Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“LAJU REAKSI” ini untuk memenuhi tugas MID mata kuliah
BIOFARMASETIKA.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan sumber-
sumber yang telah membantu menyusun makalah ini sehingga dapat selesai pada
waktunya.
Makalah ini disusun semaksimal mungkin, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, saya mohon maaf.
Demikian dari saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya pembaca, kritik dan saran kami harapkan agar dapat meningkatkan
kualitas pembuatan makalah berikutnya.

Kendari, Juni 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Laju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau
konsentrasi molekul produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap
melainkan berubah terus menerus seiring dengan perubahan konsentrasi.
Laju (atau kecepatan) menunjukkan sesuatu yang terjadi persatuan waktu.
Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu konsentrasi, suhu, luas
permukaan, dan katalis.
Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Meledaknya petasan, adalah contoh reaksi yang berlangsung dalam waktu
singkat. Proses perkaratan besi, pematangan buah di pohon, dan fosilisasi sisa
organisme merupakan peristiwa-peristiwa kimia yang berlangsung sangat
lambat. Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi
(reaktan) menjadi hasil reaksi (produk). Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai
berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan waktu atau
bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu. Laju reaksi
adalah berkurangnya jumlah konsentrasi pereaksi untuk setiap satuan waktu
atau bertambahnya jumlah konsentrasi hasil reaksi untuk setiap satuan waktu.
Dinyatakan dengan satuan molaritas per detik ( M / detik atau mol / L.detik ).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Wujud Zat diantara nya
adalah Konsentrasi pereaksi ,Suhu reaksi ,Luas permukaan bidang sentuh
reaksi dan Katalis. Laju mempunyai penerapan baik dalam kehidupan sehari-
hari maupun dalam berbagai industri. Penerapan ini ditujukan untuk
mempermudah dan menambah wawasan dalam mempelajar laju reaksi dan
penerannya. Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana penerapan laju
reaksi dalam berbagai industri,baik dalam industri kimia yang menggunakan
katalis homogen atau heterogen maupun biokimia yang menggunakan enzim
(biokatalis).
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui laju reaksi
2. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3. Untuk mengetahui dan memahami persamaan laju reaksi dan orde reaksi
BAB II

PEMBAHASAN

A. LAJU REAKSI
Laju reaksi adalah perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil
reaksi terhadap perubahan waktu, yakni pada reaksi: Reaktan dan Produk.
Perubahan laju konsentrasi setiap unsur dibagi dengan koefisiennya dalam
persamaan yang seimbang. Laju perubahan reaktan muncul dengan tanda
negatif dan laju perubahan produk dengan tanda positif. Satuan laju reaksi
dinyatakan dalam satuan mol/liter detik.
Laju perubahan didefinisikan sebagai :
 Berkurangnya konsentrasi A (reaktan) tiap satuan waktu
 Bertambahnya konsentrasi B (produk) tiap satuan waktu
Laju reaksi dilambangkan dengan (v)
Laju reaksi kimia bukan hanya sebuah teori, namun dapat dirumuskan
secara matematis untuk memudahkan pembelajaran. Pada reaksi kimia:
A → B, maka laju berubahnya zat A menjadi zat B ditentukan dari jumlah zat
A yang bereaksi atau jumlah zat B yang terbentuk per satuan waktu. Pada saat
pereaksi (A) berkurang, hasil reaksi (B) akan bertambah.
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
1. Pengaruh konsemtrasi laju reaksi
Semakin besar konsentrasi semakin cepat reaksi berlangsung
(kecepatan reaksi semakin besar). Hal ini disebabkan semakin besar
konsentrasi berarti jarak antarmolekul rapat/padat, sehingga semakin
banyak / mudah terjadi tumbukan yang menghasilkan reaksi, akibatnya
menjadi lebih cepat.
2. Pengaruh luas permukaan
Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas
permukaan zat, semakin banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan
semakin besar peluang adanya tumbukan efektif menghasilkan perubahan.
Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran partikel zat. Jadi
semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat.
3. Pengaruh suhu
Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin
tinggi cepat gerak partikel – partikel pereaksi dan makin besar pula energy
kinetiknya. Sehingga banyak partikel – partikel pereaksi yang memiliki
energy yang mencapai energy pengaktifan, akibatnya reaksi makin cepat.
Menaikkan suhu berarti menambahkan energy, sehingga energy knetik
molekul – molekul bertambah akibatnya molekul – molekul lebih aktif
bergerak sehingga lebih banyak terjadi tumbukan dan menghasilkan
reaksi, akibatnya reaksi menjadi ebih cepat.
4. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi dimana pada
akhir reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Suatu katalis
berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energy aktivasi yaitu
energy minimum yang harus dimiliki agar reaksi dapat berlangsung.
Katalis yang dapat mempercepat reaksi disebut katalisator, sedangkan
katalis yang dapat memperlambat laju reaksi disebut inhibitor.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis aktif dan
katalis pasif.
 Katalis aktif yaitu katalis yang ikut terlibat reaksi dan pada akhir
rekasi terbentuk kembali.
 Katalis pasif yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya sebagai
media reaksi saja.
C. PERSAMAAN LAJU REAKSI DAN ORDE REAKSI
Untuk persamaan reaksi laju reaksi: V = k [A]x[B]y
Keterangan :
V = Laju Reaksi X = orde/tingkat reaksi terhadap A
K = tetapan laju reaksi Y = orde/tingkat reaksi terhadap B
[ ] = konsentrasi zat x+y = orde/tingkat reaksi total
[ A ] = kosentrasi A [ B ] = kosentrasi B
Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang
mempengaruhi kecepatan reaksi. Penentuan orde reaksi tidak dapat
diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan
percobaan.

Orde reaksi ada 3 :


1. Orde reaksi 0 : laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi

Persamaan reaksi yang berorde 0 : V = k [A]0


orde reaksi 0
2. Orde reaksi 1 : laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi
Jika konsentrasi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya pun akan dua
kali lebih cepat dari semula, dst.

Persamaan laju reaksi: V = k [A]


3. Orde reaksi 2: Pada reaksi orde dua, kenaikan laju reaski akan sebanding
dengan kenaikan konsentrasi pereaksi pangkat dua. Bila konsentrasi
pereaksi dinaikkan dua kali maka laju reaksinya akan naik menjadi empat
kali lipat dari semula.

Persamaan laju reaksi : V = k [A]1 [B]1 ; V = k [A]2 ; V = k [B]2


Dengan demikian, jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju
reaksinya menjadi b kali; sehingga orde reaksi terhadap zat tersebut
adalah :
nn2dimana x = orde reaksi
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Laju reaksi adalah perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil
reaksi terhadap perubahan waktu -Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi,
karena banyaknya partikel memungkinkan lebih banyak tumbukan, dan itu
membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang menghasilkan
perubahan.,“Hubungan kuantitatif perubahan konsentrasi dengan laju reaksi
tidak dapat ditetapkan dari persamaan reaksi, tetapi harus melalui percobaan”.
Dalam penetapan laju reaksi ditetapkan yang menjadi patokan adalah laju
perubahan konsentrasi reaktan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi :
1) Pengaruh konsemtrasi laju reaksi
2) Pengaruh luas permukaan
3) Pengaruh suhu
4) Katalis
Untuk persamaan reaksi laju reaksi: V = k [A]x[B]y
Keterangan :
V = Laju Reaksi X = orde/tingkat reaksi terhadap
A
K = tetapan laju reaksi Y = orde/tingkat reaksi terhadap
B
[ ] = konsentrasi zat x+y = orde/tingkat reaksi total
[ A ] = kosentrasi A [ B ] = kosentrasi B
Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang
mempengaruhi kecepatan reaksi. Penentuan orde reaksi tidak dapat
diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan
percobaan.
Pada Orde reaksi 1 : laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi.
Jika konsentrasi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya pun akan dua kali
lebih cepat dari semula, dst.
Pada Orde reaksi 2: Pada reaksi orde dua, kenaikan laju reaski akan
sebanding dengan kenaikan konsentrasi pereaksi pangkat dua. Bila
konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali maka laju reaksinya akan naik
menjadi empat kali lipat dari semula.
B. SARAN
Menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. dan J.R. Holum. 1988. Fundamentals of Chemistry. Edisi 3, New
York
Petrucci, Ralph. H, 1992. Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern. Terjemahan
Suminar. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai