Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR


YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Dosen Pengajar :
Nurlia Latipah, M.Pd.Si.

Disusun Oleh :
Nama : Yesi Susanti
NM : 1911260011

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Konsep pembelajaran kimia merupakan konsep yang erat dengan kehidupan
sehari hari. Kimia menggambarkan kehidupan sedemikian rupa sehingga terlihat lebih
rinci dan beragam. Hal ini lah yang membuat para pengajar menerapkan konsep kimia
ke dalam kehidupan sehari-hari dengan menghadirkannya dalam contoh-contoh
sederhana. Selain itu, juga dilakukan pengenalan terhadap konsep-konsep yang sering
digunakan dalam dunia luas, bahkan kebiasaan yang sederhana yang sering kita lakukan
tanpa kita ketahui itu merupakan konsep kimia.

Proses berlangsungnya  suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor.


Suatu reaksi akan berlangsung secara cepat apabila frekuensi tumbukan antar partikel
dari zat-zat yang bereaksi sering terjadi. Sebaliknya reaksi akan berlangsung secara
lambat apabila hanya sedikit partikel zat-zat yang bereaksi mengalami tumbukan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kinetika reaksi adalah konsentrasi, luas permukaan
sentuhan, suhu, dan katalis.
Menurut tumbukan, reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel
pereaksi. Akan tetapi, tidaklah setiap tumbukan menghasilkan reaksi, melainkan hanya
tumbukan antar partikel yang memiliki energi cukup serta arah tumbukan yang tepat.
Dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi dapat berpengaruh pada laju
suatu reaksi. Kita telah tahu bahwa jumlah mol spesi zat terlarut dalam 1 liter larutan
dinamakan konsetrasi molar.

1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang diatas maka kami merumuskan beberapa masalah
yaitu :
1. Pengertian Laju Reaksi
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi
3. Rumus Laju Reaksi
4. Contoh Laju Reaksi
5. Manfaat Laju Reaksi
1.3 Pembatasan Masalah
Dari permasalahan yang penulis rumuskan sebagai mana termaktub di atas, penulis
membatasi pembahasan masalah agar tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada
masalah dan tujuan pembuatan makalah ini, maka dengan ini penyusun membatasi
masalah pada ruang lingkup Laju Reaksi, Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju
Reaksi, rumus laju reaksi serta contoh laju reaksi.

1.4 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian laju reaksi
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3. Mengetahui rumus laju reaksi
4. Mengetahui contoh laju reaksi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Laju Reaksi


Laju reaksi merupakan laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju
bertambahnya produk (hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat
lambatnya suatu reaksi kimia, sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah
suatu zat (pereaksi) menjadi zat baru yang disebut dengan produk.

Dalam kimia dijelaskan bahwasanya laju reaksi adalah adalah besarnya


perubahan jumlah pereaksi dan hasil reaksi per satuan waktu. Perubahan ini dapat
dikatakan perubahan konsentrasi molar (molaritas) sehingga laju reaksi dapat
dikatakan perubahan konsentrasi akhir (hasil reaksi) terhadap konsentrasi awal
(pereaksi) per satuan waktu.

Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi)


pereaksi per satuan waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per
satuan waktu. Untuk reaksi kimia dapat ditulis:

aA +aB → cC+ d D

Dari reaksi kimia tersebut, dapat diketahui a, b, c, dan d adalah koefisien


reaksi, dan A, B, C, dan D adalah zat-zat yang terlibat dalam reaksi, laju reaksi
dalam suatu sistem tertutup adalah :

−1 d [ A ] −1 d [ B] 1 d [C ] 1 d [D ]
v= = = =
a dt b dt c dt d dt

di mana [A], [B], [C], dan [D] menyatakan konsentrasi zat-zat tersebut.

Beberapa reaksi kimia ada yang berlangsung cepat. Natrium yang


dimasukkan ke dalam air akan menunjukkan reaksi hebat dan sangat cepat, begitu
pula dengan petasan dan kembang api yang disulut. Bensin akan terbakar lebih
cepat daripada minyak tanah. Namun, ada pula reaksi yang berjalan lambat. Proses
pengaratan besi, misalnya, membutuhkan waktu sangat lama sehingga laju
reaksinya lambat.
Cepat lambatnya proses reaksi kimia yang berlangsung dinyatakan dengan
laju reaksi. Dalam mempelajari laju reaksi digunakan besaran konsentrasi tiap
satuan waktu yang dinyatakan dengan molaritas. Molaritas sebagai Satuan
Konsentrasi dalam Laju Reaksi. Molaritas menyatakan jumlah mol zat dalam 1 L
larutan, sehingga molaritas yang dinotasikan dengan M, dan dirumuskan sebagai
berikut :

M = n/V

Keterangan :

n = jumlah mol dalam satuan mol atau mmol

V = volume dalam satuan L atau mL

2.2. Faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi, yaitu :


A. Konsentrasi Reaktan
Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih
rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi
berarti semakin banyak molekul-molekul dalam setiap satuan luas ruangan,
akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi dan reaksi berlangsung
semakin cepat.
B. Luas Permukaan Sentuh
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju
reaksi, sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka
tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi
semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang
sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju
reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut
berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu
yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
C. Suhu
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik)
partikel ikut meningkat sehingga makin banyak partikel yang memiliki energi
kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea), sehingga reaksi dapat berlangsung
semakin cepat.
D. Katalisator
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami
perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut
dapat diperoleh kembali. Katalis dapat mempercepat laju reaksi,karena dapat
menimbulkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi minimum yang
harus dilampaui agar reaksi dapat berlangsung.
 
2.3. Manfaat Laju Reaksi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dengan mempelajari laju reaksi kita dapat mengetahui bahwa reaksi itu
dapat berlangsung dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya saja luas permukaan.
Jika kita mengetahui bahwa luas permukaan itu mempengaruhi laju reaksi, pasti
kita akan memperkecil luas permukaan suatu zat sebelum mengolahnya.

2.4. Beberapa contoh penerapan Laju Reaksi dalam kehidupan sehari hari :

1. Ibu di rumah atau pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula merah
yang akan di masukan ke dalam bubur kacang.
2. Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa bagian
sebelum dimasukkan ke dalam tungku perapian.
3. Penjual gado-gado, lontong, dan pecel terlebih dulu menggerus kacang goreng
sebelum dicampurkan dengan bahan lain.
4. Dalam pembuatan kertas, bahan baku pembuat kertas digerus terlebih dahulu
untuk membuat bubur kertas. Agar memperluas pemukaan bidang sentuh
sehingga campuran menjadi homogen danreaksi berlangsung sempurna.
5. Bahan baku yang sering di tambang, tersedia dalam bentuk butir-butiran kasar.
Untuk mempercepat pengolahan selanjutnya, butiran-butiran tersebut
dihancurkan sampai halus.
6. Dalam pembuatan roti kita bisa menambahkan ragi yang berfungsi sebagai
katalis untuk mempercepat laju reaksinya.

2.5. Rumus Laju Reaksi


Laju reaksi kimia bukan hanya sebuah teori, namun dapat dirumuskan secara matematis
untuk memudahkan pembelajaran. Pada reaksi kimia: A → B, maka laju berubahnya zat A
menjadi zat B ditentukan dari jumlah zat A yang bereaksi atau jumlah zat B yang terbentuk per
satuan waktu. Pada saat pereaksi (A) berkurang, hasil reaksi (B) akan bertambah. Perhatikan
diagram perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada Gambar 3.

Diagram perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi.

Berdasarkan gambar tersebut, maka rumusan laju reaksi dapat kita definisikan sebagai:

a. berkurangnya jumlah pereaksi (konsentrasi pereaksi) per satuan waktu,

atau    , dengan r = laju reaksi, – d[R] = berkurangnya reaktan


(pereaksi), dan dt = perubahan waktu. Untuk reaksi : A → B, laju berkurangnya zat A

adalah :  

b. bertambahnya jumlah produk (konsentrasi produk) per satuan waktu,

atau   , dengan +Δ[P] = bertambahnya konsentrasi produk (hasil


reaksi). Untuk reaksi : A → B, laju bertambahnya zat B

adalah : 
Bagaimana untuk reaksi yang lebih kompleks, semisal : pA + qB → rC.
Untuk reaksi demikian, maka :

Dalam perbandingan tersebut, tanda + atau – tidak perlu dituliskan karena hanya menunjukkan
sifat perubahan konsentrasi. Oleh karena harga dt masing-masing sama, maka perbandingan laju
reaksi sesuai dengan perbandingan konsentrasi. Di sisi lain, konsentrasi berbanding lurus dengan
mol serta berbanding lurus pula dengan koefisien reaksi, sehingga perbandingan laju reaksi sesuai
dengan perbandingan koefisien reaksi. Perbandingan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

rA : rB : rC = p : q : r

Anda mungkin juga menyukai