki energi
melebihi energi aktivasi. Frekuensi tumbukan meningkat dengan meningkatnya suhu,
dan diharapkan hal tersebut sebagai faktor untuk mempercepat suatu reaksi kimia.
Luas permukaan memiliki peranan yang penting dalam laju reaksi. Apabila
semakin kecil luas permukaan, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar
partikel, sehingga laju reaksi semakin lambat. Begitupun sebaliknya. Karakteristik
kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu,
maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
Katalis ialah zat yang mengambil bagian dalam reaksi kimia dan
mempercepatnya, tetapi ia sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang permanen.
Jadi, katalis tidak muncul dalam persamaan kimia secara keseluruhan, tetapi
kehadirannya sangat mempengaruhi hukum laju, memodifikasi, dan mempercepat
lintasan yang ada, atau lazimnya, membuat lintasan yang sama sekali baru bagi
kelangsungan reaksi. Katalis menimbulkan efek yang nyata pada laju reaksi, meskipun
dengan jumlah yang sangat sedikit.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah laju reaksi itu ?
2. Bagaimana hukum dan penentuan laju reaksi ?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi laju reaksi ?
4. Apa saja manfaar laju reaksi alam kehidupan sehari-hari ?
5. Bagaimana pengaruh luas permukaan zat terhadap laju reaksi?
6. Bagaimana konstanta laju reaksi ?
7. Bagaimanakah penentuan orde reaksi ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian laju reaksi.
2. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
3. Untuk mengetahui hukum dan penentuan laju reaksi.
4. Untuk mengetahui manfaat laju reaksi.
5. Untuk mengetahui pengaruh luas permukaan zat terhadap laju reaksi.
6. Untuk mengetahui konstanta laju reaksi.
7. Untuk mengetahui dan memahami persamaan laju reaksi dan orde reaksi.
D. MANFAAT
1. Mengetahui arti dari laju reaksi.
2. Mengetahui dan memahami persamaan laju reaksi dan orde reaksi.
3. Mengetahui factor – factor dan penerapan laju reaksi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
Laju adalah endap darah volume kecepatan eritrosit mengendap dalam plasma
sendiri dalam kurun waktu tertentu.Laju reaksi adalah laju berkurangnya konsentrasi
pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu. Secara
sederhana, laju reaksi diartikan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi (reaktan) atau
reaksi (produk) persatuan waktu. Fenomena laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari
dapat berlangsung secara cepat, sedang, lambat bahkan sangat lambat.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring
dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit,
sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya
pereaksi atau laju terbentuknya produk. Laju reaksi menyatakan laju perubahan
konsentrasi zat-zat komponen reaksi setiap satuan waktu:
Laju reaksi merupakan laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju bertambahnya
produk (hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat lambatnya suatu
reaksi kimia, sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah suatu zat (pereaksi)
menjadi zat baru yang disebut dengan produk. Beberapa reaksi kimia ada yang
berlangsung cepat. Natrium yang dimasukkan ke dalam air akan menunjukkan reaksi
hebat dan sangat cepat, begitu pula dengan petasan dan kembang api yang disulut.
Bensin akan terbakar lebih cepat daripada minyak tanah. Namun, ada pula reaksi yang
berjalan lambat. Proses pengaratan besi, misalnya, membutuhkan waktu sangat lama
sehingga laju reaksinya lambat.
Contoh laju reaksi berlangsung cepat adalah reaksi antara larutan asam dan
basa atau reaksi pembakaran campuran bensin dan udara di dalam mesin kendaraan
bermotor. Sedangkan contoh laju reaksi yang berlangsung lambat adalah perkaratan
besi, reaksi-reaksi kimia dalam tubuh, dan reaksi antara bahan cat dan oksigen.
Secara matematik, rumus umum laju reaksi merupakan perubahan jumlah molar zat
per satuan waktu, ditulis sebagai berikut:
∆[𝑥] 𝑛
𝑣= ∆[𝑥] = 𝑉
∆𝑡
Di mana:
v = laju reaksi (M/s)
Δ[x] = perubahan konsentrasi molar zat (M)
Δt = perubahan waktu (s)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan/ruangan gas (L)
1. PENGERTIAN MOLARITAS
Tentukan molaritas dari larutan yang terdiri atas 17,1 gram gula pasir (C12H22O11)
dalam 0,25 liter larutan.
Jawab:
Diketahui:
massa = 17,1 gr
Mr. C12H22O11 = 342 gr/mol
V = 0,25 L
Ditanyakan: M = ?
Penyelesaian:
Jumlah mol C12H22O11 = massa/Mr
Jumlah mol C12H22O11 = 17,1 gr /(342 gr/mol)
Jumlah mol C12H22O11 = 0,05 mol
M = jumlah mol/V
M = 0,05 mol/0,25 L
M = 0,2 mol/L
2. HUKUM LAJU REAKSI
Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan kuantitatif antara laju reaksi dengan
molaritas reaktan. Persamaan laju reaksi dikenal sebagai Hukum Laju Reaksi. Jadi
hukum laju reaksi merupakan hubungan kuantitatif antara molaritas reaktan dengan
laju reaksi.
Tetapan laju reaksi disimbolkan dengan k. Harga k bergantung pada jenis reaksi
dan suhu. Setiap jenis reaksi mempunyai harga k tertentu. Jika reaksi berlangsung
cepat, maka harga k besar. Begitu pula sebaliknya. Jika reaksi berlangsung lambat,
maka harga k kecil.
Selain harga k, pada persamaan laju reaksi juga ada orde reaksi. Apa orde reaksi
itu? Orde reaksi adalah pangkat molaritas pada persamaan laju reaksi. Orde reaksi
disebut juga tingkat reaksi. Berarti x merupakan orde reaksi A dan y merupakan orde
reaksi B. Penjumlahan masing-masing reaktan merupakan orde reaksi total, yaitu:
x+y
Orde reaksi tidak dapat dituliskan dari persamaan reaksi, melainkan harus dari
data eksperimen. Orde reaksi biasanya adalah bilangan bulat positif sederhana (1 atau
2), tetapi ada yang berorde 0, 1/2, atau bilangan negatif.
Misal reaksi memiliki persamaan laju reaksi sebagai berikut.
r = k[A][B]1/2
maka memiliki orde 1 terhadap A ( orde 1 diperoleh dari pangkat dari A yang
tidak tertulis yang artinya A berpangkat satu) dan orde 1/2 terhadap B (orde yang
diperoleh dari pangkat dari B).
Maka orde totalnya = Orde A + Orde B
= 1 + 1/2
= 2/2 + 1/2
= 3/2
Pada reaksi A + B → C
Berdasarkan gambaran reaksi di atas, maka orde reaksi terhadap A dapat ditentukan
dengan cara melakukan eksperimen. Molaritas A dibuat tetap, sedangkan molaritas B
diubah-ubah, kemudian waktu atau laju reaksi diukur dengan cara tertentu. Demikian
pula sebaliknya, untuk menentukan laju reaksi terhadap B, maka molaritas B dibuat
tetap molaritas A diubah-ubah.
Persamaan laju dari reaksi aA → bB, dapat dituliskan r = k [A]a . Dari eksperimen
diperoleh data sebagai berikut.
Karena dari 3 perbandingan tersebut nilai a tetap 2, maka dapat disimpulkan bahwa
orde reaksi terhadap A adalah 2.
Laju reaksi kimia bukan hanya sebuah teori, namun dapat dirumuskan secara
matematis untuk memudahkan pembelajaran. Pada reaksi kimia: A → B, maka
laju berubahnya zat A menjadi zat B ditentukan dari jumlah zat A yang bereaksi
atau jumlah zat B yang terbentuk per satuan waktu. Pada saat pereaksi (A)
berkurang, hasil reaksi (B) akan bertambah.
Diagram perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi
Berdasarkan gambar tersebut, maka rumusan laju reaksi dapat kita definisikan sebagai:
Dalam perbandingan tersebut, tanda + atau – tidak perlu dituliskan karena hanya
menunjukkan sifat perubahan konsentrasi. Oleh karena harga dt masing-masing sama,
maka perbandingan laju reaksi sesuai dengan perbandingan konsentrasi. Di sisi lain,
konsentrasi berbanding lurus dengan mol serta berbanding lurus pula dengan
koefisien reaksi, sehingga perbandingan laju reaksi sesuai dengan perbandingan
koefisien reaksi. Perbandingan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
rA : rB : rC = p : q : r
Berapa gram soda kue (NaHCO3) yang diperlukan untuk membuat 150 mL
larutan NaHCO3 0,5 M? (Ar Na = 23, H = 1, C = 12, 0 = 16)
Pembahasan :
Diketahui :
Ditanya :
Massa NaHCO3 ?
Jawab :
Jawaban:
Maka jawaban yang benar adalah (a) Penambahan konsentrasi AB tiap satuan
waktu.
2. Tentukan laju reaksi pereaksi dan produk jika dalam suatu percobaan gas ozon
(O3) bereaksi dengan gas etena (C2H4) menurut reaksi: C2H4 (g) + O3 (g) →
C2H4O (g) + O2 (g)
Jawaban:
− ∆[C2H4] − ∆[O3]
V C2H4 = atau V O3 =
∆𝑡 ∆𝑡
+ ∆[C2H4O] + ∆[O2]
V C2H4O = atau V O2 =
∆𝑡 ∆𝑡
Selain rumus laju reaksi di atas, saya juga akan menjelaskan wacana
persamaan laju reaksi. Dalam sebuah reaksi kimia terdapat persamaan menyerupai
berikut ini:
ɑA + bB → pP + qQ
v = k[A]ⁿ[B]ᵐ
Keterangan :
v = Laju reaksi
2. Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu
padasuatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel
semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering,
menyebabkan lajureaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan,
maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.
3. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu
katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi
padasuhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadappereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan denganenergi aktivasiyang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Katalis dapat
dibedakan ke dalam dua golongan utama : katalis homogen dan katalis heterogen.
Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan
pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada
dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogenyaitu
bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau
substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadilemah
sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan
katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas. Katalis homogen umumnya
bereaksi satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantarakimiayang
selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang
memulihkan katalisnya. Berikut inimerupakan skema umum reaksi katalitik ,
dimana C melambangkan katalisnya :
Α│C→ΑC … (1)
B│ΑC→ΑB,C… (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya
dihasilkankembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi:
Α│B│C→ΑB,C
Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis
Ziegler- Nattayang digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen.
Reaksi katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber ,yaitu sintesisamonia.
4. Molaritas
Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat
pelarut.Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas
suatu zat,makasemakin cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada
molaritasyang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas
yang tinggi 5. KonsentrasiKarena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam
bentuk konsentrsi reaktan makadengan naiknya konsentrasi maka naik pula
kecepatan reaksinya. Artinya semakintinggi konsentrasi maka semakin
banyakmolekulreaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan
bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat.
Dengan mempelajari laju reaksi kita dapat mengetahui bahwa reaksi itu
dapat berlangsung dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya saja luas
permukaan. Jika kita mengetahui bahwa luas permukaan itu mempengaruhi laju
reaksi, pasti kita akan memperkecil luas permukaan suatu zat sebelum
mengolahnya.
1. Ibu di rumah atau pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula
merah yang akan di masukan ke dalam bubur kacang.
2. Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa
bagian sebelum dimasukkan ke dalam tungku perapian.
3. Penjual gado-gado, lontong, dan pecel terlebih dulu menggerus kacang
goreng sebelum dicampurkan dengan bahan lain.
4. Dalam pembuatan kertas, bahan baku pembuat kertas digerus terlebih
dahulu untuk membuat bubur kertas. Agar memperluas pemukaan bidang sentuh
sehingga campuran menjadi homogen danreaksi berlangsung sempurna.
5. Bahan baku yang sering di tambang, tersedia dalam bentuk butir-butiran
kasar. Untuk mempercepat pengolahan selanjutnya, butiran-butiran tersebut
dihancurkan sampai halus.
6. Dalam pembuatan roti kita bisa menambahkan ragi yang berfungsi sebagai
katalis untuk mempercepat laju reaksinya.
6. PENGARUH LUAS PERMUKAAN ZAT TERHADAP LAJU
REAKSI
Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi
harus bercampur atau bersentuhan. Semakin banyak zat yang bersentuhan maka
semakin sering terjadi tumbukan. Itu artinya bidang sentuh memegang peranan
penting dalam kelangsungan reaksi.
Dengan kata lain, semakin besar luas permukaan zart padat (ukurannya
sekiam kecil), maka semakin besar laju reaksinya. Sebaliknya semakin kecil luas
permukaan zat padat (ukurannya semakin besar), maka laju reaksinya juga
semakin kecil.
Sebagai contoh, Ketika mengambil gula batu. Gula yang masih dalam
bentuk padat seperti batu akan lebih sulit larut dsiobanding gula batu yang telah
dihaluskan. Hal ini jelas menunjukkan pengaruh dan luas permukaan tehadap laju
reaksi.
Cntoh sederhananya adalah saat membuat the manis. Ketika membaut the
manis, maka kita membutuhkan konsentrasi air yang besar agar gula dapat larut
dengan mudah. Reaksi larutnya gula dalam air akan berlangsung lebih cepat ketik
akita menggunakan air dalam jumlah yang lebih banyak.
Dengan konsentrasi gula yang sama, segelas air akan lebih melarutkan
gula daripada seperempat gelas air. Contoh sederhana ini menunjukkan pengaruh
konsentrasi terhadap laju rekasi.Semakin banyak partikel yang terlibat, semakin
besar kemungkinan tumbukan.
9. ORDE REAKSI
Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju reaksi.
Orde reaksi tidak dapat ditentukan hanya dari persamaan reaksi, tetapi dapat juga
ditentukan menggunakan beberapa cara, seperti:
1. Jika tahap - tahap reaksi elementer diketahui, maka orde reaksi sama dengan
koefisien reaksi tahap paling lambat
2. Jika tidak diketahui tahap-tahap elementernya, maka orde reaksi ditentukan
melalui eksperimen. Contoh persamaan laju reaksi berdasarkan hasil eksperimen
adalah:
• Reaksi kimia H2(q) + I2(q) → 2HI(q)
Hasil eksperimen orde reaksi H2 : 1, orde reaksi I2 : 1
Persamaan laju reaksi V = k [H2] [I2]
• Reaksi kimia NO2(g) + CO(g) → CO2(g) + NO(g)
Hasil eksperimen orde reaksi NO2 : 2, orde reaksiCO : 0
Persamaan laju reaksi V = k [NO2]2
Orde pertama adalah laju reaksi bergantung pada satu reaktan dan jumlah
eksponennya satu.
Jika ordenya secara keseluruhan berjumlah dua. Laju reaksi orde kedua
mungkin proporsional dengan satu konsentrasi berkuadrat atau (lebih umum)
Reaksi dapat memiliki orde negatif terkait dengan suatu substansi. Saat
orde parsial bersifat negatif, orde secara keseluruhan dianggap tidak didefinisi.
Contohnya, perubahan ozon (O3) menjadi oksigen mengikuti
v = k[A]x[B]y
Dimana:
v = laju reaksi;
k = konstanta laju reaksi; dan
[ A ] = konsentrasi pereaksi A.
[ B ] = konsentrasi pereaksi B
x = orde reaksi terhadap A
y = orde reaksi terhadap B
x + y = orde reaksi total
Tetapan laju reaksi untuk reaksi orde 2: 2NO2 (g) -> 2NO (g) + O2 (g)
pada suhu 300 C adalah 0,54 M^-1s^-1. Berapa tetapan laju reaksi agar
konsentrasi
NO2 berkurang dari 0,62 M menjadi 0,28 M?
Jawaban:
V = k [NO₂]²
V = 0,54 (0,62)²
= 0,208
Jika konsentrasinya berubah menjadi 0,28 M maka tetapan laju reaksinya adalah
V = k [NO₂]²
0,208 = k (0,28)²
k = 2,67
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Laju reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang berlangsung
persatuan waktru. Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya suatu reaksi
yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis.
Manfaat laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari diantaranya yaitu dalam
pembuatan roti yang ditambahkan ragi. Ragi berperan sebagai katalis yang
berfungsi untuk mempercepat laju reaksi.
DAFTAR PUSTAKA
Maulidiyah Alvin.(2015). Kimia Dasar Laju Reaksi. Diakses pada 29 November 2022, dari
https://kimdaslajureaksi.blogspot.com/2015/11/laju-reaksi.html.
Lubis Ibrahim.(2012). Laporan Laju Reaksi. Diakses pada 29 November 2022, dari
https://www.anekamakalah.com/2013/07/makalah-pengertian-laju-reaksi-kimia.html.
Edutafsi.(2015).Pengaruh Luas Permukaan dan Ukuran Terhadap Laju Reaksi. Diakses pada 29
November 2022, dari https://www.edutafsi.com/2015/11/pengaruh-luas-permukaan-dan-
bidang-sentuh-terhadap-laju-reaksi.html.
Rukmini Dewi.(2021).Rangkuman Materi Konsep Laju Reaksi Rumus dan Contoh Soalnya.
Diakses pada 01 Desember 2022, dari https://tirto.id/rangkuman-materi-konsep-laju-reaksi-
rumus-dan-contoh-soalnya-gjtQ.
Admin.(2015).Hukum Laju Reaksi dan Penentuan Laju Reaksi. Diakses pada 01 Desember 2022,
dari https://www.rumuskimia.net/2018/08/hukum-laju-reaksi.html.
Bitar.(2022).Hukum Laju Reaksi dan Penentuan Laju Reaksi. Diakses pada 02 Desember 2022,
dari https://www.gurupendidikan.co.id/laju-reaksi/.
Admin.(2020).Orde Reaksi.Diakses pada 02 Desember 2022, dari
https://www.pinterpandai.com/orde-reaksi-orde-pertama-kedua-nol-negatif-kinetika-kimia-soal-
jawaban/.