Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala kebesaran dan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Laju Reaksi.” Adapun penyusunan makalah ini
bertujuan untuk menyelidiki dan memahami proses penerapan terhadap kehidupan sehari
– hari juga sebagai acuan tugas Mata Kuliah Kimia Fisika tahun ajaran 2022/2023.

Dalam penyusunan laporan praktikum ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Idha Silviyati, S.T.,M.T selaku pembimbing dosen pengampu mata kuliah
Kimia Fisika dan kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam penyusunan
makalah ini.

Saya selaku penulis, menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan.
Baik dari segi penyusunan, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, besar harapan
penulis kepada para pembaca budiman agar dapat memberikan kritik dan saran terbaiknya
sehingga dapat menyempurnakan makalah ini.

Demikianlah, penulis berharap makalah ini dapat memberikan banyak manfaat dan dapat
menjadi inspirasi bagi para pembaca.

Palembang, November 2022


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Laju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau
konsentrasi molekul produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan
berubah terus menerus seiring dengan perubahan konsentrasi. Laju (atau kecepatan)
menunjukkan sesuatu yang terjadi persatuan waktu. Laju reaksi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis.
Konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Semakin
banyak zat terlarut, maka akan semakin besar pula konsentrasi larutan. suatu larutan
dengan konsentrasi tinggi mengandung partikel yang lebih banyak, jika dibandingkan
dengan larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada konsentrasi tinggi,
memungkinkan tumbukan yang terjadi akan lebih banyak, sehingga membuka peluang
semakin banyak tumbukan efektif yang menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat.
Akibatnya, hasil reaksi akan lebih cepat terbentuk.
Suhu. Peningkatan suhu meningkatkan fraksi molekul yang memiliki energi
melebihi energi aktivasi. Frekuensi tumbukan meningkat dengan meningkatnya suhu,
dan diharapkan hal tersebut sebagai faktor untuk mempercepat suatu reaksi kimia.
Luas permukaan memiliki peranan yang penting dalam laju reaksi. Apabila
semakin kecil luas permukaan, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar
partikel, sehingga laju reaksi semakin lambat. Begitupun sebaliknya. Karakteristik
kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu,
maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
Katalis ialah zat yang mengambil bagian dalam reaksi kimia dan
mempercepatnya, tetapi ia sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang permanen.
Jadi, katalis tidak muncul dalam persamaan kimia secara keseluruhan, tetapi
kehadirannya sangat mempengaruhi hukum laju, memodifikasi, dan mempercepat
lintasan yang ada, atau lazimnya, membuat lintasan yang sama sekali baru bagi
kelangsungan reaksi. Katalis menimbulkan efek yang nyata pada laju reaksi, meskipun
dengan jumlah yang sangat sedikit.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah laju reaksi itu ?
2. Bagaimana hukum dan penentuan laju reaksi ?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi laju reaksi ?
4. Apa saja manfaar laju reaksi alam kehidupan sehari-hari ?
5. Bagaimana pengaruh luas permukaan zat terhadap laju reaksi?
6. Bagaimana konstanta laju reaksi ?
7. Bagaimanakah penentuan orde reaksi ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian laju reaksi.
2. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
3. Untuk mengetahui hukum dan penentuan laju reaksi.
4. Untuk mengetahui manfaat laju reaksi.
5. Untuk mengetahui pengaruh luas permukaan zat terhadap laju reaksi.
6. Untuk mengetahui konstanta laju reaksi.
7. Untuk mengetahui dan memahami persamaan laju reaksi dan orde reaksi.

D. MANFAAT
1. Mengetahui arti dari laju reaksi.
2. Mengetahui dan memahami persamaan laju reaksi dan orde reaksi.
3. Mengetahui factor – factor dan penerapan laju reaksi.
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN

1.1 PENGERTIAN LAJU

Laju adalah endap darah volume kecepatan eritrosit mengendap dalam plasma
sendiri dalam kurun waktu tertentu.Laju reaksi adalah laju berkurangnya konsentrasi
pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu. Secara
sederhana, laju reaksi diartikan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi (reaktan) atau
reaksi (produk) persatuan waktu. Fenomena laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari
dapat berlangsung secara cepat, sedang, lambat bahkan sangat lambat.

1.2 PENGERTIAN REAKSI KIMIA

Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring
dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit,
sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya
pereaksi atau laju terbentuknya produk. Laju reaksi menyatakan laju perubahan
konsentrasi zat-zat komponen reaksi setiap satuan waktu:

 Laju pengurangan konsentrasi pereaksi per satuan waktu.


 Laju penambahan konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu.
 Perbadingan laju perubahan masing-masing komponen sama dengan
perbandingan koefisien reaksinya.

1.3 PENGERTIAN LAJU REAKSI

Laju reaksi merupakan laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju bertambahnya
produk (hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat lambatnya suatu
reaksi kimia, sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah suatu zat (pereaksi)
menjadi zat baru yang disebut dengan produk. Beberapa reaksi kimia ada yang
berlangsung cepat. Natrium yang dimasukkan ke dalam air akan menunjukkan reaksi
hebat dan sangat cepat, begitu pula dengan petasan dan kembang api yang disulut.
Bensin akan terbakar lebih cepat daripada minyak tanah. Namun, ada pula reaksi yang
berjalan lambat. Proses pengaratan besi, misalnya, membutuhkan waktu sangat lama
sehingga laju reaksinya lambat.

Pada reaksi : N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

Contoh laju reaksi berlangsung cepat adalah reaksi antara larutan asam dan
basa atau reaksi pembakaran campuran bensin dan udara di dalam mesin kendaraan
bermotor. Sedangkan contoh laju reaksi yang berlangsung lambat adalah perkaratan
besi, reaksi-reaksi kimia dalam tubuh, dan reaksi antara bahan cat dan oksigen.
Secara matematik, rumus umum laju reaksi merupakan perubahan jumlah molar zat
per satuan waktu, ditulis sebagai berikut:

∆[𝑥] 𝑛
𝑣= ∆[𝑥] = 𝑉
∆𝑡

Di mana:
v = laju reaksi (M/s)
Δ[x] = perubahan konsentrasi molar zat (M)
Δt = perubahan waktu (s)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan/ruangan gas (L)

1. PENGERTIAN MOLARITAS

Molaritas merupakan besaran yang digunakan untuk menyatakan konsentrasi atau


kepekatan suatu larutan. Dalam hal ini, molaritas suatu larutan menyatakan
jumlah mol zat yang terlarut dalam tiap liter larutan tersebut. Secara matematis,
molaritas suatu larutan dapat dinyatakan sebagai berikut.
Keterangan:
M= molaritas larutan (mol/L atau M)
n= jumlah mol zat terlarut (mol)
v= volume larutan (L)

1.1 Contoh Soal Molaritas

Tentukan molaritas dari larutan yang terdiri atas 17,1 gram gula pasir (C12H22O11)
dalam 0,25 liter larutan.

Jawab:
Diketahui:
massa = 17,1 gr
Mr. C12H22O11 = 342 gr/mol
V = 0,25 L

Ditanyakan: M = ?
Penyelesaian:
Jumlah mol C12H22O11 = massa/Mr
Jumlah mol C12H22O11 = 17,1 gr /(342 gr/mol)
Jumlah mol C12H22O11 = 0,05 mol

M = jumlah mol/V
M = 0,05 mol/0,25 L
M = 0,2 mol/L
2. HUKUM LAJU REAKSI

Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan kuantitatif antara laju reaksi dengan
molaritas reaktan. Persamaan laju reaksi dikenal sebagai Hukum Laju Reaksi. Jadi
hukum laju reaksi merupakan hubungan kuantitatif antara molaritas reaktan dengan
laju reaksi.
Tetapan laju reaksi disimbolkan dengan k. Harga k bergantung pada jenis reaksi
dan suhu. Setiap jenis reaksi mempunyai harga k tertentu. Jika reaksi berlangsung
cepat, maka harga k besar. Begitu pula sebaliknya. Jika reaksi berlangsung lambat,
maka harga k kecil.
Selain harga k, pada persamaan laju reaksi juga ada orde reaksi. Apa orde reaksi
itu? Orde reaksi adalah pangkat molaritas pada persamaan laju reaksi. Orde reaksi
disebut juga tingkat reaksi. Berarti x merupakan orde reaksi A dan y merupakan orde
reaksi B. Penjumlahan masing-masing reaktan merupakan orde reaksi total, yaitu:
x+y
Orde reaksi tidak dapat dituliskan dari persamaan reaksi, melainkan harus dari
data eksperimen. Orde reaksi biasanya adalah bilangan bulat positif sederhana (1 atau
2), tetapi ada yang berorde 0, 1/2, atau bilangan negatif.
Misal reaksi memiliki persamaan laju reaksi sebagai berikut.
r = k[A][B]1/2
maka memiliki orde 1 terhadap A ( orde 1 diperoleh dari pangkat dari A yang
tidak tertulis yang artinya A berpangkat satu) dan orde 1/2 terhadap B (orde yang
diperoleh dari pangkat dari B).
Maka orde totalnya = Orde A + Orde B
= 1 + 1/2
= 2/2 + 1/2
= 3/2

3. PENENTUAN HUKUM LAJU REAKSI


Orde reaksi hanya dapat ditentukan dari hasil eksperimen. Cara menentukan orde
reaksi perlu dilakukan beberapa eksperimen dengan mengubah-ubah variabel tekanan
(khusus untuk reaksi berwujud gas) atau molaritas (untuk reaksi berupa larutan atau
dapat pula gas).

Pada reaksi A + B → C
Berdasarkan gambaran reaksi di atas, maka orde reaksi terhadap A dapat ditentukan
dengan cara melakukan eksperimen. Molaritas A dibuat tetap, sedangkan molaritas B
diubah-ubah, kemudian waktu atau laju reaksi diukur dengan cara tertentu. Demikian
pula sebaliknya, untuk menentukan laju reaksi terhadap B, maka molaritas B dibuat
tetap molaritas A diubah-ubah.

3.1 SOAL PENENTUAN HUKUM LAJU REAKSI

Persamaan laju dari reaksi aA → bB, dapat dituliskan r = k [A]a . Dari eksperimen
diperoleh data sebagai berikut.

Dari data eksperimen tersebut, maka tentukanlah


a. orde reaksi,
b. tetapan laju reaksi (k),
c. persamaan laju reaksi.
Jawab:
a. Orde reaksi
Jika reaksi tersebut memiliki orde reaksi terhadap a = 1, maka laju reaksi sebanding
dengan molaritas [A], yaitu:
r = k[A]
Hal ini tidak mungkin, karena pada molaritas awal nomor 2 ketika molaritas awal
dinaikan 2 kali, laju awal 4 kali lebih besar. Orde reaksi dapat dicari dengan cara
membandingkan laju reaksi dari masing-masing eksperimen sebagai berikut.
r = k [A]a

Perbandingan laju reaksi 2 dengan laju reaksi 1

Karena dari 3 perbandingan tersebut nilai a tetap 2, maka dapat disimpulkan bahwa
orde reaksi terhadap A adalah 2.

b. Tetapan laju reaksi


Harga tetapan reaksi dapat dihitung dengan cara memasukkan nilai orde reaksi yang
telah ditemukan ke dalam salah satu persamaan hasil eksperimen.

Misal dari eksperimen nomor 1

Dari eksperimen nomor 3


Jadi, harga tetapan laju reaksi sebesar 0,12 [mol L-1]-1 det-1.

c. Persamaan laju reaksi


Karena orde reaksi terhadap A = 2 dan k = 0,12 [mol L-1]3 det-1, maka persamaan
reaksi aA→bB mempunyai persamaan laju reaksi
r = 0,12 [A]2
Jadi, persamaan laju reaksinya adalah r = 0,12 [A]2.

4. RUMUS LAJU REAKSI

Laju reaksi kimia bukan hanya sebuah teori, namun dapat dirumuskan secara
matematis untuk memudahkan pembelajaran. Pada reaksi kimia: A → B, maka
laju berubahnya zat A menjadi zat B ditentukan dari jumlah zat A yang bereaksi
atau jumlah zat B yang terbentuk per satuan waktu. Pada saat pereaksi (A)
berkurang, hasil reaksi (B) akan bertambah.
Diagram perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi

Berdasarkan gambar tersebut, maka rumusan laju reaksi dapat kita definisikan sebagai:

a. berkurangnya jumlah pereaksi (konsentrasi pereaksi) per satuan waktu, atau

, dengan r = laju reaksi, – d[R] = berkurangnya reaktan (pereaksi), dan dt


= perubahan waktu. Untuk reaksi : A → B, laju berkurangnya zat A adalah

b. bertambahnya jumlah produk (konsentrasi produk) per satuan waktu,

atau , dengan +Δ[P] = bertambahnya konsentrasi produk (hasil

reaksi). Untuk reaksi : A → B, laju bertambahnya zat B adalah :

Bagaimana untuk reaksi yang lebih kompleks, semisal : pA + qB → rC.

Untuk reaksi demikian, maka :

Dalam perbandingan tersebut, tanda + atau – tidak perlu dituliskan karena hanya
menunjukkan sifat perubahan konsentrasi. Oleh karena harga dt masing-masing sama,
maka perbandingan laju reaksi sesuai dengan perbandingan konsentrasi. Di sisi lain,
konsentrasi berbanding lurus dengan mol serta berbanding lurus pula dengan
koefisien reaksi, sehingga perbandingan laju reaksi sesuai dengan perbandingan
koefisien reaksi. Perbandingan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

rA : rB : rC = p : q : r

Contoh Soal Molaritas :

Berapa gram soda kue (NaHCO3) yang diperlukan untuk membuat 150 mL
larutan NaHCO3 0,5 M? (Ar Na = 23, H = 1, C = 12, 0 = 16)

Pembahasan :

Diketahui :

Molaritas NaHCO3 = 0,5 M= 0,5 mol/L

Volume larutan = 150 mL = 0,15 L

Ditanya :

Massa NaHCO3 ?

Jawab :

n =M xV = 0,5 mol/L x 0,15 L = 0,075 mol

massa = mol x Mr = 0,075 x 84 = 6,3 g

Jadi, massa soda kue tersebut adalah 6,3 g.

5.1 Rumus Laju Reaksi

Sebuah reaksi mengandung reaktan A dan reaktan B yang akan membentuk


produk C dan D. Rumus laju reaksi akan saya jelaskan melalui rujukan persamaan
berikut ini. Reaktan A dan B akan mempunyai jumlah molekul yang semakin
usang berkurang, sedangkan produk C dan D akan mempunyai jumlah molekul
yang semakin bertambah. Jika dinyatakan dalam bentuk rumus persamaan laju
reaksi, maka akan menjadi menyerupai di bawah ini:
Dalam rumus laju reaksi di atas terdapat reaktan A dan B yang mengalami
perubahan konsentrasi, maka dari itu diberikan tanda negatif sehingga nilainya
akan menjadi positif. Untuk itu laju reaksi yaitu besaran yang harus selalu bernilai
positif. Laju reaksi mempunyai satuan yaitu mol L⁻¹ s⁻¹ atau M s⁻¹.

5.2 contoh soal laju reaksi

1. Laju reaksi A + B → AB dapat dinyatakan sebagai...

a. Penambahan konsentrasi AB tiap satuan waktu.

b. Penambahan konsentrasi A dan B tiap satuan waktu.

c. Penambahan konsentrasi A, B dan AB tiap satuan waktu.

d. Pengurangan konsentrasi AB tiap satuan waktu.

e. Pengurangan konsentrasi A, B dan AB tiap satuan waktu

Jawaban:

Laju reaksi diartikan sebagai laju bertambahnya kosentrasi produk atau


berkurangnya kosentrasi reaktan tiap satuan waktu.

Pada reaksi A + B → AB tersebut, dapat diketahui bahwa dengan bertambahnya


waktu reaksi, jumlah partikel A dan B semakin berkurang, sedangkan jumlah partikel
AB justru bertambah.

Maka jawaban yang benar adalah (a) Penambahan konsentrasi AB tiap satuan
waktu.
2. Tentukan laju reaksi pereaksi dan produk jika dalam suatu percobaan gas ozon
(O3) bereaksi dengan gas etena (C2H4) menurut reaksi: C2H4 (g) + O3 (g) →
C2H4O (g) + O2 (g)

Jawaban:

Laju reaksi pereaksi,

− ∆[C2H4] − ∆[O3]
V C2H4 = atau V O3 =
∆𝑡 ∆𝑡

Laju reaksi produk,

+ ∆[C2H4O] + ∆[O2]
V C2H4O = atau V O2 =
∆𝑡 ∆𝑡

5.2 Rumus Persamaan Laju Reaksi

Selain rumus laju reaksi di atas, saya juga akan menjelaskan wacana
persamaan laju reaksi. Dalam sebuah reaksi kimia terdapat persamaan menyerupai
berikut ini:

ɑA + bB → pP + qQ

Kemudian laju reaksi mempunyai hubungan dengan Molaritas yang dinyatakan


dalam bentuk persamaan di bawah ini:

v = k[A]ⁿ[B]ᵐ

Keterangan :

v = Laju reaksi

k = Konstanta laju reaksi

n = Orde reaksi zat B

m = Orde reaksi zat A


4. FAKTOR YANG MEMENGARUHI LAJU REAKSI

Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Luas Permukaan Sentuh

Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam


banyak,sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila
semakinkecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang
terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.

Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu


semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk
bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi.

2. Suhu

Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu
padasuatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel
semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering,
menyebabkan lajureaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan,
maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.

3. Katalis

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu
katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi
padasuhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadappereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan denganenergi aktivasiyang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Katalis dapat
dibedakan ke dalam dua golongan utama : katalis homogen dan katalis heterogen.
Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan
pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada
dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogenyaitu
bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau
substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadilemah
sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan
katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas. Katalis homogen umumnya
bereaksi satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantarakimiayang
selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang
memulihkan katalisnya. Berikut inimerupakan skema umum reaksi katalitik ,
dimana C melambangkan katalisnya :

Α│C→ΑC … (1)

B│ΑC→ΑB,C… (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya
dihasilkankembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi:

Α│B│C→ΑB,C
Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis
Ziegler- Nattayang digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen.
Reaksi katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber ,yaitu sintesisamonia.

Menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang


dapatmenghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat
dari platina danrodium.

4. Molaritas

Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat
pelarut.Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas
suatu zat,makasemakin cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada
molaritasyang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas
yang tinggi 5. KonsentrasiKarena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam
bentuk konsentrsi reaktan makadengan naiknya konsentrasi maka naik pula
kecepatan reaksinya. Artinya semakintinggi konsentrasi maka semakin
banyakmolekulreaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan
bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat.

5. MANFAAT LAJU REAKSI

Dengan mempelajari laju reaksi kita dapat mengetahui bahwa reaksi itu
dapat berlangsung dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya saja luas
permukaan. Jika kita mengetahui bahwa luas permukaan itu mempengaruhi laju
reaksi, pasti kita akan memperkecil luas permukaan suatu zat sebelum
mengolahnya.

Beberapa contoh penerapan Laju Reaksi dalam kehidupan sehari hari :

1. Ibu di rumah atau pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula
merah yang akan di masukan ke dalam bubur kacang.
2. Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa
bagian sebelum dimasukkan ke dalam tungku perapian.
3. Penjual gado-gado, lontong, dan pecel terlebih dulu menggerus kacang
goreng sebelum dicampurkan dengan bahan lain.
4. Dalam pembuatan kertas, bahan baku pembuat kertas digerus terlebih
dahulu untuk membuat bubur kertas. Agar memperluas pemukaan bidang sentuh
sehingga campuran menjadi homogen danreaksi berlangsung sempurna.
5. Bahan baku yang sering di tambang, tersedia dalam bentuk butir-butiran
kasar. Untuk mempercepat pengolahan selanjutnya, butiran-butiran tersebut
dihancurkan sampai halus.
6. Dalam pembuatan roti kita bisa menambahkan ragi yang berfungsi sebagai
katalis untuk mempercepat laju reaksinya.
6. PENGARUH LUAS PERMUKAAN ZAT TERHADAP LAJU
REAKSI

Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi
harus bercampur atau bersentuhan. Semakin banyak zat yang bersentuhan maka
semakin sering terjadi tumbukan. Itu artinya bidang sentuh memegang peranan
penting dalam kelangsungan reaksi.

Semakin besar bidang sentuh, maka semakin besar peluang zat-zat


pereaksi untuk saling bersentuhan (bercampur) dan saling bertumbukan. Karena
luas bidang sentuh berbanding lurus dengan luas permukaan, maka semakin luas
permukaannya semakin besar peluang tumbukannya.

Dengan kata lain, semakin besar luas permukaan zart padat (ukurannya
sekiam kecil), maka semakin besar laju reaksinya. Sebaliknya semakin kecil luas
permukaan zat padat (ukurannya semakin besar), maka laju reaksinya juga
semakin kecil.

Sebagai contoh, Ketika mengambil gula batu. Gula yang masih dalam
bentuk padat seperti batu akan lebih sulit larut dsiobanding gula batu yang telah
dihaluskan. Hal ini jelas menunjukkan pengaruh dan luas permukaan tehadap laju
reaksi.

Untuk mempebesara luas permukaan, kita dapat menggiling atau


menghaluskan zat padat menjadi bagian-bagian kecil atau serbuk. Itulah sebabnya
saat praktikum, seringkali zat padat yang akan direaksikan dihaluskan terlebih
dulu agar laju reaksinya semakin cepat.

7. PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU REAKSI

Konsentrasi mewakili jumlah partikel atau zat yang bereaksi. Konsentrasi


menyatakan banyaknya zat yang digunakan dalam reaksi. Ketika suatu zat
direaksikan, maka akan terjadi reaksi antar partikelnya. Partikel yang berdekatan
akan saling bertumbukan sehingga terjadi reaksi. Semakin banyak jumlah partikel
dalam suatu zat, maka akan semakin banyak partikel yang bertumbukan karena
peluang terjadinya tumbukkan semakin besar.

Bertambahnya tumbukan antar partikel memungkinkan berlangsungnya


reaksi cepat. Dengan kata lain, semakin besar tumbukan antar partikel
memungkinkan berlangsungnya reaki semakin cepat. Semakin besar konsentrasi
zat pelarut, semakin banyak partikel yang bertumbukan, semakin cepat pula laju
reaksinya.

Cntoh sederhananya adalah saat membuat the manis. Ketika membaut the
manis, maka kita membutuhkan konsentrasi air yang besar agar gula dapat larut
dengan mudah. Reaksi larutnya gula dalam air akan berlangsung lebih cepat ketik
akita menggunakan air dalam jumlah yang lebih banyak.

Dengan konsentrasi gula yang sama, segelas air akan lebih melarutkan
gula daripada seperempat gelas air. Contoh sederhana ini menunjukkan pengaruh
konsentrasi terhadap laju rekasi.Semakin banyak partikel yang terlibat, semakin
besar kemungkinan tumbukan.

Sebaliknya jika konsentrasi pereksi semakin kecil, maka kemungkinan


terjadinya tumbukan juga semakin kecil sehingga laju reaksi juga akan menurun.
Jadi jika ingin suatu reaksi belangsung cepat, maka harus memperbesar
konsentrasi pereaksinya.

8. KONSTANTA LAJU REAKSI

Konstanta laju reaksi (k)adalah tetapan yang harganya bergantung pada


jenis pereaksi, suhu, dan katalis. Nilai konstanta laju reaksi berbanding terbalik
dengan perubahan waktu. Semakin cepat reaksi berlangsung, maka nilai k
semakin besar. Dan nilai konstanta laju reaksi berbanding lurus
dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu reaksi, maka nilai k
semakin besar.
Kelajuan suatu reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hal ini dapat dijelaskan
menggunakan teori dan praktik/eksperimen. Secara eksperimen, faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi, terdapat:

1. Variabel bebas/manipulasi, yaitu variabel yang dapat diubah-ubah dalam


eksperimen. Contoh: ukuran keping pualam (faktor luas permukaan), konsentrasi
zat (faktor konsentrasi).
2. Variabel terkontrol, yaitu variabel yang dibuat tetap dalam seluruh eksperimen.
Contoh: larutan yang diubah-ubah konsentrasinya, walaupun konsentrasinya
berubah tetapi jenis larutannya tetap.
3. Variabel terikat/respons, yaitu variabel yang dihasilkan eksperimen. Contoh:
dari seluruh eksperimen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
dihasilkan data berupa laju reaksi dan lama reaksi (waktu).

9. ORDE REAKSI

Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju reaksi.
Orde reaksi tidak dapat ditentukan hanya dari persamaan reaksi, tetapi dapat juga
ditentukan menggunakan beberapa cara, seperti:

1. Jika tahap - tahap reaksi elementer diketahui, maka orde reaksi sama dengan
koefisien reaksi tahap paling lambat
2. Jika tidak diketahui tahap-tahap elementernya, maka orde reaksi ditentukan
melalui eksperimen. Contoh persamaan laju reaksi berdasarkan hasil eksperimen
adalah:
• Reaksi kimia H2(q) + I2(q) → 2HI(q)
Hasil eksperimen orde reaksi H2 : 1, orde reaksi I2 : 1
Persamaan laju reaksi V = k [H2] [I2]
• Reaksi kimia NO2(g) + CO(g) → CO2(g) + NO(g)
Hasil eksperimen orde reaksi NO2 : 2, orde reaksiCO : 0
Persamaan laju reaksi V = k [NO2]2

9.1 ORDE NOL

Laju reaksinya independen dari konsentrasi reaktan, sehingga perubahan


konsentrasi tidak mengubah laju reaksi.

Contohnya adalah berbagai reaksi yang dikatalis oleh enzim asalkan


konsentrasi reaktan lebih besar daripada konsentrasi enzim yang mengendalikan
lajunya.

Contohnya, oksidasi biologis etanol menjadi asetaldehida oleh


enzim dehidrogenase alkohol hati merupakan reaksi orde nol untuk etanol.

9.2 ORDE PERTAMA

Orde pertama adalah laju reaksi bergantung pada satu reaktan dan jumlah
eksponennya satu.

Contohnya, dalam reaksi ion arildiazonium dengan nukleofil dalam


larutan berair ArN2+ + X− → ArX + N2, persamaannya adalah r = k[ArN2+], dan
Ar merupakan kelompok aril.

Contoh reaksi orde pertama lainnya adalah proses peluruhan radioaktif.


Namun, reaksi ini merupakan reaksi nuklir.

9.3 ORDE KEDUA

Jika ordenya secara keseluruhan berjumlah dua. Laju reaksi orde kedua
mungkin proporsional dengan satu konsentrasi berkuadrat atau (lebih umum)

jumlah orde dua konsentrasi .


Contohnya, reaksi merupakan reaksi
orde kedua untuk reaktan dan reaksi orde nol untuk reaktan Persamaannya adalah

dan independen dari konsentrasi CO.

9.4 ORDE NEGATIF

Reaksi dapat memiliki orde negatif terkait dengan suatu substansi. Saat
orde parsial bersifat negatif, orde secara keseluruhan dianggap tidak didefinisi.
Contohnya, perubahan ozon (O3) menjadi oksigen mengikuti

persamaan dengan kelebihan oksigen. Reaksi ini merupakan reaksi


laju kedua untuk ozon dan (-1) untuk oksigen.
Dari contoh di atas, reaksi ini tidak dianggap sebagai reaksi orde pertama
meskipun jumlahnya 2 + (-1) = 1, karena persamaan lajunya lebih rumit daripada
reaksi orde pertama yang sederhana.

10. MENENTUKAN ORDE REAKSI

Orde reaksi adalah besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi terhadap laju


reaksi. Ia dapat ditentukan berdasarkan data percobaan dengan menggunakan
persamaan umum laju reaksi.

Berikut persamaan umum laju reaksi untuk reaksi p A+q B → r C+ s D adalah:

v = k[A]x[B]y

Dimana:

v = laju reaksi;
k = konstanta laju reaksi; dan
[ A ] = konsentrasi pereaksi A.
[ B ] = konsentrasi pereaksi B
x = orde reaksi terhadap A
y = orde reaksi terhadap B
x + y = orde reaksi total

11. CONTOH SOAL

Tetapan laju reaksi untuk reaksi orde 2: 2NO2 (g) -> 2NO (g) + O2 (g)
pada suhu 300 C adalah 0,54 M^-1s^-1. Berapa tetapan laju reaksi agar
konsentrasi
NO2 berkurang dari 0,62 M menjadi 0,28 M?
Jawaban:

Karena reaksi tersebut berorde 2 maka persamaan laju reaksinya adalah

V = k [NO₂]²
V = 0,54 (0,62)²
= 0,208

Jika konsentrasinya berubah menjadi 0,28 M maka tetapan laju reaksinya adalah
V = k [NO₂]²
0,208 = k (0,28)²
k = 2,67

12. TUMBUKAN LAJU REAKSI

Teori yang membahas tentang kelajuan reaksi kimia adalah teori


tumbukan. Bunyi teori tumbukan adalah “suatu reaksi berlangsung sebagai hasil
tumbukan antar partikel pereaksi yang memiliki energi cukup dan arah tumbukan
yang tepat”.
Definisi teori tumbukan adalah teori yang menerangkan tentang
tumbukan efektif partikel reaktan yang dapat menghasilkan reaksi kimia. Laju
reaksi dalam teori tumbukan memiliki arti sebagai teori yang menyatakan bahwa
partikel atau reaktan yang bereaksi harus bertumbukan agar suatu reaksi dapat
terjadi.
Tumbukan bisa terjadi kalau ada dua molekul atau lebih dan
permukaannya saling bersentuhan di satu titik. Satu titik di sini itu merupakan
anggapan bentuk molekul bulat seperti bola. Tidak setiap tumbukan menghasilkan
reaksi kimia. Reaksi kimia terjadi bila terjadi tumbukan antar partikel dengan
energi yang cukup, energi ini disebut energi aktivasi. Tidak semua unsur senyawa
kimia dapat saling bereaksi, hanya unsur dengan energi aktivasi yang cukup yang
dapat melakukan reaksi, sebagian besar unsur tersebut tidak memiliki energi
aktivasi yang cukup. Supaya bisa terjadi tumbukan yang efektif harus ada
orientasi tumbukan molekul yang tepat. Orientasi sendiri merupakan arah atau
letak posisi antarmolekul yang bertumbukan.
Energi aktivasi adalah reaksi kimia yang dapat terjadi apabila terjadi
tumbukan antar partikel dengan energi yang cukup. Tidak semua unsur senyawa
kimia dapat saling bereaksi, hanya unsur dengan energi aktivasi yang cukup yang
dapat melakukan reaksi, sebagian besar unsur tersebut tidak memiliki energi
aktivasi yang cukup. Pada kondisi seperti itu, kita membutuhkan zat yang
memungkinkan semua partikel mencapai energi aktivasi untuk bereaksi satu sama
lain, meningkatkan laju reaksi. Pada kondisi tersebut diperlukan penambahan
katalis, penambahan katalis memberikan perubahan energi aktivasi yang cukup
signifikan. Katalis menyediakan jalur khusus agar suatu reaksi dapat berlangsung,
jalur khusus tersebut memiliki energi aktivasi yang rendah sehingga dapat
meningkatkan tumbukan antar partikel. Akibatnya, laju reaksi meningkat.
BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN
Laju reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang berlangsung
persatuan waktru. Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya suatu reaksi
yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis.
Manfaat laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari diantaranya yaitu dalam
pembuatan roti yang ditambahkan ragi. Ragi berperan sebagai katalis yang
berfungsi untuk mempercepat laju reaksi.
DAFTAR PUSTAKA

Ilmanafia.(2017).Laju Reaksi. Diakses pada 29 November 2022, dari


https://www.slideshare.net/ilmanafia13/makalah-laju-reaksi.com.

Sereliciouz.(2021).Kelajuan Reaksi. Diakses pada 29 November 2022, dari


https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/kelajuan-reaksi-kimia-kelas-11.

Maulidiyah Alvin.(2015). Kimia Dasar Laju Reaksi. Diakses pada 29 November 2022, dari
https://kimdaslajureaksi.blogspot.com/2015/11/laju-reaksi.html.

Lubis Ibrahim.(2012). Laporan Laju Reaksi. Diakses pada 29 November 2022, dari
https://www.anekamakalah.com/2013/07/makalah-pengertian-laju-reaksi-kimia.html.

Edutafsi.(2015).Pengaruh Luas Permukaan dan Ukuran Terhadap Laju Reaksi. Diakses pada 29
November 2022, dari https://www.edutafsi.com/2015/11/pengaruh-luas-permukaan-dan-
bidang-sentuh-terhadap-laju-reaksi.html.

Rukmini Dewi.(2021).Rangkuman Materi Konsep Laju Reaksi Rumus dan Contoh Soalnya.
Diakses pada 01 Desember 2022, dari https://tirto.id/rangkuman-materi-konsep-laju-reaksi-
rumus-dan-contoh-soalnya-gjtQ.

Admin.(2015).Hukum Laju Reaksi dan Penentuan Laju Reaksi. Diakses pada 01 Desember 2022,
dari https://www.rumuskimia.net/2018/08/hukum-laju-reaksi.html.

Edutafsi.(2015).Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi.Diakses pada 01 Desember 2022,


dari https://www.edutafsi.com/2015/11/pengaruh-konsentrasi-terhadap-laju-reaksi.html.

Bitar.(2022).Hukum Laju Reaksi dan Penentuan Laju Reaksi. Diakses pada 02 Desember 2022,
dari https://www.gurupendidikan.co.id/laju-reaksi/.
Admin.(2020).Orde Reaksi.Diakses pada 02 Desember 2022, dari
https://www.pinterpandai.com/orde-reaksi-orde-pertama-kedua-nol-negatif-kinetika-kimia-soal-
jawaban/.

Anda mungkin juga menyukai