Anda di halaman 1dari 5

Laju Reaksi

Pernahkah kalian melihat suatu besi yang mula-mula normal menjadi berkarat? Atau melihat seorang ilmuwan melakukan
percobaan perubahan warna pada sebuah larutan yang dicampurkan? Kalau kalian mengamati dengan saksama, proses
perkaratan pada sebuah besi membutuhkan waktu yang lama sedangkan perubahan warna pada larutan tersebut yang
digabungkan membutuhkan waktu yang cepat.
Kedua contoh tersebut berkaitan dengan konsep kimia yaitu “laju reaksi”.
Pengetahuan tentang kelajuan reaksi sangat berguna di dalam dunia industri, karena kegiatan industri menggunakan reaksi
kimia untuk proses produksinya. Variabel waktu, tenaga, dan biaya di dalam industri sangat berarti lho, oleh sebab itu
konsep tentang laju reaksi yang cepat dan terkendali akan sangat menguntungkan bagi para pelaku industri tersebut.
Makanya, pada sesi kali ini akan membahas tentang pengertian tentang laju reaksi, persamaan laju reaksi, faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi, teori tumbukan, dan contoh perhitungan laju reaksi pada reaksi kimia. Penasaran ? Check
this out!
Pengertian Laju Reaksi
Laju reaksi adalah kecepatan proses terjadinya suatu reaksi, sehingga reaktan habis dan berubah menjadi produk reaksi.
Atau laju berkurangnya konsentrasi reaktan dan laju bertambahnya konsentrasi produk tiap satu satuan waktu.
Laju reaksi ada yang cepat dan ada yang berlangsung lambat. Contoh laju reaksi berlangsung cepat adalah reaksi antara
larutan asam dan basa `atau reaksi pembakaran campuran bensin dan udara di dalam mesin kendaraan bermotor.
Sedangkan contoh laju reaksi yang berlangsung lambat adalah perkaratan besi, reaksi-reaksi kimia dalam tubuh, dan
reaksi antara bahan cat dan oksigen. Secara matematik, rumus umum laju reaksi merupakan perubahan jumlah molar zat
per satuan waktu, ditulis sebagai berikut:

Di mana:
v = laju reaksi (M/s)
Δ[x] = perubahan konsentrasi molar zat (M)
Δt = perubahan waktu (s)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan/ruangan gas (L)

Kelajuan reaksi makin lama akan semakin kecil nilainya apabila:


1. Jumlah reaktan yang semakin berkurang dan pada akhirnya bernilai nol (reaksi selesai)
2. Jumlah produk yang semakin bertambah dan pada akhirnya bernilai tetap (reaksi selesai)

Persamaan Laju Reaksi dan Laju Perubahan Konsentrasi


Persamaan laju reaksi juga dapat dikaitkan dengan laju perubahan konsentrasi suatu reaktan, sehingga dapat ditulis
sebagai berikut:
Pada reaksi A + B → C + D
Nilai persamaan laju reaksi adalah sebagai berikut:

Di mana:
k = konstanta/tetapan laju reaksi
x = orde/tingkat reaksi terhadap A
y = orde/tingkat reaksi terhadap B
x = y = orde reaksi total
Contoh Reaksi dan Rumus Laju Reaksi dari Hasil Eksperimen
Berikut ini terdapat beberapa contoh reaksi dan rumus laju reaksi yang diperoleh dari hasil eksperimen:

Orde Reaksi & Konstanta Laju Reaksi


Orde Reaksi
Dari persamaan laju reaksi ada suatu istilah yaitu orde reaksi dan konstanta laju reaksi. Orde reaksi adalah pangkat
konsentrasi yang menunjukkan tingkat reaksi suatu zat. Orde reaksi ini tidak ditentukan dari koefisien reaksi, tapi dari data
eksperimen. Nilai suatu orde reaksi dapat berupa bilangan positif, pecahan, nol,atau negatif. Secara matematis, nilai orde
reaksi total adalah penjumlahan orde reaksi seluruh zat reaktan.
Contoh:

Macam-macam orde reaksi total beserta grafik dijelaskan pada gambar di bawah ini:
a. Orde reaksi total nol

Pada orde reaksi nol, laju reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi zat (konstan).
b. Orde reaksi total satu

Pada orde reaksi satu, pertambahan laju reaksi sama dengan perubahan konsentrasi zat. Apabila konsentrasi reaktan
reaksi orde satu dikali faktor n, maka nilai laju reaksinya adalah n lebih besar.
c. Orde reaksi total dua
Apabila konsentrasi reaktan reaksi orde satu dikali faktor n, maka nilai laju reaksinya adalah n2lebih besar.
Konstanta Laju Reaksi
Konstanta laju reaksi (k) adalah tetapan yang harganya bergantung pada jenis pereaksi, suhu, dan katalis. Nilai konstanta
laju reaksi berbanding terbalikdengan perubahan waktu. Semakin cepat reaksi berlangsung, maka nilai k semakin besar.
Dan nilai konstanta laju reaksi berbanding lurus dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu reaksi, maka nilai k
semakin besar.
Kelajuan suatu reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hal ini dapat dijelaskan menggunakan teori
dan praktik/eksperimen.
Secara eksperimen, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, terdapat:
1. Variabel bebas/manipulasi, yaitu variabel yang dapat diubah-ubah dalam eksperimen. Contoh: ukuran keping
reaktan (faktor luas permukaan), konsentrasi zat (faktor konsentrasi).
2. Variabel terkontrol yaitu variabel yang dibuat tetap dalam seluruh eksperimen. Contoh: larutan yang diubah-ubah
konsentrasinya, walaupun konsentrasinya berubah tetapi jenis larutannya tetap.
3. Variabel terikat/responsyaitu variabel yang dihasilkan eksperimen. Contoh: dari seluruh eksperimen terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dihasilkan data berupa laju reaksi dan lama reaksi (waktu).

Teori Tumbukan
Teori yang membahas tentang kelajuan reaksi kimia adalah teori tumbukan.Bunyi teori tumbukan adalah “suatu reaksi
berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel pereaksi yang memiliki energi cukup dan arah tumbukan yang tepat”.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbukan suatu partikel sehingga mempengaruhi juga terhadap kelajuan reaksi kimia
yaitu luas permukaan, konsentrasi reaktan, suhu, dan katalis. Luas permukaan adalah luas bidang sentuh tempat
terjadinya reaksi antara dua rekatan. Luas permukaan berbanding lurus dengan laju reaksi. Benda yang permukaannya
luas/halus akan mempercepat laju reaksi karena memiliki bidang sentuh yang lebih luas sehingga akan lebih banyak
tumbukan yang dapat terjadi.
Sedangkan benda yang permukaannya sempit/kasar akan memperlambat laju reaksi. Hal ini dikarenakan bidang sentuh
lebih sempit menyebabkan lebih sedikit tumbukan yang dapat terjadi. Konsentrasi reaktan berbanding lurus dengan laju
reaksi. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dapat dilihat pada gambar di bawah ya,
Semakin besar konsentrasi reaktan maka akan semakin banyak jumlah partikel dalam suatu zat sehingga partikel-partikel
yang saling bertumbukan akan semakin banyak dan reaksi berlangsung lebih cepat. Katalis adalah zat yang dapat
mempercepat reaksi. Hal ini dikarenakan suatu katalis dapat menurunkan energi aktivasi. Sehingga jumlah tumbukan akan
bertambah banyak dan reaksi dapat diselesaikan lebih cepat. Contoh katalis adalah FeCl3pada reaksi penguraian
H2O2menjadi H2O dan O2.
Suhu berbanding lurus dengan kelajuan reaksi. Semakin tinggi suhu maka semakin besar juga energi kinetik rata-rata
partikel reaktan sehingga akan banyak molekul yang mencapai energi aktivasi (bertumbukan) bertambah dan mempercepat
laju reaksi.

Anda mungkin juga menyukai